Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BY. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS

HIPOTERMIA DI RUANG MAWAR

RSUD DR. DORIS SYLVANUS

PALANGKA RAYA

Oleh :

Ni Made Nadia Murdani

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM

STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya untuk dapat
menyelesaikanAsuhan Keperawatan Pada BY. N Dengan Diagnosa Medis
HIPOTERMIA

di Ruang flamboyant RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan


baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya berharap Asuhan
Keperawatan ini dapat berguna dan menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai HIPOTERMIA

Menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Asuhan Keperawatan ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh sebab itu berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan Asuhan Keperawatan. Semoga Asuhan
Keperawatan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

Palangka Raya, April 2020


BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Penyakit


2.1 Definisi Hiportermia

Hiportermia adalah penurunan suhu inti tubuh menjadi <35 C atau 95


sencara involunter. Lokasi pengukuran suhu inti tubuh mencakup rektal
esofagel atau membrane timpani yang dilakukan secara benar.

Beberapa definisi hipotermia dari beberapa sumber :

1. Menurut Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo (2010),


bayi hipotermia adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal.adapun
suhu normal pada neonatus adalah  36,5o-37,5oC. Gejala awal pada
hipotermi apabila suhu <36o C atau kedua kaki dan tangan  teraba dingin.
Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah  mengalami
hipotermia sedang (suhu 320-36o C). Disebut hipotermia berat bila suhu
<32o C diperlukan termometer ukuran rendah yang dapat mengukur sampai
25o C.
2. Menurut Indarso F(2011), disamping sebagai suatu gejala,hipotermia
merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian.
3. Menurut Sandra M.T (2011),hipotermia yaitu suatu kondisi dimana suhu
tubuh inti turun sampai dibawah 35o C.

2.2 Etiologi
Penyebab terjadinya hipotermia pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang berisiko
tinggi   mengalami hipotermia.
6. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir.
7. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
8. Tempat melahirkan yang dingin.
9. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis,sindrom dengan
pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
Faktor pencetus hipotermia menurut Depkes RI,2012 :
1. Faktor lingkungan.
2. Syok.
3. Infeksi. 
4. Gangguan endokrin metabolik.
5. Kurang  gizi
6. Obat-obatan.
7. Aneka cuaca
Mekanisme hilangnya panas pada bayi yaitu :
1. Radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke
objekyang  dingin. Misal BBL diletakkan ditempat yang dingin.
2. Konduksi adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung
kontak  dengan permukaan yang lebih dingin. Misal popok atau celana
basah tidak  langsung diganti.
3. Konveksi adalah hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya. Misal
BBL  diletakkan dekat pintu atau jendela terbuka.
4. Evaporasi adalah hilangnya panas akibat penguapan dari air pada kulit
bayi  misalnya cairan amnion pada bayi

2.3 Klasifikasi
1. Hipotermia spintas.
Yaitu penurunan suhu tubuh1-2◦c sesudah lahir. Suhu tubuh akan menjadi
normal kembali setelah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu ruang di atur sebaik-
baiknya. Hipotermi sepintas ini terdapat pada bayi dengan BBLR, hipoksia,
resusitasi lama, ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi segera di
bungkus setelah lahir terlalucepat di mandikan (kurang dari 4 -6 jam sesudah
lahir).
2. Hipotermi akut.
Terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam,
terdapat pada bayi dengan BBLR, diruang tempat bersalin yang dingin,
incubator yang cukup panas. Terapinya adalah: segeralah masukan bayi
segera kedalam inkubataor yang suhunya sudah menurut kebutuhan bayi dan
dalam kaadaan telanjang supaya dapat di awasi secara teliti. Gejala bayi
lemah,gelisah, pernafasan dan bunyi jantung lambat serta kedu kaki dingin.
3. Hipotermi sekunder
Penurunan suhu tubuh yang tidak di sebabkan oleh suhu lingkungan yang
dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, syndrome gangguan nafas,
penyakit jantung bawaan yang berat,hipoksia dan hipoglikemi, BBLR.
Pengobatan dengan mengobati penyebab Misalnya: pemberian
antibiotika,larutan glukosa, oksigen dan sebagainya.
4. Cold injuri
Yaitu hipotermi yang timbul karena terlalu lama dalam ruang dingin(lebih
dari 12 jam). Gejala: lemah, tidak mau minum, badan dingin, oligoria , suhu
berkisar sekitar 29,5◦c-35◦c, tidak banyak bergerak, oedema, serta kemerahan
pada tangan, kaki dan muka, seolah-olah dalam keadaan sehat, pengerasan
jaringan sub kutis. Pengobatan : memanaskan secara perlahan-lahan,
antibiotika, pemberian larutan glukosa10% dan kastikastiroid.
1. Aktifitas berkurang
2. Suhu badan dibawah 36◦c
3.  Lemah
4. Perabaan terhadap tubuhnya teraba dingin
5. Telapak kaki dingin (ini merupakan pertanda bahwa
hipoterminya sudah berlngsung lama)
6.  Kaki, tangan dan badannya akan mengeras(sklerema)

