Anda di halaman 1dari 32

KAJIAN ISLAM

1. Iman, Islam, Ihsan


2. Islam Dan Sains
3. Islam Dan Penegakan Hukum
4. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf Dan Nahi Munkar
5. Fitnah Akhir Zaman

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : M. SYAHRULFADILAH
NIM : F1C020080
Fakultas & Prodi : TEKNIK / TEKNIK MESIN
Semester : SEMESTER GANJIL 1 (Satu)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas


selesainya tugas ini sesuai dengan pembelajaran mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
atas perjuangan dan pengorbanannya kita bisa merasakan dunia ini, dari yang gelap
gulita menuju ke jalan terang benderang seperti yang kita rasakan seperti saat ini.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani,
S.Th.I., M. Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidikan Agama Islam yang
selalu menuntun dan membimbing dalam proses penyusunan kajian Islam ini. Serta
berbagai sumber referensi baik itu dari buku, jurnal-jurnal, website dan sebagainya.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat untuk berbagai kalangan
untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang Islam dulu hingga saat ini. Terlebih
terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam membantu kelengkapan artikel
ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Dompu, 17 Desember 2020

Penyusun,

M. SYAHRUL FADILAH
F1C020080

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................ ii

1. Iman, Islam, Ihsan........................................................................... 1

2. Islam Dan Sains.............................................................................. 12

3. Islam Dan Penegakan Hukum........................................................ 15

4. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf Dan Nahi Munkar........... 23

5. Fitnah Akhir Zaman........................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 24

ii
IMAN, ISLAM dan IHSAN
I. ISLAM
Agama Islam dalam istilah Arab disebut Dinul Islam. Kata Dinul Islam tersusun dari
dua kata yakni Din ( )‫الدين‬dan Islam ( .)‫ا سم‬Arti kata din baik secara etimologis maupun
terminologis sudah dijelaskan di depan. Sedangkan kata ‘Islam’ secara etimologis
berasal dari akar kata kerja ‘salima’ yang berarti selamat, damai, dan sejahtera, lalu
muncul kata ‘salam’ dan ‘salamah’. Dari ‘salima’ muncul kata ‘aslama’ yang artinya
menyelamatkan, mendamaikan, dan mensejahterakan. Kata ‘aslama’ juga berarti
menyerah, tunduk, atau patuh. Dari kata ‘salima’ juga muncul beberapa kata turunan
yang lain, di antaranya adalah kata ‘salam’ dan ‘salamah’ artinya keselamatan,
kedamaian, kesejahteraan, dan penghormatan, ‘taslim’ artinya penyerahan, penerimaan,
dan pengakuan, ‘silm’ artinya yang berdamai, damai, ‘salam’ artinya kedamaian,
ketenteraman, dan hormat, ‘sullam’ artinya tangga, ‘istislam’ artinya ketundukan,
penyerahan diri, serta ‘muslim’ dan ‘muslimah’ artinya orang yang beragama Islam laki-
laki atau perempuan (Munawwir, 1997: 654-656).

Dengan senantiasa melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, demi


mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di akhirat.Islam sebagai
agama, maka tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa
RUKUN ISLAM, yaitu:

1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat


Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat
wajib hukumnya bagi seseorang yang ingin menjadi muslim. Kalimat syahadat
dalam bahasa Arab:
ِ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا‬
Arti kalimat syahadat: "Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan
Allah".
Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah,
tidak ada yang lain. Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai
seluruh isi alam semesta.

