Dosen Pengampuh:
DisusunOleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
Ujian Akhir Semester Pendidikan Agama ini karena atas izin dari ALLAH SWT lah
penulis bisa menyelesaikan tugas Ujian MID Semester Pendidikan Agama Islam dengan
baik dan tepat waktu.
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
atas perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Agama Islam sehingga membawa kita
sebagai umat muslim dari kegelapan menuju kehidupan yang jauh lebih terang.
Terimakasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
sebagai dosen pengampuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing
saya baik dalam materi penugasan maupun moral sehingga saya mampu menyelesaikan
tugas ini dengan baik.
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat dan menambah pengetahuan bagi
penulis maupun pembaca tentang agama Islam.
Putri Elsa
G1C020044
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. Iman, Islam, Ihsan 1
II. Islam dan Sains 5
III. Islam dan Penegakan Hukum 11
IV. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf dan Nahi Munkar 16
V. Fitnah Akhir Zaman 20
DAFTARPUSTAKA 25
LAMPIRAN
iii
BAB I
IMAN, ISLAM, IHSAN
A. Iman
Iman dapat dikatakan sebagai ‘pembenaran hati’ artinya hati menerima
semua ajaran yang dibawa oleh Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam. kemudian
‘Pengakuan dengan lisan’ artinya mengucapkan dua kalimat syahadat ‘asyhadu an
la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah’. Sedangkan dibuktikan
dengan ‘perbuatan dengan anggota badan’ artinya amal hati yang berupa
keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan
melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya (Lihat Kitab At Tauhid li
Shaff Ats Tsaani Al ‘Aali, hal. 9).
Islam adalah berserah diri sepenuhnya kepada allah dengan tauhid dan
tunduk kepada-Nya. Rukun islam adalah syahadat tidak ada ilah yang berhak
disembah selain allah, dan bahwa nabi Muhammad adalah utusan allah,
mendirikan sholat, meunaikan zakat, puasa ramadhan dan ibadah haji jika mampu.
Iman adalah beriman kepada allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk. Sedangkan ihsan adalah beribadah kepada allah seakan-akan hamba
tidak melihat-Nya maka dia melihat hamba.Bila kita pahami lebih mendalam,
islam lebih mengarah kepada amal lahir, seperti shalat, zakat, haji, dan rukun islam
yang lain. Iman lebih menekankan kepada amal batin, seperti iman kepada allah,
malaikat-Nya, Rasul-Nya, Rasul-Nya dan rukun iman yang lain. Adapun ihsan
adalah puncak penghambaan yang sesugguhya yang harus mengiringi setiap
aktivitas seorag hamba.
Prinsip orang islam bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah, merupakan persoalan utama dalam hidup. Orang mukmin mempunyai
tujuan mengajak manusia kembali kepada allah dan menolak kebatilan.
B. Rukun Iman 6 Perkara
Iman adalah keyakinan kita pada 6 rukun iman. Islam adalah pokok-pokok
ibadah yang wajib kita kerjakan. Ada pun Ihsan adalah cara mendekatkan diri kita
kepada Allah.Tanpa iman semua amal perbuatan baik kita akan sia-sia. Tidak ada
pahalanya di akhirat nanti:
” Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila
didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun...” [An Nuur:39].
” Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalanamalan mereka adalah
seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang.
Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka
usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Iman ini harus dilandasi ilmu yang mantap sehingga kita bisa
menjelaskannya kepada orang lain. Bukan sekedar taqlid atau ikut-ikutan.
Sebagaimana hadits di atas, rukun Iman ada 6. Pertama Iman kepada Allah.
Artinya kita meyakini adanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah. Di bab-bab
berikutnya akan dijelaskan secara rinci tentang hal ini.
Rukun Iman yang kedua adalah iman kepada Malaikat-malaikat Allah. Kita
yakin bahwa Malaikat adalah hamba Allah yang selalu patuh pada perintah Allah.
Rukun Iman yang ketiga adalah beriman kepada KitabkitabNya. Kita yakin bahwa
1
Allah telah menurunkan Taurat kepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepada
Isa, dan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad. Namun kita harus yakin juga bahwa
semua kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh manusia sehingga Allah kembali
menurunkan Al Qur’an yang dijaga kesuciannya sebagai pedoman hingga hari
kiamat nanti.
