Tersedia pu la type-type lain dan adaptor units untuk LD-Series berikut perlengkapan-perleng-
kapan dari Mulitester Sanwa ·
ElEHTRa~
Ketua Jurusa.n E~ktrota
Penasohat
0, Ing. K T Snait
Prof o, Ing_ l•kandi>t Aft • ~ben•
I•. K1sdar1on0'.,M .S<:
fr. S.Aeka Alo
Ir. A J w,ctodo, M.Sc
Ir F. Ahmadi OjaJMU MAJALAH BERKALA ELEKTROTEKNIKA PRAKTIS
Ir. ll>e S. N~dl"bt\
0.-. t,. Soegiif~o:So
Pe:mimpin U"'8Jn
l;I. Anis A " nA
N0.25 TH. VII 1983
,~~wi Pel;i~,io o
··lMltNug ngoia~'f!, Berita & Komentar
AA!Tll>d Yokasano,
lwan Muliawan.
Sen Arun FS. Oja~• Sundan.
..,., Wa,-:ii,:bava. 2502 Editorial
Z?4h,1/~arlizon 2503 Kontak Pembaca
"~
2529 Indonesia menuju pemakaian telepon digital
2559 Mungkin Anda Per/u Tahu
2560 Problem Anda.
Artikel Pengetahuan
2570 RAM & ROM
2520 Saklar Analog sebagai AM
Modulator
2537 Logika A Digital (I V-habis)
2543 Thermistor
2557 Mesin-mesin Listrik.
,., o,
Bamb.,ng mvanto
Disain & Konstruksi
iflt« 2504 Stereo Dekoder
aan~~
1-/o,;an H;rmbili. Supeno Lembeng 2575 Alarm kecepatan mobil
s.l<r•w 2524 Automatic Tuning Dial
:mtian, 2547 Speech Processor.
bin Cftllk
No. SIC 1476/KAMOA/JBn6
ISSN
0216 7352
Bank &Giro
. 61\11 1946 Cabal'g ITS No ll.02014.00884
Gtro Po, No. E 22 00 Batlt!un9
w •
1
B.EKTRON 25, TH.Vll;f:1983 2501
Perkembangan teknologi berjalan terus di tengah-tengah demam resesi Kakak Redaksi Yth :
yang belum sembuh benar. Ternyata halangan itu tidak menyebabkan surut- Saya membaca Majalah Elektron
nya penemuan-penemuan alat-alat dan cara-cara baru untuk membuat hidup hanya numpang mi lik kakak saya
ini semakin mudah dan semakin efisien, bahkan sebaliknya justru m enjadi yang langganan. Bolehkah saya
dorongan bagi terciptany a ide-ide cemerlang. Itulah sifat manusia m akin ter- mengirimkan artikel ke Elek•
desak, makin kreatiflah ia........ demikian kata sementara orang. tron? tapi artikel tersebut bukan
Kemampuan mendisain tentu saja tidak bisa datang begitu saja. Pe- tentang listrik. Saya tidak bisa
ngetahuan dasar merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh setiap menggambar dengan baik, bagai-
disainer. Nomor kali ini masih tetap menyajikan pengetahuan-pengetahuan mana kak?
dasar tentang Iogika dan digital, thermistor dll. Pengetahuan terapan tidak Sekian surat dari adik.
kalah pentingnya.
Komunikasi tidak perlu dipertanyakan lagi urgensinya dalam kehidup-
KUNCAHYO H. dan
an kita. Kelancaran komunikasi sama pentingnya dengan pancaindera man usia.
ENDIKA S.
Itulah sebabnya segala m asalah yang berhubungan dengan alat kom unikasi, d/a Kalidami I IA/7
Surabaya Timur.
telepon misalnya, dapat menjadi keributan daiam masyarakat. Bagaimana
dengan telepon digital? Mungkinkah diterapkan di Indonesia? Dapatkah Jawab :
sistem baru ini mengatasi m asalah-masalah yang kini sering timbul? Ke-
A d ik Kuncahyo dan Endika,
untungan, kerugian dan berbagai segi lain tentang telepon digital ini dapat
kakak redaksi tidak membedakan
anda simak di halaman-halaman yang berwarna kuning.
arti k el yang dari pelanggan Elek-
Masih dalam ruang lingkup alat komunikasi, ruang disain konstruksi tron atau bu kan. Asal kan arti kel
mengajak anda untuk berkreasi membuat stereo deko der untuk penerima tersebut memenuh i syarat maka
FM, atau-menala secara otpmatis (Automatic Tuning Dial) dengan men gguna- dapat dimuat.
kan motor DC. Disain lain signal compressor dikonstruksikan dalam artikal Sayang sekali kali ini Elektron
speech processor. tidak dapat mem uat artikel adik,
Mobil, salah satu obyek yang tidak terlepas dari jangkauan perkem bang- karena Ele ktron hanya memuat
an elektronika, kali ini kita libatkan dalam eksperimen kita. Dengan proyek artikel tentang keelektroteknikan
alarm pembatas kecepatan mobil, kita dapat menambah sistem keamanan atau hal-hal yang berhubu ngan
pada kendaraan sambil menambah ilmu. dengan keelek trote knikan saja.
Menge nai gambar mem ang diper•
Jika anda berminat menjadi seorang disainer yang baik, ten tu saja tidak
lukan yang baik, kecuali rangkai-
dapat hanya dengan merakit kit-kit yang telah ada, melainkan harus juga
an, asal jelas sud ah cukup. Syarat•
mencoba merancang dan berkreasi sendiri. Ruang kreasi anda memberi wadah
syarat pengir iman artike l pernah
bagi para disainer muda dan sekaligus sebagai media komunikasi antara se-
dimuat pada Elektron terdahu lu.
sama pembaca.
Akhimy a semua kembali pada anda sendiri.
Bila anda hany a duduk dan hanya sekedar membaca isi majalah ini...... tentu
Salam Sejahtera !
tak akan menghasilkan apa-apa. Yang dituntut adalah manusia-man usia yang Saya perlu majalah ETI Edisi
mau berkarya dan bekerja keras.......... ! Oktober 1982. Rekan-rekan yang
memiliki majalah tsb tolong ki•
rim berita ke saya atau kirimkan
• ELEKTRON menerima kiriman naskah/tulisan mengenai bidang Elektronik, majalah/fotokopinya ke alamat
baik berupa tulisan ilmiah populer maupun artlkel konstruksi. Naskah/ saya. Semua ongkos-ongkos dan
tulisan yang dimuat akan mendapat imbalan sesuai dengan bobotnya. Nas- harga majalah akan saya ganti.
kah tersebut hendaknya ditik dua spasi dan dilengkapi dengan gambar/ Terimakasih.
foto yang diperlukan.
• ELEKTRON juga sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat anda BAMBI
untuk perbaikan dan penyempurnaan majalah kita ini. SEKELIMUS TENGAH 25
• ELEKTRON akan mernbantu anda, bila mempunyai problem dan kesulitan BUAH BATU · BANDUNG
di bidang Elektroteknik praktis. Tulislah surat kepada kami, jangan lupa
menempelinya dengan kupon "PROBLEM ANDA".•
-
Redaksi Yth . Redaksi Yth. Redaksi Yth ,
- Saya telah beberapa kali m e •
Bagaimana kalau Elektron me mu-
ngirim surat unt uk kontak Seperti kita ketah ui sekarang kita
at cerita tentang tokoh-to ko h
pembaca mau pun proble m memasuki abad komputer. Tapi
yang berjasa dalam bidang ele k-
anda tapi, menga pa tidak per- kenapa artikel-artikel tentang Mi-
troteknik, baik yang zaman dul u
nah atau lama baru di m uat? kroprosesor di Majalah Saudara
maupun yang zaman muta khir
- Kai au t idak salah , majalah sangat jarang, sedangkan yang
saat ini Setuju nggak?
Elektron no. 24 ter bit sekit a r ada hanya artikel mengenai dasar-
bulan J uli . Kapan ni h no. 25 dasar digital yang itu ke itu saja.
ANDRI Sekian, terima kasih.
terbit? JI . Cipaku 1/ 2
lwan B.S. Jakarta Budy
Cijagra J/ 152 - Bandung Jakarta.
Tanya :
- Untuk memperoleh jawaban
y a ng cepat, b_ol ~t, kah say a
Redaksi Yth; mengirim surat pro-and de-
ngan perangko balasan ?
Mas, saya ingin tanya bagai-
mana caranya mendapatkan
PCB yang tersedia pada ma-
BAM BANG
JI. Keta pang Kaler No. 5
3
jalah Elektro n.
TO MMY J aw ab:
Yogyakarta - Dengan sangat berat hati ,
karena kete rbatasan tenaga
teknisi, kam i belum dapat me-
Jawab layani pertanyaan pribadi. Ja-
- Baca h a laman terakhir dari waba n hanya mel a lu i rubrik
maja lah in i. pr-and.
Perkembangan radio broadcast Pernah terjadi dialog dua orang kanal kiri dan kanan dari sinyal
di Indonesia akhir-akhir ini di- penggemar siaran FM, yang satu aud io. Lebar bidang frekuensi
tandai dengan beralihnya minat bertanya: 'Bagaimana cara meng- dari sinyal ini bermula dari 30
para penggema rnya untuk ramai- u bah penerima FM mono men- Hz hi ngga 15 k Hz. Pesawat pe-
ramai mendirikan stasiun peman- jadi stereo', yang lainnya men- nerima FM mono biasanya hanya
car FM (Frequ ency Mo dulation). jawab : 'buang saja yang m ono perlu menan gkap sinyal campur-
Di kota-kota besar seperti Ban- kemudian beli rad io stereo' (?). an irii, yaitu komponen pertama
dung, Bogor, Jakarta dan kota Sebetulnya untuk mengubah pe- sinyal MPX, seh ingga sinyal lain-
lainnya, kita tel ah dapat menik- nerima FM mono menjadi stereo nya lebih baik diredam, karena
mati siaran radio FM, dengan tidaklah terlalu suka r. Kita ting- tidak diperluKan, lihat gambar 1.
status siaran percobaan ataupun gal melepaskan fil t er lolos-bawah Kemudian selisiti sinyal kiri dan
yang sudah resmi. Setelah men- (low-pass filter) pada keluaran kanan yang juga didapat dengan
dengarkan siaran radio FM, kita detekt or FM , kemudian mema- menjumlahkan sinyal k iri dan
dapat menilai bahwa memang be- sangkan satu unit pengurai sihyal kanan tetapi fasa srnyal salah
nar seperti kata orang 'sana ', multi plex stereo hasil deteksi FM, satu nya d igeser sebesar 180° atau
y aitu kualitas pesan (teknis) yang yang dinamakan FM stereo de- dengan kata lain fasanya dibalik,
disampaikan jau h lebih baik dari koder atau FM stereo demu 1- sehingga jumlah keduanya me-
siaran radio AM. tiplexer. rupakan selisih, dikenal sinyal
L -R atau R-L, dalam artikel
Sinyal FM Stereo ini kita pi lih L-R. Sinyal yang
lni terbukti dengan peningkatan didapat ini akan memodulasi am-
Untuk mentransmisikan sinyal
nilai S/N ratio serta tanggapan plitu da sebuah frekuensi sub
st ereo pada j alur FM, suat u ge-
bidang frekwensi yang lebih pembawa 38 kHz. Pesan (infor-
lombang pembawa yaitu dengan
lebar. Untuk saat m, siaran masi) sinyal L-R termuat dalam
frekuensi 87,5 hingga 108 MHz
radio FM juga memiliki satu dua sideband (setelah terjadi pro-
dimodulasi frekuensi dengan si-
kelebihan lagi yaitu dapat me- ses modulasi) yaitu 23 ...... 37. 97
nyal stereo yang disebut sinyal
mancarkan sinyal stereo. Hanya kHz dan 38,03 ....... 53 kHz. Agar
multipleks stere-o (stereo-multi-
sayangnya untuk mendengarkan pemancaran sinyal lebih efisien,
plexed), atau sinyal MPX. Spek-
siaran FM stereo di perlukan biasanya sinyal sub pembawa 38
sebuah radio penerima FM ste- trum sinyal MPX ini terlihat pada
gam bar 1, yang terd iri atas tiga kHz diredam (suppressed), jadi
reo pula. Lalu bagaimana bila pesan L- R termuat dalam si nyal
buah sinyal dasar:
radio penerimanay a t idak stereo, AM DSB-SC. Sebenarnya sinyal
tentunya kita tidak bisa men- 1. Campuran sinyal kiri + ka-
nan (L + R) . sub pembawa 38 kHz diperlu kan
dengarkan siaran FM stereo. di penerima FM untuk proses
2. Selisih sinyal kiri dan kanan
Dengan penerima mono kita demultiplexing, mendapatkan si-
hanya tahu kalau siaran FM yang memodulasi ampl ituda
suatu frekuensi sub pemba- nyal stereo kembal i. Untuk itu
yang diterima adalah FM stereo dalam sinyal MPX ju ga diberi/
wa 38 kHz (AM DSB SC).
bila penyiarnya mengatakan: disisipi sinyal nada pemandu
3. Nada pemandu 19 kHz
" lnilah FM stereo", dan dalam (pilot tone) 19 kHz, dengan level
(pi lot tone).
hati kita bertanya-tanya: "Bagai- amp lit uda yang cu kup rendah
mana sih rasanya, mendengarkan Sinyal campu ran (L + R) di- agar tidak menimbulkan distorsi
siaran FM stereo itu?" peroleh dengan menjumlahkan pada sinyal pesan.
FM Stereo Decoder
Stereo Dekoder
Demodulasi sinyal M PX stereo
pada prinsipnya sepert i yang ter-
lih at pada diagram blok gambar
4.
Sinyal M PX stereo, spektrum-
5 5 nya seperti pada gambar 1. mula-
15 KHz 15 KHz mula dilewatkan pada band-pass
filter {BPF) 19 kHz {l) untuk
30 Hz 15KHz 19KHz
mem peroleh sinyal
Gambar 1 : Spektrum sinyal MPX nada pemandu (pilot t one), lalu
dil ipat duakan untuk mendapat
sinyal sub pem bawa 38 kHz (4).
