Hukum yang memiliki peran yang begitu penting sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia tentulah harus bersumber pada nilai-nilai bangsa
Indonesia itu sendiri, dimana dengan bersumber pada nilai-nilai bangsa, maka hukum yang
ada memiliki pandangan dan tujuan yang sama dengan tujuan bangasa Indonesia sehingga
dapat dijalankan dengan baik. Ideologi Pancasila disebut sebagai pandangan hidup (way of
life) dan ideologi bangsa Indonesia. Darmodiharjo menjelaskan bahwa, Pancasila sebagai
pandangan hidup digunakan sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan di dalam segala bidang. Artinya, semua tingkah laku dan tindak-perbuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila, karena
Pancasila sebagai pandangan hidup selalu merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dilepas-
pisahkan satu dengan yang lain, dimana keseluruhan sila di dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan organis.3 Sedangkan, sebagai suatu Ideologi, Poespawardjo menjelaskan bahwa
Pancasila dirimuskan sebagai kompleks pengetahuan dan nilai (value), yang secara
1
Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Sistem Hukum Nasional, Alumni: Bandung, hal. 64
2
Bintan Regen Saragih, 2006, Politik Hukum, CV.Utomo: Bandung, h. 17
3
Cristian Siregar, 2014, Pancasila, Keadila Sosial, Dan Persatuan Indonesia, Jurnal Humaniora Vol. 5
No.1, h. 108-109
keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.4
Aturan hukum sebagai produk politik tidaklah dibentuk secara bebas melainkan sesuai
dan berdasarkan hukum mengenai pembentukan hukum untuk menjamin perlindungan hak
dan kewajiban seluruh rakyat. Artinya, politik hukum sebagai kebijakan yang diambil oleh
negara dengan menetapkan hukum, dibentuk menurut tata cara yang juga diatur oleh hukum
yang sekaligus memberikan batasan dan arahan kepada materi muatan suatu produk hukum
agar sesuai dan tidak bertentangan dengan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi Indonesia dan
Pancasila sebagai ideologi negara sebagaimana tercermin dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (UU
P3), yang mengatur bahwa Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan hukum dasar dalam Peraturan
Perundang-undangan. Untuk itu, pembentukan hukum melalui kebijakan sebagai politik
hukum tidaklah dapat terlepas dari nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, sehingga politik
hukum Indonesia dapat juga disebut dengan politik hukum berdasarkan Pancasila.
Wawasan nusantara yang dimaksud tersebut dapat dipahami sebagai konsep bangsa
Indonesia mengenai kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang dihasilkan
dari cara pandang dalam memandang tanah air Indonesia beserta lingkungannya yang
merupakan penerapan dari geopolitik bangsa Indonesia.6 Dimana, geopolitik merupakan ilmu
yang mempelajari tentang potensi, yang dimiliki oleh suatu bangsa, atas dasar jati dirinya dan
merupakan kekuatan, serta kemampuan untuk ketahanan nasional. Geopolitik juga dapat
diartikan sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Pada hakikatnya
geopolitik mengajarkan agar dapat selalu diciptakan persatuan bangsa dan keutuhan wilayah
NKRI, berdasarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yaitu untuk kesetaraan, keadilan, dan
kebersamaan, serta kepentingan nasional.7
6
Ermaya Suardinata, 2001, Geopolitik Dan Geostrategi Dalam Mewujudkan Integritas Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Jurnal Ketahanan Nasional Vol. 4, No.2, h.79-80
7
Delina Kartika Murti & Safari Hasan, Studi Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara) Dalam
Landasan Idiil Pancasila Dan UUD 1945, h. 2-3
http://www.academia.edu/download/58108317/DELINA_KARTIKA_MURTI_RAHMA_10217010.pdf
Kesimpulan
Pertanyaan