4, November 2015
Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ... ISSN 2301 - 4156
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
yang diperoleh kemudian disimulasikan menggunakan Jika diketahui fr = 1575.42 MHz, Ԑr = 4.4 , kecepatan
software CST Microwave Studio sehingga didapatkan cahaya (c) = 3.108 maka:
rancangan antena yang sesuai dengan karakteristik dan
3. 108 3.108
parameter yang diharapkan. 𝑊= =
Hasil yang didapatkan dari simulasi kemudian dioptimasi 4,4+1 2.1575,42.106 . 1,6583
2.1575,42.106 �
untuk dilakukan pabrikasi dan selanjutnya diuji sehingga 2
diketahui hasil VSWR, bandwidth, return loss, dan impedans 3.108
= = 0,05742 𝑚 = 57,42 𝑚𝑚
masukan yang sebenarnya dari rancangan antena mikrostrip 5225,03797.106 𝐻𝑧
yang dibuat.
Pada perancangan antena ini, diinginkan antena mikrostrip Selanjutnya untuk menghitung nilai L, sesuai dengan (4),
yang mampu bekerja pada frekuensi penerima GPS L1 pada diperlukan nilai konstanta efektif dielektrik (Ԑreff), Effective
1575,42 MHz. Frekuensi kerja tersebut selanjutnya akan Length (Leff), dan Length Extension (∆L) [7][8].
menjadi nilai parameter frekuensi dalam menentukan 𝑐 (4)
𝐿𝑒𝑓𝑓 =
parameter-parameter lainnya seperti dimensi patch dan lebar 2𝑓𝑟 �𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓
saluran pencatu. Pada rentang frekuensi kerja tersebut,
𝜀𝑟 +1 𝜀𝑟 −1
diharapkan antena memiliki parameter VSWR ≤ 1,43 (standar +
2 2
VSWR yang digunakan) [7][8]. 𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓 = (5)
ℎ
Untuk menentukan nilai return loss, harus dicari nilai �1 + 12
𝑊
koefisien refleksi sesuai dengan (1). Dengan menerapkan
standar nilai VSWR, maka didapatkan nilai koefisien refleksi 𝑊
�𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓 + 0,3� ( + 0,264)
ℎ
adalah [8]: ∆𝐿 = 0,412ℎ 𝑊
(6)
1 + |𝛤| (1) �𝜀𝑟𝑒𝑓𝑓 − 0,258� ( + 0,8)
ℎ
𝑉𝑆𝑊𝑅 =
1 − |𝛤|
1 + |𝛤| Dari (4), (5), dan (6) didapatkan nilai Ԑreff = 3,8090, Leff =
1,43 = 48,785 𝑚𝑚 dan ∆L = 0,73535 𝑚𝑚, sehingga panjang dari
1 − |𝛤| patch (L) adalah:
1,43 − 1,43|𝛤| = 1 𝐿 = 𝐿𝑒𝑓𝑓 − 2∆𝐿 (7)
+ |𝛤|
2,43|𝛤| = 0,43 𝐿 = 48,785 − 2 × 0,73535
|𝛤| = 0,177 = 48,785 − 1,4707
Nilai return loss minimal dihitung menggunakan (2) : = 47,3143 mm
𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑙𝑜𝑠𝑠 = 20 log10 |𝛤| (2)
= 20 log10 0,177 C. Perancangan Dimensi Saluran Pencatu
= −15,0 dB Saluran pencatu yang digunakan dalam perancangan
sebaiknya mempunyai impedans masukan sebesar atau
A. Memilih Jenis Substrat mendekati 50 Ω. Untuk mendapatkan karakteristik impedans
Substrat merupakan komponen penting dalam perancangan saluran pencatu sebesar 50 Ω maka diperlukan perhitungan
antena mikrostrip karena digunakan sebagai media penyalur dimensi saluran pencatu seperti pada (8) [7][8].
gelombang elektromagnetik. Jenis substrat yang diharapkan
60𝜋 2
dapat digunakan dalam perancangan antena mikrostrip pada 𝐵= (8)
penelitian ini ditulis dalam Tabel I. 𝑍0 √Ԑr
TABEL I Jika diketahui nilai Z0 = 50 Ω , π = 3,14 dan Ԑr = 4,4 maka
SPESIFIKASI SUBSTRAT YANG DIGUNAKAN nilai B adalah
Jenis Substrat FR4-Epoxy (Fiber)
Konstanta dielektrik relatif (Ԑr) 4,4 60(3,14)2
Dielektrik Loss tangent (tan δ) 0.02 𝐵= = 5,64
50√4,4
Ketebalan Substrat (h) 1,6 mm
sehingga lebar saluran pencatu yang digunakan dapat dihitung
B. Perancangan Dimensi Patch Antena berdasarkan (9) [7][8].
Antena mikrostrip yang dirancang menggunakan frekuensi 2ℎ Ԑr−1
𝑤= �𝐵 − 1 − 𝑙𝑛(2𝐵 − 1) + �𝑙𝑛(𝐵 − 1) + 0,39 −
kerja L1 GPS pada 1575,42 MHz, sehingga didapatkan lebar 𝜋 2Ԑr
0.61
patch yang akan dibuat sesuai dengan perhitungan pada (3) �� (9)
Ԑr
[7][8]. 2(1,6)
𝑤= �5,64 − 1 − 𝑙𝑛(2(5,64) − 1)
𝑐 2 3,14
𝑊= � (3)
4,4 − 1 0,61
2𝑓𝑟 𝜀𝑟 + 1 + �𝑙𝑛(5,64 − 1) + 0,39 − ��
2(4,4) 4,4
𝑤 = 3,00 𝑚𝑚
ISSN 2301 – 4156 Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ...
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
Selanjutnya untuk impedans saluran sebesar 100 Ω sebelumnya dioptimasi dengan mengubah bentuk ukuran
dilakukan perhitungan, peradiasi dan saluran pencatu hingga memenuhi kriteria
peralatan pada umumnya. Hasil optimasi menghasilkan
60(3,14)2
𝐵= = 2,82 ukuran antena yang baru yang dapat dilihat pada Tabel III.
100√4,4
2(1,6)
𝑤′ = �2,82 − 1 − 𝑙𝑛(2(2,82) − 1)
3,14 Frekuensi (MHz)
4,4 − 1 0,61
+ �𝑙𝑛(2,82 − 1) + 0,39 − �� -5
2(4,4) 4,4
-5,21450 1500 1550 1600 1650
TABEL III
UKURAN DIMENSI ANTENA HASIL OPTIMASI ANTENA
Karakteritik Nilai
Panjang Substrat (Wg) 91 mm
Lebar Substrat (Lg) 90 mm
Panjang Patch (W) 62,5 mm
Lebar Patch (L) 47 mm
Lebar saluran pencatu 50 Ω (w) 3,01 mm
Lebar saluran pencatu 100 Ω (w’) 0,63 mm
Gbr. 2 Desain antena pada aplikasi simulasi.
Desain antena hasil optimasi disimulasikan lagi, sehingga
didapatkan hasil seperti pada Gbr. 4.
TABEL II
UKURAN DIMENSI ANTENA HASIL PERHITUNGAN ANTENA
0,00
Karakteritik Nilai
-5,00
Return Loss (dB)
Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ... ISSN 2301 - 4156
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
Gain (dBi)
3,700
Bentuk pola radiasi yang dihasilkan dari rancangan antena 3,650
mikrostrip ini dilihat dalam bentuk polar sehingga dapat 3,600
diamati seperti pada Gbr. 6. Gbr. 6(a) merepresentasikan pola 3,550
radiasi pada bidang E, sedangkan Gbr. 6(b) merepresentasikan 3,500
3,450
pola radiasi pada bidang H. 1530,00 1550,00 1570,00 1590,00 1610,00
Frekuensi (MHz)
(a) (b)
Gbr. 6 Bentuk pola radiasi antena mikrostrip dari hasil simulasi(a) Dilihat
pada nilai Phi=90 (b) Dilihat pada nilai Theta = 0.
4
Gbr. 9 Nilai impedans masukan hasil simulasi.
Axial ratio (dB)
3
Nilai pada hasil simulasi sudah memenuhi parameter yang
2 telah ditentukan sebelumnya, sehingga desain rancangan ini
dapat dilanjutkan pada tahap pabrikasi dan pengujian alat.
1
B. Pabrikasi dan Pengukuran
0
1520 1540 1560 1580 1600 1620 Proses selanjutnya, setelah hasil simulasi dari software
Frequensi (MHz) simulasi antena didapatkan, adalah pabrikasi. Pabrikasi dapat
dilakukan secara manual (hand made) dengan teknik sablon
dan proses etching atau menggunakan jasa perusahaan.
