Anda di halaman 1dari 7

Diabetes tipe 1 pada anak-anak adalah suatu kondisi di mana pankreas anak tidak lagi

menghasilkan insulin yang dibutuhkan anak untuk bertahan hidup, dan insulin yang hilang
tersebut harus diganti.
Diabetes tipe 1 pada anak-anak dulu dikenal sebagai juvenile diabetes atau insulin-dependent
diabetes. Diagnosis diabetes tipe 1 pada anak-anak bisa membuat orangtua kewalahan pada
awalnya. Secara mendadak, orangtua dan anak - tergantung pada usianya - harus belajar
bagaimana untuk memberikan suntikan, menghitung kadar karbohidrat dan memantau jumlah
darah.
Meskipun diabetes tipe 1 pada anak-anak membutuhkan perawatan yang konsisten, namun
perkembangan kemajuan teknologi dalam pemantauan gula darah dan pengiriman insulin
mampu meningkatkan manajemen harian diabetes tipe 1 pada anak-anak.

Gejala
Tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 1 pada anak-anak biasanya berkembang dengan
cepat, umumnya dalam periode mingguan. Perhatikan:
• Peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil. Ketika kelebihan gula menumpuk dalam
aliran darah anak anda, maka cairan akan ditarik dari jaringan. Hal ini mungkin menyebabkan
anak haus. Akibatnya, ia mungkin minum - dan buang air kecil – lebih sering dari biasanya.
• Kelaparan (rasa lapar) ekstrem. Tanpa insulin yang cukup untuk memindahkan gula ke
dalam sel, otot dan organ tubuh anak menjadi kehabisan energi. Hal ini dapat memicu
kelaparan intens.
• Kehilangan berat badan. Meskipun makan lebih banyak dari biasanya (untuk mengatasi rasa
lapar), berat badan anak tetap berkurang - kadang-kadang secara cepat. Tanpa pasokan energi
yang berasal dari gula, jaringan otot dan cadangan lemak akan mengalami penyusutan.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas seringkali menjadi tanda/gejala pertama yang
wajib diperhatikan.
• Kelelahan. Jika sel-sel anak kehilangan gula, anak mungkin akan merasa lelah dan lesu.
• Iritabilitas atau perilaku yang tidak biasa. Anak-anak dengan diabetes tipe 1 belum
terdiagnosis biasanya akan tampak murung atau marah secara tiba-tiba.
• Penglihatan kabur. Jika gula darah anak terlalu tinggi, cairan dapat ditarik dari lensa mata
anak. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan fokus (penglihatan) si anak.
• Infeksi ragi. Anak perempuan dengan diabetes tipe 1 mungkin mengalami infeksi jamur
kelamin, dan anak bayi dapat mengembangkan ruam popok yang disebabkan oleh ragi.

Penyebab & Faktor Risiko


Penyebab pasti dari diabetes tipe 1 masih belum dapat diketahui. Para ilmuwan mengetahui
bahwa pada sebagian besar orang dengan diabetes tipe 1, kondisi sistem kekebalan tubuh
mereka - yang biasanya difungsikan untuk memerangi bakteri berbahaya dan virus –
mengalami kekeliruan dengan menghancurkan sel penghasil insulin (islet) dalam pankreas.
Faktor genetik mungkin memainkan peran tersendiri dalam proses ini, dan paparan terhadap
virus tertentu dapat memicu penyakit.
Insulin: “kunci” bagi gula untuk memasuki sel tubuh Apapun penyebabnya, setelah sel-sel
islet mengalami kehancuran, anak anda hanya akan memproduksi sedikit insulin atau tidak
sama sekali. Biasanya, hormon insulin membantu glukosa masuk ke sel-sel tubuh untuk
memberikan energi ke otot-otot dan jaringan. Insulin berasal dari pankreas, yakni sebuah
kelenjar yang terletak tepat di belakang perut.
Ketika semuanya bekerja dengan benar, setelah anda makan, pankreas akan mengeluarkan
lebih banyak insulin ke dalam aliran darah. Ketika insulin beredar, insulin akan bertindak
seperti kunci untuk membuka pintu mikroskopis yang memungkinkan gula memasuki sel-sel
tubuh.
Dengan demikian,insulin dapat menurunkan jumlah gula dalam aliran darah, dan ketika level
gula darah menurun, maka sekresi insulin dari pankreas juga akan berkurang.
Hati bertindak sebagai tempat penyimpanan glukosa dan pusat manufaktur. Ketika kadar
insulin rendah – misalnya ketika anda belum makan - hati akan melepaskan glikogen, yang
kemudian diubah menjadi glukosa untuk menjaga kadar glukosa darah anda dalam rentang
normal.

