Anda di halaman 1dari 14

Wakhinuddin S.

, Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat


Asesmen Berbasis Kelas untuk Pembelajaran
Mata Kuliah Sistem Pemindah Tenaga
Wakhinuddin S.
Jurusan Teknik Otomotif FT UNP Padang

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengembangkan, mengimplementasikan dan membuat perangkat


asesmen berbasis kelas yang valid, praktis, dan efektif untuk menilai pemahaman konsep, kemampuan
pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, serta koneksi mahasiswa dalam pembelajaran Sistem Pemindah
Tenaga (SPT) di Jurusan Teknik Otomotif FT UNP Padang. Perangkat asesmen dirancang guna menunjang
pelaksanaan asesmen di jurusan, sesuai tuntutan kurikulum. Berdasarkan hasil ini dirancang prototipe
perangkat asesmen berbasis kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan penelitian
pengembangan dan eksperimen. Metode eksperimen digunakan rancangan treatment by design. Dalam
eksperimen ini dipilih sampel kelas dan mahasiswa secara random. Di kelas eksperimen digunakan perangkat
asesmen berbasis kelas, sedangkan di kelas kontrol dilakukan tes tertulis. Data penelitian dikumpulkan
melalui observasi kelas, wawancara dengan dosen dan mahasiswa dan tes. Hasil penelitan ditemukan,
bahwa kelompok hasil belajar mahasiswa dinilai dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih tinggi
daripada kelompok mahasiswa dinilai dengan paper and pencil test. Perangkat asesmen berbasis kelas
efektif meningkatkan pemahaman konsep, kemampuan komunikasi, penalaran dan pemecahan masalah
mahasiswa.

Kata kunci: asesmen berbasis kelas, perangkat penilaian, validitas, praktikalitas, efektivitas, pemahaman
konsep, kemampuan pemecahan masalah, penalaran komunikasi.

ABSTRACT: The research aims to develop, implement, and make a classroom-based assessment tools
that validity, practice, and effectiveness to assess understanding of concepts, problem-solving skills,
reasoning, communication, and connection of students, in learning Power train in the Department of
Automotive Engineering FT UNP Padang. Assessment device designed to support the implementation of
assessment in the majors, according to the demands of the curriculum. Based on these results a prototype
device designed classroom-based assessment. The research method used is a combination of research
and experimental development. This is research Experimental design of treatment methods used by
design. In these experiments the samples selected at random classes and students. In the experimental
class used classroom-based assessment tools, while the control class performed a written test. Research
data were collected through classroom observation, interviews with faculty and students, as well as tests.
The results of the research found that the student assessment based on class higher grade than the
student group with a paper and pencil evaluate. This method is effective in increasing the understanding
of concepts, communication skills, reasoning and problem solving students.

Keywords: classroom-based assessment, assessment tool, validity, practice, effectiveness, concept


understanding, solving problem ability, logical thinking, communication.

Pendahuluan bidang otomotif untuk sektor kerja pembuatan dan


Jurusan Teknik Otomotif FT UNP merupakan jalur perakitan (manufacturing/assembling), jasa
pendidikan profesional yang membekali lulusannya penjualan/perawatan (sales/maintenance) dan alat-
dengan keterampilan dan didukung dengan penge- alat berat (heavy equipment), sebagai lulusan yang
tahuan dasar yang cukup, serta sikap dan disiplin yang profesional, adaptif terhadap perkembangan Iptek
tangguh. Tujuan program studi Teknik Otomotif yaitu: khususnya dalam bidang Teknik Otomotif; 2)
1) Menghasilkan tenaga ahli madya (supervisor) di Meningkatkan daya saing tamatan baik lokal maupun

691
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

nasional dan; 3) Menjadi Program studi Teknik program studi otomotif FT UNP adalah mampu
otomotif yang terbaik di bidang teknik otomotif (Buku memahami dan menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti
Pedoman Akademik UNP tahun 2007/2008). otomotif, fisika, kimia ke dalam perencanaan, dan
Pada prinsipnya UNP menerapkan kurikulum penghitungan di bidang otomotif; mampu ber-
berbasis kompetensi. Salah satu yang mendasar komunikasi lisan dan tertulis menggunakan Bahasa
dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi Inggris; mampu merencanakan pekerjaan, membagi
adalah perubahan asesmen pembelajaran. Kegiatan tugas, mensupervisi dan mengontrol pekerjaan
asesmen pembelajaran selama ini cenderung hanya tenaga teknisi untuk sektor kerja manufaktur/
pada aspek kognitif yang diukur melalui paper and assembling, jasa perbengkelan/penjualan, serta alat-
pencil test. Sementara, kurikulum berbasis berbasis alat berat.
kompetensi (KBK) mengisyaratkan untuk diterap- Untuk mengukur dan menilai ketercapaian
kannya asesmen berbasis kelas, di mana asesmen kompetensi tersebut, paper and pencil test dirasa
terhadap mahasiswa dilakukan secara komprehensif tidak lagi memadai, sehingga diperlukan berbagai
dan berkelanjutan. alternatif bentuk asesmen. Melalui penelitian ini
Khusus untuk mata kuliah Sistem Pemindah dikembangkan perangkat asesmen berbasiss
Tenaga (SPT) pada jurusan Teknik Otomotif, kelas yang nantinya diharapkan dapat menilai
perubahan bentuk asesmen juga dituntut oleh kemampuan otomotif mahasiswa secara otentik
adanya perubahan paradigma. Perubahan dari dan komprehensif.
evaluasi dengan menggunakan kertas dan pensil Penelitian ini dilandasi oleh keinginan untuk
ke evaluasi autentik, dengan prinsip: evaluasi memberikan kontribusi dalam memecahkan
yang relevan dan bermakna bagi mahasiswa, permasalahan asesmen yang dihadapi dosen-
evaluasi yang menggunakan masalah dengan dosen teknik otomotif di FT UNP. Keinginan ini
konteks yang jelas, evaluasi yang menekankan direalisasikan dengan merancang perangkat
pada keterampilan yang kompleks, evaluasi yang asesmen berbasis kelas untuk pembelajaran SPT
tidak menuntut satu jawaban benar, evaluasi yang di jurusan Teknik otomotif UNP. Secara lebih
berdasarkan pada standar yang telah ditetapkan spesifik penelitian ini bertujuan untuk mengem-
lebih dulu, evaluasi yang mempertimbangkan bangkan dan mengimplementasikan perangkat
kecepatan dan pertumbuhan mahasiswa secara asesmen berbasis kelas yang valid, praktis dan
individual. efektif. Istilah valid, praktis dan efektif yang
Dari evaluasi sesaat ke evaluasi terus me-nerus, digunakan mengacu pada kriteria yang dikemuka-
sebagai dasar evaluasi oleh pengajar, dan orang tua. kan oleh Guskey (2000).
Perubahan penekanan dari evaluasi individual ke Dalam penelitian ini cakupan ketiga kriteria
evaluasi kelompok, men-cakup: keterampilan proses tersebut dibatasi sebagai berikut: 1) Perangkat
dalam kelompok, dan hasil dari kerja sama asesmen berbasis kelas dikatakan valid atau
(kolaboratif). Perubahan dari evaluasi aspek tunggal mencerminkan state of the art knowledge jika
ke evaluasi multidimen-sional, meliputi: pengakuan perangkat tersebut oleh pakar pendidikan teknik
bahwa mahasiswa memiliki berbagai kemampuan otomotif dan pakar evaluasi dinyatakan layak
dan bakat, pengakuan bahwa kemampuan maha- digunakan untuk mengukur pemahaman konsep,
siswa dapat dikembangkan, kesempatan bagi kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
mahasiswa untuk mengembangkan dan menunjuk- komunikasi, dan koneksi mahasiswa. 2) Praktis
kan kemampuannya yang beraneka ragam. mengacu pada kondisi di mana dosen dan maha-
Dari pengalaman selama ini dapat, ada empat siswa dapat menggunakan perangkat asesmen
fungsi belajar otomotif, yaitu: 1) otomotif sebagai berbasis kelas sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
pembela jaran sistem; 2) o to moti f se bagai 3) Perangkat asesmen berbasis kelas dikatakan
pembelajaran pemecahan masalah; 3) otomotif efektif jika dapat meningkatkan pemahaman konsep,
meningkatkan belajar induktif; 4) otomotif sebagai kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
peningkatan kesadaran menghargai benda. Fungsi komunikasi, dan koneksi mahasiswa. Di samping itu,
ini tergambar dalam tujuan program studi yang hasil asesmen dengan menggunakan perangkat ini
tercantum dalam tujuan program. Kompetensi utama dapat digunakan oleh dosen-dosen teknik otomotif

