Oleh :
SUDAR D. ATMANTO
WASAP-F
LP3ES
BAPPENAS The World Telapak
Bank
PARTISIPASI CSO/MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUNGAI
1
pelaksana dalam sisa kegiatan ke depan. Naskah kebiajakan nantinya akan
dijadikan bahan masukan ke pemerintah dalam memfasilitasi kegiatan Pengutan
CSO dan Pengguna Air dalam Pegelolaan Sungai.
1. Pengertian CSO.
2
dan keterikatan dengan norma-norma hukum yang diikuti oleh
warganya. Dalam suatu ruang politik, masyarakat sipil merupakan wilayah yang
menjamin suatu perilaku, tindakan dan refleksi yang independent, tidak
terkungkung oleh kehidupan material, dan tidak masuk dalam jejaring
kelembagaan politik resmi. Dalam civil society terdapat suatu ruang public yang
bebas (the free public sphare).
3
Rural Appraisal (PRA) telah diperkenalkan dan bahkan telah dijadikan suatu
pendekatan kegiatan oleh kalangan pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan.
Oleh karena itu dengan berdasarkan pengertian dan posisi civil society di
atas, dimana pemerintah tidak dapat mewakili kepentingan dan aspirasi dari
masyarakat, maka menjadi keharusan bagi civil society untuk menyiapkan dirinya
agar mampu dalam berpartisipasi dalam proses pelaksanaan pembangunan.
Dengan semakin meningkatnya kemampuan masyarakat sipil di Indonesia,
diharapkan akan semakin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan pembangunan, yang selanjutnya akan meningkatkan efektivitas dan
lebih efisiennya perencanaan dan pelaksanaan dalam pembangunan.
4
pembentukan Dewan Sumber Daya Air, melalui Peraturan Presiden No. 12 Tahun
2008 tentang Dewan SDA.
5
dikembangkan regulasi pemerintah yang kondusif dengan upaya meningkatkan
partisipasi civil society dalam pelaksanaan pembangunan.
6
c. Partisipasi di Tingkat Kelembagaan Nasional/Pemerintah.
- Mampu berperan dalam penyusunan Kebijakan Nasional dan Strategi sumber
daya air, melalui Dewan SDA Nasional.
- Melaksanakan studi evaluasi pengelolaan SDA
- Melaksanakan kegiatan pembuatan konsep penguatan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya air.
- Melaksanakan advokasi kebijakan untuk perbaikan pelaksanaan pengelolaan
sumber daya air.
- Menyusun naskah akademis tentang penguatan CSO dan Pengguna Air dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air.
5. Penutup.
Problem pengelolaan sumber daya air, khususnya sungai, di Indonesia
tampak semakin berat dan kompleks. Sungai sebagai sumber air dari berbagai
aktivitas ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat, memerlukan perhatian bagi
semua pemangku kepentingan. Pemerintah dan pemerintah daerah, sebagai
pemegang kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sungai, dalam realitanya
tidak akan mampu mengelola sungai tanpa didukung partisipasi masyarakat. Oleh
karena itu perlu menyadari dan membangun paradigma baru dalam mengelola
sungai.
Potensi kemampuan CSO dan pengguna air lainnya perlu diakomodir secara
bijaksana oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Untuk itu
pemerintah.pemerintah daerah perlu membuka diri untuk pelaksanaan pertisipasi
masyarakat, mulai dari jenis kegiatan yang langsung memperbaiki kondisi fisik air
dan badan sungai, sampai dengan jenis kegiatan adokasi yang bersifat ”kritikan”
kepada pemerintah. Dengan demikian ke depan diharapkan partisipasi masyarakat
akan semakin meningkat dalam semua proses pengelolaan sungai di Indonesia.
7
Daftar Pustaka