Melalui BPF 2 didapatkan sinyal
AM DSB-SC yang memuat pesan
sinyal audio L -R. U nt uk men-
dapatkan audio L-R, sinyal AM
DSB-SC dideteksi dengan detek-
tor sinkron ; yaitu demodulator
AM-DSB-sc· dengan bantuan si-
Gambar 2 : Penerima FM Stereo
nyal sub pembawa 38 kHz. Misal-
1. A.ntena 6. Oiskriminator/Detektor FM
nya sinyal au dio L-R adal ah
2. Penguat RF 87 - 108 MHz 7. Stereo dekoder + low pass filter
3. Mixer 8. Penguat Audio
4. Osilator 9. Loudspeaker. m(t) = V scosW5t, maka sinyal
5. Penguat IFdan limiter 10,7 MHz 10. Low PassF ilter.
AM DSB-SC adalah V AM(t) =
f
l
Vp [ ; cos (Wp + Ws)t + cos
2 ,_. 3 ,__ s - 6 i- 10
- 8
-0 (WP -Ws)t]
f
AFC Keluaran AM DSB-SC Demodu-
4
•
dengan : Wp = 27T f , f = 38 kHz;
m = indeks mo-
Gambar 4 Blok diagram demodulasi
dulasi
sinya l M PX
Ws = frekuensi sinyal
audio L - R. •
Setelah melewati unit low pas:;
fi lter (LPF) (6) didapatkan sinyal L
audio L-R, yaitu V 0(t} MPX LM 1310
m R
VpV 1 cosW 5t, dengan ampli-
2
Gambar 4a : Blok diagram Stereo dekoder
tuda V5' = VPV1 (;)
LM 1310 ini dibagi dua lagi mengh asilkan
Melalui LPF 3 didapatkan sinyal frekuensi PLL 19 kHz diumpan-
Diagram blok internal dari LM
audio L + R. Kedua sinya l ini, bal ikkan ke detektor tasa.
1310 dapat kita lihat pada gam-
yaitu sinyal L-R dan L + R rne- Sinyal 19 kHz hasil proses divisi
bar 5.
lalui matrik penjumlahan dan yang kedua diumpankan k e de-
pengurangan, diperoleh sinyal tektor sinyal nada pemandu
Sinyal multipleks stereo per-
kanal kiri (L) dan kanan (R}. (pilot tone}. Pada bagian . ini
tama-tama diperkuat oleh pengu-
L = ½ [(L + R) + (L R)] at audio, kemudian keluarannya menentukan ada at au tid aknya
R = ½ [ (L + R) (L R)] (kaki 3) dimasukkan ke input sinyal nada pemandu, d alam si-
detektor fasa (kaki 11), yaitu di- nyal MPX stereo.
Gambar 4a adalah diagram blok umpankan ke detektor PLL (pha- Jika sinyal MPX mengand ung si-
dari stereo dekoder yang akan se locked loop) 19 kHz, yang nya l nada pemandL., kelu aran
kita buat. Sinyal stereo yang akan mengontrol frekuensi VCO . detektor 1n1 menghasilk an te-
di-encode secara mu ltiplex (MPX) Detektor ini pada dasarnya me- gangan 'penggerak' u ntu k sc h mitt
d imasukkan ke input penguat ru pakan pembanding fasa (phase t r igger (trigger hysteresis) yang
penyangga (buffer) kemud ia n ke comparator). Tegangan output- mengendalikan skalar elektroni k
IC LM 1310, yang merupakan nya berharga nol jika penggeser- (electronic switch) dan lampu
urat jantung dari stereo dekoder. an fasa antara sinyal nada peman- · indikator stereo, jika sakl ar da-
IC menghasilkan sinyal au dio, du 19 k Hz dengan sinyal 19 kHz lam keadaan on, atau hubung
kanal kiri dan kanal kanan dan yang dihasilkan pengontrol VCO singkat, maka sinyal sub pem-
masing-masin g kanal dilev,atkan mencapai 90° .
bawa 38 kHz akan dial irkan ke
ke filter twin -notch y ang akan Biasanya output diskriminator dekoder, yang akan mendemodu-
mengeliminasi sisa sinyal nada (detektor fasa) juga mengandung lasi sinyal MPX, member ikan
pemandu (pilot t one) 19 kHz komponen DC, yang digunakan sinyal-sinyal audio kanal kiri dan
dan sinyal sub pem bawa 38 kHz. untuk mengontro/ frekuensi VCO kanan.
Meskipun kedua sinyal ini tidak sehingga perbedaan penggeseran
terdengar d itel inga kit a, tetapi fase cenderung ke 90° . Rangkaian Lengkap.
dapat menaikkan prosentase dis- Frekuensi VCO pada kenyataan- Rangkaian lengkap dari FM
tarsi intermodulasi (T IM ) dar i nya t erkunci pada harmonik ke- Stereo Dekoder dapat d ii ihat
amp lif ier, atau mu ngkin lebih E'mpat dari sinyal nada pemandu, pada gambar 6 . Sinyal MPX ste-
buruk lagi . Jika sinyal stereo yakni pada 76 kHz. Frekuensi reo diperkuat oleh transistor Q1
1n1 akan direkam oleh tape- keluaran VCO dibagi 2 memberi- dengan penguatan sebesar 12 dB,
rekorder maka sinyal sub pem- kan sinyal sub pembawa 38 kHz kemudian diumpankan ke input
bawa 38 kHz dapat mengganggu (yang dih ilangkan di transmiter) . IC (kaki 2) melalui kapasitor C 2 •
osilator bias, dan j elas akan mem- Sinyal 1n1 diperlukan u ntuk Kalibrasi frekuensi pengontrol
berikan hasil yang tidak memuas- memperoleh pesan audio yang VCO ditentukan oleh R6 , C4 dan
kan . asli. Selanjutnya frekuensi sinyaf P1 • Monito ring frekuensi pe-
·2506 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
FM Stereo Decoder
ngontrol VCO ini (19 kHz) dapat
Connection Diagram di lakukan via kaki No. 10, de-
ngan frequency counter (kalau
Dual-In-Line Package
PHASE
ada).
OElEC- THREs.tl· THRESli-
'iCO
CONTROL
LOOP
FILTER
LOOP
JILTER
TOR
INPUJS
, ,~or
ti10Nlf 0 R
OLD
FllTEA
OLD
FILTER
Pengaturan mode mono/stereo
secara manual dilakukan ofeh sa-
klar yang menghubungkan kaki
8 dengan ground, dan indikator
stereo, yaitu L ED, dihubungkan
antara catu tegangan positif de-
ngan kaki 6 IC, melalui resistor
R 8 • Bila dekoder dipasang dalam
mode mono (saklar S1 on), maka
P (R
SUPPLY
COWOSJTE
IM'UT
AUDIO
AMP
UFT
OUtPUT
RIGHT
OUTPUT
LAMP
DRIVER
osi lator (VCO) tidak berfungsi
OUTPUT
OHM,
&
PMASJS
•
OEEM-
Pt11UIS
lagi. Pengoperasian secara mono
ini berfungsi jika sinyal input
Garn bar 5: Rangkaian diagram blok internal LM 1310 berasal dari penerima AM/FM.
Komponen low pass filter yang
menghasilkan tegangan DC untuk
Vee" 12v
mengontrol VCO dipasang d i-
'c, ... en antara kaki 12 dan 13. Low pass
filter untuk detektor sinyal nada
0,
c,o
pemandu dipasang lebih seder-
c,, hana lagi yaitu dengan menem-
•n •12
., ! ,!.V
Cl> C1L
"" patkan satu kapasitor c8 antara
kaki 8 dan 9. Rangka ian deem-
"J phasis untuk kanal kiri dan
R,s
.,. c ..
• 20 rangi desis/dist orsi yang me-
nyertai sinyal MPX stereo ketika
ditransmisi kan . Setelah melalui
fi lter deemphasis, sinyal audio
stereo masing-masing kanal di-
lewatkan pada fi lter 'twin T' atau
'twin-notch' yang akan mengh i-
Gam bar 6 : Rangkaian _lengkap Stereo
Dekoder
langkan sinyal nada pemandu 19
kHz dan sub pembawa 38 kHz
yang masih tersisa, dengan karak-
teristik redaman seperti terlihat
Oaftar Komponen
pada gambar 7.
R11. 16 , R 2 8k 2 C• = 4 70 pF (kerarn ik)
R, 56 k C, = 47 nF
R, 2k7 c. = 0,22 u F / 16V (T an-
R• 680 t alum)
R, I k2 c, = 0,47nF/I6V(Tan- (d 8)
.2507
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
FM Stereo Decoder
PIiot level tor lamp "ON" Pin 11 Adjusted to 19.00 kHz 15 mVnm
Polot level for lamp "OFF" l'in 11 Adjusted to 19.00 kHz 3.0 7.0 mVnns
Composite Ir.put Maximum for THO <0.5% 2.8 Vp•p
Monaural lnPUt Maximum for THO< 1.0% 2.8 ll'p-p
Total Harmook Distortion 2.0 Vp,p ComPosite with 10% P,lot 0.15
Not• 1: Uni.., otherwise nottd: VCc • +12 Voe and TA= +2S'C . The inputsignal Is a 2.8 Vp--p standard multiplex composit,,
signal using 10% PIiot and with Lor A-channel only modulatod at 1.0 kHz.
Note 2 : For operetion in ambient temperatures aboVe 2fr'C, the device must be derated bas,ed on a 150°C maximum iunction
temperal'Ure an(I • them1I resistance of 175'C/W junction !o ambie.nt.
Not. 3 : The VCO can .be defeated (sometimes desirable when using an AM-FM receiver in the AM model by returning pin 14 to
ground through a 2.2 kn m inor.
'"
O•kO<kl, J,. E
Ptlt'lilihi-.olom
0f :t!
: Gambar 7 : Rangkaian pemil ih
Gambar 5 :
Q akan keluar ke jalur bit melalui
Ts. dan seterusnya akan diper-
kuat oleh sense amplifier, dan
L __ - b~ .~: - - -- -~, ~:
.
7-- ~
,.-::
.-:-
-
Garnbar 9 :
JM"'9 ,:~
, - - -- - , __@_v~
~GNO
MEMORY ARAAY
&4 AOWS
&4 COLUMNS
..
WE CS
PIN NAMES
BLOCK DIAGRAM
t Refer to 2732
da ta shl'Ct fo r
specifications
1
C-E•PCM
('fr
o -o,
PIN NAMES
C~ IPUU,Bl Ei P R01;.rv.lf.7
O UiPIJT EN"'SLE
OVTl-urs
~t~~~
,-
l " '""'"
i-- -_ -!'.::i-- - - ......,
...
t HtOC.lll
1fi.b49u
('E~~ M~t ,, ,,.
Gambar 13 : EPROM 27 16
oleh arus yang besar, lihat gam- pemrograman yang berulang-u- sinar ultra violet untuk beberap a
bar 11.c. Dengan a!at khusus pe- lang dengan cara yang cukup saat melalui jendefa kecil pad a-
makai dapat memutuskan be- mudah. Sebuah sel EPROM ter- permukaan atas EPROM ter-
berapa sambungan tertentu se- buat dari MOSFET dimana jika sebut.
h ingga ROM terse but terprogram. diberikan suatu pulsa tegangan Gambar 12 dan 13 berturut-
Proses ini tidak dapat -di laku- yang cukup tinggi (sekitar 25 turut memperlihatkan RAM 2114
kan lagi yang artinya sekali Volt) terjadi avalanche break - dan EPROM 2716, perhatikan
PROM tersebut terprogram maka do wn sehingga sebagian elektron kaki-kaki dari masing-masing
program te_rsebut akan tersimpan akan mengalir menuju gate me- chip dan juga blok diagram rang-
selamanya dan tidak dapat di- nembus lapisan oksida. Setelab kalan dalamnya. Kedua j enis
ubah-u bah lagi. pulsa-pulsa program hilang elek- RAM dan EPROM ini merupakan
tron-elektron tersebut akan tetap sebagian dari berbagai tipe RAM
EPROM terperangkap sehingga menam- dan EPROM yang terdapat di
Dikenal juga dengan Erasable bah konduktivitas kanal n, sel pasaran.
Programmable Read O nly Me- mem ori menjadi sebuah sel yang Untuk sementara kita akhiri
menyimpan bit "l". dulu pembahasan m~ngenai RAl\,i
mory. Tentu pembaca t~lah me-
ngerti dengan nama yang diberi- Untuk menolkan (menghapus) dan ROM. Sampai bertemu lagi
kan tersebut. Keistimewaan dari kembali seluruh sel memori E- pada pembahasan yang lain. 8l
EPROM adalah dapat pilakukan PROM tersebut disinari dengan
2514 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
-
Alarm batas
- kecepatan mobil
f Sebuah eksperimen untuk membuat a/at deteksi kecepatan pada kendaraan. Oleh : Boeset
Bila laju kendataan telah me/ewati batas legal yang telah ditentukan, a/at ini
akan memberikan tanda peringatan berupa sinyal audio kepada pengemudi.
Pendahuluan
Masalah lalu lintas memang Yang kedua ialah karen a penge- daraan tersebut.
menyangkut banyak segi . Baik mudi tidak sadar bahw a ia telah Alat inipun dapat diset disesuai-
itu menyangkut segi ken daraan - melanggar batas kecepatan. Pada kan dengan kendaraan bersilinder
nya, j alannya ataupun manusia, jalan-jalan be bas ham batan, ken- 4, 6 atau 8.
nya. Kecelakaan lalu lintas yang daraan memang diwajibkan me-
semakin meningkat akh ir-akhir laju dalam kecepatan y ang cukup Blok diagram
ini juga tidak lu put dari ketiga tin ggi seh ingga pengemudi di- Secara garis besar, bagian-bagi-
faktor tersebut. Dalam eksperi- tuntut untuk tetap awas pada an dari alat yang akan kita buat
men k ita kali ini, kita ak an men- situasi lalu lintas disekitarnya. ini dapat digambarkan dalam se-
coba r:iengurangi persentase ke- Bi la pengemudi melepaskan pan- buah blok diagram sebagai yang
mungki nan kecelakaan me lalui dangannya dari ja lan sejenak saja, tertera pada gambar 1.
faktor yang pertama, yai tu k en- untuk memperhatikan sp eedo- Dengan berputarnya mesin,
daraan. Laju kendaraan y ang ter- meter, sementara kendaraan me- kontak platina akan membuka
lalu tinggi merupakan bibit-bibit laju dengan kecepatan tinggi, ke- dan menutup dengan frekuensi
utama timbulnya kecelak aan di adaan akan menjadi sangat ber- antara 40 sampai 170 l-iz, yaitu
jalan raya. Karena it ulah pada bahaya, apalagi bila sedan g men- range frekuensi dimana mesin
jalan-jalan tertentu, terutama dahului kendaraan lain d i depan- dengan 4 silinder akan menghasil-
ja lan-jalan protokol dan jalan- nya. Dalam keadaan seperti ini- kan kecepatan kira-kira 45 km/
jalan bebas hambatan , t elah di- lah kita membutuhkan alat yang jam atau sekitar 100 km/jam
tetapkan batas kecepatan mak- dapat memberi peringatan secara untuk mesin dengan 8 sil i nder.
simum yang diij inkan agar ken- audio (audible signal, sinyal yang Dengan membuka dan menutup-
daraan dapat melaju dengan a- dapat didengar) bilamana batas nya kontal:< platina tersebut akan
man. Namun pada kenyataannya, kecepatan dilampau i, sehingga timbul tegangan-tegangan ber-
batas-batas kecepatan yang di- kita tidak perlu lagi mel ihat bentuk pulsa. Dari pulsa-pulsa in i
pancangkan di pinggir j alan ini speedom eter. kita perlu memfilternya untuk
sering dilanggar . Mengapa demi- mengh ilangkan transien-transien
kian? Prinsip kerja pendeteksi kecepat- dengan frekuensi yang cu kup
Selain dalam keadaan darurat an tinggi dan memotongnya dengan
(emergency) yang memerlukan Untuk mendeteksi kecepatan rangkaian clipper agar variasi te-
kendaraan berkecepatan tinggi, kendaraan, seharusnya kita men- gangannya tidak terlalu besar
misa lnya ambulans, pemadam deteksi putaran roda, namun ka- sehingga dapat merusak rangkai-
kebakaran dll, ada dua penyebab rena secara elektronis hal ini an selanjutnya.