692
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

untuk mendeskripsi-kan profil hasil belajar mahasiswa efektif untuk pembelajaran otomotif di jurusan teknik
secara otentik dan komprehensif. otomotif?
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat,
terutama dalam memperkaya referensi bagi dosen, Kajian Teori
di tengah ketiadaan sumber dan “kebingungan” Asesmen Berbasis Kelas
mereka untuk melaksanakan asesmen sesuai dengan Mencermati tujuan pembelajaran otomotif yang
tuntutan Kurikulum (KBK). Di samping itu, tercantum dalam kurikulum disadari bahwa tes
pengalaman yang diperoleh dosen-dosen melalui tertulis yang hanya mengukur aspek kognitif tidak
kolaborasi dengan tim peneliti selama pelaksanaan lagi memadai untuk menilai apakah mahasiswa sudah
penelitian, diharapkan menjadi pengetahuan dan memiliki kompetensi yang diharapkan. Di samping
keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam itu, ketercapaian tujuan kurikulum tidak lagi dapat
merancang asesmen untuk topik-topik otomotif diukur dengan hanya menggunakan satu macam
yang lain. teknik asesmen. Ott (1994) mengatakan: process
Persoalan yang berkembang di jurusan teknik goals cannot be measured accurately by any one
otomotif dewasa ini adalah dosen mengalami assessment technique. Different techniques must be
kesulitan untuk merancang dan menerapkan used over time to see how students are performing
asesmen seperti yang diinginkan oleh Kurikulum. on these goals. Dengan demikian, ketercapaian tujuan
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan kurikulum perlu dinilai melalui asesmen yang dilakukan
dosen tentang berbagai teknik asesmen (selain dari secara otentik dan komprehensif.
paper and pencil test), bagaimana cara merancang, Asesmen adalah istilah umum yang mencakup
serta bagaimana cara pelaksanaannya. Di lain pihak, semua metode yang digunakan untuk menilai kinerja
tuntutan di jurusan (terutama untuk penilaian akhir individu mahasiswa atau kelompok mahasiswa.
semester) menghendaki dosen untuk melaksanakan Asesmen yang dilakukan secara komprehensif
asesmen secara komprehensif. sepanjang proses pembelajaran (berkelanjutan)
Hasil wawancara tim peneliti dengan beberapa selanjutnya dikenal dengan asesmen berbasis kelas.
dosen di jurusan Teknik Otomotif FT UNP menunjuk- McMilan (2001) mengatakan bahwa classroom
kan bahwa pada umumnya mereka be lum assessment can be defined as the collection,
memahami cara menilai kemampuan pemecahan interpretation, and use of information to help teachers
masalah, penalaran, dan komunikasi mahasiswa. make better decisions. Dari pengertian ini terlihat
Akibatnya, dalam penetapan nilai mahasiswa, dosen bahwa asesmen berbasis kelas lebih dari sekedar tes
cenderung memberikan angka untuk aspek-aspek (paper and pencil test) atau pengukuran yang selama
tersebut atas dasar “perkiraan” yang sifatnya sangat ini lazim digunakan untuk mengevaluasi kemajuan
subjektif, tanpa membuat instrumen khusus untuk belajar mahasiswa.
mengukur aspek-aspek yang dimaksud. Di samping Pengertian asesmen berbasis kelas yang lain
itu, juga ditemukan asesmen dari dosen yang tidak dikemukakan oleh Depdiknas (2003) yaitu: Asesmen
menilai aspek-aspek lain secara benar. berbasis kelas merupakan suatu proses pengum-
Mengacu pada permasalahan-permasalahan pulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang
yang terjadi di jurusan teknik otomotif, serta hasil belajar mahasiswa dengan menerapkan prinsip-
belum tersedianya perangkat asesmen untuk prinsip penilaian, pelaksa-naan berkelanjutan, bukti-
pembelajaran SPT di jurusan teknik otomotif maka bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai
melalui penelitian ini dikembangkan, diimplemen- akuntabilitas publik.
tasikan dan dibuat perangkat asesmen berbasis Dari dua definisi terlihat bahwa proses
kelas untuk pembelajaran SPT. Hasil penelitian ini asesmen berbasis kelas meliputi pengumpulan
diharapkan dapat membantu dosen SPT, mengatasi bukti secara komprehensif yang dilakukan dengan
kesulitan mereka dalam melaksanakan asesmen berbagai teknik, untuk menunjukkan pencapaian hasil
berbasis kelas. Permasalahan yang ingin dipecahkan belajar mahasiswa. Asesmen berbasis kelas dapat
melalui penelitian ini adalah: bagaimana mengem- mendeskripsikan pencapaian kompetensi dan hasil
bangkan dan mengimplementasikan perangkat belajar mahasiswa yang dikemukakan dalam bentuk
asesmen berbasis kelas yang valid, praktikal, dan pernyataan yang jelas tentang standar yang harus