”Maka kecelakaan yng besar bagi orang-orang yang menulis Al Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka
sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka
kerjakan.” [Al Baqarah:79]
Kita harus meyakini kebenaran Al Qur’an dan mengamalkannya:
”Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Rukun Iman yang keempat adalah beriman kepada Rasul-rasul (Utusan)
Allah. Rasul/Nabi merupakan manusia yang terbaik yang pantas dijadikan suri
teladan yang diutus Allah untuk menyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabi
yang disebut dalam Al Qur’an yang wajib kita imani di antaranya Adam, Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.
Karena ajaran Nabi-Nabi sebelumnya telah dirubah ummatnya, kita harus
meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang harus kita ikuti
ajarannya.
” Muhammad bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi...” [Al Ahzab:40]
Rukun Iman yang kelima adalah beriman kepada Hari Akhir
(Kiamat/Akhirat). Kita harus yakin bahwa dunia ini fana. Suatu saat akan tiba hari
Kiamat. Pada saat itu manusia akan dihisab. Orang yang beriman dan beramal
saleh masuk ke surga. Orang yang kafir masuk neraka.
Selain kiamat besar kita juga harus yakin akan kiamat kecil yaitu mati.
Setiap orang pasti mati. Untuk itu kita harus selalu hati-hati dalam bertindak.
Rukun Iman yang keenam adalah percaya kepada Takdir/qadar yang baik
atau pun yang buruk. Meski manusia wajib berusaha dan berdoa, namun apa pun
hasilnya kita harus menerima dan mensyukurinya sebagai takdir dari Allah.
Al-Jurjani mengatakan :
الحسن هو كون الشيء مالئما للطبع كالفرح وكون الشيء صفة الكمال كالعلم وكون الشيء متعلق بالمدح كالعبادات وهو ما
يكون متعلق المدح في العاجل والثواب في اآلجل
3
“Kebaikan adalah terwujudnya sesuatu yang memperbaiki perangai,
seperti rasa senang, terwujudnya sifat yang sempurna, seperti ilmu, terwujudnya
sesuatu yang berkaitan dengan hal terpuji, seperti ibadah, dan apapun yang
berkaitan dengan hal terpuji baik di dunia maupun di akhirat”.
4
BAB II
ISLAM DAN SAINS
5
untuk terbang mirip dengan rekayasa yang dibuat Roger Bacon (w. 1292) dan
belakangan dipopulerkan oleh Leonardo da Vinci.
Kata sains dan teknologi ibarat dua sisi mata uang yang sulit dipisahkan
satu sama lain. Sains, menurut Baiquni, adalah himpunan pengetahuan manusia
tentang alam yang diperoleh sebagai konsensus para pakar, melalui penyimpulan
secara rasional mengenai hasil-hasil analisis yang kritis terhadap data pengukuran
yang diperoleh dari observasi pada gejala-gejala alam. Sedangkan teknologi adalah
himpunan pengetahuan manusia tentang proses-proses pemanfaatan alam yang
diperoleh dari penerapan sains, dalam kerangka kegiatan yang produktif ekonomis
(Baiquni, 1995: 58-60).
Al-Quran adalah kalam Allah yang eternal karena dinisbatkan kepada Zat
yang Qadim. Ia adalah kebenaran yang absolute karena sifat dari Zat yang Maha
Hak. Oleh sebab itu, Al-Qur’an bukan pedoman biasa yang dapat diabaikan oleh
orang-orang yang mencari kebenaran objektif. Seterusnya, ia juga tidak bisa
ditafsirkan begitu saja karena akan mendistorsi pengertian yang sebenarnya
sebagai hidayah. Al-Qur’an dipenuhi informasi tentang kemutlakan dan juga
tentang kenisbian. Ia mengandung pesan-pesan yang pasti dan tetap aktual di
sepanjang masa dan tempat. Karena kedudukan Al-Qur’an begitu tinggi, maka
ulama memberikan batasan untuk menfsirkannya.
