Anda di halaman 1dari 69

Frequency spectrum analyzer Wide range digital ohmmeter 10µV/DC & AC

SS-30 RT DR-1000 9000EA


Double protection In-circuit logic tester System DMT
SH-63TR-D II LG-2000 MD-200C
Best seller Transistor checker with SWR/RF POWER checker
SP-10D AT-45 TX-301
with hFE range - with incircuit T_r. checker with l09ic pulse scale
AX-303TR 501-ZX-TR YX-390TR
with hFE/capacity checker Electronic 0. 1µA Plus hFE range
CX-50511 EM-3000 LD-520H
DMT (DIGI TAL MULTITESTER) with freq. counter/logic COMPACT CLAMP METER TO
with insu lation range analyzer MEASURE UP TO 800 AMP.
5501DM B000LG CAM-800D
for heavy power Thermometer for electrical construction
VS-100 TH-510 PDR-100

Tersedia pu la type-type lain dan adaptor units untuk LD-Series berikut perlengkapan-perleng-
kapan dari Mulitester Sanwa ·

-, 111 AGEN TUNGGAL - _

••• P.T. SUPERTOI\IE JAKARTA


Pelindunt

ElEHTRa~
Ketua Jurusa.n E~ktrota

Penasohat
0, Ing. K T Snait
Prof o, Ing_ l•kandi>t Aft • ~ben•
I•. K1sdar1on0'.,M .S<:
fr. S.Aeka Alo
Ir. A J w,ctodo, M.Sc
Ir F. Ahmadi OjaJMU MAJALAH BERKALA ELEKTROTEKNIKA PRAKTIS
Ir. ll>e S. N~dl"bt\
0.-. t,. Soegiif~o:So

Pe:mimpin U"'8Jn
l;I. Anis A " nA
N0.25 TH. VII 1983

,~~wi Pel;i~,io o
··lMltNug ngoia~'f!, Berita & Komentar
AA!Tll>d Yokasano,
lwan Muliawan.
Sen Arun FS. Oja~• Sundan.
..,., Wa,-:ii,:bava. 2502 Editorial
Z?4h,1/~arlizon 2503 Kontak Pembaca
"~
2529 Indonesia menuju pemakaian telepon digital
2559 Mungkin Anda Per/u Tahu
2560 Problem Anda.

Artikel Pengetahuan
2570 RAM & ROM
2520 Saklar Analog sebagai AM
Modulator
2537 Logika A Digital (I V-habis)
2543 Thermistor
2557 Mesin-mesin Listrik.
,., o,
Bamb.,ng mvanto
Disain & Konstruksi
iflt« 2504 Stereo Dekoder
aan~~
1-/o,;an H;rmbili. Supeno Lembeng 2575 Alarm kecepatan mobil
s.l<r•w 2524 Automatic Tuning Dial
:mtian, 2547 Speech Processor.

P-litlan mbon Kreasi Anda .


Manorgo, ·us 2554 Alarm Pencuri
ltldri Pr,j Vietor
N.aNng Heriyanto. Onno WidOdo 2556 BFO Dengan Keramik Filter
OMsi Kit :;{rfJ; 255 7 Sirine Ganda
G39uk Zakatli:· °1(6t 2557 A/at Pengatur Cahaya
8'Jdi Ad1I. M,chael Sul'\"'l'tt> 2558 Pre Amp Head pada 7 PCB
Allfflat R ~ &. T•III
Sekrat•riat HMt ne
Jalan G.lnfflla 10 Bandunjj' Lain• lain
Tromol PO$ l16. Telp. 8425-2-58, Pes. 394
2550 Jawaban Kuis 24
Penerb,t t¾fH Tekateki Listrik 25
H,mpunan Mah.is~..., EJektr0111knik
ir.:nuvt Te,n.ctogj Bandung

No. 512:P/SK!Oit;.n PPG/STT/197S

bin Cftllk
No. SIC 1476/KAMOA/JBn6
ISSN
0216 7352

Bank &Giro
. 61\11 1946 Cabal'g ITS No ll.02014.00884
Gtro Po, No. E 22 00 Batlt!un9

w •
1
B.EKTRON 25, TH.Vll;f:1983 2501
Perkembangan teknologi berjalan terus di tengah-tengah demam resesi Kakak Redaksi Yth :
yang belum sembuh benar. Ternyata halangan itu tidak menyebabkan surut- Saya membaca Majalah Elektron
nya penemuan-penemuan alat-alat dan cara-cara baru untuk membuat hidup hanya numpang mi lik kakak saya
ini semakin mudah dan semakin efisien, bahkan sebaliknya justru m enjadi yang langganan. Bolehkah saya
dorongan bagi terciptany a ide-ide cemerlang. Itulah sifat manusia m akin ter- mengirimkan artikel ke Elek•
desak, makin kreatiflah ia........ demikian kata sementara orang. tron? tapi artikel tersebut bukan
Kemampuan mendisain tentu saja tidak bisa datang begitu saja. Pe- tentang listrik. Saya tidak bisa
ngetahuan dasar merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh setiap menggambar dengan baik, bagai-
disainer. Nomor kali ini masih tetap menyajikan pengetahuan-pengetahuan mana kak?
dasar tentang Iogika dan digital, thermistor dll. Pengetahuan terapan tidak Sekian surat dari adik.
kalah pentingnya.
Komunikasi tidak perlu dipertanyakan lagi urgensinya dalam kehidup-
KUNCAHYO H. dan
an kita. Kelancaran komunikasi sama pentingnya dengan pancaindera man usia.
ENDIKA S.
Itulah sebabnya segala m asalah yang berhubungan dengan alat kom unikasi, d/a Kalidami I IA/7
Surabaya Timur.
telepon misalnya, dapat menjadi keributan daiam masyarakat. Bagaimana
dengan telepon digital? Mungkinkah diterapkan di Indonesia? Dapatkah Jawab :
sistem baru ini mengatasi m asalah-masalah yang kini sering timbul? Ke-
A d ik Kuncahyo dan Endika,
untungan, kerugian dan berbagai segi lain tentang telepon digital ini dapat
kakak redaksi tidak membedakan
anda simak di halaman-halaman yang berwarna kuning.
arti k el yang dari pelanggan Elek-
Masih dalam ruang lingkup alat komunikasi, ruang disain konstruksi tron atau bu kan. Asal kan arti kel
mengajak anda untuk berkreasi membuat stereo deko der untuk penerima tersebut memenuh i syarat maka
FM, atau-menala secara otpmatis (Automatic Tuning Dial) dengan men gguna- dapat dimuat.
kan motor DC. Disain lain signal compressor dikonstruksikan dalam artikal Sayang sekali kali ini Elektron
speech processor. tidak dapat mem uat artikel adik,
Mobil, salah satu obyek yang tidak terlepas dari jangkauan perkem bang- karena Ele ktron hanya memuat
an elektronika, kali ini kita libatkan dalam eksperimen kita. Dengan proyek artikel tentang keelektroteknikan
alarm pembatas kecepatan mobil, kita dapat menambah sistem keamanan atau hal-hal yang berhubu ngan
pada kendaraan sambil menambah ilmu. dengan keelek trote knikan saja.
Menge nai gambar mem ang diper•
Jika anda berminat menjadi seorang disainer yang baik, ten tu saja tidak
lukan yang baik, kecuali rangkai-
dapat hanya dengan merakit kit-kit yang telah ada, melainkan harus juga
an, asal jelas sud ah cukup. Syarat•
mencoba merancang dan berkreasi sendiri. Ruang kreasi anda memberi wadah
syarat pengir iman artike l pernah
bagi para disainer muda dan sekaligus sebagai media komunikasi antara se-
dimuat pada Elektron terdahu lu.
sama pembaca.
Akhimy a semua kembali pada anda sendiri.
Bila anda hany a duduk dan hanya sekedar membaca isi majalah ini...... tentu
Salam Sejahtera !
tak akan menghasilkan apa-apa. Yang dituntut adalah manusia-man usia yang Saya perlu majalah ETI Edisi
mau berkarya dan bekerja keras.......... ! Oktober 1982. Rekan-rekan yang
memiliki majalah tsb tolong ki•
rim berita ke saya atau kirimkan
• ELEKTRON menerima kiriman naskah/tulisan mengenai bidang Elektronik, majalah/fotokopinya ke alamat
baik berupa tulisan ilmiah populer maupun artlkel konstruksi. Naskah/ saya. Semua ongkos-ongkos dan
tulisan yang dimuat akan mendapat imbalan sesuai dengan bobotnya. Nas- harga majalah akan saya ganti.
kah tersebut hendaknya ditik dua spasi dan dilengkapi dengan gambar/ Terimakasih.
foto yang diperlukan.
• ELEKTRON juga sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat anda BAMBI
untuk perbaikan dan penyempurnaan majalah kita ini. SEKELIMUS TENGAH 25
• ELEKTRON akan mernbantu anda, bila mempunyai problem dan kesulitan BUAH BATU · BANDUNG
di bidang Elektroteknik praktis. Tulislah surat kepada kami, jangan lupa
menempelinya dengan kupon "PROBLEM ANDA".•

2502 ELEKTRON 25. TH.VII, 1983

-
Redaksi Yth . Redaksi Yth. Redaksi Yth ,
- Saya telah beberapa kali m e •
Bagaimana kalau Elektron me mu-
ngirim surat unt uk kontak Seperti kita ketah ui sekarang kita
at cerita tentang tokoh-to ko h
pembaca mau pun proble m memasuki abad komputer. Tapi
yang berjasa dalam bidang ele k-
anda tapi, menga pa tidak per- kenapa artikel-artikel tentang Mi-
troteknik, baik yang zaman dul u
nah atau lama baru di m uat? kroprosesor di Majalah Saudara
maupun yang zaman muta khir
- Kai au t idak salah , majalah sangat jarang, sedangkan yang
saat ini Setuju nggak?
Elektron no. 24 ter bit sekit a r ada hanya artikel mengenai dasar-
bulan J uli . Kapan ni h no. 25 dasar digital yang itu ke itu saja.
ANDRI Sekian, terima kasih.
terbit? JI . Cipaku 1/ 2
lwan B.S. Jakarta Budy
Cijagra J/ 152 - Bandung Jakarta.

Jawab : Jawab Jawa b :


- Kami memberi p ri o rit as pada Se t uju sih setuju, h anya saja kami
Terimakasih usul a nda a kan kami
pertanyaan-pertanyaan y ang agak kesul it an mencari ba hannya,
perhatika n .
perlu juga di ketahu i o leh pem - t api a kan kami usahakan pad a
baca la in. Selain it u , u nt uk n o m or depa n. Ada pembaca yang
m emper lancar adm ini strasi ,
seba ikn ya su rat -su rat u ntuk
ingin membantu ?
l
ko nta k pembaca, pro blem
a nda , k u is dan la in -lain masi ng-
masing d itu lis pa da le mbar t er-
pisah, walaupun dikirim dalam
satu amp lop. Da n k u pon pro-
an atau k ui s d itempel pada
lembaran yang sesuai.
- Penerb itan agak tertunda se-
h ubungan dengan addnya pe~
gantian pengurus. Maaf ya, 2
tap i kini EL EKTRON t er bit
dengan wajah baru .

Tanya :
- Untuk memperoleh jawaban
y a ng cepat, b_ol ~t, kah say a
Redaksi Yth; mengirim surat pro-and de-
ngan perangko balasan ?
Mas, saya ingin tanya bagai-
mana caranya mendapatkan
PCB yang tersedia pada ma-
BAM BANG
JI. Keta pang Kaler No. 5
3
jalah Elektro n.
TO MMY J aw ab:
Yogyakarta - Dengan sangat berat hati ,
karena kete rbatasan tenaga
teknisi, kam i belum dapat me-
Jawab layani pertanyaan pribadi. Ja-
- Baca h a laman terakhir dari waba n hanya mel a lu i rubrik
maja lah in i. pr-and.

ELEKTRON 25, TH .VII, 1983 2503


FM !JEREO DEKODER
Mahargo

Perkembangan radio broadcast Pernah terjadi dialog dua orang kanal kiri dan kanan dari sinyal
di Indonesia akhir-akhir ini di- penggemar siaran FM, yang satu aud io. Lebar bidang frekuensi
tandai dengan beralihnya minat bertanya: 'Bagaimana cara meng- dari sinyal ini bermula dari 30
para penggema rnya untuk ramai- u bah penerima FM mono men- Hz hi ngga 15 k Hz. Pesawat pe-
ramai mendirikan stasiun peman- jadi stereo', yang lainnya men- nerima FM mono biasanya hanya
car FM (Frequ ency Mo dulation). jawab : 'buang saja yang m ono perlu menan gkap sinyal campur-
Di kota-kota besar seperti Ban- kemudian beli rad io stereo' (?). an irii, yaitu komponen pertama
dung, Bogor, Jakarta dan kota Sebetulnya untuk mengubah pe- sinyal MPX, seh ingga sinyal lain-
lainnya, kita tel ah dapat menik- nerima FM mono menjadi stereo nya lebih baik diredam, karena
mati siaran radio FM, dengan tidaklah terlalu suka r. Kita ting- tidak diperluKan, lihat gambar 1.
status siaran percobaan ataupun gal melepaskan fil t er lolos-bawah Kemudian selisiti sinyal kiri dan
yang sudah resmi. Setelah men- (low-pass filter) pada keluaran kanan yang juga didapat dengan
dengarkan siaran radio FM, kita detekt or FM , kemudian mema- menjumlahkan sinyal k iri dan
dapat menilai bahwa memang be- sangkan satu unit pengurai sihyal kanan tetapi fasa srnyal salah
nar seperti kata orang 'sana ', multi plex stereo hasil deteksi FM, satu nya d igeser sebesar 180° atau
y aitu kualitas pesan (teknis) yang yang dinamakan FM stereo de- dengan kata lain fasanya dibalik,
disampaikan jau h lebih baik dari koder atau FM stereo demu 1- sehingga jumlah keduanya me-
siaran radio AM. tiplexer. rupakan selisih, dikenal sinyal
L -R atau R-L, dalam artikel
Sinyal FM Stereo ini kita pi lih L-R. Sinyal yang
lni terbukti dengan peningkatan didapat ini akan memodulasi am-
Untuk mentransmisikan sinyal
nilai S/N ratio serta tanggapan plitu da sebuah frekuensi sub
st ereo pada j alur FM, suat u ge-
bidang frekwensi yang lebih pembawa 38 kHz. Pesan (infor-
lombang pembawa yaitu dengan
lebar. Untuk saat m, siaran masi) sinyal L-R termuat dalam
frekuensi 87,5 hingga 108 MHz
radio FM juga memiliki satu dua sideband (setelah terjadi pro-
dimodulasi frekuensi dengan si-
kelebihan lagi yaitu dapat me- ses modulasi) yaitu 23 ...... 37. 97
nyal stereo yang disebut sinyal
mancarkan sinyal stereo. Hanya kHz dan 38,03 ....... 53 kHz. Agar
multipleks stere-o (stereo-multi-
sayangnya untuk mendengarkan pemancaran sinyal lebih efisien,
plexed), atau sinyal MPX. Spek-
siaran FM stereo di perlukan biasanya sinyal sub pembawa 38
sebuah radio penerima FM ste- trum sinyal MPX ini terlihat pada
gam bar 1, yang terd iri atas tiga kHz diredam (suppressed), jadi
reo pula. Lalu bagaimana bila pesan L- R termuat dalam si nyal
buah sinyal dasar:
radio penerimanay a t idak stereo, AM DSB-SC. Sebenarnya sinyal
tentunya kita tidak bisa men- 1. Campuran sinyal kiri + ka-
nan (L + R) . sub pembawa 38 kHz diperlu kan
dengarkan siaran FM stereo. di penerima FM untuk proses
2. Selisih sinyal kiri dan kanan
Dengan penerima mono kita demultiplexing, mendapatkan si-
hanya tahu kalau siaran FM yang memodulasi ampl ituda
suatu frekuensi sub pemba- nyal stereo kembal i. Untuk itu
yang diterima adalah FM stereo dalam sinyal MPX ju ga diberi/
wa 38 kHz (AM DSB SC).
bila penyiarnya mengatakan: disisipi sinyal nada pemandu
3. Nada pemandu 19 kHz
" lnilah FM stereo", dan dalam (pilot tone) 19 kHz, dengan level
(pi lot tone).
hati kita bertanya-tanya: "Bagai- amp lit uda yang cu kup rendah
mana sih rasanya, mendengarkan Sinyal campu ran (L + R) di- agar tidak menimbulkan distorsi
siaran FM stereo itu?" peroleh dengan menjumlahkan pada sinyal pesan.

2504 ELEKTRON 25, TH.VII , 1983


FM Stereo Decoder

Stereo Dekoder
Demodulasi sinyal M PX stereo
pada prinsipnya sepert i yang ter-
lih at pada diagram blok gambar
4.
Sinyal M PX stereo, spektrum-
5 5 nya seperti pada gambar 1. mula-
15 KHz 15 KHz mula dilewatkan pada band-pass
filter {BPF) 19 kHz {l) untuk
30 Hz 15KHz 19KHz
mem peroleh sinyal
Gambar 1 : Spektrum sinyal MPX nada pemandu (pilot t one), lalu
dil ipat duakan untuk mendapat
sinyal sub pem bawa 38 kHz (4).
Melalui BPF 2 didapatkan sinyal
AM DSB-SC yang memuat pesan
sinyal audio L -R. U nt uk men-
dapatkan audio L-R, sinyal AM
DSB-SC dideteksi dengan detek-
tor sinkron ; yaitu demodulator
AM-DSB-sc· dengan bantuan si-
Gambar 2 : Penerima FM Stereo
nyal sub pembawa 38 kHz. Misal-
1. A.ntena 6. Oiskriminator/Detektor FM
nya sinyal au dio L-R adal ah
2. Penguat RF 87 - 108 MHz 7. Stereo dekoder + low pass filter
3. Mixer 8. Penguat Audio
4. Osilator 9. Loudspeaker. m(t) = V scosW5t, maka sinyal
5. Penguat IFdan limiter 10,7 MHz 10. Low PassF ilter.
AM DSB-SC adalah V AM(t) =

f
l
Vp [ ; cos (Wp + Ws)t + cos

2 ,_. 3 ,__ s - 6 i- 10
- 8
-0 (WP -Ws)t]

f
AFC Keluaran AM DSB-SC Demodu-
4

Gambar 3 : Penerima FM mono


lator , yaitu V 0(t), merupakan
hasil kali sinyal AM C'SB-SC
Satu unit pre-emphasis pada pe- tern penerima y ang sama. Pada dengan sinyal pembawanya (m i-
mancar akan menaikkan tanggap- kedu a gambar t ersebut kita dapat salnya V 1 (t) = V 1 cos Wpt).
an frekuensi sinyal audio di atas mengetahu i bahwa perbedaan
3 kHz . lni akan mengakibatkan pokok dari penerima FM stereo V AM(t) = Yp [ ; cos (Wp +
penonjolan nada-nada tinggi dan dan mono adalah disebabkan ada
m
membantu memper baiki harga tidaknya unit demultiplexer Ws)t + cos (Wp
2
SfN. Rangkaian deemphasis pada sinyal MPX atau unit stereo de-
penerima FM yang mempu nyai koder. - Ws)t ]
karakteristik yang berkebalikan Untuk mengubah penerima
akan menjamin bahwa sistem FM mono menjadi peneri ma FM V I (t) =
mempunyai tanggapan {respon) stereo, kita tinggal melepas bagi- - - - -- - ------- x
frekuensi yang secara keseluruh- an low pass fil ternya ( 10). biasa-
an datar (flat). m
nya mempunyai frekuensi cut-off V (t) = VpV 1 [ {cos W 5t + cos
0 4
sekitar 15 kHz - 20 kHz, kemu-
Penerima FM Stereo dian menambahkan un it stereo (2 Wp + Ws)t } +
dekoder yang akan kita buat
Gambar 2 adalah diagram blok m
dan tentunya output dari stereo { cos Wst + cos
dari sebuah penerima FM stereo 4
yang memakai sistem penerimaan dekoder kita sambungkan ke
perangkat amplifier stereo pul a. (2 Wp - Ws) t } ]
sup er heterodyne. Sedangkan
gambar 3 adalah diagram blo k
penerima FM mono dengan sis-

ELEKTRON 25, TH.VII. 1983 2505


FM Stereo Decoder
m
VpV 1 [ cosWst
2
m
+ +
4 {cos(21/Vp
Ws)t + cos (2 Wp -


dengan : Wp = 27T f , f = 38 kHz;
m = indeks mo-
Gambar 4 Blok diagram demodulasi
dulasi
sinya l M PX
Ws = frekuensi sinyal
audio L - R. •
Setelah melewati unit low pas:;
fi lter (LPF) (6) didapatkan sinyal L
audio L-R, yaitu V 0(t} MPX LM 1310
m R
VpV 1 cosW 5t, dengan ampli-
2
Gambar 4a : Blok diagram Stereo dekoder
tuda V5' = VPV1 (;)
LM 1310 ini dibagi dua lagi mengh asilkan
Melalui LPF 3 didapatkan sinyal frekuensi PLL 19 kHz diumpan-
Diagram blok internal dari LM
audio L + R. Kedua sinya l ini, bal ikkan ke detektor tasa.
1310 dapat kita lihat pada gam-
yaitu sinyal L-R dan L + R rne- Sinyal 19 kHz hasil proses divisi
bar 5.
lalui matrik penjumlahan dan yang kedua diumpankan k e de-
pengurangan, diperoleh sinyal tektor sinyal nada pemandu
Sinyal multipleks stereo per-
kanal kiri (L) dan kanan (R}. (pilot tone}. Pada bagian . ini
tama-tama diperkuat oleh pengu-
L = ½ [(L + R) + (L R)] at audio, kemudian keluarannya menentukan ada at au tid aknya
R = ½ [ (L + R) (L R)] (kaki 3) dimasukkan ke input sinyal nada pemandu, d alam si-
detektor fasa (kaki 11), yaitu di- nyal MPX stereo.
Gambar 4a adalah diagram blok umpankan ke detektor PLL (pha- Jika sinyal MPX mengand ung si-
dari stereo dekoder yang akan se locked loop) 19 kHz, yang nya l nada pemandL., kelu aran
kita buat. Sinyal stereo yang akan mengontrol frekuensi VCO . detektor 1n1 menghasilk an te-
di-encode secara mu ltiplex (MPX) Detektor ini pada dasarnya me- gangan 'penggerak' u ntu k sc h mitt
d imasukkan ke input penguat ru pakan pembanding fasa (phase t r igger (trigger hysteresis) yang
penyangga (buffer) kemud ia n ke comparator). Tegangan output- mengendalikan skalar elektroni k
IC LM 1310, yang merupakan nya berharga nol jika penggeser- (electronic switch) dan lampu
urat jantung dari stereo dekoder. an fasa antara sinyal nada peman- · indikator stereo, jika sakl ar da-
IC menghasilkan sinyal au dio, du 19 k Hz dengan sinyal 19 kHz lam keadaan on, atau hubung
kanal kiri dan kanal kanan dan yang dihasilkan pengontrol VCO singkat, maka sinyal sub pem-
masing-masin g kanal dilev,atkan mencapai 90° .
bawa 38 kHz akan dial irkan ke
ke filter twin -notch y ang akan Biasanya output diskriminator dekoder, yang akan mendemodu-
mengeliminasi sisa sinyal nada (detektor fasa) juga mengandung lasi sinyal MPX, member ikan
pemandu (pilot t one) 19 kHz komponen DC, yang digunakan sinyal-sinyal audio kanal kiri dan
dan sinyal sub pem bawa 38 kHz. untuk mengontro/ frekuensi VCO kanan.
Meskipun kedua sinyal ini tidak sehingga perbedaan penggeseran
terdengar d itel inga kit a, tetapi fase cenderung ke 90° . Rangkaian Lengkap.
dapat menaikkan prosentase dis- Frekuensi VCO pada kenyataan- Rangkaian lengkap dari FM
tarsi intermodulasi (T IM ) dar i nya t erkunci pada harmonik ke- Stereo Dekoder dapat d ii ihat
amp lif ier, atau mu ngkin lebih E'mpat dari sinyal nada pemandu, pada gambar 6 . Sinyal MPX ste-
buruk lagi . Jika sinyal stereo yakni pada 76 kHz. Frekuensi reo diperkuat oleh transistor Q1
1n1 akan direkam oleh tape- keluaran VCO dibagi 2 memberi- dengan penguatan sebesar 12 dB,
rekorder maka sinyal sub pem- kan sinyal sub pembawa 38 kHz kemudian diumpankan ke input
bawa 38 kHz dapat mengganggu (yang dih ilangkan di transmiter) . IC (kaki 2) melalui kapasitor C 2 •
osilator bias, dan j elas akan mem- Sinyal 1n1 diperlukan u ntuk Kalibrasi frekuensi pengontrol
berikan hasil yang tidak memuas- memperoleh pesan audio yang VCO ditentukan oleh R6 , C4 dan
kan . asli. Selanjutnya frekuensi sinyaf P1 • Monito ring frekuensi pe-
·2506 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
FM Stereo Decoder
ngontrol VCO ini (19 kHz) dapat
Connection Diagram di lakukan via kaki No. 10, de-
ngan frequency counter (kalau
Dual-In-Line Package
PHASE
ada).
OElEC- THREs.tl· THRESli-
'iCO
CONTROL
LOOP
FILTER
LOOP
JILTER
TOR
INPUJS
, ,~or
ti10Nlf 0 R
OLD
FllTEA
OLD
FILTER
Pengaturan mode mono/stereo
secara manual dilakukan ofeh sa-
klar yang menghubungkan kaki
8 dengan ground, dan indikator
stereo, yaitu L ED, dihubungkan
antara catu tegangan positif de-
ngan kaki 6 IC, melalui resistor
R 8 • Bila dekoder dipasang dalam
mode mono (saklar S1 on), maka
P (R
SUPPLY
COWOSJTE
IM'UT
AUDIO
AMP
UFT
OUtPUT
RIGHT
OUTPUT
LAMP
DRIVER
osi lator (VCO) tidak berfungsi
OUTPUT
OHM,
&
PMASJS

OEEM-
Pt11UIS
lagi. Pengoperasian secara mono
ini berfungsi jika sinyal input
Garn bar 5: Rangkaian diagram blok internal LM 1310 berasal dari penerima AM/FM.
Komponen low pass filter yang
menghasilkan tegangan DC untuk
Vee" 12v
mengontrol VCO dipasang d i-
'c, ... en antara kaki 12 dan 13. Low pass
filter untuk detektor sinyal nada
0,
c,o
pemandu dipasang lebih seder-
c,, hana lagi yaitu dengan menem-
•n •12
., ! ,!.V

Cl> C1L
"" patkan satu kapasitor c8 antara
kaki 8 dan 9. Rangka ian deem-
"J phasis untuk kanal kiri dan
R,s

"" .,, CIS


kanan dibentuk oleh pasangan
R9 /C 9 dan R 1 0 C 11 , agar sinyal
Cl o, c, .,. .,, .,, pesan au dio kem bali seperti asli-
----i
I NPUT
s, C1' nya. Juga rangkaian ini mengu-
""
., .,. c,
MOt40 r TEREO

.,. c ..
• 20 rangi desis/dist orsi yang me-
nyertai sinyal MPX stereo ketika
ditransmisi kan . Setelah melalui
fi lter deemphasis, sinyal audio
stereo masing-masing kanal di-
lewatkan pada fi lter 'twin T' atau
'twin-notch' yang akan mengh i-
Gam bar 6 : Rangkaian _lengkap Stereo
Dekoder
langkan sinyal nada pemandu 19
kHz dan sub pembawa 38 kHz
yang masih tersisa, dengan karak-
teristik redaman seperti terlihat
Oaftar Komponen
pada gambar 7.
R11. 16 , R 2 8k 2 C• = 4 70 pF (kerarn ik)
R, 56 k C, = 47 nF
R, 2k7 c. = 0,22 u F / 16V (T an-
R• 680 t alum)
R, I k2 c, = 0,47nF/I6V(Tan- (d 8)

R6, 1111;,19 10 k talum) oi--- - - - -


R'1, a I k c, 220 u F (Mylar/
R,, , 10 3k9 MKM)
R 1-i, 11 3k3 22 n (Mylar)
22 k CLJ, ,. ,.,, 17 = 820 p (Keram ik)
R t l• ·~
R. ~ I 'lO 47 k C is," 1,5 n F (Mylar)
R,. 100 k
IC , = MC 13 10 (Motorolla) :
Q, BC 109 C atau
D, - LED LM 1310 (National Semi -40 - -- -~ - - -..,___ __
P, Trimpot 15k atau 22k konduktor) 10 KHz 19 KHz Jt,Kr+z
S, Saklar l induk, 2 anak at au
BA 3 110 (Jepang)
C, , , ., o, 12 = 4,7 uF 16V uPC 1026 (Jepan'g)
C, = 47uF I6V
Lain-lain , PCB No. 251 F MS
Gambar 7

.2507
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
FM Stereo Decoder

Spesifikasi LM 1310 adalah se-


bagai berikut:

Absolute Maximum Ratings


Supply Voltage 18V Operating Supply VoltaQe Range 10V to 18\f
Power 0iss1pation (Nott 2) 715mW St01'age Ten~ennure Range --il5°C to +150"C
Operating Tempe.-ature Range o"c to +1o•c lead Temperature (Soldering, 10"8CDfiilil 30U'C

Electrical Characteristics (Note 1)

PARAMETER CONDITIONS MIN TYP ~x ~t,IIT$

Supply Current lamp "'OFF" 18 mA

Lamp Driver Saruratioo 100_ mA lamp CurreM. ·1.3 V

La.mp Ck'11fer Leakage 1.0 , oA

PIiot level tor lamp "ON" Pin 11 Adjusted to 19.00 kHz 15 mVnm
Polot level for lamp "OFF" l'in 11 Adjusted to 19.00 kHz 3.0 7.0 mVnns
Composite Ir.put Maximum for THO <0.5% 2.8 Vp•p
Monaural lnPUt Maximum for THO< 1.0% 2.8 ll'p-p

Stereo Channel Separation 30 4(1 'dB


2.0Vp,p Com!'OSile with 10% Pilot 45 .dB
Monaural Channel Unbalance Pilot "Ol=F" 0.3 d8

Reco,,ered Audoo 485 mVrnu ~

Total Harmonie Distonion 0.3 ll,

Total Harmook Distortion 2.0 Vp,p ComPosite with 10% P,lot 0.15

Capture Range 50 mVrms of Pilot ½3.5 'ltofi0


"
Ultrasonic F,equency Re)ect.00 19 kHt 35 d8
'.
38 kHz 45 dB

Dynamic lnpUt Resiuance 20 -50 lid?


SCA Rejection f = 6) kH,; Measure 9 kHz Beat Note 75 dB
with 1 kH, Modulation "OFF"

Not• 1: Uni.., otherwise nottd: VCc • +12 Voe and TA= +2S'C . The inputsignal Is a 2.8 Vp--p standard multiplex composit,,
signal using 10% PIiot and with Lor A-channel only modulatod at 1.0 kHz.
Note 2 : For operetion in ambient temperatures aboVe 2fr'C, the device must be derated bas,ed on a 150°C maximum iunction
temperal'Ure an(I • them1I resistance of 175'C/W junction !o ambie.nt.
Not. 3 : The VCO can .be defeated (sometimes desirable when using an AM-FM receiver in the AM model by returning pin 14 to
ground through a 2.2 kn m inor.

Gambar 8 PCB dan tata letak komPo•


nen.

