Entrepreneur
Entrepreneur
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Entrepreneur
Dosen Pembimbing:
Dr. M. Giatman, MSIE
Dr. Ernawati Nazar, M. Pd
Oleh:
MIFTAHURRAHMI
17138075
KELAS C
PROGRAM PASCASARJANA
S2 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya orientasi mahasiswa setelah lulus hanya untuk mencari kerja, bukan
menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi, tidak mengherankan setiap tahunnya jumlah
pengangguran terus bertambah yang didominasi oleh kaum intelek yang mempunyai gelar
pendidikan perguruan tinggi. Dari hasil penelitian, mahasiswa sulit untuk mau dan memulai
untuk berwirausaha karena mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri. Hal
ini juga didukung oleh lingkungan, budaya, masyarakat dan keluarga yang condong ingin
anaknya menjadi pegawai yang menyebabkan secara tidak langsung membuat mereka hanya
memiliki mental buruh.
Dampaknya dalam kehidupan sehari-hari orang memandang kewirausahaan itu adalah
apa yang dimiliki dan dilakukan oleh para pengusaha atau pelaku bisnis (businessmen). Hal
demikian tidak selamanya dianggap benar karena sifat ini juga dimiliki oleh mereka yang
bukan seorang pengusaha, selama melakukan pekerjaan secara kreatif dan inovarif.
Kewirausahaan merupakan ilmu yang dipelajari mengenai kemampuan, nilai, dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dari berbagai
resiko yang mungkin ada dihidupnya. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas
pada beberapa sekolah dan perguruan tinggi tertentu. Sangat disayangkan mengingat ilmu
kewirausahaan juga bisa membantu seseorang dalam mengambil keputusan, kepemimpinan
teknis, kepemimpinan organisasi dan komersial, penyediaan modal, penerimaan dan
penanganan ketenagakerjaan, pembelian, penjualan, pemasangan iklan dan lainnya.
Pengenalan tentang kewirausahaan yang masih belum terlalu eksis membuat
pemahaman tentang konsep kewirausahaan yang masih kurang dipahami oleh berbagai
eleman masyarakat dan mahasiswa khususnya sehingga terjadinya kekeliruan tentang apa itu
kewirausahaan. Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik membahas mengenai “ Sejarah
dan Konsep Kewirausahaan”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan kewirausahaan?
2. Bagaimana konsep kewirausahaan?
3. Apa definisi kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
2
1. Sejarah kewirausahaan
2. Konsep kewirausahaan
3. Definisi kewirausahaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kewirausahaan
Kewirausahaan mulai dikenal pada awal abad ke 18, Richard Cantillon pada tahun
1755 adalah orang yang pertamakali mengenalkan istilah entrepreneur melalui bukunya
Essai sur la nature du commerce en generale. Pada awalnya istilah entrepreneur hanya
digunakan untuk orang yang hanya berdagang tanpa mengharapkan keuntungan. Dengan
berjalannya waktu sekarang entrepreneur disebut sebagai orang yang berani mengambil
resiko dalam berinovasi untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi orang
banyak.
Secara umum pemikiran tentang kewirausahaan dimulai dari masa pra sejarah, dan
kemudian masuk pada masa dimana pemikiran kewirausahaan dipengaruhi oleh ekonomi
hingga masa pemikiran kewirausahaan berdasar pada multidispliner. Menurut Respati (2009)
terdapat 3 kategori kronologis pemikiran tentang kewirausahaan yaitu:
1. Interprestasi kewirausahaan masa pra sejarah
Aktivitas perdagangan sebagai kewirausahaan telah lama ada, contohnya saja di wilayah
Timur Tengah dan Timur jauh saat orang Barat menggunakan pengetahuan dan pengalaman
untuk mencari peluang. Perdagangan sudah berkembang di negara negara Arab akibat dari
meluasnya pengaruh kerajaan Islam, para khalifah memperoleh status terhormat karena
berdagang dalam sistem etika Islam.
Abad 50 SM di Roma kuno, aktifitas kewirausahaan meliputi fungsi
pengendalian sosial, peraturan dan kelembagaan. Aktifitas perdagangan dipandang
sebagai hal yang dapat menurunkan martabat dan perdagangan dianggap hanya untuk
mengumpulkan modal demi kepentingan politik dan sosial. Memupuk kekayaan pribadi
bisa diterima asal tidak melibatkan partisipasi langsung dalam proses industri dan
perdagangan.
Sekitar tahun 500 M. Golongan kaya dihadapkan dengan berbagai persoalan
dengan adanya perselisihan antara hak untuk memiliki properti dan pengaruh gereja
dalam perekonomian agraria atau pertanian di awal jaman pertengahan.