1
2. Mendirikan Shalat
Setelah menjadi seorang muslim tentu harus mengejarkan rukun Islam
yang kedua. Salat wajib disebut juga sebagai salat 5 waktu. Salat 5 waktu terdiri
dari:
 Salat Subuh adalah Salat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara
jam 04.00). Salat ini berjumlah 2 raka'at.
 Salat Dzuhur adalahSalat yang dikerjakan siang hari (sekitar pukul
12.00) dan berjumlah 4 raka'at.
 Salat Ashar adalah Salat yang dikerjakan sore hari (sekitar jam 15.30)
dengan jumlah 4 raka'at.
 Salat Maghrib adalah Salat yang dikerjakan saat matahari terbenam
sampai masuk waktu Isya. Raka'atnya ada 3.
 Salat Isya adalah Salat yang dikerjakan sekitar pukul 19.00 dengan
jumlah 4 raka'at.
3. Berpuasa di Bulan Ramadhan
Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan
Ramadhan. Tujuannya untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Di antara
hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati terhadap
orang yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang
kurang mampu.
4. Menunaikan Zakat
Zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan pada harta orang yang
memiliki kelebihan. Ada beberapa jenis zakat yaitu zakat fitrah yang
dikeluarkan pada bulan Ramadan, ada juga zakat mal yaitu zakat yang
dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan.
5. Pergi Haji (Bagi yang Mampu)
Pergi Haji ke Mekkah adalah kewajiban umat muslim yang mampu
secara fisik dan finansial. Pergi haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup.
Allah berfirman dalam surat Ali-Imran: 97:

َ‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِياًل ۚ َو َمن َكفَ َر فَإِ َّن هَّللا َ َغنِ ٌّي ع َِن ْال َعالَ ِمين‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬
ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى الن‬

2
II. IMAN
A. Pengertian Iman

Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “‫ “ امن‬yang artinya aman, damai,
tentram. Dalam pengertian lain adalah keyakinan atau kepercayaan. Kata iman tersusun
dari tiga huruf (hamzahmim-nun), Kemudian disebutkan dalam kitab Mu’jam Mufahros
jumlah keseluruhan ayat di dalam Al-Qur’an tempat dimana kata-kata berakar pada
huruf a-m-n ada 387. Sedangkan kata iman itu sendiri mempunyai arti membenarkan
atau mempercayai. (at-tasdiq) yang merupakam lawan dari kata Al-Kufr dan At-
Taqdzib. sedangkan secara terminologi atau dalam istilah syar’i para ulama tafsir
mempunyai pendapat yang beragam tentang pengertian iman.

Dapat ditarik kesimpulan pengertian iman adalah keyakinan dengan segala


pembenaran kepada ketentuan Allah swt dan Rosul-Nya yang diterapkan dalam amal
kepada sebagian dari nama-nama dan sifat-sifat Allah swt.

Sama halnya dengan Islam yang memiliki 5 rukun, keimanan juga memiliki 6
rukun yang mesti diimani dan diamalkan oleh setiap mukmin (orang yang beriman).

Adapun rincian dari keenam rukun tersebut adalah:

A. Iman kepada Allah;


Imam Nawawi menjelaskan bahwa beriman kepada Allah ‘azza wa jalla mencakup 4
hal, yakni:
1. Berimandenganwujud Allah ta’ala
2. Beriman kepada rububiyyah Allah swt
3. Beriman kepada uluhiyyah Allah swt, dengan maksud membenarkan dan
meyakini bahwa hanya Allah, Tuhan yang berhak disembah, dan semua
sesembahan selain-Nya adalah bathil.
4. Beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat-Nya
B. Iman kepada para malaikat-Nya;
Sebagaimana salah satu hadis pada kitab matan arba‘in yang berkaitan dengan iman
kepada Malaikat adalah hadis kedua yang mengkisahkan kedatangan Jibril kepada Nabi
Muhammad saw dengan menjel-ma sebagai seorang laki-laki yang tidak dikenal,
bertujuan untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat.

3
C. Iman kepada kitab-kitabNya;
Potongan hadis ke-23 menyebut-kan tentang al-Quran bahwa:

ِ ‫ص ْم ْاأَُ ْش َع ِري َر‬


ُ‫ض َي هللا‬ ْ ‫بي َم‬
ِ ‫الك ال َحا َ† َِِري اب ِن عَا‬ ْ ‫ع َْن‬
َُّ
َ ‫ك َُوْ عَل ْي‬
‫]رواه مسلم‬.... . ‫ك‬ َ ‫و ْالقُرُآ†َّ ُح‬....
َ ‫بج ٌ ل‬ َ َ ‫صلبى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
: ‫س لب َم‬ َ ِ‫ قا َل رسُوْ ُل هللا‬: ‫قال‬
َ ُ‫]عَنه‬

“Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: ...dan alQuran dapat menjadi saksi
yang meringankanmu atau yang memberatkanmu. .....” (Hadis Riwayat Muslim)

D. Iman kepada Rasul-rasulNya;

Sebagaimana yang telah disebutkan pada hadis ke-7, bahwa agama Islam merupakan
nasehat untuk beberapa hal, dianataranya adalah nasehat untuk Rasul Allah. Hal ini
diwujudkan dengan melaksana-kan syari’at Islam hanya dengan mengikuti petunjuk
Nabi saw dan senantiasa berpegang teguh pada sunnahnya.

