NAMA MAHASISWA:
FAKULTAS TEKNIK
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah untuk Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tanpa pertolonga-
Nya penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini
disusun agar dapat memenuhi tugas Pemindah Daya/Tenaga yang kami susun
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun masih dengan
banyak kekurangan ,tetapi makalah ini dibuat tidak asal-asalan meskipun waktunya
cenderung singkat dan memuat banyak penguraian. Berkat kesabaran dan
pertolongan Tuhan akhirnya makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca maupun kami para penyusun. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I ( PENDAHULUAN )
A. Latar Belakang...............................................................................................................5
B. Rumuan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II (PEMBAHASAN)
A. Kesimpulan...................................................................................................................19
B. Saran.............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Propeller shaft dan universal joint adalah komponen dari sistem
pemindah tenaga yang fungsi utamanya adalah untuk meneruskan putaran mesin.
Propeller shaft digunakan pada kendaraan yang menggunakan penggerak roda
belakang (FR ataupun 4WD). Ketika mesin dan transmisi dipisahkan dengan
poros roda belakang maka tidak ada penerus putaran dari transmisi menuju
differensial, untuk itulah propeller shaft digunakan untuk mentransmisikan daya dan
juga putaran. Propeller shaft harus memenuhi syarat-syarat tertentu karena daya dan
juga putaran yang dihasilkan oleh mesin sangat besar dan juga tinggi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dan fungsi dari propeller shaft dan universal joint?
2) Apa saja jenis propeller shaft dan universal joint?
3) Bagaimana cara kerja propeller shaft dan universal joint?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian dan fungsi dari propeller shaft dan universal joint
2) Mengetahui apa saja jenis propeller shaft dan universal joint
3) Mengetahui bagaimana cara kerja propeller shaft dan universal joint
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Bagian-Bagian Propeller Shaft
1) Sleeve Yoke
Bentuk pejal dan pipa yang terhubung melalui alur-alur dan dapat bergeser
sepanjang alur tersebut menghubungkan poros keluaran transmisi kesambungan
universal (universal joint) depan.
3) Drive shaft
Bentuk pipa dengan maksud mengurangi berat tetapi tidak mengurangi
kekuatannya, berfungsi memindahkan gaya putar dari sambungan universal depan ke
sambungn universal belakang (rear Universal joint).
6
Gambar driven shaft
7
Gambar center bearing
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari
transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan
dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap
ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi.
8
Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara transmisi dan
diferential.
9
Gambar 1.4 Tipe 2 Joint
2) Tipe 3 Joint
Untuk mempermudah pemahaman mengenai poros propeller tipe tiga
universal joint merupakan salah satu jenis poros propeller yang menggunakan
tiga sambungan. Perbedaan tipe 3 universal joint dan dua universal joint yaitu
pada penggunaannya. Pada poros propelle 2 universal joint digunakan untuk
kendaraan yang mempunyai ukuran kecil. Sementara untuk poros propelle tipe 3
universal joint digunakan untuk kendaraan yang memiliki panjang maksimal
sebagai contoh bus dan truck. Pada tipe tiga universal joint pada bagian tengah
ditambah center bearing.
10
Kedua tipe ini memiliki komponen dan cara kerja yang hampir sama, hanya
saja terdapat komponen tambahan pada tipe 3 joint. Pada tipe 3 join terdapat 3
universal joint sedangkan pada tipe 2 joint hanya terdapat 2 universal joint. Dan pada
tipe 3 joint terdapat center bearing yang berfungsi untuk lebih meredam getaran.
D. Universal Joint
Universal Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang
berfungsi untuk memungkinkan poros berputar dengan lancar walaupun terjadi
perubahan sudut.
Apabila kamu pernah mendengar kontruksi tipe poros propeller maka tidak asing
dengan model ini. Pasalnya hook joint sering dipilih sebagai salah satu model dalam
kontruksi ini. Kemampuan hook joint yang akurat dan konstan meskipun dengan
model sederhana membuatnya menjadi pilihan utama para konstruktor. Tak hanya
itu, di bagian spider juga dirancang agar memiliki sifat lebih keras. Tujuannya tak
lain tak bukan agar tidak mudah aus. Ditambah lagi dengan adanya model roller
bearing yang dipilih sehingga gesekan dapat dikurangi akibat telah ditutup dengan
cup. Sebenarnya, hook joint juga masih terbagi menjadi dua bagian, yaitu solid
bearing cup dan shell bearing cup.