Sebagai hidayah bagi kehidupan manusia, maka Al-Qur’an tidak hanya
menunjuki pada aspek ketuhanan (spiritual) semata tetapi juga mencakup aspek
temporal (duniawi) manusia; tidak hanya menyangkut masalah batin, tetapi juga
masalah lahir; tidak hanya menyangkut masalah pribadi tetapi juga masalah
masalah social, tidak hanya masalah gaib tetapi juga saintifik. Sains dan teknologi
merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang banyak berperan di dalam
mengantarkan kebahagiaan hidup manusia dan juga mendapat cercahan cahaya
dari kalam Allah.
Jika kita mencoba untuk menulusuri Hadits-Hadits Nabi SAW, maka kita
akan temukan sangat banyak dari Hadits-Hadits tersebut yang memiliki keterkaitan
secara langsung dengan ilmu pengetahuan, baik itu yang berkaitan dengan ilmu
kesehatan dan kedokteran, atau hasil-hasil riset ilmiyah yang sangat berkembang
pada teknologi, ataupun juga pada prediksi masa depan yang sudah terbukti secara
ilmiah oleh para ilmuan hari ini.
7
Artinya: “Dari Abdullah Bin Buraidah ia berkata: saya
mendengar bapak saya Buraidah berkata bahwa beliau mendengar
Rasulullah SAW berkata: di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus
enam puluh persendian, maka manusia itu harus mensedekahkan untuk
setiap persendiannya itu, para sahabat bertanya, siapakah yang sanggup
untuk melakukan itu ya Rasulallah? Lalu Rasul berkata: membenamkan
ludah yang ada di dalam masjid atau menyingkirkan sesuatu yang
menghalang di jalan, jika kamu tidak sanggup melakukan itu maka
shalat dhuha dua rakaat yang kamu lakukan cukup untuk itu” (HR.
Imam Ahmad Hadits nomor 23700)
Hadits di atas menjelaskan secara terang dan pasti bahwa di
dalam setiap tubuh manusia terdapat 360 persendian, yang hal ini sudah
diinformasikan oleh Rasul pada zaman di mana ilmu pengetahuan
khususnya yang berkaitan dengan anatomi tubuh manusia sangat belum
dikenal, namun para fakar dan ilmuan hari ini membenarkan apa yang
disampaikan oleh Nabi tersebut, karena berdasarkan hasil riset dan
penelitian yang mereka lakukan memang mengatakan hal yang sama,
dengan rincian sebagai berikut: persendian pada tengkorak sebanyak
86, pangkal tenggorokan sebanyak 6 persendian, rongga dada
sebanyak 66 persendian, tulang punggung sebanyak 76 persendian,
anggota bagian atas sebanyak 64 persendian dan anggota bagian bawah
sebanyak 62 persendian, sehingga jumlah keseluruhan adalah sebanyak
360 persendian. Dengan demikian relevansi antara Hadits Nabi dengan
riset ilmiah anatomi tubuh manusia seperti yang dijelaskan di atas
semakin menambah keyakinan kita akan kebenaran dari apa yang
datang dari Rasulullah SAW.
8
Artinya: Dari Ummu Qais Binti Mihshan sesungguhnya dia
pernah membawa bayi laki-lakinya yang belum pernah memakan
apapun selain air susu kepada Rasulullah SAW lalu bayinya itu pipis di
pakaian Rasulullah SAW, kemudian Nabi meminta air untuk
dipercikkan ke pakaiannya itu dan beliau tidak mencucinya” (HR. AL-
Bukhari dan Muslim). Dan dari Ali Bin Abi Thalib (ra) bahwa
sesungguhnya Nabi SAW bersabda: “ pipis bayi laki-laki yang baru
menyusui cukup dengan memercikkan air sedangkan pipis bayi bayi
perempuan haruslah dicuci” (HR. Imam Ahmad, Imam Tirmizi
mengatakan bahwa Hadits ini adalah Hadits hasan dan di shohehkan
oleh imam Al-Hakim.).
Dalam perspektif fiqih Hadits ini menyatakan perbedaan cara
membersihkan najis pipis bayi lakilaki yang belum memakan apa-apa
selain dari air susu ibunya dengan najis pipis bayi perempuan, di mana
pipis bayi laki-laki seperti itu digolongkan kepada najis ringan sehingga
hanya cukup dengan memercikkan air ke tempat yang terkena najis
yang dengannya sudah bisa dianggap bersih.