Tingkat gula berbahaya dalam aliran darah Dalam kasus diabetes tipe 1, kondisi ini terjadi
karena hanya terdapat sedikit insulin atau tidak ada insulin sama sekali yang dapat membantu
glukosa memasuki sel-sel tubuh. Jadi, gula tidak diangkut ke dalam sel anak anda, tetapi gula
tersebut malah menumpuk dalam aliran darah anak anda, dimana hal ini dapat menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa.
Penyebab diabetes tipe 1 umumnya berbeda dari diabetes tipe 2. Pada tipe 2, sel-sel islet
masih berfungsi, tapi tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau pankreas tidak
menghasilkan insulin yang cukup.

Faktor Risiko
Tidakbanyak faktor risiko yang diketahui untuk diabetes tipe 1, meskipun para peneliti masih
terus mencari kemungkinan-kemungkinan baru. Faktor risiko yang diketahui, antara lain:
• Riwayat keluarga. Orang-orang yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan
riwayat diabetes tipe 1 memiliki sedikit peningkatan risiko untuk mengembangkan kondisi
yang sama.
• Gen. Kehadiran gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko untuk mengembangkan
diabetes tipe 1. Dalam beberapa kasus - biasanya melalui uji klinis - pengujian genetik dapat
dilakukan untuk menentukan apakah seorang anak dengan riwayat keluarga diabetes tipe 1
memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan kondisi yang sama.
Faktor risiko lainnya Kemungkinan faktor risiko untuk diabetes tipe 1 meliputi:
• Viral eksposur (paparan terhadap virus). Paparan virus Epstein-Barr, coxsackievirus,
gondok atau sitomegalovirus dapat memicu kerusakan autoimun pada sel-sel islet, atau virus
dapat secara langsung menginfeksi sel-sel islet.
• Tingkat vitamin D yang rendah. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat memberi
perlindungan terhadap diabetes tipe 1. Namun, asupan susu sapi yang terlalu dini – yang
merupakan sumber umum dari vitamin D - telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes
tipe 1.
• Faktor makanan lain. Meminum air yang mengandung nitrat dapat meningkatkan risiko
diabetes tipe 1. Masa pengenalan sereal ke dalam menu makanan bayi juga dapat
mempengaruhi risiko diabetes tipe 1. Suatu percobaan klinis menemukan bahwa usia antara 4
- 7 bulan tampaknya menjadi waktu yang paling optimal untuk memperkenalkan sereal. Studi
lain menemukan bahwa jenis susu formula bayi yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi
risiko diabetes terhadap anak tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa jika bayi diberi
susu formula khusus –yang lebih mudah dicerna- (hydrosolate) ketika mereka berusia antara
6 dan 8 bulan, daripada jenis susu formula sapi standar, maka risiko diabetes tipe 1 pada anak
tersebut mungkin berkurang. Namun, studi ini tidak menemukan kaitan antara susu formula
sapi standar dengan perkembangan diabetes tipe 1.

Komplikasi
Diabetes tipe 1 dapat mempengaruhi hampir setiap organ utama dalam tubuh anak anda,
termasuk jantung, pembuluh darah, saraf, mata dan ginjal. Kabar baiknya adalah bahwa
menjaga gula darah anak anda agar tetap dalam kisaran normal (secara dramatis) dapat
mengurangi risiko komplikasi.
Komplikasi jangka panjang dari diabetes tipe 1 biasanya berkembang secara bertahap.
Akhirnya, jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik, maka komplikasi diabetes dapat
menimbulkan kegagalan organ atau bahkan mengancam jiwa.
• Penyakit jantung dan pembuluh darah. Diabetes secara dramatis akan meningkatkan risiko
anak anda terhadap berbagai masalah kardiovaskular di kemudian hari, termasuk penyakit
arteri koroner yang disertai nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke, penyempitan
pembuluh darah (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi.
• Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula bisa melukai dinding pembuluh darah kecil
(kapiler) yang mensuplai saraf anak anda, terutama di area kaki. Hal ini dapat menyebabkan
kesemutan, mati rasa, rasa terbakar atau nyeri. Kerusakan saraf biasanya terjadi secara
bertahap, dan dalam jangka waktu yang panjang.
• Kerusakan ginjal (nefropati). Diabetes dapat merusak sekelompok pembuluh darah kecil
yang memfilter limbah dari darah anak anda. Kerusakan pembuluh darah yang parah dapat
menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal (irreversible) stadium akhir, yang umumnya
memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
• Kerusakan mata. Diabetes dapat merusak pembuluh darah pada retina (retinopati diabetik).
Diabetic retinopathy dapat menyebabkan kebutaan. Diabetes juga dapat menyebabkan
katarak dan peningkatan risiko glaukoma.
• Kerusakan kaki. Kerusakan saraf pada kaki atau buruknya aliran darah ke kaki dapat
meningkatkan risiko berbagai komplikasi kaki. Jika tidak diobati, (bahkan) luka dan lecet
dapat berkembang menjadi infeksi yang serius.
• Kondisi kulit. Diabetes menyebabkan anak anda lebih rentan terhadap masalah kulit,
termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur dan gatal-gatal.
• Osteoporosis. Diabetes dapat menyebabkan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah
dari kondisi normal, sehingga meningkatkan risiko anak anda terhadap osteoporosis ketika ia
tumbuh dewasa.
• Masalah pada otak. Meskipun alasan untuk keterkaitannya tidak jelas, namun orang dengan
diabetes memiliki peningkatan risiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer.

Gaya Hidup & Perawatan di Rumah


Pengobatan untuk diabetes tipe 1 adalah komitmen seumur hidup terhadap; pemantauan gula
darah, insulin, makan sehat dan olahraga teratur - bahkan untuk anak-anak sekalipun. Seiring
pertumbuhan dan perubahan yang dialami anak anda, rencana pengobatan diabetes-nya pun
akan berubah. Selama bertahun-tahun, anak anda mungkin memerlukan insulin dalam dosis
atau jenis yang berbeda, jenis makanan baru atau berbagai perubahan pengobatan lainnya.
Jika anda mulai kewalahan untuk mengelola diabetes anak anda, beristirahatlah sejenak.
Anda mungkin dapat mengelola diabetes anak anda secara sempurna dalam satu waktu.
Namun, di hari-hari lainnya hal ini mungkin nampak tidak mampu anda lakukan. Jangan lupa
bahwa anda tidak sendirian. Anda akan bekerja sama dengan tim perawatan diabetes anak
anda - Dokter, pendidik diabetes dan ahli diet terdaftar - untuk menjaga gula darah anak anda
agar berada pada kisaran normal.
 Pemantauan gula darah
Tergantung pada apa jenis terapi insulin yang diperlukan anak anda, anda mungkin
harus memeriksa dan mencatat gula darah anak anda setidaknya tiga kali sehari, atau
mungkin lebih sering lagi. Anda mungkin akan sering menggunakan tongkat jari
(finger sticks). Penggunaan meter glukosa darah juga dapat menjadi pilihan.
Pemeriksaan gula darah sesering mungkin adalah satu-satunya cara untuk memastikan
bahwa kadar gula darah anak anda tetap dalam kisaran normal (atau sesuai target) -
yang dapat berubah seiring pertumbuhan dan perubahan yang dialami anak anda.
Dokter akan memberitahu anda berapa jumlah kisaran target dari gula darah anak
anda. Dokter juga mungkin meminta anda untuk menyimpan log dari pembacaan
glukosa darah, atau dokter dapat mengunduh informasi tersebut dari meteran glukosa
darah.
 Monitoring glukosa berkelanjutan (CGM)
CGM adalah cara terbaru untuk memantau kadar gula darah, dan mungkin paling
bermanfaat bagi orang-orang yang mengembangkan hipoglikemia. CGM ditempelkan
pada tubuh dengan menggunakan jarum halus tepat di bawah kulit, alat ini akan
memeriksa kadar glukosa darah setiap beberapa menit sekali. CGM dianggap belum
mampu bekerja seakurat pemantau gula darah standar, sehingga tidak terlalu
dianjurkan sebagai metode pengganti “pengawasan gula darah”, CGM hanya
digunakan sebagai alat tambahan.
 Insulin dan obat lain
Siapapun yang memiliki diabetes tipe 1 akan membutuhkan pengobatan insulin untuk
bisa bertahan hidup. Karena enzim perut dapat bereaksi negatif terhadap insulin yang
diambil melalui mulut, maka insulin oral bukanlah pilihan tepat untuk menurunkan
gula darah.
Banyak jenis insulin yang telah tersedia, seperti:
• Fast-acting insulin yakni insulin yang dapat bekerja secara cepat, seperti insulin
lispro dan insulin ASPART, biasanya mulai bekerja dalam lima sampai 15 menit dan
memuncak pada 30 sampai 90 menit kemudian.
• Short-acting insulin yakni insulin yang bekerja cukup lambat, seperti insulin
manusia (Humulin R, R Novolin), umumnya mulai bekerja pada 30 sampai 60 menit
setelah suntikan dan biasanya memuncak dalam dua sampai empat jam.
• Long-acting insulin yakni insulin dengan efek yang lebih lama, seperti insulin
glargine dan insulin detemir, hampir tidak ada waktu puncak dan dapat bekerja
selama 20 hingga 26 jam.
• Intermediate-acting insulin (efek menengah), seperti insulin NPH (Humulin N, N
Novolin), mulai bekerja satu sampai tiga jam setelah diambil dan memuncak dalam
delapan jam. Insulin NPH efektivitasnya hampir serupa dengan jenis long-acting
insulin, tetapi cenderung menyebabkan gula darah rendah. Penggunaan insulin NPH
memungkinkan sedikit kelonggaran pada waktu makan, serta jumlah karbohidrat yang
dapat dimakan anak anda.
Tergantung pada usia dan kebutuhan anak, dokter mungkin meresepkan jenis insulin
campuran untuk digunakan sepanjang siang dan malam.
 Pilihan pengiriman insulin
Seringkali, insulin disuntikkan dengan menggunakan jarum halus, jarum suntik atau
pena insulin - sebuah perangkat yang terlihat seperti pena tinta. Sebuah pompa insulin
juga bisa menjadi pilihan bagi beberapa anak. Pompa insulin adalah perangkat
seukuran ponsel yang dikenakan pada bagian luar tubuh. Dalam kebanyakan kasus,
sebuah tabung akan menghubungkan reservoir insulin kepada kateter yang
dimasukkan di bawah kulit perut. Sebuah pompa nirkabel yang menggunakan corong
kecil berisi insulin adalah pilihan lain yang saat ini telah tersedia. Pompa insulin
diprogram untuk mengeluarkan jumlah tertentu dari insulin secara otomatis. Pompa
dapat disesuaikan untuk memberikan lebih banyak/sedikit insulin tergantung pada
jenis makanan, tingkat aktivitas dan tingkat gula darah.
 Makan sehat
Berlawanan dengan persepsi populer, tidak ada jenis diet khusus untuk penderita
diabetes. Anak tidak akan dibatasi dengan makanan membosankan dan hambar.
Sebaliknya, anak akan membutuhkan banyak buah-buahan, sayuran dan biji-bijian -
makanan yang tinggi nutrisi dan rendah lemak serta kalori. Ahli diet anak mungkin
akan menyarankan anak - dan seluruh keluarga – untuk mengonsumsi lebih sedikit
produk hewani dan makanan manis. Bagaimanapun, hal ini adalah rencana makan
yang terbaik bagi seluruh keluarga. Makanan bergula sesekali dapat diberikan,
asalkan makanan tersebut masuk dalam rencana makan anak.
Memahami apa dan berapa banyak makanan yang harus diberikan pada anak dapat
menjadi suatu tantangan. Seorang ahli diet terdaftar dapat membantu orangtua
membuat rencana makan yang sesuai dengan tujuan kesehatan, preferensi makanan
dan gaya hidup anak. Jenis makanan tertentu, seperti makanan dengan kadar gula atau
kadar lemak yang tinggi, mungkin lebih sulit untuk masuk ke dalam rencana makan
anak. Sebagai contoh, makanan tinggi lemak - karena lemak memperlambat
pencernaan - dapat menyebabkan lonjakan gula darah beberapa jam setelah anak
makan. Sayangnya, tidak ada serangkaian formula khusus yang dapat anda gunakan
untuk mengetahui bagaimana tubuh akan anda akan merespon terhadap jenis makanan
yang berbeda. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, orangtua akan belajar banyak
tentang bagaimana makanan favorit anak akan mempengaruhi gula darah mereka.
 Aktivitas fisik Setiap orang membutuhkan latihan aerobik secara teratur, tidak
terkecuali bagi anak-anak yang memiliki diabetes tipe 1. Doronglah anak untuk
melakukan aktivitas fisik secara teratur. Anda dapat mendaftarkan anak ke dalam
sebuah tim olahraga atau pelajaran tari. Lebih baik lagi jika orangtua dapat
berolahraga/beraktivitas bersama dengan anak. Bermain kejar-kejaran di halaman
belakang, berjalan atau berlari di lingkungan rumah anda, melakukan panjat tebing
(indoor) atau mengunjungi kolam renang lokal –dapat menjadi pilihan. Buatlah
aktivitas fisik menjadi bagian dari rutinitas harian anak.
Akan tetapi ingatlah bahwa aktivitas fisik juga biasanya dapat menurunkan gula
darah, dan dapat mempengaruhi kadar gula darah hingga 12 jam setelah latihan. Jika
anak memulai jenis aktivitas baru, periksa gula darah anak lebih sering dari biasanya
sampai orangtua belajar bagaimana tubuhnya bereaksi terhadap aktivitas tersebut.
Anda mungkin perlu menyesuaikan rencana makan atau dosis insulin anak anda untuk
mengompensasi reaksi tubuh anak terhadap peningkatan aktivitas.
 Fleksibilitas
Meksipun anak menggunakan insulin dan makan secara sangat teratur, jumlah gula
dalam darahnya dapat mengalami perubahan yang tak terduga. Dengan bantuan dari
tim perawatan diabetes anak, orangtua dapat belajar cara-cara menanggapi perubahan
kadar gula darah anak.
• Makanan. Apa dan berapa banyak makanan yang dikonsumsi anak dapat
mempengaruhi tingkat gula darahnya. Persoalan makanan cenderung memberikan
tantangan tersendiri bagi orangtua dari anak-anak dengan diabetes tipe 1. Anak-anak
umumnya tidak selalu menghabiskan makanan mereka, dan hal ini dapat menjadi
masalah karena orangtua harus memberikan suntikan insulin yang ditujukan untuk
mengimbangi asupan makanan mereka. Jika hal ini terjadi, beritahu dokter anak
sehingga ia dapat mengatur regimen insulin yang cocok bagi keluarga.
• Aktivitas fisik. Aktivitas fisik mendorong pergerakan gula dari darah ke dalam sel
tubuh anak. Semakin aktif anak, semakin rendah pula tingkat gula darahnya. Sebagai
kompensasi, mungkin perlu menurunkan dosis insulin sebelum ia melakukan aktivitas
fisik yang tidak biasa, atau anak mungkin memerlukan camilan sebelum menjalani
latihan (aktivitas).
• Obat-obatan. Anak membutuhkan insulin untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Akan tetapi setiap jenis obat lain yang digunakan oleh anak dapat berpengaruh
terhadap tingkat gula darahnya - kadang-kadang diperlukan perubahan rencana
pengobatan diabetes bag anak.
• Penyakit. Ketika sakit pilek atau lainnya, tubuh anak akan memproduksi hormon
yang dapat meningkatkan tingkat gula darahnya. Selain itu, demam dapat
meningkatkan metabolisme anak. Akibatnya, anak mungkin perlu mengambil insulin
dalam dosis yang lebih besar atau menggunakan insulin lebih sering dari biasanya.
Jika anak memiliki penyakit yang menyebabkan muntah dan ia tidak bisa menyimpan
makanan dalam perutnya, maka tubuh anak masih membutuhkan insulin untuk
menutupi glukosa yang diproduksi hati. Tanyakan kepada dokter mengenai
pengelolaan penyakit harian yang mungkin dialami anak.
• Pertumbuhan dan pubertas. Ketika anda sudah menguasai pengelolaan kebutuhan
insulin anak, ia mungkin tumbuh (berkembang) dengan cepat dan tiba-tiba jumlah
insulin yang biasa diberikan tidak lagi sesuai dengan keperluan tubuhnya. Hormon
juga dapat mempengaruhi kebutuhan insulin, terutama bagi remaja putri ketika
mereka mulai menstruasi.
• Tidur. Tergantung pada regimen insulin anak, ia mungkin menghadapi risiko gula
darah rendah pada malam hari. Untuk alasan itu, kadar gula darah anak harus diatur
sedikit lebih tinggi sebelum mereka pergi tidur. Bagi anak yang berusia lebih muda
dari 6 tahun, tingkat gula dara pra-tidur yang baik adalah 110 sampai 200 mg / dL
(6,1-11,1 mmol / L), sementara anak antara usia 6 dan 12 harus dikondisikan pada
tingkat gula darah 100 sampai 180 mg / dL (5,6 sampai 10 mmol / L). Kadar gula
darah remaja harus berada antara 90 dan 150 mg / dL (5-8,3 mmol / L) sebelum
mereka tidur.
 Perawatan investigational
• Transplantasi pankreas. Melalui transplantasi pankreas, anak anda tidak akan lagi
membutuhkan suntikan insulin. Tetapi transplantasi pankreas tidak selalu berhasil -
dan prosedur ini dapat menimbulkan risiko serius. Anak anda akan membutuhkan
(seumur hidup mereka) obat penekan kekebalan untuk mencegah penolakan organ.
Obat ini dapat memiliki efek samping yang serius, termasuk risiko tinggi infeksi dan
cedera organ. Karena efek samping yang timbul bisa lebih berbahaya daripada
diabetes, maka transplantasi pankreas pada anak-anak umumnya tidak dianjurkan.
• Transplantasi sel islet. Para peneliti juga sedang bereksperimen dengan transplantasi
sel islet, yang menyediakan sel baru yang mampu memproduksi insulin dari pankreas
donor. Meskipun prosedur eksperimental ini pernah bermasalah, namun teknik dan
pengobatan baru untuk mencegah penolakan sel islet terlihat cukup menjanjikan di
masa depan. Namun demikian, transplantasi sel islet masih memerlukan penggunaan
obat penekan kekebalan, dan seperti yang dilakukan terhadap sel isletnya sendiri,
tubuh seringkali menghancurkan sel islet yang ditransplantasikan.
 Tanda-tanda masalah
Meskipun telah melakukan upaya terbaik, kadang-kadang masalah akan tetap timbul.
Komplikasi jangka pendek dari diabetes tipe 1 membutuhkan perawatan segera. Jika
tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan kehilangan kesadaran
(koma).
Gula darah rendah (hipoglikemia). Jika kadar gula darah anak turun di bawah kisaran
targetnya, maka kondisi ini dikenal sebagai gula darah rendah. Kadar gula darah dapat
menurun karena berbagai alasan, termasuk melewatkan makan, melakukan lebih
banyak aktivitas fisik dari biasanya atau menyuntikkan insulin terlalu banyak.
Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penggunaan intermediate-acting insulin,
seperti NPH
Pencegahan
Tidak ada hal yang dapat anda atau anak anda lakukan untuk mencegah diabetes tipe
1, karena hingga saat ini belum ada cara yang diketahui dapat mencegah diabetes tipe 1.
Sebuah prosedur tes dapat dilakukan pada anak-anak yang berisiko tinggi terkena diabetes
tipe 1, hal ini dilakukan untuk melihat apakah mereka memiliki salah satu antibodi yang
terkait dengan diabetes tipe 1. Namun, kehadiran antibodi tidak berarti bahwa anak tersebut
pasti terkena diabetes, dan hingga saat ini belum ada cara yang diketahui dapat mencegah
diabetes tipe 1 jika antibodi ditemukan.
Para peneliti sedang bekerja untuk mencegah diabetes tipe 1 pada orang yang
memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini, seperti mereka yang memiliki antibodi jenis 1,
dan sebagian lainnya bekerja untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari sel islet pada orang
yang baru didiagnosa.
Beberapa anak dengan diabetes tipe 1 mungkin memenuhi persyaratan untuk uji
klinis, tapi anda harus berhati-hati dalam mempertimbangkan setiap risiko dan manfaat dari
perawatan uji klinis yang tersedia. Konsultasikan hal ini dengan dokter anak.
Meskipun tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes, anda dapat
membantu anak anda mencegah komplikasi akibat diabetes tipe 1 dengan membantu dia
mempertahankan kontrol gula darah yang baik. Selain itu, pastikan untuk menjadwalkan
kunjungan rutin dan pemeriksaan tahunan mata dengan dokter diabetes anak anda mulai dari
lima tahun setelah diagnosis diabetes awal.
Orang dengan diabetes tipe 1 harus makan makanan yang sehat, penuh dengan buah-
buahan, sayuran dan biji-bijian, dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur untuk
membantu menjaga hati mereka dalam kondisi sehat.

Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/27_diabetes-tipe-1-pada-anak.html
Copyright DokterDigital.com

Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/27_diabetes-tipe-1-pada-anak.html
Copyright DokterDigital.com

Source: http://www.dokterdigital.com/id/penyakit/27_diabetes-tipe-1-pada-anak.html
Copyright DokterDigital.com

Anda mungkin juga menyukai