Gbr. 7 Nilai bandwith axial ratio dari hasil simulasi. Akurasi dimensi antena harus sesuai dengan nilai perancangan
Untuk mendapatkan polarisasi melingkar, diperlukan nilai karena hal ini sangat penting dalam proses pabrikasi.
axial ratio kurang dari 3. Pada rentang bandwidth di frekuensi Perbedaan ukuran dimensi serta bahan dapat mempengaruhi
kerja, didapatkan nilai 2,752 di frekuensi 1545 MHz dan hasil, sehingga nilai yang didapat tidak sesuai dengan nilai
sampai dengan frekuensi 1625 MHz dengan nilai 2,614. Nilai pada saat simulasi.
ISSN 2301 – 4156 Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ...
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
Pengujian alat dilakukan setelah proses pabrikasi selesai 4.12(c), pada frekuensi kerja 1575,42 MHz didapatkan nilai
dilakukan. Pada tahap ini, pengujian antena dilakukan di Balai 53,405 – j3,230 Ω. Besar nilai tersebut mempengaruhi nilai
Teknik Penerbangan dengan menggunakan Vektor Network VSWR karena apabila perangkat antena dihubungkan dengan
Analyzer (VNA) untuk mengukur return loss, VSWR, saluran transmisi yang mempunyai impedans karakteristik
bandwidth, dan impedans masukan. sebesar 50Ω, maka akan menimbulkan gelombang pantul.
(a) (b)
Gbr. 10 Bentuk antena setelah dipabrikasi (a) Antena tampak depan (b)
Antena tampak belakang.
(b)
Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ... ISSN 2301 - 4156
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
pada pengukuran terjadi di frekuensi 1574,52 MHz dengan 2. Adanya lapisan tambahan lain seperti perak yang
nilai VSWR 1,067 dan return loss -29,566, sedangkan pada menempel pada saat pabrikasi sehingga mengubah nilai
perancangan, antena mikrostrip ini diharapkan dapat bekerja konstanta dielektrik dan loss tangen antena.
baik pada frekuensi 1575,42, sesuai dengan hasil simulasi 3. Proses penyolderan konektor SMA dengan saluran
sebelumnya. Perbandingan nilai return loss antara hasil pencatu mikrostrip yang kurang baik sehingga dapat
simulasi dan hasil pengukuran ditunjukkan pada Gbr. 13. mengakibatkan rugi-rugi tambahan. Adanya rugi-rugi
pada port SMA, konektor SMA ke N-female,
0 tembaga/konduktor pada substrat, dan konektor input
-5 pada network analyzer.
4. Adanya pengaruh benda-benda di sekitar tempat
Return loss (dB)
Gbr. 13 menunjukkan perbedaan nilai return loss antara 4. Bandwidth (- 15 dB) 59 MHz 9,3 MHz
hasil pengukuran dengan hasil simulasi yang terjadi. Seperti Return loss (1575,42
5. -24,44 dB -26,988 dB
diketahui bahwa berdasarkan hasil pengukuran didapatkan MHz)
nilai return loss pada frekuensi kerja sebesar -26,998 dB
6. Impedans masukan 44,00 Ω 53,405 Ω
dengan VSWR 1,094. Dari hasil pengukuran ini diperoleh
bandwidth antena yang diukur pada -15 dB sebesar 9,3 MHz, 7. Nilai axial ratio <-3 dB Tidak diukur
sedangkan pada hasil simulasi nilai return loss yang didapat
Permitivitas bahan
adalah -24,44 dB dengan VSWR 1,12, serta bandwidth antena 8. 4,4 4,4 (datasheet)
substrat (Ԑr)
59 MHz diukur pada -15 dB. Terlihat bahwa hasil rancangan
antena mikrostrip yang dibuat belum memenuhi parameter 9. Loss tangen (Tan δ) 0,02 0,014 (datasheet)
bandwidth yang diharapkan >50 MHz. Namun untuk
parameter return loss dan VSWR, rancangan antena ini IV. KESIMPULAN
memperoleh hasil yang lebih baik pada proses pengukuran
dibandingkan hasil simulasi. Tabel IV menampilkan Pada paper ini berhasil dirancang antena mikrostrip