E. Iman kepada Hari Akhir; Pada hadis kedua telah disebutkan oleh Rasul tentang
tanda-tanda datangnya hari akhir,
F. Iman kepada takdirnya, yang baik ataupun yang buruk; Hal ini berkaitan
dengan awal mula penciptaan manusia di dalam rahim, sampai pada saat ditiupkan
padanya ruh serta ditetapkan takdir untuknya.

Adapun sebagai ciri-ciri orang yang sempurna imannya antara lain adalah:

1. Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka merasa gemetar akut


karenanya.
2. Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka
karenanya.
3. Senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah.
4. Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga
melaksanakannya.
5. Menafkahkan rizkinya di jalan Allah.
6. Senantiasa besabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga
orang yang berjhad fisabilillah.

4
Adapun Hal-Hal Yang Merusak Keimanan Adalah ;
1. Syirik
Syirik adalah segala keyakinan dan amalan yang semestinya hanya untuk
Allah tetapi dilakukan untuk selain Allah. Syirik akbar (syirik besar) yaitu
menyekutukan Allah dengan mahluknya seperti keyakinan adanya kekuatan selain
Allah. Misalnya menyembah berhala. Syirik yang seperti ini disebut dengan syirik
I’tiqody, artinya syirik karena keyakinan yang salah, dan juga disebut syirik jali artinya
syirik yang nyata dan dikategorikan sebagai dosa besar. Tidak ada yang bisa menghapus
dosa ini selain bertaubat selagi masih hidup dan menggantinya dengan bertauhid kepada
Allah SWT.
2. Melakukan sihir

Sihir yang dimaksud dalam bahasan ini adalah tata cara yang bertujuan merusak
rumah tangga orang lain atau menghancurkan orang lain dengan jalan meminta bantuan
kepada setan. Hal ini termasuk perbuatan terlarang dan dosa besar.

3. Memakan harta riba

Riba menurut bahasa berasal dari kata “ rabaayarbuu” yang artinya tambahan,
sedangkan mengenai definisi riba menurut syara’ para ulama berbeda pendapat. Akan
tetapi secara umum riba diartikan sebagai utang piuitang atau pinjam meminjam atau
barang yang disertai dengan tambahan bunga. Agama islam dengan tegas melarang
umatnya memakan riba,

4. Membunuh jiwa manusia

Maksud membunuh dalam pembahasan ini adalah membunuh jiwa yang


diharamkan tanpa hak dengan sengaja (QS. 25 :68-70). Orang yang berbuat seperti itu
akan dimasukkan keneraka jahannam dan kekel didalamnya

5. Memakan harta anak yatim

Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya atau ia masih kecil
atau dengan kata lain ditingggal mati oleh orang yang menanggung nafkahnya.
Memakan harta anak yatim dilarang apabila dilakukan secara dzalim.

5
III. IHSAN
A. IHSAN Secara Umum

lughowi (asal-usul kata, etimologi), ihsan adalah lawan kata dari isa’ah (berbuat
kejelekan). Ihsan dari segi bahasa berasal dari kata bahasa arab ihsanan, yang tersusun
dari huruf alif, ha, sin dan nun. Kata ini adalah masdar yang berasal dari lafadz ahsana-
yuhsinu- ihsanan, yang sifatnya muta’addi (transitif) secara mandiri atau melibatkan
unsur lain. Kata ini memiliki arti kebaikan, membaguskan, lebih bermanfaat, lebih
indah, kesenangan. Ihsan juga dapat diartikan sebagai memperbaiki atau menjadikan
baik. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ihsan adalah
baik.

