PALANGKA RAYA
Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya untuk dapat
menyelesaikanAsuhan Keperawatan Pada BY. N Dengan Diagnosa Medis
HIPOTERMIA
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Penyebab terjadinya hipotermia pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang berisiko
tinggi mengalami hipotermia.
6. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir.
7. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
8. Tempat melahirkan yang dingin.
9. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis,sindrom dengan
pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
Faktor pencetus hipotermia menurut Depkes RI,2012 :
1. Faktor lingkungan.
2. Syok.
3. Infeksi.
4. Gangguan endokrin metabolik.
5. Kurang gizi
6. Obat-obatan.
7. Aneka cuaca
Mekanisme hilangnya panas pada bayi yaitu :
1. Radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke
objekyang dingin. Misal BBL diletakkan ditempat yang dingin.
2. Konduksi adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung
kontak dengan permukaan yang lebih dingin. Misal popok atau celana
basah tidak langsung diganti.
3. Konveksi adalah hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya. Misal
BBL diletakkan dekat pintu atau jendela terbuka.
4. Evaporasi adalah hilangnya panas akibat penguapan dari air pada kulit
bayi misalnya cairan amnion pada bayi
2.3 Klasifikasi
1. Hipotermia spintas.
Yaitu penurunan suhu tubuh1-2◦c sesudah lahir. Suhu tubuh akan menjadi
normal kembali setelah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu ruang di atur sebaik-
baiknya. Hipotermi sepintas ini terdapat pada bayi dengan BBLR, hipoksia,
resusitasi lama, ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi segera di
bungkus setelah lahir terlalucepat di mandikan (kurang dari 4 -6 jam sesudah
lahir).
2. Hipotermi akut.
Terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam,
terdapat pada bayi dengan BBLR, diruang tempat bersalin yang dingin,
incubator yang cukup panas. Terapinya adalah: segeralah masukan bayi
segera kedalam inkubataor yang suhunya sudah menurut kebutuhan bayi dan
dalam kaadaan telanjang supaya dapat di awasi secara teliti. Gejala bayi
lemah,gelisah, pernafasan dan bunyi jantung lambat serta kedu kaki dingin.
3. Hipotermi sekunder
Penurunan suhu tubuh yang tidak di sebabkan oleh suhu lingkungan yang
dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, syndrome gangguan nafas,
penyakit jantung bawaan yang berat,hipoksia dan hipoglikemi, BBLR.
Pengobatan dengan mengobati penyebab Misalnya: pemberian
antibiotika,larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
4. Cold injuri
Yaitu hipotermi yang timbul karena terlalu lama dalam ruang dingin(lebih
dari 12 jam). Gejala: lemah, tidak mau minum, badan dingin, oligoria , suhu
berkisar sekitar 29,5◦c-35◦c, tidak banyak bergerak, oedema, serta kemerahan
pada tangan, kaki dan muka, seolah-olah dalam keadaan sehat, pengerasan
jaringan sub kutis. Pengobatan : memanaskan secara perlahan-lahan,
antibiotika, pemberian larutan glukosa10% dan kastikastiroid.
1. Aktifitas berkurang
2. Suhu badan dibawah 36◦c
3. Lemah
4. Perabaan terhadap tubuhnya teraba dingin
5. Telapak kaki dingin (ini merupakan pertanda bahwa
hipoterminya sudah berlngsung lama)
6. Kaki, tangan dan badannya akan mengeras(sklerema)
2.4 Patofisiologi
Sewaktu kulit bayi menjadi dingin, saraf afferen menyampaikan pada
sentral pengatur panas di hipothalamus. Saraf yang dari hipothalamus sewaktu
mencapaib rown fat memacu pelepasan noradrenalin lokal sehingga trigliserida
dioksidasi menjadi gliserol dan asam lemak.Blood gliserol level meningkat,
tetapi asam lemak secara lokal dikonsumsi untuk menghasilkan panas.
Daerah brown fat menjadi panas, kemudian didistribusikan ke beberapa bagian
tubuh melalui aliran darah.
Ini menunjukkan bahwa bayi akan memerlukan oksigen tambahan dan
glukosa untuk metabolisme yang digunakan untuk menjaga tubuh tetap
hangat.Methabolicther mogenesis yang efektif memerlukan integritas dari sistem
syaraf sentral,kecukupan darib r own fat, dan tersedianya glukosa serta oksigen.
Perubahan fisiologis akibat hipotermia yang terjadi pada sistem syaraf pusat
antara lain depresi linier dari metabolisme otak, amnesia, apatis, disartria,
pertimbangan yang terganggu adaptasi yang salah, EEG yang abnormal, depressi
kesadaran yang progresif, dilatasi pupil, dan halusinasi. Dalam keadaan berat
dapat terjadi kehilangan autoregulasi otak, aliran darah otak menurun, koma,
refleks okuli yang hilang, dan penurunanyangprogressif dari aktivitas EEG.
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu
normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak).
Hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir,
terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg Gejala awal hipotermi apabila
suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.
