Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 1

KLARIFIKASI ISTILAH
1. Pandangan kabur: berkurangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan melihat suatu
benda secara mendetail
2. Miopi: rabun jauh, kondisi dimana cahaya yang masuk terfokus jatuh di depan retina
3. Tekanan intraokuler: tekanan yang dihasilkan oleh isi bola mata thd dinding bola mata dan
sangat bervariasi pada orang normal & penderita miopi
4. Interpretasi visus 2/60: visus artinya ketajaman penglihatan. Kurang dari 20/20 atau 6/6
berarti menurun/tidak maksimal.
Artinya pada pasien ini tidak bisa melihat huruf huruf, sehingga pemeriksaan dari jarak 2
meter baru bisa melihat jari (tes menggunakan jari). Tes menggunakan jari harusnya dibaca
dimulai pada jarak 60 meter.

BRAINSTORMING
1. Apa saja gejala dan tanda yang dialami pasien?
Gejala
- Pandangan kabur jika melihat jauh, terutama pada malam hari
- Mata tidak merah, tidak ada sekret
- Pasein sering mengecilkan celah mata agar lebih jelas melihat
Tanda
- Bola mata lebih menonjol
- Terdapat kekeruhan pada polus posterior lensa
- Pupil relatif lebih lebar, dengan iris tremulan
- Terdapat staphiloma posterior
- Diameter kornea lebih besar
- Bilik mata lebih dalam
2. Apa saja yang termasuk gangguan penglihatan?
a. Gangguan retraksi
o Miopi, benda yang jauh tidak bisa terlihat
o Hipermetropi, rabun dekat. Penderita sukar melihat benda pada jarak yang
dekat
o Presbiopi, kondisi pasien sulit memfokuskan pandangan terhadap objek dekat
berkaitan dg usia
o Silinder/astigmatisme, terjadi karena gangguan akbiat perubahan bentuk kornea
o Anisometropia, keadaan terdapat perbedaan status retraksi pada kedua mata
o Aniseikonia, keadaan dimana bayangan di kedua retina tidak sama besar
sehingga menimbulkan kesulitan dalam usaha otak untuk menyatukan dua
bayangan yang tidak sama, yang dapat menimbulkan keluhan astenopia.
o Afakia, ketiadaan lensa biasanya karena operasi katarak.
b. Katarak, ganggaun penglihatan dengan gejala lensa mata keruh sehingga pandangan
menjadi buram.
c. Glaukoma, gangguan yang bisa merusak saraf optik sehingga menyebabkan
kebutaan.
o Glaukoma sudut terbuka
o Glaukoma sudut tertutup
d. Degenerasi makula, gangguan akibat rusaknya penglihatan sentral (berfungsi untuk
melihat objek supaya jelas), berkaitan dengan usia (degeneratif)
e. Ablasi retina, gangguan yang terjadi ketika retina terlepas dari struktur mata yang
merupakan tempat melekatnya.
f. Abnormalitas lensa
o Koloboma, disebabkan tidak sempurnanya fusi processus maxillaris
o Lentikonus,kelainan lensa dimana permukaan anterior/posterior deformasi
membentuk konus
o Lensa kecil/mikrofakia, diamteter lensa kecil
o Ektopia lentis, lensa berada tidak pada tempatnya bisa disebabkan karena
trauma
g. Skotoma sentral, degenerasi makula terkait usia yang atrofi dan eksudatif. Sering
dderita pada orang lanjut usia. Pasien sering mengeluh penglihatan sentral kabur
atau terdistorsi.

3. Diagnosis banding dari penyakit pada skenario?


a. Miopia, karena gejala gejala yang disebutkan terkait pasien pada skenario mengarah
ke miopia.
b. Skotoma sentral
c. Rabun senja/nyctalopia
d. Katarak
Sehingga diagnosis yang paling mungkin mendekati kondisi pasien pada skenario: miopia

4. Apa saja penyebab pandangan kabur pada pasien? Faktor -faktor yang menyebabkan
terjadinya penyakit pada skenario?
a. Faktor genetik, autosomal resesif, autosomal dominan,
b. Faktor perkembangan (faktor prenatal, perinatal) ibu hipertensi sistemik, penyakit
retina
c. Kelahiran prematur, BB lahir bayi <500gr
d. Defek mesodermal yang berkaitan dengan prematuritas
e. Perilaku membaca, bermain video game, bermain handphone yang terlalu dekat
disertai penerangan yang kurang
f. Posisi membaca yang kurang baik, seperti sambil tiduran.
g. Kurangnya aktivitas outdoor, bisa memengarui miopi karena vit D punya peran
h. Intensitas cahaya tinggi dapat memengaruhi kerja pupil sehingga dapat
menyebabkan miopia
i. Terlalu lama beraktivitas pada jarak yang sama seperti pada komputer
j. Kekurangan gizi (misal vitamin A)

- Bagaimana pengaruh pemakaian kacamata sebelumnya terhadap kondisi pasien saat ini?

5. Bagaimana cara kita untuk menegakkan diagnosisnya? Pemeriksaan apa yang perlu
dilakukan?
a. Anamnesis, penglihatan kabur sejak kapan untuk melihat onsetnya? Sedang
mengkonsumsi obat obatan atau tidak? Daftar aktivitas pasien sehari2 yang tidak dapat
dikerjakan?
b. Pemeriksaan menggunakan optotipe snellen
c. Pemeriksaan tekanan bola mata, tonometri digital & schitoz
d. Pemeriksaan segmen anterior
e. Pemeriksaan segmen posterior
f. Pemeriksaan uji ketajaman penglihatan, grafik early treatment diabetik retino (mirip
optotipe snellen)
g. Pemeriksaan refraksi subjektif, menggunakan optotipe snellen. Syarat – syarat:
o Jarak penderita dan pemeriksa sejauh 6 meter
o Pemeriksaan harus dilakukan dengan ternang, baik pemrriksa maupun penderita
o Pada pemeriksaan terlebih dahulu ditentukan tajam penglihatan atau visus VOD
(visus oculi dextra) dan VOS (vilus oculi sinistra)
h. Pemeriksaan refraksi objektif,
o Pemeriksaan oftalmoskopi direk, bertujuan untuk melihat kelainan dan keadaan
fundus okuli, dengan dasar cahaya yang dimasukkan ke dalam fundus akan
memberikan ferleks fundus dan akan terlihat gambaran fundus. Pemeriksaan
oftalmologi pada kasus yang disertai dengan kelainan refrakis, akan
memperlihatkan gambaran fundus yang tidak jelas terkecuali jika lensa koreksi
pada lubang penglihatan oftalmoskopi diputar. Sehingga dengan terlebih dahulu
memperlihatkan keadaan refraksi pemeriksa, maka pada pemeriksaan
oftalmoskopi besar lensa koreksi yang digunakan dapat menentukan maca, dan
besar kelainan refraksi pada penderita secara kasar
o Pemeriksaan streak retinoskopi, yaitu menggunakan retinoskopi dengan lensa
kerja . pemeriksa mengamati refleks fundus yang bergerak berlawanan
arah dengan retinoskop (against movement) kemduian dikoreksi dengan lensa
negatif sampai tercapai netralisasi.

6. Ada tidak klasifikasi pada penyakit di skenario? Jika ada apa saja?
Klasifikasi menurut penyebab
a. Miopia axiallis,
BiIa mata berukuran lebih panjang daripada normal. Disebabkan Oleh karena jarak
anterior-posterior terlalu panjang. Hal ini dapat terjadi congenital pada makroftalmus.
Miopia aksial dapatan bisa terjadi bila anak membaca terlalu dekat, sehingga ia harus
berkonvergensi berlebihan. M. rektus medial berkontraksi berlebihan sehingga bola
mata terjepit oleh otot-otot ekstraokular. Ini menyebabkan polus posterior mata,
tempat yang paling lemah dari bola mata, memanjang. Wajah yang lebar juga
menyebabkan konvergensi berlebihan bila hendak mengerjakan pekerjaan dekat
sehingga menimbulkan hal yang sama seperti di atas. Bendungan, peradangan, atau
kelemahan dari lapisan yang mengelilingi bola mata, disertai dengan tekanan yang tinggi
karena penuhnya vena dari kepala, akibat membungkuk dapat pula menyebabkan
tekanan pada bola mata sehingga polus posterior mata menjadi memanjang.
b. Miopia retraktif/kurvatura.
Unsur-unsur pembias lebih refraktif dibandingkan dengan rata-rata. terjadi bilamana ada
kelainan kornea, baik kongenital (keratokonus, keratoglobus) maupun akuisita
(keratektasia) dan lensa, misalnya lensa terlepas dari zonula Zinnii (pada luksasi lensa
atau subluksasi lensa, sehingga oleh karena kekenyalannya sendiri lensa menjadi lebih
cembung) bisa menyebabkan miopia kurvatur. Pada katarak imatur lensa jadi cembung
akibat masuknya humor aqueus.
c. Miopia Indeks, terjadi pada penderita DM yang tidak diobati, kadar gula dalam humor
aqueus meninggi menyebabkan daya biasnya meninggi pula.
d. Miopia posisi. Muncul jika posisi lensa terlalu kedepan, sehingga fokus menjadi lebih
maju juga.
Klasifikasi berdasarkan perjalanan penyakitnya
a. Miostasioner, miopia menetap setelah dewasa
b. Miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada saat dewasa
c. Miopia maligna, lebih berat dari miopia progresif, dapat menyebabkan kebutaan
Klasifiasi berdasarkan derajat miopi
a. Miopia sangat ringan, < 1 dioptri
b. Miopi ringan < 3 dioptri
c. Miopia sedang 3 - 6 dioptri
d. Miopia berat > 6 – 9 dioptri
e. Miopia sangat berat > 9 dioptri

7. Bagaimana patofisiologi dari skenario?


- Apa yang terjadi pada struktur mata kita sehingga menyebabkan pandangan kabur?
- Mengapa penglihatan tetap kabur meskipun sudah memakai kacamata? Dan mata tidak
merah
8. Bagaimana penatalaksanaan pada kondisi pasien tersebut?
9. Ada tidak komplikasi yang bisa timbul karena penurunan penglihatan tersebut?
10. Prognosis dari penyakit yang diderita pasien itu bagaimana?
11. Apa saja pencegahan terhadap penyakit di skenario?
12. Pemeriksaan lensa, pemeriksaan pinhool

Anda mungkin juga menyukai