Di dalam al-Qur‘an memuat konsep-konsep, prinsip-prinsip, aturanaturan,


keterangan-keterangan, kaidah-kaidah serta dasar-dasar ajaran yang sifatnya
menyeluruh. Hal-hal tersebut juga memiliki sifat ijmali maupun tafsili, serta eksplisit
maupun implisit. Di dalam al-Qur‘an juga dimuat tiga dasar islam yang utama, yakni
aqidah, syari’ah dan akhlak.

Tentang hal tingkatan Ihsan yang mustahab (dianjurkan) di dalam beribadah


terhadap Allah mempunyai 2 bagian, antara lain :

1. tingkatan muroqobah.

Yaitu seseorang yang beramal selalu sadar diawasi dan diingat oleh Allah dalam
setiap kegiatannya. Kedudukan muroqobah yakni ketika seseorang tidak sanggup
memperhatikan sifat-sifat Allah, dia percaya bahwa Allah memandangnya. Kedudukan
inilah yang dipunyai oleh kebanyakan orang. ketika seseorang melaksanakan shalat, dia
sadar Allah mengingat apa yang dia kerjakan, lalu dia memperbaiki shalatnya tersebut.

2. tingkatan musyahadah.

Kedudukan ini makin tinggi dari yang pertama, yakni seseorang selalu mengingat sifat-
sifat Allah dan menggabungkan segala kegiatannya dengan sifatsifat tersebut. Pada
kedudukan musyahadah ini seseorang beribadah terhadap Allah, seolah-olah dia
memandang-Nya

6
B. Ruang Lingkup Ihsan

Sebagai pokok ajaran islam yaitu berbuat kebaikan ketika melaksanakan ibadah
Allah ataupun dalam bermuamalah dengan sesama makhluk yang disertai keikhlasan
seolah-seolah disaksikan oleh Allah meskipun tidak melihat Allah. Dalam hal ini Allah
selalu menegaskan bagi orang yang berbuat kebajikan akan mendapatkan balasan
kebaikan pula. Selain berbuat kebajikan dengan Allah, kebajikan kepada sesama
makhluk pun dianjurkan.

Adapun ruang lingkup ihsan tersebut diantaranya adalah:

a. Ibadah

Ihsan dalam ibadah itu diwajibkan, yaitu dengan menunaikan semua jenis ibadah,
seperti shalat, puasa, haji dan sebagainya dengan cara yang benar, yaitu
menyempurnakan syarat, rukun, sunnah dan adab-adabnya. Hal ini tidak akan mungkin
dapat ditunaikan oleh seorang hamba, kecuali jika saat pelaksanaan ibadah-ibadah
tersebut dipenuhi dengan cita rasa yang sangat kuat (menikmatinya), juga dengan
kesadaran penuh bahwa Allah senantiasa memantaunya hingga ia merasa bahwa ia
sedang dilihat dan diperhatikan oleh-Nya.

b. Muamalah

Dalam muamalah, ihsan dijelaskan Allah SWT pada surah an- Nisa’ ayat 36 yang
berbunyi sebagai berikut, “sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya
dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat maupun yang jauh, teman
sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu”.

c. Akhlak

Ihsan dalam akhlak sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah.
Seseorang akan mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila telah melakukan
ibadah seperti yang menjadi harapan Rasulullah dalam hadits yaitu menyembah Allah
seakan-akan melihat-Nya, dan jika kita tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya
Allah senantiasa melihat kita. Jika hal itu telah dicapai oleh seorang hamba, maka
sesungguhnya itulah puncak ihsan dalam ibadah.

7
Selanjutnya ciri-ciri sikap ihsan aadalah:

 mentaati perintah dan larangan Allah dengan ikhlas


 senantiasa amanah, jujur dan menepati janji
 Merasakan nikmat dan haus akan ibadah
 Mewujudkan keharmonisan masyarakat
 Mendapat ganjaran pahala dari Allah.

Sedangkan cara penghayatan ihsan dalam kehidupan

diantaranya adalah:

 menyembah dan beribadah kepada Allah


 Mengerjakan ibadah fardhu dan sunnah
 Hubungan baik dengan keluarga, tetangga dan masyarakat
 Melakukan perkara-perkara yang baik
 Mengamalkan sifat-sifat mahmudah
 Bersyukur atas nikmat Allah.
B. Fungsi Ihsan

Pemahaman mengenai fungsi Ihsan tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi
manusia. Berdasarkan dari pengalaman diluar, manusia telah sanggup menguasai segala
sesuatu yang ada di dunia seperti bumi dan laut, akan tetapi sampai sekarang manusia
belum bisa menunudukan dirinya sendiri dan belum mengetahui dinamika apa yang ada
dalam dirinya.

