ABSTRACT
Ekonomi adalah kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan
manusia untuk bisa hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari,
tanpa adanya ekonomi maka aktivitas dan proses kehidupan manusia akan
terganggu. Disini saya akan menjelaskan tentang Pengertian Ekonomi islam,
Ekonomi islam yaitu suatu ilmu pengetahuan sosial yang didalamnya
mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi masyarakat yang berbasis
islam dan didasari empat pengetahua yaitu Al-qur’an, sunnah, ijmak, dan
qiyas. maka dari itu masyarakat akan di kendalikan bagaimana cara
memenuhi kebutuhan dan menggunakannya sesuai dengan ajaran islam.
Islam adalah salah satu agama yang mengajari manusia untuk melakukan
kebaikan dan berbuat adil. Prinsip inilah yang diterapkan islam dalam hal
ekonomi.
Keyword : landasan filosofis dan metodologi ekonomi islam, ekonomi islam, pendekatan ilmu
ekonomi, peranan rasio, proses pembentukan teori ilmu ekonomi islam .
PENDAHULUAN
Ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari perilaku masyarakat dengan mengaplikasikan prinsip ekonomi yang
sesuai dengan ajaran Islam, yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis dalam setiap
kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan barang dan jasa guna
memenuhi kebutuhan manusia.
Ekonomi Islam bukan hanya praktik ekonomi yang dilakukan oleh individu
atau sekumpulan masyarakat yang ada, tetapi juga merupakan perwujudan
perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam. Untuk itu, ilmu ekonomi
Islam tidak hanya fokus pada aspek komersil yang didapat oleh manusia, tetapi
juga pembentukan sistem dalam perilaku kegiatan ekonomi yang sesuai dengan
tatanan syariat Islam.
Dalam ilmu ekonomi, manusia mengenal tiga konsep utama dalam rangka
menunjang pemenuhan kebutuhan. Ketiga konsep ekonomi tersebut adalah produksi,
konsumsi dan distribusi. Menurut teori ekonomi, produksi adalah kegitan menghasilkan
barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu
barang. Sedangkan untuk kata konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie, ialah
suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda,
baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara
langsung. Untuk distribusi sendiri diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah,
harga, tempat, dan saat dibutuhkan) (Saiful, 2019)
Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segala aspek kehidupan
manusia, dalam ibadah maupun muamalah, dalam konteks muamalah termasuk terkait
dengan ketentuan produksi, konsumsi dan distribusi. Distribusi menjadi posisi penting
dari teori ekonomi mikro baik dalam system ekonomi Islam maupun kapitalis, Strategi
distribusi tidak terlepas dari peran distributor. Distributor perlu diberdayakan , agar bisa
memperluas area distribusi (Suryanto, 2016) . Sebab pembahasan dalam bidang
distribusi ini tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi belaka tetapi juga aspek sosial
dan politik sehingga menjadi perhatian bagi aliran pemikir ekonomi Islam dan
konvensional sampai saat ini.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat kualitatif, Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian library research, yaitu penelitian dengan cara
mengumpulkan data-data dan karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan obyek
pembahasan penelitian dan atau pengumpulan data dengan sifat kepustakaan, atau
melakukan kajian mendasar yang dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yang
pada dasarnya tertumpu pada kajian kritis dan secara mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka serta referensi karya ilmiah lainnya yang relevan. Kajian merujuk kepada buku-
buku dan karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan Distribusi Pendapatan, Konsep
Distribusi dalam islam, dan Tafsir ayat Distribusi Pendapatan.
Penalaran Induksi merupakan cara berpikir di mana ditarik kesimpulan umum dari
berbagai kasus yang bersifat individual, selain itu metode induksi ialah cara
penanganan terhadap suatu objek tertentu dengn jalan menarik kesimpulan yang
bersifat umum atau bersifat lebih umum berdasarkan atas pemahaman atau
pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus. Logika induktif
merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
betul dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang
bersifat boleh jadi. Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinya sebab
mempunyai dua keuntungan. Keuntungan yang pertama ialah bahwa pernyataan
yang bersifat umum ini bersifat ekonomis.
Induksi sering pula diartikan dengan istilah logika mayor, karena membahas
pensesuaian pemikiran dengan dunia empiris, ia menguji hasil usaha logika
formal (deduktif), dengan membandingkannya dengan kenyataan empiris.
Sehingga penganut paham empirme yang lebih sering mengembangkan
pengetahuan bertolak dari pengalaman konkrit. Yang akhirnya mereka
beranggapan satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang diperoleh
langsung dari pengalaman nyata. Dengan demikian secara tidak langsung
penggiat aliran inilah yang sering menggunakan penalaran induktif. Karena
Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi indrawi atau empiris. Dengan
kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus
yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Inilah
alasan atas eratnya ikatan antara logika induktif dengan istilah generalisasi, serta
empirisme.
Sedangkan pendirian bank Islam pertama baru akan dilaksanakan tahun 1975.
Ilmu ekonom Islam dibangun atas dasar asumsi-asumsi pada lapis atas, yakni al-
Qur’an dan sunnah. Pada lapis bawahnya, yakni sebagai berikut: berdasarkan
asumsi lapis atas, penalaran rasional manusia menangkap asumsi level atas
secara deduktif dan mengujinya dalam fakta kehidupan nyata secara indukif.
Pertama, manusia tidak hanya selfish, melainkan juga altruistic. Kedua, perilaku
altruistic dapat dibentuk melalui pendidikan. Ketiga, manusia mempunyai
pengetahuan yang terbatas. Oleh karena itu, analisis ekonomi harus ditempatkan
pada posisi, ruang yang tidak mempunyai kepastian yang tepat. Keempat,
pencapaian kesejahteraan ukhrawi (al-falah) lebih diutamakan dengan cara
memaksimalkan kesejahteraan hidup di dunia. Mengingat masalah ekonomi
Islam termasuk ke dalam kategori ijtihadiyah, maka para pemikir dan aktivis
ekonomi Islam lebih menekankan pada pemecahan masalah ekonomi. Mereka
menulis bahwa ekonomi Islam sesuai dengan zamannya. Maka dapat kita jumpai
pembahasan masalah ekonomi sekitar kekayaan, keadilan sosial, keseimbangan
ekonomi, mekanisme pasar, dan system pemerintahan dan Negara dalam
mekanisme pasar, intervensi harga, dan sebagainya. Pembahasan mereka lebih
dikaitkan dengan kondisi zamannya, membahaas perilaku ekonomi individual,
rumah tangga, perusahaan, peran negara dengan fokus kajian pada hal-hal
berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Muslihun, M. (2019). Filsafat ekonomi Islam: Melacak akar historis-metodologis ekonomi Islam,
Mataram:Penerbit pustaka lombok. 233-235.
Mustofa, I. (2016). Jendela Logika dalam Berfikir; Deduksi dan Induksi sebagai Dasar
Penalaran Ilmiah. El-Banat: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 6(2), 1-21.