mengapa batas kecepatan itu se- su lit dilakukan, cara in i tidak Pulsa-pulsa ini kemudian dima-
ring di langgar. Yang pertama ia- akan kita lakukan. Yang akan sukkan ke frekuensi diskrimina-
lah karena faktor man usianya dilakukan adalah dengan men- - tor yang berupa sebuah monos-
yang tidak disiplin, arti nya pe- deteksi putaran mesinnya, k arena tabil (monostable 11, yaitu rangkai-
ngemudi secara sadar melanggar ini lebih mudah dideteksi secara an yang hanya memiliki satu ke-
batas kecepatan tersebut. Dalam elektronis melalui kontak platina. adaan stabil. Bila ia mendapat
hal ini alat yang akan kita ek- Dengan asumsi bahwa kecepatan pulsa trigger, ia akan berguling
sperimenkan inipun tida k akan tinggi kendaraan dicapai pada dari keadaan stabilnya ke ke-
ada gunanya, wa laupun alarm gigi transmisi tertinggi, maka pu- adaan yang tidak stabil selama
telah berbunyi, ia t idak akan taran mesin akan kira-kira se- jangka waktu tertentu dan ke-
digubris. banding dengan kecepatan ken- mudian ~kan kembali lagi de-
( a) (b) (C)
Pulsa trigger untuk pengatur
Gambar 2
alarm in, juga diambil dari
ngan sendirinya ke keadaan sta- non retriggerable · (tidak dapat pulsa-pulsa kontak platina. Out-
bil. Jangka waktu tersebut ter- ditrigger ulang bila output sedang put pengatu r ini langsung di-
gantung pada konstanta waktu tidak stabil). Dalam contoh ini Ql,lnakan untuk mengendali kan
dari R dan C eksternal yang di- trigger pada saat level tegangan af arm.
berikan pad-anya. Agar lebih jelas input dari no! ke satu (positive
cara beroperasi rangkaian monos- edge triggerredj. Lamanya perio- Rangkaian Pendeteksi Frekuensi
ta bil ini pem baca dapat mem- de T ditentukan melal ui rumus Rangkaian lengkap detektor
pe rhat ikan gambar 2. pendekatan sbb: kecepatan ini tertera pada gam-
Ga mbar 2-a memperlihatkan bar 3.
rangkaian monostabil yan.g, telah T = 1,1 x R x C
R 1 dan C1 berfungsi sebagai
terintegrasi dalam sebuah chip Gambar 2-c memperlihatkan ben- low pass filter. Dengan konstanta
dengan R dan C eksternal. Garn- tuk·gelombang untuk me nostable waktu sebesar r = RC = 15K x
bar 2-b memperl ihat kan cont oh yang retriggerable (dapat ditrig- 0 ,1 µ = 1,5 ms, cukuplah ia meng-
bentuk gelombang trigger dan ger ulang, walaupun sedang tidak hilangkan fre kuensi-frekuensi
?utpunya untuk monostabil yang stabil). Nampak bahwa monos- tinggi yang t imbul akibat terpu-
tusnya . kontak platina. Dioda
zener, · 0 1 akan memotong pun-
ca k-pu ncak tegangan + 7 dan --07·
volt, yaitu tegangan lut ut dan
tegangan cut in dioda. R; ber-
fungsi sebagai pembatas arus
yang masuk ke IClA dan ICl B.
IC 1 ·adalah Dual Monostable
o,
Multivibrator, jenis CMOS, type ·1
0 4528. Sesuai dengan namanya,
IC ini berisi dua buah monos-
table multivibrator yang dapat
di trigger u lang dengan transisi
positif pu Isa triggernya (positive-
edge retriggetoble}. Perincian ba-
gian dalam dari IC ini tampat .
pada gambar 4.
IClA berfungsi sebagai fre-
kuensi diskriminator. la mene-
rima pu lsa-pulsa melalui kaki
Gambar 3 4 . Pada transisi positif dari
ke Distributor
I
Trimpot Range :
~---:w-.:
- I
t .iA :
ke Piatina
C --- -
Potensiometer speed
i} Speaker
Gambar 9
f(t) = fm(t)
2
{+ + ! cos Wet
oleh besarnya amp litudo isyar-at
pem bawa, tetapi akan persis
sama besar dengan isyarat suara
- ~ cos 3Wct + ..... } yang dimasukkan pada t erminal_
Vs a lsvar11 suara vang a kin d ik:id m
... . .... .. . ........... (3). masukan saklar analog. Misalkan
amplitudo isyarat suara yang di-
Bilamana yang diperhatikan masukkan adalah sebesar Am,
• hanya suku kedua dari persama- maka amplitudo isyarat keluaran
an (3) di atas akan didapatkan saklar analog akan sebesar Am
Vpt ~ lsva r1t pemi:>awa
persamaan (4) . juga. Dengan demikian ampli-
□□□□ noon ~ 2
t ud o suku kedua dari persamaan
f(t) = ( 77 cos Wet). fm (t) .. (4) . (3) akan menjadi (2/rr). Am·
Bilamana rangkaian BPF mem-
Persamaan (4) ini sudah sama
punyai penguatan sebesar K,
dengan suku kedua dari persama-
maka ketuaran dari BPF akan
an (1), dengan mengingat bahwa
menurut persamaan (5).
fc(t) dalam persamaan ( 1) itu
juga mempunyai bentuk sinu- 2.Am,K
v 0 (t)=( 11
)•(cosWct
soida.
Gambar 5. Memang dala m rangkaian
cos Wmt) . . . . . . . . (5).
Bentuk isyarat rangkaian gambar 4 . menggunakan analog switch ini
yang a kan dikirim dengan isyarat bukanlah rangkaian pengali mur- W m adalah frekuensi isyarat
pemba wanya. Disaat isyarat ni, tetapi ha! ini tidak menjadi suara yang d iumpankan pada
pembawa berlogika nol, saklar masalah karena indeks modulasi- saklar analog.
akan terhubung buka dan tidak nya dapat diatur dengan rangka i-
ada isyarat keluara n. Sedangkan an penjumlah yang di p asang se- Keseluruhan faktor amplitudo
disaat isyarat pembawa berlogika telah rangkaian saklar analog. dari persamaan (5) di atas akan
satu, saklar aka n bersHat hubung Pemilihan komponen kedualah menentukan besarnya amplitudo
singkat sehingga akan timbu l ke- dari persam aan (3) di atas yang isyarat pembawa y a ng akan di-
luaran. Jadi ada atau tidal--nya dilewatkan , dapat d ilakukan de- perlu kan untuk mendapatkan in-
isyarat keluaran d it e ntukan oleh ngan menggunakan tapis (filte r) deks modulasi tertentu'.
isyarat pem baw anya at au dapat BPF. Filter ini haruslah m em- lndeks m odu lasi menurut gam-
dikatakan bahwa isyarat sua ra punyai frekuensi kerja persis bar 7 d apatlah ditulis persama-
dipotong-potong o leh isyarat sama dengan We dan mempunyai an (6) .
pem bawa. Dal am hal in i am pli- lebar pita (bandwitch) sama de-
tudo isyarat pembawa tidaklah ngan frekuensi maksimum suara
menentukan besarnya isyarat yang akan dilalukan . Jadi secara
keluaran sepert i dal a m pengal i prinsi p dapat digam barkan se-
analog murni, tet api hanyalah telah r angkaian sakl a r analog ha-
menentukan kapan isyarat keluar- ruslah dipas;1ng BPF seperti da-
an akan timbu l. la m gam bar 6.
Proses di atas, bilamana dinya-
takan dalam bentuk persamaan a
kan didapatkan persa m aan (2). Gambar 7.
Be ,nu k isyarat AM secara u m um
f(t) = f m(t) { ~ +
2
~A c os
~
2.A m = ..... (6a).
3 . 1f Gambar 6 .
Bagan kotak pemba ngkit DSB
..... } .... . . .. . . ... (2). . .. . .... . ... (6b}.
Amplitud o A yang me rupakan Rang kai an dala m gambar 6
amplitudo isy arat pembawa da- disebut juga rangkaian pembang- Bilamana dihubungkan dengan
lam persamaan (2) tersebut kit DSB, karena keluaran dari bentu k keluaran dari rangkaian
tidaklah mem punyai arti se suatu. rangkaian ini m erupakan isy arat pembangkit DSB dalam gam bar
Oleh karena itu da pat saja di- DSB. akan didapatkan bahwa besar-
gantikan dengan satu, sehi ngga Amplitudo keluaran dari sa- nya Ap adalah sama de ngan (2/rr)
menjadi persamaan (3). klar analog tidakl ah dipengaruhi K.Am (lihat gambar 8 ).
Gambar 8 .
+1S V
Bentuk isyarat DSB keluaran
rangkaian gambar 6.
3 K3
°1
Gambar 9.
Bagan pembangkit AM dengan saklar analog Gambar 1 1. Fat sebagai saklar analog
Saat ini di bidan g audio, pabrik- pat menggantikan fungsi tuning Blok diagram rangkaian pengatur
pabrik telah memproduksi ber- cf.ial (kenop pemilih gelombang). automatic tuning dial dapat di-
macam-macam komponen sistem Nah para penggemar elektrome• lihat pada gambar 1. Suatu pro-
audio seperti: tape de ck, pick up, kanik tentu ingin mengetahui gram fungsi dapat melaku kan
tuner, amplifier, equalizer, sistem bagaimana kerJa pera1atan oto- fungsi : l. Scanning ke atas (up
speaker dsb. Kalau k ita lihat pro- matic tuning dial ini. Kal i ini scanning), 2. Scan ning ke bawah
duk-produk tsb, maka akan ter· · penufis ~engeten gah kan su atu (down scanning), 3, Menghenti-
lihat adanya kemaju an bukan rangkaian pengatur, y ang dapat kan scanning (sto p scanning),
saja dari segi kualitas suara yang dengan mudah dibuat karena yang dipakai untuk men ghenti-
dihasilkan, tetapi juga dari· segi menggunakan komponen-kom- kan scanning bila tidak ada pe-
pengoperasiannya. Pengoperasian ponen yang tidak terlalu susah mancar, atau untuk pem ancar
peralatannya mengarah ke yang untuk didapatkan. Penu lis hanya kecil. Untuk membalikkan arah
serba otomatis dan prakt is, tentu akan menjelaskan rangkaian peng- scanning kita tidak usah mem ijit
saja dibarengi dengan peningkat- aturnya saja, sedangkan peneri• t ombol stop scanning, tap1 dapat
an harga alat tersebut. manya itu sendiri t idak penu lis langsung memij it tombol up atau
uraikan. Jadi kita hanya me- down scanning. Juga bi a scan-
Dengan digunakannya micro
modifikasi suatu penerima yang ning telah mencapai uj\Jn g atas
switch dan soft to uch switch lama dan memperlengkapinya atau bawah dari band fre,<.•tensi,
(saklar sentuh). maka pengopera- dengan suatu Automatic tuning rangkaian ini akan secara o :oma-
sian peralatan seperti tape deck, dial. Perhatian utama adalah tis membalikkan arah scann ing.
tuner dan amplifier menjadi pada variabel kapasitor (varco) Program fungsi yan g diker endaki
sangat praktis dan m uda h. Segala
penerima itu, karena pen gaturan- akan mengatur arah scann ng de-
gerak mekanis yang biasanya nya menggunakan motor yang ngan mengatur arah putaran m o·
mengganggu keandalan peralatan akan menggerakkan k omponen tor dan sekaligus mengatur gerak
dapat dikurangi, karena dengan itu. motor tsb. B kemudian ada
sekali sentuh saja kita sudah
dapat melakukan suatu fungsi.
Misalnya saja untuk membe-
sarkan volume am plifier, kita
-Bagi.in !:!e l: tro n ik
hanya cukup menyentuh su atu r - - - .. -. - - . - .. - - .. - - - -- ,
switch dan bila suara yang di-
kehendaki telah dicapai, tinggal
sentl,!h switch yang lain. Untuk
memutar kaset pada tape deck,
kita tidak usah terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dengan se- Pr0 9"'1m F ungii
c__;-
~ Pe~~t ur get;1k
~
~
', ___---
M o tor OC ;---
B;>gi::in M ekan ik
, - --- -· - --- --- - - - ----- -··. --- -- - -,
Gi.gi R@duk~i =
~
- - - .'
V.irco :
m o 1o r , 1
kal i sentuh saja mekan ik tape '---;-
L--- ~: ''
: ' L __ __,
'
- - - - - --- -· - - -- - - -- - - -- -
.
_ _ _ _ _ _ ..J
0
__
I
__,n
I I
fl
I
gerakkan relay atau motor. : : I I
,c,
Dari Sinv,J •
Sfft1"1fth MM«
Gambar 6 .
R,. R.t., R,. R,, R, . R, 0 : l0kO/¥.iwatt ingin r.nen ghentikan gerak motor,
: ik 5/¥, w• tt
Ru
RV, : 50 I\ tr1mPOt
reset, berarti output menjadi 0 kita tinggal menyent uh ,fempeng
Oioda
dan motor berhenti. Berhent i nya tembaga P, yang di hu bungkan ke
0 1, D2 1 N4001 motor berarti posisi varco tidak p in 2 IC 5 . Akibatnya output IC 5
LE.D,, LE.01 : LED (Light Emiting Diode)
berubah lagi karena pada saat berubah dari logic O ke logic 1.
K,p~ltor
Ci ,C1 . ~ , C,, C, , 0.01.r itu ada pemancar yang diterima. Kemudian melalui rangkaian pen-
C1 , C, , 4 7 •F/ 16 Voll
juml ah (rangkaian OR, 1 5 , N 6
Tran5istor Bi la kemudian kita henda k pin- dan N 7 ), perubahan ini dijal ar-
Q,
IC,. I¼. 1c,.1c... IC,
, 80 136. 6C 107
, 555
dah ke pemancar lain lagi, m isal k an ke pin 6 ICJ yang akan me-
,c•. re~ CNi std N,) , SN 74-00 kita hendak scanning ke bawah,
reset SR-FF ini sehingga tegang•
R1l11 S1 kita tekan. Pin 2 IC 1 akan an outputnya nol. Dengan demi-
: Relt 6 Volt. 2 induk 4 an• k
R•
berubah dari keadaan l ogic 1 ke kian motor berhent i pada tre k•
S.klar
s,,s,.s,.s;, : M ikro $witch (~k1Jr t1k1n)
0, yang mengakibatkan output- wensi yang diinginkan.
Motor
nya berubah dari logic O ke 1.
Mo t.:ir DC 6 V o lt (motor pemutar llpe rekorder) Rele bekerja karena dapat aru s.
Maka t erjadi perubahan polaritas Konstr uksi Gigi Red u ksi.
pad a motor, lewat kontak-kon-
keadaan dari logic 1 ke 0, menye- tak rele. Bersamaan dengan itu Komponen/bagian yang tidak
babkan motor mulai bergerak. pin 2 IC 2 merasakan perubahan boleh diabaikari dalam membuat
Walaupun keadaan pada pin 2 dari logic 1 ke 0, seh ingga- out- dial otomatis InI adalah gigi
berubah lagi ke logik 1, motor pu tnya berubah dari O ke 1, se- redu ksi.· Gigi reduksi ini harus
tetap bergerak. Bila kemudian lama beberapa detik (tergant ung mampu memindahkan putaran
ada pemancar, maka pin 2 IC4 dari besarnya R, ) .• Perubahan ini motor yang cepat ke putaran
akan berubah dari keadaan logik diteruskan ke pin 2 IC 3 melalui yang lambat pada varco. Per-
1 ke O (sinyal dari strength meter inverter N 4 . Akibatnya output u bah an putaran motor yang
harus berlogic 1 pada saat tidak I C3 beru bah lagi dari logic 0 terlalu cepat akan menggagalkan
ada pemancar dan logic O bila ke 1 dan motor mulai bergerak usaha 'me'1angkap' pemancar
ada pemancar). Peru bahan ini tetapi berlawanan arah . Proses pada saat scanning, karena sinyal
akan mengakibatkan output IC4 'penangkapan' peman car sama dari penerima terlalu cepat ber-
berubah keadaan menjad i logik seperti pada proses di atas. ubah sehingga mot or tidak me-
RODA
PU LLEY
DUDU KAN
~
- -.. ....
KARET
VARCO KASET
',
' ' ..
MOTOR
/
.. .._.,_
' {O)
' - -- ----~.,
'A'
(lambar 7
rasakan kehadiran sinyal terse- nen ke PCB yang t elah dibuat, Supply untuk rangkaian ini dapat
but. Berdasarkan percobaan yang hati-hatilah memasang IC-nya. menggunakan rangkaian pada
penulis lakukan, kecepatan putar Sebaiknya pergu nakan soket IC. gambar 12. Sum ber tega ngan 6
varco dari ujung ke uju ng, yang Kenalilah kaki-kaki komponen s/d 12 volt bisa didapat dari
memadai untuk menangkap si- yang digunakan seperti pada tegangan DC unt uk penerima
nyal , memakan waktu sekitar 1 gambar 10. Bila rele yang d iper- atau terpisah . Rangkaian ini ha-
menit. lukan ternyata tidak sama kaki- nya memerlukan arus sebesar
nya dengan kaki pada PCB, 100 mA, pad a saat m otor dan
Gigi reduksi ini bisa direalisir tempatkanlah rele t sb d i lu ar rele bekerja.
dengan menggunakan gigi biasa rangkaian. Adapun kaki-kaki rele
at au menggu nakan roda-roda pada PCB digambarkan pada Sebelum dicoba, periksalah d~-
yang dihubungkan dengan karet gambar 11. . hulu sinyal dari Strength meter
kaset . Pada gam bar 7 terlihat
konstruksi dari gigi reduksi yang
dicoba. Konstruksi in1 bebas,
tergantung dari kreatifitas pem-
baca, asal kan syarat kecepatan 1
putar di atas terpenuhi. 2
Bila dikehendaki, bisa di pasang 3
4 SN 7400
kenop manual pada salah satu
poros dari roda-roda tadi. Sebaik-
nya pelat tembaga P dari rangkai-
an, ditempatk an di kenop ini, LED
sehingga bila pada w aktu motor •
sedang bergerak, tapi kita ingin 7805
secara manual, maka putarlah
kenop tersebut. Secara otomatis +~- -
motor akan berhenti (karena
pelat P terpegang).
Pemasangan komponen.
in
-
out
"
BD 136
- t£
R- ASAR ~ 'TL- L E PON DIGIT
pembacpJ; mifififkLJti' perhembonqa11 penggun
lndonisw yai,g d;t?elo/cJ oleh Perum 7elelwm
alason- ]$£J!1ifjhon sistcm tC'lepon digi ta
dHaku 'r.id(lj) sis/em /e/epon analog ya
9';!.llakq_pffeY ad_ir'/j O~ditcranglwn prinsip das
'Cf.im dfl/taf ·~ta ~}kit tinjauan 1eknis
sebagai penga,;t<l memban ·
'ifitn d/lflaJ. If/; i
menuit[f;;istent'
S!:jurul:J:,'"$JJFGl1 ..::: ..
Bagi pembaca y ang sering MENGA PA D IGIT AL? selama sinyal dirambatkan, ter-
menggunakan pesawat telepon, utama untuk sambung.in jarak
Banyak alasan pengalihan. tele-
barangkali pernah mengalami sa- jauh. Sinyal yang t elah melemah
pon dari ST A ke STD, baik be-
lah sambung, atau sedang asyik- dikuatkan kembali, tapi tentu
rupa alasan teknis meuµun eko-
asyiknya berbincang tiba-tiba hu- deraunya ikut dikuatkan pula,
nomis. Berikut ini akan dicoba
bungan terputus. Mungkin pula sehingga distorsi akan tetap ada.
memperinci alasan-alasan terse-
suatu saat anda "terpaksa" me- Pada STD, sinyal yang dikirim-
but dengan membandingkan ciri
nguping pembicaraan orang lain. ka n hanya terdiri dari pu lsa-pu lsa
Dan yang paling menjengkelkan dan sifat masing-masing sistem biner, yang hanya memiliki dua
dari berbagai segi.
tentunya kesulitan untuk men- level tegangan, 1 dan 0. Apab ila
dapatkan hu bungan telepon pada sinyal digital mengalami distorsi
Kualitas
jam-jam sibuk. Hal-hal di atas akibat derau, maka penerima
adalah sebagian kelemahan sis- Pad a STA dan STD terdapat masih akan dapat membedakan
tern telepon di Indonesia saat perbedaan yang mendasar (lihat mana sinyal 1 dan mana sinyal 0,
ini yang menggunakan Sistem Box) mengenai bentuk sinyal sehingga informasi yang dikirim-
Telepon Analog (kita singkat saja yang dikirim. Dal am STA, sinyal kan tidak berubah. Tentunya ke-
STA). pembicaraan/informasi yang di- mungkinc1n terjadinya kesalahan
ubah dalam bentuk sinyal analog tetap ada (sinyal 1 dikira 0, atau
Pihak Perumtel sebagai penge- yang dikirimkan akan lebih mu- sebaliknya), tapi de ngan menggu-
lola tunggal perteleponan dalam dah dipengaruhi oleh derau nakan peralatan yang baik. ke-
negeri bukannya tidak menyadari (noise), sehingga informasi yang mungkinan ini dapat diperkecil.
hal ini. Karena itu kini Perumtel diperoleh pada pene rima telah Di sini jarak tidak menjadi ma-
merencanakan untuk menerap- berubah atau telah mengalami salah, karena adanya alat yang
kan sistem baru, Sistem Telepon distorsi. Makin besar ja rak trans- dapat merekonstruksi pulsa yang
Digital (STD). Bahkan kontrak misi, distorsi akan semakin besar dikirimkan, disebut regenerator.
pembelian peralatan telah ditan- pula. Jadi jika distorsi d irasakan sudah
datangani bulan Juni 1982 yang Memang ada alat yang disebut terlalu besar dan memungkinkan
lalu, suatu pertanda nyata bahwa repeater, tapi sebenarnya alat ini terjadinya kesalahan , maka pu lsa-
Indonesia mulai memasuki era hanya berfungsi sebagai penguat pulsa tersebut "diukur" oleh re-
telepon d igital. terhadap redaman yang t erjadi generator, untu k kemu dian di-
Jumlah
Tempat
Pemakaian STD di Indonesia Sambungan
tidak dapat dilakukan sekaligus,
karena sampai saat ini hampir
semua sentral telepon yang ada Jakarta 27.500 L.U
(ST A ) masih dapat berfungsi Bandung 14.000 L.U
dengan baik.
Gorontalo
2.000 L.U
Bitung
Untuk sementara Perumtel Pangkalanbrandan
merencanakan untuk memasang 2.000 L.U
Kabanjahe
telepon digita l bagi penambahan
sambungan telepon . Jadi apabil a Cengkareng Inter-
5.000 L.U
ada permintaan sambungan tele- nat ional Airport
Gam bar 4 : Pemasangan s-r -'!:
pon baru pada suatu daerah, Serta beberapa ka n pulau-pula..:::,c;:-;
2.000 L. U
maka akan dipenuhi denga n te le- · tempat lainnya
pon digital, sehingga seolah-olah
diciptakan pu lau-pulau digital,
yang dikeli lingi oleh STA lama.
penamoa ~an
telcpon ( x 105 )
11
10
1111
2533
Tabel 2: PEMBANGU NAN SAMBUNGAN TELEPON DI INDONESIA Sistem ini menggunakan PCM
30 channel, artinya dari sebuah
Pemasangan sistem Penarnbahan Pen am bahan saluran fisik dapat d.iperoleh 30
telepon d igital sebagai sistem tele- sam bungan te• saluran sambungan; sehingga le-
Tahun Repel it a penggant i telep on pon d ig i tal lepon ar.alog Jumlah
analog yang telah"h abis
I
( baru·) ( baru ) bih ekonom is d ari pad a sistel'T]
masa paka inya PCM 24 channel yang dikembang-
kan Amerika.
1984 - 1989 IV 80.800 L . U 18 7.200 L.U 74.800 L. U 34 2.800 L . U
548.600 L . U
Dengan sistem PCM 30 terse-
1989 - 1994 V 37.600 L .U 435.4 00 L .U 75.600 L . U
1994- 1999 VI 406.500 L.U 785.4 00 L .U 2 2.600 L . U 1.214.500 L.U but. setiap detiknya akan disalur-
kan 2.048.000 bit informasi (be-
Menurut Fundam ental Plan yang tel ah berupa sate! it d igital. rupa pulsa O dan 1). yang berasal
Perumtel 1972, diperkirakan dari 30 saluran, yang digabung-
jumlah sambungan telepon pada SISTEM DAN FABRIKASI kan secara TOM (Time Division
tahun 2000 di Indonesia men- Mu lt iplexing).
capai 2,5 juta sambungan, yang Sistem telepon digital yang di- Sebagai komputer pengontrol
berarti peningkatan rasio jumlah gunakan di Indonesia adalah pro- digunakan prosesor special-pur-
sambungan terhadap jumlah pen- duksi perusahaan Jer man Barat pose SSP 103, 112 dan 113,
duduk, dari 5 sambungan per Siemens A.G., yang dikenal de- yang mengatur semua kegiatan
1000 penduduk tahun 1980, ngan nam_a EWSD (Elektr.o nische switching serta transmisi (multi-
menjadi sekitar 11 sambu ngan Wahl System Digital) untuk ja- plex) sesuai dengan program
per 1000 . penduduk (dengan ringan telepon umum, serta EMS yang diberikan (Stored Program
asumsi jumlah penduduk t ahun untuk jaringan telepon privat. Control).
2000 sekitar 230 juta j iwa) De-
ngan demikian dapat diperkira-
kan bahwa jumlah sambungan
telepon digital pada tahun 2000
itu akan mencapai separu h (± 1,2
juta samb.u ngan) da ri seluruh
sambungan telepon y an g ad a.
Dalam bidang transm isi, di-
usahakan penggantian semua
kabel yang berhubu ngan dengan
sentral telepon digital diganti
dengan kabel PCM (4 kawat),
baik berupa multipair cable biasa,
maupun kabel-kabel koak sial
atau serat optik yang berkemam-
puan lebih tinggi. Sedangkan sis-
tern transmisi yang relatif baru,
sehingga masih akan berfungsi
hingga t ahun 2000 akan tetap
d igunakan , seperti Jar in gan Mi-
crowave Jawa - Bali, Trans -
Sumatera, Indonesia Ti mur, dan
· Jaringan Sistem Komu nikasi Ka-
bel laut (SKKL), k arena sistem
tersebut masih dapat d iandalkan.
Sementara perkemban gan tek-
nologi satelit juga mengarah
pada digitalisasi, dengan sistem
TOMA (Tim e Division Multiple
Access). Satelit kita, Palapa 8-1,
masih menggunakan sist em mu 1-
tipleks analog FDMA (Freque ncy
Division Multiple Access, lihat
'Elektron no. 24: PALAPA), y ang
tentunya akan diteruskan oleh
generasi PAL APA beri kut nya
d
pada logika adalah diskrit dan di- 1 0 0
kenal hanya 2 bi langan yaitu O & 1 1 1 A B f(A,B)
1. A©B
Gambar 3
Diagram Logi ka dan Tabel Kebe- Sehingga f(A, B) berharga 1 jika 0 0
0
naran : A dan B = 1 untuk fungsi-fungsi 0 1 1
Sebelum melangkah lebih lanjut dasar lainnya terlihat pada gam- 1 0 1
membahas fungsi logika maka bar -4 1 1 0
terlebih dahulu kita l ihat apa
yang disebut logika & tabel ke- Gambar 4
benaran. Diagram logi ka adalah f{A.B) A + B
cara lain untu k menggambarkan Pada rangkaian-rangkaian \ogi-
A B f (A.B)
fungsi logika. Gambar 2 ka pada umumnya terdiri bukan
Diagram logika 4 variabel A + B
dari satu variabel tetapi banyak
variabel dan kombinasi fungsi-
0 0 0
A A (al 1 variabel ·A fungsi \ogika. •
hlXI 0 1 1 Kombinasi fu ngsi-fungsi logika
A A 1 0 1 yang teridiri .dari hubungan input
~ : AB
Bf AB
AB I AB I (b) 2 variabel -A.B
1 1 1 dan output secara langsung di-
sebut sebagai rangkaian kom bi-
A A A A ( a) nasiona l. Secara umum digambar-
c: ABC ABC LABC ABC
c ABC ABC Alic ABC (OR) f ( A ,B) kan sebagai berikut
B B B B
·(c)
A
3 vailabel "-A.B.C
A
f(A ) = A:lJ-
ABCD ABCD ABCD ii.sci5 A f(A) A
B
ABCD ABCD ABCD ABCD
A'BCD ABCD ABCD i>.sco 0 1
_:, -11iico ABCD Al3CD ABCD
C C C 1! 1 0
(di 4 variabel -A.B.C.D
(b)
Gambar 5
Cara membuat diagram logika NO~ (A)
adalah sama h alnya dengan me- Kita I ihat contoh persamaan di-
nulis jum lah k emungkinan yang depan. f 1 = (A + B) .(A + C)
f(A,B) = A + B Jika direalisasikan dalam gerbang
akan terjadi.
Pertama , buat kotak sebanyak A B f{A.8) = gerbanglogi ka maka didapat rang-
2n (n = jum lah varia- A + B kaian seperti pada gambar di-
bel). bawah ini
Kedua , isi tiap kotak dengan 0 0 1
semua variabel 8
0 1 0
Ketiga, beri tanda t idak " - "
1 0 0 A.
sehingga set iap kotak
1 1 0
t idak sama dengan
kotak yang lain. ( C )
Gambar 6.
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
2538
Logika & Digital
(A + B).(A + C) = A + BC A B C Siner f
= A+ BC f(Xn.1 , ..... . , X 0 ) =
maka f 1 = f,. sehingga jika di- n-1 0 0 0 0 = mo 0
= 1: aimi
real isasikan dalam gerbang-ger- i=o 0 0 1 1 = m1 0
bang logi ka maka didapat 0 1 0 2 = m2 1
dimana ai dapat berharga 0
atau 1
0 1 1 3 = m3 1
1 0 0 4 = m4 0
;~BC
s~c - A+,
mi adalah kombinasi dari
var iabel Xn.
1
1
0
l
1
0
5
6
=
= m6
ms 1
1
Sebagai contoh : n = 3 atau jum- 1 1 1 7 = m1 0
lah variabel fungsi =3 . f(A,B,C)
Gambar 7. mempunyai tabel kebenaran se-
perti dibawah ini. Tabel 2
Terlihat bahwa pada gambar-6
dimana
kita gunakan 2 gerbang OR dan
1 gerbang AND dengan 2 input Tabel 1 m0 A.B.C
tiap gerbangnya. Sedang pada
gambar-7 digunakan hanya 2 ger- A B C F m1 A.B.C
bang yaitu 1 OR dan 1 AND. m2 = A.B.C
Fungsi dari rangkaian pada gam- 0 0 0 0
bar -6 adalah sama dengan pada 0 0 1 0 m3 = A .B.C dan seterusnya.
gambar-7 yaitu : 0 1 0 1 dan bentuk fungsinya menjad i :
f I = f2 0 1 1 1
f (A,B,C) = 0.m 0 + 0.m1 + l.m2
(A + B). (A + C) = A + B.C 1 0 0 0
1 0 1 1 + l.m3 + 0 .rn4 +
Dari contoh di atas, maka untuk 1 1 0 1
merealisasikan fungsi logika men- l.m 5 + l.m 6 + 0.m 7
1 1 1 0
jadi rangkaian logika, d iperlukan sehingga f(A.B.C) = m,· + m3 +
langkah penyederhanaan bentuk
fungsi logi kanya. Dengan pe-
ms + m6
f(A,B,C) = 0.m 0 + 0.m1 + l.m2
nyederhanaan (minimisasi) ter- atau lebih singkatnya dalam ben•
B + l.m3 + l.m" + tuk standard ditulis
sebut akan didapatkan penggu-
naan gerbang-gerbang logika yang 1.ms + 1.m6 + 0.m1
f(A,B,C) = 1: m(2,3,5,6)
minimum. Bentuk seperti yang ada pada
tabel di atas jika ditulis secara 2. Perkal ian dari jumlah antara n
Bentuk Standard lengkap adalah sebagai berikut : variabel
Setiap fungsi logika dapat di• t (A.B,C) = a.ABC + o.Asc + Bentuk ini dikenal dengan
jabarkan dalam satu atau dua nama maxterm. Seperti halnya,
bentuk standard. Bentuk stan- l.ABC + l.ABC + minterm, maka bentu k maxterm
dard tersebut adalah bentuk yang O.ABC + l.ABC + untuk setiap fungsi adalah unik.
dapat digunakan dalam langkah- - Dan antara maxterm dan min-
langkah penyederhanaan. Penu- l.ABC + 0 .ABC term suatu f ungsi adalah ident ik
!isan bentu k standard dapat di- dan hasii fu ngsi tersebut dapat (ini akan dibuktikan da lam con-
laku kan dalam 2 bentuk yang dituliskan sebagai berikut : toh di belakang)
resmi dan kedua bentuk tersebut Secara umum bentuk maxterm
adalah identik. Kedua bentuk f(A,B,C) = l.ABC + l.ABC + dapat ditulis sebagai berikut
yang sesuai tersebut adalah : l.ABC + l.ABC = n-1
f(Xn-1 ...... • Xo) 11
ABC + ABC + ABC i= 0
1. Jumlah dari perkalian antara
n variabel. ( ai + M i )
+ABC.
Bentuk ini dikenal dengan Jika kita tihat ke sist em bilangan dim ana a 1 dapat berharga 0 atau
nama minterm; Fungsi logika biner maka tabel di atas dapat di- 1.
dalam bentuk minterm mem- tulis lagi menjadi tabel sebagai n-1
adalah perkalian ( ) ( )
11
punyai bentuk umum sebagai berikut : i=o
) ...... ( 0 )
berikut : n- 1
ELEKTRON 25, TH.V II, 1983 2539
Logika & Digital
CD
>j .,
rn rn
.,
. , Ai .,.,
=> :;
·· g
., .. ., :,:.:,~ .... ,.., ,...
0000
00 . , " •• 00
00
0 ."
01 11
.
10
' " •
110 1
' 0001 0101
'"'' '
~ ~ II
"'"
0111..,, IIU I
' ' ",. "
11' - - + - - t - ----t---' 111 ,, J; 10 CX),0 0110 1110 1010 0
Penyederha naan dengan cara Hal ini karena f u ngsinya menjad i f(ABCD) =
Karnough Map . Penggabungan O & 1 ➔ ABCD
Pe.nyederhanaan dengan cara ABC + ACD + BCD
ABCD E!im inasi kotak dibolehkan ji ka
karnough map adalah mengel imi-
nasi kotak-kotak (sel) yang mem- = ABC (D + D) kotak mempunyai n ilai sama,
berdamp ingan, dan jumlah kotak
punyai nilai satu berdampingan.
Sebagai contoh fungsi ber ikut :
= Ase
(1) = Ase yang bo!eh dielim in r tak terbat as
➔ demikian juga yang se banyak mungkin j i ka bisa
f(ABCD) = ABCD + ABCD + lain. gambar-gambar berikut adalah
Sehingga persamaan terakh ir se- contoh-contoh yang dibo!ehkan
ABCD + ABCD +
telah diminisasikannya menggu-
□i
:a
ABCD. nakan 3 gerbang , yaitu : l~HJ)
0 0
=['(15,7,3,1,0) ➔ D dieliminir menj adi . (ED E:D)
0&l
=r,o.1,3 ,7, 15)
ABC
01.,, ,., fFl,.,~l
{<I
St1umpuk Anoka Ragam Modul Audio, Super Fl , Daya Hingga 480W Satu Atur. !LP telah molepaskan 18 Unit modul berlainan yang m enakjubkan untuk me-
Ki ni penguat I LP- muncul dalam 3 tlpe d as&t masing-rnasing tersedia dengan menuhi segala variasi selera, d isain den tatonan audio berm utu tinggi. Disatn
tan pa penyerap panas. Setelah memasti kan sistim yang d iinginkan apa kah H l•F I untuk bekerja optimum dengan penguat days I LP. Himpu nan modul yang paling
rumahan (model HY 30,60 atau 120 stondarl, k uatius super Fl dengan kemam- serba blsa, serba aneka, ser ba ada. Kinilah saatnya para pongutik, penggemar
puan ekstra (Mos 120, Mo, 200) atau u ntuk d isco/PA/Gitar (HD 120 ,200,400) audio mampu mengungguli peralatan audio ptof esio nal. Setiap modul kompa.
tentukanlah s:elanjutnya tampang mans yang cocok dengan chasis. penguat ands, t ibel (dapat dipertukarkan) satu sama ta'i n dan yang penting ter■nd■lkan .
Samu, modul btkarja dengan catu daya minimum ± 15 Veit htngp mak1lmum ·
yang pakai auu tanpa p enyerap pan es. Dengan pilihen beragam yang mempunyai
penampilan cemerlang i ni, anda akan mempu nyai pel u eng membangun suatu 30 Volt. Dap■t juga menggunakan te9anaan lebih tin99i namun m tlalul S4lbuah
suatu tahanan (pony1r1p t egantan).
sist im AUD IO yang paling merdu .
.....
MY
3()
60
IS W
)OW
0,01~ lli
o,on!li
0_.01'!(
0,01~
o.o,,
< O,OOS"'
< tl.1166"
< 0,0061'
<'.
<
0,006'1C.
o ,ooe'.C.
1 18
1 n
• 26
78Jt88ll • O
18 x Q x •o
1::,0 X?!X 50
120x n x 100
~
?•:I
◄ 10
,ow
,,ow
1BO W
..
,.,...
,.,,,
'""''
o,ooe,-
0,008,C,
0,DO&'IC.
:
:
~
11.S
1:x>x 1e x ~o
12()JC18X 8,0,
1X> x t e x100,
,851)-
10,s
Mot 12'(1P
Mo,4ooP
170 X 26 X 40
17(1 )( 76)( 80
no x ~ x ,oo
11$
s~
~=•
/).01~ <'. 0 ,00$'.C. t:tG X 71! X 100 Ptato·ui : ffloo'S'IDu ffift'.,.no,ni Nb.In ~·otnpltlo, t on,» _t,.,,..,.,k.,, ,qka.on ON;i(Ok•I lhu,u, r~ukui,. P~rWlll.fll\ U ltr a : JlPw·rate-20v/ ua, WU: tu ttJr,ju lr. ;
1t..,.,...l .-tftt}.
"-ii.t- . Uhn , tlitw,~••20VNI. wo"-h• ti1niuk : ho, , ,Jn . 100 c;lb ;,_ , . , ,,,,uenti t-3Clo): 15H,. 3\lt , 1/n : 100 dt.>, respc>N rre-kuenal {- 3 db): H1H1· 100 kHa
l :~u: . :~, ~ d : l u ~ : ~~ ~'.t ~ ~ !:~l:~!: ) ::.~A.:..~~~~:k !~t;~\ ~~~)<~=; IOOHz, ~ - in11,11 - !.!XI ,.,v. R,_,.S i ltr.c>9<1v.., ln-1 : 10()k : Ftk:or ,.._-r,10, 100H r ◄S H lt00Hrl
>- •
K•P4ku n input : 500 mv RRMS; lmpoNl.._l\,i lnpul •
,_..-,·t&Of 100Md>.&00
1(11Jk0: : F•ktor nidlllTl&ri (3n) 100 Hs) > 400.
i..111,V''r 01.iT Y TUQA8 8-EftA.T O E,.G.4~ PINYll'IAI' ,AHAS
►
~ 01 a.r,WAH Tl'I 'rANO PAKA.I ,OS Cl! 8-AWA"4 TIPE YANG PAKAI
,.IN'l'lfl.Ali',
~ inel
%ow • - 8 0.01'.I. 0.,006'- ~ ls •"3 120 x ;ex 60 $1$
H D ~CE. (1,01,
0.01!1.
0,0061:.
O,oo6'1C.
t tS ~ 50 120.X 78 .X &0
120>1 78X 100
i?tl
101'5
ICY 1,ol'
HY ~ p
J10X 1$)( -40
1'20X ?6X 40
? 1§
? 1b HO?OOI'
110X2flk 61)
nox2t1x. rro
~
21:;&
co.
~•Otok~ ,ti..-!.,. t>KJ,en h,;>IJU""°n w,; Jut Pl•ffl- ~ Ocf•tf w,11,.t ditco dto!l lht>dl l.tO!h ; Rn , .,hadop H't .$OOf" 170X 26X 70 J.75 HO 4()0P JI. Ac•h no. &i re1i,on 59544,.
i..,.n &u!lk,1 !Ml'IC."111'1 (lt,,I - 1~,._"ldo,d Po11dooln t!,ofdi.Mtll.M - M . l'C<lr. ,t ttkltf' 25!1:. efi 01"
'1an4oord, P.O. Bo• J itl a,ndune
THERMISTOR
Hudyarto
Karya tu/is ini berusaha menelaah Thermistor, suatu jenis sensor suhu resistip.
Dicoba mengungkapkan fenomena e!ektronisnya, beserta beberapa contoh pemakai-
an.
PENDAHULUAN
pensasi perubahan suhu, atau n = densitas pembawa muat-
Thermistor adalah akroriim alat-alat pengaman untuk meng- an atau carrier (elektrron
dari Thermal Resist or atau Ther- hindari pemanasan lebih. Per- holes)
mal Sensitive Resistor, suatu je- ubahan hambatan listr iknya yang q muatan tiap carrier
nis resistor yang sensitip terha• besar terhadap perubahan suhu µ = mobilifas carrier
dap perubahan suh u. Fungsi yang relatip kecil , menyebabkan
utamanya adalah memberikan ia dipakai untuk t hermometer
perubahan hambatan listrik apa- yang teliti. Dan karen a sifatnya
Untuk carrier yang berupa elek-
bila suhunya beru bah. elektrikal, outputnya mudah di-
tron atau hole, q adalah tetapan
Umumnya kata thermistor di- sa lurkan ke jarak j auh melalui
sebesar 1,60 x 10· 19 Coulomb
pakai untuk pengert ian yang kabel atau radio. Kenaikan suhu
per carrier, sehingga konduktivi-
lebih khusus, ialah komponen dari thermistor (berart i juga pe-
tas bahan adalah fun9si dari dua
elektronik dari bahan semikon- nurunan hambatan listriknya) paramete.-: r rlan µ
duktor yang hambatannya ber- tentulah tidak sek et ika, tapi
koefisien suhu negatip dan ber• perlu waktu. Fakta ini mem- Mobilitas carrier µ tergantung
nilai relatip besar. Batasan inilah buka kemungkinan pemakaian kepada suhu bahan dan kuat
yang dipakai dalam k arya tu l is thermistor untuk peralatan time medan listrik yang dikenakan ke-
ini. delay (pengunduran waktu) . Se• pada bahan. Mobilitas carrier
Thermistor terbu at dari semi- suai dengan kebutuhan pemakai- mempunyai kecenderungan un-
konduktor intrinsic. Umumr,ya an, thermistor dipasark an dalam tuk turun dengan kenaikan suhu,
dari campuran berbagai oksida bentuk cincin {bead), batangan, selain juga fungsi dari kuat me-
logam seperti nikkel, kobalt, atau µiringan. dan listrik yang mempengaruhi
mangan, dan tem baga. Jenis ok- carrier.
sida yang dipakai dan campuran- HAMBATAN LISTRIK SEMI- Densitas carrier n, adalah juga
nya menentu kan karakteristi k KONDUKTOR fungsi rl::iri suhu. Pada semikon-
thermistor. Stabilitas k imiawi duktor µa, ameter n inilah yang
dari oksida tersebut juga menen- Dari ilmu fisi ka diketahu1 paling menentukan konduktivitas
tukan stabilitas thermistor. bahwa densitas arus listrik yang .bahan. Dengan kenaikan suhu,
Untuk alasan stabll ltas in i, umum- mengalir pada suatu bahan ada- n akan makin besar secara ekpo-
nya thermistor d ikem as kedap lah: . nensial, sehingga · konduktivitas
udara. J = nq µe = bahan semikonduktor naik de-
Thermistor dipakai u ntuk ber- ngan cepat. Hal ini tidak terjadi
bagai tujuan . Peralatan elektro- dengan J densitas arus listrik pada insulator ataupun, metal,
nik modern umumnya terbuat € kuat medan listrik karena alasan berikut.