11
Gambar 1.6 Konstruksi Hook Joint
2) Flexible Joint
Konstruksidari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar
diatas. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak
memerlukan minyak atau grease. lexible joint memiliki kelebihan berupa tidak
berisik, tidak mudah aus, sehingga kamu tidak perlu grease atau minyak sebagai
pelumasnya. Seperti produk lain, flexibel joint juga memiliki kekurangan yaitu akan
melakukan vibrasi ketika sudut yang diambil melebihi 7-10 derajat. Namun kamu
tidak perlu khawatir sebab sudah dipasang center ring ball agar tidak terjadi vibrasi.
Model ini juga memiliki beberapa jenis, meliputi sleeve yoke, coupling, dan rubber
coupling yang telah terhubung satu sama lain.
12
3) Turnion Joint
Model ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun
hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan. Konstruksinya
dapat dilihat pada gambar di atas.
4) Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat
mengurangi getaran dan suara bising. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
13
5) Slip Joint
2) Cara Kerja Propeller Shaft pada Kendaraan Penggerak Empat Roda (4WD)
14
Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat roda
menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan
mesin dibelakang, Kendaraan dengan penggerak roda depan telah dijelaskan diatas,
tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga sumbu depan.
Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua
sumbu kendaraan depan dan belakang. Serupa dengan rangkaian sumbu
belakang kendaraan yang konvensional. Pada sumbu belakang dan sedikit
berbeda unit sumbu pada bagian depan. Sumbu penggerak depan harus
memiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan
gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang sumbu untuk
menggerakkan empat roda kendaraan.
15
Pemeriksaan poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu
pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam
hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur
kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini:
Pemeriksaan kebengkokkan
1. Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.
2. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah
dari poros propeller.
3. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca
pergerakan jarum di dial indicator tersebut.
4. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu
bengkok dan harus diganti.
16
2. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan
bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan
antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal
joint sudah rusak.
3. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti
bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus
yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat
lecet pada bagain dari universal joint.
Bagi kamu yang sering aktif dalam berkendara maka merupakan suatu keharusan
dalam seringnya intensitas melakukan pelumasan universal joint berdasarkan sistem
lubrikasi pada akibat fungsi sebagai transmitter yang vital. Sistem lubrikasi dengan
berbagai macam pilihan pelumas yang tepat dan sangat beragam dapat dilihat pada
logam-makmur.com. Pelumasan menyebabkan putaran yang terjadi tetap lancar dan
lembut karena pergerakan terutama saat terjadi perubahan sudut atau jarak tidak
keras dan sulit.
17
2. Pembersihan kotoran
Apabila terdapat kotoran yang muncul di sekeliling universal joint maka dapat
dilakukan pembesihan kotoran maka kamu perlu membesihkannya. Kotoran yang
muncul dapat berupa tanah maupun bekas vet. Adanya kotoran baik tanah maupun
bekas vet dapat menyebabkan mekanisme kerja terhadap perubahan sudut dan jarak
menjadi terhambat dan tidak dapat bekerja secara optimal.
Perawatan universal joint lainnya yang dapat kamu lakukan yaitu dengan
melakukan perawatan pada vet berdasarkan suatu jangka waktu tertentu. Caranya
yaitu memasukkan vet menggunakan pompa vet yang melalui nipel pelumasan.
Perawatan pada vet penting untuk melengkapi fungsi lubrikasi atau pelumasan.
Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan
dengan grease pada universal joint, Transmission, body, Sleeve joint , YokeTube,
Flange.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Propeller shaft dan universal joint adalah komponen dari sistem
pemindah tenaga yang fungsi utamanya adalah untuk meneruskan putaran mesin.
Propeller shaft digunakan pada kendaraan yang menggunakan penggerak roda
belakang (FR ataupun 4WD). Ketika mesin dan transmisi dipisahkan dengan
poros roda belakang maka tidak ada penerus putaran dari transmisi menuju
differensial, untuk itulah propeller shaft digunakan untuk mentransmisikan daya dan
juga putaran. Propeller shaft harus memenuhi syarat-syarat tertentu karena daya dan
juga putaran yang dihasilkan oleh mesin sangat besar dan juga tinggi.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20