Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

LEMAK DAN KATABOLISMENYA

KELOMPOK 2 – BIKIMIA B
NURUL FITRA (H041171520)
RAFFI GANI (H041191007)
PUTRI YASMIN (H041191012)
NURUL QADIMAH (H041191014)

Nama : Noer Madinah Tulmunawwara

NIM : H041191089

Kelompok : 11 (Sebelas)

Jadi, tadi dicantumkan catatan bahwa lemak memiliki tingkat energi lebih tinggi dibanding karbohidrat
dan protein. Nah, bagaimana jika lemak ini gagal dikatabolisme sehingga tidak menghasilkan energi?
Apakah ini akan mempengaruhi adanya penumpukan molekul lemak dan menyebabkan obesitas? Lalu
faktor apa saja yg bisa menyebabkan tidak terjadinya katabolisme lemak?

Jawaban:

Pertama-tama, perlu diluruskan petanyaan dari Saudari Madinah. Obesitas cenderung


disebabkan akan kandungan karbohidrat yang berlebih dalam tumbuh, kandungan lemak yang berlebih
lebih sering menyebabkan penyumbatan pembuluh darah hingga menyebabakan penyakit kronis,
seperti: stroke. Meskipun kedua konsep ini sering bersinergi.

Apabila lemak gagal di katabolisme dalam bentuk apapun ,baik katabolisme asam lemak
maupun gliserol, tentunya akan menyebabkan penumpukan lemak pada jaringan adiposa (Jaringan
lemak) yang dekat dengan pembuluh darah. Apabila hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan
berbagai penyakit, seperti stroke, penyakit jantung, dan lain-lain.

Adapun faktor yang menyebabkan tidak terjadinya gagal metabolisme dapat berupa kerusakaan
atau kelainan genetik. Adanya kelainan genetik tertentu mampu mempengaruhi kerja sistem endokrin
sehingga tidak mampu mensekresikan hormon. Selain itu, gangguan pada enzim juga mampu
menyebanakan tidak ter-katabolisme-nya lemak. Tidak hanya itu, adanya mutasi baik akibat kelainan
proses pada DNA maupun adnya radiasi mampu mempengaruhi sekresi enzim dan hormon tadi yang
tentunya akan banyak mempengaruhi proses katabolisme lemak.

Nama : Ni Kade Fionika Cintya

NIM : H041191053

Kelompok : 7 (Tujuh)

Bagaimana proses katabolisme lemak jika seseorang mengonsumsi lemak dalam jumlah yg berlebih?

Jawaban:
Pertama-tama, katabolisme lemak biasanya hanya terjadi bila tubuh kekurangan karbohidrat
sebagi sumber energi utama. Bila tubuh menerima 'pasokan' karbohidrat yang cukup sementara masih
memperoleh tamabahn lemak yang banyak tentu sisa lemak akan disipimpan dalam jaringan dan akan
dikatabolisme bila dibutuhkan.

Nah, bagaimana apabila hal ini terus berlanjut. Jawabannya mungkin senada dengan jawaban
pertanyaan dari Sudari Madinah, bahwa lemak akan menumpuk dan pada akhirnya menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah.

Beda kasus apabila pasokan karbohidrat kurang, maka tubuh akan secara spontan meng-
katabolisme lemak dalam tubuh kemudian menghasilkan energi. Tentu melalui serangkaian reaksi-reaksi
metabolik. Hal ini sebenarnya banyak dilakukan oleh masyarakat, yakni mengkonsumsi lemak dalam
jumlah banyak dan karbohidrat dalam jumlah sedikit (Karena bagaimanapun, tubuh perlu diberikan
asupan karbohidrat). Diet makanan ini disebut dengan Diet Ketogenik.

Nama : Satriani

NIM : H041191015

Kelompok : 3 (Tiga)

Bagaimana jika tahapan dalam katabolisme lemak tidak melewati salah satu proses? Apakah masih
tetap bisa berlangsung prosesnya atau tidak ?

Jawaban:

Maka, proses ini tidak akan dapat berlangsung. Karena, bahan yang digunakan dalam proses
katabolisme lemak tidak ada. Misalnya saja, pada asetil Ko-A yang dibutuhkan sebelum melanjutkan
tahap ke siklus Krebs. Asetil Ko-A ini diperoleh dari reaksi sebelumnya.

Proses reaksi merupakan suatu proses keberlanjutan dengan hasil dari reaksi sebelumnya
merupakan bahan untuk reaksi berikutnya. Oleh karena itu, dalam keseluruhan metabolisme tidak
mungkin terjadi skip salah satu tahapan reaksi.

Anda mungkin juga menyukai