  2.4 Patofisiologi
Sewaktu kulit bayi menjadi dingin, saraf afferen menyampaikan pada
sentral pengatur panas di  hipothalamus. Saraf yang dari hipothalamus sewaktu
mencapaib rown fat memacu pelepasan noradrenalin lokal sehingga trigliserida
dioksidasi menjadi gliserol dan asam lemak.Blood gliserol  level meningkat,
tetapi asam lemak secara lokal dikonsumsi untuk menghasilkan panas.
Daerah brown fat menjadi panas, kemudian didistribusikan ke beberapa bagian
tubuh melalui aliran darah.
Ini menunjukkan bahwa bayi akan memerlukan oksigen tambahan dan
glukosa untuk metabolisme yang digunakan untuk menjaga tubuh tetap
hangat.Methabolicther mogenesis yang efektif memerlukan integritas dari sistem
syaraf sentral,kecukupan darib r own fat, dan tersedianya glukosa serta oksigen.
Perubahan fisiologis akibat hipotermia yang terjadi pada sistem syaraf pusat
antara lain depresi linier dari metabolisme otak, amnesia, apatis, disartria,
pertimbangan yang terganggu adaptasi yang salah, EEG yang abnormal, depressi
kesadaran yang progresif, dilatasi pupil, dan halusinasi. Dalam keadaan berat
dapat terjadi kehilangan autoregulasi otak, aliran darah otak menurun, koma,
refleks okuli yang hilang, dan penurunanyangprogressif dari aktivitas EEG.
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu
normal pada bayi neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak).
Hipotermi merupakan salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir,
terutama dengan berat badan kurang dari 2,5 Kg Gejala awal hipotermi apabila
suhu kurang dari 36 derajat Celsius atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.

2.5 Manfestasi Klinis


Tanda dan Gejala Hipotermia
a. Berikut beberapa gejala bayi terkena hipotermia,yaitu :
1. Suhu tubuh bayi turun dari normalnya.
2. Bayi tidak mau minum atau menetek.
3. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja.
4. Tubuh bayi teraba dingin.
5. Dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh
mengeras (sklerema).
6. Kulit bayi berwarna merah muda dan terlihat sehat.
7. Lebih diam dari biasanya.
8. Hilang kesadaran.
9. Pernapasannya cepat.
10. Denyut nadinya melemah.
11. Gangguan penglihatan.
12. Pupil mata melebar (dilatasi) dan tidak bereaksi
b. Berikut adalah tanda terjadinya hipotermia
Tanda-tanda hipotermia sedang :
a)      Aktifitas berkurang.
b)      Tangisan lemah.
c)      Kulit berwarna tidak rata (cutis malviorata).
d)     Kemampuan menghisap lemah.
e)      Kaki teraba dingin.
f)       Jika hipotermia berlanjut akan timbul cidera dingin.
c. Tanda-tanda hipotermia berat :
a)      Aktifitas berkurang,letargis.
b)      Bibir dan kuku kebiruan.
c)      Pernafasan lambat.
d)     Bunyi jantung lambat.
e)      Selanjutnya mungkin timbul hipoglikemia dan asidosis
metabolik.
f)       Risiko untuk kematian bayi.
d. Tanda-tanda stadium lanjut hipotermia :
a)      Muka,ujung kaki dan tangan berwarna merah terang.
b)      Bagian tubuh lainnya pucat.
c)      Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada
punggung,kaki dan tangan(sklerema).

