Anda di halaman 1dari 7

Edukasi Kepada Mahasiswa Perokok di Universitas Sebelas

Maret Tentang Pengaruh Rokok Bagi Kesehatan


Muhammad
Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Muhammadassegaf95@gmail.com

Abstrack. Smoking is one of the bad habits, but among students smoking is a trend that
cannot be avoided even though academically education about the dangers of smoking has
been delivered since elementary school. This study aims to educate smokers the impact of
smoking on student health at Sebelas Maret University of Surakarta. This research was
conducted by giving questionnaires and interviewing students from the health and non-health
faculties on the dangers, content, and effects of smoking for students. The object population of
this research are 2 male students at the Sebelas Maret University, from first and second year
of college. Data analysis and research instruments are using questionnaires and interviews
with informants. Based on the results of the study, its known that students understand the
effects of smoking on health, but by doing education to informant its expected to make the
informant more understand and be able to leave smoking behavior to students at Sebelas
Maret University of Surakarta.

Keywords: Cigarettes, Health, Students

1. PENDAHULUAN

Rokok adalah silinder dari kertas panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung
negara) dengan diameter 10 mm yang berisi  daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok di
bakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang mengingatkan perokok akan bahaya kesehatan
yang ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru  atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali di patuhi).

Merokok juga merupakan suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami
kecenderungan terhadap rokok. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi
perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-
orang disekitarnya. Hal ini sebenarnya telah diketahui oleh masyarakat, bahwa merokok itu
mengganggu kesehatan.Masalah rokok pada hakekatnya sudah menjadi masalah nasional (Setiyanto,
2013). Merokok menjadi trend bagi kalangan mahasiswa saat ini, alasan merokok mahasiswa di
lingkungan kampus agar mereka tampak bebas dan dewasa saat mereka menyesuaikan diri dengan
teman-teman sebayanya yang merokok, istirahat atau santai dan kesenangan, tekanan-tekanan teman
sebaya, penampilan diri, sifat ingin tahu, stres, rasa khawatir, dan sifat yang menantang merupakan
hal-hal yang dapat berkontribusi pada mulainya merokok.

Semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan,
bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih bagi anak-anak dan masa
depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik
(dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok
yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang
dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak
(KPAI, 2013). Namun bagaimanapun juga, racun paling berbahaya adalah tar, nikotin dan karbon
monoksida. Tar mengandungi sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang di ketahui menjadi penyebab
dari karsinorgen. Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis polycyclic aromatic hydrocarbon telah lama
disahkan sebagi zat yang membuat awal terjadinya kanker. Nikotin, seperti heroin, amfetamin dan
kokain, dapat membuat suatu tanda di dalam otak dan mempunyai kesan kepada system mesomlimbik
yang menjadi puncak utama penagihan. Bahkan seorang yang kehabisan rokok dapat berkelakuan
seperti orang yang kehilangan akal dan dapat mengalami perasaan yang tertekan. Karbonmonoksida
yang terkandung dalam rokok juga dapat merusak saluran pernafasan manusia bahkan hewan karena
dalam karbon monoksida mengandung gas beracun yang berbahaya bagi tubuh.

Permasalahan yang dihadapi oleh dunia atau di Indonesia bukan hanya itu saja tetapi juga cara
meminimalkan para remaja untuk tidak merokok atau mengurangi jumlah konsumsi rokok. Jika pola
konsumsi rokok tidak bisa diminimalkan maka angka kematian mencapai 10 juta orang pertahun pada
2020 (WHO, 2015). Hal ini juga dapat terjadi karena di kalangan mahasiswa tersebut ada yang sudah
ketergantungan dengan rokok sehingga bisa saja mahasiswa yang sebelumnya tidak merokok menjadi
ikut merokok atau terpengaruh oleh perilaku merokok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Small
dan Hunter (2014) menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua dengan anak-anak mereka
bervariasi dalam hal kualitas dan koherensi dengan rekomendasi dalam literatur. Sebagian besar orang
tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang merokok melalui interaksi verbal, menggunakan
salah satu dari tiga pendekatan: membahas merokok dengan anak-anak mereka, mengatakan anak-
anak mereka tentang merokok, atau mengakui pemahaman anak-anak mereka merokok.

