Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi, masalah demi
masalah muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut. Tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat lepas dari dampak globalisasi
tersebut, karena makhluk hiduplah pelaku utama dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap
manusia harus senantiasa waspada terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan
yang dilakukannya terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti sekarang ini adalah
lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan berdampak pada kualitas lingkungan.
Dengan demikian, manusia sebagai pelaku utama lingkungan harus senantiasa mengendalikan
dan menjaga lingkungan agar tidak mengalami kerusakan.
Di Indonesia, masalah lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang harus
segera diatasi. Lingkungan hidup Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini
seakan berubah menjadi ancaaman bagi masyarakatnya. Betapa tidak, tingkat kerusakan
lingkungan di indonesia sangat besar. Pencemaran lingkungan dan aktifitas penebangan hutan
secara illegal merupakan penyebab utamanya.
Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah longsor
merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era globalisasi. 
Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia khusunya yang
tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama terjadinya bencana tersebut.
Tanpa manusia sadari, ketika membuang sampah di sembarang tempat, menebang pohon tanpa
perencanaan adalah suatu aktifitas yang membahayakan kehidupannya.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa
dekat ke belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan
menyebabkan terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah
lingkungan yang terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan.
Semua masalah itu berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas
kehidupan manusia. Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas
kehidupan manusia dengan baik
Oleh karena hal-hal tersebut, Melalui makalah ini, saya akan mencoba menguraikan
kebijakan-kebijakan lingkungan di indonesia dengan judul makalah “pengelolaan Lingkungan
hidup”. Dan berharap dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang
pentingnya lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian pengelolaan lingkungan hidup?
2. Bagaimana kebijakan-kebijakan pengelolaan lingkungan hidup?
3. Bagaimanakah upaya pengelolaan lingkungan hidup?
4. Bagaimanakah penataan lingkungan hidup?
5. Bagaimanakah pemulihan lingkungan hidup?
6. Bagaimanakah manfaat dari pengelolaan lingkungan hidup?
7. Bagaimanakah pengendalian lingkungan hidup?

C.  TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengelolaan lingkungan hidup
2. Untuk mengetahui kebijakan pengelolaan lingkungan hidup
3. Untuk mengetahui upaya pengelolaan lingkungan hidup
4. Untuk mengetahui penataan lingkungan hidup
5. Untuk mengetahui pemulihan lingkungan hidup
6. Untuk mengetahui manfaat dari pengelolaan lingkungan hidup
7. Untuk mengetahui pengendalian lingkungan hidup
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian  Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

B. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pemanfaatan sumber alam hendaknya sehemat mungkin dengan memperhitungkan


kebutuhan generasi yang akan datang.Dalam upaya ini diperlukan peran serta aktif segenap
lapisan masyarakat,baik dalam memikul beban pembangunan maupun dalam
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan.Dengan demikian,upaya memelihara dan
meningkatkan kemampuan dan fungsi lingkungan hidup serta pemanfaatan sumber alam
menjadi tanggungjawab bersama.

Berdasarkan arahan GBHN tersebut di atas maka di susun kebijaksanaan pelaksanaan


Repelita V sebagai berikut :

a. Pembinaan keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup.


b. Pengolahan sumber alam dan lingkungan hidup.
c. Pengendalian pencemaran dan dampak negatif pembangunan lingkungan hidup.
d. Pengembangan yang berkelanjutan serta pengembangan kelembagaan ilmu
pengetahuan,dan teknologi.

C. Pengelolaan lingkungan hidup


Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemerintah dan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup, melalui berbagai kegiatan pengembangan institusi dan
kelembagaan di daerah dan di pusat, pengembangan lingkungan sosial, pendidikan dan latihan,
penelitian, pengembangan lembaga swadaya masyarakat dan lain lain.
Dalam kegiatan pengembangan dan institusi lingkungan hidup akan diteruskan pengmbangan
strategi peraturan perundang-undangan sebagi kelanjutan dari Undang-undang Nomor 4 Tahun
1982 dan PP Nomor 29 tahun 1986. Dalam hubungan ini akan dikembangkan perangkat
AMDAL yang lebih lengkap, seperti Komisi AMDAL dan prosedur AMDAL bagi setiap
sektor pembangunan dan daerah, prosedur sosial AMDAL, meteorologi dan petunjuk teknis
pelaksanaan, serta peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang Nomor 4
Tahun 1982 dan PP Nomor 29 Tahun 1986. Di samping itu akan terus dikembangkan pula
pusat studi lingkungan hidup yang dikaitkan dengan pengembangan perguruan tinggi dan
pengembangan daerah di berbagai kota sperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Bandar
Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Banjar Baru,
Pontianak, Samarinda, Ujung Pandang, Denpasar, Kupang, Ambon dan Jayapura. Pendidikan
pasca sarjana terus dikembangkan pula di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang,
Surabaya, Medan, Palembang dan Ujung Pandang.
Untuk mengembangkan peran serta masyarakat akan diteruskan pemberian rangsangan
kepada kelompok dan anggota masyarakat yang berhasil memelihara kelestarian lingkungan
hidup, seperti penghargaan Kalpataru dan Adipura. Di samping itu akan terus dikembangkan
upaya pendidikan lingkungan hidup bagi aparatur serta komunikator di segala bidang, latihan
AMDAL,penyuluhan lingkungan hidup, dan peningkatan upaya kesadaran masyarakat yang
lebih luas. Secara terpadu dengan pelajaran pelajaran lain, akan dikembangkan pula pendidikan
lingkungan hidup di sekolah-sekolah agar pengetahuan dan perilaku yang telah
bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan dapat dikembangkan sejak dini.
Dalam program ini juga akan dilaksanakan penetapan Baku Mutu Lingkungan dan
Baku Mutu Limbah terutama untuk daerah-daerah padat pembangunan, seperti Sumatra, Aceh
bagian Timur, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan bagi kegiatan industri besi
baja, petrokimia, pertanian, industri minyak gas, pengolahan biji mineral dan pans bumi,
industri obat-obatan biosida.

D. Penataan Lingkungan hidup

Penataan lingkungan adalah rangkaian kegiatan menata kawasann tertentu agar


bermanfaat secara optimal berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah.
Sebuah kawasan tertentu akan terlihat sebagai kawasan tersebut, apabila kondisi lingkungannya
ditata dan dipelihara dengan baik sesuai dengan peran dan fungsinya dan sesuai dengan
kawasan tersebut.Misalnya lingkungan di sekolah ,jika tertata rapi ,asri ,bersih dan tertib maka
dapat melahirkan suasana seperti sekolah pada umumnya.
Tujuan dari penataan lingkungan antara lain :
1. Agar terciptanya pengelolaan lingkungan secara terencana,rasional,dan optimal sesuai
dengan daya dukungnya.
2. Agar terwujudnya keseimbangan tata guna lahan dengan daya dukung lingkungan.
3. Agar terciptanya kelestarian mutu lingkungan dan kesejahteraan makhluk hidup.

Aspek dasar yang dapat mundukung konsep penataan lingkungan hidup antara lain :
1. Keindahan
Lingkungan yang bersih, indah,dan asri adalah dampaan setiap orang. Semua pasti
menyukai lingkungan hidup yang indah,apalagi lingkungan tersebut adalah disekitar tempat
tinggal kita sehari-hari. Keindahan lingkungan akan berpengaruh baik terhadap kondisi
mental seseorang.
Lingkungan yang indah yang adalah suatu keadaan lingkungan hidup manusia dan alam
yang tertata rapih, bersih,asri,tertib,sejuk, rindang. Lingkungan yang indah pasti enak
dipandang dan akan membawakan kesan segar,indah ,dan nyaman.Hal-hal yang dapat kita
lakukan agar lingkungan hidup di sekitar kita terjaga ,antara lain:
1) Menerapkan konsep yang dalam pembangunannya berwawasan lingkungan .
2) Menumbuhkan kesadaran terutama di lingkungan keluarga dan masyarakat agar
menjaga,memelihara,dan melestarikan lingkungan hidup secara bersama-sama.
3) Megendalikan daerah yang dapat meresapkan air,penataan lingkungan yang baik,dan
budaya hidup bersih.
2. Kenyamanan
Kenyamanan lingkungan adalah situasi lingkungan yang bersih,indah,dan sejuk
sehingga orang merasa aman,sanang,tenang,dan menikatinya. Ada beberapa aspek
kenyamanan dengan lingkungan.
1) Situasi lingkungan yang memberikan rasa aman ,tenang pada diri kita dan diri orang
lain.
2) Kenyamanan dalam arti memberikan rasa senang karena lingkunganya bersih,rapi,dan
indah sehingga diri kita dan orang lain merasa netah apabila berada di lingkungan
tersebut.
3) Lingkungan yang dapat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan
keberlangsungan hidupnya.
3. Kerindangan
ketika sedang panas teriknya matahari dan kita berada di bawah pohon besar yang
rindang, maka kita akan merasakan hawa yang sejuk. Semakin banyak pohon yang ada di
sekitar kita, maka akan semakin rindang dan sejuk.Beberapa hal yang dapat kita lakukan
untuk membuat lingkungan di sekitar kita rindang,antara lain:
1) Menanamkan budaya menanam.
2) Melakukan penghijauan di tempat yang gersang.
3) Melakukan reboisasi bekala dan berkesinambungan.
4) Mengganti tumbuhan yang mati dengan yang baru atau masih hidup
5) Membuat dan menegakkan aturan pemeliharaan lingkungan.
4. Kebersihan
Lingkungan yang bersih adalah dambaan setiap orang karena apabila lingkungan kita
bersih maka penyakit pun tidak akan menyerang kita.Agama mengajarkan bahwa
kebersihan sebagian daripada iman.Beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kebersihan
tetap tejaga,yaitu:
1) Menyediakan sarana tempat sampah atau tong sampah.
2) Buanglah sampah pada tempatnya.
3) Bersihkan tempat yang bisa menjadi sumber penyakit.
4) Senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan di lingkungan sekitar.
5) Budayakan kegiatan cinta kebersihan .

E. Pemulihan lingkungan hidup


Lingkungan adalah suatu tempat yang kita tinggal.Maka dari itu, kita harus menjaganya
dengan baik.Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih.Kita dapat melakukan salah satunya
dengan cara kerja bakti.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam usaha pemuliahan kesehatan
lingkungan, yaitu:
1. Memelihara tempat tinggal atau kantor
Kita sering mendengar “membangun itu lebih mudah daripada memelihara” dan
ternyata memang benar hal itu. Memelihara kantor atau rumah dengan mengecat, menata taman
lebih indah, membersihakn setiap ruangan dan sekitar rumah atau kantor sehingga tampak
indah dan nyaman. Memelihara rumah atau kantor yang dilakukan setiap hari secara tidak
langsung akan memelihara lingkungan yang kita bangun bersama
2. Menjaga kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab setiap orang. Lingkungan yang bersih
akan mencegah berjangkitnya penyakit. Kerja bakti merupakan salah satu cara dalam
memelihara lingkungan sekitar, membersihkan saluran pembuangan air, meratakan tanah,
membuang sampah ke dalam sebuah lubang hingga membersihkan rumput-rumput liar. Kita
harus selalu menjaga lingkungan tempat tinggal kita agar selalu bersih dan sehat.
3. Pemeliharaan tambak
Tambak termasuk lingkungan buatan.Biasanya tambak banyak terdapat di wilayah yang
berdekatan dengan laut.Pemeliharaan tambak meliputi persiapan tambak, menjaga kebersihan
air dan aerasi tambak, pemberian pakan yang cukup serta menjaga kesehatan peliharaan.
4. Menjaga keindahan taman kota
Hampir di setiap kota/kabupaten memiliki taman walaupun tidak luas. Taman kota
biasanya banyak dinikmati oleh keluarga untuk sekedar rekreasi. Di samping itu, taman kota
memiliki manfaat sebagai paru-paru kota penghasil oksigen sehingga suasana kota lebih adem
dan segar. Kita harus menjaga kelestarian taman kota dengan tidak mencorat-coret pagar
taman, tidak memetik tanaman atau bunga di taman, ikut menjaga agar taman menjadi lebih
indah lagi.

F. Pemanfaatan lingkungan hidup


Adapun pemanfaatan lingkungan hidup dapat digunakan sebagai berikut:
1. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti manusia membutuhkan air
untuk keperluan minum, memasak, dan mandi. Manusia juga memerlukan oksigen untuk
bernapas, memerlukan keindahan alam untuk berwisata, dan membutuhkan tanah untuk
bercocok tanam, tempat tinggal, sarana olahraga, dan lain-lain.
2. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya berupa oksigen
(O2) yang tersimpan di dalam tabung, industri air mineral, industri pupuk organik industri
minyak bumi, dan lain-lain.
3. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut terjaga,
seperti adanya suaka alam, suaka margasatwa, taman nasional, kebun binatang, dan hutan
lindung.
4. Digunakan sebagai bahan kajian, penelitian, dan pengembangan oleh pihak-pihak terkait,
seperti penelitian tingkat pencemaran udara oleh kementrian lingkungan hidup,
pengembangan tanaman langka oleh Departemen Pertanian, dan lain-lain.
5. Pemasaran unsur-unsur lingkungan hidup melalui pengembangbiakan hewan dan tumbuhan
dengan tetap menciptakan pemurnian lingkungan hidup itu sendiri, seperti penangkaran
buaya yang kulitnya diperuntukkan sebagai bahan dasar pembuatan tas dan ikat pinggang.
6. Memelihara dan membesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap
mempertahankan jenisnya.
7. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara
membudidayakannya, seperti penemuan berbagai jenis anggrek hutan yang dikembangkan
melalui perkebunan.
8. Budidaya tanaman obat-obatan atau membuat apotik hidup di sekitar rumah.