2.6 Komplikasi
Hipotermia yang terjadi pada bayi apabila tidak tertangani dengan tepat  
akan menyebabkan beberapa gangguan yang akan menyertai yakni:
1. Gangguan sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti
mengdip)
2. Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya
tekanan darah sistolik
3. Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen
4. Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer

  2.7 Penatalaksanaan Umum


1. Penanganan hipotermia secara umum untuk bayi
Pengaturan suhu tubuh bayi belumlah terkendali dengan baik. Bayi bisa
kehilangan suhu tubuh secara cepat dan terkena hipotermi dalam kamar yang
dingin. Bayi yang mengalami hipotermi harus dihangatkan secara bertahap.
Berikut beberapa cara penanganan hipotermia untuk bayi :
a)  Hangatkan bayi secara bertahap. Bawalah ia ke ruangan yang hangat.
Bungkuslah tubuhnya dengan selimut tebal.
b) Pakaikan topi dan dekaplah si kecil agar ia menjadi hangat oleh panas
tubuh           anda.
2. Penanganan hipotermia secara umum untuk balita
a) Jika ia mampu melakukannya,minta anak berendam air hangat. Bila warna
kulitnya telah kembali normal,segera keringkan dan bungkus tubuhnya
dengan handuk tebal atau selimut.
b) Kenakan pakaian tebal dan baringkan anak di tempat tidur. Pakaikan
selimut yang cukup banyak. Tutupi kepalanya dengan topi atau pastikan
suhu dalam ruangan cukup hangat. Temani anak.
c) Berikan anak minuman hangat dan makanan penuh energi,misalnya
cokelat. Jangan tinggalkan anak sendirian,kecuali anda yakin warna kulit
dan suhu tubuhnya telah kembali normal.

3. Dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :


a) Jangan menempelkan sumber panas langsung,seperti botol berisi air panas
ke     kulit anak. Anak harus menjadi hangat secara bertahap.
b)  Jika anak hilang kesadaran,bukalah saluran udaranya dan periksa
pernapasannya. Jika anak bernapas,baringkan ia pada posisi
pemulihan,jika    tidak bernapas,mulailah bantuan pernapasan dan
kompresi dada. Telepon    Ambulans.

2.8  Prinsip Dasar Untuk Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
1. Mengeringkan bayi segera setelah lahir
Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui
jendela/pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi
lebih cepat kehilangan panas tubuh. Akibatnya dapat timbul serangan dingin (cold
stress) yang merupakan gejala awal hipotermia.
Bayi kedinginan biasanya tidak memperlihatkan gejala menggigil oleh karena
kontrol suhunya masih belum sempurna. Hal ini menyebabkan gejala awal
hipotermia seringkali tidak terdeteksi oleh ibu atau keluarga bayi atau penolong
persalinan. Untuk mencengah terjadinya serangan dinginadalah sebagai berikut:
a) Setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuk yang kering dan
bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu).
Mengeringkan tubuh bayi harus dilakukan dengan cepat.dimulai dari
kepala kemudian seluruh tubuh bayi. Handuk yang basah harus diganti
dengan handuk lain yang kering dan hangat.
b) Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi atau
tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan telungkup
di atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
c) Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
d) Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu
merujuk.
e) Memberikan penghangatan pada bayi  baru lahir secara mandiri.
f) Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan. 
g) g. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Untuk mencengah terjadinya serangan dingin ibu atau keluarga dan
penolong persalinan harus menunda memandikan bayi. Beberapa kriteria
dalam memandikan bayi;
a. Pada bayi lahir sehat yaitu lahir cukup bulan,berat>2.500
gram,langsung menangis kuat,memandikan bayi ditunda selama
kurang lebih 24 jam setelah kelahiran. Pada saat memandikan bayi
gunakanlah air hangat.
b. Pada bayi lahir dengan risiko (tidak termasuk kriteria di
atas),keadaan umum bayi lemah atau bayi dengan berat lahir <
2.000 gram sebaiknya bayi jangan dimandikan ditunda beberapa
hari sampai keadaan umum membaik yaitu bila suhu tubuh bayi
stabil,bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik.

  2.9 Tindakan Pada Hipotermia Bayi Baru Lahir


Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal. Tindakan
yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau
melalui penyinaran lampu.
Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang
adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup
di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk menjaga bayi
tetap hangat,tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam 1 pakaian (merupakan
teknologi tepat guna baru) disebut sebagai metode Kanguru. Sebaiknya ibu
menggunakan pakaian longgar berkancing depan.
Bila tubuh bayi masih dingin,gunakanlah selimut atau kain hangat  yang
diseterika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu.
Lakukanlah berulang kali sampai tubuh bayi hangat.
Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia sehingga bayi harus diberi
ASI sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak mengisap beri infus
glukosa 10 % sebanyak 60-80 ml/kg per hari
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS
Pasien bernama By Ny N , lahir di Palangka Raya, 19 april 2020 pada Jam
20.15 WIB ayah pasien bernama Tn M berusia 30 Tahun dan ibu pasien
bernama Ny N berusia 29 tahun pendidikan terakhir ayah dan ibu pasien
Sekolah Dasar, ayah pasien berkerja swasta dan ibu pasien sebagai ibu
rumah tangga, agama yang dianut ibu dan ayah pasien adalah islam.

II. RIWAYAT KESEHATAN


Awal persalinan By Ny N pada Minggu, 19 April 2020 pukul 20:15 WIB
Bayi lahir 15 menit setelah ketuban pecah, selama pesalinan tidak terjadi
komplikasi, terapi yang diberikan Infus D 10% 200cc/24 jam, injeksi neo
k 1mg, injeksi cefotaxim 100 mg, persalinan spontan tempat melahirkan
IGD Ponek usia kehamilan 28 Minggu Selama kehamilan ny N tidak
pernah sakit.

III. PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS


a. Antropometri
Berat badan by ny N 2000 kg, panjang badan 44 cm, lingkar kepala 30 cm
lingkar dada 27 cm, lingkar lengan atas 8,5 cm
b. Pernapasan dan peredaran darah (apgar score)
Pernafasan/rr 51 x/menit, type dada dan perut apgar score 10, frekuensi
jantung >100x/menit, usaha bernafas gerakan aktif, tonus otot gerakan
aktif, refleks gerakan kuat/ melawan, warna kulit seluruh tubuh
kemerahan. frekuensi denyut jantung 129 x/menit
c. Suhu tubuh (axial) 35,5 °c
d. Kepala/leher fontenal anterior datar, sutura sagitalis tepat, wajah simetris
e. Mata simetris bersih tidak ada secret
f. THT
Telinga normal telinga terbentuk sempurna, hidung tidak ada secret
pernafasan cuping hidung (-), palatum normal, tidak terbelah/sumbing
g. Thoraks
simetris, klavikula normal, pernafasan dada normal.
h. Abdomen
lingkar perut : 30 cm, live tidak dilakukan pemeriksaan
i. Spina/tulang belakang (spina bifada) :
Normal, tidak mengalami kelainan
j. Kulit
Stuktur kulit halus, berwarna kemerahan dan kulit tipis, pasien dirawat
di box biasa terpapar pendingin ruangan
k. Keadaan dan kelengkapan tubuh dan ekstermitas
Bentuk tubuh kecil, jari-jari tangan dan kaki lengkap
l. Tali pusat
Tali pusat tampak berwarna putih, tampak belum kering dan tidak ada
tanda-tanda infeksi
m. Anus
Ada lubang anus
n. Mekonium
-
o. Refleks: (Moro,menggenggam,menghisap,berjalan)
Reflek moro baik, dapat memnggenggam ketika disentuh telapak
tangan, reflek menghisap lemah

Palangka raya, 20 April 2020


Yang mengkaji

Ni Made Nadia M
Pemeriksaan pada tanggal 20 April 2020

Parameter Hasil Nilai normal Satuan


GDS 55 <200 Mg/dl
WBC 10.92 4.50-11.00 10^3/ul
RBC 5.04 4.00-6.00 10^6/ul
HGB 19.4 10.5-18.0 g/dl
HCT 59.04 37.0-48.0 %
PLT 221 38.0-50.0 10^3/ul

Penatalksaan

Nama obat Dosis Indikasi


Cefotaxim 2x10 mg Berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab
infeksi. Obat ini berkerja dengan membunuh
bakteri dan mencegah pertumbuhannya
D 7,5% 8,5 cc/jam Untuk menyediakan cairan yang membawa
gula ke tubuh digunakan untuk meningkatkan
gula dalam darah

Analisa data

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH


DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Ds: - Berat badan lahir rendah Termogulasi tidak efektif
Do:
- Struktur kulit tampak halus Pusat pengaturan suhu belum
dan tipis sempurna
- pasien dirawat di dalam box
biasa, terpapar pendingin Produksi panas berkurang
ruangan
- suhu tubuh pasien 35,5 °C Penurunan suhu tubuh
- Pernafasan : 51x/menit
-Frekuensi denyut jantung Hipotermi
129 x/menit
Berat badan : 2000gr Termogulasi tidak efektif
Panjang badan : 44 Cm
Lingkar kepala: 30 Cm
Lingkar dada : 27 Cm
Lingkar perut : 30 Cm
Ds:- Berat badan lahir rendah Defisit nutrisi
Do:
- Tampak terpasang OGT Imatur organ
- Tampak terpasang Infus D
7,5 % 8,5 cc/jam Reflek menghisap dan menelan
Berat badan : 2000gr belum sempurna
Panjang badan : 44 Cm
Lingkar kepala: 30 Cm Intake menurun
Lingkar dada : 27 Cm
Lingkar perut : 30 Cm Defisit nutrisi
Hb : 19.4 g/dl
Pasien tampak kecil
Pasien diet ASI 10cc/2 jam
Prioritas masalah
1. Termogulasi tidak efektif berhubungan dengan pusat pengaturan suhu
belum dibuktikan dengan suhu tubuh pasien 35,5 °C
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan reflek menghisap dan menelan belum
sempurna dibuktikan dengan tampak terpasang OGT

Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi
Keperawatan
Temperatur tidak Setelah dilakukan tindakan 1.
efektif keperawatan selama 2x7 stabil (36,5 0C - 37,5 0C)
jam diharapkan 2.
pengaturan suhu tubuh mencegah kehilangan
agar tetap berada ada panas
rentang normal dengan 3.
kriteria hasil: dekat jendela terbuka
-Kulit berwarna merah atau di area aliran
meningkat pendingin ruangan atau
-Suhu tubuh kipas angin
membaik(36,5-37,5°C) 4.
perawatan kaguru
(PMK) untuk bayi
BBLR

Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor berat badan


keperawatan selama 2x7 2. Lakukan oral hygiene
jam diharapkan sebelum makan, jika
Keadekuatan asupan nutrisi perlu
untuk memenuhi kebutuhan 3. Hentikan pemberian
metabolisme dengan kriteria makanan melalui selang
hasil : nasogatrik jika asupan
Kekuatan otot menelan oral dapat ditoleransi
meningkat 4. Ajarkan diet yang di
Frekuensi makan membaik programkan
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi

Implementasi

Hari/Tan Impementasi Evaluasi (SOAP) Tanda


ggal tangan
Jam dan
nama
peraw
at
20 /4/ 1. Memonitor suhu tubuh bayi S:-
2020 (35,4 °C) O:
2. Hindari meletakkan bayi di dekat Tangan pasien teraba dingin, suhu tubuh
jendela terbuka atau di area pasien 35,4 °C, pasien tampak tenang dan
aliran pendingin ruangan atau tertidur
kipas angin A: Masalah belum teratasi
(Menyelimuti pasien dengan P: Lanjutkan intervensi
selimut bayi, karena diruangan 1. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5 0C NI
area aliran pendingin ruangan) - 37,5 0C) MADE
3. Menggunakan topi untuk 2. Gunakan topi bayi untuk mencegah N.M
mencegah kehilangan panas kehilangan panas
(Memasang topi pada pasien dan 3. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela
mengusap minyak telon di dada terbuka atau di area aliran pendingin
pasien) ruangan atau kipas angin
4.Demostrasikan teknik perawatan kaguru
(PMK) untuk bayi BBLR

20/4/2020 1. Memonitor berat badan pasien S:


(2000gr) O:
2. Memberikan pasien ASI melalui Berat badan 2000gr
OGT Pasien mengkonsumsi Asi 10cc
(10 CC) Tampak terpasang OGT
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor berar badan
2. Lakukan oral hygiene sebelum makan, NI
jika perlu MADE
3. Hentikan pemberian makanan melalui N.M
selang nasogatrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
4. Ajarkan diet yang di programkan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh inti turun sampai dibawah
35o C. Penyeb ab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. Bayi baru lahir tidak ada respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang berisiko
tinggi
6. mengalami hipotermia.
7. Bayi dipisahkan dari ibunya segera mungkin setelah lahir.
8. Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan prematur.
9. Tempat melahirkan yang dingin.
10. Bayi asfiksia, hipoksia, resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan
11. pernapasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial.
Mekanisme hilangnya panas pada bayi yaitu :
a. Radiasi adalah panas yang hilang dari objek yang hangat (bayi) ke
objek yang dingin.
b. Konduksi adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi
langsung kontak dengan permukaan yang lebih dingin.
c. Konveksi adalah hilangnya panas dari bayi ke udara sekelilingnya.
d. Evaporasi adalah hilangnya panas akibat penguapan dari air pada
kulit bayi
Berikut beberapa gejala bayi terkena hipotermia,yaitu :
1. Suhu tubuh bayi turun dari normalnya.
2. Bayi tidak mau minum atau menetek.
3. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja.
4. Tubub bayi teraba dingin.
5. Dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh
mengeras
6. (sklerema).
7. Kulit bayi berwarna merah muda dan terlihat sehat.
8. Lebih diam dari biasanya.
9. Hilang kesadaran.
10. Pernapasannya cepat.
11. Denyut nadinya melemah.
12. Gangguan penglihatan.
13. Pupil mata melebar (dilatasi) dan tidak bereaksi.
Prinsip dasar untuk mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir, yaitu :
1. Mengeringkan bayi segera setelah lahir
2. Setelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi atau
tutup kepala,kaos tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan telungkup di
atas dada ibu untuk mendapatkan kehangatan dari dekapan ibu.
3. Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat
merangsang rooting refleks dan bayi mendapat kalori.
4. Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu
merujuk.
5. Memberikan penghangatan pada bayi  baru lahir secara mandiri.
6. Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan. 
7. Menunda memandikan bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil.
Tindakan pada hipotermia bayi baru lahir
1. Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal.
Tindakan yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam
inkubator atau melalui penyinaran lampu.
2. Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang
adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan
telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk
menjaga bayi tetap hangat,tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam
1 pakaian (merupakan teknologi tepat guna baru) disebut sebagai metode
Kanguru. Sebaiknya ibu menggunakan pakaian longgar berkancing depan.
3. Bila tubuh bayi masih dingin,gunakanlah selimut atau kain hangat  yang
diseterika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan
ibu. Lakukanlah berulang kali sampai tubuh bayi hangat.

3.2 Saran
Diharapkan dari teori ini pembaca maupun penulis dapat mengerti dan
memahami isi dari teori ini,penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Karena didalam teori ini jauh dari kata sempurna, sekian penulis ucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai