Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM PERMATA SAKTI

MANAJEMEN WARISAN BUDAYA


UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

ESSAI
PENGELOLAAN WARISAN BUDAYA
Museum Benteng Heritage, Kota Tangerang

Oleh:
Putra Septiana
11000120187011

Warisan sering di definisikan sebagai peninggalan dari


masa dahulu. Apa yang hidup bersama kita sekarang, dan
apa yang akan kita tinggalkan bagi generasi mendatang
untuk belajar dari, mengagumi, dan menikmatinya.
Pengelolaan warisan budaya di Indonesia Sangat penting
dilakukan mengingat besarnya kekayaan budaya yang
dimiliki. Kekayaan budaya Indonesia tersebut selain yang
telah terdaftar sebagai warisan dunia. Banyak yang
berpotensi untuk dijadikan warisan dunia. Pengelolaan
warisan budaya sangat penting karena merupakan hakikat
data masa lalu, dimana warisan budaya tersebut berada
dalam keterbatasan secara kuntitas dan kualitas.
Peninggalan budaya yang dibuat manusia tidak seluruhnya
sampai ke tangan kita karena dipengaruhi beberapa faktor.
Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam pengelolaan
warisan budaya: 1). Berkelanjutan 2). Dapat dimanfatkan

1
PROGRAM PERMATA SAKTI
MANAJEMEN WARISAN BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

dan dikembangkan 3). Sesuai daya dukung ekologis 4).


Untuk generasi berikutnya 5). Bernilai ekonomis 6.) Dan;
berpihak pada etika dan sosial masyarakat. Setelah
mengetahui arti penting dan prinsip-prinsip dalam
pengelolaan warisan budaya, pertanyaan yang muncul
kemudian adalah bagaimana pengelolaan warisan budaya
tersebut dilakukan?

Kota tangerang yang terletak di Provinsi Banten disebelah


barat Ibukota Jakarta memiliki sebuah warisan budaya
yang masuk kedalam Nominator UNESCO, yaitu museum
Benteng Heritage; bangunan tertua di kota Tangerang yang
menjadi cikal bakal pusat Kota Tangerang yang dahulunya
disebut kota benteng. Museum ini merupakan hasil
restorasi sebuah bangunan berarsitektur tradisional
tionghoa di bangun pada pertengahan abad-17. di museum
ini banyak ditemukan artefak yang menjadi saksi bisu
kehidupan masa lalu, mulai dari kedatangan armada Cheng
Ho dengan rombongan yang terdiri dari kurang lebih 300
kapal Jung besar dan kecil membawa hampir 30.000
pengikutnya. Sebagian dari rombongan ini yang dipimpin
oleh Chen Ci Lung diyakini sebagai nenek moyang
penduduk Tionghoa Tangerang (Cina Benteng) yang

2
PROGRAM PERMATA SAKTI
MANAJEMEN WARISAN BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

mendarat di daerah teluknaga pada tahun 1407. adapun


untuk pengelolaan museum Benteng Heritage dibawah
pengawasan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Pariwisata Kota Tangerang. Upaya yang dilakukan dalam
rangka pengelolaan dengan membuat peraturan
perundang-undangan tentang pariwisata, penyuluhan
kepariwisataan kepada masyarakat, pemberian perizinan
terhadap kegiatan. Tidak hanya itu, upaya pengelolaan juga
dilakukan oleh panitia lokal meseum Benteng heritage,
dalam mengelola koleksi yang disajikan. Museum Benteng
Heritage membagi Tugasnya ke dalam 3 Tahapan:
1) . Pengumpulan koleksi; pemilihan koleksi museum
disesuaikan dengan tema yang diangkat. Koleksi yang
berada di museum Benteng Heritage berasal dari koleksi
pribadi bapak Udaya Halim, sumbangan masyarakat sekitar,
dan dari para kolektor benda kuno budaya Tionghoa
Peranakan di Indonesia.
2) Pengolahan Koleksi; mengingat berbagai koleksi dalam
museum merupakan benda asli dan cenderung rapuh, maka
diperlukan kebijakan pengolahan yang tepat agar koleksi
tidak rusak contohnya menyimpang koleksi di etalase,
larangan menyentuh koleksi, larangan untuk mengambil
foto koleksi.

3
PROGRAM PERMATA SAKTI
MANAJEMEN WARISAN BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

3) Pameran; koleksi yang dipertunjukan sangat


membutuhkan informasi sebagai pendukung dalam
melaksanakan pameran. Di museum Benteng Heritage
dilakukan 2 upaya penyebarluasan informasi yaitu dengan
lisan (tour guide) dan tulisan (penjelasan yang tertera pada
koleksi).

Museum benteng heritage merupakan sebuah tempat yang


memiliki nilai penting dalam perkembangan kota
Tangerang Bahkan merupakan cikal bakal dari pusat kota
Tangerang. Sudah sepatutnya bangunan museum benteng
heritage dikelola dengan baik agar artefak-artefak
peninggalan budaya yang berada didalamnya tetap lestari.
Sampai dengan saat ini upaya pengelolaan baik yang
dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan
Pariwisata Kota Tangerang maupun panitia lokal museum
Benteng Heritage sudah terbilang baik, terlihat dari
artefak-artefak yang terawat dengan baik dan masih terlihat
bagus, namun perlu diadakan penambahan dan/atau
pencarian koleksi-koleksi lain yang masih ada hubungan
dengan budaya Tionghoa di tangerang agar museum ini
memiliki pembaharuan terlihat lebih menarik di mata para
pengunjung museum.

4
PROGRAM PERMATA SAKTI
MANAJEMEN WARISAN BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

Lampiran

Daftar pustaka
1. Jurnal
Budi Sulistyo dan Marsela Fitri Anisa, “Pengembangan
Sejarah Dan Budaya Kawasan Cina Benteng Kota
Lama Tangerang”, Jurnal Planesa, volume 3, nomor
2, November, 2012
Roozana Maria Ritonga “‹Pengembangan Wisata Warisan
Budaya Sebagai Daya Tarik Kota Tangerang”, Media
Bina Ilmiah, volume 14, nomor 3, Oktober, 2019

2. Makalah/Pidato/Orasi Ilmiah

5
PROGRAM PERMATA SAKTI
MANAJEMEN WARISAN BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020

Soeroso. “Pengelolaan Warisan Budaya Duni Di


Indonesia”. Makalah. Bimbingan Teknis Pengelolaan Situs
Warisan Dunia. Magelang. 3-7 September 2007.

3. Internet
[Tanpa Nama], “Melongok Museum Benteng Heritage Di
Tangerang”,
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38781609,
Diakses atau Diunduh Pada Tanggal 14 Desember 2020
[Tanpa Nama], “Sekilas Tentang MBH”,
https://bentengheritage.com/about/, Diakses atau Diunduh
Pada Tanggal 14 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai