Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN BIMBINGAN BELAJAR MATEMATIKA DI MASA

PANDEMI COVID-19 DALAM UPAYA MENGATASI MASALAH


BELAJAR SISWA DI LINGKUNGAN GUNUNG SAKTI KELURAHAN
MENGGALA SELATAN

Meria Sari

Email: Meria7339@gmail.com

Prodi: Pendidikan Matematika

Fakultas: Tarbiyah dan Keguruan

Abstrak

Program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan bimbingan


belajar ini dilaksanakan atas dasar kerjasama antara mahasiswa KKN-DR UIN Raden
Intan Lampung dengan Kepala Kelurahan Menggala Selatan Kecamatan Menggala
Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung untuk melakukan Kegiatan Bimbingan
Belajar Matematika khususnya kepada siswa di Lingkungan Gunung Sakti Kelurahan
Menggala Selatan. Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan metode survei
lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung kelapangan pada masyarakat
Sekitar Lingkungan Gunung Sakti, kegiatan bimbingan belajar matematika dengan Siswa
yang berjumlah 5 orang setiap hari sabtu dari pukul 09.00 WIB s.d selesai, yang terdiri
dari 1 orang siswa kelas 1,1 orang siswa kelas 2, 1 orang siswa kelas 4,dan 2 orang siswa
SMP. Tujuan pengabdian ini ialah untuk mengatasi masalah belajar siswa selama masa
pandemi covid-19 serta meningkatkan motivasi belajar pada siswa khususnya dalam
mempelajari Matematika. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah: 1) Partisipasi
dan kegemaran anak-anak terhadap ilmu matematika kini semakin baik, ditunjukkan
dengan sikap aktif bertanya selama poses pembelajaran berlangsung. 2) Peran Bimbingan
Belajar Matematika dalam memotivasi belajar anak dapat dilihat dari segi fungsi, tujuan,
kontribusi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi anak dalam belajar baik melalui
internal maupun eksternal. Sehingga melalui faktor-faktor tersebut kegiatan bimbingan
belajar matematika memberikan langkah solusi dalam mengatasi masalah belajar siswa
khusunya dalam mempelajari matematika.

Kata Kunci:Bimbingan BelajarMatematika, Masalah Belajar, Pandemi Covid-19


Abstract

. The community service program in the form of the application of tutoring is carried out
on the basis of cooperation between the KKN-DR students of UIN Raden Intan Lampung
and the Head of the South Kelurahan, Mempala District, Tulang Bawang Regency,
Lampung Province to carry out Mathematics Tutoring Activities especially for students in
the Gunung Sakti Environment of Penggala Selatan Village . This research is descriptive
qualitative with a field survey method, namely research conducted directly on the
community around the Gunung Sakti environment, mathematics tutoring activities with 5
students starting at 09.00 WIB until finished, consisting of 1 grade 1 student, 1 class
student. 2, 1 grade 4 student, and 2 junior high school students. The purpose of this
service is to solve student learning problems during the Covid-19 pandemic and increase
learning motivation in students, especially in learning Mathematics. The results obtained
in this study are: 1) Children's participation and interest in mathematics is now getting
better as shown by an active attitude of asking during the learning process. 2) The role of
Mathematics Tutoring in motivating children to learn can be seen in terms of functions,
goals, contributions, and factors that affect children in learning both internally and
externally. So that through these factors mathematics tutoring provides solutions in
overcoming student learning problems, especially in learning mathematics.

Keywords: Tutoring Math, Learning Problems, Pandemic Covid-19

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan tiang tonggak kultur dan pondasi penting untuk