perbandingan parameter dan hasilnya, baik pada proses berbentuk rectangular patch yang bekerja pada frekuensi
simulasi maupun hasil pengukuran. 1575,42 MHz untuk aplikasi receiver GPS. Antena ini
memiliki dimensi berupa panjang substrat (Wg) sebesar 91
C. Analisis Kesalahan Umum mm, lebar substrat (Lg) sebesar 90 mm, panjang patch (W)
Setelah dilakukan pengukuran pada antena hasil pabrikasi, sebesar 62,5 mm, lebar patch (L) sebesar 47 mm, lebar
diketahui adanya perbedaan antara hasil pengukuran dan hasil saluran pencatu 50 Ω (w) sebesar 3,01 mm, dan lebar saluran
simulasi. Pada umumnya, hal ini disebabkan oleh pencatu 100 Ω (w’) sebesar 0,63 mm. Hasil simulasi pada
ketidaksesuaian parameter antara simulasi dan pabrikasi frekuensi tengah 1575,42 MHz memiliki nilai return loss
sehingga hasil yang didapat pun berbeda. Selain itu, kesalahan sebesar -24,44 dB dan VSWR 1,12. Selain itu, didapatkan
pengukuran dapat juga terjadi akibat substrat yang digunakan bandwidth pada -15 dB sebesar 59 MHz dengan rentang
pada simulasi berbeda nilai permitivitas dan loss tangen-nya frekuensi 1520 MHz – 1620 MHz. Antena tersebut memiliki
dengan substrat yang digunakan pada saat pabrikasi [9]. gain sebesar 3,514 dBi. Sementara dari pengukuran diperoleh
Pada umumnya, terdapat beberapa penyebab yang membuat hasil VSWR sebesar 1,094 dengan return loss -26,998 dB
hasil pengukuran parameter antena tidak akurat. Penyebab untuk frekuensi 1575,42 MHz. Parameter terendah berada
tersebut antara lain sebagai berikut [10]. pada frekuensi 1574,52 MHz dengan VSWR 1,067 dan return
1. Bahan substrat yang digunakan pada pabrikasi tidak loss -29,566 dB. Selanjutnya, antena tersebut juga memiliki
sesuai dengan bahan yang digunakan pada simulasi. nilai bandwidth pada -15 dB sebesar 9,3 MHz dengan axial
ratio kurang dari -3 dB. Axial ratio yang kurang dari -3dB
ISSN 2301 – 4156 Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ...
JNTETI, Vol. 4, No. 4, November 2015
memperlihatkan bahwa antena tersebut memiliki polarisasi Aperture Coupled. Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara, 2014.
yang circular. [6] Balanis, Constantine A., Antenna Theory : Analysis and design 2nd ed.,
John Wiley & Sons, INC., Canada, 1997.
REFERENSI [7] Bhartia, Ramesh dkk., Microstrip Antenna Design Handbook, Artech
[1] ______, Global Positioning System Standard Positioning Service Signal House, London, 2001.
Specification 2nd Edition, GPS NAVSTAR, United States, 1995. [8] Roderick, James, Handbook of Microstrip Antennas., Peter Peregrinus
[2] ______, GPS, The First Global Navigation Satellite System, Trimble Ltd., London, 1989.
Navigation Limited, United States, 2007. [9] Dahlan, Erfan Achmad, Perencanaan dan Pembuatan Antena
[3] ______, GPS, Essentials of Satellite Navigation, U-blox, United States, Mikrostrip Array 2x2 pada Frekuensi 1575 MHz. Jurnal EECCIS Vol.
2009. III, No. 1, Juni 2009,
[4] ______, Advance Design System : Circuit Design Cookbook versi 2.0, [10] Margiono, Abdil, 2013. Sumber Kesalahan Perhitungan Posisi GPS
Agilent Technologies, United States, 2011. (Global Positioning Sistem) [Online],
[5] Alfadil, Pindo Ahmad dan Ali Hanafiah R., Studi Perancangan Saluran http://margionoabdil.blogspot.com/2013/11/sumber-kesalahan-
Pencatu untuk Antena Mikrostrip Array Elemen 2x2 dengan Pencatuan perhitungan -posisi-gps.html, tanggal akses 2 April 2015.
Teguh Firmansyah: Antena Mikrostrip Rectangular Patch ... ISSN 2301 - 4156