Kerugian yang timbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan.Tapi sayangnya masih saja banyak
orang yang tetap memilih untuk menikmatinya.Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya
bagi kesehatan,dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik.
Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.
Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk ke dalam
sirkulasi darah hanya 25%.Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik
untuk sampai ke otak manusia. Nikotin itu diterima oleh reseptor asetikolin-nikotinik yang kemudian
membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik.Pada jalur imbalan,perokok akan merasakan rasa
nikmat,memacu system dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa tenang,daya pikir serasa lebih
cemerlang,dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergic, zat ini akan mengaktifkan
sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotin. Meningkatnya serotin
menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi.Hal inilah yang
menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok,karena sudah ketergantungan pada
nikotin.Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.

Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam
perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat adiktif lainnya
rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat.
Beberapa resiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil survey social ekonomi nasional antara lain
seperti penyakit jantung dan stroke, kanker paru, kanker mulut, osteoporosis, katarak, psortasis (yaitu
proses inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal dan meninggalkan garutan merah pada seluruh
tubuh), Kerontokan rambut (di sebabkan lupus erimatosus), Impotensi (penurunan seksual karena
darah ke penis berkurang sehingga tidak tejadi ereksi)

Dengan dasar teori yang dipaparkan diatas, bahwa angka tertinggi konsumsi rokok di Indonesia
adalah kalangan usia remaja, maka peneliti tertarik untuk melakukan edukasi mengenai bahaya rokok
bagi tubuh dengan mengambil subjek mahasiswa di fakultas kesehatan dan non kesehatan di
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode dengan memberikan kuisioner serta mewawancarai kepada
beberapa mahasiswa. Oleh karena itu akan dilakukan wawancara kepada mahasiswa perokok dari
fakultas kesehatan dan non kesehatan dengan pertanyaan yang berkaitan dengan apa itu rokok, apa
yang diketahui tentang zat yang terkandung dalam rokok, serta dampak yang diakibatkan rokok pada
diri sendiri yang dirasakan

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil wawancara yang telah dilakukan kepada mahasiswa perokok di Universitas Sebelas Maret :

1. Wawancara pertama kepada narasumber dari mahasiswa fakultas non kesehatan di Universitas
Sebelas Maret berumur 20 tahun yang sedang menjalani studi pada tingkat semester 4. Mahasiswa ini
sudah memulai rokok dari kelas 1 SMA atau saat dia berumur 16 tahun atau sudah berlangsung
selama 4 tahun. Awal mula dia merokok karna rasa penasaran dan melihat teman temannya serta
Ayah nya sendiri yang juga merupakan perokok aktif sehingga ia mulai mencoba rokok dan
berlangsung hingga saat ini.

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. “Menurut anda, apa itu rokok?” “Menurut saya, rokok itu seperti kertas yang
dilinting dan berisi tembakau kering yang
dicacah cacah yang nantinya akan dibakar dan
mengeluarkan asap. Rokok biasanya dijual di
warung warung kecil sekitar UNS dengan harga
yang murah dan terjangkau, biasanya untuk satu
bungkus dibeli dengan harga Rp 20.000,00”
2. “Apa yang anda ketahui akan kandungan “Saya tau kandungan rokok dari pelajaran saat
dari rokok?” saya menempuh sekolah dasar, yang saya tau
kandungan rokok terdapat nikotin dan tar”
3. “Apa anda tahu dampak yang akan “Sebenarnya tau, bahkan dari tulisan kotak
ditimbulkan dari rokok?” rokok tertulis dengan jelas rokok itu
membunuhmu, namun karna saya sudah terjun
dan sudah menikmati rokok itu sendiri, jadi
saya hanya bisa membatasi jumlah rokok yang
saya konsumsi”
4. “Menurut anda, apa dampak dari rokok
yang sudah anda rasakan saat ini?” “Untuk dampak rokok yang saya rasakan
mungkin dari perubahan bibir saya menjadi
lebih kehitaman dari sebelum saya merokok dan
agak sering batuk jika mengonsumsi rokok
dalam cukup banyak dalam satu hari. Ada juga
teman saya gara-gara merokok masuk rumah
sakit tapi masih saja merokok”