membangun kemajuan bangsa. Eskalasi mutu pendidikan di Indonesia perlu independen
dari peran serta masyarakat dan sekolah. Tercantum dalam UU Republik Indonesia No.
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
untuk mengembangkan potensi kemampuan anak dalam membentuk watak dan
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, serta bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, aktif cakap, kreatif, demokratis dan
bertanggung jawab(SISDIKNAS). Potensi yang dimiliki setiap anak harus dikembangkan
sebagai bekal untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Untuk dapat
mengembangkan potensinya dibutuhkan suatu proses yang harus dimulai sejak dini.
Dengan demikian pada tahapan usia inilah kemampuan belajar seorang anak sebaiknya
menjadi prioritas utama untuk dikembangkan secara optimal.
Sistem pendidikan di Indonesia semakin berkembang, salah satunya yaitu dengan
adanya Bimbingan Belajar atau yang biasa kita sebut dengan Bimbel. Bimbingan belajar
adalah salah satu alternatif bagi siswa untuk menemukan cara yang tepat dan praktis serta
mengatasi permasalahan dalam hal belajar atau kesukaran-kesukaran yang dialami dalam
mengerjakan soal-soal dan mempelajari ulang materi yang sudah diajarkan di
sekolah(Nugroho & Pujiyanto, 2020). Bimbingan belajar adalah bimbingan dengan cara
menemukan belajar yang tepat, dalam maksud mencari ilmu yang sesuai utnuk mengatasi
kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan proses belajar dari lembaga
pendidikan.
Pentingnya bimbingan belajar agar siswa menjadi individu yang mampu
berkompetensi salah satunya yang dilakukan adalah dengan kegiatan belajar. Kegiatan
belajar yang dimaksud adalah membantu siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran
atau berhubungan dengan masalah belajar. Kemampuan siswa dalam belajar mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda diantaranya terdapat kemampuan rata-rata tinggi, sedang,
maupun rendah. Hal tersebut menjadi hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa
itu sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun di rumah.
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku yang
diakibatkan oleh interaksi siswa dengan lingkungan. Perilaku ini mencangkup
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Menurutnya Slameto
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan(Yuhana & Aminy, 2019)Masalah
pengertian belajar ini, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang
berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Tentu saja mereka
mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.Menurut Hilgrad,
Bower dan Fudyartanto(Castury et al., 2019)belajar (to learn) memiliki arti: 1). To gain
knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study; 2). To fix in the
mind or memory; memorize; 3). To acquire trough experience; 4). To become in form of
to find out. Belajar merupakan masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap siswa.
Dalam hal ini tidak dipertentangkan kebenaran setiap teori yang dihasilkan, tatapi yang
lebih penting adalah pemakaian teori tersebut dalam praktek kehidupan yang paling
cocok dengan situasi kebudayaan masyarakat.
Masalah belajar merupakan inti dari kegiatan sekolah dab di perguruan tinggi.
Individu yang terlibat di sekolah maupun di perguruan tinggi mengharapkan proses
belajar yang berhasil. Masalah belajar dapat diartikan sebagai hal yang tidak diinginkan
dalam proses belajar karena berpengaruh dalam proses belajar. Menurut Burton dalam
buku Bimbingan dan Konseling Belajar (Akademik) karya Yuni Novitasari, seorang
siswa dikatakan memiliki masalah belajar bila yang bersangkutan menunjukkan kegaglan
tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
Kesulitan dalam menerima pelajaran dapat diteliti yaitu masalah belajar yang
berarti segala bentuk usaha ataupun upaya yang dapat dipahami dalam sifat kesulitan
belajar. Masalah belajar siswa terjadi karena setiap individu mempunyai perbedaan,yaitu
kemampuan, kecerdasan, bakat, minat, dan latar belakang lingkungan masing-masing
siswa yang mengakibatkan kesulitan belajar dalam memahami materi ataupun
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Terutama pada mata pelajaran matematika
yang menjadi momok atau pelajaran yang menakutkan bagi siswa.
Tahun 2020 dimana pandemi covid-19 melanda di seluruh negara di dunia dan
merupakan tahun krisis yang mengkhawatirkan(Phan et al., 2020). Virus Covid 19
merupakan penyakit baru yang memiliki tingkat penularan relatif cepat dan tingkat
kematian yang tinggi(Susilo et al., 2020). Hingga saat ini belum ditemukan terapi
definitif yang tepat untuk mengobati virus ini(Whitworth, 2020). Oleh sebab itu, virus
Covid 19 tidak dapat dianggap penyakit yang sepele meskipun pada tahun 1960, virus
Covid 19 ini dianggap sebagai penyebab flu biasa(Al-Osail & Al-Wazzah, 2017).
Situasi pada tahun 2020 ini dampak yang dirasakan akibat pandemi covid-19
salah satunya di bidang pendidikan. Akibat terjadinya pandemi covid-19 ini di Desa
Sukoharjo III juga mengalami sekolah dilaksanakan dengan cara daring atau sekolah
online (tidak bertatap muka secara langsung) dan membuat siswa mengalami kesulitan
dalam memahami materi yang diberikan oleh guru serta dalam mengerjakan tugas.
Bimbingan belajar matematika adalah sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang
bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar yang dialami selama
masa pandemi covid-19 terutama di mata pelajaran matematika, serta mengembangkan
potensi kecerdasan siswa untuk menarik minat pembelajaran siswa, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Bimbingan Belajar Matematika di Masa
Pandemi Covid-19 Dalam Upaya Mengatasi Masalah Belajar Siswa di Lingkungan
Gunung Sakti Kelurahan Menggala Selatan.
METODOLOGI PENGABDIAN

Sesuai dengan tema yang dibahas, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), dimana penelitian
ini dilakukan langsung di lapangan yaitu di Lingkungan Gunung Sakti untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Penulis juga mendapatkan 5 siswa tingkat SD/MI,
dan SMP/MTs. Diantaranya Siswa kelas1 berjumlah 1 orang, siswa kelas 2 berjumlah 1
orang dan siswa kelas 4 berjumlah 1 orang ,serta siswa SMP yang berjumlah 2 orang.
Bimbingan Belajar dilaksanakan setiap hari sabtu dari pukul 09.00 WIB s.d selesai,
Dengan rancangan konsep kegiatan tertera pada Gambar I.

Bimbingan Belajar
Matematika

Mengerjakan
Tugas dari Guru

Metode Ceramah

Tanya Jawab Diskusi

Penugasan

Gambar I. Desain Rancangan Kegiatan

Berdasarkan gambar yang tertera, rancangan kegiatan bimbingan belajar


matematika yaitu peneliti akan bertanya terlebih dahulu adakah tugas yang diberikan dari
guru, jika ada maka terlebih dahulu mengerjakan tugas. Setelah tugas dikerjakan,
dilanjutkan dengan memberikan materi, siswa memperhatikan dan memahami. Lalu,
peneliti memberi kesempatan terlebih dahulu untuk bertanya mengenai materi yang tidak
paham. Kemudian, peneliti memberikan beberapa pertanyaan atau soal dari materi
tersebut, yang bertujuan agar siswa benar-benar paham dengan materi yang telah
disampaikan, selanjutnya peneliti memberikan satu soal untuk didiskusikan bersama
teman kelompoknya, setelah itu peneliti memberikan satu buah pertanyaan, bagi
kelompok yang dapat menyelesaikan pertama, peneliti akan memberikan reward atau
hadiah kepada siswa yang bertujuan untuk menambah semanagat dalam diri siswa serta
menghilagkan rasa bosan untuk mengikuti pembelajaran dan menumbuhkan kegemaran
pada diri siswa khususnya dalam belajar matematika. Di akhir pembelajaran, peneliti
memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran dan memberikan penugasan kepada
siswa yang bertujuan agar siswa terlatih dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan
dengan materi yang telah disampaikan oleh peneliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hakikat Bimbingan Belajar

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitannya. Pentingnya
bimbingan belajar agar siswa menjadi individu yang mampu berkompetensi salah satunya
yang dilakukan adalah dengan kegiatan belajar. Menurut Rifda (2016) Bimbingan
Belajar adalah “bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam
memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul
berkaitan dengan proses belajar di suatu institusi pendidikan”. Berdasarkan penjelasan
dari beberapa ahli, bahwa bimbingan belajar merupakan upaya guru pembimbing
membantu siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan belajar saat proses belajar
mengajar berlangsung.
Tujuan dari bimbingan belajar ini ialah membantu siswa agar mendapat penyesuaian
yang baik dalam situasi belajar. Wardati dan jauhar juga berpendapat bahwa tujuan
bimbingan belajar adalah memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Dengan demikian diadakannya
bimbingan belajar ini diharapkan setiap siswa mampu belajar dengan sebaik mungkin,
sesuai kemampuan yang ada pada dirinya. Sehingga siswa dapat mengatasi kesulitan
belajar yang dihadapinya khususnya dalam mempelajari matematika untuk mencapai
hasil belajar secara optimal.
Hakikat Masalah Belajar pada Anak

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan tersebut sebagai hasil dari proses belajar yang dapat ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, baik keterampilan, kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain
yang ada pada individu yang belajar(Zulfitria & Arif, 2019).
Masalah belajar merupakan inti dari kegiatan sekolah dan di perguruan tinggi.
Individu yang terlibat di sekolah maupun di perguruan tinggi mengharapkan proses
belajar yang berhasil. Permasalahan belajar dalam buku Bimbingan Belajar karya Gede
Sedana Yasa adalah kurang berfungsinya potensi belajar, kondisi fisik yang terganggu,
pengaruh lingkungan, dan tidak menguasai keterampilan belajar. Peranan bebrapa pihak
sangat berarti untuk mengatasi ataupun mencegah masalah belajar siswa, yaitu keluarga,
guru, dan para ahli seperti konselor. Usaha untuk mengatasi masalah belajar salah satunya
dengan mengikuti Bimbingan Belajar.Masalah belajar tidak akan muncul ketika individu
memahami makna belajar dengan benar.
Pada dasarnya setiap orang tua menghendaki anaknya baik, patuh, dan setiap
orang tua juga akan merasa bahagia jika anaknya pintar, dan masih banyak lagi harapan
lain tentang anak, yang semuanya berbentuk kepada suatu hal yang positif. Sementara
itu, orang tua berkeinginan untuk mendidik anaknya secara baik dan berhasil, mereka
berharap mampu membentuk anak yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, anak yang mempunyai akhlaq yang baik, anak yang cerdas dan terampil,
bertanggung jawab, mandiri serta memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Hakikat Pandemi Covid-19

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat.Setelah kasus positif covid 19 semakin meningkat, maka
beberapa kebijakan pemerintah mulai diubah,

a. Mengadakan alat pelindung diri (APD) gratis bagi rumah sakit rujukan covid-19.

b. Membeli alat tes covid-19.

c. Menghimbau masyarakat untuk tidak keluar daerah.

d. Menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing, physical distancing, rajin


mencuci tangan menggunakan sabun, serta kampanye slogan “dirumah saja”.
e. Membuat kebijakan meliburkan sekolah dan universitas yang digantikan dengan
sekolah online atau daring, serta kebijakan bekerja dari rumah.

f. Melakukan rapid tes covid 19, menyemprot desinfektan di tempat umum.

g. Memeriksa kesehatan masyarakat yang melakukan perjalanan luar daerah bahkan


melakukan isolasi.

h. Mengambil berbagai kebijakan ekonomi untuk tetap mempertahankan daya beli


masyarakat.

i. Menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat


Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor
36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat
Coronavirus Disease (COVID-19) maka kegaiatan belajar dilakukan secara daring
(online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (COVID0-19).(Dewi,
2020)

Pasca pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia yang kemudian pertengahan Maret


2020 untuk menekan angka penderita Covid 19, pemerintah provinsi dan pemerintah
daerah menghasilkan kebijakan dalam dunia pendidikan yaitu meniadakan sementara
pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran online baik tingkat
sekolahmaupun tingkat perguruan tinggi. Meskipun kegiatan ini tidak dapat diartikan
sebagai kebebasan tanpa batas(Abidah et al., 2020).

Hakikat Bimbingan Belajar untuk Membantu Masalah Siswa Selama Pandemi


Covid-19
Bimbingan belajar merupakan pendidikan non formal. Pendidikan ini dapat
diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah dengan berpedoman
pada standar nasional pendidikan. Dengan mendapatkan pendidikan di luar sekolah,
setiap individu dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang bermanfaat
bagi perkembangan dirinya.

Menyadari pentingnya usaha dalam mencerdaskan bangsa, kegiatan bimbel


matematika merupakan kegiatan bimbingan belajar yang dikhususkan pada tingkat
SD/MI dan tingkat SMP/MTs dalam upaya membantu siswa yang mempunyai kesulitan
dalam mempelajari matematika. Dimana pelajaran matematika ini merupakan pelajaran
yang menegangkan dan ditakuti pada setiap siswa bahkan merupakan pelajaran yang
banyak tidak disukai oleh siswa. Dengan hadirnya bimbel matematika ini untuk
membimbing siswa agar lebih memahami, menguasai, menambah wawasan ilmu yang
belum pernah didapatkan disekolah dan membantu dalam mengatasi masalah belajar
siswa untuk lebih giat dalam belajar khusunya dalam mempelajari matematika.

Terjadinya pandemi covid-19 ini mengakibatkan siswa mengalami kesulitan akan


belajar dalam memahami materi yang diberikan secara daring atau jarak jauh dengan
melalui bimbingan orang tua dan tidak semua siswa mempunyai fasilitas gadget.Menurut
Isman pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses
pembelajaran.

Adanya Bimbingan Belajar Matematika (Bimbel Matematika) selama masa


pandemi covid-19 ini tidak lagi mengalami masalah dalam belajar dan membuat siswa
menjadi lebih tertarik untuk belajar dikarenakan dalam memberikan materi tidak hanya
monoton saja melainkan dengan menampilkan sebuah video. Antusias anak-anak di Desa
Sukoharjo ini tergolong tinggi.

Gambar II
Menjelaskan materi kepada siswa Sesuai tingkatan Kelas
Penerapan Bimbingan Belajar Matematika di Masa Pandemi Covid-19 Dalam
Upaya mengatasi Masalah Belajar Siswa di Lingkungan Gunung Sakti Kelurahan
Menggala Selatan
Berdasarkan Hasil Wawancara Orang Tua
Diketahui bahwa orang tua anak sangat senang dan terbantu dengan adanya
program bimbel di Lingkungan Gunung Sakti ini, hal itu dapat terlihat jika ada PR di
sekolah dan terpantau pembelajarannya serta anak juga dapat mengurangi bermain diluar
yang tidak ada manfaatnya. Anak juga lebih memahami serta menguasai pelajaran
matematika dengan baik, dibuktikan dengan hasil penugasan dengan nilai yang baik
setiap pertemuan dalam memecahkan beberapa soal yang diberikan.

Berdasarkan Anak yang Mengikuti Bimbel

Anak-anak menyukai Bimbingan Belajar Matematika (Bimbel Matematika) ini,


menurut anak-anak pembelajaran matematika sangat menyenangkan krena dijelaskan
dengan cara yang menyenangkan yang membuat anak-anak mudah dalam menguasai
pembelajaran yang telah diberikan serta reward yang selalu diberikan dalam setiap
pembelajaran berlangsung yang membuat anak-anak aktif dan senang dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.

KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar selama
masa pandemi covid-19 merupakan suatu kegiatan yang positif bagi siswa baik ketika
proses pembelajaran lingkungan sekolah maupun diluar jam pelajaran. Dengan demikian
dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran khususnya pelajaran
matematika, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memberikan tambahan waktu
belajar, baik dengan cara les private atau dalam bentuk bimbingan belajar lainnya. Dalam
pengabdian ini bimbingan belajar diberikan kepada siswa pada mata pelajaran
matematika, dengan proses pembelajaran secara langsung dan menyenangkan,
memberikan materi secara bertahap, melakukan bimbingan kepada siswa yang kurang
dalam memahami materi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan
bertanya, memecahkan persoalan dengan menggunakan media sederhana dan
memberikan latihan kepada siswa agar siswa dapat terlatih dalam menganalisa
permasalahan yang dihadapinya. Hasil dari kegiatan bimbingan belajar matematika ini
terlihat bahwa siswa sangat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran baik ketika
diskusi kelompok, bermain maupun menjawab soal untuk individu.

DAFTAR PUSTAKA
Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, D., & Mutakinati, L.
(2020). The Impact of Covid-19 to Indonesian Education and Its Relation to the
Philosophy of “Merdeka Belajar.” Studies in Philosophy of Science and Education,
1(1), 38–49. https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9
Al-Osail, A. M., & Al-Wazzah, M. J. (2017). The history and epidemiology of Middle
East respiratory syndrome corona virus. Multidisciplinary Respiratory Medicine,
12(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/s40248-017-0101-8
Castury, R. M., Nurhasanah, N., & Martunis, M. (2019). Analisis Masalah Belajar Siswa
Jurusan IPS di SMA Negeri Banda Aceh. 4(1), 83–87.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak COVID-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring
di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.89
Nugroho, P., & Pujiyanto, E. (2020). Positioning bimbingan belajar new neutron di
klaten. 6(1), 70–75.
Phan, L. T., Nguyen, T. V, Luong, Q. C., Nguyen, T. V, & Nguyen, H. T. (2020). c or r e
sp ondence Deletion of. The New Engl and Journal of Medicine,
February(Coorespondance), 2008–2009. https://doi.org/10.1056/NEJMc2001272
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan,
H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K., Widhani, A.,
Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., &
Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Whitworth, J. (2020). COVID-19: A fast evolving pandemic. Transactions of the Royal
Society of Tropical Medicine and Hygiene, 114(4), 227–228.
https://doi.org/10.1093/trstmh/traa025
Yuhana, A. N., & Aminy, F. A. (2019). Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama
Islam sebagai Konselor dalam Mengatasi Masalah Belajar Siswa. 7(1).
Zulfitria, Z., & Arif, Z. (2019). Peran Bimbingan Belajar Dalam Meningkatkan
Kemandirian Belajar Siswa Di Bimbel Hiama – Bogor. September.

Anda mungkin juga menyukai