Anda di halaman 1dari 2

1.

Definisi Niat

Niat adalah keinginan dalam hati untuk melakukan suatu aktifitas tertentu. Imam Nawawi
mengatakan bahwa niat itu bermaksud untuk melakukan sesuatu dan bertekad untuk
melaksanakannya. Seperti dalam kitabnya Al-arba’in hadist nonor pertama:

‫إ ّنما األعمال بالنيات وإ ّنما ل ّكل امرئ ما نوى‬

“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai
dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhori & Muslim)

2. Tempat dan waktu dilakukannya niat

Hakikatnya tempat berlangsungnya niat adalah didalam hati bukan dilisan . Imam Nawawi
berkata, “ Tidak ada khilaf dalam hal ini” Ibnu Taimiyyah juga mengatakan “ Niat tidaklah
dilafadzkan”. Maka jelas disini bahwa niat adalah amalan hati bukan amalan dzhohir. Adapun yang
melafadzkan niat itu digunakan untuk meneguhkan hati saja agar terhindar dari keraguan. Niat
dilakukan ketika berbarengan dengan awal perbuatan kecuali niat berpuasa. Niat berpuasa harus
dilakukan pada malam hari sebelum terlaksananya puasa tersebut tepatnya sebeelum adzan subuh
Namun itu berlaku hanya pada puasa wajib. Pada puasa sunnah bisa berniat pada waktu setelah
subuh juga atau menjelang terbit fajar selagi pada saat itu belum membatalkan puasa. Ada suatu
ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya pada istrinya Aisyah “ Apakah kamu punya
sesuatu (untuk dimakan)?” kemudian istrinya berkata “tidak” kemudian beliau berkata “kalau begitu
aku puasa. dari sini kita bisa melihat bahwa boleh melakukan niat puasa walau tidak dilakukan
sebelumnya.

3. Komponen Niat

Pada biasanya kita sering melafalkan niat ketika hendak melakukan ibadah atau aktifitas
lainnya. Dan sebagian ada juga yang bertanya apa niat melakukan sholat ini atau apa niat puasa ini .
walau niat itu sendiri merupakan amalan hati, namun kita semestinya mengetahui aktifitas ibadah
yang hendak kita lakukan sebelum meniatkannya apa itu sholat fardhu kah atau sunnah kah. Maka
disini kita bahas komponen suatu niat

a. ‘ibadah fardhu
Ibadah fardhu merupaka ibadah wajib untuk semua muslimin tanpa terkecuali . Ada 3
komponen pada ibadah fardhu ini yang mesti kita ketahui , yaitu: Qashd al – fi’li (aktifitas
yang dimaksud), at-at’yin (keterangan) ,dan fardhu. Contoh pada niat sholat dzhuhur:

‫أصلي فرض الظهر‬


“saya niat sholat fardho dzhuhri”

“Saya niat sholat” itu adalah Qashd al fi’li ,”dzhuhri “ adalah at-ta’yin kemudian di
tambah fardhu. Ketiga komponen ini yang harus ada.

b. Ibadah sunnah yang punya nama (dzat sabab)


Ibadah ini yang merupakan sunnah hukumnya dan dilakukan ketika ada sebab-sebab
atau waktu tertentu. Ada 2 komponen pada niat ibadah ini, yaitu: Qashd al-fi’li dan at-
ta’yin. Contoh pada niat sholat dhuha “saya niat dholat dhuha” atau niat puasa ‘arofah
“saya niat puasa arofah”

c. Ibadah sunnah yang tidak punya nama (muthlaq)

Niat pada ibadah sunnah ini hanya memiliki satu komponen, yaitu: Qashd al-fi’il. Jadi
hanya menyebutkan ibadahnya , contoh “saya niat sholat” atau “saya niat puasa” tanpa
harus menyebutkan keterangan karna tidak memiliki nama yang spesifik.

4. fungsi niat

Niat berfungsi untuk membedakan sebuah perbuatan antara satu ibadah dengan ibadah
yang lainnya. Dan tidak untuk membedakan antara ibadah dan tradisi atau aktifitas duniawi sehari-
hari

5. manfaat niat

Allah shubhaanahu wa ta’ala mencatat seluruh kebaikan dan keburukan perbuatan seluruh
manusia di muka bumi ini. Jikalau seseorang berniat untuk melakukan satu kebaikan namun tidak
merealisasikan, maka Allah mencatat untuknya satu pahala yang sempurna. Jika seseorang itu
ditambah dengan dia merealisasikan kebaikan itu, maka Allah mencatat baginya 10 pahala hingga
700 kali lipat. Seperti pada hadist shohih Al-Bukhori no. 7062 dan Muslim no. 129.

Anda mungkin juga menyukai