5.
“Apa respon orang tua yang tau “Orang tua tau jika saya merokok, namun jika
kebiasaan merokok anaknya?” dengan ibu dimarahi, jika dengan bapak
kadang-kadang jika ada rokok bapak suka
menyalakan untuk diberikan kepada saya”

6. “Bagaimana cara anda untuk


memperoleh rokok?” “Biasanya ngelinting,kadang-kadang
menabung. Biasanya untuk membeli rokok
dengan cara eceran/per batang. Kadang-kadang
saya dengan teman-teman iuran untuk membeli
rokok. Tidak pernah meminta uang secara
khusus untuk membeli rokok kepada orang tua”

7.
“Pernahkah ada keinginan untuk tidak “Pernah, tapi sulit karena ketika ingin berhenti
merokok?” ada teman yang memberi rokok”

2. Wawancara kedua kepada narasumber dari mahasiswa fakultas kesehatan di Universitas Sebelas
Maret berumur 19 tahun yang sedang menjalani studi pada tingkat semester 2. Mahasiswa ini sudah
memulai rokok dari kelas 3 SMA atau saat dia berumur 17 tahun atau sudah berlangsung selama
kurang lebih dua tahun. Awal mula dia merokok karna diajak teman dan sang perokok mulai
menikmati sehingga ia merokok hingga saat ini walau dengan intensitas yang rendah.

NO PERTANYAAN JAWABAN
1. “Menurut anda, apa itu rokok?” “Menurut saya, rokok itu lintingan atau
gulungan tembakau yang digulung atau
dibungkus dengan kertas, daun sebesar 
kelingking yang biasanya dihisap seseorang
setelah dibakar ujungnya”

2. “Apa yang anda ketahui akan kandungan “Yang saya tau akan kandungan rokok ialah
dari rokok?” Karbon monoksida, Nikotin, Tar, Amonia,
Benzena”

3. “Apa anda tahu dampak yang akan “Sangat tau sebenarnya, apalagi saya dari latar
ditimbulkan dari rokok?” belakang mahasiswa kesehatan yang belajar
akan kesehatan manusia. Biasanya nanti jika
berkepanjangan akan menimbulkan berbagai
penyakit seperti kanker paru paru, PPOK,
serangan jantung, stroke, diabetes, dan impoten.
Sebenarnya masih banyak lagi cuman itu saja
biasanya yang terjadi dimasa yang akan datang”
4. “Menurut anda, apa dampak dari rokok
yang sudah anda rasakan saat ini?” “Dampak rokok yang saya rasakan sebenarnya
tidak ada dan jangan sampai ada, tapi saat awal
saya mencoba merokok, saya merasa batuk
batuk. Namun jika yang saya lihat dari teman
saya, mungkin seperti kulit yang lebih kusam,
bibir yang berubah menjadi pucat, gigi yang
lebih kuning, serta terlihat lebih tua dari
usianya”
5.
“Apa respon orang tua yang tau “Orang tua saya tidak tahu jika saya merokok,
kebiasaan merokok anaknya?” jadi saya merokok jika diluar rumah dan saat
bersama teman teman saja”

6. “Bagaimana cara anda untuk


memperoleh rokok?” “Biasanya saya minta atau diberi oleh teman
saya, karena saya hanya merokok saat bersama
teman teman di luar kampus saja”

7.
“Pernahkah ada keinginan untuk tidak “Sampai saat ini saya memang ingin mencoba
merokok?” berhenti merokok dengan mengurangi intensitas
saya merokok. Mungkin yang biasanya sehari
saya menghabiskan 1 batang rokok yang artinya
7 batang rokok dalam seminggu namun, saat ini
saya hanya menghabiskan 3 batang rokok setiap
minggunya”

4. SIMPULAN

Setelah dilakukan wawancara kepada mahasiswa perokok didapatkan hasil bahwa mahasiswa
kesehatan dan non kesehatan memang mengetahui bahaya dari merokok. Seperti data yang
dicantumkan diatas bahwa mereka memang tahu apa saja kandungan berbahaya rokok, lalu dampak
yang akan terjadi saat ini dan masa depan. Tanda tanda perokok saat ini dapat dilihat dari perubahan
tampilan tubuh seperti bibi yang lebih pucat, kulit yang kusam, serta terlihat lebih tua dari usianya.
Untuk jangka panjangnya merokok dapat menimbulkan efek yang buruk seperti penyakit kanker paru
paru, penyakit paru obstruktif kronis, serangan jantung,stroke, dsb. Setelah dilakukannya edukasi
terkait bahaya dan dampak yang akan diakibatkan merokok kepada mahasiswa perokok di Universitas
Sebelas Maret, mahasiswa diharapkan lebih paham kembali akan bahaya dan dampak dari merokok
dengan pembekalan materi mengenai hal yang perokok dapat lakukan agar berhenti dari merokok
sehingga diharapkan perokok di usia remaja mengalami penurunan jumlah yang signifikan

5. SARAN

Sering kali perokok mengabaikan akan efek serta bahaya dari merokok dan merasa tidak ingin tahu
atau dengar akan dampak dampak yang akan diakibatkan kedepannya, bahkan di bungkus rokok yang
jelas jelas tertulis bahaya dari merokokpun masih diabaikan. Dengan penelitian ini maka peneliti
dapat mengedukasi kepada perokok untuk mengurangi bahkan berhenti merokok dengan melakukan
pola hidup sehat seperti rutin olahraga, mengonsumsi makanan yang bergizi, mengurangi konsumsi
kafein. Selain itu dapat dilakukan juga dengan melakukan hobi baru yang dapat mengisi waktu waktu
luang, menghindari konsumsi alkohol. Namun hal yang terpenting berasal dari diri sendiri yaitu
motivasi serta tekat yang kuat akan diri kita untuk berhenti merokok.

6. DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyati, Syarfa. 2015. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok dan Nikotin Dependen
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Small & Hunter. 2014. Knowlegde of Dangers Smoking and the Influence of Smoking Habits.
International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 10, No. 2.

3. Egbe, Catherine O., Petersen, Inge dan Weitz, Anna Menyer. 2016. Knowledge of the Negative
Effects of Cigarette Smokingon Health and Well-Being among Southern Nigerian Youth.
International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 6, No. 3.

4. usumawati, Yuli., dkk. (2015). Model Pemberdayaan Konseling Peer Education Upaya Membentuk
Perilaku Berhenti Merokok pada Mahasiswa. Volume 05 No 3, Februari 2015.

5. WHO. 2015. The Millenium Development Gols for Health. Jakarta : World Health Organitation.

6. U.S. Department of Health and Human Services. How Tobacco Smoke Causes Disease: What It
Means to You. Atlanta: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control
and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on
Smoking and Health, 2010

7. Flay, BR 2009, The promise of long-term effectiveness of school-based smoking prevention


programs: a critical review of reviews. Tobacco Induced Diseases, 5(1):7.

8. Herawati, L, Budiman, JA, Haryono, W and Mulyani, W 2016, Jayapura Teenagers Smoking
Behavior. Journal of Community Health, pp.1-5.

7. LAMPIRAN

Peneliti : “Menurut anda, apa itu rokok?”


Narasumber 1 : “Menurut saya, rokok itu seperti kertas yang dilinting dan berisi tembakau kering
yang dicacah cacah yang nantinya akan dibakar dan mengeluarkan asap. Rokok
biasanya dijual di warung warung kecil sekitar UNS dengan harga yang murah dan
terjangkau, biasanya untuk satu bungkus dibeli dengan harga Rp 20.000,00”
Peneliti : “Apa yang anda ketahui akan kandungan dari rokok?”
Narasumber 1 : “Saya tau kandungan rokok dari pelajaran saat saya menempuh sekolah dasar, yang
tau kandungan rokok terdapat nikotin dan tar”
Peneliti : “Apa anda tahu dampak yang akan ditimbulkan dari rokok?”
Narasumber 1 : “Sangat tau sebenarnya, apalagi saya dari latar belakang mahasiswa kesehatan
yang belajar akan kesehatan manusia. Biasanya nanti jika berkepanjangan akan
menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker paru paru, PPOK, serangan jantung,
stroke, diabetes, dan impoten. Sebenarnya masih banyak lagi cuman itu saja biasanya
yang terjadi dimasa yang akan datang”
Peneliti : “Menurut anda, apa dampak dari rokok yang sudah anda rasakan saat ini?”
Narasumber 1 : “Dampak rokok yang saya rasakan sebenarnya tidak ada dan jangan sampai ada, tapi
saat awal saya mencoba merokok, saya merasa batuk batuk. Namun jika yang saya
lihat dari teman saya, mungkin seperti kulit yang lebih kusam, bibir yang berubah menjadi
pucat, gigi yang lebih kuning, serta terlihat lebih tua dari usianya”
Peneliti : “Bagaimana cara anda untuk memperoleh rokok?”
Narasumber 1 : “Biasanya ngelinting,kadang-kadang menabung.Biasanya untuk membeli rokok
dengan cara eceran/per batang. Kadang-kadang saya dengan teman-teman iuran untuk
membeli rokok. Tidak pernah meminta uang secara khusus untuk membeli rokok
kepada orang tua”
Peneliti : “Pernahkah ada keinginan untuk tidak merokok?”
Narasumber 1 : “Pernah, tapi sulit karena ketika ingin berhenti ada teman yang memberi rokok”

Peneliti : “Menurut anda, apa itu rokok?”


Narasumber 2 : “Menurut saya, rokok itu lintingan atau gulungan tembakau yang digulung atau
dibungkus dengan kertas, daun sebesar  kelingking yang biasanya dihisap seseorang
setelah dibakar ujungnya”
Peneliti : “Apa yang anda ketahui akan kandungan dari rokok?”

Narasumber 2 : “Yang saya tau akan kandungan rokok ialah Karbon monoksida, Nikotin, Tar,
Amonia, Benzena”
Peneliti : “Apa anda tahu dampak yang akan ditimbulkan dari rokok?”
Narasumber 2 : “Sangat tau sebenarnya, apalagi saya dari latar belakang mahasiswa kesehatan yang
belajar akan kesehatan manusia. Biasanya nanti jika berkepanjangan akan
menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker paru paru, PPOK, serangan jantung,
stroke, diabetes, dan impoten. Sebenarnya masih banyak lagi cuman itu saja biasanya
yang terjadi dimasa yang akan datang”
Peneliti : “Menurut anda, apa dampak dari rokok yang sudah anda rasakan saat ini?”
Narasumber 2 : “Dampak rokok yang saya rasakan sebenarnya tidak ada dan jangan sampai ada, tapi
saat awal saya mencoba merokok, saya merasa batuk batuk. Namun jika yang saya
lihat dari teman saya, mungkin seperti kulit yang lebih kusam, bibir yang berubah menjadi
pucat, gigi yang lebih kuning, serta terlihat lebih tua dari usianya”
Peneliti : “Bagaimana cara anda untuk memperoleh rokok?”
Narasumber 2 : “Biasanya saya minta atau diberi oleh teman saya, karena saya hanya merokok saat
bersama teman teman di luar kampus saja”
Peneliti : “Pernahkah ada keinginan untuk tidak merokok?”
Narasumber 2 : “Sampai saat ini saya memang ingin mencoba berhenti merokok dengan mengurangi
intensitas saya merokok. Mungkin yang biasanya sehari saya menghabiskan 1 batang
rokok yang artinya 7 batang rokok dalam seminggu namun, saat ini saya hanya
menghabiskan 3 batang rokok setiap minggunya”

Anda mungkin juga menyukai