2508 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


FM Stereo Decoder
Setelah itu sinyal keluaran filter low pass. Sebelum stereo deko-
'twi n-T', tinggal kita umpankan der dihubungkan, filter low pass
seluruh
ke input Amplifier Stereo. ini kita lepaskan. Gambar 9:
kru & karyawan ELEKTRON
...---- - - :-····- ----··-: mengucapkan selamat
PCB Stereo Dekoder dan Pe- .'
masangan ' :- • • • • • • • - •
.'
• "l I
kepada
•, ''
DET. FM
Tata letak komponen dari jalur
PCB dapat dilihat pada gambar 8. susilo h ad i
Rancangan PCB yang kompak ini 7380104
tidak akan menimbulkan kesulit - Gambar 9
an pada waktu merakit stereo
dekoder. Satu hal yang per lu di- Rangkaian LPF pada penerima alas terpilihny·a
perhatikan adalah kabel untuk FM mono. sebagoi ketua
saklar mono/stereo jangan terlalu Dimisalkan kita telah men- Himpunon Mahasiswa
panjang, karena akan memper- dapatkan pancaran FM stereo, Elektrotekni k 1TB 1983•84
buruk deteksi sinyal nada pe- segera kita menyetel trimpot P1 selomot bertugas !
mandu. LED indikator stereo hingga 'lampu' indikator stereo,
dapat dipasang dengan sambung- yaitu LED , menyala. Biasanya
an kabel dan ditempatkan pada. LED ini menyala pada daerah
panel depan rad io. penyetel an trimport yang Jebar
Pengetesan dan Pemasangan pada
Penerima.
(tidak satu titik). K ita ambil
kedudukan t rimpot pada tengah-
STOP PRESS ..If
tengah daerah penyalaan LED. SELAMAT
Setelah semua komponen ter-
Pada dasarnya rangkaian pengon- BAGI SARJANA BARU, EX . PE-
pasang pada PCB dengan Denar,
trol/pengendali VCO merupakan NGURUS "ELEKTRON" PERIODA
kita berikan catu tegangan 12
rangkaian resonansi pada fre- III/80 - 82
volt pada titi k V cc. Kita ukur YANG TELAH DJWISUDA
kuensi 19 k Hz. Dengan harga
tegangan kolektor dari Q 1 , me- 22 OKTOBER 1983
kapasitansi C4 yang tetap, fre-
nunj u kkan V c = 7,5 volt, tegang-
kuensi resonansi 19 kHz dapat Ir. Anis R osicli (Pemimpin Umum)
an VBE = 0,6 volt.
dicari dengan mengubah nilai Ir. !wan Soerono, (Wk. Pem'p. Umum)
Pengukuran tegangan kaki-kaki
PI seh ingga didapat: Ir. Wahyu Santoso (Pemred)
IC, diperoleh hasil sebagai ber- Ir. Boy Sasongko (Staf Red/ Divisi kit}
iku t: P1 + R6 = ½me, Pi = (½7T .470. Ir. lta Kartawindaya (Staf Redaksi)
19. 10 •9 ) - 10 k ohm = 7822,5 Ir. Nana Rahmana ( Staf Red. Pelaksana)
Kaki l 2 3 4 5 6 7 ohm. Ir. Agung Sarwono (Staf. Pengembangan)
Volt 12 2,0 4,9 9,5 9,5 10,5 0 Ir. Anto Wihananto (Koord. Sirkulasi)
Setelah L ED menyal a, karena
Kaki 8 9 10 11 12 13 14 ada pancaran FM stereo, kita Ir. Wawan Hartawan (Koord. Ikian &
Volt 1,3 1,3 1,4 2 1,9 1,9 3,0 u kur lagi tegangan kaki-kaki IC, Usaha)
Ir. Halim D. Mangunjudo (Staf Divisi
Setelah dilakukan pengukuran sesuai dengan harga-harga tegang-
- Kit)
dengan menunjukkan tegangan an pada ga m bar 6. Pada PCB ada
seperti data di atas, ataupun 2 titik Vee, keduanya dihubung-
dengan h arga-harga yang hampir kan ke catu tegangan positif. Ti-
mendekati, berarti rangkaian tik A untuk memonit or sinyal
nada pemandu 19 kHz pada wak- TUNGGU TANGGAL MAINNYA
berikut komponen aktif (Q 1 , IC 1 )
tu penyetelan P1 (dengan meng- ELEKTRON 26
dalam keadaan baik. Andaikata
belum menunjukkan pengukuran gunakan frequency counter atau berisi: - Pembangkit SSB
tegangan seperti di atas, rangkai- osiloskop). T itik B untuk saklar - Analisa Penguat Daya
an perlu diteliti lagi, mungkin mono/stereo. Audio
ada yang belum tersambung atau - Stereo Roto Blender
salah dalam menempatkan kom- Pustaka :
ponen.
Selanjutnya stereo dekoder ini - LIN EAR IC HAND BOOK
tinggal kita hu bungkan ke out- 1982 NATIONAL SEMICON-
put detektor (diskri minator) si- DUCTOR.
nyal FM. Yang perlu diperhati-
- ELEKTOR JUNE 1979.
kan, yaitu setiap penerima FM
mono, pada output diskrimina• - DIKTAT PRAKT IKUM PE-
tornya selalu dipasangkan filter NERIMA FM.- EL 1TB. ~

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2509


RAN\. & RON\.
Oleh: Franky Espehana

Pada komputer digital, ins-


truksi dan bilangan disimpan da- k jalur adctrets

!am memori yang terdiri dari su- X 1 y 0


sunan sef-sel memori. Setiap sel
memori mampu mengingat dan
menyimpan satu bit informasi.
Pada RAM yang merupakan ke-·
pendekan dari Random Access
Memory atau yang dikenal juga Gambar 1 : Bentuk umum suatu RAM m x n
dengan sebuatan Read And Write
Memory. Komputer dapat me-
lakukan penyimpanan (write)
pada lokasi yang dapat dipilih
Dekoder k x m
sendiri dan juga dapat mengambil
(read) data dari dalamnya pada 0
kesempatan lain.
Pada ROM atau Read Only
Memory, kita tidak dapat me-
nyimpan data. Data telah ter-
lebih dahulu disimpan oleh pa-
brik pembuatnya atau oleh pen- 2 0 0 0
disainnya. Komputer hanya da- XY xv xv XY
pat membaca data dan tidak Do D1 D2 OJ
dapat mengubahnya lagi. Sebenar- '
nya ada ROM yang dapat diisi n
B---·El n Gambar 2b

dengan data atas kemauan kita gunakan bilangan biner 2 bit.


tetapi proses pengisian tersebut Oleh dekoder seperti pada gam-
dilakukan hanya pada waktu kita bar 2.b. kode address yang 2 bit
mendisain komputer tersebut
tersebut diubah sehingga dapat
dan menggunakan peralatan khu- menunjukkan kata mana yang
sus pula. dipilih. Sebagai contoh dengan
Pada gambar 1 , jalur address address X = 1, Y = 0 maka kata
sebanyak k buah dapat mewakil i 02 yang dipilih dan disambung-
2k = m buah word (kata) dimana kan dengan 16 buah jalur data
setiap kata terdiri atas n buah outpu t, karena yang mendapat
bit yang dihubungkan dengan n "l"adalah ja!ur 0 2 •
Gambar 2a: ROM 4 x 16
buah jalur data input dan n jalur
data output. disusun dan membentuk 2k = RAM
Pada gambar 2.a. kita melihat 2 2 = 4 buah kata yang masing- RAM yang terdapat pada gam-
suatu ROM. 4 X 16 yang dapat masing terdiri atas 16 b it. bar 1 merupakan suatu matriks
~enyimpan data sebanyak 64 Dengan menggunakan 2 jalur yang terdiri dari sel-sel memori
bit. Dengan menggunakan 2 buah address berarti kita menunjuk sa- yang berukuran m X n . Sekarang
jalur address (alamat) maka ke lah satu dari 4 kata tersebut kita akan melihat apa isi dari
64 buah sel mem ori tersebut (01, D2, 03 , 04) dengan meng- t iap sel memori tersebut. Seperti

2510 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


RAM & ROM

yang membentuk suatu RAM Pada RAM 2 X 3 yang dike-


yang dapat menyimpan 2 kata mukakan di atas tadi, p_enerituan
yang masing-masing terdiri dari addressnya dilakuk an secara li-
3 bit (RAM 2 X 3) . n ier yang artinya pemilihan kata
Dekoder mem ilih salah satu di lakukan hanya melalui satu ja-
dari kedua kata tersebut. Jika lur pemilih. Pada memori yang
I
I
kita ingin menulis maka jalus berikuran besar, pemilihan kata
I
L_ -- - - --- -- . --- ---- - __________J R/W dibuat menjadi "O" dan dilakukan dengan menggunakan
flh d fW,i~
data yang terdiri dari 3 bit itu dua buah jalur. Setiap sel memori
dimasukkan ke dalam jah:1r R/W dip ilih dengan menggunakan
Gambar 3 : Sebuah sel memori
dibuat "1 ", seh ingga salah satu jalur pemilih bar is (jalur X) dan
terlihat pada gambar 3, setiap dari 2 kata yang tersedia yang di- jalur pemilih kolom Ualur Y).
sel memori mengandung sebuah pil ih oleh dekoder. Misalkan data Perpotongan antara kedua jalur
· elemen pengingat dan rangkaian masuk pada kata 1, maka sel 1.1, ini menunjuk kepada sa lah satu
kontrolnya. Sebagai elemen pe- 1.2 dan 1.3 akan terisi melalui sel memori, jadi merupakan
ngingat digunakan flip-flop, di 3 buah jalur data input yang ter- suatu matr iks berukuran 32 X 32
sini S-R FF° yang d imodifikasi sedia. Pada k eadaan sebaliknya, dalam satu chip. Sebagai RAM
menjadi D-FF, tugasnya adalah bila kita ingin membaca isi RAM 256 X 4 maka dilakukan penge-
mengingat bit yang dimasukkan tersebut ke -3 buah bit dari kata lompokkan sebagai berikut: ke
apakah "1" atau "O". yang dipil ih tersebut keluarkan 32 kolom dikelompokkan men-
Sel yang mana yang akan di- melalui ke-3 buah jalur data out- jadi 8 kelompok yang masing-
baca atau ditulis ditentukan de- put setelah terlebih dahulu me-· masing terdiri dari 4 kolom yang
ngan mem beri "1" pada S (select) lewati OR gate. Output-output mewakili 4 buah bit. Berarti
Dengan R/W kita dap-at menentu- dari sel-sel memori lain yang dalam satu baris ada 8 buah kata
kan apakah kita ingin membaca tidak mewakili data tersebut yang masin g-masing terdiri dari
(mengambil) atau menulis (me- semua sama dengan no!. 4 buah bit (I ihat gam bar 5) .
nyimpan) data. Mem baca dinya- T erlihat bahwa k ita dapat Dari ke 32 baris yang ada da-
takan dengan keadaan "1" pad a membaca kata y ang mana saja pat dipilih salah satu yaitu de-
R/W, demikian pula sebali knya yang terd apat dalam mem ori ter- ngan menggunakan suatu address
jika kita ingin menu lis. Dengan sebut, oleh sebab itu jen is me- yang terdiri dari 5 bit (2-s = 32)
memberi perintah baca, jalur mori ini d isebut Random A ccess sedangkan dari ke 8 buah ke-
data output dihubungkan ke ku- Memory. Tapi akhir-akhir ini lompok kata dapat dipii ih salah
tub .Q flip-flop dan nilainya ter- orang menafsirkannya sebagai satu dengan menggunakan ad-
baca. Read-and-Write Memory, karena dress 3 bit (2 3 = 8).
Gambar 4 memperlihatkan hal i-ni .memang cocok dengan
suatu susunan dari sel-sel memori sifat-sifatnya. MOS RAM
Memori yang dibuat dengan
J alu r pe rl'lilih kata
menggun:ikan teknologi mono-
D1
/
lithic semiconductor kini banyak
terdapat di pasaran , keuntungan
dekoder' ~el se!
1 x 2 1.1 1,3
dari jenis monilithic ini adalah
jalur
ukurannya yang kecil , kapasitas-
address ·nya yang besar, pemakaian energi
R/ W } ·ang sedikit · dan operasinya
D2
cepat. Untuk saat ini suatu chip
,el sci sel IC m·emori yang dapat menyim-
2.1 2.2 2 .3 pan data sebanyak 16 k bit bu-
kanlah barang yang aneh lagi.
R/W Sebuah memori sel MOS se-
perti y ang terl ihat pada gambar
6 dibentuk dari 6 buah MOSFET
k anal n enhancement-mode.
T 1 dan T 2 adalah driver, T 3
dan T4 hanya merupakan beban.
ja lu1 rtata output
Hubungan silang antara T 1 dan
T 2 menyebabkan rangkaian in i
bekerja sebagai flip-flop. T 5 dan
Gambar 4 : Susunan sel-sel memori dalam sebuah RAM 2 x 3

ELEKTRON 25, TH :VII, 1983 2511


RAU & R0 ,1

jalur pem iHh bani

'"
O•kO<kl, J,. E
Ptlt'lilihi-.olom

0f :t!
: Gambar 7 : Rangkaian pemil ih

kita beri "l ", yang berarti kit a


memilih sel memori tersebut. T 5
dan T 6 akan ON, sehingga data .

Gambar 5 :
Q akan keluar ke jalur bit melalui
Ts. dan seterusnya akan diper-
kuat oleh sense amplifier, dan
L __ - b~ .~: - - -- -~, ~:
.
7-- ~
,.-::
.-:-
-

Penentuan address dengan menggunakan jalur akhirnya ke output.


emili h baris (dekoder 5 x 121 dan jalur pe- Gambar 7 adal ah suatu rang- Gambar 8 : Bipolar RA.'.'
ilih kolom (de koder 3 x 8)
kaian pemilih jalur. Dengan meng- eY
gunakan suatu address yang ter-
d iri dari 3 bit kita dapat mem ilih ..,
salah satu dari delapan bar is yang
+>v
ada. Rangkaian tersebut merupa-
1 i• lt,i,',11'111;111.
kan suatu gerbang NOR. Dalam btt · 1
me-m+•"''-•1a
l 1.ctn l
keadaan input seperti gambar 7
di atas (A BC) maka yang dipilih write .,.,.

I ., adalah baris 101. a mplifier

Garnbar 9 :
JM"'9 ,:~

BIPOLAR RAM Sebuah sel mernori dengan sense: a-:: 'e·

Rad-and-write memory tii:;e bi- dihubungkan dengan ja :.r-!2lur


polar dipakai juga karena operasi- pemilih. Jalur address d2' 2,--, .-<e-
nya jauh lebih cepat dari pada adaan normal adalah "O" seo·ng-
MOS RAM. Kekuran gannya ada- ga arus dar i transistor akar - eng-
lah pemakaian daya yang besar alir mela lui jalur in i.
dan kapasitasnya yang kecil. Bila T 2 ON, Vp 2 LO';, ,aka
Gambar 6 : Sebuah sel MOS RAM
Bipolar RAM biasa digunakan T, OFF, Vp 1 OFF. Pad2 saat
T 6 berfungsi sebagai penghu bung untuk memori yang sifatnya se- memilih sel a-b dalar> oroses
antara T 1 dan T 2 dengan jalur mentara yang misalnya pada READ maka kedua jalur Xa dan
bit D dan D. Bila jalur pemil ih suatu scratch -pad (catatan se- Yb akan mempunyai tegangan
LOW, maka T 5 & T 6 akan off, mentara) RAM tipe ini dapat yang tinggi sehingga a rus "idak
seh ingga T 1 dan T4 terisolasi digunakan bersama-sama dengan akan lagi mengalir m e la luinya
dari jalur bit (memori tak be- rangkaian digital yang meng- melain kan melalui jalur b it 1.
kerja) . gunakan IC TTL (Transistor- Arus yang mengalir mela lui ja lur
Dala m proses menulis, jalur Transistor Logic). bit 1 in i akan mengaktifkan sen-
pem ilih kita beri "1 ". Data yang Gambar dari satu sel bipolar se amplifier sehingga logik 1 akan
akan diisikan diberikan p ada beserta jalur pemilih baris dan terasa pada outputnya, lihat gam-
jalur bit D dan 5, yang,kemudian kolomnya dan terliha t pada bar 9.
akan menentukan keadaan T 1 gambar 8. Pada waktu menuliskan data
dan T 2 (data tersimpan di Q dan Satu sel memori berupa rang- {W R ITE} pertama-tama y a ng di-
Q). Data yang terkandung pada kaian flip-flop, terdiri dari dua lakukan adalah menentukan po-
Q dan Q akan terus d ipertahan- buah transistor dengan masing- sisi sel yang akan diisi yaitu
kan selama rangkaian flip-flop masing 3 buah emitter. Dua buah dengan memberi "1 '' pad a jalur
tersebut menerima tegangan catu emitter dari masing-masing tran- address Xa dan Yb. WRIT E
dan tidak akan hilang jika di- sistor digunakan untuk transfer ENABLE mendapat "O" dan
baca. d~ta dan penyirnpanan data. E- data " l " atau "O" diberikan
Untuk membaca data yang ada mitter yang lain digunakan dalam pada w rite amplifier melalui jalur
pada memori, ielu r pem ilih baris penentuan letak sel tersebut dan data input (gambar 10).
2512 ELEKTRON 25, 1rl.VII, 1983
RAM & ROM
dan kanal, seh ingga tegangan
· threshold y ang menyebabkan ter-
jadinya ko nduksi sangat t inggi.
0 X p
Ao O A
ROM
Bila jalur kata k ita ubah men-
ROM 8 ROM 1
1.11mory
C
Code
c2
V Comb,na tt0nc1I a j adi "l" pada saat ak an mem-
Convene, loQic
A On O CJ z R
baca isi dar i se! memori, tidak
akan terjad i pull down yang me-
. nyebabkan arus mengalir seh ing-
ga outputnya t etap "l".
Gambar 10 : Berbagai macam penggunaan ROM
Sebuah ROM dengan tipe di
atas terd iri dari kumpulan sel-sel
memori MOSFET berbentuk ma-
triks m X n, sel-sel mana yang
dit et apkan untuk memberi out-
....
jalu r
R jalur
keca
jalur
k a HI
R
put "l" ditentukan berdasarkan
pesanan k husus kepada pabrik
J•hJr
b -t pembuatnya.
Sel memori bipolar merup akan
jenis lain d ari sel-sel rnemo ri y ang
kita kenal (!ihat gam bar 1 l.b.}
Jika set memori ini dipil ih maka
Gamba r 11 : Ser memori daser dari ROM jalur kata akan mendapat "O"
(a) sel memori MOS
(kebalikan dari sel memori· de-
(b) sel memori bipolar
(c) deng an fusible link
ngan MOS FET). ini akan me-
nyebabkan emitter-base j unctio n
ROM annya d ibandingkan dengan mendapat tegangan forward,
Dalam ROM, data biner disim- RAM, ROM mempunyai rangkai- t ransistor akan on dan j alur bit
pan sejak dari waktu pembuatan- an y ang lebih sederhana karena aka n menjadi- "O" atau kita men-
nya di pabrik. Kita cukup mem- kita lebih sedikit membutuhk an dapatkan output "O". Jika bit
rangkaian pengontrol yang digu- " l" yang kita inginl<an maka
beri kan address dan data akan
nakan untuk menuliskan data hubungan antara emitter dan
keluar pada outputnya. Menurut
fungsinya ROM dapat mempu- seperti pada RAM . jalur bit tidak dibuat, pada gam-
Komponen-komponen yang bar 11 .b hal ini ditandai dengan
nyai nama yang berlainan, yaitu :
penting dalam se buah RO M ada- tanda X. Proses tersebut dil aku-
- M emory, yaitu jika sebagai
lah address de coder, matri ks sel- kan pada wak tu pembuatannya
input adalah add ress dan out-
put adalah data (instruksi} ter- sel memori dan buffer (sense di pabrik.
tentu. amp Iifier} .
- Cod e converter, j ika sebagai Garn bar 1 l.a. menunjukkan PROM
input adalah suatu data yang sabuah sel memori MOS. Setiap Pada kedua j enis ROM yang
dikodekan dalam bentuk ter- sel terd iri dari sebuah MOSFET telah dibah as se belum ini, kita
tentu dan outputnya adalah t ipe enhancement y ang terhu- tidak dapat membuat sendiri
data yang sam a tetapi diko- bu ng ke jalur kata, j alur bit suatu ROM yang sudah mem-
dekan dalam bent uk lain. dan ke sebuah beban pasif (biasa- punyai bit-bit tert entu yang ber-
- Rangkaian logika kombi nasi o- nya berupa MOSFET lain). Jika harga "l " . Proses t ersebut h arus
nal, bila sebagai inputnya ada- sel memori ini dipil ih maka jalur dilakukan oleh pabrik pembuat-
lah beberapa variabel biner kata akan menjadi " 1", hal ini nya, proses terse but d isebut
dan outputnya merupakan menyebabkan bertambahnya mask programming. Ada jenis
fungsi biner dar i inputnya. konduktivitas dari kanal n se- ROM lain yang dapat di program
Rangkaian ini adalah pengganti hingga arus dr ain akan mengalir. sendiri olah pemakainya, nama-
dari rangkaian kombinasional Secara keseluruhan proses in i me- nya adal ah Field Program m able
biasa yang dibuat dari susunan nyebabkan jalur bit menjadi "O" Read Only Memory atau lebih
gerbang-gerbang logika. · yaitu sebagai output. Jika ·kita dikenal dengan sebutan PRO M.
ROM dibuat dengan meng- menginginkan bahwa yang t er- PROM di buat oleh p abr ik nya
gunakan t eknik MOS atau bi- simpan adalah bit "l" maka pada dengan semu a sel memorinya
polar yang masing-masing memi- saat pembu atannya MOSFET ini berharga "O". Hu bungan antara
liki .sifat-sifat yang sama denggan kita buat tidak bekerja yaitu em itter· dan j alur- bit dari setiap
RAM dari bahan y ang sama. dengan membuat lapisan oksida sel terbuat dari bahan k h usus
Karena keterbatasan p~ngguna- yang cu kup tebal . diantara gate yang ~fapat putus j ika dilalui
2513
ELEKTBON 25, TH .VII , 1983
RAM & RO

PIN CONFl<'URATION LOGIC SYMBO L B LOCK DIAGRAM

, - - -- - , __@_v~
~GNO

MEMORY ARAAY
&4 AOWS
&4 COLUMNS

..
WE CS

PIN NAMES

A11-Ao. ADDRESS INPUTS Vee POWER (+SVt


WE WRITE ENABLE GNDGRDUND
~ CHIP SELECT
1/0 1 - 1/0,. DATA INPUT/OUTPUT

Gambar 12 : RAM 2114

PIN CONFI GURATION• MUDE SELECTION


27 16
o, ..,,, ~·cc OUTPIJH
'" ' 111 I I, t J. P

BLOCK DIAGRAM
t Refer to 2732
da ta shl'Ct fo r
specifications

1
C-E•PCM
('fr
o -o,
PIN NAMES

C~ IPUU,Bl Ei P R01;.rv.lf.7
O UiPIJT EN"'SLE
OVTl-urs
~t~~~
,-
l " '""'"
i-- -_ -!'.::i-- - - ......,
...
t HtOC.lll
1fi.b49u
('E~~ M~t ,, ,,.

Gambar 13 : EPROM 27 16

oleh arus yang besar, lihat gam- pemrograman yang berulang-u- sinar ultra violet untuk beberap a
bar 11.c. Dengan a!at khusus pe- lang dengan cara yang cukup saat melalui jendefa kecil pad a-
makai dapat memutuskan be- mudah. Sebuah sel EPROM ter- permukaan atas EPROM ter-
berapa sambungan tertentu se- buat dari MOSFET dimana jika sebut.
h ingga ROM terse but terprogram. diberikan suatu pulsa tegangan Gambar 12 dan 13 berturut-
Proses ini tidak dapat -di laku- yang cukup tinggi (sekitar 25 turut memperlihatkan RAM 2114
kan lagi yang artinya sekali Volt) terjadi avalanche break - dan EPROM 2716, perhatikan
PROM tersebut terprogram maka do wn sehingga sebagian elektron kaki-kaki dari masing-masing
program te_rsebut akan tersimpan akan mengalir menuju gate me- chip dan juga blok diagram rang-
selamanya dan tidak dapat di- nembus lapisan oksida. Setelab kalan dalamnya. Kedua j enis
ubah-u bah lagi. pulsa-pulsa program hilang elek- RAM dan EPROM ini merupakan
tron-elektron tersebut akan tetap sebagian dari berbagai tipe RAM
EPROM terperangkap sehingga menam- dan EPROM yang terdapat di
Dikenal juga dengan Erasable bah konduktivitas kanal n, sel pasaran.
Programmable Read O nly Me- mem ori menjadi sebuah sel yang Untuk sementara kita akhiri
menyimpan bit "l". dulu pembahasan m~ngenai RAl\,i
mory. Tentu pembaca t~lah me-
ngerti dengan nama yang diberi- Untuk menolkan (menghapus) dan ROM. Sampai bertemu lagi
kan tersebut. Keistimewaan dari kembali seluruh sel memori E- pada pembahasan yang lain. 8l
EPROM adalah dapat pilakukan PROM tersebut disinari dengan
2514 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983

-
Alarm batas
- kecepatan mobil
f Sebuah eksperimen untuk membuat a/at deteksi kecepatan pada kendaraan. Oleh : Boeset
Bila laju kendataan telah me/ewati batas legal yang telah ditentukan, a/at ini
akan memberikan tanda peringatan berupa sinyal audio kepada pengemudi.

Pendahuluan
Masalah lalu lintas memang Yang kedua ialah karen a penge- daraan tersebut.
menyangkut banyak segi . Baik mudi tidak sadar bahw a ia telah Alat inipun dapat diset disesuai-
itu menyangkut segi ken daraan - melanggar batas kecepatan. Pada kan dengan kendaraan bersilinder
nya, j alannya ataupun manusia, jalan-jalan be bas ham batan, ken- 4, 6 atau 8.
nya. Kecelakaan lalu lintas yang daraan memang diwajibkan me-
semakin meningkat akh ir-akhir laju dalam kecepatan y ang cukup Blok diagram
ini juga tidak lu put dari ketiga tin ggi seh ingga pengemudi di- Secara garis besar, bagian-bagi-
faktor tersebut. Dalam eksperi- tuntut untuk tetap awas pada an dari alat yang akan kita buat
men k ita kali ini, kita ak an men- situasi lalu lintas disekitarnya. ini dapat digambarkan dalam se-
coba r:iengurangi persentase ke- Bi la pengemudi melepaskan pan- buah blok diagram sebagai yang
mungki nan kecelakaan me lalui dangannya dari ja lan sejenak saja, tertera pada gambar 1.
faktor yang pertama, yai tu k en- untuk memperhatikan sp eedo- Dengan berputarnya mesin,
daraan. Laju kendaraan y ang ter- meter, sementara kendaraan me- kontak platina akan membuka
lalu tinggi merupakan bibit-bibit laju dengan kecepatan tinggi, ke- dan menutup dengan frekuensi
utama timbulnya kecelak aan di adaan akan menjadi sangat ber- antara 40 sampai 170 l-iz, yaitu
jalan raya. Karena it ulah pada bahaya, apalagi bila sedan g men- range frekuensi dimana mesin
jalan-jalan tertentu, terutama dahului kendaraan lain d i depan- dengan 4 silinder akan menghasil-
ja lan-jalan protokol dan jalan- nya. Dalam keadaan seperti ini- kan kecepatan kira-kira 45 km/
jalan bebas hambatan , t elah di- lah kita membutuhkan alat yang jam atau sekitar 100 km/jam
tetapkan batas kecepatan mak- dapat memberi peringatan secara untuk mesin dengan 8 sil i nder.
simum yang diij inkan agar ken- audio (audible signal, sinyal yang Dengan membuka dan menutup-
daraan dapat melaju dengan a- dapat didengar) bilamana batas nya kontal:< platina tersebut akan
man. Namun pada kenyataannya, kecepatan dilampau i, sehingga timbul tegangan-tegangan ber-
batas-batas kecepatan yang di- kita tidak perlu lagi mel ihat bentuk pulsa. Dari pulsa-pulsa in i
pancangkan di pinggir j alan ini speedom eter. kita perlu memfilternya untuk
sering dilanggar . Mengapa demi- mengh ilangkan transien-transien
kian? Prinsip kerja pendeteksi kecepat- dengan frekuensi yang cu kup
Selain dalam keadaan darurat an tinggi dan memotongnya dengan
(emergency) yang memerlukan Untuk mendeteksi kecepatan rangkaian clipper agar variasi te-
kendaraan berkecepatan tinggi, kendaraan, seharusnya kita men- gangannya tidak terlalu besar
misa lnya ambulans, pemadam deteksi putaran roda, namun ka- sehingga dapat merusak rangkai-
kebakaran dll, ada dua penyebab rena secara elektronis hal ini an selanjutnya.
mengapa batas kecepatan itu se- su lit dilakukan, cara in i tidak Pulsa-pulsa ini kemudian dima-
ring di langgar. Yang pertama ia- akan kita lakukan. Yang akan sukkan ke frekuensi diskrimina-
lah karena faktor man usianya dilakukan adalah dengan men- - tor yang berupa sebuah monos-
yang tidak disiplin, arti nya pe- deteksi putaran mesinnya, k arena tabil (monostable 11, yaitu rangkai-
ngemudi secara sadar melanggar ini lebih mudah dideteksi secara an yang hanya memiliki satu ke-
batas kecepatan tersebut. Dalam elektronis melalui kontak platina. adaan stabil. Bila ia mendapat
hal ini alat yang akan kita ek- Dengan asumsi bahwa kecepatan pulsa trigger, ia akan berguling
sperimenkan inipun tida k akan tinggi kendaraan dicapai pada dari keadaan stabilnya ke ke-
ada gunanya, wa laupun alarm gigi transmisi tertinggi, maka pu- adaan yang tidak stabil selama
telah berbunyi, ia t idak akan taran mesin akan kira-kira se- jangka waktu tertentu dan ke-
digubris. banding dengan kecepatan ken- mudian ~kan kembali lagi de-

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2515


Alarm Batas Kecepatan Mobil
tabil tersebut akan berguling ke
keadaan stabilnycf-setelah T detik
dari saat trigger yang "terakhif".
Dalam rangkaian kita nanti
Frekuensi Oetektor
Alarm yang akan digunakan ialah jenis
Diskrimine tor Arus DC
yang kedua, yaitu yang retrig-
"' gerable. Bila frekuensi trigger
filterdan
Kontak
clipper Pengatur dari kontak platina makin mem-
Platina Nyala A lann besar dengan bertambahnya ke-
cepatan kendaraan, sehingga pe-
Gambar 1 rioda dari pulsa trigger lebih
kecil dari T maka outputnya
Vee. akan tidak sempat berguling ke
in keadaan stabil, maka output
_J1J1__[L_ ,0LJL_ yang terbaca adalah kondisi
.
;
. out :
.
:
'I high te,:us menerus yang be-
rupa tegangan de. Tegangan
4 Trigger ln_ f 7 _ S L
OU~
r-t-7
T: ! I.- "l" in i selanjutnya akan mem-
I T; : :
.__ _,G
Out i-I--.l . H
T . 1,1 R
-~ buka jalan (en.able) bagi pengatu r
nyala alarm. Untyk ditrigger.
-
X

( a) (b) (C)
Pulsa trigger untuk pengatur
Gambar 2
alarm in, juga diambil dari
ngan sendirinya ke keadaan sta- non retriggerable · (tidak dapat pulsa-pulsa kontak platina. Out-
bil. Jangka waktu tersebut ter- ditrigger ulang bila output sedang put pengatu r ini langsung di-
gantung pada konstanta waktu tidak stabil). Dalam contoh ini Ql,lnakan untuk mengendali kan
dari R dan C eksternal yang di- trigger pada saat level tegangan af arm.
berikan pad-anya. Agar lebih jelas input dari no! ke satu (positive
cara beroperasi rangkaian monos- edge triggerredj. Lamanya perio- Rangkaian Pendeteksi Frekuensi
ta bil ini pem baca dapat mem- de T ditentukan melal ui rumus Rangkaian lengkap detektor
pe rhat ikan gambar 2. pendekatan sbb: kecepatan ini tertera pada gam-
Ga mbar 2-a memperlihatkan bar 3.
rangkaian monostabil yan.g, telah T = 1,1 x R x C
R 1 dan C1 berfungsi sebagai
terintegrasi dalam sebuah chip Gambar 2-c memperlihatkan ben- low pass filter. Dengan konstanta
dengan R dan C eksternal. Garn- tuk·gelombang untuk me nostable waktu sebesar r = RC = 15K x
bar 2-b memperl ihat kan cont oh yang retriggerable (dapat ditrig- 0 ,1 µ = 1,5 ms, cukuplah ia meng-
bentuk gelombang trigger dan ger ulang, walaupun sedang tidak hilangkan fre kuensi-frekuensi
?utpunya untuk monostabil yang stabil). Nampak bahwa monos- tinggi yang t imbul akibat terpu-
tusnya . kontak platina. Dioda
zener, · 0 1 akan memotong pun-
ca k-pu ncak tegangan + 7 dan --07·
volt, yaitu tegangan lut ut dan
tegangan cut in dioda. R; ber-
fungsi sebagai pembatas arus
yang masuk ke IClA dan ICl B.
IC 1 ·adalah Dual Monostable
o,
Multivibrator, jenis CMOS, type ·1
0 4528. Sesuai dengan namanya,
IC ini berisi dua buah monos-
table multivibrator yang dapat
di trigger u lang dengan transisi
positif pu Isa triggernya (positive-
edge retriggetoble}. Perincian ba-
gian dalam dari IC ini tampat .
pada gambar 4.
IClA berfungsi sebagai fre-
kuensi diskriminator. la mene-
rima pu lsa-pulsa melalui kaki
Gambar 3 4 . Pada transisi positif dari

2516 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983,


Alarm Batas Kecepatan Mobil

Hal ini dapat lebih dimengerti output Q dan Q bertukar keada-


bila kita perhatikan gambar 5, an; Q menjadi "1" dan Q men-
yang menunjukkan hubungan jadi "0". L ogik "1" pada Q ini
antara kurva tegangan pada kaki akan menyalakao alarm me lalui
4 dan kaki 6. tegangan high pada titi k A.
Selanjutnya dioda 0 3 • C, dan Pada saat ini, tegangan di titik
R13 bertugas untuk mendeteksi junction antara C6 dan R 9 segera
IS
apakah masih ada tegangan nol jatuh ke bawah no! (~egatif) dan
pada pin 6, yang berarti bahwa perlahan-lahan naik menuju po-
T off masih belum hilang. Selama sitif dengan terisinya kapasitor
n:iasih ada tegangan nol, kapa- C6 bersumber pada logik "1" di
sItor C 5 akan tetap terisi penuh output Q melalui R 9 • Bila te-
melalui catu positif dan 0 3 gangan ini mencapai +0,7 volt,
yang bekerja forward biased ke maka TR 1 akan on sehingga te-
tegangan nol di pin 6. Bila suatu gangan pada kolektornya, . yang
saat periode T off menghi lang, juga merupakan tegangan pada
pu lsa-pu Isa itu ia akan meng-
hasilkan pulsa dengan perioda tegangan high di kaki 6 mem- kaki 11, akan menjad i nol dan
buat D., reverse biased dan ano- menutup jalan masuk pulsa-pulsa
tertentu melalui kaki 6-nya. La-
danya pun menjadi h igh melalui input melalui kaki 12.
manya perioda Ton dari multi-
R13 . Maka C 5 pun membuang Tanpa adanya pulsa-pulsa trigger
vibrator ini ditentukan oleh R ·
s' di kaki 12, k ini lamanya perioda
R6, R7, R 12 dan C3 seperti muatari .
Tegangan high pada anoda 0 3 pulsa output di Q, atau lamanya
yang telah dijelaskan tadi. Dalam
ini pun dirasakan oleh kaki 13 saat dimana logik Q adalah ''l''
hal ini R 5 , R 7 dan R 12 diparalel
IC1 8, yaitu kaki input reset. hanya bergantung pada kons~
dengan R6. Setelah · potensio-
Dengan adanya tegangan high di tanta waktu dari C4 dan R 8 ,
meter R 7 dan R 12 sekali disetel,
kaki 13 reset dilepas, artinya yaitu kira-kira sebesar r = 68K x
perioda Ton dari multivibrator
monostabil itu kini dapat be- 4, 7µ = 32 ms. Setel ah period a itu
ini akan konstan, t idak berubah
kerja. dilalui, output Q dan Q bertukar
walaupun frekuensi pulsa inp_ut
Sebenarnya monostabil yang keadaan lagi, Q .menjadi nol,
berubah-ubah . Sedangkan se-
kedua ini bekerja stabil dalam sehingga alarm akan dimatikan.
balikny~ periode T off-nya akan
menyala-matikan alarm. Trigger Sementara itu tegang'an di j unc-
mengec1I dengan naiknya fre-
inputnya berasal dari pu lsa te- tion C6 dan R 9 akan turun me-
kuensi pulsa input sampai pada
gangan kontak platina juga. n uju nol. Pada saat tegangan
suatu saat perioda T off ini akan
Pada saat frekuensi input ma- ini turun melewati +0,7 volt,
kecil sekali dan akahirnya meng-
sih di bawah frekuensi ambang TR1 akan off sehingga kaki 11
hilang, sehingga kini output pada
diskriminator, kaki 13 berlogika akan high kembali .melalu i R 4 •
kaki 6 hanyalah berrupa tegang-
0 sehingga IC 1 B dalam keadaan I ni akan membuka lagi jalan
an de dengan level high
re.set, kapasitor C6 terisi pen uh masuk bagi pulsa-pulsa input
melalui pepedaan tegangan out- di kaki 12 untuk mentrigger
put Q dan Q dari IC 1 8, transistor monostabil kedua kalinya.
TR1 pun da:am keadaan off, ka- 0emikianlah kejadian ini ber-
Kaki 4 ~
...:.JL__J
II
L....J 1 ~ 1,
r-- ulang-ulang selama tegangan di
rena basisnya mandapat tegangan
' , - - -~ 1
nol dari Q melalui R 9 dan R 10 . kaki 13 masih tetap h igh, artinya
Karena TR 1 off, kaki 11 berlogi- selama laju kendaraan masih di-
ka 1 sehingga memberi jalan atas batas yang telah ditentukan .
masuk pada pulsa trigger melalui Bentuk gelombang pada kaki-
kaki 12 (lihat gambar 4; bila kaki kaki IC 1 B ini dapat dil ihat pada
11 adalah "O" monostabil t id ak gambar 6.
dapat ditrigger). Pegangan di
titik A sama dengan output Q
yaitu nol, maka alrm padam. Ull\imJ Q; ~

Kini bila frekuensi input naik =•• " ' " , ~


melewati frekuensi am bang dis- K vl<.•k1<1• 01 1

kriminator, peristiwa yang ter- .Jv"ci....,, c..:6/ Ag ~

jadi adalah sebagai berikut. Kaki !i:;~k , 1J ; ~ - -

13 menjadi high, re set lepas,


pulsa input pada kaki 12 akan
Gambar 5 Gambar 6
men-trjqqer monostabil sehinqqa
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2517
Alarm Batas Kecepatan Mobil
Pemutusan arus pada platina
dilakukan secara mekanis, yaitu
dengan mentransmisikan putaran
mesin ke sumbu distributor. Ka-
rena adanya toleransi-toleransi
pada konstruksi mesin ataupun
adanya keausan pada beberapa
bagian sistem transm isi putaran
tersebut, dan juga terutama ka-
rena kondisi titik kontak pada
platina yang kurang baik, ini
sering mengakibatkan frek uensi
tegangan pulsa menjad i tidak sta-
bil. Bila diperiksa dengan teliti
frekuensi itu seolah-olah termo-
dulasi, bervariasi di daerah yang
sempit. I ni dapat men-rsuat rang-
kaian yang kita buat akan on KE RELAY

dan off secara random (tidak


teratur) bilamana frekuen si input-
nya mendekati frekuensi ambang
diskriminator. Untuk mencegah
hal itu, kita tambahkan D2 yang
menghubungkan output Q ke
kaki 13, sehingga alarm tidak
akan off bila perioda tegangan
"1" di Q belum selesai.
Kerugian pemasangan D2 1n1
ialah akan timbu l daerah histe-
risis antara frekuensi saat dimana
alarm on dan fre kuensi dimana Gambar 8
alarm off. Jelasnya, frekuensi alarm diaktifkan dan bila sebalik- pasangan Darlington TR 3 dan
on-nya akan lebih besar ~aripada nya alarm akan pad am . TR 4 sehingga mampu untuk
frekuensi off dari alarm . Rangkaian alarm in i sengaja menggetarkan mem bran speaker
Kurva histeresis in i dapat dilihat penulis buat terpisah, agar para 8ohm.
pada gambar 7. pembaca dapat memilih sesuai
dengan seleranya masing-masing.
Keadaan Alarm Sebagai alternatif penulis berikan
Titi k Padam Konstru ksi dan Penyetelan
,/ dua rangkaian alrm sepeerti yang
ON terlihat pada gambar 3-b dan 3-c. Semua komponen. kecuali rele
Kedaua-duanya telah dilay-out dan speaker, dapat dipasang pada
I
pada PCB, sehingga pembawa PCB. Gambar pola PCB dan tata
OFF - - - - + - - -- , hanya memasang komponen letak komponen dapat d ilihat
:'\ pada gambar 8. R 12 adalah trim-
! Titik Nyala yang sesuai dengan alarm yang
Prekuen s1 Platina akan dipilili. pot yang dipasang sedemikian
Gambar 7 Rangkaian 3-b, hanya berfung- rupa sehingga dapat diputar-
si untuk men-drive rele, sehingga putar dari luar kotak (panel)
Namun demikian, selisih fre- dapat menarik beban yang lebih melalui sebuah lubang kecil de-
kuensi nyala dan frekuensi pa- besar, jika misalnya pembaca ngan menggu nakan obeng kecil.
dam ini tidak seberapa besar, telah memiliki alrm, buzzer dll. Sedangkan R 7 adalah potensio-
yaitu kurang dari 3 km/jam bila Rangkaian 3-c menggunakan meter yang disolder pada PCB,
dihubungkan dengan laju ken- IC 4011 untuk me mbangun se- seh ingga sekal igus berfungsi se-
daraan. buah osilator nada. Frekuensinya bagai pemegang PCB pada panel.
dapat diatu r dengan mengu bah- Berilah skala dari O s/d 10 pada
Rangkaian Alarm u bah nilai R 15 . Makin kecil nilai panel untuk potensiometer ini.
Rangkaian alarm akan dihu- R 15 , frekuensinya makin tinggi . Input rangkaian kita dapat di-
bungkan ke titik A (output Q Melalui pembatas arus R 16 , out- am biI dari kutub negatif (D)
dari IC 1 B). Bila titik A high, put osilator ini akan men-drive dari coil (lihat gambar 9) .
2518 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
Alarm Batas Kecepatan Mobil

ke Distributor

I
Trimpot Range :

~---:w-.:
- I

t .iA :
ke Piatina
C --- -

Potensiometer speed
i} Speaker

Gambar 9

DAFTAR KOM PONEN


Catu positif diambil dari kunci buat skala sendiri yang sesuai
R1 15 K kontak, sehingga rangkaian kita dengan laju kendaraan yang se-
R2, R4, R13 10 K akan mati bila mobil t idak se- sungguhnya. Caranya dengan me-
R3 330.Q dang digunakan. lari kan kendaraan pada kecepat-
Rs , R11, R16 22 K Penyetelan selanjutnya dila- an-kecapatan tertentu, m isa lnya
R6 = 470 K kukan dengan mobil dijalankan. 40 km/jam, 60 km/jam, 80 km/
Pertama-tama putarlah trimpot jam dst, sambil memutar poten-
R1 100 K (POTEN-
pada posisi maksimum ke kanan, siometer, mencari titik pada
SIOMETER)
dengan menggunakan obeng. skala dimana alarm tepat mulai
R8, R 9 = 68 K
lngat, penyetelah in i sebai knya berbunyi.
dilakukan oleh penumpang bu- Pemasangan komponen pada
Rio, R14, R11 lM kan oleh pengemudi agar tidak PCB harap berhati-hati, sebab di-
R1 2 lO0K (TRIM- membahayakan lalu lintas. Ke- sain PCB sangat kompak, dengan
POT) mudian potensiometer diputar pemasangan resistor secara ber-
R1s = 100 K pada skala 5 (pertengahan). Se- d iri. (Kecuali R 2 .) . Jangan sampai
R1s 82 K mentara mobil dilarikan pada ke ada yang short antar komponen,
cepatan 80 km/jam, putarlah atau pun polaritas dioda/kapasi-
C1 0, 1 µ F t rimpot perlahan -lahan ke kiri tor/ lC terbalik. Tanda polaritas
C2 , C4, Cs, C6 = 4 ,7 µF / 16 V sampai terdengar alarm mulai kap·asitor pada gambar tata letak
C3 = 0,33 µF berbunyi, maka selesail ah sudah komponen berguna bila diguna-
c7 1 nF penyetelah detektor ini. kan kapasitor tantalum. Juga ada
Potensiometer selanjutnya ber- 3 buah ju mper. A nda dapat me-
Cs 470 n F
guna bila kita ingin agar Jlarm m il ih dua mode suara alarm;
mulai berbunyi pada kecepatan bila J 3 dipasang antara titik x
T R 1 , TR 2 , TR)'= BC 108 lain. Semakin besar skala poten- dan 1 alarm berbunyi terputus-
TR4 = BC 140 siometer, makin tinggi kecepatan putLtS dengan tambat, bila J 3
yang harus dicapai agar alarm dipasang antara x dan 2, nada
MC 14528 / CD 4528 berbunyi. terputus-putiis lebih cepat dise-
MC 14011 / CD 4011 l ngat, bahwa skala ini hanya lingi jedda setiap 4 kati bunyi.
bersifat relatif, tidak ada hubung- Nah ......... setamat mengemudi
annya dengan laju kendaraan. sambil bereksperimen ! RI
LAIN· LAIN:
Tapi pembaca dapat saja mem-
RELAY 12 V } Lihat
SPEAKER MINI 8 .Q Artikel
SOCKET IC 16 PIN & 14 PIN.

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2519


Saklar Analog
sebagai AM Modulator
Ju nibakti Sanubari
Pendahuluan.
logika satu , maka saklar akan
Dalam komunikasi rad io, mo- bersifat hu bung singkat dan isya-
dulasi adalah masa lah utama. Se- rm Ct) rat yang ada pada masukkan
fm(t). fc(t )
karang dikenal bermacam-macam . - - -- -,
akan d il impahkan seluruhnya
modu lasi antara la in: modu lasi AM out
pada keluaran.
f c.( t )
AM, modulasi FM, dan lain se-
bagainya. Dari kesemua jenis mo-
dulasi di atas, modulasi AM ada-
lah jenis modulasi yang pal ing Saklar analog sebagai AM modu-
sering dan banyak digunakan. lator.
Dalam artikel sin gkat ini akan Seperti sudah d isebutkan di
Gambar 1. Bagan pembangkit AM .
dibahas tentang penggunaan sa atas, tugas dari saklar analog in i
klar analog (analog switch ) se- adalah membentuk suku perkali-
bagai modulator AM. Saklar analog yang d ipakai bi- an dari persamaan (1) di atas.
Bilamana dibandingkan rang- asanya sudah berbent u k IC, mi- Untuk memenuhi hal tersebut
kaian modu lator yang lain, jenis salnya IC CD 4066 yang mem- maka saklar analog tersebut di-
modulator ini akan lebih murah punyai konstruksi kaki seperti rangkai seperti dalam gambar 4
dan mudah . Tetapi dengan suatu gambar 2.
catatan, bahwa frekuensi kerja
atau frekuensi oembawa yang di-
pakai dalam r;remancar tersebut
tidak terlalu ti-nggi. Hal in i di- - --- Vee
sebabkan oleh keterbatasan fre- CD 4066
kuensi kerja dari saklar analog 1/01
tersebut. Bilamana freku ensi Saklar Anal og
lsyarat 2
kerja dari pema ncar yang akan
suara
dibuat cukup tinggi, maka pe- Gambar 2.
ranan saklar analog harus d iganti Konstruksi kak i IC t ipe CD 4066
13
.___ .. vss
o leh FET. .
Suatu sinyal AM mem punyai Di dalam IC tersebut tersedia lsyarat
4 buah saklar analog, yang bila- pembawa
persamaan fungsi seperti dafam
persamaan (1). mana dit injau satu persatu dapat
t0 (t) = fc (t) + fc (t). fm (t) digambarkan seperti dalam gam- Garn bar 4 .
. " . . . . . . ... ..... .. ( 1) . bar 3 . Saklar ana log sebagai pengali

Saklar analog memoentuk suku


kedua dari persamaan ( 1) di atas, saklar analog
Keluaran
yang sebe narnya merupakan Bi lamana isyarat keluarannya di-
unsur perkalian. Rangkaian pen- Kontrol gambar sebagai fungsi t akan di-
jumlah yang dipasang setelah sa- Gambar 3. dapatkan gambar seperti dalam
klar analog akan berfungsi men- Konstruksi satu buah saklar analog gambar 5.
jumlahkan suku pertama dan ke- Disaat terminal kontro l diberi lo-
dua dari persamaan (1) di atas. gika nol, sak lar akan · bersifat Bi lamana diperhatika n secara
Jadi secara prinsip pembangkitan hu bung buka d"n isyarat pada terperinc i, maka akan dapatlah
sinyal AM dapat digambarkan masu kkan tidak akan sampai di- disimpulkan bahwa isyarat dalam
dengan bagan kotak seperti da- keluarannya. Sedangkan sebali k- gambar Sc adalah merupakan
lam gambar 1 d i bawah. nya bila terminal kontrol diberi perkalian antara isyarat suara

2520 ELEKTRON, 25, TH.VII, 1983


Sa klar Ana log sebagai AM Modulat or

f(t) = fm(t)
2
{+ + ! cos Wet
oleh besarnya amp litudo isyar-at
pem bawa, tetapi akan persis
sama besar dengan isyarat suara
- ~ cos 3Wct + ..... } yang dimasukkan pada t erminal_
Vs a lsvar11 suara vang a kin d ik:id m
... . .... .. . ........... (3). masukan saklar analog. Misalkan
amplitudo isyarat suara yang di-
Bilamana yang diperhatikan masukkan adalah sebesar Am,
• hanya suku kedua dari persama- maka amplitudo isyarat keluaran
an (3) di atas akan didapatkan saklar analog akan sebesar Am
Vpt ~ lsva r1t pemi:>awa
persamaan (4) . juga. Dengan demikian ampli-
□□□□ noon ~ 2
t ud o suku kedua dari persamaan
f(t) = ( 77 cos Wet). fm (t) .. (4) . (3) akan menjadi (2/rr). Am·
Bilamana rangkaian BPF mem-
Persamaan (4) ini sudah sama
punyai penguatan sebesar K,
dengan suku kedua dari persama-
maka ketuaran dari BPF akan
an (1), dengan mengingat bahwa
menurut persamaan (5).
fc(t) dalam persamaan ( 1) itu
juga mempunyai bentuk sinu- 2.Am,K
v 0 (t)=( 11
)•(cosWct
soida.
Gambar 5. Memang dala m rangkaian
cos Wmt) . . . . . . . . (5).
Bentuk isyarat rangkaian gambar 4 . menggunakan analog switch ini
yang a kan dikirim dengan isyarat bukanlah rangkaian pengali mur- W m adalah frekuensi isyarat
pemba wanya. Disaat isyarat ni, tetapi ha! ini tidak menjadi suara yang d iumpankan pada
pembawa berlogika nol, saklar masalah karena indeks modulasi- saklar analog.
akan terhubung buka dan tidak nya dapat diatur dengan rangka i-
ada isyarat keluara n. Sedangkan an penjumlah yang di p asang se- Keseluruhan faktor amplitudo
disaat isyarat pembawa berlogika telah rangkaian saklar analog. dari persamaan (5) di atas akan
satu, saklar aka n bersHat hubung Pemilihan komponen kedualah menentukan besarnya amplitudo
singkat sehingga akan timbu l ke- dari persam aan (3) di atas yang isyarat pembawa y a ng akan di-
luaran. Jadi ada atau tidal--nya dilewatkan , dapat d ilakukan de- perlu kan untuk mendapatkan in-
isyarat keluaran d it e ntukan oleh ngan menggunakan tapis (filte r) deks modulasi tertentu'.
isyarat pem baw anya at au dapat BPF. Filter ini haruslah m em- lndeks m odu lasi menurut gam-
dikatakan bahwa isyarat sua ra punyai frekuensi kerja persis bar 7 d apatlah ditulis persama-
dipotong-potong o leh isyarat sama dengan We dan mempunyai an (6) .
pem bawa. Dal am hal in i am pli- lebar pita (bandwitch) sama de-
tudo isyarat pembawa tidaklah ngan frekuensi maksimum suara
menentukan besarnya isyarat yang akan dilalukan . Jadi secara
keluaran sepert i dal a m pengal i prinsi p dapat digam barkan se-
analog murni, tet api hanyalah telah r angkaian sakl a r analog ha-
menentukan kapan isyarat keluar- ruslah dipas;1ng BPF seperti da-
an akan timbu l. la m gam bar 6.
Proses di atas, bilamana dinya-
takan dalam bentuk persamaan a
kan didapatkan persa m aan (2). Gambar 7.
Be ,nu k isyarat AM secara u m um
f(t) = f m(t) { ~ +
2
~A c os
~
2.A m = ..... (6a).
3 . 1f Gambar 6 .
Bagan kotak pemba ngkit DSB
..... } .... . . .. . . ... (2). . .. . .... . ... (6b}.
Amplitud o A yang me rupakan Rang kai an dala m gambar 6
amplitudo isy arat pembawa da- disebut juga rangkaian pembang- Bilamana dihubungkan dengan
lam persamaan (2) tersebut kit DSB, karena keluaran dari bentu k keluaran dari rangkaian
tidaklah mem punyai arti se suatu. rangkaian ini m erupakan isy arat pembangkit DSB dalam gam bar
Oleh karena itu da pat saja di- DSB. akan didapatkan bahwa besar-
gantikan dengan satu, sehi ngga Amplitudo keluaran dari sa- nya Ap adalah sama de ngan (2/rr)
menjadi persamaan (3). klar analog tidakl ah dipengaruhi K.Am (lihat gambar 8 ).

ELEKTRON 25, TH .VII , 1983 2521


Saklar Analog sebagai AM Modulator

Oengan melihat gambar VI 11 dan


persamaan (6) dapatlah ditulis 10K
persamaan (7) di bawah.
2. K. Am
Ap = 11 0,1 V

Gambar 8 .
+1S V
Bentuk isyarat DSB keluaran
rangkaian gambar 6.

Bentuk isyarat DSB keluaran


dari rangka ian gb.
2.Am . K 2V
AC = (7).
m. 11 A M out

Bent uk persamaan (7) di atas d i-


pakai untuk menghitung penguat-
an elemen penjum lah sepert i da- - + 1sv
lam gambar 9 Hal tersebut di-
lakukan dengan mengingat faktor Gambar 10. Modulator AM dengan saklar analog.
penguatan elemen penjumlah se- ( Besaran tegangan yang tercantum pada gambar adalah besarnya isyarat).
pert i dalam gambar untuk isyarat
pembawa adalah R2 /R3, seh ing- Dari data yang diketahui di Daftar Pusta ka
ga dapat dit ulis persamaan (8) di atas dan persamaan (5) dapatlah
bawah. dihitung besarnya ampl itudo 1. Mischa Schwartz, Information,
OSB yang keluar dari SPF adalah Transmissin and Noise, Mc
VA_rr .m. R 1
R3 = 2K . Am . . . . . (8) . 3,2 Volt. Graw Hill, Book Company,
1978.
Bilamana dipilih R 1 = R2 akan
VA ad alah amplitudo keluaran didapatlah R 3 = 9,4 R2 • Misal- 2. National Semicondoctor,
dari osilator pembawa. nya dipilih nilai R 1 = R2 = 10 K CMOS Data Book, 1978.
Misalnya diketahui besarnya ohm, maka nilai R3 = 94 k ohm. 3. Tobey, Operational Ampli fiers,
Salah satu contoh rangkaian Design and Application, Mc
amp litudo isyarat suara yang
lengkap dari modu lator AM de- Graw Hill Book Company,
akan diumpankan pada masuk-
kan gambar 6. adalah 1 Volt ngan frekuensi pembawa 100 Kc 1971. gi
aan amplitudo isyarat pem bawa dapat dilihat dalam gambar 10.
dari osilator adalah 2 Volt, se-
Besaran tegangnan yang tercan-
dangkan bati SPF 5 kali dan di- tum pada gambar adalah besar·
inginkan indeks modulasi 60%,
nya isyarat.
maka nil ai-nilai R1 , R2 dan R3
dalam gambar 10 akan dapat di- Bilamana frekuensi pembawa
h itung. yang akan dipakai di atas 1 Mc,
maka rangkaian saklar analog
perlu digantikan dengan FET
seperti dalam gb. 11 di bawah

3 K3
°1
Gambar 9.
Bagan pembangkit AM dengan saklar analog Gambar 1 1. Fat sebagai saklar analog

2522 ELEKTRON 25, -TH.VII, 1983


1. Anggrahito S. 7374056 30. Titin Ratnasari 7378102
2. Rachmat A.Zainuddin 7369005 31. Indro Kusambodo 7378081
3. Agus Astono 7374022 32. Aryono D.N. 7377056
4. Dinan Suwandi 7370010 33, Asep Burhan 7377078
5. Billy -Rustandi 7374052 .34. Tantawil Dahari 7377003
6. Mulyadi 7369037 35. Widodo H. S. 7376027
7. Djoko Hardoyo 7374068 36. Lely Herlina 73'78029
8. Dj_oko Widodo 7362042 37. Satya Sudhana 7378037
9. Endang Sofyan 7371022 38. Gde Wisnaya W. 7377075
10. Rasbudjur Muli. 7372085 39. Sugeng Purwanto 7378032
11. Zulkifli 7369053 40. Purnama Surya 7377114
12. Sayadi Amin 7373059 41. Bachrulhayat 7375124
13. Siswo Hadipramono 7373062 42. Akhmad Gunawan 7375128
14. Hindradjat 7369011 43. Itoy Kiskenda 7375096
15. Hendarto 7370005 44. Boy Trianto 7377081
16. Djoko Haryanto 7373074 45. Walden Bakara 7377081
17. Harijanti Yusuf. 7373048 46. Dede Rochman 7377119
18. Antonius Sumarsono 7376023 47. Lie Hian Bie 7376102
19. Arief P. Sutardjo . 7376047 48. Teguh Rahardjo 7376026
20. Djonggi D. Lr. 7375112 49. Djoko Suprabowo 7376086
21. Susilarini 7377042 50. Wahyu Winardi 7375032
22. M. Budi Susilo 7377058 51. Budiman ADI 7376114
23. Ridwan W. 7377060 52. Y oyon Ahmudiarto 7377115
24. Sigit Haryadi 7378089 53. Tjutju Rahayu Liusman 7375133
25. Ratna Budi Utari 7375089: 54. Bambang Hardjanto 7376094
26. Agus Wahyono 7375088 55. Isnu wardianto 7378055
27. Wahyu Utomo 7376101 56. Yusran Darius 7377086
-28. Irwandi 7376077 57. Yanto Haryanto 7377087
29. Nasrudin 7377045 58. Widodo Abdrurachman 7376008

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


2523
Automatic Tuning_Dial
Tedi Tardiana

Saat ini di bidan g audio, pabrik- pat menggantikan fungsi tuning Blok diagram rangkaian pengatur
pabrik telah memproduksi ber- cf.ial (kenop pemilih gelombang). automatic tuning dial dapat di-
macam-macam komponen sistem Nah para penggemar elektrome• lihat pada gambar 1. Suatu pro-
audio seperti: tape de ck, pick up, kanik tentu ingin mengetahui gram fungsi dapat melaku kan
tuner, amplifier, equalizer, sistem bagaimana kerJa pera1atan oto- fungsi : l. Scanning ke atas (up
speaker dsb. Kalau k ita lihat pro- matic tuning dial ini. Kal i ini scanning), 2. Scan ning ke bawah
duk-produk tsb, maka akan ter· · penufis ~engeten gah kan su atu (down scanning), 3, Menghenti-
lihat adanya kemaju an bukan rangkaian pengatur, y ang dapat kan scanning (sto p scanning),
saja dari segi kualitas suara yang dengan mudah dibuat karena yang dipakai untuk men ghenti-
dihasilkan, tetapi juga dari· segi menggunakan komponen-kom- kan scanning bila tidak ada pe-
pengoperasiannya. Pengoperasian ponen yang tidak terlalu susah mancar, atau untuk pem ancar
peralatannya mengarah ke yang untuk didapatkan. Penu lis hanya kecil. Untuk membalikkan arah
serba otomatis dan prakt is, tentu akan menjelaskan rangkaian peng- scanning kita tidak usah mem ijit
saja dibarengi dengan peningkat- aturnya saja, sedangkan peneri• t ombol stop scanning, tap1 dapat
an harga alat tersebut. manya itu sendiri t idak penu lis langsung memij it tombol up atau
uraikan. Jadi kita hanya me- down scanning. Juga bi a scan-
Dengan digunakannya micro
modifikasi suatu penerima yang ning telah mencapai uj\Jn g atas
switch dan soft to uch switch lama dan memperlengkapinya atau bawah dari band fre,<.•tensi,
(saklar sentuh). maka pengopera- dengan suatu Automatic tuning rangkaian ini akan secara o :oma-
sian peralatan seperti tape deck, dial. Perhatian utama adalah tis membalikkan arah scann ing.
tuner dan amplifier menjadi pada variabel kapasitor (varco) Program fungsi yan g diker endaki
sangat praktis dan m uda h. Segala
penerima itu, karena pen gaturan- akan mengatur arah scann ng de-
gerak mekanis yang biasanya nya menggunakan motor yang ngan mengatur arah putaran m o·
mengganggu keandalan peralatan akan menggerakkan k omponen tor dan sekaligus mengatur gerak
dapat dikurangi, karena dengan itu. motor tsb. B kemudian ada
sekali sentuh saja kita sudah
dapat melakukan suatu fungsi.
Misalnya saja untuk membe-
sarkan volume am plifier, kita
-Bagi.in !:!e l: tro n ik
hanya cukup menyentuh su atu r - - - .. -. - - . - .. - - .. - - - -- ,
switch dan bila suara yang di-
kehendaki telah dicapai, tinggal
sentl,!h switch yang lain. Untuk
memutar kaset pada tape deck,
kita tidak usah terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dengan se- Pr0 9"'1m F ungii
c__;-
~ Pe~~t ur get;1k
~
~
', ___---
M o tor OC ;---
B;>gi::in M ekan ik
, - --- -· - --- --- - - - ----- -··. --- -- - -,