Abad pertengahan 1300-1500 M. Di China terjadi kemunduran eksploitasi
kewirausahaan dan penemuan, hal ini disebabkan karena kerajaan mengalami kesulitan
keuangan membuat properti dari orang-orang kaya diambil alih oleh kerajaan. Perubahan
4
ini menggambarkan bahwa kepemilikan properti dan status sosial menjadi kurang
permanen dan tidak dapat diandalkan, sehingga menghilangkan semangat untuk
memupuk kekayaan/properti melalui kewirausahaan.
Sekitar abad 500 –1000 M. Di Eropa kewirausahaan bersifat radikal, dimana
kepemilikan properti dan status sosial tidak menjamin keberhasilan, karena ada
perubahan bahwa kekayaan/properti dapat diperoleh dari aktivitas militer dan perang.
Untuk para pengusaha yang hidup pada jaman ini, peluang mendapatkan sumber daya
melalui permusuhan merupakan bagian dari aktivitas kewirausahaan.
Sekitar abad 1000 – 1500 M. Aktivitas kewirausahaan berubah dan mengarah
pada bidang arsitektur, teknik dan pertanian sebagai aktivitas yang menguntungkan
untuk menumpuk properti dan kekayaan. Pada abad ini kewirausahaan lebih bisa
diterima masyarakat sebagai aktivitas ekonomi dan mulai berubah menuju pada aktivitas
perdagangan. Ada tiga kategori pedagang yang dianggap terhormat yakni para importir
dan eksportir, pemilik toko, produsen. Pada masa ini, banyak ahli agama terlibat menjadi
pelaku ekonomi, membantu menjauhkan monopoli, gadai, riba dan melindungi
masyarakat dari ekploitasi.
Sekitar abad tujuhbelas (Tahun 1600an M). Pengetahuan dan pengalaman
membantu dalam mengatasi ketidak efisienan atau dapat memberikan solusi baru untuk
penciptaan barang dan jasa layanan sehingga aktifitas kewirausahaan terus berkembang.
Kondisi pada sekitar abad tujuhbelas, kewirausahaan sudah diwarnai perdagangan.
Kewirausahaan sudah menjadi bagian dari pemikiran perekonomian klasik yang berpedoman
pada ajaran/prinsip tertentu dalam konteks sistem perekonomian yang berkembang.
2. Pemikiran kewirausahaan berbasis pada aktivitas ekonomi
Masa Klasik. (Sekitar tahun 1700 hingga tahun 1800an). Cantillon pada tahun
1755 memperkenalkan konsep kewirausahaan dalam literatur perdagangan, ekonomi dan
bisnis. Buku yang di buat Cantillon mendefinisikan ketidaksesuaian antara persediaan
dan permintaan, melegalkan untuk membeli barang dengan harga murah dan menjual
dengan harga yang tidak pasti serta mengalokasikan barang pada sistem pasar. Membuat
para pelaku ekonomi/wirausaha yang melakukan arbitrase (mendapatkan keuntungan
tanpa resiko) mengalami masalah ketidakpastian dan risiko karena adanya penawaran,
permintaan dan ekuilibrium (harga seimbang).
Pada masa ini ada berbagai macam aktivitas wirausaha diantaranya perdagangan
bebas, spesialisasi dan persaingan. Pada tahun 1700 sampai 1830an terjadilah revolusi
industri di Inggris yang menyebabkan tingginya tingkat persaingan antar pengusaha dan
5
dipelopori oleh para tokoh-tokoh yang memiliki keberanian untuk memulai tindakan dan
mengambil resiko untuk menciptakan suatu perubahan.
Mahapatih Gajah Mada dari salah satu toko dari kerajaan besar yang pernah
berdiri di Indonesia bisa disebut seorang yang memiliki jiwa entrepreneur pada dirinya
yang menjadi pelopor munculnya semangat entrepreneur di Indonesia (Putri, 2018).
Dengan keberanian yang dimiliki oleh Dr.Ing. BJ. Habibie berusaha membangun
megaproyek Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang penuh resiko dan
tantangan, juga tidak terlepas dari semangat kewirausahaan yan dia miliki. Sekalipun
IPTN sempat merugi dan berhenti beroperasi, tidak membuat berhentinya beasiswa
STAID (Science and Technology for Industrial Development) yang dirintis oleh Habibie
bersama para koleganya di IPNT dan kementrian Negara Riset dan Teknologi sehingga
banyaknya lulusan SMA yang berhasil mencapai pendidikan tinggi di universitas-
universitas ternama di negara-negara maju. Dan mereka inilah yang sekarang menjadi
lapisan-lapisan utama dalam pengembangan kebijakan-kebijakan riset di Indoesia.
B. Konsep Kewirausahaan
Konsep kewirausahaan bergantung pada konteks dan pendekatan yang berbeda-beda
sesuai kebutuhan. Ada beberapa konsep yang harus kita pahami tentang kewirausahaan antara
lain yaitu: konsep kewirausahaan (entrepreneurship), wirausahawan (entrepeneur) dan
berwirausaha (entrepreneurial). Dalam kehidupan sehari-hari orang memandang
kewirausahaan itu adalah apa yang dimiliki dan dilakukan oleh para pengusaha atau pelaku
bisnis (businessmen). Namun tidak selamanya pandangan tersebut dianggap benar karena
sifat ini juga dimiliki oleh mereka yang bukan seorang pengusaha, selama melakukan
pekerjaan secara kreatif dan inovarif. Hal ini sejalan dengan pendapat Prawirokusumo dalam
Suryana (2013) wirausahawan adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup.
1. Konsep kewirausahaan (entrepreneurship)
Suryana (2013: 10) juga menyebutkan bahwa Peter F. Drucker mengungkapkan
konsep kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan yang inovatif
dalam dunia yang nyata dan mengembangkannya dengan tangguh. Secara sederhananya
kewirausahaan dapat diartikan sebagai prinsip atau kemampuan untuk berwirausaha.
Sejalan dengan itu Suryana (2013: 11) mengungkapkan bahwa kewirausahaan identik
dengan kemampuan seeorang yang kreatif, inovatif, berani mengambil resiko serta selalu
9
untuk menghasilkan produk baru, proses produksi baru, bisnis baru, dan organisasi
usaha baru.
c. Pandangan pelaku bisnis, wirausahawan adalah orang yang bertindak kreatif
membentuk nilai terhadap sesuatu secara praktis untuk menciptakan berbagai
peluang dari sumber-sumber yang langka dengan berani mengambil resiko yang
telah diperhitungkan dan komitmen yang tinggi untuk mencapai keingannya.
d. Pandangan psikolog, menyebutkan wirausahawan adalah orang yang memiliki
dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk mencapai tujuan dengan melakukan
berbagaimacam eksperimen sebagai cara mengekspresikan diri.
e. Pandanga pemodal, menyebutkan wirausahawan adalah orang yang menciptakan
kesejahteraan untuk orang lain dengan memanfaatkan sumber daya, menggurangi
pemborosan dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
Werdhaningsih dkk (2013) menyebutkan wirausahawan yang inovatif adalah yang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut
cukup baik.
b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
3. Konsep berwirausaha (entrepreneurial)
Suryana (2009) menyebutkan berwirausaha dapat juga disebut sebagai sebuah
usaha, pekerjaan atau karier yang bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu
merencanakan, mengambil resiko, keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan.
Sehingga dapat disimpulkan berwirausaha merupakan kegiatan atau usaha yang
memadukan watak pribadi, keuangan dan sumberdaya untuk mendapat peluang dan
mencapai keuntungan.
Saat timbul keingin berwirausaha sebaiknya kita perlu mengetahui dan
mempelajari jenis-jenis usaha yang ada untuk meminimalisir terjadinya kesulitan dalam
pengelolaan usaha. Rostamailis dan Izwerni (2008) membagi kegiatan perusahaan
menjadi 3 jenis usaha yaitu:
a. Jenis usaha perdagangan/distribusi
Merupakan usaha yang bergerak dalam kegiatan memindahkan barang dari
produsen ke konsumen atau dari tempat yang mempunyai kelebihan ke tempat yang
membutuhkan. Jenis usaha ini bergerak dibidang pertokoan, warung, rumah makan,
11
syarat-syarat yang wajar, waktu dan komitmen karier atau penyedia nilai untuk berbagai
barang dan jasa.
Jadi dapat disimpulkan kewirausahaan adalah keberanian sikap yang dimiliki
seseorang dalam suatu kegiatan untuk menciptakan produk atau jasa dengan memanfaatkan
ilmu yang dimiliki dalam mengatur dan melihat peluang usaha untuk memperoleh
keuntungan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kewirausahaan mulai berasis ekonomi pada pertengahan abad ke 18, dan istilah
enterepreneur dikenalkan oleh Richard Cantillon pada tahun 1755. Secara umum pemikiran
tentang kewirausahaan dimulai dari masa pra sejarah, dan kemudian masuk pada masa
dimana pemikiran kewirausahaan dipengaruhi oleh ekonomi hingga masa pemikiran
kewirausahaan berdasar pada multidispliner. Ada beberapa konsep yang harus kita pahami
tentang kewirausahaan antara lain yaitu: konsep kewirausahaan (entrepreneurship),
wirausahawan (entrepeneur) dan berwirausaha (entrepreneurial).
Kewirausahaan (entrepreneurship) merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang
melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan yang
inovatif dalam dunia yang nyata dan mengembangkannya dengan tangguh. Wirausahawaan
(entrepeneur) adalah pengusaha yang melaksanakan kombinasi-kombinasi dalam bidang
teknik dan komersial ke dalam bentuk pratek dan memperoleh peluang menciptakan
organisasi untuk mengejar peluang. Dan berwirausaha (entrepreneurial) berwirausaha
merupakan kegiatan atau usaha yang memadukan watak pribadi, keuangan dan sumberdaya
untuk mendapat peluang dan mencapai keuntungan.
13
DAFTAR PUSTAKA