dari semikonduktor, yang sifat- Energy gap ah tar a band valensi
nya sangat tergant ung suhu. sedangkan, dan band konduksi dari semi
Thermistor banya k d igunakan se· A= nqµ konduktor adalah kurang lebih
bagai bagian (sensor) dari pe- ada lah konduktivit as bahan de- 1 eV (insulator mempunyai ener-
ngontrol suhu, rangkaian kom.~ ngan: gy gap sekitar 6 ev, sedang metal,
ELEKTR1 ,J 25, TH.VII, 1983 2543
Thermistor
yang dipakai. Gambar 2 adalah arus besar melengkung menun- dah panas, thermistor yang di-
contoh kurva dari thermistor ju kkan hambatan incremental pasang di dalam oven ikut panas
1,8 watt dengan pendinginan t:,. V ) . dan hambatannya turun. Rang-
normal dengan udara tak ber• ·( 111 yang negat1p. kaian paralel R & R2 menjadl
gerak pada 25°C. Tampak pada turun harganya. Blas dari tran-
gambar bahwa karena pendingin• PEMAKAIAN sistor Q menjadi turun dan arus
an hambatan naik exponensial menuju elemen pemanas diku-
(pada pemanasan, t ak d itunjuk- Pemakaian thermistor berda- rangi. Hasilnya adalah suhuoven
kan dalam contoh, hambatan sarkan pada tiga macam karak- yang konstan.
turun expone nsial). teristik dasar yang telah di•
ceritakan di bab y ang lalu. Pemakaian berdasarkan karak-
teristik V vs I
Pemakaia n yang berdasarkan
karakteristik R vs T Bisa dibagi menjadi 2 kategori ,
yakni:
Misalnya adalah sensor untuk
pengukuran suhu, kontrol, dan - yang memanfaatkan perubah-
rangkaian kompensasi panas. Su- an konduktivitas panas dari
med ium, dan
paya pengubahan besara n suhu
menjadi besaran hambatan listrik - yang memakai konduktivitas
ini bisa presisi, arus yang melalui panas medium yang tetap,
thermistor harus d ijaga tetap tetapi daya yang dicatu ke
kecil, sehingga panas yang mem- t he rmistor yang d iubah.
pengaruhi ham batannya benar-
Pemakaian kategori pertama
benar dari medium yang d isensor.
misalnya, adalah pengukuran
Contoh rangkaian yang me-
0 1 tekanan vakum, kelembaban
makai thermistor berdasarkan
udara atau kecepatan alir suatu
Gambar 2. Kurva R vs t karakteristik R vs T adalah se• cairan. Kalau thermistor dlpanas-
perti gamba r 4.
kan, dengan mencatu daya listrik
kepadanya, panasnya akan di-
alirkan kesekelilingnya, • dan se-
sudah beberapa saat akan ter-
ca pai kesetimbangan suhu . Apa-
bila med ium sekelilingnya adalah
cairan yang mengalir, therm istor
akan terdinginkan sehingga ham-
batannya na ik dan mengubah ke·
adaan kesetimbangan . Demikian
Gambar 3. Kurva V vs I Gambar 4: " T hermistar R" pula perubahan tekanan vakum,
atau peru bah an kelem baban u-
Karakteristik V vs I Rangkaian ini adalah alat pema- dara akan mengubah daya hantar
Apabila pada thermistor dialir- nas (oven) untuk suatu ossillator panas dari medium, dan oleh
kan arus listrik yang kecil, dissi- kristal. Ossillator kristal kalau karenanya mengubah kesetim-
pasi daya padanya relatip kecil, diinginkan menghasilkan fre• bangan. Perubahan in i dicatat
sehingga suhu yang akan mem- kuensi yang stabil, suhunya haru s pada alat penunjuk y ang telah
pengaruhi hambatan thermistor dijaga konstan. Cara y ang ter- ditera, sehingga kecepatan alir
adalah terutama su hu ruang. De- mudah adalah memanaskannya cairan, atau kelembaban udara
ngan suhu ruang dijaga tetap, dengan oven yang suhunya di- bisa terbaca.
kurva V vs I akan berupa garis kontrol. R3 adalah elemen pe- Pemakaian kategori kedua, mi-
lu rus sebagaimana resistor biasa. manas oven yang dicatu arus lis- salnya pada pengatur tegangan
Tetapi kalau thermistor mendis- trik melalui transistor Q . Pada arus, atau penguatan suatu pe-
si pasi daya y ang besar, thermis- saat masih dingi n hambatan ther- ngu at audio.
tor akan panas dan hambatannya mistor R sangat besar dibanding
turun. Sehingga kenaikan arus dengan R2 , sehingga hambatan R Pemakaian berdasarkal"I karak·
terjadi meskipun tegangan turun. bisa diabaikan . Rangkaian bias teristi k R vs t
Tampak pada contoh, gambar 3 , R 1 & R2 akan membuat Q men• Rangkaian time delay, sup-
kurva karakteristik V vs I lurus catu arus yang besar ke elemen pressor arus kejut, dan proteksi
pada arus yang kecil dan pada pemanas. Tetapi ketika oven su- terhadap beban lebih meman-
band valensi dan band konduksi- Catatan gai fungsi suhu tersebut dapat
nya overlap, tidak memiliki ener- disederhanakan sebagai uerikut:
Subscript i pada n menunjuk-
gy gap).
kan bahwa hubungan ini un- R == Ae B/T
Ketika suhu semikonduktor
tuk semikonduktor intrinsic.
naik, elektron-elektronnya men- A dan B adalah k onstanta yang
Untuk semikonduktor extrin-
dapatkan tambahan energi akibat tergantung j enis bahan dan uku r-
sic n~1 diganti
• dengan n .p, de-
pemanas:in. Tambahan energi in i an thermistor. Konstanta B mem-
ngan n = densitas elektron,
pada umumnya cukup untuk punyai dimensi sama dengan T,
dan p == densitas hole.
membuat elektron dari band va- yakni Kelvin. Umumnya ber-
lensi meloncati e nergy gap dan Dari rumus ini tampa~ bahwa harga antara 2000K s/d 6000K.
menduduki band konduksi, se- konduktivitas semikonduktor in- Seringkali harga B ini telah di-
kaligus meninggalkan masing- trinsic naik exponensiat dengan cantumkan dalam lembaran spe-
masing sebuah hole di band kenaikan suhu. Dengan kata lain sifi kasi komponen oleh pabrik
valensi . lni oerarti pada bahan hambatannya turul"' exponensial pembu atnya. Kalau t idak, de-
tersebut terjadi pen ambahan car- dengan kenaikan suhu. Keadaan ngan dua kali pengukuran ham-
rier, atau kenaikan n. Karena se- t urunnya hambatan listrik karena batan pada dua suhu, harga B
perti kita ketahui, elektron-elek- kenai kan suhu ini disebut NT C bisa d.iketahui.
tron yang sudah berada di band dari Negative Temperatu re Coef-
konduksi tidak lagi mempunyai In Rl - In R2
ficient.
ikatan yang kuat dengan ion in- Sifat sem ikonduktor seperti B = 1 1
duk dan mudah tergerakkan oleh diterangkan di atas itulah yang
( Tl) - ( T2 )
medan listrik yang diber ikan dari dimanfaatkan pada thermistor.
luar, demikian pula hole pada Koefisien suhu dari hambatan
Bahan selain semikonduktor
band valensi adalah juga pem- listriknya dihitung dengan:
tidak mempunyai sifat tersebut
bawa muatan. di atas. Metal tidak mempunyai 1 dR B
Selain penambahan energi
o:T == RdT = T1
energy gap. Peru bah an mobilitas
pada elektron, pemanasan juga carrier pada metal lebih dominan.
mengakibatkan berkurangnya Karenanya ham batan listrik me- Gambar 1 adalah contoh k.Jrva
energy gap. Karena energy gap tal mempunyai koefisien suhu karakteristik hambatan t erhadap
sendiri adalah fungsi suhu, de- yang positip. Sedang insulator, suhu.
ngan hubungan : energy gapnya terlampau besar.
EG = EGO - ~T Jumlah elektron yang karena pe-
manasan bisa melompati gap
EG energy gap pada suhu T t idak berarti. I'..
EGo= energy gap pada suhu "-...
0 K. ~ ~
= konstanta dengan satu-
KARAKTERISTIK THER-
.I',.._ ,,__
"-
r-..... "-...
'I --.. .....__
eV
a_i::i7<
M ISTOR
~['..___ ~ -r------.-
'-...:; ~--.......... ,3 ......__
T = suhu bahan . Karakteristik thermistor d igam- ~ t"--...4"' ....._
......._
Hal ini makin memudahkan elek-
barkan dalam tiga kurva karakte- ~--:::: ~ i--...____
ristik. Karakteristik hambatan f> -..::::
tron meloncati energy gap.
--
n (carrier/ m 3 ) dan suhu T (Kel- (R vs T} dan karakteristi k tegang-
vin} adalah sebagai berikut: an terhadap arus thermistor V vs
I}. Masing-masing kurva karak- Gambar 1
nf = Ao T 3 e - EGO/kT teristik ini terpakai untuk tujuan Kurva R vs T dari beberapa ther-
dengan : penggunaan tertentu dari ther- mistor yang sejenis.
mistor.
Ao = konstanta yang tak Kara kteristik R vs t
tergantung suhu
Karakteristik R vs T Karakteristik R vs t ini sangat
Energy gap pada suhu Ham batan thermistor, seperti tergantung dengan keadaan pen-
OK (eV} telah dibicarakan di bab yang dinginan pada saat pengukuran.
k konstanta Boltzmann lalu , turun exponensial dengan Kurva seperti. in i akan dilengkapi
(eV /K). kenaikan suhu. Hambatan seba- dengan keterangan pendinginan
rele pada saat arus berada di- 1. D.L. Carr; Circuit, Materia l &
am bang (antara kuat dan tidak Components.
Gambar 5 : Rele A
kuat membuat rele A bekerja).
dipasang R 1 , dan kontak rele a. KESIMPULAN 2. Donald G. Fink; Electronic
Kontak rele a adalah bagian dari Engineer Hand book.
rele A, sehingga ketika rele mu- Perubahan hambatan karena 3. Jacob Millman & Christos
lai bekerja, kontak a tertutup, perubahan suhu therm istor yang Halkias; Integrated Electronics.
sehingga arus catu untuk rele A sekilas tampak sederhana, ter- 4. Charles Susskind; Encyclope-
selain melalu i therm is tor ditam- nyata tidaklah demikian. Untuk dia of Electronics.
bah dengan yang melalu i R 1 • memahaminya dengan persis di-
Arus yang melalui R 1 ini dibuat perlukan pengertian yang men- 5. Tugomi r Surina & Clyde
cukup besar untuk membuat rele dalam tentang fisika subat omik Herrick, Semiconductor Elec-
A terpegang. yang tidak rnudah. tronics.
tetapi tentunya setelah diperkuat Secara t eori sinyal audio dapat Sebenarnya cukup 3 buah Op-
terlebih dahulu. tidak H I Fl lagi, k arena sinyal- Amp saja y ang dipakai, y ait u.
sinyal yang melebihi level terten- Op, , Op, dan Op3 • Tetapi dari
tu akan terpotong, t et api secara pada terbuang, Op4 di perguna-
keseluruhan informasipudio yang kan sebagai penguat tambahan
dibawa carrier masih dapat d ite- yang outputnya beru pa m eter
rima oleh pemancar lain dengan untuk monitoring audio. Pre-
baik. Gambar 3 menunjukkan si- Amp dibentuk oleh Op 1 mela lui
nyal audio sebelum dan setelah input non-interting yang menja-
melalui speech processor. min impedansi input yang besar.
D idepannya terdapat filter fre-
kuensi tinggi pencegah osilasi
27.005 Frek yang dibentuk oleh R 1 dan C 1 •
Gain Pre•A mp ditentukan oleh
•Al'\. _._ft._ 0
R 3 dan VR 1 yang dapat diatur.
Limitter aktif dibentuk oleh Op 2
V 0 1 dan D 2 . Dengan ket iga kom-
ponen tersebut, level maksimum
Sebelu m diproses yang didapat adalah sekitar 2 X
0,7 V ol t. C3 , R4 dan Ra , Cs
masing-masing membentuk high
pass (i/ter dan low pass filter
dengan frekuensi cut off sekitar
300 Hz dan 3 kHz. Selanjut nya
sinyal terse but diperkuat oleh Op-
27.005 Frek Amp. Op 3 yang dilengkapi po·
l~ lndeks mod< 100% tensio pengatur besar output. Se-
bagian output diumpamakan ke
Sesudah diproses.
input non-inverting berirnpedansi
Gambar 3. input tinggi dari Op4 . lni dimak-
sudkan agar pengambi lan sinyal
RANGKAIAN ini tidak membebani output
Rangkaian Speech-Processor speech processor. Dioda-dioda
menggunakan yang m udah dida- 0 3 dan 0 4 membentuk voltage
pat d ipasaran. Jantungnyaadalah doub/ersetengah gelombang yang
IC RC 4136 quad Op-Amp berisi sekaligus sebagai penyearah . Si-
26995 27.005 27.015 Frek 4 buah penguat kompak dalam nyal dideteksi oleh meter setelah
bentuk dual-in-line 14 pi n. Rang- melaui filter C9 . VR 3 diperguna-
lndeks mod> 100%
kaian lengkap pada gambar 4. kan untuk mengatur simpangan
Gambar 2.
.,.
DI C6
,n At Cl
"' RI Rt
~ .
c,
. , ...
.,,.
., ou•
h1..· I ~T"'
L. ~l '"' ""
c,
' OP:
fit,7
o, .,, .,,
"'
pi,_.itr k!pply
Gambar 4 , .,,.
UJ I - COBA
Satu-satunya kelemahan rang•
kaian adalah bagiai:i power sup -
ply, yang memakai Simetrlcal-
dual-Supp/y. Untuk itu hendak-
nya memakai dua buah baterey 9
volt (ground dan plus minus 9
Volt).
Hati-hatilah dalam penyolder-
an PCB, jangan sampai ada jalur
yang terhubung singkat. Setelah
beres semua, letakkan VR 2 pada
posisi pertengahan dan VR1 serta
VR 3 pada posisi maksimum. Co-
balah masukkan suara anda mela~
lui mike. Perhatikan apakah ja-
rum pada meter bergerak. Bila
tidak, mungkin rangkaian belum
beres atau arus terlalu kecil per-
kecil R 1 4 menjadi 1 K-ohm atau
perbesarlah R1 3 sampai 68 K-
ohm.
Untuk memperoleh suara yang
lebih baik, pembaca bisa meru-
bah-rubah filter-filter yang diben-
tuk oleh C3 , R4, Rs dan Cs. A tau
dapat juga anda memperbesar
output dengan menaikkan level
limitter yaitu dengan menambah
2 buah dioda secara seri dengan
D1 dan D2 masing-masing sebuah.
Gambar 5: Pola PCB dan tata letak kom- Kami sarankan rangkaian dile-
PQ.l)l!n
takkan dalam kotak logam untuk
mencegah osilasi frekuensi tinggi.
Potensio VR1 dan meter diletak-
kan pada panel depan ko~ak.
Selamat mencoba l ! ~
Daftar komponen R1 4 = 4 K7 C5 = 22 nf
R1 s = 56 kn C6 = 1 nF
Resistor
R1 o = 100.kn C7 = 68 nF
R1 , R1 2 = 33 kn
.R2 = 47 kn VR1 = 25 kn linier (trimpot) Cs = l0µF
VR 2 = 10 kn linier log (potensio) c9·, c11, C12= 1 µF
R3 = 560n
= 10 kn VR3 = 25 kn linier (trimpot) C10 = l0nF
R4, R, , R1 7, R1 I , R1 6
R 5 , Rs , R9 = 5 K6 Kapasitor : 0ioda 0 1 , 0 2 , 0 3 , 04, Ds =
R6 100 kn C1 = 330 pF 1N4148 atau ekivalennya
·R 1 3 = 18 kn C2,C3,C4 = 47nf Meter VU meter 200 mA.
r --- --- - - -- -, I
I
I
0 0
D- 0
0- 0- I
=D- D- I
I
=D- 0 I
I
I
0
L _ _ _ _ _
D- I
I
_ _ _ _ _ _J
T°
Dari sckian banyak pengirirn jawabari k u is elektr<;n no. 24, hamp ir dari seluruh JI. Dr. Sutomo 39
peloso k tanah air. ternyata setelah diperiksa dengan susah payah hanya 20 (uua pu luh) Probol inggo (Jatim)
pengirim saja yang mempunyao jawaban yang benar.
Setelah rJiadakan pengundian. yang lleruntung kalo ,n, adalah :
ELEKTRON 25, T H.Vil, 1983
2550
MESIN LISTRIK (11)
i made ro sakya
Setelah kita membahas prinsip pada kumparan jangkarnya. Bila tak ada arus jangkar yang
dasar dari mesin listrik, maka Kumparan m edan ini d i supply menga lir (keadaan tanpa beban).
kali ini kita akan mel~at lebih oleh sumber daya searah. Kum- maka bentuk distribusi pada
dalam lagi tentang mesin arus paran medan dililitkan pada MAS akan t erl ihat sepert i pada
searah (MAS). kutub. gambar 3a. Fluksi terdistribusi
Pada mulanya, penggunaan Kutub berfungsi untuk meng- secara simet r is t erhadap su mbu
MAS kurang disukai, bila diban- ~rahkan flu ksi pad a ee l ah udara, kutub. Sumbu netral magnetik
dingkan dengan mesin arus bolak dan mengurangi relu ktansi dari berimpit dengan sumbu netral
balik (MABB). Disamping harga- garis magnet. Disamping itu ku- geometrik. Sumbu netra l magne-
nya yang relatif lebih mahal , juga tub adalah tempat melilitkan tik adalah tempat kedudukan
MABB lebih praktis dan seder- kumparan medan . Bila MAS daerah yang tak menimbul k an
hana, terutama mesin induksi- menggunakan magnet permanen gaya gerak yang sejajar dengan
nya. Tetapi keadaan ini tampak- maka kutub ini adalah magnet garis-gar is magnet , at au tegak
nya tak akan terus berlangsung. permanennya. lurus dengan arah fluksi yang me-
Hal ini disebabkan oleh karena Komutator digunakan untuk nembus. Sedang garis netral geo-
mesi n arus searah mempunyai mengubah arus bolak balik hasil metris adalah garis yang membagi
sifat mudah diatur. Kemungkin- gaya gerak listrik dari kumparan dua sama besar, daerah k utub
an untuk memperoleh perfor- jangkar, menjadi arus searah. K o- utara dan kutub selatan.
mance yang diinginkan lebih mutator meru pakan ter minal-ter- Untuk mendapatkari tegangan
besar. Pengaturan perputaran minal dari kumparan jangkar. output yan g terbesar, maka let ak
dari motor juga lebih mudah, Komutator ini secara keseluruh- si kat harus pada sum bu netral
disamping pada kemungkinan va- an berbentuk silinder yang ter- magnet is.
riasi yang lebih banyak pada ka- bagi-bagi menjadi segmen-segmen Bila kumparan jangkar dialiri
rakteristik perputaran-torsinya. secara radial. Masing-masing seg- arus, maka akan timbul fl uksi
men dipisahkan oleh isolasi. Jum- yang arahnya sesuai dengan hu-
KONST RU KSI lah segmen dari komutator sama kum tangan kanan Fleming. Bila
Pada dasarnya konstruksi mas denga n jumlah lil itan dari k um- tan pa memperh itungkan fluksi
terdiri dari stator dan rotor. paran jangkar. dari kumparan medan, maka ben-
Stator adalah bagian yang diam, Sikat berfungsi untuk meng- tuk d istri busi f lu ksi kumparan
sedang rotor adalah bagian yang hubungkan komutator dengan jangkar adalah seperti pada gam-
berputar. Pada stator terdapat jala-jala listrik bila berfungsi se- bar 3 b.
kutub, kumparan medan, casing bagai motor, atau dengan ter- Dari pembahasan di atas, kita
dan sikat. Sedang pada rotornya minal outputnya, bi la berfungsi hanya melihat keadaan masing-
terdapat jangkar dan kumparan- sebagai generator . masing fluks i. Dalam keadaan
nya, serta komutator (lihat gam- yang sebenarnya, bila mesin ber-
bar 1). REAKS I JANGKA R beba n, ma k a kedua kumparan
jangkar terletak pada rotor. Reaksi jangkar adalah efek akan dialiri arus, sehingga kedua-
Pada jangkar ini dililitkan kum- yang ditimbulkan oleh medan nya akan meni m bu lkan fluksi.
paran jangkar, yang pada saat magnet yang timbul karena Dari interaksi dari keduanya
mesin bekerja akan menghasil- mengalirnya arus pada kumparan akan terbentuk distribus i fluksi
kan gaya gerak listrik. jangkar. Efek ini akan mengaki- sepert i pada gambar 3c. Distri-
Kumparan Medan berfungsi batkan adanya peny impangan busi flu ksi yang terbentu k ter-
untuk menimbulkan fluksi yang distribusi f luksi yang terbent uk nyata tak simet ri lagi. Pada uj ung
akan dipotong oleh kumparan pada kutub utama. Sehingga ujung sepatu terdapat penambah-
jangkar, yang kemud ian akan me- akan mempengaruhi p erformance an rapat f l uksi akan sama dengan
nimbulkan gaya gerak listrik dari mesin arus searah. pengurangan rapat fluksi. Sehing-
2551
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
Mesin-mesin Listrik
ga fluksi totalnya tetap . Tetapi maka kita dapat mengatu r putar- ada, sehingga GG L yang ditim-
pada keadaan jen uh penambah- an dan torsinya. Sedang untuk bulkan akan bertambah besar,
annya akan lebih kecil di banding- generator, kita akan dapat meng- demikian seterusnya hingga men-
kan dengan ·pengurangannya, se- atur tegangan outputnya. capai suatu harga yang setimbang
hingga berakibat berkurangnya Mesin arus searah penguatan (perpotongan antara kurva beban
fluksi total yang bekerja pada bebas biasa digunakan pada in- nol dan gar is Rf). Lihat gambar 7.
kumpar~n jangkar. Ha l ini akan dustri yang memerlukan peng-
mengaki batkan berkurangnya gerak {dalam ha! ini motor lis- Generator shunt dengan field
gaya gerak listrik (GGL) yang trik) yang dapat diatur kecepat- regulator biasa digunakan untuk
ditimbulkan. Disamping itu, an putarnya, pada daerah yang power supply dengan beban pe-
karena distribusi fluksi yang tak cukup lebar. nerangan. Juga biasa digunakan
simetri lagi, sumbu netral mag- untuk battery charger karena te-
netiknya bergeser pula, sehingga Penguatan Sendiri gangan outputnya yang hampir
letak sikat pada sumbu netral Mesin arus searah penguatan konstan. Motor pe11guatan shunt
geometris menjadi tidak tepat sendiri adalah mesin arus searah tak bisa distort dalam keadaan
lagi. yang medannya mendapat supply beban penuh , tetapi mempunyai
Untuk mengatasi keadaan di dari mesin itu sendiri. Untuk perputaran yang hampir tetap
atas, maka pada mesin arus se- mesin aru's searah penguatan sen- pada keadaan beban yang ber-
arah letak sikat tidak t epat diri ada 3 macam yaitu penguat- u bah. Seh ingga sebagai motor,
pada sumbu netral geometrinya, . an shunt, penguatan seri dan pe- mesin shunt banyak digunakan
tetapi agak digeser supaya men- nguatan kompon. untuk penggerak mesin bubut,
dekati sumbu netral magnetik- pompa sentrifugal, fan, blower,
nya. Sumbu netral magnetik ber- Penguatan shu nt dll.
ubah-ubah tergantung dari besar- Sesuai dengan namanya, maka 2. Penguatan seri
nya beban pada mesin . Kecuali kumparan rnedan dari mesin di-
Mesin arus searah penguatan
pergeseran sikat, dapat pul a sh unt/ paralel dengan kumparan
seri, mempunyai kumparan me-
dilakukan kompensasi, dengan jangkarnya.
dan yang diseri dengan jangkar-
memberikan kutub bantu dian- Pembangkitan tegangan pada
nya. Sehingga besarnya fluksi
tara kutub-kutubnya dan juga generator shunt mempunyai be-
yang d ibangkitkan akan sangat
ada kompensasi belitan (lihat berapa syarat yang harus d ipe-
tergantung dari besarnya arus
gambar 4). nuhi. Sya rat tersebut adalah: jangkar. Hal ini akan mehgabibat-
Masih ada sisa flu ksi pada
kan karakteristik pembebanan
JE NI S · JEN IS M A S kumparan medan. menjadi sangat tergantung den-
- Untuk suatu putaran tertentu, ngan bebannya. Baik sebagai ge-
Mesin arus searah ada bebe- tahanan pada kumparan me-
rapa macam. Pembagian ini ber- nerator maupun motor, bila be-
dan harus lebih kecil atau bannya berubah maka berubah
dasar pad a hu bu ngan an tar a sa ma dengan tahanan kritis.
kumparan medan dan kumparan pula outputnya.
( Rt kritis) Karena sifatnya yang demi-
jangkarnya. Ada dua jenis MAS, - Untuk suatu Rt tertentu, pu-
yaitu penguatan bebas dan pe- kian maka mesin seri ini jarang
tarannya harus lebih besar daridigunakan untuk generator, ke-
nguatan send iri. Bentuk hubung- putaran kritis (nk)-
an antara kumparan jangkar dan cuali hanya sebagai booster. Se-
- Untuk suatu arah putaran ter- bagai motor, mesin seri mem-
kumparan medan dari masing- tentu, fluksi yang ditirnbulkan
masing jenis terl ihat pada gambar punyai torsi mula yang besar.
oleh ku mparan medan harus Sehingga sebaga i motor, mesin
5. Sedang perbandingan karak- searah dengan f\uksi sisa.
teristiknya terlihat pada gambar seri banyak digunakan untuk
6. Bila semua syarat ·sudah ter- menggerakkan kereta api listrik,
penuhi, maka generator baru bisa hoist, katrol, conveyor (ban ber-
Penguatan Bebas dibangkitkan. Mengenai proses jalan), dll.
Mesin arus searah penguatan pembangkitannya sendiri dimulai
bebas mempunyai kumparan me- dengan memutar generator ter- 3. Penguatan kompon
dan yang supply-nya terpisah de- sebut. Karena adanya sisa fluksi, Mesin kompon mempunyai
ngan jangkarnya. Sehingga peng- maka akan timbul GGL pada dua kumparan medan. Masing-
aturan fluksi yang d itim bulkan kumparan jangkar. Tirnbulnya masing dihubungkan seri dan
medan dapat dil akukan dengan GGL ini akan mengakibatkan ada paralel dengan kumparan jang-
bebas, tanpa mempengarihi para- arus yang mengal ir, dan melewati karnya. Karena itu sifat dari
meter laput lainnya. kumparan medan , yang akan me- mesin kompon in i merupakan
Untuk motor penguatan be- nimbulkan fluksi. Fluksi ini akan kombinasi dari sifat mesin shunt
bas, dengan mengatur fluksi menambah fluksi yang sudah dan mesin seri.
■ ALARM PENCURI
Cara kerja rangkaian :
Sebenarnya rangkaian alarm Reed switch ( S1 . . .. . S9)be- na Q off, maka gate SCR menda-
semacam ini sudah pernah di- kerja sebagai pembentuk input. pat tegangan positip sehingga
muat dalam majalah Elektron. Apabila switch dalam keadaan SCR on. Keadaan on ini akan
Tetapi kali in i, penulis ingin me- tertutup, maka akan memberikan membuat rele bekerja dan akan
nyajikan dengan cara yang lain. input yang berlogika nol sedang- membunyikan bel. Bel akan terus
Switch bukan lagi sakelar cahaya kan bila switch dalam keadaan berbunyi sampai tombo l reset
ataupun gelombang ultra sonik, terbuka akan memberikan input ditekan .
melainkan menggunakan reed yang berlogika satu. Keadaan ini Setelah SCR on, keadaan in-
switch . Sedangkan rangkaiannya dapat terjadi karena pada saat put tidak akan mempengaruhi
menggunakan rangkaian logika. switch tertutup kaki-kaki input apa-apa, juga SCR tak dapat
dari OR gate tersambung ke jadi off. Untuk membuat SCR off
RANGl<:AIAN LENGKAP DAN ground, maka input mendapat hanya dapat dilakukan dengan
CARA KERJA logika no!. Keadaan menjadi se- menekan reset atau memutus
Rangkaian lengkap dari alat ini baliknya bila switch terbuka . catu daya.
dapat kita lihat pada gambar 1. OR gate (N 1. • . N8 )digunakan
Secara garis besar, rangkaian ini sebagai rangkaian kontrol. Bila KONSTRUKSI
akan bekerja menggerakkan rele salah satu kaki inputnya berlogi- Rangkaian dibuat pada sebuah
secara terus menerus sampai di ka satu, maka akan memberikan PCB . Lay Out dari PCB dapat di-
reset kembal i, apabila ada seorang output yang berlogika satu . Ke- lihat pada gambar 2a sedangkan
pencu r1 masuk rumah melalui pin- adaan ini akan mengakibatkan penempatan komponen dapat di-
tu atau jen'bela. transistor (Q) menjadi off. Kare- lihat pada gambar 2b. Untuk pe-
-------------------------------+ S10
s1 ---Sg
R•
'- :::r::
u
i
iii
I-
~
:\l~
Vl
0
w
, 11.1
! a:: ,
w
:..::
A ~ S'°~ __ ,
- = .
l !
+i
J;i • t,;.1~ -~-1 12v
·13 -I
0
°'c,8-o
..._..~ 00 0 a
0 I 0
_____ h1)o;-1! '_,.
LE
_.
~ ' :ii. ·- ~
L< '1S
•P-"'~;,
G t• SCR CK'!
•~ ··~•
'''" t,.,_,• 1(11•-,,~1~,0,w
.::, ""
<t;>~, '
t) ;
I
i
'?i
~ .._ !
RESET SW I TCH
. ··- --- - - - - - -~u~..;..;;::=.:.....::~ --!.="----
DA FTAR KOMPONEN
S1 . ... S9 reed switch
R1 .... R9 : 10 kn
R10---R1s: 820 .n
R1 9
R20
10 k n
1 k2
"'
R1 I 47n
01. 02 1,N4001
Q 3b
25B 171 ...
IC 1 , IC2 4071
S10, Satu induk satu It
anak \
\
S1 I Sakelar tekan
<D
Rele 12v, kontak.
~
KERAMIK FILTER +11\J
DC
A2
Pada saat ini SSB (Single
Side Band) telah banyak diper-
gunakan oleh para amatir radio. CF
Unt uk menerima sinyal SSB
diperlukan alat yang dinama kan
BFO (Be st Frequency Oscillator) RFC
VA
Out
■ SIRENE GANDA
Rangkaian Sirene Ganda.
Rangkaian ini sangat seder-
hana, dan hanya menggunakan
sebu ah transistor dari t y pe BC Daftar Komponen
171A dan beberapa komponen
R1 l0k .n
elektronik lainnya yang banyak
R2 = 18 k .n
terdapat di pasaran.
Keistimewaan ra11gkaian m i R3 = 3 K3
adalah nada yang dihasil k an Semuanya ½ W, 10%, karbon
seperti suara sirene Polisi Ame- C 1 = 100 nF
rika, dengan karakteristik nada C 2 = 500 µ F 25V elektrolit
A lat Pengukur cahaya
nai k nya pendek dan nada turun- S1 - S 2 = Sakelar tekan
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2557
... .
Kreasi Anda
R20
.--- -- -.JI/vii--- - - - + 24 V
r
r -'
I ...-----~t--'IIN----41
I
I
I
I +
I
I
IL _ _ _ _ _ ___ _ __ _ _ __ _ _ .J
4.5
VR2/ TREBE L I -
I ..-
I
KE CHANNEL
L A IN
~
si (hantaran) sempurna dari be-
berapa logam pada temperatu r dalam tes pertama. ~
270°C di bawah nol. Penelitian
dan pengembangan serta komer- J EE March '83 fI 1-----,1 1-
........
p
Ruangan , n i d ised1 akan bag, a no a yang mempu nyai kesu l,tan dalam b,dang e lektrote Kn ika . Kirimkan dengan surat ke-
alam at kam1 E LEK T RON TR0 1\10L POS 116 BANDUNG,
1. t u hsan har us jelas l kalau per lu d1 ket1k l. 2. ,; ngkat, 3. langsun g pad a pokok persoa la n , 4 . dan jangan lupa menempe lkan
kupon problem anda.
1b Zo Zo
Jawab:
1. a. Ser i,Syarat:
1. lmpedansi sama c. Seri - paralel
2. Daya sam a Sy arat :
Hasil : lmpedansi menjadi 1. I mpedansi sama
2 k ali impedansi 1 2. Daya sama
speaker. Has ii: I m pedansi t et a p 2. Hubungkan pada input aux,
Daya m e njad i 2 kali Daya menjad i 4 kali t,ape, mic, coba mana hasilnya
daya 1 speaker. daya 1 spe ake r . ~mg paling baik.
Garn bar. Gambar. 3 . i=rek~ nsi fo cal bermacam-ma-
cam mulai dari frekuensi ren-
dah sampai tinggi sekali (20
Hz - 16 kHz).
Tetapi umumnya manusia
Zo p
mempunyai vocal di daerah
2 Zo p freku ensi tengah antara 300
Zo Zo P Zo
2P Hz s/d 3400 Hz .
4P Hanya orang-orang/penyanyi
Zo tertentu yang frekt,1ensi suara-
Zo P Zo p nya dominan pada frekuensi
tinggi atau frekuensi rendah.
1a Jadi umumnya midrange spea 0
_,,...
Problem Anda
Tanya :
1. Pada power supply pre-amp Tanya :
Elektron No. 20, bila IC-nya 2. Dapat digunakan ftJ 0.4 mm
1. Pada DC Power Amp 2 X 20W,
dipasang maka R-nya panas atau 0,5 mm.
apakah VR 1 - VR 5 termasuk
dan suara hilang, kenapa? potensio putar? 3. C 7 dapat diganti dengan Varia-
bel 500 pF asal mempunyai
2. Bagaimana cara menambah 2. R.. = 10 M - ½ W - 2% apa
rangkaian Mic? spasi antara rotor dan stator-
masudnya?
nya cukup besar, agar tidak
3. Saya memakai potensiometer : 3 . Apa nama gambar ini? terjadi bunga api. C8 dapat di-
- Bass 10 K ganti dengan Variabel 500 pF
- Treble 10 K diparalel dengan kapasitor te-
- Volume 50 K tap kira-kira 30 pF.
- Balance 50 K 4. Penguat audio min imal 200w,
Apakah diperbolehkan? boleh lebih.
4 . Dimana letak kaki No. 1, IC Tanya :
TL 084.
5. Apakah IC TL 084 dapat d i- 1. Bagaimana osilator dengan X'
ganti dengan LM 324. tal (tabung)?
2. Mohon rangkaian final 2 X
S. Pello 807 dan ni/ai komponen-kom-
JI./ Kp. Petelan Utara ponennya.
No. 933 RT 3 RK 19 M. Asyar. S
Kelurahan Rejosari P.P. BU Tambak Beras
Semarang Utara . Jombang - Jatim.
Hardi - Banjarmasin.
Jawab: Jawab :
Jawab:
1. Resistor panas dapat disebab- 1. Untuk volume, bass, treble
kan kerusakan pada IC (salah dan balance memakai potensio 1. Osilator dengan X'tal :
pemasangan IC) sehingga kaki putar, sedang yang lain mema- Gambar.
input hubung singkat dengan kai trimpot.
ground. lni mengakibatkan
2. R 6== 10 Mn, M == Mega ohm==
Resistor mendapat tegangan
10 ohm, maka 10 M == 10 7
drop yang besar sehingga i-esis- ohm.
tornya panas. Coba eek sekali
lagi IC-nya. ½ W adalah daya m ax yang di-
perbolehkan diter ima oleh R,
2. Rangkaian mic. 2% adalah toleransi resistansi l5
Gambar. sebesar ± 2%. Mc
-=-- -::"'
3. Gambar FET kanal N. - O.I - 2SOV
Tanya :
1. Berapa watt daya pancar TX
tabung pada Elektron 22 (hal
• 2259)
2. Rangkaian final 2 X 807:
2. Berapa diameter kawat pada Gambar.
L1.
3. Dapatkah C7 dan Cs diganti
dengan 500 pF Variabel.
4. Berapa watt input modulasi-
nya.
3. Boleh.
4. IC TL 084 Ramdani M.
Gambar. JI. Cipinang Perikani
No. 22 Rawamangun
Jakarta Timur.
Jawab :
~soldtr
2.6m 2.6m
I
Cr
/IC.At
1-0/ 7:10 ISOLATOR
Kelas B.
Sifat:
- Tanpa ada sinyal masuk
arus kolektor kecil::::: 0
- Sudut konduksi """' 180° (ti- Bila digunakan solder ll0V, per-
dak linier) gunakan sumber PLN ll0V.
- Efisiensi tinggi Komponen lain tidak perlu di-
- Disipasi daya transistor ren- a. Coax RG 58A/U Gambar
ganti,
dah. RG 8A/U
Daya max llOV - 300W
Contoh rangkaian : Bahan, kawat NGA 4 mm 2
22ov -- 6oow
atau NYFA 4 mm 2
Gambar. T riac-D iac Q 4004 LT /Q 4006 LT
L1 = gul O kawat 1 mm pa- atau kawat amper mo-
bil 70 lembar.
da ferit batang
C 1 = 0,01 uF/400V. b. Gambar. tanpak samping
Gambar. bahan sama.
V .Sudut antara 90° s/d 120°
K el as AB. I
Sifat : Diantara kelas A dan B
- Tanpa sinyal masuk arus ko-
lektor sedang > 0
- Sudut konduksi antara 180°
Tanya :
I
dan 360° 1. Apakah Kit CB "6 watt Big
- Ef isiensi sedang Power" dapat dirubah menjadi
- Disipasi daya sedang. transceiver 80 m band (3,5
MHz).
- Kelas B biasa digunakan se-
bagai penguat push pull untuk 2. Bagaimana antena CB yang
mendapatkan hasil yang lebih mu rah.
Coax RG 58A/U
linier. Moesa Abdul Rahman RG 8A/U
- Kelas AB digunakan pula se- JI. Transito No. 208
bagai penguat push pull de- RK 111/ RT IV Karet c. Folded dipole antenna
ngan hasi l yang lebih linier . Bu lurejo - Magelang. lihat Elektron No. 20 hal 2060.
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2563
-
KEMASAN LENGKAP
MIKROPROSESSOR TAMBAH
STUDENT WORK BOOK
SSB-MPFSpeech
Synthesizer Board
Kosa kata hingga 400 kata-
i<ata berdasarkan cip
SARANA BELAJAR · TMS5200
MENGAJAR DAN MEMBUA~-
PROTOTI PE YANG EKONOMIS
MPF - 1 adalah mikrokomputer ber-
/andaskan Z - 80 yang menyuguhkan
cara yang menarik dan ekonomis me- SGB-MPF
mahami dunia mikroprosessor dan me- Sound
manfaatkan potensinya yang tak ter- Generation
batas. Board
MPF - 1 adalah sistim piranti keras PRT-MPF
dan lunak yang lengkap disertai buku Printer Board
petunjuk yang mendalam untuk me- Untuk mencetak;
nyajikan perincian skematik dan con- pendaftaran program.
toh-contoh kode program. A/at be/ajar Z - 80 disassembler.
yang ampuh bagi mahasiswa, hobbyist r- - -- - - - - - -- -- - -- - 7
dan teknisi mikroprosessor, bahkan ;
a/at bantu bermutu bagi instruktur,
'
I
1 Mohan dikirim ke alamat saya
teknisi elektro dan kuliah ilmu kom- 1 Mikroprosessor
puter.
EPB- MPF Board Hp. 169.000,·
manual dan otoma-
Mikro prosessor .......... SSB- MPF Board Rp. 169. 000 ,.
tis. Auto rhythem
6 ritma yang ber- PRT-MPF Board Rp. 135.000,-
beda-beda, sound Nama ....................................... .
synthesiser. Alamat ...................................... ·
Sekarang tersedia Student Work Book,
panduan yang mudah diikuti dan
membantu mengerti dunia mikropro- Uang saya kirimkan me/alui
sessor. Cheque, Pos Wesel.
Student Work Book .....
TARIP ·1KL4N
a. Artikel Sponsor.
. Kertas HVS dengan gambar/foto hitam putih.
ongkos per halaman . . . .. . ... .. .. . .......... . ....... Rp . ·500.000,-
Kertas lux dengan gambar/foto berwarna.
ongkos per halaman . . ............·....... . ... . . .. .. . Rp. 875.000,-
b. Product Report.
Kertas HVS dengan gambar/foto hitam putih.
ongkos per mm kolom (1 kolom = 58 mm) . . ....... .. . . . Rp. 750,-
C. I k 1 an.
Halaman kulit depan dalam hitam putih .. .. ... Rp. 325.000,-
Halaman kulit belakang dalam hitam putih .. . .. . . Rp. 250.000,-
. Halaman kulit belakang luar berwarna .... . ... . Rp. 500.000,-
hitam putih .. .. . .. R~. 400.000,-
Halaman dalam : 1 halaman ... . ... . . . ....... . . ... Rp. 200 .000,-
2/ 3 halaman ... . ... ... . ·-· ...... . . . Rp. 175.000,-
1/2 halaman ....... . . ... ... . . . . ... Rp. 125.000,-
1/3. halaman .. . ... .. . . ....... . . . . . Rp. 75.000,-
1/ 4 halaman . .. .... ... . . . . .. . .. . .. Rp. 60.000,~
d. Khu s us.
Untuk ucapan selamat biaya iklan dipotong 10-%.
Untuk ucapan dukacita biaya iklan dipotong 20 %.
Untuk bentuk ucapan lainnya yang belum tercantum dalam lampiran ini bisa
meminta keterangan lebih lanjut pada karni . .
Catatan:
Ongkos separasi untuk foto berwarna per halaman .. . ..... Rp. ~25.000,"'.'
D ARTIKEL PENGETAHUAN
D I DE & DISAIN
D KREASI ANDA
D HALAMA N KUNING
• Ide & disain berisi ide-ide baru atau hasi l madi f ikasi suatu alat elektronik diser tai dasar -dasar teori , cara kerja rang-
kai<)n. Dapat p u la berupa blo k d iagram saja.
• K reasi anda berisi rangka ian -rangka ian sederhana, pengalaman ,pengalaman dalam ·mengatasi masalah , i de-ide yang
ingin disampaikan pada pembaca lai n dsb.
• Halaman kuni ng berh ubungan dengan berita / rencana tekn olog i dalam penerapan d i I ndonesia,
r SYARAT NASKAH :
Hanya ya ng m enyangk u t bidang elekt rotekn ik
Ditik 2 spasi , dan dil engkap i dengan foto/gam bar yang d iperlu kan.
' .- ~ ~-1 ' ,;' ·.
, ,-~~
~~~
, sanan
. i'ro;o,
,: -t:1iF'.'tl
: ~i;~;=_1~-~~
: -~H;:;;·t;t,·.?:;;:,
",.., J!jllE):
-?\, n:1~~:'£~:
:fEtlhH~
h,'mi' ,.
PCB 19307 SAKLAR SENTUH ,-,: :g
PCB 19308 MIC. COMPRESSOR • : M d\l:f
PCB 20309-1 PRE AMP i:oN.E coNt . . . .:.
PCB 20309-2 20 W POWER AMP · H ·.
PCB 21402-2 POWER· SUPPLY •; "';' 'f
PCB 21403 KAPASITANSI' ME.TERy,• 'h
PCB 22404 EQUAL,IZER :·
PCB 24401 STEREO HI · Fl ":.. .., '\,
KIT 19308 MI.C COMPRESSOR , : .. , " .. ""
BAR_U :
II l
~CB 2502 ATD AUTO TUNING DIAL...
PCB 2503 SLA SPEED LtMrr: ALARM
PCB 2504 SP SPEfCH: PROCESSOR ,
1111 KIT 2501 FMS STEREO DECODER . ;
KIT 2·so2 ATD AU~O Tl,JNIN~.i 'o1At :,
{t~n~fi .motor) . · ·,