8
ISLAM DAN SAINS

Hubungan antara Islam dan sains dapat diketahui melalui banyak sudut pandang.
Keduanya ini mempunyai pengaruh pada manusia, di antaranya: Islam dan Sains sama-
sama memberikan kekuatan, sains memberi manusia peralatan dan mempercepat laju
kemajuan, Islam menetapkan maksud tujuan upaya manusia dan sekaligus mengarahkan
upaya tersebut. Sains membawa revolusi lahiriah (material), Islam membawa revolusi
batiniah (spiritual). Sains memperindah akal dan pikiran, Islam memperindah jiwa dan
perasaan. Sains melindungi manusia dari penyakit, banjir, badai, dan bencana alam lain.
Islam melindungi manusia dari keresahan, kegelisahan dan rasa tidak nyaman. Sains
mengharmoniskan dunia dengan manusia dan Islam menyelaraskan dengan dirinya.

A. Tinjauan Umum tentang Islam dan Sains

Pengertian Islam dan Sains

Kata Islam memiliki konseptual yang luas, sehingga ia dipilih menjadi nama
agama (din) yang baru diwahyukan Allah. melalui Nabi Muhammad kata Islam secara
umum mempunyai dua kelompok kata dasar yaitu selamat, bebas, terhindar, terlepas
dari, sembuh, meninggalkan. Bisa juga berarti: tunduk, patuh, pasrah, menerima. Kedua
kelompok ini saling berkaitan dan tidak dapat terpisah satu sama lain.1

Adapun kata Islam secara terminologi dalam Ensiklopedi Agama dan Filsafat
dijelaskan bahwa Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-Nya kepada Nabi
Muhammad untuk mengajarkan tentang pokok-pokok ajaran Islam kepada seluruh
manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya.2

Harun Nasution menerangkan bahwa Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya


diwahyukan kepada seluruh masyarakat melalui Nabi Muhammad sebagai Rasul. Islam
pada hakikatnya membawa ajaranajaran yang bukan hanya mengenai satu segi tetapi
mengenai bebagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang
mengadung berbagai aspek itu adalah al-Qur’an dan hadis.

Kata sains dalam Webste’s New Word Dictonary berasal ari bahasa latin yakni
scire, yang artinya mengetahui. Jadi secara bahasa sains adalah keadaan atau fakta
mengetahui.

9
B. Urgensi Sains

Sains dalam pengertian umum yaitu ilmu pengetahuan. Di dalam Al-Qur'an


banyak sekali ayat-ayat yang menyentuh tengtang Ilmu pengetahuan dan ilmuan, al-
Qur’an sentiasa mengarahkan manusia untuk menggunakan akal fikirannya memerangi
kemukjizatan dan memberi motivasi meningkatkan ilmu pengetahuan. Selain itu Al-
Qur’an memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ilmuan. Al-Qur’an menyuruh
manusia berusaha dan bekerja serta selalu berdo’a agar ditambah ilmu pengetahuan.
Sementara itu Rasulullah memberi pengakuan bahwa ilmuan itu merupakan pewaris
para nabi. Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ulama adalah
ilmuan yang mengenali dan mentaati Allah.

Sains dalam pengertian khusus mempunyai peran penting dalam kehidupan seorang
muslim, ia disejajarkan dengan ilmu-ilmu keislaman yang lain, dan bila diklasifikasikan
maka sains ini termasuk fardu kifayah, karena dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan keimanan seseorang, hal ini dapat dilihat pada beberapa hal berikut:

a. Memperteguh Keyakinan Terhadap Allah


b. Menyingkap Rahasia Tasyri’
c. Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an.
d. Menyempurnakan Tanggung Jawab Peribadatan.

C. Pendekatan Al-Qur’an Terhadap Sains

Dalam kajian sains, Al-Qur’an telah memberikan dasar yang jelas, banyak ayat-ayat Al-
Qur’an yang menyentuh berbagai bidang dalam disiplin sains. Dalam buku Quranic
Sicences, Afzalu Rahman telah menyebutkan sebanyak 27 cabang ilmu sains yang
disentuh oleh Al-Qur’an. Diantaranya kosmologi, astronomi, astrologi, fisika, kimia
serta betani dan lain sebaginya.

D. Al-Quran Dan Alam Raya

Seperti dikemukakan di atas bahwa Al-Qur’an berbicara tentang alam dan


fenomenanya. Paling sedikit ada tiga hal yang dapat dikemukakan menyangkut hal
tersebut :

10
1. Al-Qur’an memerintahkan atau menganjurkan kepada manusia untuk
memperhatikan dan mempelajari alam raya dalam rangka memperoleh manfaat dan
kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untuk mengantarkannya kepada
kesadaran akan Keesaan dan Kemahakuasaan Allah SWT. Dari perintah ini tersirat
pengertian bahwa manusia memiliki potensi untuk mengetahui dan memanfaatkan
hukum-hukum yang mengatur fenomena alam tersebut. Namun, pengetahuan dan
pemanfaatan ini bukan merupakan tujuan puncak (ultimate goal).

2. Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang mengaturnya, diciptakan,


dimiliki, dan di bawah kekuasaan Allah SWT serta diatur dengan sangat teliti.

3. Redaksi ayat-ayat kauniyah bersifat ringkas, teliti lagi padat, sehingga


pemahaman atau penafsiran terhadap ayat-ayat tersebut dapat menjadi sangat bervariasi,
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan pengetahuan masing-masing penafsir.

11
ISLAM DAN PENEGAKAN HUKUM

Penegakan hukum dalam konteks law enforcement sering diartikan dengan


penggunaan force (kekuatan) dan berujung pada tindakan represif. Dengan demikian
penegakan hukum dalam pengertian ini hanya bersangkutan dengan hukum pidana saja.
Dalam tulisan ini dikehendaki pengertian penegakan hukum itu dalam arti luas secara
represif, maupun preventif. Konsekuensinya memerlukan kesadaran hukum secara
meluas pula baik warga negara, lebih-lebih para penyelenggara negara terutama
penegak hukumnya. Adapun penegak hukum meliputi instrumen administratif yaitu
pejabat administratif di lingkungan pemerintahan. Sedangkan dalam lingkungan pidana
dimonopoli oleh negara melalui alat-alatnya mulai dari kepolisian, kejaksaan dan
kehakiman sebagai personifikasi negara.

Penegakan hukum saja tidaklah cukup tanpa tegaknya keadilan. Karena


tegaknya keadilan itu diperlukan guna kestabilan hidup bermasyarakat, hidup berbangsa
dan bernegara. Tiap sesuatu yang melukai rasa keadilan terhadap sebagian dari
masyarakat bisa mengakibatkan rusaknya kestabilan bagi masyarakat keseluruhan,
sebab rasa keadilan adalah unsur fitrah kelahiran seseorang sebagai manusia.

Kepastian hukum akan tercapai jika penegakan hukum itu sejalan dengan
undang-undang yang berlaku dan rasa keadilan masyarakat yang ditopang oleh
kebersamaan tiap individu di depan hukum (equality before the law). Bahwa hukum
memandang setiap orang sama, bukan karena kekuasaan dan bukan pula karena
kedudukannya lebih tinggi dari yang lain. Persamaan setiap manusia sesuai fitrah
kejadiannya:

“Manusia itu adalah umat yang satu, maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi
kabar gembira dan peringatan dan beserta mereka Dia turunkan kitab dengan membawa
kebenaran, supaya kitab itu memberi keputusan antara manusia tentang apa yang
mereka perselisihkan (QS.2:213).