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai


manusia.Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung
jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan
masyarakat.Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang
dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam
bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan
pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan


Lingkungan Hidup.
2. Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991

Tujuan dari adanya pemanfaatan lingkungan hidup, yaitu:

1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan


hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan
tindakan melindungo serta membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
6. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan pencemaran
atau kerusakan lingkungan.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan


diri.Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih
mengembangkan kualitas kehidupannya.

Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai:

1. media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)


2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya
3. sumber energi
4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup
manusia; serta
5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat
dilindungi untuk dilestarikan.

Bentuk-bentuk eksplotasi sumber daya alam, yaitu:

1. Eksploitasi Lahan

Penggunaan lahan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan atau
perubahan.Fenomena perubahan penggunaan lahan sangat erat kaitannya dengan dinamika
pertumbuhan penduduk dan perkembangan aktivitasnya.Penggunaan lahan di Indonesia
sebagian besar digunakan untuk pekarangan, bangunan, dan lahan yang tidak diusahakan
untuk sementara waktu. Pola penggunaan lahan bila tidak sesuai dengan kemampuan
lahannya, dapat menimbulkan berbagai masalah seperti :

a. Hilangnya lahan pertanian yang subur


b. Pencemaran tanah
c. Lahan kritis

Dengan adanya berbagai masalah tersebut, aneka lahan mengalami degredasi atau
hilangnya produktivitas lahan secara biologis maupun ekonomis. Degradasi lahan
disebabkan oleh hal hal berikut :
a. Penurunan kondisi fisik karena penggunaan bahan kimia dalam peningkatan produksi
pertanian
b. Hilangnya vegetasi secara alamiah jangka panjang
c. Terjadinya erosi tanah

Dampak yang ditimbulkan oleh degradasi lahan adalah sebagai berikut

a. Hilangnya berbagai keanekaragaman hayati


b. Naiknya suhu permukaan bumi
c. Berkurangnya sumber air
d. Terjadinya kelaparan dan muncul wabah penyakit.
2. Pemanfaatan sumber daya air

Pemanfaatan sumber daya air di Indonesia antara lain untuk irigasi, industri, rumah
tangga, dan lain-lain berbeda-beda untuk berbagai pulau. Penggunaan air yang terus
menerus meningkat menyebabkan defisit air. Sebab-sebab terjadinya defisi air yaitu :

a. Berkurangnya areal hutan yang berguna untuk peresapan air


b. Penurunan kualitas air yang disebabkan limbah industry
c. Penggunaan air yang kurang bijaksana
d. Jumlah penduduk yang terus meningkat
e. Bertambahnya kebutuhan irigasi
3. Pemanfaatan keanekaragam hayati

Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang terbesar


didunia.Indonesia memiliki iklim tropis dengan keadaan relief yang berbeda-beda sangat
menunjang kehidupan flora, fauna, dan mikroorganisme yang beraneka ragam. Penyebaran
geografi tumbuhan dikepulauan Indonesia ditentukan oleh faktor geologi, yaitu adanya
Paparan Sunda dan Paparan Sahul yang menyebabkan pembagian flora dan fauna di
Indonesia dengan garis pembatas wallace. Untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati,
diperlukan usaha eksplorasi dan inventarisasi yang intensif.Namun perlu di ingat, dalam
pemanfaatan keanekaragaman hayati harus dengan perhitungan matang dan kehati-hatian
agar terhindar dari kerusakan dan kepunahan.
4. Pesisir dan lautan

Pendayagunaan wilayah pesisir dan lautan harus secara bijaksana, sebab eksploitasi
yang berlebihan akan menyebabkan degredasi ekosistem pesisir dan lautan. Eksploitasi
hutan mangrove yang berlebihan akan mengakibatkan hutan mangrove kehilangan
fungsinya sebagai tempat pengendapan lumpur, bahan pencemaran penahan instrusi air
laut, pelindungi pantai, dan sebagai tempat berbagai jenis biota laut.

5. Udara

Udara merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup.Karena
pentingnya udara sebagai sumber kehidupan makhluk hidup, kondisi atmosfer perlu dijaga
dari pencemaran udara. Sebab dampak dari pencemaran udara akan memengaruhi iklim
atau cuaca dan menurunnya kualitas udara.Pencemaran udara disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :

a. Aktivitas penduduk yang meliputi industri, transportasi, pembakaran sampah,


pembukaan lahan, dan pembakaran.
b. Meningkatnya populasi penduduk.

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kerusakan lingkugan hidup akibat


eksploitasi secara berkebihan :

1. Lingkungan kita telah banyak mengalami kerusakan. Kerusakan lingkungan memberikan


dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, diperlukan cara - cara
mengatasi kerusakan lingkungan sebagai berikut :
a. Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak
b. Mencegah penebangan liar dan menerapkan sistem tebang pilih
2. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar
alternative
3. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan pertanian.
4. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan
5. Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah
6. Melakukan upaya remidiasi, yaitu membersihkan permukaan tanah dari berbagai macam
polutan
7. Menerapkan prinsip 4R yaitu :
a. Reduce, artinya mengurangi pemakaian
b. Reuse, artinya memakai ulang
c. Recycle, artinya mendaur ulang
d. Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.

Upaya yang Dilakukan Pemerintah:

1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah
2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan)
4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

1. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah.Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air
yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya
lapisan tanah dari permukaan bumi.

2. Pelestarian udara
a. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer
3. Pelestarian hutana
a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
b. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
c. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
d. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
4. Pelestarian laut dan pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar
pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5. Pelestarian flora dan fauna
a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b. Melarang kegiatan perburuan liar.
c. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

G. Pengendalian lingkungan hidup


Program ini bertujuan untuk mengurangi kemerosotan mutu lingkungan hidup,terutama
lingkungan perairan dan udara,yang di sebabkan oleh dampak negatif dari aktivitas berbagai
kegiatan yang menyebabkan pencemaran.Dalam program ini akan di kembangkan berbagai
pengaturan pengendalian pencemaran,pengembangan fasilitas pembuangan limbah,penguasaan
teknologi yang menghasilkan limbah sekecil mungkin atau sama sekali tidak ada serta
bilamana mungkin memilih kegiatan yang tidak menggunakan bahan baku yang beracun dan
berbahaya,mengembangkan daur ulang,meningkatkan peran serta masyarakat,mengembangkan
keahlian dan sarana serta prasarana dalam upaya pengendalian pencemaran,pemantauan
pencemaran lingkungan hidup,penegakan hukum dan rehabilitasi lingkungan yang rusak,serta
mengembangkan sistem informasi dalam pengendalian pencemaran.
Dalam program ini di kembangkan sistem penanggulangan limbah industri,terutama
limbah bersifat berbahaya dan beracun di daerah-daerah pemusatan industri seperti
Jabodetabek,Surabaya,Kalimantan Timur,Lhokseumawe ,Medan, Palembang, Bandung,
Semarang pulau Batam dari Merak – Cilegon,dengan peran serta dunia usaha.
Di samping itu perlu dilaksanakan pembangunan pengolahan pembuangan rumah
tangga,baik smapah domestik maupun tinja sehingga tidak dibuang ke sungai-sungai.Dan perlu
dilaksanakan rehabilitasi perairan yang sudah tercemar berat di daerah perkotaan melalui
penerapan bioteknologi.
DAFTAR PUSTAKA

http://nurfitriramdhani.blogspot.com/2013/06/kebijakan-lingkungan-hidup.html

http://farisyalwan.blogspot.com/2009/05/pengelolaan-lingkungan-hidup.html

http://fazrulprasetya.blogspot.com/2012/04/penataaan-lingkungan-hidup.html

http://fennylusiana.blogspot.c0m/2014/06/coretan-milikku-PLH–upaya-pemuliha-lingkungan-hidup.htm

http://rahayukuinolina.blogspot.com/makalah-pemanfaatan-lingkungan-hidup.html

https://www.google.co.id/search?ie=ISO-8859-1&q=pengendalian+lingkungan+hidul&btnG

Husein, Harun M. 1993. Lingkungan Hidup Masalah, Pengelolaan, Penegakan Hukumnya. PT Bumi
Aksara. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai