PENDAHULUAN
Fondasi adalah salah satu bagian dari konstruksi yang ada pada bagian dasar yang
berfungsi meneruskan beban dari semua konstruksi yang ada diatasnya ke lapisan
tanah tempat terjadinya geser, guling dan keruntuhan.
A. Klasifikasi Fondasi
Fondasi secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Fondasi Dangkal :
Fondasi Telapak
Fondasi Dinding Penahan
Fondasi Pelat Golongan
Fondasi Pelat Menerus
2. Fondasi Menerus :
Fondasi Sumuran
Fondasi Tiang Pancang
G. Gaya – Gaya Yang Bekerja
1. Tekanan Tanah atau Perhitungan Tekanan Tanah.
§ Tekanan Tanah Aktif.
§ Tekanan Tanah Pasif.
2. Perhitungan Akibat Gempa.
§ Pengaruh Gempa Terhadap Gaya Horizontal.
§ Pengaruh Gempa Terhadap Gaya Vertikal.
3. Perhitungan Akibat Pengaruh Air Tanah.
§ Akibat Tekanan Air Yang Bekerja Horizontal.
§ Akibat Tekanan Air Yang Bekerja Vertikal.
Perencanaan Stabilitas dan Kekuatan
Struktur Dinding Penahan Tanah
a. Teori Rankine
Gambar di samping
menunjukkan gaya-
gaya yang bekerja
pada dinding penahan
batu.
Bedasarkan gambar : W2 W1
Pr = Pa .sin0
Pr = Pa .cos0 Pp
W3
Keterangan :
Pp : tekanan tanah pasif
Pa : tekanan tanah aktif W4
Jadi, Wtotal termasuk berat tanah diatas toe dan heel dari dinding penahan
tanah.
b. Teori Coulomb
Mencari titik tangkap resultan gaya.
Pada tahap pekerjaan ini. Pp dianggap = 0
Rv . x̄ = w .x1 + Pv . x2 + Ph . ⃗z
w . x 1 +Pv . x 2 +Ph . z̄
x̄ = w+Pv
ΣM
= ΣV
Pv Pa
W
a
Ph
Ph
R
Pv Z
Pp
W
No X1 X2
b/2 b/2
2 Rv C
f =
b
Keterangan :
Gambar a : Menunjukkan resultan gaya R pada titik berjamak e < b/g
menimbulkan tegangan V pada kedua ujung dasar dinding.
Gambar b : Menunjukkan gaya R bekerja pada titik berjarak e = b/g masih
2Rv
menimbulkan diagram tegangan tekan : F1 = b ; F2 = 0 .
Apabila e > b/g, maka tegangan jatuh terhadap titik B, kita ketahui tanah pada
umumnya bereaksi bertahap terhadap tekan, maka tegangan akan
didistribusikan kembali sepanjang 3 bi, dimana bi adalah jarak dari titik
bekerjanya R ke ujung C.
Lihat gambar C
2Rv 2Rv
F1= 3b1 ; dimana b1 b/2 – e, maka F1 = 3(b/2-e )
Tegangan pada ujung-ujung dasar dinding penahan tanah diberikan sebagai
berikut:
Σ Rv Σ Rv
F1 = b (1+be/b) F1 = b (1-be/b)
e = b/2 - x̄
ΣMR
Fs (overturning) = ΣMo > 1,5 ~ 2
Kontrol Terhadap Stabilitas Geser / Gelincir (Sliding Stability)
Σv . tan (k 1 θ2 )+b . k 2 . c 2 +Pp
Fs (sliding) = Pa . cos α > 1,5
Dimana : k1 = k2= 1/2
Pv Pa
W Ph h
I I
H B
Pa = ½ . . H2 .ka
Shear Stres
S = C + σ tanθ
c
b
a
Normal Stress
σa σb σc
-
H =
σo. ko
ko
450+Φ/2
Z
γ
e
Ǿ
Shear Stres
S = C + σ tanθ
c
b
k
a
Normal Stress
σh = koσo σh = ko σo σh = ko σo
Apabila tembok tersebut terdorong 4x, maka vertikal pada kedalaman akan
tetap sama tetapi tegangan horizontal meningkat, apabila tembok bergerak
lebih jauh lagi, tegangan pada kedalaman akan mencapai batas yang
ditunjukkan oleh lingkaran Mohr. Kondisi ini akan mencapai keruntuhan
Mohr Coulomb, sehingga akan menyebabkan tanah dibelakang tembok akan
runtuh akibat terdorong keras. Tegangan horizontal pada titik ini dinyatakan
sebagai tegangan Rankine, atau h = 0, dimana :
p = v .kp + 2c √ kp
kp = tan 2 [ 45 + θ 2 ]
0
kp = ½ . kp . H2 + 2c .H . √ kp
X=m-h R ΔH Q
Σ1
Z=n-h σB
H Z=b-h
γ
a. tekanan lateral akibat beban titik b. tekanan lateral akibat beban grafis
a/Z
Z
H
ά
P
X
Drainase
Sistem ini sangat penting bagi tembok penahan tanah, antara lain:
1. Kriteria Filtrasi.
Apabila D60 (tanah) dibanding D10 (tanah) < 1,50 , maka diambil
Apabila D60 (tanah) dibanding D10 (tanah) > 4,00 , maka diambil
Menurut Terzaghi & Peck (1969), tanah filter cukup dengan memenuhi
Gambar
Distribusi Material Filter serta Distribusi Tanah yang berhubungan langsung
dengan filter.
Dalam analisis butiran, D10 disebut ukuran efektif, didefinisikan sebagai
berat butiran total yang mempunyai diameter butiran lebih kecil dari ukuran
tertentu. D10 = 0,50 mm, artinya 10% dari berat butiran total berdiameter kurang
dari 0,50 mm.