Gi.gi R@duk~i =
~
- - - .'
V.irco :
m o 1o r , 1
kal i sentuh saja mekan ik tape '---;-
L--- ~: ''
: ' L __ __,

akan melakukan gerakan persis


seperti peralatan t ape deck yang i ''
''
: ~ -

'
- - - - - --- -· - - -- - - -- - - -- -
.
_ _ _ _ _ _ ..J

lama. Praktis bukan? Pcnde1eksi


~ Siny af Stro1191h
dari Sinya l Strf:n gth met~ p.e nei irn!l

Pada tuner (penerima AM/FM,


yang masih harus di perkuat de-
'
~ - - - - - - - - - - - - "' - - - - _J
.
ngan amplifier) yang baru, biasa-
nya juga diperlengkapi dengan
tombol-tombol sentu h yang da- Gambar 1

2524 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


Automatic Tuning Dial
pemancar maka sinyal yang di- bulnya out put set elah di trigger
Vee
bangkitkan dari sinyal strength ditentukan oleh besarnya RT dan
m eter akan menghenti k an gerak CT melalu i hubungan t = 1,1
motor tsb, seh ingga pemancar RT~ T· Selama pulsa berikutnya 8
yang dimaksud dicap ai. Keberh a- bel um muncul maka tegangan 3 out
silan rangka ian ini 'menangk ap ' output juga tidak akan muncu I.
pem ancar, t erutama ditentukan 555
Karena monostable 1n 1 meng-
• oleh putaran varco dan sinyal gunakan pul sa input yang ber-
-} reset 6 5
strength da ri penerima. Putaran ubah ctari keadaan 1 ke 0, m aka
varco y ang terlalu cepat akan 0.01
rangkaian in i termasukact ive low. 10 K
mengaki batkan terlewatnya pe- Sensitifitas in put monostable ini
mancar yang d ituju. O leh sebab sangat t inggi, dengan cara me-
itu diperlu k an suatu gigi reduksi nyentuh pin 2 saja k it a bisa men-
yang akan memperlambat putar-
an varco . Kecepatan put aran
y ang baik adalah apabil a unt uk
dapatkan t egangan out put. Dar i
kenyataan ini kita bisa mema n-
-..
Gambar 3.
faatkan rangkaian 1n1 untuk
; at u putaran varco diperlukan suatu saklar sent uh sepert i yang 1
wak t u kira-kira 1 men it. digunakan pada rangk aian peng- te;-:-7
... LJr -. 1
~ LJ 10
atu r kita ini .
Rangkaian Pengatur. · S R-flip -flop dapat pula dibuat
'
'
I
I
I
I
Komponen akt if yang banyak di- d,;:iri sebuah IC 555 sepert i pada I

gambar 3. Pada k eadaan Reset I I l


pakai pada rangkaian pengatu r
ini adalah IC 555. IC in i dapat (normal) (t idak ada tegan gan out
t~
berfungsi sebagai m onostable, as- put) pin 2 (set ) h arus ada t egan g-
table dan bistab le mult ivibrator, an (keadaan 1) dan pi n 6 (reset)
Gambar 4 .
tim er/delay , dan lain-lain . Untuk harus t idak ada tegangan (keada-
rangkaian ini penu lis mem akai an 0) . Tegan gan ou tput akan
muncu l (log ic 7) bi la set diberi
monostable/tim er dan fl ip-f lop
pulsa (ogic O (d igro un d} sesaat ,
set 10 7 lJr - - ,LJ
r--
set-reset , Digunakannya IC 555 I

karena t egangan yang di perl uk an untuk keadaan pin reset yang


cukup berva r iasi dan daya out-
putnya cukup besar untuk meng-
berlogic 0. Tegangan output akan.
teru s mun cu l walaupun set kem-
bal i ke posisi logic 1, hingga
re set
1

0
__
I
__,n
I I
fl
I
gerakkan relay atau motor. : : I I

Dan ju ga IC ini mudah didapat. reset berubah dari keadaan logic


0 ke keadaan logic 1. Keadaan·
keadaan in i diperl ihatkan pada
gambar 5. SR flip-flop ini bisa
ou t
:__h__J-L_
5 - 6V Gambar 5.
juga bertindak sebagai saklar
RT tekan biasa, bila reset dihubu ng- roda varco, sedem ikian sehi ngga
B
in 2
" 3 out
kan k e t egangan V cc• seh ingga
bil a· set beruba,1 dari logic 7 ke
bila varco telah h abis putaran-
nya, S1 ' atau S2' menutup se-
6 logic O dan kembal i ke logic 7, hingga arah put aran motor ber-
5 55 m aka out pu t t idak akan t etap ubah . Kedua sak lar ini d ipasang
7 5
1 tetapi akan berubah juga se- pada roda varconya.
sua i dengan perubah an setny a.
CT M isalkan k ita mu lai scanning ke
atas, maka S2 dit ekan sesaat.
Cara kerja rangkaian . Peru bahan in i akan d irasakan
--
Gambar 2
Gam bar lengkap ran gkaian peng-
atur ini adalah gam bar 6 . Saklar
oleh pin 6 IC1 dan pin 2 IC2.
Output IC 1 t idak akan berubah
(tetap 0) seh ingga rele tidak be-
S1 dan Si adalah saklar tekan
Rangkaian monostable pada gam- biasa (m ik roswitch) sebagai pro- kerj a. Sedan gkan out put IC2
bar 2 berlaku sebagai timer, di- gram f ungsi scanning. S 1 sak lar akan beru bah keadaan dari logic
mana inputnya bisa m erupakan untuk u p scanning dan S2 un t uk 0 ke 1, karena pin 2-nya merasa-
suat u trigger at au pu Isa pad a do wn scanning. Kedu a saklar ini kan perubahan dari logic 1 ke 0.
pin 2. Ou tput pada p in 3 akan dapat dipertukar kan. Sedan gkan Peru bah an pad a output I C2 ke·
m uncul bila padap in 2 ada pu lsa, S1 ' dan S2 ' adalah saklar tekan mu dian diin vert seh ingga pin 2
seperti pada gambar 4. Lama t im- y ang sama yang dipasang pada pada IC 3 merasakan perubah an

ELE KTRON 25, TH.V II , 1983 2525


Automatic T uning Dial

,-----,....- - - ,--,...~ t-- - - - - - -- -+--+sv


"' R2

,c,

Dari Sinv,J •
Sfft1"1fth MM«

Gambar 6 .

1. Seh ingga merubah keadaan Bil<1 pada suatu frekuensi, y ang


Oaftu Koms:,on1n Resistor pin 6 I C3 dari keadaan logic 0 tidak ada pemancarnya, kita
'1 1 . R 1 .R,,R11 , R 1, 'ik n/lJtwatt
ke logic 1. Akibatnya IC3 akan
=

R,. R.t., R,. R,, R, . R, 0 : l0kO/¥.iwatt ingin r.nen ghentikan gerak motor,
: ik 5/¥, w• tt
Ru
RV, : 50 I\ tr1mPOt
reset, berarti output menjadi 0 kita tinggal menyent uh ,fempeng
Oioda
dan motor berhenti. Berhent i nya tembaga P, yang di hu bungkan ke
0 1, D2 1 N4001 motor berarti posisi varco tidak p in 2 IC 5 . Akibatnya output IC 5
LE.D,, LE.01 : LED (Light Emiting Diode)
berubah lagi karena pada saat berubah dari logic O ke logic 1.
K,p~ltor
Ci ,C1 . ~ , C,, C, , 0.01.r itu ada pemancar yang diterima. Kemudian melalui rangkaian pen-
C1 , C, , 4 7 •F/ 16 Voll
juml ah (rangkaian OR, 1 5 , N 6
Tran5istor Bi la kemudian kita henda k pin- dan N 7 ), perubahan ini dijal ar-
Q,
IC,. I¼. 1c,.1c... IC,
, 80 136. 6C 107
, 555
dah ke pemancar lain lagi, m isal k an ke pin 6 ICJ yang akan me-
,c•. re~ CNi std N,) , SN 74-00 kita hendak scanning ke bawah,
reset SR-FF ini sehingga tegang•
R1l11 S1 kita tekan. Pin 2 IC 1 akan an outputnya nol. Dengan demi-
: Relt 6 Volt. 2 induk 4 an• k
R•
berubah dari keadaan l ogic 1 ke kian motor berhent i pada tre k•
S.klar
s,,s,.s,.s;, : M ikro $witch (~k1Jr t1k1n)
0, yang mengakibatkan output- wensi yang diinginkan.
Motor
nya berubah dari logic O ke 1.
Mo t.:ir DC 6 V o lt (motor pemutar llpe rekorder) Rele bekerja karena dapat aru s.
Maka t erjadi perubahan polaritas Konstr uksi Gigi Red u ksi.
pad a motor, lewat kontak-kon-
keadaan dari logic 1 ke 0, menye- tak rele. Bersamaan dengan itu Komponen/bagian yang tidak
babkan motor mulai bergerak. pin 2 IC 2 merasakan perubahan boleh diabaikari dalam membuat
Walaupun keadaan pada pin 2 dari logic 1 ke 0, seh ingga- out- dial otomatis InI adalah gigi
berubah lagi ke logik 1, motor pu tnya berubah dari O ke 1, se- redu ksi.· Gigi reduksi ini harus
tetap bergerak. Bila kemudian lama beberapa detik (tergant ung mampu memindahkan putaran
ada pemancar, maka pin 2 IC4 dari besarnya R, ) .• Perubahan ini motor yang cepat ke putaran
akan berubah dari keadaan logik diteruskan ke pin 2 IC 3 melalui yang lambat pada varco. Per-
1 ke O (sinyal dari strength meter inverter N 4 . Akibatnya output u bah an putaran motor yang
harus berlogic 1 pada saat tidak I C3 beru bah lagi dari logic 0 terlalu cepat akan menggagalkan
ada pemancar dan logic O bila ke 1 dan motor mulai bergerak usaha 'me'1angkap' pemancar
ada pemancar). Peru bahan ini tetapi berlawanan arah . Proses pada saat scanning, karena sinyal
akan mengakibatkan output IC4 'penangkapan' peman car sama dari penerima terlalu cepat ber-
berubah keadaan menjad i logik seperti pada proses di atas. ubah sehingga mot or tidak me-

2526 ELEKTRON 25, TH.VII . 1983


Automatic Tuning Dial

RODA
PU LLEY
DUDU KAN
~

- -.. ....
KARET
VARCO KASET

',
' ' ..
MOTOR
/
.. .._.,_
' {O)
' - -- ----~.,

'A'

(lambar 7

rasakan kehadiran sinyal terse- nen ke PCB yang t elah dibuat, Supply untuk rangkaian ini dapat
but. Berdasarkan percobaan yang hati-hatilah memasang IC-nya. menggunakan rangkaian pada
penulis lakukan, kecepatan putar Sebaiknya pergu nakan soket IC. gambar 12. Sum ber tega ngan 6
varco dari ujung ke uju ng, yang Kenalilah kaki-kaki komponen s/d 12 volt bisa didapat dari
memadai untuk menangkap si- yang digunakan seperti pada tegangan DC unt uk penerima
nyal , memakan waktu sekitar 1 gambar 10. Bila rele yang d iper- atau terpisah . Rangkaian ini ha-
menit. lukan ternyata tidak sama kaki- nya memerlukan arus sebesar
nya dengan kaki pada PCB, 100 mA, pad a saat m otor dan
Gigi reduksi ini bisa direalisir tempatkanlah rele t sb d i lu ar rele bekerja.
dengan menggunakan gigi biasa rangkaian. Adapun kaki-kaki rele
at au menggu nakan roda-roda pada PCB digambarkan pada Sebelum dicoba, periksalah d~-
yang dihubungkan dengan karet gambar 11. . hulu sinyal dari Strength meter
kaset . Pada gam bar 7 terlihat
konstruksi dari gigi reduksi yang
dicoba. Konstruksi in1 bebas,
tergantung dari kreatifitas pem-
baca, asal kan syarat kecepatan 1
putar di atas terpenuhi. 2
Bila dikehendaki, bisa di pasang 3
4 SN 7400
kenop manual pada salah satu
poros dari roda-roda tadi. Sebaik-
nya pelat tembaga P dari rangkai-
an, ditempatk an di kenop ini, LED
sehingga bila pada w aktu motor •
sedang bergerak, tapi kita ingin 7805
secara manual, maka putarlah
kenop tersebut. Secara otomatis +~- -
motor akan berhenti (karena
pelat P terpegang).
Pemasangan komponen.
in

-
out

"
BD 136

PCB untuk rangkaian ini bisa di- Gam bar 10.


lihat pada gamb.ar 8 dan 9. e C b
Sebelum memasangkan kompo-
2527
ELEKTRON 25, TH .VII, 1983
Automatic Tuning Dial

Gambar 8. PCB. Gambar 9. Tata \etak komponen.

harus mati. Cobalah tekan S 1 ,


motor akan bergerak ke soatu
penerima, apakah ada tegangan arah, LED 3 akan nyala. Bila
pada saat ada pemancar, atau . dia bergerak ke frekuensi y ang
sebaliknya. Bila yang pertama lebih tinggi namakanlah S 1 se-
ada tegangan sedangkan pada 6 121/ 5V bagai saklar 'up scanning' d an
saat tidak ada pemancar tidak 7805 sebaliknya S2. Bila kemudia n ada
ada, tambahkanlah ran gkaian pemancar yang cukup ku at. se·
pembalik (inverter} sebelum di• hingga LED4 nyala, ma ka motor
masukkan ke rangkaian . Bila 0.01 100 akan berhenti. Selanjutnya coba
semua telah beres, pertama-tama ,uF tekan S 2 • LED 3 akan menyala
cobalah gigi reduksi dengan mo- sebentar bila LED 4 meny ala.
Tentu kalau LED 3 ma ti, motor

Simbol Rele & Kontak re \e -- tidak akan bergerak. Putarlah RV 1


sedikit. Coba tekan S 2 sekali
Gambar 12. lagi. Bila kemudian LED 3 terus
nyala sedangkan LED4 m ati,
tor dan varconya menggunakan maka pengaruh sinyal dari pe-
• • • tegangan dari luar, apakah cukup mancar tadi sudah hilan g. Arti-
• • baik dan memenuhi syarat? Bil a
itu sudah OK, maka siaplah kita
nya pemancar tadi sudah d iting-
galkan. Setelah it u dipenuhi,
• • • mencoba peralatan yaRg kita
buat ini.
maka selesailah tahap percobaan
dan set rangkaian in i. Dengan
Set !ah radio/penerima pada fre- demikian anda sudah mempunya i
keuensi/gelombang yang kosong sebuah pengatur A utomatik tu-
Tampak bawah
dengan memutar dial tuning se- ning dial yang ·cukup bisa dian-
Gambar II.
cara m anual. Lihatlah LED4 , dalkan . Selamat mencoba. Kl

2528 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


INDONESI:~ M&Ntl,iU~ KAI AN
/ - ;. . ¾½o/ ..,, s ; - ; X

- t£
R- ASAR ~ 'TL- L E PON DIGIT
pembacpJ; mifififkLJti' perhembonqa11 penggun
lndonisw yai,g d;t?elo/cJ oleh Perum 7elelwm
alason- ]$£J!1ifjhon sistcm tC'lepon digi ta
dHaku 'r.id(lj) sis/em /e/epon analog ya
9';!.llakq_pffeY ad_ir'/j O~ditcranglwn prinsip das
'Cf.im dfl/taf ·~ta ~}kit tinjauan 1eknis
sebagai penga,;t<l memban ·
'ifitn d/lflaJ. If/; i
menuit[f;;istent'
S!:jurul:J:,'"$JJFGl1 ..::: ..

Bagi pembaca y ang sering MENGA PA D IGIT AL? selama sinyal dirambatkan, ter-
menggunakan pesawat telepon, utama untuk sambung.in jarak
Banyak alasan pengalihan. tele-
barangkali pernah mengalami sa- jauh. Sinyal yang t elah melemah
pon dari ST A ke STD, baik be-
lah sambung, atau sedang asyik- dikuatkan kembali, tapi tentu
rupa alasan teknis meuµun eko-
asyiknya berbincang tiba-tiba hu- deraunya ikut dikuatkan pula,
nomis. Berikut ini akan dicoba
bungan terputus. Mungkin pula sehingga distorsi akan tetap ada.
memperinci alasan-alasan terse-
suatu saat anda "terpaksa" me- Pada STD, sinyal yang dikirim-
but dengan membandingkan ciri
nguping pembicaraan orang lain. ka n hanya terdiri dari pu lsa-pu lsa
Dan yang paling menjengkelkan dan sifat masing-masing sistem biner, yang hanya memiliki dua
dari berbagai segi.
tentunya kesulitan untuk men- level tegangan, 1 dan 0. Apab ila
dapatkan hu bungan telepon pada sinyal digital mengalami distorsi
Kualitas
jam-jam sibuk. Hal-hal di atas akibat derau, maka penerima
adalah sebagian kelemahan sis- Pad a STA dan STD terdapat masih akan dapat membedakan
tern telepon di Indonesia saat perbedaan yang mendasar (lihat mana sinyal 1 dan mana sinyal 0,
ini yang menggunakan Sistem Box) mengenai bentuk sinyal sehingga informasi yang dikirim-
Telepon Analog (kita singkat saja yang dikirim. Dal am STA, sinyal kan tidak berubah. Tentunya ke-
STA). pembicaraan/informasi yang di- mungkinc1n terjadinya kesalahan
ubah dalam bentuk sinyal analog tetap ada (sinyal 1 dikira 0, atau
Pihak Perumtel sebagai penge- yang dikirimkan akan lebih mu- sebaliknya), tapi de ngan menggu-
lola tunggal perteleponan dalam dah dipengaruhi oleh derau nakan peralatan yang baik. ke-
negeri bukannya tidak menyadari (noise), sehingga informasi yang mungkinan ini dapat diperkecil.
hal ini. Karena itu kini Perumtel diperoleh pada pene rima telah Di sini jarak tidak menjadi ma-
merencanakan untuk menerap- berubah atau telah mengalami salah, karena adanya alat yang
kan sistem baru, Sistem Telepon distorsi. Makin besar ja rak trans- dapat merekonstruksi pulsa yang
Digital (STD). Bahkan kontrak misi, distorsi akan semakin besar dikirimkan, disebut regenerator.
pembelian peralatan telah ditan- pula. Jadi jika distorsi d irasakan sudah
datangani bulan Juni 1982 yang Memang ada alat yang disebut terlalu besar dan memungkinkan
lalu, suatu pertanda nyata bahwa repeater, tapi sebenarnya alat ini terjadinya kesalahan , maka pu lsa-
Indonesia mulai memasuki era hanya berfungsi sebagai penguat pulsa tersebut "diukur" oleh re-
telepon d igital. terhadap redaman yang t erjadi generator, untu k kemu dian di-

ELEKTRON 25, TH .VII , 1983 2529


sona/ computer ketika pertama
kali keluar dapat berharga 10
juta rupiah, maka kini kita dapat
REGENERATOR
JuU1__ j i ka Vi :;;,c 0,5 ➔ Vo = 1
memperolehnya hanya dengan 2
juta rupiah. Hampir semua pe-
~ jika Vi < 0,5 ➔ Vo ~ 0
rangkat teknologi yang tadinya
bersifat elektromakneti k atau
elektromekanis, ki ni berubah
Gambar 1 Regenerator
menjadi serba elektron ik. Di sini
teruskan dalam bentuk aslinya·. sioner. Kini rangkaian _ dengan terlihat keuntungan penggunaan
Jadi regenerator seolah-ol ah me- 100.000 transistor dapat diper- STD. STD, sebagai suatu sistem
reparasi pu lsa-pulsa yang telah oleh dalam satu chip dengan yang full-electronic , ha rganya se-
terd istorsi seh ingga "sehat" kem- ukuran 1 mm x 1 mm. Ongkos makin murah (relatif terh adap
bali. produksi semakin murah, karena kemampuan nya), piranti keras-
Pada STD, regenerator di- digunakan alat-alat : teknologi nya mud ah diperoieh karena di-
tempatkan pada jarak tertentu, tinggi dengan kemampuan se- produksi dimana-mana, serta
tergantung dari saluran transmisi makin besar. Keadaan ini meng- ruang yang dibutuhkan j auh
(kabel) yang digunakan. Untuk akibatkan harga yang semakin lebih kecil volume nya dibanding-
kabel PCM biasa (empat kawat), berkurang, karena semak in ba- kan dengan ST A. Kin i , diperki-
setiap 1,3 - 1,8 km. Jika diguna- nyak orang yang memproduksi rakan ukuran sentral telepon di-
kan kabel koaksia l bisa lebih jauh, dan menggunakannya. Kalau per- gital hanya seperempat sentral
setiap 10 km, dan jika rnemakai
serat optik, regenerator cukup· di-
pasang setiap jarak 20 k m .
Penghematan Saluran
STD dapat me nghemat
saluran f isis karena setiap 30 sa-
luran pem bicaraan digabungk.a.r
secara multipleks waktu, kemudi -
an dilewatkan pada sebuah salur- ungan (sw
an PCM-empat kawat. Sedangkan rhubungan
untuk ST A yang tak mengguna-
penyambu
kan modu lasi, set iap saluran
manggil dan
pembicaraan harus memiliki se-
a, termas
buah saluran fisis (dua kawat).
tungan juml
Penghematan kabel lebih terasa
jumlah salu
jika digunakan kabel dengan ka-
ran nada sib
pasitas yang leb ih besar seperti
koaksial dan serat optik, sehingga
biaya kabel-per-sa m bungan tele-
pon akan semaki n m urah. ·
Selain itu penggunaan kabel
yang berkapasitas besar juga
menghindarkan induksi antar ka-
bel (penyebab cross talk), karena
saluran multipair cable yang pa-
dat dapat · digantikan dengan se- smisi. yang me .
dikit saluran yang berkapasitas alah-masalah pen ··
besar tersebut. yal. misalnya m
.,,., Pal)~hylenc hau .n:.
.,. ftta bzj.:a · .luran. multiplex•
lini1 " fill kab-:1
ihnya.
Cl iltltl : ~ ?,1tr1

Gambar 2 : Multipair cable untuk STA


atu bagian
g adalah Si
Perkembangan Te knologi s pemang
Solid state electronics, atau elepon Ad
teknologi elektroni ka zat padat
t erus berkembang secara revolu-
2530
telepon analog, untuk jumlah singkat, karena tidak ada lagi realisasikan program-program
sambungan telepon yang sama. "waktu kerja" yang d iperlukan t.imbahan bagi telepon kita. Mi-
Di . lain pihak, orang mulai untuk bekerjanya rele-rele elek- salnya kita ingin ke luar kota,
meninggalkan ST A, karena ba- tromekanik. maka tinggal memprogram tele-
nyak yang tertarik dengan tek- Disamping itu ketepatan pe- pon kita agar dapat menjawab:
nologi digital. Akibatnya, per- nyambungan juga akan bertam- "Tuan X sedang ke fuar kota.
alatan STA semakin mahal dan bah, karena seluruh kerja switch Ada pesan?", kemudian me-
sukucadangnya sulit diperoleh, dikendalikan oleh komputer se- rekam pesan-pesan penefepon.
sehingga biaya operasi·onalpun suai dengan intruksi yang di- Teknologi komputer ini lah yang
meningkat. Hal ini mau tak mau programkan kepadanya. menjad i kunci menuju keterpa-
memaksa kita berp ikir dua kali duan sistem telepon dengan sis-
bila ingin t etap menggunakan F ungsi Telepon. tern telekomunikasi lainnya.
STA. Dengan digitalisasi tefepon,
Apabila pad a ST A fungsi tele-
pon hanyalah sebagai sarana ko- maka saluran telepon dapat pula
Ketepatan dan Kecepatan Pe- digabungkan dengan saluran ko-
munikasi pembicaraan saja, maka
nyambu ng (.Switching) munikasi data, karena sama-sama
dengan ST D , khususnya dengan
softw are (program) dari koh ,7,· digital, sehingga mu lai dapat di-
Dengan digunakannya switch puter, telepon menjanjikan ben- wujudkan apa yang dinamakan
elektronik pada STD, mc1 ka tuk pelayanan (features) yang Integrated Service Digital Net-
waktu yang dibutuhkan agar pro- lebih beragam. work, yaitu keterpaduan jaringan
ses penyambungan t elepon Adan' Jika piranti lunak tidak lagi komunikasi pelayanan dalam
B tercapai menjadi j auh lebih menjadi masalah, maka dapat di- bentuk digital. Misalnya pengada-
an bank data (informasi) yang
menghimpun semua keterangan,
ataupun penerbitan mass media,
semacam Pusat I nformasi Nasio-
nal (PIN) yang baru diresmikan
itu. Apabila kita ingin mencari
informasi, _atau ingin membaca
majalah ELEKTRON terbitan be-
berapa tahun yang lalu, tinggal
memutar nomor telepon ter-
tentu, maka pada layar T V anda
(yang disambungkan pada tele-
p on) akan muncul tulisan yang
anda perlukan, ataupun artikel
dari majalah yang anda mint~.
Pelayanan semacam ini, seperti
.... · , tuu.ut) ji teletext, videotext, telex, tele-
ng tidak dipak pon dsb. hanya dapat dipadukan
. buoy1kan bel pa apabila semuanya diproses dan
dikirimkan dalam bent uk sinyal
.B, . serta berbagai tu{I
yang menjamin terh digital. Dapat disimpulkan, bah-
telepon A dengan tel wa dengan telepon digital, fungsi
. Pada .· sistem telep t elepon menjadi beragam & ser-
pr~ ini banyak men baguna.
rele_-rele yang terdap
· ntral telepon sehingg
ngaturannya kurang bai
erdapat kerriuogkinan
· gil, atau bahkan tid
g samasekali. ·
(9ses· tomsmisi, •sin.
·.· leJcm·· dfr.ibah dal
· ,dikirimk.an
. · ·bung
Gambar 3 : Data telephone set

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2531 '


Tabel 1
PENERAPAN TELEPON DI - Distribusi telepon digital tahap I
GITAL DI INDONESIA

Jumlah
Tempat
Pemakaian STD di Indonesia Sambungan
tidak dapat dilakukan sekaligus,
karena sampai saat ini hampir
semua sentral telepon yang ada Jakarta 27.500 L.U
(ST A ) masih dapat berfungsi Bandung 14.000 L.U
dengan baik.
Gorontalo
2.000 L.U
Bitung
Untuk sementara Perumtel Pangkalanbrandan
merencanakan untuk memasang 2.000 L.U
Kabanjahe
telepon digita l bagi penambahan
sambungan telepon . Jadi apabil a Cengkareng Inter-
5.000 L.U
ada permintaan sambungan tele- nat ional Airport
Gam bar 4 : Pemasangan s-r -'!:
pon baru pada suatu daerah, Serta beberapa ka n pulau-pula..:::,c;:-;
2.000 L. U
maka akan dipenuhi denga n te le- · tempat lainnya
pon digital, sehingga seolah-olah
diciptakan pu lau-pulau digital,
yang dikeli lingi oleh STA lama.

Agar kedua jenis sentral te r-


guan dan redaman
sebut dapat berkomunikasi, ten- · · mungkin
tunya d iperlukan suatu interface,
perti pad
dalam hal ini pengubah dari
an rept.a te
digital ke analog (DA converter)
· , .~n mempe
dan pengubah dari analog ke di- .n · · ·· · · ·' le
gital (AD converter). Dengan per-
timbangan yang me lihat j au h ke
depan, maka diputuskan untuk
meletakkan AD & DA converter
pada "pintu" sent ral analog, sistem tefepcin digital.
artinya untuk transm isi antara yang · mendasar- · den
sentra l analog & digital diguna- i,nalog terletak pada
kan siny-al digital, baru setelah dikirimJ<an. Pada sist
sampai d i sentral analog, sinyal . sir;iyal ya
tersebut diubah bentuknya men- '· lagi sinyal . ,
jadi sinyal ana log. A pabila suatu yang diskrit · (terp ·
saat sentral analog tersebut akan Jadi apa pila .kita ·
diganti dengan sentral digital, kontinu sepe
maka saluran transm isi digita lnya
telah tersedia. Di samping itu,
dengan menggu nakan t r ansmisi
digital maka seperti yang telah
diterangkan di muka, kualitas
penerimaan akan menjadi lebih
baik.

Sampai dengan akhir tahun


1984, akan dipasang 52.5 00 sam-
bungan telepon (fine unit ) yang
didistribusikan ke wi layah-wi-
layah:

2532 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


Jakarta dan Bandung men- mati pelayanan telepon yang full
dapat jatah terbanyak, karena ke- digital di seluruh tanah air?
butuhannya terus meningkat.
Telah disinggung di atas bahwa
Tapi di lain pihak juga akan di- kita tidak bisa mengganti seluruh
coba pemasangan di kota-kota
, sistem analog yang ada sekarang
kecil, untuk melihat performan-
secara bersama-sama dalam wak-
cenya. Jadi boleh dikatakan ta-
tu singkat, sebab biaya yang di-
hap pertama pemasangari telepon
butuhkan akan besar sekali,
digital ini merupakan semacam
,padahal sistem analog kita saat
proyek percontohan, bukan dari
ini masih fungsional. Tapi tentu- .
segi alat atau operasional _teknis-
nya sentral-sentral analog terse-
nya, melainkan compatibility de-
but memil iki batas umur, se-
ngan I ingkungan sekitar (analog),
hingga apabila sudah waktunya
pemel iharaan sentral, dsb.
afkir, maka akan digantikan de-
Karena telapon digita l d ima-
alura,n 2 1(8wi[ uotuk l'lubu~n :11n tlllr
--•1t.~dlg,,tal
sentr;,I 1nitlO,O. ngan telepon digital. Demikian
• ~ttlePQnal'ltlog
= sudkan untuk menambah kapa-
e k.a11,-,;n
lodr vran 4 u n i u t: riuwnlil'!'n
8 n tll1 ien11.11I ~ l!l•til M!f ta antara
seteru snya, digitalisasi telepon
~ntelepon
sitas telepon yang ada, dan be-
si!ntral ar..alog Qi'/\ dlg,,taf
akan terus berjalan, perlahan tapi
lum mengganti sentral analog,
pasti. Secara kuantitatif hal ter-
maka t~ntu timbul pertanyaan:
~ seolah-olah merupa- sebut dapat dil ihat dari tabel
1 Lalu bagaimana? Apakah sentral
telepon analog akan digunakan Adapula kemungkinan lain
terus? Kapan kita dapat menik- yaitu apabila suatu daerah yan~
memerlukan penambahan · sam-
bungan · telepon baru dinilai
kurang cocok untuk diberi tele-
1 ➔ teg. = 7,6V; pon digital, maka daerah tersebut
2 ➔ · :;, 9,2 volt ➔ -- akan memperoleh sentral telepon
3 -➔ =· 8, 1 volt ➔ 8v . ana log second h and yang di-
4 ➔ "" 11 volt 4 llv -s_ pindahkan dari daerah tertentu.
Sementara daerah yang memberi-
rmasi mengenai tegangan· kan sentra l anal ognya akan mem-
al tersebut kemudian dikode- a peroleh telepon dig ital. •
dalam bentuk bilangan biner, r Dari uraian di atas dapat kita
bHangan berbasis d ambil kesimpu lan bahwa semakin
~ h: . lama jum lah telepon analog ber-
I te_gangan
kurang, sementa ra telepon d igita'
bertambah terus dengan pesat.
Ha l in i tercermin dari perkiraan
penambahan jumlah telepon ana-
log dan digital d i Indonesia sam-
pai Pelita VI (1994 - 1999).

penamoa ~an
telcpon ( x 105 )

11

10

0001 · Bentuk sin


0010 (berbentuk Q dan 1)

'" 0011 .Karena s•n -· · -


OHO adalah .pul _
1000 _memiliki d .
1001 . -
aka ·disto ,,,,
1011 tah un

1111

2533
Tabel 2: PEMBANGU NAN SAMBUNGAN TELEPON DI INDONESIA Sistem ini menggunakan PCM
30 channel, artinya dari sebuah
Pemasangan sistem Penarnbahan Pen am bahan saluran fisik dapat d.iperoleh 30
telepon d igital sebagai sistem tele- sam bungan te• saluran sambungan; sehingga le-
Tahun Repel it a penggant i telep on pon d ig i tal lepon ar.alog Jumlah
analog yang telah"h abis
I
( baru·) ( baru ) bih ekonom is d ari pad a sistel'T]
masa paka inya PCM 24 channel yang dikembang-
kan Amerika.
1984 - 1989 IV 80.800 L . U 18 7.200 L.U 74.800 L. U 34 2.800 L . U
548.600 L . U
Dengan sistem PCM 30 terse-
1989 - 1994 V 37.600 L .U 435.4 00 L .U 75.600 L . U
1994- 1999 VI 406.500 L.U 785.4 00 L .U 2 2.600 L . U 1.214.500 L.U but. setiap detiknya akan disalur-
kan 2.048.000 bit informasi (be-
Menurut Fundam ental Plan yang tel ah berupa sate! it d igital. rupa pulsa O dan 1). yang berasal
Perumtel 1972, diperkirakan dari 30 saluran, yang digabung-
jumlah sambungan telepon pada SISTEM DAN FABRIKASI kan secara TOM (Time Division
tahun 2000 di Indonesia men- Mu lt iplexing).
capai 2,5 juta sambungan, yang Sistem telepon digital yang di- Sebagai komputer pengontrol
berarti peningkatan rasio jumlah gunakan di Indonesia adalah pro- digunakan prosesor special-pur-
sambungan terhadap jumlah pen- duksi perusahaan Jer man Barat pose SSP 103, 112 dan 113,
duduk, dari 5 sambungan per Siemens A.G., yang dikenal de- yang mengatur semua kegiatan
1000 penduduk tahun 1980, ngan nam_a EWSD (Elektr.o nische switching serta transmisi (multi-
menjadi sekitar 11 sambu ngan Wahl System Digital) untuk ja- plex) sesuai dengan program
per 1000 . penduduk (dengan ringan telepon umum, serta EMS yang diberikan (Stored Program
asumsi jumlah penduduk t ahun untuk jaringan telepon privat. Control).
2000 sekitar 230 juta j iwa) De-
ngan demikian dapat diperkira-
kan bahwa jumlah sambungan
telepon digital pada tahun 2000
itu akan mencapai separu h (± 1,2
juta samb.u ngan) da ri seluruh
sambungan telepon y an g ad a.
Dalam bidang transm isi, di-
usahakan penggantian semua
kabel yang berhubu ngan dengan
sentral telepon digital diganti
dengan kabel PCM (4 kawat),
baik berupa multipair cable biasa,
maupun kabel-kabel koak sial
atau serat optik yang berkemam-
puan lebih tinggi. Sedangkan sis-
tern transmisi yang relatif baru,
sehingga masih akan berfungsi
hingga t ahun 2000 akan tetap
d igunakan , seperti Jar in gan Mi-
crowave Jawa - Bali, Trans -
Sumatera, Indonesia Ti mur, dan
· Jaringan Sistem Komu nikasi Ka-
bel laut (SKKL), k arena sistem
tersebut masih dapat d iandalkan.
Sementara perkemban gan tek-
nologi satelit juga mengarah
pada digitalisasi, dengan sistem
TOMA (Tim e Division Multiple
Access). Satelit kita, Palapa 8-1,
masih menggunakan sist em mu 1-
tipleks analog FDMA (Freque ncy
Division Multiple Access, lihat
'Elektron no. 24: PALAPA), y ang
tentunya akan diteruskan oleh
generasi PAL APA beri kut nya

2534 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


Sistem ini juga memiliki built (1 dolar US untuk 1 meter), Yang saat ini telah luas diguna-
in recording system, yang akan apalagi j ika dibandingkan dengan kan adalah pengiriman data antar
mencatat lama pembicaraan yang kapasitasnya yang dapat memuat komputer, yang jauh lebih cepat
dilakukan serta nomor-nomor 15.000 pembicaraan telepon se- apabila dikirimkan l.e wat pos,
yang pernah ditelepon. kaligus. Namun yang masih ma- dan lebih detai l juka dibanding-
Semua peralatan yang diperlu- hal adalah perangkat elektronik kan dengan pengiriman lewat
kan (PCM, ADC , DAC, SLIC, pada pengirim & penerima, se- radio atau telepon. Pengiriman
switching network, prosesor) di- perti pengubah sinyal listrik ke gambar juga telah umum dilaku-
buat di dalam negeri oleh PT cahaya yang menggunakan tek- kan dalam bentuk facsimile atau
INTI dengan lisensi dari Siemens. nologi laser (light amplification fotokopi jarak jauh. Di negara
Pembuatan sendiri seperti in1 by stimulated emission -of radia- maju ada pula yang disebut
tentunya akan memberikan tam- tion) . cable TV, yaitu pengiriman si-
bahan pengetah uan dan transfer nyal TV melalui kabel. Pada
teknologi yang kit a butuhkan , mulanya, cable TV ini dimaksud- ·
sekaligus menjadi tantangan bagi kan untuk mengatasi masalah
teknisi kita, apakah dapat me- transmisi melalui udara yang ter-
ngembangkan dan memodifikasi- halang oleh gedung, atau keadaan
kan peralatan tersebut sesuai de- alam . Tapi lama kelamaan ber-
ngan kondisi Indonesia. kembang menjadi bentuk pela-
yanan tersendiri, d imana kita
Dalam ha l sarana transmisi,
dapat berlangganan dan menyak-
seluruh kabel yang berhubungan
sikan program-program khusus
dengan sentral telepon digital
di luar TV-broadcast yang ada .
diganti dengan k abel PCM 4
8erbagai bentuk komunikasi
kawat, dengan tam bahan ADC
Gambar 6 : Serat opt i k
di atas akan lebih ekonomis dan
dan DAC pada pintu sentral
efisien apabila dapat digabu ng-
analog. Disamping itu pada be-
kan dalam suatu sitem teleko-
berapa tempat direncanakan SEDIKIT T ENTANG ISDN mun ikasi terpadu, baik dari segi
untuk menggunakan serat optik
Di masa depan, pemakai jasa penggunaan saluran (salu ran di-
(optical fibre), karena kapasitas
telekomunikasi diperk irakan tak- pakai bersama), mqupun dari segi
dan keandalannya sangat tinggi,
kan puas hanya dengan komuni- switching dan pengont rolannya,
serta ukurannya sangat kecil,
kasi dua arah yang k onvensional sehingga dengan sebuah alat saja
sehingga tidak terlalu menggang-
dewasa ini, seperti surat, telepon, (misalnya sebuah terminal yang
gu sistem saluran (du ct sy stem)
telegrap, tapi mulai mencari ben- dapat memadukan suara, gambar
yang saat ini telah penu h.
tuk komunikasi yang lebih in- dan data), konsumen dapat
Serat optik ini ak an ditempat-
formatif, misa lnya peng1riman menggunakan berbagai j enis pe-
kan pada beberapa p usat keg iat-
data (tulisan dan angk a), gambar layanan telekomunikasi yang ter-
an di Jakarta, serta pelabuhan
diam (facsimile), bah k an gambar sedia . ·
internasional Cengkareng. Pe-
bergerak ( video). Untuk mengatur suatu sistem
nempatan pada lo kasi tersebut
Tuntutan lainnya adalah kece- terpadu seperti di atas, mau
dilakukan mengingat bahwa serat
patan dan kepraktisan. Manusia tak mau kita akan berpaling pada
optik tidak hanya dapat menya-
akan selalu mendambakan komu- kor_nputer sebagai master control ,
lurkan sinyal telepon, tapi juga
ni kasi yang makan waktu singkat sehingga muncul persenyawaan C
digunakan sebagai salu ran komu-
serta tidak merepotkan , sehi ngga C & C (computer & communi-
nikasi data antar komputer, yang
sistem konvensional lama ke- cation), dua produk teknologi
dibutuhkan oleh perusah aan pe-
lamaan ditinggalkan . yang.dimasa datang takkan dapat
nerbangan dan travel bi ro, m isal-
Maka muncullah ide-ide untuk dipisahkan satu sama lain.
nya untuk pesan t empat (reser-
mereal isasi kan te le te x t, electro- Pesatnya perkembangan tek-
vation). Komunikasi data ini juga n tc mail, electronic n ewspaper & nologi digital pada komputer" dan
diperlukan oleh pu~at navigasi
magaz ine, dsb., dimana konsu- komunikasi saat ini akan mampu
pelabuhan udara untuk mempe-
men dapat berkirim su rat lewat merealisasikan keterpaduan di
roleh data geofisika dan meteoro-
layar TV atau CRT-nya, atau atas dala·m bentuk Integrated
logi dari stasLun-stasiun pengamat, Service Digital Network (ISDN) .
minta dikirim art ikel menarik
atau oleh bank-ban k dan perusa- Dengan kemampuan komputer
dari koran hari ini. Ada pu la
haan-peru sahaan besar untuk yang semakin beragam, akan
videoph one yaitu telepon yang
bertukar data. muncul jenis-j enis pelayanan te-
dilengkapi dengan kamera, se-
Melihat harganya, serat optik hingga penelepon dapat melihat lekomunikasi yang saat in i belum
saat ini sudah terbilang murah wajah lawan bicaranya. terbayangkan .
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2535
sebagainya. Jad i semu a itu terpu-
lang pada pengelola teknologi
tersebut untuk menggunakannya
bagi kepentingan seluruh lapisan
masyarakat.
Di lain p ih ak , perkembangan
teknologi di sekitar kita sangat
pesat sehingga mau tak mau
kita akan terpengaruh. Di si ni
Gambar 7 : Sketchphone & teletext
perlunya pendid ikan dan pene-
Jangan heran apabila tahun PENUT UP rangan yang jelas, serta kemam-
duaribu sekian anda merasa sakit puan berfikir panjang {tak hanya
kepala, maka ti ngga l putar no- Dari uraian di atas jelaslah melihat keuntungan sesaat), se-
mor XXXXXX, dan di layar bahwa pemakaian sistem telepon hingga diperoleh kesiapan metal
videophone anda akan muncu l digital merupakan bagian dari yang baik dari pemaka i dan pe-
dokter spesialis sakit kepala program jangka panjang pemba- ngelola jasa teknologi untuk da-
yang akan menyanyakan gejala ngunan teknologi telekomunikasi pat memi lih dan mengatur tek-
penyakit anda, "melihat" bagian Indonesia menuju Si stem Perhu- nologi yang kita perlukan, se-
yang sakit lewat kamera anda, bungan Nasional yang terpadu. hingga kita tidak hanya menjadi
mendiagnosa, dan menu liskan re- Bersama teknologi satelit yang masyarakat konsumtif yang di-
sepnya. Langsung saja anda kirim telah direalisasikan dalam bent uk perbudak teknol ogi, tap i meng-
nama obat tersebut melalu i tele- Sistem Komunikasi Satelit Do- gunakannya untuk mengembang-
text ke apotik. Apotik akan men- mestik, Sistem Telepon Digital kan kemampuan diri. Takkan ada
eek nama dan kondisi keuangan merupakan loncatan teknologi fagi penyesalan di kemudian hari
anda ke Bank. Jika reken ing bagi Indonesia, yang tentunya akibat teknologi yang kita terima
anda tidak kosong, maka obat bertujuan untu k kesejahteraan memberi dampa k negatif.
akan dikirimkan. Seluruh proses masyarakat. Karena itu kita jaga Lalu apa yang akan terasa
hanya makan waktu 5 menit bersama agar tujuan in i tetap oleh pemakai jasa tel®on digi-
saja. tercapai, jangan sampai produk ta l? Tentunya akan ada perbaik-
Dalam jangka pendek, untuk teknologi tersebut hanya meng- an k ualit as pembicaraan dan ke-
mereal isasikan gagasan ISDN ter- untungkan sebagian kecil rakyat mudian ketepatan serta kecepat-
sebut tentu harus disiapkan Indonesia. Penggunaannya harus an penyambungan, yang secara
sarana-sarana penunjang, sehing- te~ap terarah dan efisien. bertahap akan lebih terasa, seja-
ga apabila saatnya tiba, kita Mu ngkin ada pembaca yang lan den gan pertam bah an jum lah
telah siap menghadapinya, baik bertanya apakah bentuk teknolo- telepon digital. Kemudahan lain
secara tekn is, mental psi kologis, gi tinggi yang diterapkan pada juga akan mulai kita rasakan,
maupun administratif. Nah, digi- Sistem Telepon Digital cocok dengan adanya beragam jenis
talisasi telepon adalah langkah untuk negara berkembang seperti pelaya nan telekomun ikasi yang
awal persiapan menuj u sistem Indonesia. Ditinjau dari segi in- baru. EC)
Perhubungan Nasional {SPN) dustri, pembuatan STD adalah
ya ng terpadu, yang mengacu padat modal dan tak banyak
pada ISDN, dimana baik swit- menyerap tenaga kerja. Tapi se-
ching maupun transmisi akan benarnya nilai tambah (added Referensi
menggunakan teknologi digital. value) yang diberikan oleh sistem
Banyak negara telah menyu- dengan teknologi tinggi semacam 1. Perumtel
sun program jangka panjang da- ini dapat dikemba likan pada ma- 2. Telekomunikasi Indonesia
lam merealisasikan sistem tele- syarakat dalam bentuk kelancar- Menjelang Tahun 2000 - Pe-
komunikasi yang terpadu ter- an komunikasi antar daerah, rumtel
sebut. Lebih lanjut diharapkan baik yang padat maupun yang
3. Y. Kitahara: Information
seluruh du nia akan menggunakan terpencil. Seperti juga PALAPA Networ k System.
sistem terpadu secara bersama, yang sangat potensial bagi ke-
sehingga masalah jarak di pentingan pendidikan, atau kata- 4. Majalah PT INT I - Edisi I f/83
muka bumi ini bukan lagi masa- kanlah untuk menyamakan mutu 5. PT INTI.
lah dalam komunikasi antar ma- sekolah-sekolah dengan mengada-
nusia. kan pendidikan lewat satelit, dan

ELEKTRON 25, TH.V II, 1983


2536
LOGIKA & DIGITAL
IV-HABIB
Bang Sinar

Pembaca yang budiman, se- 8. Penyerapan Adapun tanda dan lambang


lamat bertemu lagi pada seria l a. A+ A.B = A yang digunakan dalam persamaan
Logika & Digital. Pada seri-1, ba- b. A.(A + B) = A tersebut adalah seperti pada
gian ke 4, kita akan mempelajari gambar 1.
rangkaian kombinasional, reali- 9. Involution {dua kali tidak
sasinya digambarkan dalam sim- (NOT))
bol-simbol yang dipakai umum (A) = A
dan komponennya terjual dalam Tanda
IC - IC TTL, CMOS dan lai n-lain. 10. Teori De Morgan DAN (AND)
=D-
Teori Hukum-hukum Logika
a. (A.B.C.. . .. = A+ s + + ATAU (OR)
=D-
Siner.
c + ........ . .
A 8UKAN.A (NOT.Al --[>--
Postulat yang tel ah d iurai kan
b. (A + B + C + ..... ) =
© ⇒D­
pada pembahasan bagian-3 serial
A.B.C. . . ... .... . EX OR

Teori dan hukum-hukum di atas


"+ BUKAN ATAU (NOR) =r>-
ini dapat dikembangkan menjadi
hukum-bukum aljabar Boole se- dapat digunakan untuk memani- -.- BUKAN OAN (NAND) ::0-
bagai berikut : pulasi persamaan dalam fungsi -
1. Hukum Komutatif fungsi kontak atau persamaan
logika agar didapatkan bentuk
a. A.B = 8.A persamaan yang sederhana .
b. A + B = B + A Sebagai contoh :
2. Hukum Asosiatif (A+ 8) .(A+ C) = A + BC
Bentuk paling sederhana dari
a. A.(B.C) = (A.B) .C Persamaan tersebut didapat dari persamaan fungsi logika adalah
b. A + (B +C) = (A + B) + C perhitungan seperti berikut : dengan menggunakan 1 (satu)
3. Hukum Distributif {A+ B).(A + C) = A.A + A.C + operator.
B.A + B.C Contoh
a. A.(B + C) = A.B + A.C
b. A+ B.C = (A+ B).(A + C) A .A = A (teori 7a) A + B
sehingga persamaannya menjadi : A.B
4. Ciri Khas A + A.C + B.A + B.C (teori 8a) A
a. A.1 = A A+ B.A + B.C (teori la) AEB B = A.B + B'.A.
b. A + 0 = A A + A.B + B.C (teori 8a) A+ B
A + B.C A.B
5. Menghilangkan A & B ha nya memiliki 2kemung-
Persamaan Logika kinan nilai yaitu O atau 1 (ya
a. A.O = 0
b. A + 1 = 1 Persamaan logika di bentuk atau tidak).
ol eh satu set fungsi-fungsi logika Seperti halnya pada fungsi mate-
6. Kome)emen yang memenuhi hukum-hukum matik, maka cara penulisan pada
a. A.A = 0 aljabar Boole. Persamaan logi- fungsi logika juga dapat ditulis
b. A+ A = 1 ka ditulis dalam bentuk matema- sebagai :
tika, karena itu mudah diguna- f { A,B ), jika variabelnya A & B
7. Sifat diri
kan untuk rnendisciin dan meng- untuk fungsi dengan va, iabelnya
a. A .A = A analisa rangkaian-rangkaian logi- banyak penul isan analog seperti
b.A +A = A ka. hal tersebut. :

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2537


Logika & D igital
T abel kebenaran adalah diagram
Contoh : N O R ~(A.B)
yang menggambarkan hubungan
1. f(A,B) = A + B keadaan input (variabel) dengan
2. f(A,B) = A.B + A + 8 + f(A,B) A.B
output'(fungsi lqgika) .
AEBB Sebagai cont oh : A B f (A,B) =
3. f(A, B,C,D) = A + B + C +
D.A.B
f (A .B) = A.B A.'B
4. f(A,B,C,D) = (A.B) + {A + Tabel kebenarannya
0 0 1
B.C) + DC
5. Dan lain-lain. A B f(A,B) = 0 1 1
A.B 1 0 1
Definisi fungsi pada fungsi. \ogika 0 'J. 1 0
0 0
adalah berbeda dengan definisi
0 1 0 _.
fungsi pada matematik, karena f(A,B) = A © B = AB + BA

d
pada logika adalah diskrit dan di- 1 0 0
kenal hanya 2 bi langan yaitu O & 1 1 1 A B f(A,B)
1. A©B
Gambar 3
Diagram Logi ka dan Tabel Kebe- Sehingga f(A, B) berharga 1 jika 0 0
0
naran : A dan B = 1 untuk fungsi-fungsi 0 1 1
Sebelum melangkah lebih lanjut dasar lainnya terlihat pada gam- 1 0 1
membahas fungsi logika maka bar -4 1 1 0
terlebih dahulu kita l ihat apa
yang disebut logika & tabel ke- Gambar 4
benaran. Diagram logi ka adalah f{A.B) A + B
cara lain untu k menggambarkan Pada rangkaian-rangkaian \ogi-
A B f (A.B)
fungsi logika. Gambar 2 ka pada umumnya terdiri bukan
Diagram logika 4 variabel A + B
dari satu variabel tetapi banyak
variabel dan kombinasi fungsi-
0 0 0
A A (al 1 variabel ·A fungsi \ogika. •
hlXI 0 1 1 Kombinasi fu ngsi-fungsi logika
A A 1 0 1 yang teridiri .dari hubungan input
~ : AB
Bf AB
AB I AB I (b) 2 variabel -A.B
1 1 1 dan output secara langsung di-
sebut sebagai rangkaian kom bi-
A A A A ( a) nasiona l. Secara umum digambar-
c: ABC ABC LABC ABC
c ABC ABC Alic ABC (OR) f ( A ,B) kan sebagai berikut
B B B B
·(c)

A
3 vailabel "-A.B.C

A
f(A ) = A:lJ-
ABCD ABCD ABCD ii.sci5 A f(A) A
B
ABCD ABCD ABCD ABCD
A'BCD ABCD ABCD i>.sco 0 1
_:, -11iico ABCD Al3CD ABCD
C C C 1! 1 0
(di 4 variabel -A.B.C.D
(b)
Gambar 5
Cara membuat diagram logika NO~ (A)
adalah sama h alnya dengan me- Kita I ihat contoh persamaan di-
nulis jum lah k emungkinan yang depan. f 1 = (A + B) .(A + C)
f(A,B) = A + B Jika direalisasikan dalam gerbang
akan terjadi.
Pertama , buat kotak sebanyak A B f{A.8) = gerbanglogi ka maka didapat rang-
2n (n = jum lah varia- A + B kaian seperti pada gambar di-
bel). bawah ini
Kedua , isi tiap kotak dengan 0 0 1
semua variabel 8
0 1 0
Ketiga, beri tanda t idak " - "
1 0 0 A.
sehingga set iap kotak
1 1 0
t idak sama dengan
kotak yang lain. ( C )
Gambar 6.
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
2538
Logika & Digital
(A + B).(A + C) = A + BC A B C Siner f
= A+ BC f(Xn.1 , ..... . , X 0 ) =
maka f 1 = f,. sehingga jika di- n-1 0 0 0 0 = mo 0
= 1: aimi
real isasikan dalam gerbang-ger- i=o 0 0 1 1 = m1 0
bang logi ka maka didapat 0 1 0 2 = m2 1
dimana ai dapat berharga 0
atau 1
0 1 1 3 = m3 1
1 0 0 4 = m4 0

;~BC
s~c - A+,
mi adalah kombinasi dari
var iabel Xn.
1
1
0
l
1
0
5
6
=
= m6
ms 1
1
Sebagai contoh : n = 3 atau jum- 1 1 1 7 = m1 0
lah variabel fungsi =3 . f(A,B,C)
Gambar 7. mempunyai tabel kebenaran se-
perti dibawah ini. Tabel 2
Terlihat bahwa pada gambar-6
dimana
kita gunakan 2 gerbang OR dan
1 gerbang AND dengan 2 input Tabel 1 m0 A.B.C
tiap gerbangnya. Sedang pada
gambar-7 digunakan hanya 2 ger- A B C F m1 A.B.C
bang yaitu 1 OR dan 1 AND. m2 = A.B.C
Fungsi dari rangkaian pada gam- 0 0 0 0
bar -6 adalah sama dengan pada 0 0 1 0 m3 = A .B.C dan seterusnya.
gambar-7 yaitu : 0 1 0 1 dan bentuk fungsinya menjad i :
f I = f2 0 1 1 1
f (A,B,C) = 0.m 0 + 0.m1 + l.m2
(A + B). (A + C) = A + B.C 1 0 0 0
1 0 1 1 + l.m3 + 0 .rn4 +
Dari contoh di atas, maka untuk 1 1 0 1
merealisasikan fungsi logika men- l.m 5 + l.m 6 + 0.m 7
1 1 1 0
jadi rangkaian logika, d iperlukan sehingga f(A.B.C) = m,· + m3 +
langkah penyederhanaan bentuk
fungsi logi kanya. Dengan pe-
ms + m6
f(A,B,C) = 0.m 0 + 0.m1 + l.m2
nyederhanaan (minimisasi) ter- atau lebih singkatnya dalam ben•
B + l.m3 + l.m" + tuk standard ditulis
sebut akan didapatkan penggu-
naan gerbang-gerbang logika yang 1.ms + 1.m6 + 0.m1
f(A,B,C) = 1: m(2,3,5,6)
minimum. Bentuk seperti yang ada pada
tabel di atas jika ditulis secara 2. Perkal ian dari jumlah antara n
Bentuk Standard lengkap adalah sebagai berikut : variabel
Setiap fungsi logika dapat di• t (A.B,C) = a.ABC + o.Asc + Bentuk ini dikenal dengan
jabarkan dalam satu atau dua nama maxterm. Seperti halnya,
bentuk standard. Bentuk stan- l.ABC + l.ABC + minterm, maka bentu k maxterm
dard tersebut adalah bentuk yang O.ABC + l.ABC + untuk setiap fungsi adalah unik.
dapat digunakan dalam langkah- - Dan antara maxterm dan min-
langkah penyederhanaan. Penu- l.ABC + 0 .ABC term suatu f ungsi adalah ident ik
!isan bentu k standard dapat di- dan hasii fu ngsi tersebut dapat (ini akan dibuktikan da lam con-
laku kan dalam 2 bentuk yang dituliskan sebagai berikut : toh di belakang)
resmi dan kedua bentuk tersebut Secara umum bentuk maxterm
adalah identik. Kedua bentuk f(A,B,C) = l.ABC + l.ABC + dapat ditulis sebagai berikut
yang sesuai tersebut adalah : l.ABC + l.ABC = n-1
f(Xn-1 ...... • Xo) 11
ABC + ABC + ABC i= 0
1. Jumlah dari perkalian antara
n variabel. ( ai + M i )
+ABC.
Bentuk ini dikenal dengan Jika kita tihat ke sist em bilangan dim ana a 1 dapat berharga 0 atau
nama minterm; Fungsi logika biner maka tabel di atas dapat di- 1.
dalam bentuk minterm mem- tulis lagi menjadi tabel sebagai n-1
adalah perkalian ( ) ( )
11
punyai bentuk umum sebagai berikut : i=o
) ...... ( 0 )
berikut : n- 1
ELEKTRON 25, TH.V II, 1983 2539
Logika & Digital

Sebagai contoh persamaan logi ka Dimana a0 = 0 ; a1 = 0 ; a2 = 1 ; Penyederhanaan Fungsi


dalam bentuk maxterm fungsi a3 = 1 ; a4 = 0 ; as = Penyederhanaan fungsi logika
yang mempunyai tabel seperti · adalah mencari bentuk fungsi
tabel-1. 1 ; a6 = 1 dan a7 = 0 logika sedemikian rupa sehingga
Kalau bentuk minterm diberi Sehingga didapat: didapat yang paling sederhana,
l_ambang "t
aimi = jumlah dari
f(A,B,C) (0 + M 0 ).(0 + M 1 )
dengan tanpa merubah hubungan
i=O perkalian kombi nasi input dan output.
variabel. (1 + M 2 ) . (1 + M 3 ) Dengan mel aku kdn penyederha-
Maka max term diberi lam bang , naan, maka akan lebih mudah
(0 + M4 ) . (1 t- Ms)
n-1
dan menghemat gerbang-gerbang
1r (ai + M1) = perkalian dari (1 +M 6 ) . (0+M1 ) yang digunakan untuk realisasi
,=O
ke dalam rangkaian logika. Ba-
jumlah kombinasi variabel. (M 0 ).(M 1 ).(1 ).(1) .
nyak cara untuk melaksanakan
(M4 ).(l).(l) .(M1) penyederhanaan suatu fungsi .
Pada Tabel-1 didapat Cara yang biasa dipakai adalah
M 0 .M1 .M4 .M 7
dengan metoda Karnaugh map,
A 8 C M-I m-I f (A + B + C) .(A + B + Quine-Mc Clusky dan lnterative
consensus method.
0 0 0 Mo mo 0 C). (A + B + C).(A + Ketiga cara tersebut mempunyai
0 0 1 M1 m1 0 kelebihan dan kekurangan yang
B + C) penting dengan banyak latih an
0 1 0 M2 m2 1
Sedang ponulisan dalam bentuk maka mudah menyederhanakan
0 1 1 M3 m3 1 suatu fungsi logika. Dua cara
-min term adalah :
1 0 0 M4 m4 0 t id ak d ibahas di sini selain cara
(a 0 .m 0 ) + (a1 .m1 ) + (a 2 .m2) + Karnaugh Map yang sedikit di-
1 0 1 Ms ms 1
(a 3 .m 3 ) + (a4.m4) + (as. ms) + bahas, karena rua ngan penulisan
1 1 0 M6 m6 1 akan memakan banyak halam an.
( a6 . m6 ) + ( a1 • m 1 )
1 1 1 M1 0 Bagi yang ingin memperdalam
m1
Sehingga : bisa membaca buku-buku seperti
f(A,B,C) = (0.m 0 ) + (0.m 1) + Integrated Circuit in Digital Elec-
(l.m2)+(l.m3) + tronic karangan ARPAD BAR-
Maka Mo = (A+ B + C) ; mo
(0 .m4) + (I.ms) + NA. Atau buku Digital Circuit &
A.s.c (l.m6) + (O.m1 )
Logic Design karangan Samel.C.
Lee.
M1 (A+ B + C) ; m1 = (0) + (0) + (m2) + Konstru ksi Karnough Map
(m3) + (0) + (ms) Karnough Map adalah diagram
= A.B.C
+ (m6) + (0) yang dibuat berdasarkan modi-
- fikasi Diagram Ve en. Diagram
M2 (A + B + C) ; m3
Veen dari fungsi logika dengan 1
= A.B.C s/d 4 variabel dapat dilihat pada
f (A,B,C) (ABC ) + (ABC) + gambar 8a. Sedang karnough
map dapat dilihat pada gambar
(ABC) + (ABC) 8b. Dalarn menulis/menggambar
Kesimpulan dc1r i bentuk standard karnough map maka perubahan
d i atas, maka bentuk m axterm antar kolom tidak boleh lebih
dan min t erm adalah un ik untuk dari satu variabel demikian juga
A.B.C suatu fungsi dan keduanya ada- perubahan antar baris.
lah identik. Bentuk m in t erm di- Kolom paling kanan jika dijejer-
Fungsi di atas d itul is dalam ben-
tuliskan dari i:;erkal ian AND dari kan dengan kolom kiri tidak
tuk max term jumlah (OR) kombinasi variabel boleh terjadi perubahan lebih
f(A,B,C) = (a 0 + M0 ) . (a1 + M1) yang menghasi lkan output (OR) dari satu variabel. Demikian jika
( f) = 1. baris paling atas · dan paling
(a 2 + M2 ) . (a3 + M3) Sedang m axterm dituliskan dari bawah. Hal tersebut dilakukan
{a4.. + M4 ).(as + Ms) jum lah hasil perkalian (AND) dan merupakan syarat dari Kar-
kombinasi variabel yang meng- nough Map . Untuk dapat diguna-
(a6 +M6 ).(a1 +M1) hasilkan output f = 0. kan dalam penyederhanaan.

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


2540
Logika & Digital

CD
>j .,

rn rn
.,

:rn a> ~ .ffi


1~

. , Ai .,.,
=> :;
·· g
., .. ., :,:.:,~ .... ,.., ,...
0000
00 . , " •• 00
00

0 ."
01 11

.
10

' " •
110 1
' 0001 0101
'"'' '
~ ~ II
"'"
0111..,, IIU I
' ' ",. "
11' - - + - - t - ----t---' 111 ,, J; 10 CX),0 0110 1110 1010 0

~ "' ., ..; ' ' "I

Penyederha naan dengan cara Hal ini karena f u ngsinya menjad i f(ABCD) =
Karnough Map . Penggabungan O & 1 ➔ ABCD
Pe.nyederhanaan dengan cara ABC + ACD + BCD
ABCD E!im inasi kotak dibolehkan ji ka
karnough map adalah mengel imi-
nasi kotak-kotak (sel) yang mem- = ABC (D + D) kotak mempunyai n ilai sama,
berdamp ingan, dan jumlah kotak
punyai nilai satu berdampingan.
Sebagai contoh fungsi ber ikut :
= Ase
(1) = Ase yang bo!eh dielim in r tak terbat as
➔ demikian juga yang se banyak mungkin j i ka bisa
f(ABCD) = ABCD + ABCD + lain. gambar-gambar berikut adalah
Sehingga persamaan terakh ir se- contoh-contoh yang dibo!ehkan
ABCD + ABCD +
telah diminisasikannya menggu-

□i
:a
ABCD. nakan 3 gerbang , yaitu : l~HJ)
0 0
=['(15,7,3,1,0) ➔ D dieliminir menj adi . (ED E:D)
0&l
=r,o.1,3 ,7, 15)
ABC
01.,, ,., fFl,.,~l
{<I

1& 3 ➔ C dieliminir menjadi


AB tp a o~
00 01 11 10 ABO 0- D
CD 0 0
3&7 ➔ B dielimini r menj adi
00 1 0 0 0 :µ:p G O qjt:
ACD
01 0 0
7 & 15 ➔ A dieliminir menj adi
11 1 0
BCD Dem ikian juga untuk var iabel-
• 10 0 0 0 0 variabel yang lebih dari 4, cara-
Kita lih at bahw a 1 & 3 adalah
nya sama . Langkah-!angkah ber-
Kotak 0 & 1 bisa digabung pada 2 kotak yang telah dielim i-
ikut untuk merealisasi kan ke
atau nir yaitu pada
dalam rangkaian logika menjadi
1 & 3 bi~ d igabung 1 & 3 dan O & 1 untuk 1 niudah. Hal mengenai pemi lihan
atau 1 & 3 dan 3 & 7 untuk 3 kom ponen dan optimisasinya
3 & 7 bisa d igabulilg Karena itu cukup 1 saja yang di- akan dibicarakan pada serial ke 2
atau ambil m is 3 & 7, sedang 1 & 3 di- Analisa dan D isain Rangkaian
7 & 15 bisa digabung hilangkan sehingga persamaan L ogi ka dan Digital. !!Cl·

ELEKTRON 25, TH .VII, 1983 2541,


Zaman Baru Bagi
Penggemar A-udio
Hl·FI
,._ ....., U r I i I D

H\'& P,..peDC"UatMol)() MicJM.lc. Cutrid,./Tuntt/TJ~f Aux + Vol J BaM


TNbl•.
HY 7 MiurMon.a Men~&mpu.r 8 jalu.r ,inyaJ menjadi u.t \l d.,\il&D

HY 8 M i.urSUNK> Dua a.hi? ma,i.o,:-mu.in,: mHt<:ampur llma 1lnyal


jadi aatu denfan p,en,uata.n w lu.
HY9 P'npen(Ull Ster•o llua alur Cartridae Ma c{M. , • Vol,
HY 11 \iiut Mono Mencarnpur lima finyal jad1 &.1l u -+ Ba.w/
TNb le control. p,tnJ111la.n ma.alnc•muini 14 db
HY II Pn.~ntuat Mono Mencampur dua tinyal menjad i MUJ -+ Baul
m id -ran;e/'rrc-b le, p,19n,u1tan 14 db
'iY 13 VU M• tnMono Pen~•tan i..rprosrun/Pendoronc beba.n tuiJi
LED

P•nal\lna&n &NI u.1m1k muinr-mul t!f modul di atu t o mA

H'i 66 PNP4111"U■l s.t.reo Mk/ MA1CutTid1eftapejTuner/ Au ii; • Volume


»-n'r•ble/B.Jano
HY 6"? Hndphon• ,ter.o Mandoronc h.Hdpho,H dal~ jan,h'IH[I 40 • 2KO
HY 68 Pancunpur au~ D'-1• ahn m ..in,-m.1.aJ.nc n:ieo.campur aepuh1.h
1inyal jadi A l u , P<fn(Ulta.ft MW.

Ukur,n HY I hint. . HY 13 46 X 20 X 40mm


16 hlnN• HY 77 : 110 X 20 X 40 mm

...... Mo:tul u ' . .. I


DAYA HINGGA 180watt
HY 69 P,aJH"~• t mono- Ova .ah 1r input m11 Cant idJe/ Mlc-+ Mlxlnc
VolumefTnblt /Bue
}fy 71
HY 72
Prtf>t-llfu.al S tcrto
Voi« opera~
Ernpu llu.r dAn ni.., Cart ridte/ Mic • Vol\lme
O,ta h(\l.!unan/P•ri.amb41t&t'I d i1.1mumh n luita.k
RMS SATU ALUR
•~rN> tad,r
( hredun 1 1.e.ne)
)'ll.nldioperu lk..n
1uua) Kini pena:uat. ILP mun<:ul dalam 3 tip,e duar m a,inc•muinj' tu~ ia den1an dan tanpa penyerap panu.
HY7' P'rqM11111L1.t Gllar ~ Olt&r (8-t,/IMd) du Mk+ Volu.m./ Setelah memutikan , i,tem yang diins inlun •pa kah Hl·F I rumahan (model HY 30, 60 at.au 120 1 tandar),
BMl/'l'NbJ• Urp.lMh + Mb: kualitu tup.i!r-FJ d•ntan kemampuan ek.$tra (MOS 120, MOS 200) at.au untuk dil('o/PA/Git.ar (HD 120,
200, 400) t.ntuka.nlah aelanjutnya tampans ma na Yan& c:ocoli: derti&n c:hu ~ pe:nf1.1at anda, yan, p ah l
HY 74. Mlur Bt.eno Ih&. ahar, mM-iQl-mMin& mencampur WM ■ia.ylll,
at.au. tanpa P•n}'•rap panu.
m•nJadi • h:i t- TnW•fS... P•tll\l&~ 14, db
D• l"ll'.•n p\llhan b•~af&m yan, m,mpu.nyl.i penampilan c:emerlanc ini anda 1.h.l'l leblh mempul'.'ly,.i peluan1
HY 7~ Pn,penpat St4NO Dua alur. marln,-ffLU.Sh( Mde&lfl-t du.a sln7al m•mban,-un tuatu ,ilt.m A UDIO yan1 palint mudu.
menjMll aatu ,.. B-/MldJWll-rt'nibJ.
HY 78 St.en0 nriLeh m.trib 01.1• ahn, muina-mMil'II me!llhubun,kan Ml.ah
(Matri.k: hubun,an aat.u dari emp:11 ainyal jadi ,atu
ts.erw) FP 80
HY 71 Btere-0 Vll meter Peccu.at t,u procram/pendordnc bott>.a1 luih f.,.IEO
Drivet Unit j embaton untuk melipat duakan daya, di di sain khusus oleh !LP untu k
Penuunau aru. u.riiuk moch,1 HY 6'5 hin11a KY 7 4 • . . . 20 mA digunakan bersama dua penguat daya yang aama agar mengh..Ukan daya d ua
kali lipat. Ukuran : 45 X 50 X 20 mm dengan konektor p inggir. Dangan pong-
Pe,tffun■an arm untuk modul HY 66 hin9ga HY 74 . . gunaan modul in i daf)at dihasilkan daya 490 Watt pada 8 untuk satu alur
. . .. . . . 20mA. (dengan 2 buah HY 400), d lstorsi ltbih keel! dari 0,005% .

St1umpuk Anoka Ragam Modul Audio, Super Fl , Daya Hingga 480W Satu Atur. !LP telah molepaskan 18 Unit modul berlainan yang m enakjubkan untuk me-
Ki ni penguat I LP- muncul dalam 3 tlpe d as&t masing-rnasing tersedia dengan menuhi segala variasi selera, d isain den tatonan audio berm utu tinggi. Disatn
tan pa penyerap panas. Setelah memasti kan sistim yang d iinginkan apa kah H l•F I untuk bekerja optimum dengan penguat days I LP. Himpu nan modul yang paling
rumahan (model HY 30,60 atau 120 stondarl, k uatius super Fl dengan kemam- serba blsa, serba aneka, ser ba ada. Kinilah saatnya para pongutik, penggemar
puan ekstra (Mos 120, Mo, 200) atau u ntuk d isco/PA/Gitar (HD 120 ,200,400) audio mampu mengungguli peralatan audio ptof esio nal. Setiap modul kompa.
tentukanlah s:elanjutnya tampang mans yang cocok dengan chasis. penguat ands, t ibel (dapat dipertukarkan) satu sama ta'i n dan yang penting ter■nd■lkan .
Samu, modul btkarja dengan catu daya minimum ± 15 Veit htngp mak1lmum ·
yang pakai auu tanpa p enyerap pan es. Dengan pilihen beragam yang mempunyai
penampilan cemerlang i ni, anda akan mempu nyai pel u eng membangun suatu 30 Volt. Dap■t juga menggunakan te9anaan lebih tin99i namun m tlalul S4lbuah
suatu tahanan (pony1r1p t egantan).
sist im AUD IO yang paling merdu .

81:f'01.Ailll STANDAAO f11,Nf'A PEN'r£A.41' l'A,f<IA$ KAflG A


:Itri. 0 1 &.\.W AH TIPf. YA.NG llo.t,l(AI
Pf.NYfRA,,

.....
MY
3()
60
IS W
)OW
0,01~ lli
o,on!li
0_.01'!(
0,01~
o.o,,
< O,OOS"'
< tl.1166"
< 0,0061'
<'.
<
0,006'1C.
o ,ooe'.C.
1 18
1 n
• 26
78Jt88ll • O
18 x Q x •o

1::,0 X?!X 50
120x n x 100
~
?•:I
◄ 10
,ow
,,ow
1BO W
..
,.,...
,.,,,
'""''
o,ooe,-
0,008,C,
0,DO&'IC.
:
:
~

11.S
1:x>x 1e x ~o
12()JC18X 8,0,
1X> x t e x100,
,851)-
10,s
Mot 12'(1P

Mo,4ooP
170 X 26 X 40
17(1 )( 76)( 80
no x ~ x ,oo
11$

s~

~=•
/).01~ <'. 0 ,00$'.C. t:tG X 71! X 100 Ptato·ui : ffloo'S'IDu ffift'.,.no,ni Nb.In ~·otnpltlo, t on,» _t,.,,..,.,k.,, ,qka.on ON;i(Ok•I lhu,u, r~ukui,. P~rWlll.fll\ U ltr a : JlPw·rate-20v/ ua, WU: tu ttJr,ju lr. ;
1t..,.,...l .-tftt}.
"-ii.t- . Uhn , tlitw,~••20VNI. wo"-h• ti1niuk : ho, , ,Jn . 100 c;lb ;,_ , . , ,,,,uenti t-3Clo): 15H,. 3\lt , 1/n : 100 dt.>, respc>N rre-kuenal {- 3 db): H1H1· 100 kHa
l :~u: . :~, ~ d : l u ~ : ~~ ~'.t ~ ~ !:~l:~!: ) ::.~A.:..~~~~:k !~t;~\ ~~~)<~=; IOOHz, ~ - in11,11 - !.!XI ,.,v. R,_,.S i ltr.c>9<1v.., ln-1 : 10()k : Ftk:or ,.._-r,10, 100H r ◄S H lt00Hrl
>- •
K•P4ku n input : 500 mv RRMS; lmpoNl.._l\,i lnpul •
,_..-,·t&Of 100Md>.&00
1(11Jk0: : F•ktor nidlllTl&ri (3n) 100 Hs) > 400.
i..111,V''r 01.iT Y TUQA8 8-EftA.T O E,.G.4~ PINYll'IAI' ,AHAS

T A.Nl'A H .NYE IIIAI' 1'11,N Aa HAl'IOA TA.NPA l'•NVtlllAI' P ANAS HAAGA


~ 01 a.r,WAH Tl'I 'rANO PAKA.I ,OS Cl! 8-AWA"4 TIPE YANG PAKAI
,.IN'l'lfl.Ali',

~ inel
%ow • - 8 0.01'.I. 0.,006'- ~ ls •"3 120 x ;ex 60 $1$
H D ~CE. (1,01,
0.01!1.
0,0061:.
O,oo6'1C.
t tS ~ 50 120.X 78 .X &0
120>1 78X 100
i?tl
101'5
ICY 1,ol'
HY ~ p
J10X 1$)( -40
1'20X ?6X 40
? 1§
? 1b HO?OOI'
110X2flk 61)
nox2t1x. rro
~
21:;&
co.
~•Otok~ ,ti..-!.,. t>KJ,en h,;>IJU""°n w,; Jut Pl•ffl- ~ Ocf•tf w,11,.t ditco dto!l lht>dl l.tO!h ; Rn , .,hadop H't .$OOf" 170X 26X 70 J.75 HO 4()0P JI. Ac•h no. &i re1i,on 59544,.
i..,.n &u!lk,1 !Ml'IC."111'1 (lt,,I - 1~,._"ldo,d Po11dooln t!,ofdi.Mtll.M - M . l'C<lr. ,t ttkltf' 25!1:. efi 01"
'1an4oord, P.O. Bo• J itl a,ndune
THERMISTOR
Hudyarto
Karya tu/is ini berusaha menelaah Thermistor, suatu jenis sensor suhu resistip.
Dicoba mengungkapkan fenomena e!ektronisnya, beserta beberapa contoh pemakai-
an.

PENDAHULUAN
pensasi perubahan suhu, atau n = densitas pembawa muat-
Thermistor adalah akroriim alat-alat pengaman untuk meng- an atau carrier (elektrron
dari Thermal Resist or atau Ther- hindari pemanasan lebih. Per- holes)
mal Sensitive Resistor, suatu je- ubahan hambatan listr iknya yang q muatan tiap carrier
nis resistor yang sensitip terha• besar terhadap perubahan suhu µ = mobilifas carrier
dap perubahan suh u. Fungsi yang relatip kecil , menyebabkan
utamanya adalah memberikan ia dipakai untuk t hermometer
perubahan hambatan listrik apa- yang teliti. Dan karen a sifatnya
Untuk carrier yang berupa elek-
bila suhunya beru bah. elektrikal, outputnya mudah di-
tron atau hole, q adalah tetapan
Umumnya kata thermistor di- sa lurkan ke jarak j auh melalui
sebesar 1,60 x 10· 19 Coulomb
pakai untuk pengert ian yang kabel atau radio. Kenaikan suhu
per carrier, sehingga konduktivi-
lebih khusus, ialah komponen dari thermistor (berart i juga pe-
tas bahan adalah fun9si dari dua
elektronik dari bahan semikon- nurunan hambatan listriknya) paramete.-: r rlan µ
duktor yang hambatannya ber- tentulah tidak sek et ika, tapi
koefisien suhu negatip dan ber• perlu waktu. Fakta ini mem- Mobilitas carrier µ tergantung
nilai relatip besar. Batasan inilah buka kemungkinan pemakaian kepada suhu bahan dan kuat
yang dipakai dalam k arya tu l is thermistor untuk peralatan time medan listrik yang dikenakan ke-
ini. delay (pengunduran waktu) . Se• pada bahan. Mobilitas carrier
Thermistor terbu at dari semi- suai dengan kebutuhan pemakai- mempunyai kecenderungan un-
konduktor intrinsic. Umumr,ya an, thermistor dipasark an dalam tuk turun dengan kenaikan suhu,
dari campuran berbagai oksida bentuk cincin {bead), batangan, selain juga fungsi dari kuat me-
logam seperti nikkel, kobalt, atau µiringan. dan listrik yang mempengaruhi
mangan, dan tem baga. Jenis ok- carrier.
sida yang dipakai dan campuran- HAMBATAN LISTRIK SEMI- Densitas carrier n, adalah juga
nya menentu kan karakteristi k KONDUKTOR fungsi rl::iri suhu. Pada semikon-
thermistor. Stabilitas k imiawi duktor µa, ameter n inilah yang
dari oksida tersebut juga menen- Dari ilmu fisi ka diketahu1 paling menentukan konduktivitas
tukan stabilitas thermistor. bahwa densitas arus listrik yang .bahan. Dengan kenaikan suhu,
Untuk alasan stabll ltas in i, umum- mengalir pada suatu bahan ada- n akan makin besar secara ekpo-
nya thermistor d ikem as kedap lah: . nensial, sehingga · konduktivitas
udara. J = nq µe = bahan semikonduktor naik de-
Thermistor dipakai u ntuk ber- ngan cepat. Hal ini tidak terjadi
bagai tujuan . Peralatan elektro- dengan J densitas arus listrik pada insulator ataupun, metal,
nik modern umumnya terbuat € kuat medan listrik karena alasan berikut.
dari semikonduktor, yang sifat- Energy gap ah tar a band valensi
nya sangat tergant ung suhu. sedangkan, dan band konduksi dari semi
Thermistor banya k d igunakan se· A= nqµ konduktor adalah kurang lebih
bagai bagian (sensor) dari pe- ada lah konduktivit as bahan de- 1 eV (insulator mempunyai ener-
ngontrol suhu, rangkaian kom.~ ngan: gy gap sekitar 6 ev, sedang metal,
ELEKTR1 ,J 25, TH.VII, 1983 2543
Thermistor
yang dipakai. Gambar 2 adalah arus besar melengkung menun- dah panas, thermistor yang di-
contoh kurva dari thermistor ju kkan hambatan incremental pasang di dalam oven ikut panas
1,8 watt dengan pendinginan t:,. V ) . dan hambatannya turun. Rang-
normal dengan udara tak ber• ·( 111 yang negat1p. kaian paralel R & R2 menjadl
gerak pada 25°C. Tampak pada turun harganya. Blas dari tran-
gambar bahwa karena pendingin• PEMAKAIAN sistor Q menjadi turun dan arus
an hambatan naik exponensial menuju elemen pemanas diku-
(pada pemanasan, t ak d itunjuk- Pemakaian thermistor berda- rangi. Hasilnya adalah suhuoven
kan dalam contoh, hambatan sarkan pada tiga macam karak- yang konstan.
turun expone nsial). teristik dasar yang telah di•
ceritakan di bab y ang lalu. Pemakaian berdasarkan karak-
teristik V vs I
Pemakaia n yang berdasarkan
karakteristik R vs T Bisa dibagi menjadi 2 kategori ,
yakni:
Misalnya adalah sensor untuk
pengukuran suhu, kontrol, dan - yang memanfaatkan perubah-
rangkaian kompensasi panas. Su- an konduktivitas panas dari
med ium, dan
paya pengubahan besara n suhu
menjadi besaran hambatan listrik - yang memakai konduktivitas
ini bisa presisi, arus yang melalui panas medium yang tetap,
thermistor harus d ijaga tetap tetapi daya yang dicatu ke
kecil, sehingga panas yang mem- t he rmistor yang d iubah.
pengaruhi ham batannya benar-
Pemakaian kategori pertama
benar dari medium yang d isensor.
misalnya, adalah pengukuran
Contoh rangkaian yang me-
0 1 tekanan vakum, kelembaban
makai thermistor berdasarkan
udara atau kecepatan alir suatu
Gambar 2. Kurva R vs t karakteristik R vs T adalah se• cairan. Kalau thermistor dlpanas-
perti gamba r 4.
kan, dengan mencatu daya listrik
kepadanya, panasnya akan di-
alirkan kesekelilingnya, • dan se-
sudah beberapa saat akan ter-
ca pai kesetimbangan suhu . Apa-
bila med ium sekelilingnya adalah
cairan yang mengalir, therm istor
akan terdinginkan sehingga ham-
batannya na ik dan mengubah ke·
adaan kesetimbangan . Demikian
Gambar 3. Kurva V vs I Gambar 4: " T hermistar R" pula perubahan tekanan vakum,
atau peru bah an kelem baban u-
Karakteristik V vs I Rangkaian ini adalah alat pema- dara akan mengubah daya hantar
Apabila pada thermistor dialir- nas (oven) untuk suatu ossillator panas dari medium, dan oleh
kan arus listrik yang kecil, dissi- kristal. Ossillator kristal kalau karenanya mengubah kesetim-
pasi daya padanya relatip kecil, diinginkan menghasilkan fre• bangan. Perubahan in i dicatat
sehingga suhu yang akan mem- kuensi yang stabil, suhunya haru s pada alat penunjuk y ang telah
pengaruhi hambatan thermistor dijaga konstan. Cara y ang ter- ditera, sehingga kecepatan alir
adalah terutama su hu ruang. De- mudah adalah memanaskannya cairan, atau kelembaban udara
ngan suhu ruang dijaga tetap, dengan oven yang suhunya di- bisa terbaca.
kurva V vs I akan berupa garis kontrol. R3 adalah elemen pe- Pemakaian kategori kedua, mi-
lu rus sebagaimana resistor biasa. manas oven yang dicatu arus lis- salnya pada pengatur tegangan
Tetapi kalau thermistor mendis- trik melalui transistor Q . Pada arus, atau penguatan suatu pe-
si pasi daya y ang besar, thermis- saat masih dingi n hambatan ther- ngu at audio.
tor akan panas dan hambatannya mistor R sangat besar dibanding
turun. Sehingga kenaikan arus dengan R2 , sehingga hambatan R Pemakaian berdasarkal"I karak·
terjadi meskipun tegangan turun. bisa diabaikan . Rangkaian bias teristi k R vs t
Tampak pada contoh, gambar 3 , R 1 & R2 akan membuat Q men• Rangkaian time delay, sup-
kurva karakteristik V vs I lurus catu arus yang besar ke elemen pressor arus kejut, dan proteksi
pada arus yang kecil dan pada pemanas. Tetapi ketika oven su- terhadap beban lebih meman-

2544 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


Thermistor

band valensi dan band konduksi- Catatan gai fungsi suhu tersebut dapat
nya overlap, tidak memiliki ener- disederhanakan sebagai uerikut:
Subscript i pada n menunjuk-
gy gap).
kan bahwa hubungan ini un- R == Ae B/T
Ketika suhu semikonduktor
tuk semikonduktor intrinsic.
naik, elektron-elektronnya men- A dan B adalah k onstanta yang
Untuk semikonduktor extrin-
dapatkan tambahan energi akibat tergantung j enis bahan dan uku r-
sic n~1 diganti
• dengan n .p, de-
pemanas:in. Tambahan energi in i an thermistor. Konstanta B mem-
ngan n = densitas elektron,
pada umumnya cukup untuk punyai dimensi sama dengan T,
dan p == densitas hole.
membuat elektron dari band va- yakni Kelvin. Umumnya ber-
lensi meloncati e nergy gap dan Dari rumus ini tampa~ bahwa harga antara 2000K s/d 6000K.
menduduki band konduksi, se- konduktivitas semikonduktor in- Seringkali harga B ini telah di-
kaligus meninggalkan masing- trinsic naik exponensiat dengan cantumkan dalam lembaran spe-
masing sebuah hole di band kenaikan suhu. Dengan kata lain sifi kasi komponen oleh pabrik
valensi . lni oerarti pada bahan hambatannya turul"' exponensial pembu atnya. Kalau t idak, de-
tersebut terjadi pen ambahan car- dengan kenaikan suhu. Keadaan ngan dua kali pengukuran ham-
rier, atau kenaikan n. Karena se- t urunnya hambatan listrik karena batan pada dua suhu, harga B
perti kita ketahui, elektron-elek- kenai kan suhu ini disebut NT C bisa d.iketahui.
tron yang sudah berada di band dari Negative Temperatu re Coef-
konduksi tidak lagi mempunyai In Rl - In R2
ficient.
ikatan yang kuat dengan ion in- Sifat sem ikonduktor seperti B = 1 1
duk dan mudah tergerakkan oleh diterangkan di atas itulah yang
( Tl) - ( T2 )
medan listrik yang diber ikan dari dimanfaatkan pada thermistor.
luar, demikian pula hole pada Koefisien suhu dari hambatan
Bahan selain semikonduktor
band valensi adalah juga pem- listriknya dihitung dengan:
tidak mempunyai sifat tersebut
bawa muatan. di atas. Metal tidak mempunyai 1 dR B
Selain penambahan energi
o:T == RdT = T1
energy gap. Peru bah an mobilitas
pada elektron, pemanasan juga carrier pada metal lebih dominan.
mengakibatkan berkurangnya Karenanya ham batan listrik me- Gambar 1 adalah contoh k.Jrva
energy gap. Karena energy gap tal mempunyai koefisien suhu karakteristik hambatan t erhadap
sendiri adalah fungsi suhu, de- yang positip. Sedang insulator, suhu.
ngan hubungan : energy gapnya terlampau besar.
EG = EGO - ~T Jumlah elektron yang karena pe-
manasan bisa melompati gap
EG energy gap pada suhu T t idak berarti. I'..
EGo= energy gap pada suhu "-...
0 K. ~ ~
= konstanta dengan satu-
KARAKTERISTIK THER-
.I',.._ ,,__
"-
r-..... "-...
'I --.. .....__
eV
a_i::i7<
M ISTOR
~['..___ ~ -r------.-
'-...:; ~--.......... ,3 ......__
T = suhu bahan . Karakteristik thermistor d igam- ~ t"--...4"' ....._
......._
Hal ini makin memudahkan elek-
barkan dalam tiga kurva karakte- ~--:::: ~ i--...____
ristik. Karakteristik hambatan f> -..::::
tron meloncati energy gap.

Hubungan antara densitas carrier


terhadap suhu (R vs T}, karakte-
ristik hambatan terhadap waktu
~

--
n (carrier/ m 3 ) dan suhu T (Kel- (R vs T} dan karakteristi k tegang-
vin} adalah sebagai berikut: an terhadap arus thermistor V vs
I}. Masing-masing kurva karak- Gambar 1
nf = Ao T 3 e - EGO/kT teristik ini terpakai untuk tujuan Kurva R vs T dari beberapa ther-
dengan : penggunaan tertentu dari ther- mistor yang sejenis.
mistor.
Ao = konstanta yang tak Kara kteristik R vs t
tergantung suhu
Karakteristik R vs T Karakteristik R vs t ini sangat
Energy gap pada suhu Ham batan thermistor, seperti tergantung dengan keadaan pen-
OK (eV} telah dibicarakan di bab yang dinginan pada saat pengukuran.
k konstanta Boltzmann lalu , turun exponensial dengan Kurva seperti. in i akan dilengkapi
(eV /K). kenaikan suhu. Hambatan seba- dengan keterangan pendinginan

ELEKTRON 25, TH .VII, 1983 2545


Thermistor

faatkan karakteristik R vs t ini. Dari s,s, teknik pemakaian


Gambar 5 adalah contoh pe- juga ternyata bahwa thermistor
makaian thermistor untuk time bisa dimanfaatkan untuk ke-
delay . Rele A pada gambar 5 perluan yang sangat beragam,
t idak segera bekerja ketika kon- yang barangkali di lriar dugaan
tak SW dihubungkan karena arus penemu pertamanya. Sensor
catu melalui thermistor R yang, suhu jarak jauh, pengukur te-
karena masih dingin, mempunyai kanan dan aliran fluida bisa juga
hambatan yang besar. Setelah be- memanfaatkan alat tersebut. EC
berapa saat thermistor R panas,
hambatannya turun dan arus
yang melaluinya cukup besar,
barulah rele A bekerja. Untuk
menghindari bergetarnya k 'Jntak
-- Kontak a
DAFTAR PUST AKA

rele pada saat arus berada di- 1. D.L. Carr; Circuit, Materia l &
am bang (antara kuat dan tidak Components.
Gambar 5 : Rele A
kuat membuat rele A bekerja).
dipasang R 1 , dan kontak rele a. KESIMPULAN 2. Donald G. Fink; Electronic
Kontak rele a adalah bagian dari Engineer Hand book.
rele A, sehingga ketika rele mu- Perubahan hambatan karena 3. Jacob Millman & Christos
lai bekerja, kontak a tertutup, perubahan suhu therm istor yang Halkias; Integrated Electronics.
sehingga arus catu untuk rele A sekilas tampak sederhana, ter- 4. Charles Susskind; Encyclope-
selain melalu i therm is tor ditam- nyata tidaklah demikian. Untuk dia of Electronics.
bah dengan yang melalu i R 1 • memahaminya dengan persis di-
Arus yang melalui R 1 ini dibuat perlukan pengertian yang men- 5. Tugomi r Surina & Clyde
cukup besar untuk membuat rele dalam tentang fisika subat omik Herrick, Semiconductor Elec-
A terpegang. yang tidak rnudah. tronics.

KESALAHAN CETAK DAN ISi PADA ELEKTRON 24


( KOREKSIAN SETELAH TERBIT )

2546 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


SPEECH PROCESSOR
Adh i Soesilo

Bagi penggem ar rad io komuni-


kasi Citizen ban d ataupun radio
amat ir/2 meter band, speech pro -
cessor mungkin t idak asi ng lag i. <]
Speech Processor adalah sema-
cam penguat mikropon tetapi - AMP

tentunya mempunya i kelebihan


di band ing penguat biasa . Redaksi IN

telah banyak menerima pesanan


2> / \ C>
k it mike -compressor pada Elek-
t ron No. 19 yang lalu , tetapi sa-
yang sekali hanya sebagian saja
yang dapat dipenuhi. l ni karena
PR E-AMP HPF **
LI M ITER LPF AMP
OUT

sul itnya mendapatkan IC Gain-


Control L M 270,370. Sebagai
Gambar 1. Diagram Blok
-
alternatifnya, anda dapat merakit T EOR I OPERAS!
O ver-modulation mudah dite-
speech-processor pada Elektron Sinyal audio diproses terlebih rangkan me lalui sistem Modulasi
nomor in i. dahu lu sebelum masuk transm i- Amp lituda. Pada pemanca r AM,
Rangkaian speech processor tE:r. Adapun blok diagramnya ter- spektrum sinyal yan g d ipancarkan
berikut ini hanya membutuhkan li hat pada gambar 1. Rangka ian terdi ri atas 3 bagian ya itu Lower-
satu buah IC Op-Amp, yaitu RC telah didisain sedemi k ian rupa se- Side-Band (LSB). Carrier don Up-
4136, µ A 4136 y ang sangat ba- hingga mempunyai frek uensi res- per-Side- Band (USS). S-i la indeks
nyak d ijumpai dipasaran .Kelebih - pon 300 Hz - 3 KHz yang cocok modu lasi lebih besar dari 100%,
an lain ialah dileng kapi dengan untuk radio komunikasi. maka t imhul side-band baru di-
meter yang dapat memon itor le-
samping upper dan lower side
vel audio output tanpa menam- Yang cukup pent ing disini ada- band yang terletak pada frekuen-
bah penguat lagi. Tentu saja pada lah peran limitter yang t erdir i atas si/kanal yang berdekatan, yang
outputnya dit ambahkan poten- komponen pembatas tegangan , berakibat men gganggu kanal ter-
sio-meter un.tuk mengatur besar dimana outounya tidak akan me- sebut.
sinyal output ke transmitter. lebih i bat as tertentu dari Iim ftter.
Tujuan mempergunakan Apa sebenarnya t ujuannya ? Tu- Sebagai 1l ustrasi perhatikan
speech-processor adalah memper- j uannya adalah mencegah t erjadi- gambar 2, yang merupakan gam-
.. besar indeks modulasi, ya,tu be- nya over-modulation (indeks mo- bar spektrum analizer pada Citi-
saran yang menu njukkan besar- dulasi melebihi 100%), yang da- zen Band pada frekuensi 27.005
nya informasi da lam gelombang pat menyebabkan radio interfe- MHz. Pada indeks modulasi mele-
carrieijpembawa . Diinginka n agar rence/splatter pada stasiunpe- bihi 100% terdapat sinyal yang
modu lasi t etap , sekitar 90% - 100 mancar lain . Lebih-lebih bi la stasi- ber impit dengan frekuensi 26,995
%. Dengan indeks modu lasi sebe- un tersebut berdekatan. Tentu re- MHz dan 27,015 MHz sinyal in i-
sar ini pesawat dengan RF Power kan-rekan yang sering nge-br ik lah yang menyebabkan splatter.
5 W seolah-olah sepe rti memakai pada Citizen Band atau 2 meter Untuk mencegah overmodu-
linier Amplifier SOW. Sinyal keci l band pernah mengalaminya. lasi, input audio dibatasi dengan
t etapi modu lasi menonjol. bukan ? l imitt er yang dibicarakan di atas,
ELEKTRON. 25, TH.VII, 1983 2547
Speech Processor

tetapi tentunya setelah diperkuat Secara t eori sinyal audio dapat Sebenarnya cukup 3 buah Op-
terlebih dahulu. tidak H I Fl lagi, k arena sinyal- Amp saja y ang dipakai, y ait u.
sinyal yang melebihi level terten- Op, , Op, dan Op3 • Tetapi dari
tu akan terpotong, t et api secara pada terbuang, Op4 di perguna-
keseluruhan informasipudio yang kan sebagai penguat tambahan
dibawa carrier masih dapat d ite- yang outputnya beru pa m eter
rima oleh pemancar lain dengan untuk monitoring audio. Pre-
baik. Gambar 3 menunjukkan si- Amp dibentuk oleh Op 1 mela lui
nyal audio sebelum dan setelah input non-interting yang menja-
melalui speech processor. min impedansi input yang besar.
D idepannya terdapat filter fre-
kuensi tinggi pencegah osilasi
27.005 Frek yang dibentuk oleh R 1 dan C 1 •
Gain Pre•A mp ditentukan oleh
•Al'\. _._ft._ 0
R 3 dan VR 1 yang dapat diatur.
Limitter aktif dibentuk oleh Op 2
V 0 1 dan D 2 . Dengan ket iga kom-
ponen tersebut, level maksimum
Sebelu m diproses yang didapat adalah sekitar 2 X
0,7 V ol t. C3 , R4 dan Ra , Cs
masing-masing membentuk high
pass (i/ter dan low pass filter
dengan frekuensi cut off sekitar
300 Hz dan 3 kHz. Selanjut nya
sinyal terse but diperkuat oleh Op-
27.005 Frek Amp. Op 3 yang dilengkapi po·
l~ lndeks mod< 100% tensio pengatur besar output. Se-
bagian output diumpamakan ke
Sesudah diproses.
input non-inverting berirnpedansi
Gambar 3. input tinggi dari Op4 . lni dimak-
sudkan agar pengambi lan sinyal
RANGKAIAN ini tidak membebani output
Rangkaian Speech-Processor speech processor. Dioda-dioda
menggunakan yang m udah dida- 0 3 dan 0 4 membentuk voltage
pat d ipasaran. Jantungnyaadalah doub/ersetengah gelombang yang
IC RC 4136 quad Op-Amp berisi sekaligus sebagai penyearah . Si-
26995 27.005 27.015 Frek 4 buah penguat kompak dalam nyal dideteksi oleh meter setelah
bentuk dual-in-line 14 pi n. Rang- melaui filter C9 . VR 3 diperguna-
lndeks mod> 100%
kaian lengkap pada gambar 4. kan untuk mengatur simpangan
Gambar 2.
.,.
DI C6

,n At Cl
"' RI Rt

~ .
c,

. , ...

.,,.
., ou•

h1..· I ~T"'
L. ~l '"' ""
c,
' OP:
fit,7
o, .,, .,,
"'
pi,_.itr k!pply

Gambar 4 , .,,.

2548 ELEKTRON 25, TH.V II, 1983


Speech Processor

maksimum pada meter Pemb.aca


tidak perlu membeli meter yang
mahal, tetapi cukup dengan VU
meter biasa dengan ukuran ter-
serah anda. Penguatan maksi-
mum rangkaian keseluruhan ada-
lah 40 dB.

UJ I - COBA
Satu-satunya kelemahan rang•
kaian adalah bagiai:i power sup -
ply, yang memakai Simetrlcal-
dual-Supp/y. Untuk itu hendak-
nya memakai dua buah baterey 9
volt (ground dan plus minus 9
Volt).
Hati-hatilah dalam penyolder-
an PCB, jangan sampai ada jalur
yang terhubung singkat. Setelah
beres semua, letakkan VR 2 pada
posisi pertengahan dan VR1 serta
VR 3 pada posisi maksimum. Co-
balah masukkan suara anda mela~
lui mike. Perhatikan apakah ja-
rum pada meter bergerak. Bila
tidak, mungkin rangkaian belum
beres atau arus terlalu kecil per-
kecil R 1 4 menjadi 1 K-ohm atau
perbesarlah R1 3 sampai 68 K-
ohm.
Untuk memperoleh suara yang
lebih baik, pembaca bisa meru-
bah-rubah filter-filter yang diben-
tuk oleh C3 , R4, Rs dan Cs. A tau
dapat juga anda memperbesar
output dengan menaikkan level
limitter yaitu dengan menambah
2 buah dioda secara seri dengan
D1 dan D2 masing-masing sebuah.
Gambar 5: Pola PCB dan tata letak kom- Kami sarankan rangkaian dile-
PQ.l)l!n
takkan dalam kotak logam untuk
mencegah osilasi frekuensi tinggi.
Potensio VR1 dan meter diletak-
kan pada panel depan ko~ak.

Selamat mencoba l ! ~

Daftar komponen R1 4 = 4 K7 C5 = 22 nf
R1 s = 56 kn C6 = 1 nF
Resistor
R1 o = 100.kn C7 = 68 nF
R1 , R1 2 = 33 kn
.R2 = 47 kn VR1 = 25 kn linier (trimpot) Cs = l0µF
VR 2 = 10 kn linier log (potensio) c9·, c11, C12= 1 µF
R3 = 560n
= 10 kn VR3 = 25 kn linier (trimpot) C10 = l0nF
R4, R, , R1 7, R1 I , R1 6
R 5 , Rs , R9 = 5 K6 Kapasitor : 0ioda 0 1 , 0 2 , 0 3 , 04, Ds =
R6 100 kn C1 = 330 pF 1N4148 atau ekivalennya
·R 1 3 = 18 kn C2,C3,C4 = 47nf Meter VU meter 200 mA.

-ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2549


teka teki
listrik 25
Mungkin anda merasa telah menguasai teknik digital. Benarkah itu? Nah............ marl kita buktikan.
Kuis elektron nomor ini, dengan nama barunya TTL (Teka Teki Listrik), mengajak anda untuk mencoba
mendisain rangkaian elektronik dengan menggunakan komponen logika.
Permasalahannya adalah sebagai berikut :
Sebuah pintu gudang penyimpanan uang di sebuah bank hanya dapat dibuka melalui persetujuan dari
empat orang penjaga brandkas. Ijin akan diperoleh hanya bila le bih dari dua orang penjaga gudang menyatakan
setuju, atau dengan kata lain bila yang menyatakan setuju kurang dari tiga orang, maka pintu tak dapat terbuka.
Tugas and.a adalah membuat rangkaian kontrolnya. Untuk memudahkan pekeriaan anda, sebagian dari
rangkaian tersebut telah kami berikan di bawah ini. Anda tinggal menyelesaikan hubungan-hubungan antar kom-
ponen di dalam kotak bergaris pu tus-pu tus.
Saklar A, B, C dan D mewakili pemyataan keempat penjaga gudang, bila ia setuju, ia akan menekan/me-
nutup saklar miliknya SPndiri. Bila saklar yang tertutup ada lebih dari dua buah, maka output NAND gate yang
ada di luar garis pu tus-p1· tus akpn high dan meng-on-kan transistor, sehingga relay akan bekerja mengatifkan motor
pembuka pin tu.
Persyaratan: rangkaian kontrol yang ad.a di dalarn garis putus-putus hanya terdiri dari tiga buah IC Quad-
2 input NAND gate...... . tidak kurang, tidak lebih...... !
Jawaban paling lambat diterima redaksi tanggal 15 Desember 1983 (stempel Pos), jangan lupa kupon T.TL
ditempel di lembar jawaban (bukan di amplop surat) atau di kartupos bila menggunakan kartupos.
Selamat mendisain !

r --- --- - - -- -, I
I
I
0 0
D- 0
0- 0- I
=D- D- I
I

=D- 0 I
I
I
0
L _ _ _ _ _
D- I
I
_ _ _ _ _ _J

JAWABAN KUI S ELEKTRON NO. 24

Jaw aban y ang benar adalah sebagai berikut :

a b d e g Segmen tujuh Koda desimal Haryanto


Saklar C
JI. Senjoyo 13
0 0 0 0 0 0 0 8 8
I
II 0 0 0 0 0 0 ,_, .-, 0 Salatiga
Ill 0 0 0 0 I .,: 12
IV 0 0 0 0 0 0 s 6
V 0 0 0 0 I 0 :: 3
VI 0 0 0 I 0 0 0 {=: 10
V II 0 I 1 I 0 0 0 ,-,- 15 G. Y. Susyanti
VIII I 0 0 l· I l I I
,-
I
JI. Gudang Peluru
IX
X
0
I
I
0
I
0
0
0
0
0
0
I
0
0
·=cf 14
13
Blok X -560 Melayu besar
XI 0 1 0 0 0 0
,-
.=, 5 Jakarta Selatan
X II 0 0 0 0 0 Q 9 9_
XI II 0 0 1 0 0 0 ,~' 2
XIV l 0 0 0 0 0 ,1=, 11
xv l 0 0 l 0 0 '·{ 4
M. J. Angul Ef eil
0 0 "'i 7
XVI 0 I

Dari sckian banyak pengirirn jawabari k u is elektr<;n no. 24, hamp ir dari seluruh JI. Dr. Sutomo 39
peloso k tanah air. ternyata setelah diperiksa dengan susah payah hanya 20 (uua pu luh) Probol inggo (Jatim)
pengirim saja yang mempunyao jawaban yang benar.
Setelah rJiadakan pengundian. yang lleruntung kalo ,n, adalah :
ELEKTRON 25, T H.Vil, 1983
2550
MESIN LISTRIK (11)
i made ro sakya

Setelah kita membahas prinsip pada kumparan jangkarnya. Bila tak ada arus jangkar yang
dasar dari mesin listrik, maka Kumparan m edan ini d i supply menga lir (keadaan tanpa beban).
kali ini kita akan mel~at lebih oleh sumber daya searah. Kum- maka bentuk distribusi pada
dalam lagi tentang mesin arus paran medan dililitkan pada MAS akan t erl ihat sepert i pada
searah (MAS). kutub. gambar 3a. Fluksi terdistribusi
Pada mulanya, penggunaan Kutub berfungsi untuk meng- secara simet r is t erhadap su mbu
MAS kurang disukai, bila diban- ~rahkan flu ksi pad a ee l ah udara, kutub. Sumbu netral magnetik
dingkan dengan mesin arus bolak dan mengurangi relu ktansi dari berimpit dengan sumbu netral
balik (MABB). Disamping harga- garis magnet. Disamping itu ku- geometrik. Sumbu netra l magne-
nya yang relatif lebih mahal , juga tub adalah tempat melilitkan tik adalah tempat kedudukan
MABB lebih praktis dan seder- kumparan medan . Bila MAS daerah yang tak menimbul k an
hana, terutama mesin induksi- menggunakan magnet permanen gaya gerak yang sejajar dengan
nya. Tetapi keadaan ini tampak- maka kutub ini adalah magnet garis-gar is magnet , at au tegak
nya tak akan terus berlangsung. permanennya. lurus dengan arah fluksi yang me-
Hal ini disebabkan oleh karena Komutator digunakan untuk nembus. Sedang garis netral geo-
mesi n arus searah mempunyai mengubah arus bolak balik hasil metris adalah garis yang membagi
sifat mudah diatur. Kemungkin- gaya gerak listrik dari kumparan dua sama besar, daerah k utub
an untuk memperoleh perfor- jangkar, menjadi arus searah. K o- utara dan kutub selatan.
mance yang diinginkan lebih mutator meru pakan ter minal-ter- Untuk mendapatkari tegangan
besar. Pengaturan perputaran minal dari kumparan jangkar. output yan g terbesar, maka let ak
dari motor juga lebih mudah, Komutator ini secara keseluruh- si kat harus pada sum bu netral
disamping pada kemungkinan va- an berbentuk silinder yang ter- magnet is.
riasi yang lebih banyak pada ka- bagi-bagi menjadi segmen-segmen Bila kumparan jangkar dialiri
rakteristik perputaran-torsinya. secara radial. Masing-masing seg- arus, maka akan timbul fl uksi
men dipisahkan oleh isolasi. Jum- yang arahnya sesuai dengan hu-
KONST RU KSI lah segmen dari komutator sama kum tangan kanan Fleming. Bila
Pada dasarnya konstruksi mas denga n jumlah lil itan dari k um- tan pa memperh itungkan fluksi
terdiri dari stator dan rotor. paran jangkar. dari kumparan medan, maka ben-
Stator adalah bagian yang diam, Sikat berfungsi untuk meng- tuk d istri busi f lu ksi kumparan
sedang rotor adalah bagian yang hubungkan komutator dengan jangkar adalah seperti pada gam-
berputar. Pada stator terdapat jala-jala listrik bila berfungsi se- bar 3 b.
kutub, kumparan medan, casing bagai motor, atau dengan ter- Dari pembahasan di atas, kita
dan sikat. Sedang pada rotornya minal outputnya, bi la berfungsi hanya melihat keadaan masing-
terdapat jangkar dan kumparan- sebagai generator . masing fluks i. Dalam keadaan
nya, serta komutator (lihat gam- yang sebenarnya, bila mesin ber-
bar 1). REAKS I JANGKA R beba n, ma k a kedua kumparan
jangkar terletak pada rotor. Reaksi jangkar adalah efek akan dialiri arus, sehingga kedua-
Pada jangkar ini dililitkan kum- yang ditimbulkan oleh medan nya akan meni m bu lkan fluksi.
paran jangkar, yang pada saat magnet yang timbul karena Dari interaksi dari keduanya
mesin bekerja akan menghasil- mengalirnya arus pada kumparan akan terbentuk distribus i fluksi
kan gaya gerak listrik. jangkar. Efek ini akan mengaki- sepert i pada gambar 3c. Distri-
Kumparan Medan berfungsi batkan adanya peny impangan busi flu ksi yang terbentu k ter-
untuk menimbulkan fluksi yang distribusi f luksi yang terbent uk nyata tak simet ri lagi. Pada uj ung
akan dipotong oleh kumparan pada kutub utama. Sehingga ujung sepatu terdapat penambah-
jangkar, yang kemud ian akan me- akan mempengaruhi p erformance an rapat f l uksi akan sama dengan
nimbulkan gaya gerak listrik dari mesin arus searah. pengurangan rapat fluksi. Sehing-
2551
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983
Mesin-mesin Listrik
ga fluksi totalnya tetap . Tetapi maka kita dapat mengatu r putar- ada, sehingga GG L yang ditim-
pada keadaan jen uh penambah- an dan torsinya. Sedang untuk bulkan akan bertambah besar,
annya akan lebih kecil di banding- generator, kita akan dapat meng- demikian seterusnya hingga men-
kan dengan ·pengurangannya, se- atur tegangan outputnya. capai suatu harga yang setimbang
hingga berakibat berkurangnya Mesin arus searah penguatan (perpotongan antara kurva beban
fluksi total yang bekerja pada bebas biasa digunakan pada in- nol dan gar is Rf). Lihat gambar 7.
kumpar~n jangkar. Ha l ini akan dustri yang memerlukan peng-
mengaki batkan berkurangnya gerak {dalam ha! ini motor lis- Generator shunt dengan field
gaya gerak listrik (GGL) yang trik) yang dapat diatur kecepat- regulator biasa digunakan untuk
ditimbulkan. Disamping itu, an putarnya, pada daerah yang power supply dengan beban pe-
karena distribusi fluksi yang tak cukup lebar. nerangan. Juga biasa digunakan
simetri lagi, sumbu netral mag- untuk battery charger karena te-
netiknya bergeser pula, sehingga Penguatan Sendiri gangan outputnya yang hampir
letak sikat pada sumbu netral Mesin arus searah penguatan konstan. Motor pe11guatan shunt
geometris menjadi tidak tepat sendiri adalah mesin arus searah tak bisa distort dalam keadaan
lagi. yang medannya mendapat supply beban penuh , tetapi mempunyai
Untuk mengatasi keadaan di dari mesin itu sendiri. Untuk perputaran yang hampir tetap
atas, maka pada mesin arus se- mesin aru's searah penguatan sen- pada keadaan beban yang ber-
arah letak sikat tidak t epat diri ada 3 macam yaitu penguat- u bah. Seh ingga sebagai motor,
pada sumbu netral geometrinya, . an shunt, penguatan seri dan pe- mesin shunt banyak digunakan
tetapi agak digeser supaya men- nguatan kompon. untuk penggerak mesin bubut,
dekati sumbu netral magnetik- pompa sentrifugal, fan, blower,
nya. Sumbu netral magnetik ber- Penguatan shu nt dll.
ubah-ubah tergantung dari besar- Sesuai dengan namanya, maka 2. Penguatan seri
nya beban pada mesin . Kecuali kumparan rnedan dari mesin di-
Mesin arus searah penguatan
pergeseran sikat, dapat pul a sh unt/ paralel dengan kumparan
seri, mempunyai kumparan me-
dilakukan kompensasi, dengan jangkarnya.
dan yang diseri dengan jangkar-
memberikan kutub bantu dian- Pembangkitan tegangan pada
nya. Sehingga besarnya fluksi
tara kutub-kutubnya dan juga generator shunt mempunyai be-
yang d ibangkitkan akan sangat
ada kompensasi belitan (lihat berapa syarat yang harus d ipe-
tergantung dari besarnya arus
gambar 4). nuhi. Sya rat tersebut adalah: jangkar. Hal ini akan mehgabibat-
Masih ada sisa flu ksi pada
kan karakteristik pembebanan
JE NI S · JEN IS M A S kumparan medan. menjadi sangat tergantung den-
- Untuk suatu putaran tertentu, ngan bebannya. Baik sebagai ge-
Mesin arus searah ada bebe- tahanan pada kumparan me-
rapa macam. Pembagian ini ber- nerator maupun motor, bila be-
dan harus lebih kecil atau bannya berubah maka berubah
dasar pad a hu bu ngan an tar a sa ma dengan tahanan kritis.
kumparan medan dan kumparan pula outputnya.
( Rt kritis) Karena sifatnya yang demi-
jangkarnya. Ada dua jenis MAS, - Untuk suatu Rt tertentu, pu-
yaitu penguatan bebas dan pe- kian maka mesin seri ini jarang
tarannya harus lebih besar daridigunakan untuk generator, ke-
nguatan send iri. Bentuk hubung- putaran kritis (nk)-
an antara kumparan jangkar dan cuali hanya sebagai booster. Se-
- Untuk suatu arah putaran ter- bagai motor, mesin seri mem-
kumparan medan dari masing- tentu, fluksi yang ditirnbulkan
masing jenis terl ihat pada gambar punyai torsi mula yang besar.
oleh ku mparan medan harus Sehingga sebaga i motor, mesin
5. Sedang perbandingan karak- searah dengan f\uksi sisa.
teristiknya terlihat pada gambar seri banyak digunakan untuk
6. Bila semua syarat ·sudah ter- menggerakkan kereta api listrik,
penuhi, maka generator baru bisa hoist, katrol, conveyor (ban ber-
Penguatan Bebas dibangkitkan. Mengenai proses jalan), dll.
Mesin arus searah penguatan pembangkitannya sendiri dimulai
bebas mempunyai kumparan me- dengan memutar generator ter- 3. Penguatan kompon
dan yang supply-nya terpisah de- sebut. Karena adanya sisa fluksi, Mesin kompon mempunyai
ngan jangkarnya. Sehingga peng- maka akan timbul GGL pada dua kumparan medan. Masing-
aturan fluksi yang d itim bulkan kumparan jangkar. Tirnbulnya masing dihubungkan seri dan
medan dapat dil akukan dengan GGL ini akan mengakibatkan ada paralel dengan kumparan jang-
bebas, tanpa mempengarihi para- arus yang mengal ir, dan melewati karnya. Karena itu sifat dari
meter laput lainnya. kumparan medan , yang akan me- mesin kompon in i merupakan
Untuk motor penguatan be- nimbulkan fluksi. Fluksi ini akan kombinasi dari sifat mesin shunt
bas, dengan mengatur fluksi menambah fluksi yang sudah dan mesin seri.

2552 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


Mesin-mesi n Listri k
Dari bentuk rangkaiannya me-
sin kompon ada 2 macam, yaitu
kompon panjang dan kompon
pendek. Perbedaan ini terlihat
pada gb. 5d dan 5e. Dari arah
fluksi yang dihasilkan oieh kedua ,P. 6 , K.:ar~k~~t A;rik me1in erut H818h
a, kl,,rilkteliHik pembcb1m ~n ge,,cr••or
kumparan medan , bila saling b, killr1ik1eristik 1.0t1i .aruc jangkar
c. Qr•k;cri'ltik per putll~n,er,a ;&n11kar.

membantu atau searah, maka


~ ~ tn ,:,, _.1;;q_ l lo1 ~ -

kompon tersebut d isebut mesi n ,.,.. ,.,.,~,I


kompon kumulatif. Bila saling
berlawanan maka disebut mesin
kompon diferersial.
Bila beban cukup besar, maka
generator shunt akan mengalami
penaikan tegangan. Dengan meng-
kombinasikan keduanya, sehing-
ga menjadi generator kompon, gb. 7. Pembangkitan generator shunt.

maka tegangannya akan sal ing


mengkompensasi, sehingga men-
jad i rel atif konstan pad a per-
ubahan beban yang besar. Karena
sifatnya yang demikian, gene-
rator kompon sering digunakan
sebagai power supply pada beban
yang daerah perubahannya besar.
Sebagai motor, mesin kompon
kumulatif banyak digunakan
untuk alat yang membutuhkan
torsi mu la besar, tetapi bi la
sudah beroperasi, putaran yang
dihasilkan relatif konstan. M isal
pada mesin pemotong batubara,
elevator, rolling mill, dll. Di sini gb. J. R~~s, 1~r,,gk~r.
b ) 11-.,\.i;, ~ump,Jf¥1 ~ .,
..
kumparan seri akan memberikan ( bl I I~•...; ~um ~i,,'I ,a11g~a•
rd ini~,1~, i l~td.n lbl
gb.8. K;;rakttrist i k pada beberapa keact.aan

tarsi mula yang besar, sedang


kumparan shunt-nya akan mem·
berikan putaran yang relatif kon- 3. Pada keadaan beban tertentu
stan. mempu nyai effisiensi yang le·
bih tinggi. Misal pada beban
yang mempunyai momen ine-
KESIMPULAN
sia yang t inggi, akselerasinya
Seperti halnya suatu pilihan, akan membutuhkan energi
t iap pilihan pasti mempunyai yang lebih sedikit dibanding-
kelebihan dan kek urangan. De- kan dengan mesin arus bolak
mikian pu la mesin arus searah balik.
bila dibandingkan dengan mesin
arus bolak bal i k. Kekurangan
1. Membutuhkan investasi yang
Kelebihan yang didapat pada
lebih ti nggi.
mesin arus searah adalah:
2. Kadang membutuhkan alat
1. Fleksibilitasnya yang tinggi tam bah an, misal converter daya
dalam pengaturan performan-
ce, sehingga akan menghasil-
kan mesin yang mempunyai
.. .....,_ __ 3. Lebih canggih dibandingkan
dengan motor induksi.
b.~""""·
t.Ptt>9J,a,.n-,.
karakteristik sesuai dengan d. po....,wn~- ,..n..-.s
. , ,........,_ ~ j l , l l ldok 4. Tak dapat distart pada tegang-
yang diharapkan. an penuh.
2. Sistem pengaturan yang lebih 5. Effisiensi rendah pada putaran
mudah . rendah. 81

ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 255J


kreasi
anda

■ ALARM PENCURI
Cara kerja rangkaian :
Sebenarnya rangkaian alarm Reed switch ( S1 . . .. . S9)be- na Q off, maka gate SCR menda-
semacam ini sudah pernah di- kerja sebagai pembentuk input. pat tegangan positip sehingga
muat dalam majalah Elektron. Apabila switch dalam keadaan SCR on. Keadaan on ini akan
Tetapi kali in i, penulis ingin me- tertutup, maka akan memberikan membuat rele bekerja dan akan
nyajikan dengan cara yang lain. input yang berlogika nol sedang- membunyikan bel. Bel akan terus
Switch bukan lagi sakelar cahaya kan bila switch dalam keadaan berbunyi sampai tombo l reset
ataupun gelombang ultra sonik, terbuka akan memberikan input ditekan .
melainkan menggunakan reed yang berlogika satu. Keadaan ini Setelah SCR on, keadaan in-
switch . Sedangkan rangkaiannya dapat terjadi karena pada saat put tidak akan mempengaruhi
menggunakan rangkaian logika. switch tertutup kaki-kaki input apa-apa, juga SCR tak dapat
dari OR gate tersambung ke jadi off. Untuk membuat SCR off
RANGl<:AIAN LENGKAP DAN ground, maka input mendapat hanya dapat dilakukan dengan
CARA KERJA logika no!. Keadaan menjadi se- menekan reset atau memutus
Rangkaian lengkap dari alat ini baliknya bila switch terbuka . catu daya.
dapat kita lihat pada gambar 1. OR gate (N 1. • . N8 )digunakan
Secara garis besar, rangkaian ini sebagai rangkaian kontrol. Bila KONSTRUKSI
akan bekerja menggerakkan rele salah satu kaki inputnya berlogi- Rangkaian dibuat pada sebuah
secara terus menerus sampai di ka satu, maka akan memberikan PCB . Lay Out dari PCB dapat di-
reset kembal i, apabila ada seorang output yang berlogika satu . Ke- lihat pada gambar 2a sedangkan
pencu r1 masuk rumah melalui pin- adaan ini akan mengakibatkan penempatan komponen dapat di-
tu atau jen'bela. transistor (Q) menjadi off. Kare- lihat pada gambar 2b. Untuk pe-

-------------------------------+ S10

s1 ---Sg

R•

ELEKTRON 25, TH.VII , 1983


2554
Kreasi Anda

o _.,..~_.oo-o-c~-o-o ,a 0 0 fil n - i1:i,,,,.1, ('


a ~. ™
. . ~ ;:=t=k~~~t.d I
§

'- :::r::
u
i
iii
I-
~

:\l~
Vl
0
w
, 11.1
! a:: ,
w
:..::

.. -:-•j\~~ :,,:~~~ :..•~ ,;;.~»- ~ .-:.~ ~ ~

A ~ S'°~ __ ,
- = .
l !
+i
J;i • t,;.1~ -~-1 12v
·13 -I

0
°'c,8-o
..._..~ 00 0 a
0 I 0
_____ h1)o;-1! '_,.
LE
_.
~ ' :ii. ·- ~
L< '1S
•P-"'~;,
G t• SCR CK'!
•~ ··~•
'''" t,.,_,• 1(11•-,,~1~,0,w
.::, ""
<t;>~, '

t) ;
I
i
'?i

~ .._ !
RESET SW I TCH
. ··- --- - - - - - -~u~..;..;;::=.:.....::~ --!.="----

DA FTAR KOMPONEN
S1 . ... S9 reed switch
R1 .... R9 : 10 kn
R10---R1s: 820 .n
R1 9
R20
10 k n
1 k2
"'
R1 I 47n
01. 02 1,N4001
Q 3b
25B 171 ...
IC 1 , IC2 4071
S10, Satu induk satu It
anak \
\
S1 I Sakelar tekan
<D
Rele 12v, kontak.

nempatan reed switch dapat di- ~


lihat pada gambar 3a. Gambar 3b 3c
menunjukkan cara menempatkan
magnet pada pintu, sedang gam- nyambungan sudah benar, bila
bar 3c memperl ihatkan bentuk sudah tutup semua pintu d an
kotak untuk menempatkan reed jendela yang ada reed switchnya,
switch dan plat untuk memasang kemudian hubungkan alat ke catu
daya: Sekarang coba buka salah
magnet.
Reed switch dan magnet di-
tempatkan pada pintu seperti
/ --- ,I
- satu pintu bila bel berbunyimaka
rangkaian sud ah berjalan bai k.
pada gambar. 3a sehingga bila i/ Selamat mencoba ! !
pintu tertutup s witch tertutup.
Oleh : Sabadi R.
PENGETESAN JI. Cemara No. 527 B,
3a
Cek dulu apakah semua pe- Bandung.
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2555
Kreasi Anda

■ BFO DENGAN + 12v

~
KERAMIK FILTER +11\J
DC
A2
Pada saat ini SSB (Single
Side Band) telah banyak diper-
gunakan oleh para amatir radio. CF
Unt uk menerima sinyal SSB
diperlukan alat yang dinama kan
BFO (Be st Frequency Oscillator) RFC
VA
Out

yang dipasang pada pesawat


penerima. Pada rangkai an d i ba- R2 C4
wah ini pen ulis menggu nakan
filter keramik (SFO 455) sebagai
pembangkit freku ensi 455 KHz
karena kestabilan frekuensinya
lebih baik dari pada menggunakan
-
Gambar 3. Pierce dengan FET Gambar 4.
rangkaian LC biasa. Pada umur,-
nya SFD 455 dipergunakan se-. Komponen yang dipergunakan Komponen yang dipergunakan.
bagai bandpass filter yang di pa-
Ql BC 109 Q1 MPF 102
sang sesudah rangkaian mixer
Q2 MPF 102 R, 100 k n
pada radio penerima. walaupun
C 1 = C2 1000 pF N.P.O R2 820 n
demikian SFD 455 dapat di per-
gunakan sebagai pengganti kristal c3 60 pF N.P.O. R3 330 S1
pada rangkaian oscillator dengan c4 200 pF N.P. O. C1 0,1 µF
hasil yang cukup memuaskan.
c, 500 pF N.P.O. C2 0,1 µF
CV "" 500 pF C3 0,OlµF
R1 = 200 Kn VR 10ki2
R2 47 Kn RFC: 2,5 mH
+ 9VOC "" 270 Q
R3
Al
R4 "" 2 Kn Pada output buffer dioeri resis-
CF = SFD 455 tor variabel untuk mengatur si-
0.0 l µ F nyal output dari rangkaian BFO ,
2,5 mH karena pada saat menerima si ny ;ii
SSB yang kecil kita hanya me-
merlukan tegangan . dari BFO
Pada kesempatan ini penulis yang tidak terlalu besar sedang
menampilkan t iga buah rangkai- untuk menerima si nyal SSB yang
an oscillator. Oiantaranya ketiga besar maka diperlukan tegangan
rangkaian tersebut yang meng- dari BFO yang cukup besar.
Gambarl. Colpitts dengan Bipo lar hasil kan kestabi Ian frekuensi Untuk dapat membaca sinyal
yang paling baik adalah rangkai - SSB dengan baik selain mengatur
an colpitts yang mengguna kan VR kit a juga perlu mengatur
FET . Pada rangkaian di atas CV pada oscillator.
kapasitor yang dipergunakan ada- Untuk memasukan sinyal BFO
lah kapasitor N.P.O. walaupun ke dalam rad io penerima, kita
demikian kita dapat saja meng- tidak perlu mem bo ngkar radio
gun akan kapasitor keramik bi asa, tersebut. Kita cukup memasang
sudah tentu kestabilan freku en si- semacam anten na be rupa sebuah
nya tidak sebaik menggunakan kabel atau gulungan kawat pada
kapasito r N.P .O. output rangkaian BFO yang dide-
Untuk mendapatkan kestabi lan katkan pada radio penerima, se-
frekuensi yang lebih baik lagi hingga sinyal dari BFO di terima
sebaiknya sete lah oscillator kita oleh trafo IF dalam radio peneri-
beri buffer aga r oscillator tidak ma tersebu t . Pada saat ini sinyal
terbeban i. SSB d i Beat seh ingga kita dapat
Rangkaian buffer dapat dilihat di mengetahu i pem bicaraan dari la-
ambar 2. Colpitts dengan FET bawah ini. wan bicara kita.

2556 E°LEKTRON 25, TH.VI I, 1983


Kreasi Anda

nya panjang. Perlu dicatat juga T = Transformator output


meskipun komponennya relatif OT 240
sedikit, namun output suara yang Q BC 171 A
dihasilkan cukup besar. LS = Loudspeaker 4 inch 8 .n
D = Diode OA 202
Cara Kerja Rangka ian Battery 9 Volt.
Prinsip kerja rangkaian ini ada-
lah.mirip dengan blocking oscilla- Kiriman:
tor. Di sini transformator mem- Ali Syahdan Db.
berikan feedback regerieratif de- Bojong Neros 9/VI I No.663
ngan pembalikan, fasa dari kolek- Begor.
Gambar 5. tor ke basis Q .
Cara memasukkan sinyal BFO Bila S1 ditekan maka nada
yang dihasi lkan oleh komponen-
komponen C1, T , R1 dan R2 ■ A LAT PENGU KUR CAHAYA
akan meninggi dengan pengisian
Cz melalui R3. Bila S1 dilepas Rangkaian di bawah in i dapat
muatan dari kapasitor elektrolit digunakan untuk mengukur atau
akan terbuang, dengan demikian mengetahui kuat cahaya yang
nadanya akan menurun secara ada di sekitar kita.
perlahan-lahan . Dengan mema- Adapun cara kerjanya sebagai
Gambar 6. sang dioda pada switch S2, C2 berikut, cahaya yang jatuh pada
Keramik Fi lter tampak atas akan melepaskan muatannya silicon sollar cell diubah menjadi
dengan cepat sekal i. Jadi bila tegangan listrik. Tegangan ini
anda mengoperasikan rangkaian tidak terlalu besar tetapi cukup
1n1 dengan hanya menekan untuk memberi umpan kepada
tombol S2, suara yang dihasil - IC 741.
kan hanya berupa suatu seri IC ini memberikan output pada
nada yang meninggi. kaki nornor 6 yang langsung
dihubungkan dengan miliampere
meter. •
Gambar 7. Rangkaian ini tidak sukar dan
Skema keramik Filt er mempunyai sensitivitas yang
tinggi. Komponen yang diguna-
Semoga tulisan ini dapat kan juga rnudah diperoleh dan
membantu rekan-rekan amatir biayanyapun rnurah.
dalam berkomunikasi & selamat
bereksperimen. 73.88 Keterangan :
Sl untuk pengukuran O - 10 µ A
S2 untuk pengukuran O - 1 µ A
O nno Widodo S3 untuk pengukuran O - 0. ~µ A

■ SIRENE GANDA
Rangkaian Sirene Ganda.
Rangkaian ini sangat seder-
hana, dan hanya menggunakan
sebu ah transistor dari t y pe BC Daftar Komponen
171A dan beberapa komponen
R1 l0k .n
elektronik lainnya yang banyak
R2 = 18 k .n
terdapat di pasaran.
Keistimewaan ra11gkaian m i R3 = 3 K3
adalah nada yang dihasil k an Semuanya ½ W, 10%, karbon
seperti suara sirene Polisi Ame- C 1 = 100 nF
rika, dengan karakteristik nada C 2 = 500 µ F 25V elektrolit
A lat Pengukur cahaya
nai k nya pendek dan nada turun- S1 - S 2 = Sakelar tekan
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2557

... .
Kreasi Anda

IC 741 Bila anda telah memi li ki PCB Rs = 2M 2


04 silicon sol lar sel untuk rangkaian tone-control
R6 = 56 K
R, 1M pada elektron no . 17, maka de-
C3 = 22 µF/10 V
R2 100 kn ngan sedikit perubahan anda da-
pat memmodifikasi pre-amp tone C1 tidak dipakai
R3 10 k .Q
C, 0.02µ F control tersebut menjadi pre- C2 = tetap lµF/2,5V
C2 0.2 µ F amp head cassete. Cs 1n5
C3 2 µ F Rangkaian penguat head yang C6 = tidak dipakai
VR 5 k .Q digunakan di sin i tidak berbeda C7 = tetap 1 µ F / 25 V
M mi li Ampere O - 1 mA dengan rangkaian yang pernah di-
muat pada majalah elektron no.
O leh : 11. yang lalu.
Alex Solek an Dengan menggunakan IC yang
Sedangkan komponen lainnya
Gg. Arjun a 1/3 Blk. sama (LM 387), kita dapat me- tetap, tidak usah diganti.
Sukabum i ngubah bagian penguat aw al (I Cl)
Ha l yang perlu diperhatikan
dari tone _control tersebut men-
dalam proses pembuatan ini ialah
jadi penguat head yang sudah groundingnya, sehubu ngan de-
stereo pada PCB itu juga, sehing- ngan penguatan preamp-head
ga rangkaiannya ada lah sebaga i yang cukup besar sehingga mu -
berikut : dah t imbu l noise . Sebaiknya PCB
■ PREAMP HEAD CASSETTE
Beberapa komponen yang pream head di letakkan jangan
DENGAN T ONE CONT ROL
harus diganti adalah (l ihat kem- berdekatan dengan trafo dan mo-
PAD-A SATU PCB
bali elektron no . 17) : tor dan gunakanlah shield alumi-
Ide dari tu lisan ini adalah me- nium bila perlu.
R1 tidak d ipakai
nyederhanakan proses pembuat-
R2 330 K BOESET
an rangkaian untuk h asi l yang
JL. CIJAGRA I NO. 152
sama. R3 210 n BANDUNG.
R4 tidak dipakai

R20
.--- -- -.JI/vii--- - - - + 24 V

Keterangan: Bagian yang d imod i-


fikasi terletak dalam
kotak bergaris p u-
tus-putus.

r
r -'
I ...-----~t--'IIN----41
I
I
I
I +
I
I
IL _ _ _ _ _ ___ _ __ _ _ __ _ _ .J
4.5

VR2/ TREBE L I -
I ..-
I
KE CHANNEL
L A IN

2558 ELEKTRON 25, TH.VII, 1983


mungkin anda perlu
tahu
BAHAN SUPERKON DU KTOR
untuk magnet sebagai fasilitas
Tahukah anda apa itu super- pembangkit magne tohydrody-
kon duktor? nam ic, seperti pada generator
Su perkondu ksi merupakan berkekuat an 6 MV A, serta motor
suatu fenomena ten tang kondu k- penggerak untuk kereta ap i na-
siona l Jepang, yang telah sukses

~
si (hantaran) sempurna dari be-
berapa logam pada temperatu r dalam tes pertama. ~
270°C di bawah nol. Penelitian
dan pengembangan serta komer- J EE March '83 fI 1-----,1 1-

sialisasi bahan superkonduktor


telah dilakukan secara luas untuk
menghasilkan medan magnet
yang kuat dan usaha penghemat- PIRINGAN OPTIK YANG DA-
an energi serta minimisasi per- PAT DIHAPUS DAN D IGUNA-
alatan, karena diketahu i bahwa NA KAN K EMBALI
be berapa bahan dapat menyalur-
kan energi tanpa rugi-rugi dan Seiri ng dengan perkembangan
dapat menghasil kan medan mag- teknologi saat ini, sistem penyim-
net yang kuat. panan data yang berkapasitas
Saat in i, campuran dari bebe- t inggi dan praktis menjadi suatu
rapa logam dengan bahan dasar hal yang penting. Suat u sistem
niobium adalah bahan yang u- penyimpanan data dengan pi-
mum dipakai sebagai superkon- ringan optik yang berkapasitas
duktor. Pada awal tahun ini tinggi serta dapat dihapus untuk
Mitsubishi Electric telah me- digunakan kembal i, telah dikem-
ngembangkan suatu kabel super- bangkan Matsushita Electric In -
konduktor berserabut halus. Se- dustrial Company. Sebelum di·
rabut dari superkonduktor yang kembangkan sistem tersebut , sis-
berukuran puluhan mikron ter- tern perekaman yang mengguna- lurium suboxid1:., dimana rasio
sebut ditempatkan diantara la- kan piringan optik tidak dapat pemantulannya berubah jika me-
menghapus file pir ingan untuk nerima panas dari seberkas laser.
pisan konduktor logam biasa
yang mempunyai resistansi ren- digunakan kembal i. Dengan kata lain, tidak terdapat
Sistem piri ngan optik tersebut pit pada piringan .
dah dan sifat hantaran panas
tinggi, seperti tembaga. Perusaha- jauh lebih baik dibandingkan sis- Bahan tersebut diubah dari struk-
an terse but men gem bangkan ka- tern micro film atau microfiche, tur kristal menjadi bentuk amorf
bel superkondu ktor denga n ( ba- karena sistem piringan optik dengan penyinaran laser semi-
h an niobic titanium, niobic titani- tidak memerlukan proses peran- kondukt or pada panjang gelom-
um tantalum, dan niobium -3 tin. tara dan memerlukan ruang pe- bang 0 ,83 mikrometer berkekuat-
nyimpanan yang lebih keci l. an 8 mW ·untuk merekam dan
Niobic titanium mu dah dipro- Sebelum sistem tersebut dikem- panjang gelombang 0.78 mikro-
ses, ongkos p1;;mbuatannya mu- bangkan, sistem piringan optik meter berkekuatan l0mW untuk
rah dan bahan superkonduktor yang menggunakan laser mere- menghapus.
yang paling baik. Terutama di- kam sinyal pada permukaan pi- Piringan yang berukuran 8
gunakan sebagai bahan untuk ringan dalam bentuk lu bang-lu- inch tersebut dapat dihapus dan
menghasilkan medan magnet (le- bang kecil, disebut pit , pada diisi kemba li lebih dari sejuta kal i,
bih kurang 9 Tesla). bahan perekam. Metoda ini di- memiliki kapasitas penyimpanan
Pada temperatur titik cair dari gunakan hampir pada semua pi- sekitar seribu kali lebih besar
Helium, niobic ti tan iu m tanta- ringan aud io digital dan piringan dari floppy disk 8-inch 1 MB
lum dapat menghasilkan medan video yang menggunakan laser, yang konvensional. Sistem in i di-
magnet sebesar 12 Tesla. si nyal data terekam pada bah an kembangkan untu k kapasitas pe-
Bahan-bahan tersebut tidak secara permanen. nyimpanan yang besar sebagai
hanya digunakan u ntuk mem- Sistem baru dari Matsushita suat u elemen penting dalam sis-
buat magnet super konduktor merekam sinyal-sinyal dengan tem_adrninistrasi yang serba oto-
yang besar, tetapi juga digunakan memanfaat kan karakteristik Tel- matis dimasa-masa mendatang. .gl
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2559

........
p
Ruangan , n i d ised1 akan bag, a no a yang mempu nyai kesu l,tan dalam b,dang e lektrote Kn ika . Kirimkan dengan surat ke-
alam at kam1 E LEK T RON TR0 1\10L POS 116 BANDUNG,
1. t u hsan har us jelas l kalau per lu d1 ket1k l. 2. ,; ngkat, 3. langsun g pad a pokok persoa la n , 4 . dan jangan lupa menempe lkan
kupon problem anda.

Tanya: 1. Impedansi sama


1. Bagaimana menseri atau mem• 2. Daya sama
paralelkari speaker, apa syarat- Hasil: lmpedansi me njadi
nya. setengah dar i im pe-
2. Bagaimana cara menghubung- dansi 1 speaker.
kan output organ yang level Daya menjadi 2 k ali Zo Zo
outputnya tidak diketahui, ke daya 1 speaker.
Gambar. Zo
amplifier.
4P
3. Berapa lebar frekue nsi vocal,
speaker woofer, midrange,
atau tweeter yang menghasil-
kannya. Zo
2 Zo p p
TOMAS WIYARTO 2P
JI. Kebon J eruk Xl / 1 OA
Jakarta Ba rat.

1b Zo Zo
Jawab:
1. a. Ser i,Syarat:
1. lmpedansi sama c. Seri - paralel
2. Daya sam a Sy arat :
Hasil : lmpedansi menjadi 1. I mpedansi sama
2 k ali impedansi 1 2. Daya sama
speaker. Has ii: I m pedansi t et a p 2. Hubungkan pada input aux,
Daya m e njad i 2 kali Daya menjad i 4 kali t,ape, mic, coba mana hasilnya
daya 1 speaker. daya 1 spe ake r . ~mg paling baik.
Garn bar. Gambar. 3 . i=rek~ nsi fo cal bermacam-ma-
cam mulai dari frekuensi ren-
dah sampai tinggi sekali (20
Hz - 16 kHz).
Tetapi umumnya manusia
Zo p
mempunyai vocal di daerah
2 Zo p freku ensi tengah antara 300
Zo Zo P Zo
2P Hz s/d 3400 Hz .
4P Hanya orang-orang/penyanyi
Zo tertentu yang frekt,1ensi suara-
Zo P Zo p nya dominan pada frekuensi
tinggi atau frekuensi rendah.
1a Jadi umumnya midrange spea 0

ker yang biasanya memberi-


kan suara vocal manusia lebih
b. Paralel,
Sy a rat: dominan.

ELF.KTRON 25, TH.VII, 1983


2560

_,,...
Problem Anda

Tanya :
1. Pada power supply pre-amp Tanya :
Elektron No. 20, bila IC-nya 2. Dapat digunakan ftJ 0.4 mm
1. Pada DC Power Amp 2 X 20W,
dipasang maka R-nya panas atau 0,5 mm.
apakah VR 1 - VR 5 termasuk
dan suara hilang, kenapa? potensio putar? 3. C 7 dapat diganti dengan Varia-
bel 500 pF asal mempunyai
2. Bagaimana cara menambah 2. R.. = 10 M - ½ W - 2% apa
rangkaian Mic? spasi antara rotor dan stator-
masudnya?
nya cukup besar, agar tidak
3. Saya memakai potensiometer : 3 . Apa nama gambar ini? terjadi bunga api. C8 dapat di-
- Bass 10 K ganti dengan Variabel 500 pF
- Treble 10 K diparalel dengan kapasitor te-
- Volume 50 K tap kira-kira 30 pF.
- Balance 50 K 4. Penguat audio min imal 200w,
Apakah diperbolehkan? boleh lebih.
4 . Dimana letak kaki No. 1, IC Tanya :
TL 084.
5. Apakah IC TL 084 dapat d i- 1. Bagaimana osilator dengan X'
ganti dengan LM 324. tal (tabung)?
2. Mohon rangkaian final 2 X
S. Pello 807 dan ni/ai komponen-kom-
JI./ Kp. Petelan Utara ponennya.
No. 933 RT 3 RK 19 M. Asyar. S
Kelurahan Rejosari P.P. BU Tambak Beras
Semarang Utara . Jombang - Jatim.
Hardi - Banjarmasin.
Jawab: Jawab :
Jawab:
1. Resistor panas dapat disebab- 1. Untuk volume, bass, treble
kan kerusakan pada IC (salah dan balance memakai potensio 1. Osilator dengan X'tal :
pemasangan IC) sehingga kaki putar, sedang yang lain mema- Gambar.
input hubung singkat dengan kai trimpot.
ground. lni mengakibatkan
2. R 6== 10 Mn, M == Mega ohm==
Resistor mendapat tegangan
10 ohm, maka 10 M == 10 7
drop yang besar sehingga i-esis- ohm.
tornya panas. Coba eek sekali
lagi IC-nya. ½ W adalah daya m ax yang di-
perbolehkan diter ima oleh R,
2. Rangkaian mic. 2% adalah toleransi resistansi l5
Gambar. sebesar ± 2%. Mc
-=-- -::"'
3. Gambar FET kanal N. - O.I - 2SOV
Tanya :
1. Berapa watt daya pancar TX
tabung pada Elektron 22 (hal
• 2259)
2. Rangkaian final 2 X 807:
2. Berapa diameter kawat pada Gambar.
L1.
3. Dapatkah C7 dan Cs diganti
dengan 500 pF Variabel.
4. Berapa watt input modulasi-
nya.
3. Boleh.
4. IC TL 084 Ramdani M.
Gambar. JI. Cipinang Perikani
No. 22 Rawamangun
Jakarta Timur.

Jawab :

5. Dapat. 1. Daya outputnya berkisar an-


tara l0W s/ d 20W.
ElEKTRON 25, TH.VII, 1983
/
2561
Problem Anda

T anya: 5. Kami tidak mempunyai rang- kelas B, kelas AB dan apa


1. Jen is komputer yang cocok kaian converter UHF ke V HF. ciri-ciri khas dan ke istimewaan
unt uk latih an dasa r. masing-masing.
Tanya :
2. Apak ah MPF 1 & II dapat Agusturia Djasvo
langsung dihu bungkan ke T V. 1. Harga R 4 (a ,b) pada Ste reo
Hi Fi Mungil Elektro n No . 24 JI. Tebet Barat Dala m Va
3. A pakah perbedaan mengguna- No. 22 Jakarta Selatan .
k an CRT dengan seven segmen. berapa?
4 . Ci r i-ciri kompu t er m ult ip ur- 2. Bisakah t egangan catunya di-
Jawab :
pose , apakah hal ini dapat di- buat se besar 12 Volt?
lihat dari spesifi kasi dari kom- 1. Betul, 4136 PC sama dengan
Li ngga Manurung RC 4136 DB.
puter tersebut.
Kls 111 SMPN SIABU Huruf di belakang angka me-
5. Men ambah kanal U H F pad a Tapanuli Selatan . nyatakan spesifikasi khusu s
TV.
dari pembuat IC tersebut, da-
Kuncoro Jawab: pat d ili h at pada Data Book.
JI. Ray a 328 1. R4 (a, b) = 18 k oh m . 2. Harga µ dari ferit yang diguna-
Cepu - Jateng. 2. Dapat, diletakkan pada titik D. kan di radio mempunyai harga
yang bermacam-macam mulai
dari 2 s/d 125, bahkan 900
dan seterusnya.
Tanya: Untuk kumparan tuning biasa-
Jawab: 1. Berapa watt output dari Ste- nya dipakai µ sekitar 125.
reo HiFi Mungil? Untuk trafo-trafo RF, IF biasa-
1. Pada umumnya mikro kompu- 2. Bagaimana cara pembuatan nya dipakai µ yang rendah 2,
t er cocok untuk tingkat dasar. 3, 6 dan seterusnya.
PCB-nya?
3. Bagaimana cara me ndapatkan 3. B ila n ila i L-nya sama anda
2. MPF I tidak dapat langsung di- PCB yang disediakan oleh E- akan m endapatkan h asi l y ang
hubungkan ke TV. MP F 11 da- lektron? sama. Kelemahan Solenoid
pat langsung d ihubungkan ke adalah dapat terjad i bocoran .
TV VH F. ZX 8 1 (versi USA} Tommy - Yogyakarta.
F luks magnit yang mungkin
dapat langsung dihubungkan mengganggu ind u k t or la in nya
T V VHF. Jawab:
sehingga nilainya tidak sesuai
1. Output = 2 X 4 watt. lagi , dapat diatasi dengan
2. Lihat Elektron nomor-nomor menggunakan shielding (toroi-
3. CRT lebih baik daripada seven terdahulu. dal mempunyai sifat self shiel-
segmen karena macam karak- 3. Anda dapat memesan langsun9 ding).
ter yang dapat ditampilkan pa- ke Redaksi Majalah Elekt ron
4. Pembagian kelas pada penguat
da CRT jelas lebih banyak dari k e Tromol Pos 116 - Bandung,
adalah penempatan titik kerja-
pada seven segmen dan kapa- via Wesel.
nya.
sit<1s d isplay karakter pada Conteh : Pada transistor
CRT jau h lebih besar dari se- Grafik Garis Beban :
Tanya :
ven segmen. Gambar.
1. Apakah betu l IC 4136 PC itu
adalah RC 4136 DB pada
4. Pada umumnya mikro kompu- rangkaian equal izer. Apakah
ter adalah komputer multipur- arti dua huruf di bel akang ang-
pose, misalnya: Apple 11, Ap- ka.
p le I l e, MPF 11 , ZX 81, ZX 2. Berapa harga µ untuk ferit
Spectrum dll. Kemampuan yang sering digunakan untuk
tiap jenis mikro komputer da- radio.
pat dilihat dari spesifikasi
3. Apa pe ngaruhnya pada equ ali-
komput er tersebut .
zer yang menggunakan in duk-
Mi salnya: banyaknya RA M
tor t oroidal, bila induktornya
yang tersedia me-
diganti dengan in duktor sole
nunjukkan kapasitas
noidal dengan nilai yang sama.
memory dari kom-
4. Bagaimana d ra membedakan
puter terse but.
rangkaian amplifie r kelas A ,

2562 ELEKTRON 25, TH .VII, 1983


l Problem Anda
Kelas A, disebut juga penguat Tanya : Jawab:
linier.
Sifat: Minta skema pengatur pan as sol- 1. Pada pri nsIpnya bisa, tetapi
- Tanpa ada sinyal masuk der untuk 11 OV atau 220V . hampir semua bagian penting
arus kolektor cu kup besar. pada Kit tersebut harus dirom-
Susilo
- Sudut konduksi 360° (lin ier) bak disain dan komponennya,
Kp. Purnasari Vl/45
= input = output (JI. Pengapon)
y ang masih dapat dipakai ha-
- Efisiensi rendah nya IF amplifier dan audio
Semarang Utara.
- Disipasi daya transistor t ing- amplifier saja. Jadi kesimpu-
gi. lannya, tidak praktis untuk
Jawab:
Contoh rangkaian : merubah Kit tersebut menjadi
Gambar. 80 m band TR.
Gambar.
2. Coba antena-antena sebagai
berikut:

~soldtr

2.6m 2.6m
I

Cr

/IC.At
1-0/ 7:10 ISOLATOR

Kelas B.
Sifat:
- Tanpa ada sinyal masuk
arus kolektor kecil::::: 0
- Sudut konduksi """' 180° (ti- Bila digunakan solder ll0V, per-
dak linier) gunakan sumber PLN ll0V.
- Efisiensi tinggi Komponen lain tidak perlu di-
- Disipasi daya transistor ren- a. Coax RG 58A/U Gambar
ganti,
dah. RG 8A/U
Daya max llOV - 300W
Contoh rangkaian : Bahan, kawat NGA 4 mm 2
22ov -- 6oow
atau NYFA 4 mm 2
Gambar. T riac-D iac Q 4004 LT /Q 4006 LT
L1 = gul O kawat 1 mm pa- atau kawat amper mo-
bil 70 lembar.
da ferit batang
C 1 = 0,01 uF/400V. b. Gambar. tanpak samping
Gambar. bahan sama.
V .Sudut antara 90° s/d 120°

K el as AB. I
Sifat : Diantara kelas A dan B
- Tanpa sinyal masuk arus ko-
lektor sedang > 0
- Sudut konduksi antara 180°
Tanya :
I
dan 360° 1. Apakah Kit CB "6 watt Big
- Ef isiensi sedang Power" dapat dirubah menjadi
- Disipasi daya sedang. transceiver 80 m band (3,5
MHz).
- Kelas B biasa digunakan se-
bagai penguat push pull untuk 2. Bagaimana antena CB yang
mendapatkan hasil yang lebih mu rah.
Coax RG 58A/U
linier. Moesa Abdul Rahman RG 8A/U
- Kelas AB digunakan pula se- JI. Transito No. 208
bagai penguat push pull de- RK 111/ RT IV Karet c. Folded dipole antenna
ngan hasi l yang lebih linier . Bu lurejo - Magelang. lihat Elektron No. 20 hal 2060.
ELEKTRON 25, TH.VII, 1983 2563
-
KEMASAN LENGKAP
MIKROPROSESSOR TAMBAH
STUDENT WORK BOOK

SSB-MPFSpeech
Synthesizer Board
Kosa kata hingga 400 kata-
i<ata berdasarkan cip
SARANA BELAJAR · TMS5200
MENGAJAR DAN MEMBUA~-
PROTOTI PE YANG EKONOMIS
MPF - 1 adalah mikrokomputer ber-
/andaskan Z - 80 yang menyuguhkan
cara yang menarik dan ekonomis me- SGB-MPF
mahami dunia mikroprosessor dan me- Sound
manfaatkan potensinya yang tak ter- Generation
batas. Board
MPF - 1 adalah sistim piranti keras PRT-MPF
dan lunak yang lengkap disertai buku Printer Board
petunjuk yang mendalam untuk me- Untuk mencetak;
nyajikan perincian skematik dan con- pendaftaran program.
toh-contoh kode program. A/at be/ajar Z - 80 disassembler.
yang ampuh bagi mahasiswa, hobbyist r- - -- - - - - - -- -- - -- - 7
dan teknisi mikroprosessor, bahkan ;
a/at bantu bermutu bagi instruktur,
'
I
1 Mohan dikirim ke alamat saya
teknisi elektro dan kuliah ilmu kom- 1 Mikroprosessor
puter.
EPB- MPF Board Hp. 169.000,·
manual dan otoma-
Mikro prosessor .......... SSB- MPF Board Rp. 169. 000 ,.
tis. Auto rhythem
6 ritma yang ber- PRT-MPF Board Rp. 135.000,-
beda-beda, sound Nama ....................................... .
synthesiser. Alamat ...................................... ·
Sekarang tersedia Student Work Book,
panduan yang mudah diikuti dan
membantu mengerti dunia mikropro- Uang saya kirimkan me/alui
sessor. Cheque, Pos Wesel.
Student Work Book .....

Rp.5.850~ EPB-MPF EPROM


Programming Boa.rel
11
,1
', INEL co.
Untuk semua jenis EPROM 1 KB/2 !• 11
JI. Aceh No. 61
KB/4 KB, penampungan membaca/ , Tip. 59544 P.O. Box 398
1
menyalin/List/Verify Capability. . I.
Bandung
~
----
- .,,/

TARIP ·1KL4N
a. Artikel Sponsor.
. Kertas HVS dengan gambar/foto hitam putih.
ongkos per halaman . . . .. . ... .. .. . .......... . ....... Rp . ·500.000,-
Kertas lux dengan gambar/foto berwarna.
ongkos per halaman . . ............·....... . ... . . .. .. . Rp. 875.000,-
b. Product Report.
Kertas HVS dengan gambar/foto hitam putih.
ongkos per mm kolom (1 kolom = 58 mm) . . ....... .. . . . Rp. 750,-
C. I k 1 an.
Halaman kulit depan dalam hitam putih .. .. ... Rp. 325.000,-
Halaman kulit belakang dalam hitam putih .. . .. . . Rp. 250.000,-
. Halaman kulit belakang luar berwarna .... . ... . Rp. 500.000,-
hitam putih .. .. . .. R~. 400.000,-
Halaman dalam : 1 halaman ... . ... . . . ....... . . ... Rp. 200 .000,-
2/ 3 halaman ... . ... ... . ·-· ...... . . . Rp. 175.000,-
1/2 halaman ....... . . ... ... . . . . ... Rp. 125.000,-
1/3. halaman .. . ... .. . . ....... . . . . . Rp. 75.000,-
1/ 4 halaman . .. .... ... . . . . .. . .. . .. Rp. 60.000,~
d. Khu s us.
Untuk ucapan selamat biaya iklan dipotong 10-%.
Untuk ucapan dukacita biaya iklan dipotong 20 %.
Untuk bentuk ucapan lainnya yang belum tercantum dalam lampiran ini bisa
meminta keterangan lebih lanjut pada karni . .
Catatan:
Ongkos separasi untuk foto berwarna per halaman .. . ..... Rp. ~25.000,"'.'

tuangkanlah dalam bentuk tulisan


pada majalah kesayangan anda ..... .ELEKTRON
anda dapat mengisi rubrik :

D ARTIKEL PENGETAHUAN
D I DE & DISAIN
D KREASI ANDA
D HALAMA N KUNING

redaksi & seluruh pem baca menunggu . . . ... .


SPESIFIKASI RUBR I K
• Arti k el Pengetahuan beri si pengetahuan t eoritis mau pun terapan d i bidang elektrotekn ik.

• Ide & disain berisi ide-ide baru atau hasi l madi f ikasi suatu alat elektronik diser tai dasar -dasar teori , cara kerja rang-
kai<)n. Dapat p u la berupa blo k d iagram saja.
• K reasi anda berisi rangka ian -rangka ian sederhana, pengalaman ,pengalaman dalam ·mengatasi masalah , i de-ide yang
ingin disampaikan pada pembaca lai n dsb.
• Halaman kuni ng berh ubungan dengan berita / rencana tekn olog i dalam penerapan d i I ndonesia,
r SYARAT NASKAH :
Hanya ya ng m enyangk u t bidang elekt rotekn ik
Ditik 2 spasi , dan dil engkap i dengan foto/gam bar yang d iperlu kan.
' .- ~ ~-1 ' ,;' ·.
, ,-~~

~~~

, sanan
. i'ro;o,

,: -t:1iF'.'tl
: ~i;~;=_1~-~~
: -~H;:;;·t;t,·.?:;;:,
",.., J!jllE):

-?\, n:1~~:'£~:
:fEtlhH~

h,'mi' ,.
PCB 19307 SAKLAR SENTUH ,-,: :g
PCB 19308 MIC. COMPRESSOR • : M d\l:f
PCB 20309-1 PRE AMP i:oN.E coNt . . . .:.
PCB 20309-2 20 W POWER AMP · H ·.
PCB 21402-2 POWER· SUPPLY •; "';' 'f
PCB 21403 KAPASITANSI' ME.TERy,• 'h
PCB 22404 EQUAL,IZER :·
PCB 24401 STEREO HI · Fl ":.. .., '\,
KIT 19308 MI.C COMPRESSOR , : .. , " .. ""

BAR_U :

•111»111111,1,~1 ! PCB 2501 FMS STEREO DECOOER,.i' ,..


, .'.''.',' -~ tt<

II l
~CB 2502 ATD AUTO TUNING DIAL...
PCB 2503 SLA SPEED LtMrr: ALARM
PCB 2504 SP SPEfCH: PROCESSOR ,
1111 KIT 2501 FMS STEREO DECODER . ;
KIT 2·so2 ATD AU~O Tl,JNIN~.i 'o1At :,
{t~n~fi .motor) . · ·,

• KIT 2504 SP SPEECH''• PROCESSOR

Pesanan dialamatkan kepada :DIVIS! KI T EL.E~TROI\I


Tromol Pos 116 BANDUNG derigan:diser~i <>nm<os kirim · SDIO.❖D:h,
-❖~ ¥ •

Bila jumlah harga pesanan sampai Rp. :s.opQ,-. ongkos kirim


Rp. 600,- . Bila jumlah harga pesana~· lebih dari Rp . .5.000,.::
ongkos kirim Rp. 600,- + 1,0% jumlah harga. pesaoan: • · ., · ,
, '" • ❖ ❖❖❖ ,.

Anda mungkin juga menyukai