Anda di halaman 1dari 12

 ZOTERO

KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya
(Mardawati,2008). Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu
tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia.
Namun, pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan
senyawa kimia yang akan tertarik sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat
dalam ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) (L. G.e., K. W., & N.
K., 2013).

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis.(Pasaribu, Sitorus, & Bahri, 2012). ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah
manggis yang telah dimaserasi dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak
setelah di freeze dryer. Pengujian Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah
dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan
dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada
semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan
penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB.
Dengan demikian, berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis
untuk penelitian selanjutnya digunakan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg
BB. (Pasaribu et al., 2012).

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin) (Efri Mardawati et al., n.d.). uji aktivitas
antioksidan dengan menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada
konsentrasi 100, 200, 400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa
ekstrak metanol kulit buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar,
dengan konsentrasi yang kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal
radikal bebas sebesar 50%. Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi
ekstrak yang dapat menangkal 50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan
346,73 mg/L. Artinya pada konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah
memiliki potensi sebesar 50 % dalam menangkal radikal bebas. (Dungir, Katja, & Kamu,
2012).

Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa. (Pasaribu et al., 2012). Selain itu Manggis
merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia
Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut
dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa),
Manggusto (Sulawesi Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat) (Efri
Mardawati et al., n.d.).

Daftar Pustaka
Dungir, S. G., Katja, D. G., & Kamu, V. S. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik

dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). JURNAL MIPA UNSRAT

ONLINE, 1(1), 11–15.

Efri Mardawati, S. T.P, Cucu S. Achyar, M. S Dan Herlina Marta, & S. T.P. (n.d.). Kajian

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L )Dalam

Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Di Kecamatan Puspahiang Kabupaten

Tasikmalaya. Abstrak. Retrieved from http://repository.unpad.ac.id/4301/

L. G.e., W., K. W., A., & N. K., W. (2013). SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK

METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.). Jurnal Farmasi

Udayana, 2(4). Retrieved from http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/view/7398

Pasaribu, F., Sitorus*, P., & Bahri, S. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Journal of

Pharmaceutics and Pharmacology, 1(1), 1–8.


KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya (1).. Kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang
telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia. Namun, pemilihan pelarut dalam
proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan senyawa kimia yang akan tertarik
sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak metanol kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.) (2).

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis.(3). ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah manggis yang telah dimaserasi
dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak setelah di freeze dryer. Pengujian
Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan pemberian ekstrak
etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB,
penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB,
100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang lebih cepat
dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. Dengan demikian, berdasarkan hasil orientasi
yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis untuk penelitian selanjutnya digunakan dosis 50
mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. (3).

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin) (1). uji aktivitas antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada konsentrasi 100, 200,
400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa ekstrak metanol kulit
buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar, dengan konsentrasi yang
kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal radikal bebas sebesar 50%.
Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi ekstrak yang dapat menangkal
50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan 346,73 mg/L. Artinya pada
konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah memiliki potensi sebesar 50
% dalam menangkal radikal bebas. (4).

Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa. (3). Selain itu Manggis merupakan
tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu
hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai
macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa), Manggusto (Sulawesi
Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat) (1).

Daftar Pustaka
1. Efri Mardawati, S. T.P, Cucu S. Achyar, M. S Dan Herlina Marta, S. T.P. Kajian

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L )Dalam

Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Di Kecamatan Puspahiang Kabupaten

Tasikmalaya. Abstrak [Internet]. [cited 2017 Mar 28]; Available from:

http://repository.unpad.ac.id/4301/

2. L. G.e. W, K. W. A, N. K. W. SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL

KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.). J Farm Udayana [Internet].

2013 [cited 2017 Mar 28];2(4). Available from:

http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/article/view/7398

3. Pasaribu F, Sitorus* P, Bahri S. Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. J Pharm Pharmacol. 2012

Sep 1;1(1):1–8.

4. Dungir SG, Katja DG, Kamu VS. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). J MIPA UNSRAT ONLINE. 2012 Aug

31;1(1):11–5.
 REFERENCES
KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya
[ CITATION Efr08 \l 1057 ].. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah
satu tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia.
Namun, pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan
senyawa kimia yang akan tertarik sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat
dalam ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)[ CITATION Win13 \l
1057 ].

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis.[ CITATION Pas12 \l 1057 ]. ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah
manggis yang telah dimaserasi dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak
setelah di freeze dryer. Pengujian Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah
dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan
dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada
semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan
penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB.
Dengan demikian, berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis
untuk penelitian selanjutnya digunakan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg
BB.[ CITATION Pas12 \l 1057 ].

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin)[ CITATION Efr08 \l 1057 ]. uji aktivitas
antioksidan dengan menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada
konsentrasi 100, 200, 400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa
ekstrak metanol kulit buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar,
dengan konsentrasi yang kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal
radikal bebas sebesar 50%. Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi
ekstrak yang dapat menangkal 50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan
346,73 mg/L. Artinya pada konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah
memiliki potensi sebesar 50 % dalam menangkal radikal bebas.[ CITATION Dun12 \l 1057 ].

Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa.[ CITATION Pas12 \l 1057 ]. Selain itu
Manggis merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia
Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut
dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa),
Manggusto (Sulawesi Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat)
[ CITATION Efr08 \l 1057 ].

Daftar Pustaka
F., P., P., S., & S., B. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.

Mardawati, E. (2008). KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT.

S.G., D., D.G., K., & V.S., K. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.).

Windarini, L., Astuti, K., & Warditiani, N. (2013). SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL

KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) .


 MANUAL
KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya
[ CITATION Efr08 \l 1057 ].. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah
satu tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia.
Namun, pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan
senyawa kimia yang akan tertarik sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat
dalam ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)[ CITATION Win13 \l
1057 ].

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis.[ CITATION Pas12 \l 1057 ]. ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah
manggis yang telah dimaserasi dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak
setelah di freeze dryer. Pengujian Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah
dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan
dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada
semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan
penurunan kadar glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB.
Dengan demikian, berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis
untuk penelitian selanjutnya digunakan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg
BB.[ CITATION Pas12 \l 1057 ].

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin)[ CITATION Efr08 \l 1057 ]. uji aktivitas
antioksidan dengan menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada
konsentrasi 100, 200, 400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa
ekstrak metanol kulit buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar,
dengan konsentrasi yang kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal
radikal bebas sebesar 50%. Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi
ekstrak yang dapat menangkal 50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan
346,73 mg/L. Artinya pada konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah
memiliki potensi sebesar 50 % dalam menangkal radikal bebas.[ CITATION Dun12 \l 1057 ].
Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa.[ CITATION Pas12 \l 1057 ]. Selain itu
Manggis merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia
Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut
dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa),
Manggusto (Sulawesi Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat)
[ CITATION Efr08 \l 1057 ].

Daftar Pustaka
1. KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT. Mardawati, Efri. 2008.

2. SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana

L.) . Windarini, L.G.E., Astuti, K.W and Warditiani, N.K. s.l. : J Farm Udayana, 2013.

3. Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan

Kadar Glukosa Darah. F., Pasaribu, P., Sitorus and S., Bahri. s.l. : J Pharm Pharmacol,

2012.

4. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).

S.G., Dungir, D.G., Katja and V.S., Kamu. s.l. : FMIPA Unsrat, 2012.
KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya (Mardawati,
2008). Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman obat
tradisional yang telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia. Namun, pemilihan
pelarut dalam proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan senyawa kimia yang
akan tertarik sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak metanol
kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)(Windarini, Astuti, & Warditiani, 2013).

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis (F., P., & S., 2012). ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah manggis yang
telah dimaserasi dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak setelah di freeze
dryer. Pengujian Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan
pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan dosis 50, 100, 200
dan 400 mg/kg BB, penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada semua dosis. Pada
dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar
glukosa yang lebih cepat dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. Dengan demikian,
berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis untuk penelitian
selanjutnya digunakan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. (F., P., & S.,
2012).

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin)(Mardawati, 2008). uji aktivitas antioksidan
dengan menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada konsentrasi 100,
200, 400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa ekstrak metanol kulit
buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar, dengan konsentrasi yang
kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal radikal bebas sebesar 50%.
Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi ekstrak yang dapat menangkal
50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan 346,73 mg/L. Artinya pada
konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah memiliki potensi sebesar 50
% dalam menangkal radikal bebas(S.G., D.G., & V.S., 2012).

Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa(F., P., & S., 2012). Selain itu Manggis
merupakan tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia
Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut
dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa),
Manggusto (Sulawesi Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat)
(Mardawati, 2008).

DAFTAR PUSTAKA
F., P., P., S., & S., B. (2012). Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.

Mardawati, E. (2008). KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT.

S.G., D., D.G., K., & V.S., K. (2012). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.).

Windarini, L., Astuti, K., & Warditiani, N. (2013). SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL

KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) .


KULIT MANGGIS

Manggis merupakan buah yang bernama latin Garcinia mangostana L. Termasuk


dalam family Guttiferae dan merupakan species terbaik dari genus Garcia. Manggis termasuk
buah eksotik yang sangat digemari oleh konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena
rasanya yang lezat, bentuk buah yang indah dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak
jarang juga manggis mendapat julukan Queen of tropical fruit. Kulit manggis merupakan
cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian.
Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan,
antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya (1). Kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang
telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia. Namun, pemilihan pelarut dalam
proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan senyawa kimia yang akan tertarik
sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak metanol kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.)(2).

Selain itu obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah.
Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah
manggis (3). ekstraksi yang diperoleh dari simplisia kulit buah manggis yang telah dimaserasi
dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebesar 198 g ekstrak setelah di freeze dryer. Pengujian
Penurunan KGD Berdasarkan hasil orientasi yang telah dilakukan dengan pemberian ekstrak
etanol kulit buah manggis (EEKBM) per oral dengan dosis 50, 100, 200 dan 400 mg/kg BB,
penurunan kadar glukosa darah sudah terlihat pada semua dosis. Pada dosis 50 mg/kg BB,
100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB menunjukkan penurunan kadar glukosa yang lebih cepat
dibandingkan dengan dosis 400 mg/kg BB. Dengan demikian, berdasarkan hasil orientasi
yang telah dilakukan maka ditetapkan dosis untuk penelitian selanjutnya digunakan dosis 50
mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. (3).

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung gula
sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi
79,2 g air; 0,5 g protein; 19,8 g karbohidrat; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0,9 mg
besi; 14 IU vitamin A, 66 n\mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B 1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin
B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin)(1). uji aktivitas antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH terhadap ekstrak metanol dan air pada konsentrasi 100, 200,
400, dan 600 mg/L untuk penentuan nilai IC50 dapat dilihat bahwa ekstrak metanol kulit
buah manggis memiliki potensi penangkal radikal yang relatif besar, dengan konsentrasi yang
kecil yaitu 44,49 mg/L dan 54,45 mg/L sudah dapat menangkal radikal bebas sebesar 50%.
Untuk ekstrak air sampel kering dan basah, nilai konsentrasi ekstrak yang dapat menangkal
50% radikal bebas berturut-turut adalah 346,73 mg/L dan 346,73 mg/L. Artinya pada
konsentrasi tersebut ekstrak air sampel kering dan basah sudah memiliki potensi sebesar 50
% dalam menangkal radikal bebas(4).

Karakteristik simplisia kulit buah manggis yaitu kadar air 7,96%, kadar sari larut air
12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut
asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan simplisia dan ekstrak etanol kulit buah
manggis mengandung golongan senyawa alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin dan
steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol kulit buah manggis pada dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg
BB dan 200 mg/kg BB mempunyai efek terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
mencit jantan dengan metode uji toleransi glukosa(3). Selain itu Manggis merupakan
tanaman buah yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu
hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai
macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggis (Jawa), Manggusto (Sulawesi
Utara), Mangustang (Maluku) dan Manggih (Sumatera Barat) (1).

DAFTAR PUSTAKA
1. KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT. Mardawati, Efri. 2008.
2. SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana
L.) . Windarini, L.G.E., Astuti, K.W and Warditiani, N.K. s.l. : J Farm Udayana, 2013.
3. Uji Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah. F., Pasaribu, P., Sitorus and S., Bahri. s.l. : J Pharm Pharmacol,
2012.
4. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).
S.G., Dungir, D.G., Katja and V.S., Kamu. s.l. : FMIPA Unsrat, 2012.

Anda mungkin juga menyukai