Berbeda dengan pipis bayi perempuan, meskipun ia belum
memakan apaapa selain air susu ibunya tetapi pipisnya tidak lagi
digolongkan kepada najis ringan, sehingga cara membersihkannya
haruslah dengan mencucinya atau dengan menyiramkan air ke atasnya.
(Umdatul Ahkaam Syrhi Bulughil Maram, Taqiyuddin Daqiqil `Eid,
dalam kitab Thaharah) Dalam perspektif sains modern ternyata hal
yang sama juga dapat dibenarkan. Dikatakan bahwa pipis bayi laki-laki
yang belum memakan apa-apa tingkat kenajisannya sangatlah rendah
bahkan bisa saja belum mengotori.
Hal ini sejalan dengan analisa Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
dalam kitab I`lamul Muwaqqi`in-nya yang mengatakan bahwa tingkat
kenajisan pipis bayi perempuan melebihi bayi laki-laki meskipun
keduanya sama-sama belum memakan makanan selain air susu ibu, hal
itu disebabkan oleh pipis bayi perempuan yang sudah dicampuri oleh
zat kotor yang terdapat pada darah di saat dia mengalami masa haid
nantinya. Dua perspektif ini baik fiqih maupun sains modern memiliki
konklusi yang sama, yaitu berbedanya status najis dua bentuk pipis
yang keluar dari dua bayi yang sama-sama belum memakan apaapa
selain dari air susu ibunya, di mana perbedaan tersebut sudah
diinformasikan oleh Rasulullah SAW jauh sebelum berkembangnya
sain dan ilmu pengetahuan.
9
Artinya: Dari Abu Hurairah (ra) berkata: seseorang dari bani
fazarah datang kepada Nabi SAW lalu ia berkata: sesungguhnya
isteri saya melahirkan bayi yang berwarna hitam, lalu Nabi berkata
kepada lakilaki tersebt: apakah punya onta? Ia menjawab: iya, lalu
Nabi bertanya lagi: apa warnanya? Laki-laki itu menjawab: merah,
lalu nabi bertanya lagi: apakah ada di antara anakanaknya yang
berwarna coklat? Laki-lak itu menjawab: ya ada, lalu Nabi bertanya
lagi: kira-kira warna yan berbeda itu datangnya dari mana? Laki-
laki itu menjawab: barangkali datang dari keturunannya yang dulu,
lalu Nabi berkata: barangkali anak kamu ini juga disebabkan oleh
sifat-sifat turunannya” (HR. Al-Bukhari dalam kitab shohehnya,
6847 dan Muslim hadits ke 3839).
Hadits ini berkaiatan daengan adnya kemungkinan turunnya
karakter dan warna dari bapak atau kakek kepada cucunya. Dan
kebenaran ini dapat dibuktikam secar ilmiah pada hari ini.
10
BAB III
ISLAM DAN PENEGAKKAN HUKUM
A. Latar Belakang
Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai
patokan dan pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan
masyarakat yang islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat
diterima oleh setiap manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda.
Hukum Islam sebagai tool of social engineering atau sebagai alat rekayasa social
mengalami hambatan-hambatan dalam penegakannya untuk mengatur kepentingan
masyarakat. Hambatan itu bisa dari Undang-undang, penegak hukum dan dari
pembuat Undang-undang.
Sebagai alat, hukum Islam akan bekerja secara simultan untuk merubah
ummat Islam dalam berperilaku, dari perilaku yang buruk menjadi baik. Tetapi hal
ini tidak bisa berjalan apabila ada yang menghambatnya. Penegakan hukum Islam
melalui Yurisprudensi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penegakan
hukum Islam di Indonesia yaitu antara lain dari sisi pembentuk hukum, penegak
hukum dan pencari keadilan. Asas dan teori penegakkan Hukum Islam Tentang
Penataan Hukum, Hukum Islam dan Teori Penerimaan Otoritas Hukum, Hukum
Islam dan Teori Receptie in Complexu, Hukum Islam dan Teori Receptie, Hukum
Islam dan Teori Receptie Exit, Hukum Islam dan Teori Receptio a Contrario,
Hukum Islam dan Teori Eksistensi.
11
ق فِي ِه ُم الض َِّعيفُ أَقَا ُموا َعلَ ْي ِه
َ ق فِي ِه ُم ال َّش ِريفُ تَ َر ُكوهُ َوإِ َذا َس َر َ ك الَّ ِذينَ قَ ْبلَ ُك ْم أَنَّهُ ْم َكانُوا إِ َذا َس َر
َ َإِنَّ َما أَ ْهل
ْال َح َّد َوا ْي ُم
ُ ت لَقَطَع
ْت يَ َدهَا ْ َهللاِ لَوْ أَ َّن فَا ِط َمةَ بِ ْنتَ ُم َح َّم ٍد َس َرق
12
Kasus-kasus yang sudah kadaluwarsa dipetieskan, dan tidak diungkit
kembali, kecuali yang berkaitan dengan hak-hak harta. Pasalnya, kasus
lama yang diajukan ke sidang pengadilan ditengarai bermotifkan balas
dendam.
Ketentuan persaksian yang memudahkan qadhi memutuskan sengketa di
antaranya adalah:
14
membangkang dikenai sanksi berat.
Islam pun mewajibkan kaum Muslim untuk melaksanakan amar makruf
nahi mungkar, baik dilaksanakan secara individu, kelompok (partai politik),
maupun kelembagaan negara (mahkamah mazhalim). Kontrol atas penegakan
hukum bukan sekadar menjadi isu politik dan yuridis, namun juga menjadi isu
sosial yang mampu memberi “tekanan” kuat bagi siapa saja yang berusaha
merobohkan sendi-sendi hukum.
Penegakan hukum di sistem demokrasi sekular hanyalah jargon khayali
yang tidak mungkin membumi. Sistem ini mulai pangkal hingga ujungnya
bermasalah. Menaruh harapan pada sistem ini jelas-jelas kesalahan besar.
Akhirnya, hanya dengan kembali pada syariah Islam dan sistem Khilafah
Islamiyah, manusia akan mendapatkan apa yang selama ini mereka harapkan.
Pasalnya, syariah Islam dan Khilafah Islamiyah adalah ketentuan yang ditetapkan
Allah SWT, Zat Yang Paling Memahami apa yang paling baik bagi manusia
15
BAB IV
KEWAJIBAN MENEGAKKAN AMAR MAKRUF
DAN NAHI MUNKAR
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.” (QS Ali 'Imran: 110)
ِ َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِّد ِه فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه َو َم ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذلِكَ أَضْ َعفُ اإْل ِ ْي َم
ان
18
oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan
baginya.Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (Q s. An-Nahl ayat
36).
19
BAB V
FITNAH AKHIR ZAMAN
A. Pengertian Fitnah
Hari akhir atau kiamat merupakan hari kehancuran alam semesta
beserta seluruh isinya yang pasti akan terjadi. Hal ini telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an dan hadits. Sebelum hari akhir itu terjadi maka akan muncul
berbagai fitnah di akhir zaman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah
mengabarkan kepada umatnya tentang fitnah-fitnah akhir zaman agar mereka
selalu berhati-hati dan selalu bertaqwa serta berpegang teguh terhadap apa
yang telah dilakukan oleh para pendahulu sebelumnya.
Sementara yang dimaksud dengan fitnah menurut ibnu arabi dalam
linasul arab bahwa Fitnah adalah cobaan, Fitnah adalah ujian, harta adalah
fitnah, anak-anak adalah fitnah, kekafiran adalah fitnah, Fitnah itu bisa pula
adalah perbedaan pendapat manusia. Intinya fitnah itu adalah segala hal yang
dapat menjadikan manusia berselisih dan menjauh dari kebenaran agama.
Di sisi lain, kata fitnah bermakna ujian, sebab keduanya bisa digunakan
dalam konteks kesulitan maupun kesenangan yang diterima seseorang. Hanya
saja,makna “kesulitan”lebih sering digunakan. Allah berfirman (yang artinya):
“Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya)….”(QS.Al-Anbiyaa’:35)(Mufradat Alfazh Al-
Qur’an al-Karim karya ar-Raghibal-Ashfahani).
Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwasanya pengertian fitnah
adalah hal-hal dan kesulitan-kesulitan yang Allah timpakan kepada hamba-
hambanya sebagai ujian dan cobaan yang mengandung hikmah.biasanya fitnah
terjadi secara umum, namum ada juga fitnah yang terjadi secara khusus. Pada
akhirnya, berkat karunia Allah fitnah itu diangkat sehingga meninggalkan
dampak yang baik bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan yang beriman,
sebaliknya meninggalkan dampak yang buruk bagi mereka yang berbuat
kejahatan dan tidak beriman (Fitnah Akhir Zaman/ al-Fitnah wa Mauqif al-
Muslim minhaa”, Dr.Muhammad al-‘Aqil).
Pada kenyataan yang bisa kita amati adalah dengan dicabutnya sifat
amanah dari pundak-pundak para pemimpin. Kepemimpinan merupakan
amanah yang sangat besar. Sebagaimana sabda shallahu ’alaihi wasallam:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hal tersebut telah muncul di zaman ini seperti yang bisa kita amati
seksama, yaitu banyaknya para pemimpin yang tidak melaksanakan
amanahnya dengan baik. Mereka malah menyelewengkan amanah itu untuk
kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya seperti halnya korupsi yang
telah merajalela dimana-mana. Hal itu termasuk bentuk penyelewengan
amanah yang seharusnya disampaikan kepada rakyat.
4. Fitnah harta.
Macam-macam fitnah tersebut merupakan sebagian dari tanda-
tanda hari kiamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:“Sesungguhnya di antara
tanda hari kiamat ialah; diangkat ilmu (agama), tersebar kejahilan (terhadap
agama), arak diminum (secara leluasa), dan zahirnya zina (secara terang-
terangan)”. (HR. al-Bukhari no. 78 dan Muslim no. 4824)
َ ََولَقَ ْد فَتَنَّا الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ِه ْم ۖ فَلَيَ ْعلَ َم َّن هَّللا ُ الَّ ِذين
ص َدقُوا َولَيَ ْعلَ َم َّن
َْال َكا ِذبِين
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Ali-Imran: 133)
23
ُّت خَ ْي ٌر لِ ْل ُم ْؤ ِم ِن ِم ْن ْالفِ ْتنَ ِة َويَ ْك َرهُ قِلَّةَ ْال َما ِل َوقِلَّةُ ْال َما ِل أَقَل
ُ ْت َو ْال َمو
ُ ْْاثنَتَا ِن يَ ْك َرهُهُ َما ابْنُ آ َد َم ْال َمو
ِ لِ ْل ِح َسا
ب
“Dua hal yang dibenci oleh manusia; kematian padahal kematian itu lebih
baik bagi orang mukmin dari pada fitnah dan benci sedikitnya harta padahal
sedikitnya harta itu lebih ringan untuk hisab.” (HR. Ahmad)
24
DAFTAR PUSTAKA
http://media-islam.
http://syiarislam.wordpress.com
https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-islam.html
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/ida_faridatul_khasanah/iman-
islam-dan-ihsan-jalan-menuju-surga_
https://www.researchgate.net/publication/334885901_Alqur'an_dan_Sains_Suatu_Sudut_
Pandang_Terhadap_Legalitas_Penafsiran_Sains_Atas_Al-Qur'an
https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952814343/download
http://syariah-muher.blogspot.com/2010/12/teori-penegakkan-hukum-islam-di.html?m=1
https://ervanaprian-wordpress-
com.cdn.ampprojec.org/v/s/ervanavrian.com/2015/04/07/penegakanhukumislam/amp/
https://belajaraturanislam.blogspot.com/2017/05/arti-dan-cara-ber-amar-maruf-nahi-
munkar.html?m=1
https://islam.nu.or.id/post/read/84670/cara-mengamalkan-hadits-amar-maruf-nahi-
munkar
https://almanhaj.or.id/7735-hukum-amar-maruf-nahi-mungkar.html
https://kanal24.co.id/read/covid-19-dan-fitnah-akhir-zaman
http://buletin-aliman.blogspot.com/2013/02/fitnah-akhir-zaman.html?m=1
https://almanhaj.or.id/3693-mewaspadai-fitnah-ujian-di-zaman-modern.html
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/alifagit5688/5d13afc0097f360fe
4396682/sejarah-perkembangan-ilmu-sains-dalam-islam?amp
25
26