693
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

dan telah dicapai, disertai dengan profil kemajuan hasilnya merupakan feedback untuk meningkatkan
belajar mahasiswa dan pelaporan. proses pembelajaran; meningkatkan relevansi
Asesmen yang dilakukan dalam pembelajaran pembelajaran o to mo tif dengan keseharia n
konvensional pada umumnya hanya dapat mengung- mahasiswa; membantu dosen untuk lebih fokus
kap apa yang diketahui mahasiswa, sedangkan terhadap hasil penting yang diharapkan dari pendidikan
asesmen berbasis kelas bertujuan untuk mengungkap (selama ini dosen cenderung mengajarkan konsep-
apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan konsep otomotif yang terisolasi satu sama lain);
mahasiswa. Melalui asesmen berbasis kelas dosen mendorong mahasiswa untuk menjadi pemecah
tidak hanya mendapat gambaran tentang pemaham- masalah yang kompeten, memiliki rasa percaya diri
an mahasiswa terhadap konsep-konsep otomotif terhadap kemampuannya dalam berpikir secara logis,
yang telah mereka pelajari. Lebih dari itu, dosen dapat serta mampu mengkomunikasikan idenya secara
mengungkap sikap dan motivasi mahasiswa terhadap jelas. Mahasiswa juga akan menyadari bahwa melalui
pelajaran otomotif serta kemampuan pemecahan asesmen berbasis kelas mereka mendapatkan
masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi pendidikan yang bermakna, yang mempersiapkan
mahasiswa. Menurut McMillan (2001:98), ada empat mereka untuk masa depan.
komponen penting yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan asesmen ber-basis kelas, yaitu tujuan, Pemahaman Konsep, Komunikasi, Penalaran,
pengukuran, evaluasi, dan pemanfaatan hasil Koneksi, dan Pemecahan Masalah
asesmen berbasis kelas. Keempat komponen Fungsi utama pembelajaran otomotif adalah untuk
tersebut digambarkan secara skematis, seperti mengembangkan kemampuan pemahaman konsep,
terlihat pada Gambar 1. penalaran, komunikasi, koneksi, dan pemecahan

Measurement Evaluation Use

  
Purpose

Why am I What techniques How will I interpret How will I


doing this should I use to the result? What use the
assessment? gather performance results?
information? standards and
criteria will I use?

Gambar 1. Komponen-komponen Asesmen Berbasis Kelas

Asesmen berbasis kelas sangat berbeda dengan masalah dalam praktek maupun teori, serta melihat
asesmen konvensional yang pada umumnya hubungan-hubungan sistem yang terdapat pada
dilakukan dosen selama ini. Melalui asesmen berbasis suatu mobil (kendaraan), baik antara topik otomotif
kelas dosen tidak hanya dapat mengembangkan yang satu dengan yang lain, maupun antara otomotif
aspek kognitif mahasiswa melainkan juga dapat dengan bidang-bidang ilmu lainnya. Pelaksanaan
menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap asesmen berbasis kelas ditujukan untuk meng-
otomotif. Menurut Ott (1994:60), ada beberapa optimalkan perkembangan kemampuan mahasiswa
keuntungan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan untuk tiap aspek tersebut. Berikut ini dibahas
asesmen berbasis kelas, yaitu: Mahasiswa berkom- pengertian setiap aspek, beserta contoh soal untuk
petisi dengan dirinya sendiri, bukan dengan menilainya.
mahasiswa lain; Dapat mengungkapkan pemahaman Konsep adalah gambaran secara abstrak
yang riil tentang apa yang diketahui dan dapat suatu fenomena. Konsep merupakan generalisasi
dilakukan mahasiswa; Tidak menakutkan seperti dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga
halnya tes tertulis, sehingga dapat mendorong dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai
mahasiswa untuk lebih menyukai otomotif serta fenomena yang sama. Belajar konsep artinya anak
dapat meningkatkan motivasi mereka; Asesmen mampu memberi respon terhadap stimulus yang
berbasis kelas bukanlah suatu “akhir”, melainkan hadir melalui karakteristik abstraknya.
bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga Melalui pemahaman konsep mahasiswa mampu

694
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

mengidentifikasikan benda lain yang berbeda ukuran, pembelajaran otomotif. Dalam kondisi ini pemecahan
warna, maupun materinya, namun masih memiliki masalah dikatakan sebagai target belajar. Mahasiswa
kararkteristik dari objek itu sendiri. Dalam kenyataan harus mampu memecahkan masalah otomotif yang
konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang terkait dengan dunia nyata, masalah yang terdapat
berbeda. Semakin dekat suatu konsep kepada realita di dalam buku teks atau yang diberikan oleh dosen.
semakin mudah konsep tersebut diukur dan dieva- Untuk itu perlu dirancang masalah yang dapat
luasi. Konsep-konsep pada t eknik ot omot if membantu mahasiswa untuk membuat hubungan
menggambarkan fenomena alami yang konkrit antara otomotif dengan kehidupan mereka, dan
(karena dapat diketahui dengan panca indera). dengan mata pelajaran lainnya. Holmes (1995)
Dengan demikian konsep pada teknik otomotif mengemukakan kriteria pemecahan masalah yang
dapat dinilai melalui pemahaman konsep tersebut. memungkinkan mahasiswa untuk mencapai target
Pemahaman dalam klasifikasi taksonomi Bloom belajar yang dinginkan sebagai berikut:
berada pada kategori ke dua dari tingkat berpikir They need to create an environment that
seseorang. encourages students to explore, take risks,
Pemecahan masalah dalam otomotif adalah share failures and successes, and question one
proses menemukan penyebab kerusakan dan another. In such supportive environments,
mengatasi suatu kerusakan yang terjadi dalam students develop the confidence they need to
suatu sistem otomotif, tugas-tugas, dan situasi- explore problems and the ability to make
situasi dalam keadaan sehariannya. Lebih lanjut adjustment in their problem-solving strategies.
dapat dikatakan bahwa masalah-masalah yang Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh
dipecahkan meliputi semua topik dalam otomotif oleh mahasiswa melalui pemecahan masalah, di
baik dalam bidang servis, bongkar-pasang maupun antaranya adalah mahasiswa akan belajar bahwa
perbaikan. Di samping itu, mahasiswa juga perlu ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu
berlatih memecahkan masalah-masalah yang kerusakan (berpikir divergen) dan ada lebih dari
mengkaitkan otomotif dengan sains (natural science, satu solusi yang mungkin dari suatu kerusakan;
dan social science). mahasiswa terlatih untuk melakukan eksplorasi,
Pemecahan masalah memberikan manfaat berpikir komprehensif, dan bernalar secara sistem
yang besar kepada mahasiswa dalam melihat dan logis; mengembangkan kemampuan berkomuni-
relevansi antara otomotif dengan mata pelajaran kasi, dan membentuk nilai-nilai sosial melalui tim kerja
lain, serta kehidupan dunia nyata. Mengingat kelompok.
perannya yang begitu potensial banyak pakar Untuk menstimulasi agar mahasiswa mampu
pendidikan kejuruan otomotif yang berpendapat menjadi pemecah masalah (problem solver) yang
bahwa pemecahan masalah adalah bagian yang baik, dianjurkan agar pembelajaran otomotif di
integral dari semua pembelajaran otomotif, dan perguruan tinggi memberi kesempatan kepada
merupakan aspek “kunci” untuk dapat mengerjakan semua mahasiswa untuk: membangun penge-
semua aspek lain dari otomotif. tahuan dan pengalaman tentang otomotif baru
Pemecahan masalah merupakan “sarana” melalui pe me cahan masalah; memecahka n
sekaligus “target” dari pembelajaran otomotif di masalah baik yang terdapat dalam otomotif, maupun
kampus. Sebagai sarana, pemecahan masalah konteks lain; menerapkan berbagai strategi yang
memungkinkan mahasiswa untuk mengkonstruksi cocok dalam memecahkan masalah; memonitor dan
ide-ide perbaikan. Di samping itu, suatu masalah melakukan refleksi terhadap proses-proses yang
dapat mengarahkan mahasiswa untuk melakukan dilakukan dalam memecahkan masalah-masalah
investigasi, mengeksplorasi pola-pola kerusakan, otomotif.
dan berpikir secara kritis. Untuk memecahkan Berbagai teknik yang digunakan dalam asesmen
masalah, mahasiswa perlu melakukan pengamatan berbasis kelas akan memberikan banyak kesempatan
yang cermat, membuat hubungan, bertanya, kepada mahasiswa untuk membangun dan mengem-
memperbaiki dan menyimpulkan. bangkan pengetahuan dan keterampilan seperti
Kemampuan memecahkan masalah seyogya- dikemukakan di atas. Berikut ini dikemukakan sebuah
nya merupakan hasil utama dari suatu proses contoh soal pemecahan masalah untuk topik

695
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

difrensial. mahasiswa untuk menyimpulkan atau menjelaskan


Kerusakan pada gigi samping difrensial pada suatu topik.
umumnya disebabkan oleh backclash. Jika Tujuan berkomunikasi tentang otomotif adalah
backclass distel sesuai dengan spesifikasi gigi untuk mengekspresikan ide-ide pelayanan dan
samping (side gear) akan awet, jelaskan cara perbaikan tentang otomotif baik secara lisan maupun
menyetel backclass tersebut. tulisan, membaca dan memahami tulisan tentang
Penalaran adalah kemampuan utama lain yang otomotif, mengkonstruksi pemahaman tentang
ingin dikembangkan melalui pembelajaran otomotif. konsep-konsep otomotif dengan cara menjelaskan-
Struktur keilmuan otomotif dikembangkan dari suatu nya, mengekspresikan pola/hubungan yang
sistem, mekanisme, serta sifat induktif, membutuh- ditemukan melalui eksplorasi dan penyelidikan
kan kemampuan penalaran empirik yang baik untuk kerusakan.
memahaminya. Mengingat pentingnya peran Adapun objek yang dikomunikasikan dalam
penalaran dalam pembelajaran otomotif, dianjurkan pembelajaran otomotif, antara lain dapat berupa
agar penalaran mahasiswa dikembangkan secara kegiatan atau peristiwa yang dialami mahasiswa, atau
terus-menerus, mulai sejak mereka memasuki ide-ide pelayanan dan perbaikan yang dilaksanakan-
jurusan teknik otomotif. nya selama praktek. Berikut ini disajikan beberapa
Penalaran dapat dilakukan secara induktif contoh pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui
(informal) maupun deduktif (formal). Contoh kemampuan komunikasi mahasiswa. Contoh tes:
berikut memperlihatkan betapa mahasiswa menurut saudara apa bagian yang paling sulit dalam
tingkat 1 mampu melakukan pembuktian dengan menyelesai ka n pekerjaan transmisi empat
kontradiksi (cara pembuktian yang biasanya kecepatan? bagaimana kontribusi tiap anggota
digunakan setelah belajar Logika Otomotif ) kelompok sewaktu praktek bersama kelompok?
menggunakan penalaran informal. gambarkanlah apa yang Saudara rasakan tentang
Soal: Buktikan saat suatu mobil berjalan, kenapa pemecahan masalah kerusakan pada kopling mobil;
terjadi slip pada salah satu roda belakang! jelaskan bagian mana yang paling penting untuk
Jawab: Jika koefisien gesek kecil pada salah satu dipahami tentang kopling mobil; apakah difrensial dan
roda belakang maka akan terjadi berputar slip gardan adalah obje k yang sama? jel aska n
pada roda tersebut dan menyebabkan salah satu jawabanmu!
roda pada sisi lain tidak berputar/tertahan. Jadi, Pelaksanaan asesmen melalui pencil and paper
bila salah satu roda mobil mengalami koefisen test dalam pembelajaran selama ini cenderung
gesek kecil dapat membuat roda pada satu sisi mengisolasi otomotif dari bidang-bidang lain,
lain tidak berputar. sehingga kemampuan koneksi mahasiswa tidak
Komunikasi adalah suatu proses di mana kita berkembang. Akibatnya, mahasiswa sangat sulit
menjelaskan serta meyakinkan maksud dari sesuatu melihat dan merasakan manfaat mempelajari topik-
dalam rangka memperoleh pemahaman bersama. topik otomotif di kampus. Di samping itu, mahasiswa
Komunikasi dalam pendidikan otomotif mengandung juga mengalami kesukaran untuk memahami
arti bahwa mahasiswa harus mempelajari bahasa dan hubungan antara konsep-konsep otomotif yang
simbol-simbol otomotif untuk mengkomunikasikan mereka pelajari dengan konsep-konsep yang mereka
laporan. pelajari dalam fisika, kimia, mekanika, permesinan
Komunikasi dalam pendidikan otomotif dapat atau bidang lainnya.
dikembangkan dengan cara memberi mahasiswa Melalui teknik asesmen berbasis kelas yang
berbagai kesempatan untuk mendengarkan, bervariasi, mahasiswa diarahkan untuk melihat
berbicara, menulis, membaca, dan menyajikan ide- koneksi antara konsep-konsep otomotif, maupun
ide matematis. Kemampuan komunikasi mahasiswa koneksi antara otomotif dengan bidang-bidang lain.
juga dapat dikembangkan melalui kerja kelompok, Berikut ini diberikan sebuah soal untuk menilai
presentasi, dan membuat laporan praktek. Laporan kemampuan koneksi mahasiswa pada topik roda gigi.
praktek akan mendorong mahasiswa untuk Untuk menemukan perbandingan, jika jumlah
menyampaikan kegiatan yang terjadi selama praktek, gigi pada gigi input 25 dan jumlah gigi pada roda
sedangkan presentasi memberi kesempatan kepada counter gear 50. Tentukan rasio perbandingan

696
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

gigi! and evaluation of such products


Contoh di atas menunjukkan koneksi antara Menurut Richey, Rita C & Klein, James D.
ot omotif d engan permes inan atau fi sika. (2007), penelitian pengembangan adalah upaya
Pemberian soal-soal koneksi seperti ini dalam untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu
pembelajaran otomotif dapat memberi makna produk berupa materi, media, alat, atau strategi
kepada mahasiswa bahwa otomotif yang mereka pembelajaran, di gunakan untuk mengat asi
pelajari tidak hanya terkait dengan bidang-bidang masalah pembelajaran di kelas/laboratorium, dan
lain, melainkan juga dapat digunakan untuk bukan untuk menguji teori. Penelitian pengembangan
memecahkan masalah-masalah yang mereka memiliki tiga tujuan utama, yaitu: 1) menghasilkan
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. rancangan produk yang akan dikembangkan dan
Menurut McMillan (2001) asesmen berbasis digunakan untuk meningkatkan kualitas pembe-
kelas dapat dilakukan dosen melalui berbagai lajaran; 2) menguji keefektifan produk yang telah
teknik asesmen otentik di antaranya: laporan dibuat sebagai fungsi validasi utama melalui uji coba;
dalam bentuk portofolio, projek, observasi, 3) menguji keefektifan, efisiensi, dan kemenarikan
presentasi dan diskusi. Asesmen afektif meliputi produk.
penghargaan terhadap peralatan dan mesin-mesin, Dalam penelitian ini dikembangkan perangkat
sikap terhadap kebersihan dan keselamatan kerja, asesmen berbasis kelas yang valid dan praktikal
disiplin kerja, insiatif, dan tanggung jawab. untuk pembelajaran SPT otomotif di jurusan Teknik
Psikomotor mencakup kecepatan kerja, kecekatan Otomotif FT UNP, kemudian akan diuji efektivitasnya.
kerja, ketepa tan ukura n dengan spesifkasi Kegiatan penelitian dilakukan dalam 2 bulan,
(stelan), kesuaian prosedur, dan kerjasama. Rancangan penelitian selengkapnya dapat dilihat
Perangkat asesmen yang akan dikembangkan pada Gambar 2.
dan diimplementasikan dalam penelitian ini Pada awal pe ne liti an difokuskan untuk
menggunakan teknik-teknik seperti dikemukakan merancang prototipe perangkat ases me n
di atas. Setiap perangkat akan digunakan untuk berbasis kelas yang valid dan praktikal untuk
menilai pemahaman konsep, kemampuan pemecah- pembelajaran otomotif. Kegiatan penelitian
an masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi diawali dengan analisis kebutuhan yang meliputi:
mahasiswa (disesuaikan dengan karakteristik materi menganalisis Kurikulum Otomotif, melakukan wawan-
ajar). cara dengan dosen dan mahasiswa, serta mereviu
literatur tentang asesmen dan perancangannya.
Metode Penelitian Berdasarkan hasil analisis akan dirancang prototipe
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan perangkat asesmen berbasis kelas, yang berisi: 1)
gabungan pendekatan penelitian pengembangan tujuan, 2) kisi-kisi (mengacu pada topik dalam
(development research) dan metode eksperimen. silabus SPT), 3) materi asesmen untuk dua topik
Pendekatan penelitian pengembangan digunakan otomotif; materi asesmen ditujukan untuk menilai
untuk merancang dan mengembangkan perangkat pemahaman konsep, kemampuan pemecahan
asesmen berbasis kelas yang valid dan praktikal masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi
untuk pembelajaran otomotif di jurusan Teknik mahasiswa. Teknik asesmen yang digunakan
Otomotif. Metode eksperimen digunakan untuk disesuaikan dengan karakteristik topik-topik otomotif
menyeli diki e fektifitas perangkat terhadap yang diajarkan dosen (terdiri dari: laporan praktek
pemahaman konsep, kemampuan pemecahan dalam bentuk portofolio, proyek, observasi,
masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi bertanya, dan presentasi), 4) rubrik penskoran setiap
mahasiswa. materi asesmen, 5) panduan penggunaan perangkat
Van den Akker (1999), Plomp (2002) meng- asesmen berbasis kelas.
karakterisasikan penelitian pengembangan berdasar- Prototipe divalidasi beberapa pakar pendidikan
kan dua tujuannya yaitu: development of prototypical otomotif dan pakar evaluasi. Kegiatan validasi
products (curriculum documents and materials), dilakukan dalam bentuk tertulis dan diskusi sampai
including empirical evidence of their quality; tercapai suatu kondisi di mana para validator
generating methodological directions for the design berpendapat bahwa perangkat asesmen yang

697
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

Analisis Kebutuhan Hasil Studi


Pendahuluan
 Wawancara dengan dosen  Dosen belum mampu
dan mahasiswa merancang asesmen
 Analisis kurikulum berbasis kelas
 Sumber untuk
 Reviu literatur
asesmen berbasis
kelas belum tersedia

Merancang Prototipe
Perangkat Asesmen
Berbasis Kelas

Validasi Experts
Revisi
 Expert Pend. Otomotif
 Expert Evaluasi

tidak
Valid?

ya

Uji Coba

tidak
Revisi Praktikal
ya

Implementasi (Eksperimen) di jurusan


Teknik otomotif FT UNP

tidak
Efektif Revisi
ya

Perangkat Asesmen (berbentuk


buku) yang valid, praktikal dan
efektif.

Gambar 2. Rancangan Penelitian

dikembangkan sudah valid dan layak untuk digunakan (portofolio) mahasiswa. Data yang terkumpul
di kampus. dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis akan dijadikan
Aspek validitas difokuskan untuk menjawab dasar untuk merevisi prototipe.
beberapa pertanyaan seperti tercantum pada Perangkat asesmen yang telah direvisi diimple-
Tabel 1. mentasikan pada bulan Nopember 2010. Selanjutnya
Setelah proses validasi dengan para pakar, fokus untuk meneliti efektivitas perangkat asesmen
dilakukan revisi terhadap prototipe perangkat berbasis kelas terhadap pemahaman konsep,
asesmen berbasis kelas. Untuk melihat praktikalitas kemampuan pemecahan masalah, penalaran,
(keterpakaian), prototipe perangkat hasil revisi komunikasi, serta koneksi mahasiswa. Di samping
selanjutnya akan diujicobakan di kelas nonekspe- itu, digali kesan dan pendapat mahasiswa tentang
rimen di jurusan Teknik Otomotif, pada bulan Oktober penggunaan perangkat asesmen berbasis kelas.
2010. Model pembelajaran yang digunakan untuk
Uji coba perangkat diharapkan dapat mem- mengimplementasikan perangkat pem-belajaran
berikan jawaban terhadap beberapa pertanyaan berbasis kelas disesuaikan dengan teknik asesmen
tentang praktikalitas, seperti tercantum pada Tabel yang dirancang.
2. Data penelitian sewaktu uji coba dikumpulkan Metode penelitian yang digunakan metode
melalui observasi kelas, wawancara dengan dosen eksperimen dengan rancangan treatment by design,
dan mahasiswa, serta analisis laboran praktek Tabel 3. Sampel kelas dipilih secara random, dengan

698
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

Tabel 1. Validitas Prototipe Perangkat Asesmen Berbasis Kelas

Objek yang divalidasi Metode pengumpulan Instrumen


data
Validitas perangkat asesmen berbasis kelas
1. Apakah isi perangkat asesmen yang
dirancang sudah memadai untuk menilai Diskusi dengan Lembar
topik-topik otomotif yang dipelajari? beberapa pakar validasi
2. Apakah isi perangkat asesmen sudah dapat pendidikan otomotif
dan tepat digunakan untuk menilai dan pakar evaluasi
ketercapaian tujuan kurikulum?
3. Apakah perangkat asesmen yang dirancang
dapat dan tepat digunakan untuk menilai
pemahaman konsep otomotif mahasiswa?
4. Apakah perangkat asesmen yang dirancang
dapat dan tepat digunakan untuk menilai
kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa?
5. Apakah perangkat asesmen yang dirancang
dapat dan tepat digunakan untuk menilai
kemampuan penalaran mahasiswa?
6. Apakah perangkat asesmen yang dirancang
dapat dan tepat digunakan untuk menilai
kemampuan komunikasi mahasiswa?
7. Apakah perangkat asesmen yang dirancang
dapat dan tepat digunakan untuk menilai
kemampuan koneksi mahasiswa?
8. Apakah perangkat asesmen berbasis kelas
yang disusun sudah valid dari segi
konstruksi?

Tabel 2. Praktikalitas Prototipe Perangkat Asesmen Berbasis Kelas

Objek yang dievaluasi Metode pengumpulan Instrumen


data
Praktikalitas perangkat asesmen berbasis kelas
1. Apakah perangkat asesmen berbasis kelas Observasi kelas, Lembar
mudah untuk digunakan oleh dosen dan interviu dengan dosen observasi,
mahasiswa? dan mahasiswa, pedoman
2. Apakah dosen dapat menggunakan analisis hasil kerja interviu
perangkat asesmen berbasis kelas sesuai mahasiswa
dengan pedoman yang diberikan?
3. Apakah waktu yang dirancang untuk
melaksanakan asesmen berbasis kelas
memadai?

jumlah 35 mahasiswa. Di kelas eksperimen lebih tinggi daripada pemahaman konsep mahasiswa
digunakan perangkat asesmen berbasis kelas, yang dinilai dengan paper and pencil test; 2)
sedangkan asesmen di kelas kontrol dilakukan secara kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang
konvensional (menggunakan paper and pencil test). dinilai dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih
Se lanjutnya pemahaman dan ke ma mpuan tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah
mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol mahasiswa yang dinilai dengan paper and pencil test;
dibandingkan satu sama lain. 3) kemampuan penalaran mahasiswa yang dinilai
Untuk melihat efektivitas perangkat asesmen dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih tinggi
berbasis kelas diajukan lima hipotesis penelitian daripada kemampuan penalaran mahasiswa yang
sebagai berikut: 1) pemahaman konsep mahasiswa dinilai dengan paper and pencil test; 4) Kemampuan
yang dinilai dengan perangkat asesmen berbasis kelas komunikasi mahasiswa yang dinilai dengan perangkat

699
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

Tabel 3. Rancangan Penelitian Selanjutnya

Pemahaman/ Kelompok Mahasiswa Kelompok Mahasiswa dengan


Kemampuan dengan Asesmen Paper and Pencil Test
Berbasis Kelas
Konsep
Pemecahan Masalah
Penalaran
Komunikasi
Koneksi

asesmen berbasis kelas lebih tinggi daripada komunikasi, penalaran, koneksi, dan pemecahan
kemampuan komunikasi mahasiswa yang dinilai masalah. Tabel 4 mendeskripsikan hasil belajar SPT
dengan paper and pencil test; 5) kemampuan mahasiswa.
koneksi mahasiswa yang dinilai dengan perangkat Pada Tabel 4 terlihat bahwa rata–rata hasil
asesmen berbasis kelas lebih tinggi daripada belajar mahasiswa pada kelas eksperimen lebih tinggi
kemampuan koneksi mahasiswa yang dinilai dengan dari rata–rata hasil belajar mahasiswa pada kelas
paper and pencil test. kontrol, kecuali aspek kemampun penalaran dan
Data penelitian dikumpulkan melalui analisis pemecahan masalah. Rata–rata hasil belajar
laporan praktek (portofolio) mahasiswa, observasi mahasiswa untuk aspek penalaran pada kelas
kelas, wawancara dengan dosen dan mahasiswa eksperimen sama dengan rata–rata hasil yang dicapai
serta tes. Tes yang akan diberikan meliputi tes mahasiswa pada kelas kontrol. Akan tetapi, untuk
pemahaman konsep, kemampuan pemecahan aspek kemampuan pemecahan masalah rata–rata
masalah, penalaran, komunikasi, dan koneksi. Data hasil belajar mahasiswa di kelas eksperimen lebih
yang terkumpul dianalisis menggunakan statistika rendah dari hasil rata–rata hasil yang dicapai oleh
deskriptif dan inferensial (uji-t). mahasiswa pada kelas kontrol.
Secara umum pada Tabel 4 juga dapat dilihat
Hasil Penelitian dan Bahasan bahwa simpangan baku hasil belajar mahasiswa baik
Rancang perangkat asesmen berbasis kelas untuk pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen
pembelajaran SPT di jurusan Teknik Otomotif cenderung besar. Hasil belajar SPT mahasiswa
memenuhi kriteria valid dan praktikal. Perangkat ini dideskripsikan pada Tabel 5.
telah diimplementasikan di Jurusan teknik otomotif
UNP Padang, pada semester Juli - Desember 2010. Analisis Data
Pada bagian ini dilakukan analisis data untuk menguji
Deskripsi Data hipotesis penelitian. Uji yang digunakan adalah uji
Setelah diberikan tes kepada mahasiswa diperoleh kesamaaan dua rata–rata. Sebelum melakukan uji
data tentang pemahaman konsep, kemampuan kesamaan dua rata–rata, dilakukan uji normalitas

Tabel 4. Hasil belajar SPT Mahasiswa Jurusan teknik otomotif Padang

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Sampel
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Rata-rata X 74,2 83,7 82,7 75,7 70,4 72,4 79,2 82,7 58,1 76,1

S 9,4 12,4 14,8 15,6 9,0 22,7 5,5 11,1 21,3 26,1

N 23 23 23 23 23 24 24 24 24 24

Keterangan 1 = Pemahaman Konsep, 2 = Komunikasi, 3 = Penalaran, 4 = Koneksi,


5 = Pemecahan Masalah

700
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

distribusi data menggunakan uji Lilliefors dan uji diteliti. Uji selanjutnya yang dilakukan adalah uji
homogenitas variansi dua populasi menggunakan uji homogenitas variansi dua populasi menggunakan uji
F. F. Hasil uji homogenitas variansi untuk α = 0,05 dapat
Hipotesis penelitian yang diuji: dilihat pada Tabel 7.
Mengacu pada hasil–hasil uji yang dicantumkan
H0 : µE = µK pada Tabel 7 dan Tabel 8, maka uji kesamaan dua
rata–rata yang digunakan pada penelitian ini ada tiga
H1 : µE > µK jenis, yaitu: 1) Uji Wilcoxon, untuk kondisi salah satu
yang mana µE= rata–rata hasil belajar mahasiswa kelompok data yang tidak berdistribusi normal; 1)
di kelas eksperimen, dan µK = rata–rata hasil belajar Uji-t, untuk kondisi kedua kelompok data berdistribusi
mahasiswa di kelas kontrol. normal dan variansi data kedua kelompok homogen;
Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan 2) Uji-t, untuk kondisi kedua kelompok data
uji Lilliefors untuk α = 0,01 diperoleh data seperti berdistribusi normal dan varinsi data kedua kelompok
terlihat pada Tabel 6. tidak homogen. Jenis–jenis uji kesamaan dua rata–
Hasil pada Tabel 6 menunjukkan bahwa data hasil rata yang dilakukan dalam penelitian ini secara rinci
penelitian berdistribusi normal untuk tiap aspek yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 5. Hasil Belajar SPT Mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif FT UNP

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Sampel
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

X 55,9 65,5 76,7 72,1 48,7 53,1 48,2 44,9 60,3 40,8

S 15,2 22,0 16,6 19,4 11,6 15,7 18,7 28,1 10,7 1,3

N 42 42 42 42 42 35 35 35 35 35

Keterangan: 1 = Pemahaman Konsep, 2 = Komunikasi, 3 = Penalaran, 4 = Koneksi,


5 = Pemecahan Masalah

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian

Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol


Sampel
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Jurusan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Teknik
Otomotif

Keterangan 1 = Pemahaman Konsep, 2 = Komunikasi, 3 = Penalaran, 4 = Koneksi,

5 = Pemecahan Masalah, = berdistribusi normal

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Hasil Penelitian

Aspek Pemahaman Komunikasi Penalaran Koneksi Pemecahan


Konsep Masalah
Tempat

Jurusan Homogen Homogen Tidak Homogen Tidak


Teknik Homogen Homogen
Otomotif

701
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

Setelah dilakukan uji hipotesis (uji kesamaan dua penelitian menunjukkan bahwa perangkat asesmen
rata–rata) menggunkan uji–uji yang disebutkan pada berbasis ke las yang dikembangkan untuk
Tabel 9 untuk α = 0,05, diperoleh kesimpulan seperti pembelajaran SPT di Jurusan Teknik Otomotif efektif
tersaji pada Tabel 9. dalam mengembangkan pemahaman konsep,
Dalam hal ini ditemukan bahwa pemahaman kemampuan komunikasi, penalaran, dan pemecahan
konsep, kemampuan komunikasi, penalaran, masalah mahasiswa.
koneksi, dan pemecahan masalah kelompok Hasil belajar kelompok mahasiswa yang dinilai
mahasiswa yang diinilai dengan perangkat asesmen dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih baik
berbasis kelas lebih tinggi daripada kelompok dari hasil belajar kelompok mahasiswa yang diinilai
mahasiswa yang diinilai dengan paper and pencil test. dengan paper and pencil test. Hal ini disebabkan
Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan: karena potensi yang memiliki mahasiswa dapat
pemahaman konsep, kemampuan komunikasi, berkembang selama pelaksanaan asesmen berbasis
penalaran, koneksi, dan pemecahan masalah kelas.
kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif yang Seperti diuraikan terdahulu, asesmen berbasis
dinilai dengan perangkat asesmen berbasis kelas lebih kelas bertujuan untuk mengungkapkan apa yang
tinggi daripada kelompok mahasiswa yang dinilai diketahui dan apa yang dilakukan oleh mahasiswa.
dengan paper and pencil test. Melalui asesmen berbasis kelas, mahasiswa Jurusan
Teknik Otomotif telah mendapat kesempatan untuk
Bahasan menunjukan potensi mereka dalam berkomunikasi
Berdasarkan hasil penelitian bahwa prototype tentang SPT, bernalar, dan melihat koneksi antara
perangkat asesmen berbasis kelas yang telah materi ajar dengan materi-materi lain yang terkait,
dikembangkan untuk pembelajaran SPT di Jurusan seperti mata kuliah Elemen Mesin dan Permesinan.
Teknik Otomotif memenuhi kriteria valid dan praktis, Hal seperti ini tidak mereka temui dalam paper and
se cara khusus, perangkat asesmen yang pencil test yang cenderung hanya mengukur aspek
dikembangkan valid dan praktis untuk menilai kognitif yang dangkal. Dalam asesmen berbasis kelas

Tabel 8. Uji Kesaman Dua Rata–rata yang Digunakan dalam Penelitian

Aspek Pemahaman Komunikasi Penalaran Koneksi Pemecahan


Konsep Masalah
Tempat

Jurusan Uji-t Uji-t Uji-t Uji-t Uji-t


Teknik
Otomotif

Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Aspek Pemahaman Komunikasi Penalaran Koneksi Pemecahan


Konsep Masalah
Tempat

Jurusan H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak H0 ditolak


Teknik
Otomotif

pemahaman konsep, kemampuan pemecahan mahasiswa berkompetisi dengan diri mereka sendiri
masalah, penalaran kumunikasi, dan koneksi sehingga mengurangi rasa takut dalam menghadapi
mahasiswa. test.
Perangkat asesmen berbasis kelas telah Perangkat asesmen berbasis kelas pembe-
diimplementasikan di Jurusan Teknik Otomotif, untuk lajaran SPT efektif dal am mengembangkan
menyelidiki efektivitasnya. Secara umum hasil pemahaman konsep, kemampuan komunikasi,

702
Wakhinuddin S., Pengembangan, Implementasi dan Pembuatan Perangkat Asesmen Berbasis Kelas Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Sistem ...

penalaran, dan pemecahan masalah mahasiswa. nisme, serta sifat induktif dari otomotif, membutuhkan
Pengembangan pemahaman konsep, kemampuan kemampuan penalaran empirik yang baik untuk
komunikasi, dan pemecahan kemampuan penalaran memahaminya. Ase smen berbasis ke las
diperlukan pembiasaan. Dengan sering menggunakan dikembangkan melalui berpikir sistem yang ada pada
perangkat asesmen berbasis kelas mahasiswa akan mekanisme pemindah tenaga. Secara induktif, seperti
semakin mampu melakukan pemahaman konsep, pada mekanisme transmisi (versnelling), jika posisi
kemampuan komunikasi, penalaran, dan pemecahan gigi tiga sudah masuk (terkunci) maka posisi gigi lain
masalah yang ada dalam mata kuliah SPT. bebas. Penalaran dapat dilakukan secara induktif
Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok (informal) maupun deduktif (formal), kedua hal ini
gejala tertentu, dan dapat dipakai untuk meng- ada pada matakuliah SPT.
gambarkan berbagai fenomena yang sama. Belajar Pelaksanaan asesmen melalui pencil and paper
konsep artinya mahasiswa mampu memberi respon test dalam pembelajaran selama ini cenderung
terhadap stimulus yang hadir melalui karakteristik mengisolasi otomotif dari bidang ilmu lain, sehingga
abstraknya. Melalui pemahaman konsep mahasiswa kemampuan koneksi mahasiswa tidak berkembang.
mampu mengidentifikasikan hal lain yang berbeda Akibatnya mahasiswa sangat sulit mengaplikasikan
atributnya; baik ukuran, warna, maupun materinya. dan menarik generalisasi serta mencari relasi dengan
Dalam kenyataan konsep dapat mempunyai tingkat bidang ilmu lain. Melalui teknik asesmen berbasis
generalisasi yang berbeda. Semakin dekat suatu kelas yang bervariasi, mahasiswa diarahkan untuk
konsep kepada realita semakin mudah konsep melihat koneksi antar konsep-konsep otomotif,
tersebut diukur dan dievaluasi. Konsep-konsep pada maupun koneksi antara otomotif dengan bidang-
teknik otomotif menggambarkan gejala nyata yang bidang lain, seperti relasi dengan bidang fisika, kimia,
konkrit (dapat diketahui panca indera). Dengan mekanika, permesinan atau bidang lainnya.
demikian konsep pada SPT dapat dinilai melalui Pemecahan masalah pada matakuliah SPT
pemahaman konsep tersebut, seperti konsep adalah proses menemukan penyebab kerusakan dan
momen pada transmisi atau dfrensial. mengatasi suatu kerusakan yang terjadi dalam SPT
Komunikasi dalam pendidikan otomotif dapat dan situasi dalam keadaan sehariannya. Kemampuan
dikembangkan dengan cara memberi mahasiswa pemecahan masalah dapat ditingkatkan melalui
berbagai kesempatan untuk mendengarkan, memberi kesempatan kepada semua mahasiswa
berbicara, menulis, membaca, dan menyajikan ide- untuk belajar bahwa ada banyak cara untuk
ide baik dalam bentuk pembelajaran, laporan atau menyelesaikan suatu kerusakan (berpikir divergen)
portofolio. Kemampuan komunikasi mahasiswa dan ada lebih dari satu solusi yang mungkin dari suatu
dikembangkan melalui kerja kelompok, presentasi, kerusakan. Kemudian asesmen dikembangkan
dan membuat laporan praktek. Laporan praktek akan melalui indikator kegiatan eksplorasi, berpikir
mendorong mahasiswa untuk menyampaikan komprehensif, dan bernalar secara sistematis dan
kegiatan yang terjadi selama praktek, sedangkan logis.
presentasi memberi kesempatan kepada mahasiswa Asesmen yang memuat pemecahan masalah
untuk menyimpulkan atau menjelaskan suatu topik dapat memberi kesempatan sekaligus mengarahkan
atau kasus. mahasiswa melakukan investigasi, mengekplorasi
Kemampuan komunikasi asesmen berbasis pola-pola dan berpikir secara kritis. Asesmen
kelas dinilai/diakses melalui pembuatan laporan, dan pemecahan masalah dikembangkan dari kasus-kasus
laporan ini didesain dalam bentuk portofolio, sehingga kerusakan yang terjadi pada SPT. Dengan memahami
tampak perkembangan kemajuan mahasiswa dan penyebab dan akibat kerusakan yang terjadi pada
set iap lapo ran diko reksi dan dinilai sec ara SPT dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
bekelanjutan. Dosen umumnya membuat laporan masalah mahasiswa.
praktek dan menjadi rutinitas dari proses pembe-
lajaran terutama kelas praktek. Simpulan
Penalaran adalah kemampuan utama lain yang Be rd asarkan hasi l pene liti an dis impulkan:
ingin dikembangkan melalui pembelajaran otomotif. Pemahaman konsep, kemampuan komunikasi,
Struktur otomotif yang terdiri dari sistem, meka- penalaran, kemampuan koneksi dan pemecahan

703
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011

masalah kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Saran


Otomotif FT UNP Padang yang dinilai dengan Perangkat asesmen berbasis kelas yang telah
perangkat asesmen berbasis kelas lebih tinggi dirancang untuk pembelajaran SPT di Jurusan Teknik
daripada kemampuan kelompok mahasiswa yang Otomotif efektif dapat meningkatkan pemahaman
dinilai dengan paper and pencil tes. konsep, kemampuan komunikasi, penalaran,
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas koneksi , dan pemecahan masalah dalam
dapat disimpulkan bahwa perangkat asesmen pembelajaran matakuliah SPT. Perangkat asesmen
berbasis kelas yang telah dikembangkan untuk berbasis kelas potensial digunakan untuk menilai hasil
pembelajaran SPT lebih tinggi daripada kelompok belajar mahasiswa. Oleh sebab itu, kepada dosen
mahasiswa yang dinilai dengan paper and pencil test. mata kuliah SPT di jurusan Teknik Otomotif disarankan
Selain itu, pembelajaran SPT efektif dalam untuk mengembangkan dan menggunakannya.
meningkatkan pemahaman konsep, kemampuan Selain itu, dapat untuk memberi variasi dalam
komunikasi, penalaran, koneksi dan pemecahan pelaksanaan asesmen dan menarik minat mahasiswa
masalah mahasiswa. dalam belajar Sistem Pemindah Tenaga.

Pustaka Acuan
Buku Pedoman Akademik UNP tahun 2007/2008.
Depdiknas. 2003. Pengembangan Sistem Penilaian. Jakarta: Depdiknas.
Guskey, T.R. 2000. Evaluating Professional Development. Thousand Oaks: SAGE.
Holmes, Emma E. 1995. New Directions in Elementary School Mathematics. New Jersey: Prenctice Hall,
Inc.
McMillan, James H. 2001. Classroom Assessment: Principles and Practice for Elective
Instruction. Allyn and Bacon: Boston.
Ott, Jack. 1994. Alternative Assessment. New York: Glencoe McGraw Hill.
Plomp, Tjeerd. 2002. Some Reflections on ‘Theory of Development’ in development research. University of
Twente, The Netherlands.
Van den Akker, J. 1999. Principle and methods of Development Research. Kluwer Academic Publisher :
Nederland.

704

Anda mungkin juga menyukai