2.6 Komplikasi
Hipotermia yang terjadi pada bayi apabila tidak tertangani dengan tepat
akan menyebabkan beberapa gangguan yang akan menyertai yakni:
1. Gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti
mengdip)
2. Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya
tekanan darah sistolik
3. Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
4. Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer
2.8 Prinsip Dasar Untuk Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
1. Mengeringkan bayi segera setelah lahir
Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui
jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi
lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan dingin (cold
stress) yang merupakan gejala awal hipotermia.
Bayi kedinginan biasanya tidak memperlihatkan gejala menggigil oleh karena
kontrol suhunya masih belum sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal
hipotermia seringkali tidak terdeteksi oleh ibu atau keluarga bayi atau penolong
persalinan. Untuk mencengah terjadinya serangan dinginadalah sebagai berikut:
a) Setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering dan
bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu).
Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat.dimulai dari
kepala kemudian seluruh tubuh bayi. Handuk yang basah harus diganti
dengan handuk lain yang kering dan hangat.
b) Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi atau
tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan telungkup
di atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
c) Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
d) Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu
merujuk.
e) Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara mandiri.
f) Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan.
g) g. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Untuk mencengah terjadinya serangan dingin ibu atau keluarga dan
penolong persalinan harus menunda memandikan bayi. Beberapa kriteria
dalam memandikan bayi;
a. Pada bayi lahir sehat yaitu lahir cukup bulan,berat>2.500
gram,langsung menangis kuat,memandikan bayi ditunda selama
kurang lebih 24 jam setelah kelahiran. Pada saat memandikan bayi
gunakanlah air hangat.
b. Pada bayi lahir dengan risiko (tidak termasuk kriteria di
atas),keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat lahir <
2.000 gram sebaiknya bayi jangan dimandikan ditunda beberapa
hari sampai keadaan umum membaik yaitu bila suhu tubuh bayi
stabil,bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik.
I. IDENTITAS
Pasien bernama By Ny N , lahir di Palangka Raya, 19 april 2020 pada Jam
20.15 WIB ayah pasien bernama Tn M berusia 30 Tahun dan ibu pasien
bernama Ny N berusia 29 tahun pendidikan terakhir ayah dan ibu pasien
Sekolah Dasar, ayah pasien berkerja swasta dan ibu pasien sebagai ibu
rumah tangga, agama yang dianut ibu dan ayah pasien adalah islam.
Ni Made Nadia M
Pemeriksaan pada tanggal 20 April 2020
Penatalksaan
Analisa data
Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi
Keperawatan
Temperatur tidak Setelah dilakukan tindakan 1.
efektif keperawatan selama 2x7 stabil (36,5 0C - 37,5 0C)
jam diharapkan 2.
pengaturan suhu tubuh mencegah kehilangan
agar tetap berada ada panas
rentang normal dengan 3.
kriteria hasil: dekat jendela terbuka
-Kulit berwarna merah atau di area aliran
meningkat pendingin ruangan atau
-Suhu tubuh kipas angin
membaik(36,5-37,5°C) 4.
perawatan kaguru
(PMK) untuk bayi
BBLR
Implementasi
3.1 Kesimpulan
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh inti turun sampai dibawah
35o C. Penyeb ab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang berisiko
tinggi
6. mengalami hipotermia.
7. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir.
8. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
9. Tempat melahirkan yang dingin.
10. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan
11. pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
Mekanisme hilangnya panas pada bayi yaitu :
a. Radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke
objek yang dingin.
b. Konduksi adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi
langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin.
c. Konveksi adalah hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya.
d. Evaporasi adalah hilangnya panas akibat penguapan dari air pada
kulit bayi
Berikut beberapa gejala bayi terkena hipotermia,yaitu :
1. Suhu tubuh bayi turun dari normalnya.
2. Bayi tidak mau minum atau menetek.
3. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja.
4. Tubub bayi teraba dingin.
5. Dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh
mengeras
6. (sklerema).
7. Kulit bayi berwarna merah muda dan terlihat sehat.
8. Lebih diam dari biasanya.
9. Hilang kesadaran.
10. Pernapasannya cepat.
11. Denyut nadinya melemah.
12. Gangguan penglihatan.
13. Pupil mata melebar (dilatasi) dan tidak bereaksi.
Prinsip dasar untuk mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir, yaitu :
1. Mengeringkan bayi segera setelah lahir
2. Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi atau
tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan telungkup di
atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
3. Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
4. Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu
merujuk.
5. Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara mandiri.
6. Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan.
7. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Tindakan pada hipotermia bayi baru lahir
1. Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal.
Tindakan yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam
inkubator atau melalui penyinaran lampu.
2. Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang
adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan
telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk
menjaga bayi tetap hangat,tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam
1 pakaian (merupakan teknologi tepat guna baru) disebut sebagai metode
Kanguru. Sebaiknya ibu menggunakan pakaian longgar berkancing depan.
3. Bila tubuh bayi masih dingin,gunakanlah selimut atau kain hangat yang
diseterika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan
ibu. Lakukanlah berulang kali sampai tubuh bayi hangat.
3.2 Saran
Diharapkan dari teori ini pembaca maupun penulis dapat mengerti dan
memahami isi dari teori ini,penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Karena didalam teori ini jauh dari kata sempurna, sekian penulis ucapkan terima
kasih.