12
A. PENEGAKAN HUKUM

Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung tegaknya hukum di suatu


Negara antara lain: Kaidah hukum, Penegak hukum, Fasilitas dan Kesadaran hukum
warga Negara. Dalam pelaksanaannya masih tergantung pada sistem politik Negara
yang bersangkutan. Jika sistem politik Negara itu otoriter maka sangat tergantung
penguasa bagaimana kaidah hukum, penegak hukum dan fasilitas yang ada. Adapun
warga Negara ikut saja kehendak penguasa (lihat synopsis). Pada sistem politik
demokratis juga tidak semulus yang kita bayangkan. Meski warga Negara berdaulat,
jika sistem pemerintahannya masih berat pada eksekutif (Executive heavy) dan birokrasi
pemerintahan belum direformasi, birokratnya masih “kegemukan” dan bermental
mumpung, maka penegakan hukum masih mengalami kepincangan dan kelambanan
(kasus “hotel bintang” di Lapas).

B. KEADILAN

Pengertian keadilan dapat ditinjau dari dua segi yakni keadilan hukum dan
keadilan sosial. Adapun keadilan mengandung asas kesamaan hukum artinya setiap
orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Dengan kata lain hukum harus
diterapkan secara adil. Keadilan hukum ternyata sangat erat kaitannya dengan
implementasi hukum di tengah masyarakat. Untuk mencapai penerapan dan pelaksanaan
hukum secara adil diperlukan kesadaran hukum bagi para penegak hukum.

Dengan demikian guna mencapai keadilan hukum itu, maka faktor manusia
sangat penting. Keadilan hukum sangat didambakan oleh siapa saja termasuk penjahat
(pembunuh, pemerkosa, dan koruptor). Jika dalam suatu negara ada yang cenderung
bertindak tidak adil secara hukum, termasuk hakim, maka pemerintah harus bertindak
mencegahnya. Pemerintah harus menegakkan keadilan hukum, bukan malah berlaku
zalim terhadap rakyatnya. Keadilan sosial terdapat dalam kehidupan masyarakat,
terdapat saling tolong-menolong sesamanya dalam berbuat kebaikan. Terdapat naluri
saling ketergantungan satu dengan yang lain dalam kehidupan sosial (interdependensi).

13
C. HUKUM DAN KEADILAN DALAM ISLAM

Menurut M. Natsir (demokrasi dibawah hukum cet.III, 2002) adalah suatu


penegasan, ada undang-undang yang disebut Sunnatullah yang nyatanyata berlaku
dalam kehidupan manusia pada umumnya. Perikehidupan manusia hanya dapat
berkembang maju dalam berjama’ah (Society).

Man is born as a social being. Hidup perorangan dan hidup bermasyarakat


berjalin, yang satu bergantung pada yang lain. Kita mahluk sosial harus berhadapan
dengan berbagai macam persoalan hidup, dari persoalan rumah tangga, hidup
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, berantara negara, berantar agama dan sebagainya,
semuanya problematika hidup duniawi yang bidangnya amat luas. Maka risalah
Muhammad Saw, meletakkan beberapa kaidah yang memberi ketentuan-ketentuan
pokok guna memecahkan persoalan-persoalan.

Kestabilan Hidup bermasyarakat memerlukan tegaknya keadilan lanjut M.


Natsir. Tiap-tiap sesuatu yang melukai rasa keadilan terhadap sebagian masyarakat,
maka bisa merusak kestabilan secara keseluruhan. Menegakkan keadilan di tengah-
tengah masyarakat dan bangsa diawali dengan kedaulatan hukum yang ditegakkan.
Semua anggota masyarakat berkedudukan sama di hadapan hukum. Jadi di hadapan
hukum semuanya sama, mulai dari masyarakat yang paling lemah sampai pimpinan
tertinggi dalam Negara.

“Dan janganlah rasa benci kamu kepada suatu golongan menyebabkan kamu
tidak berlaku adil. Berlaku adilah, karena itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah karena sesungguhnya Allah amat mengetahui apa yang kamu
kerjakan”(QS.5:8).

14
D. PEMBAHASAN

Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum di Indonesia Berdasarkan pada


rumusan, kenyataan, dan pandangan yang dikemukakan pada bagian pendahuluan
diatas, maka pada dasarnya supremasi hukum di Indonesia belum dapat terwujud, yang
disebabkan oleh beberapa kendala, yaitu:

1. Kualitas Hidup Masyarakat

Indonesia sebagai negara berkembang yang kehidupan masyarakatnya masih berada


pada tingkat menengah kebawah, kebutuhan hidupnya yang kian meningkat. Dalam
kondisi yang demikian dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran dan kejahatan.
Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi kendala besar dalam berprilaku
sesuai hukum. Sebab iklim yang kurang kondusif dapat berakibat lemahnya penerapan
terhadap hukum.

2. Rumusan Hukum

Salah satu faktor yang mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia adalah rumusan
hukum itu sendiri, lemahnya suatu rumusan hukum menjadi salah satu kendala untuk
mencapai supremasi hukum. Kualitas suatu peraturan tidak hanya dilihat dari segi
substansinya, tetapi juga harus dilihat dari segi struktur dan budayanya. Hukum tidak
hanya dibuat tanpa mempertimbangkan untuk apa peraturan itu dibuat? Untuk siapa
peraturan itu? Dimana peraturan itu diterapkan?

3. Kualitas Sumber Daya Manusia (Masyarakat)

Peningkatan mutu bukan hanya diharapkan bagi penegak hukum yang terlibat
langsung dan yang tidak langsung, tetapi juga sangat diharapkan bagi masyarakat secara
keseluruhan. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat merupakan salah satu kendala
penegakan hukum untuk mencapai supremasi hukum. Karena itu, peningkatan
pengetahuan masyarakat dalam berbagai bentuk dan cara perlu ditingkatkan, sebab
kalau tidak demikian, masyarakat sulit untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan
dunia yang semakin kompleks.

15
16
E. Alternatif Pendekatan

Berkenaan dengan tiga faktor sebagai kendala utama yang dihadapi bangsa
Indonesia dalam menegakkan hukum, untuk mencapai supremasi hukum, telah menjadi
penyebab terpuruknya Indonesia, baik di bidang ekonomi maupun di bidang politik dan
sosial. Untuk mengantisipasi keterpurukan tersebut, maka alternatif yang dapat
dipertimbangkan adalah -satunya jalan untuk mengantisipasi tiga kendala yang
dikemukakan di atas adalah kembali pada dasar agama dan moral.

Agama dan moral (aqidah dan akhlaq) tidak dapat terpisah dalam pengamalan hukum,
karena agama tanpa moral tidak dapat dilaksanakan dengan baik, sebaliknya moral
tanpa agama tidak akan dapat terkendali. Dengan kata lain, perlunya keseimbangan
antara zikir, fikir dan amaliyah. Sebab dengan agama akan terbentuk kualitas moral
(moral intelligent) seseorang seperti sabar, jujur, adil, berani, bertanggung jawab, ikhlas.
Selanjutnya melalui moral tersebut mendorong seseorang untuk melaksanakan perintah
Allah SWT, secara baik dan benar sebagai pengabdian kepada-Nya, karena dengan
demikianlah seseorang dapat mengendalikan diri dari segala pengaruh kehidupan
materialistik, yang mendorong untuk melakukan pelanggaran hukum. Karena itu,
melalui pendekatan agama dan moral seseorang dapat memotivasi dirinya untuk
menjauhi segala perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama seperti korupsi,
kolusi, nepotisme, membunuh, memberontak, minum-minuman keras dan merusak
lingkungan.

17
AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

A. Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar


1. Secara Etimologis

Pada hakikatnya Amar maruf nahi Munkar terdapat empat penggalan kata yang apabila
dipisahkan satu sama lain mengandung pengertian sebagai berikut: ‫ امر‬: amar, ‫معرف‬
maruf, ‫هي‬: nahi, dan ‫منكر‬: Munkar. Manakala keempat kata tersebut digabungkan, akan
menjadi: ‫ امربا معروف والنهي عن المنكر‬yang artinya menyuruh yang baik dan melarang
yang buruk

Sedangkan menurut DR.Ali Hasbullah mendefinisikan Amar sebagai berikut:

‫االمرهو لفظ يطلب به اال على ممن هو ادنى منهفعال‬

“Amar ialah suatu tuntutan perbuatan dari pihak yang lebih tinggi kedudukannya
kepada pihak yang lebih rendah kedudukannya”2

Selanjutnya MA’RUF kata ini berasal dari kata: ‫ معرفة‬- ‫ يعرف – عرف عرفا نا‬-
dengan arti (mengetahui) bila berubah menjadi isim, maka kata ma’ruf secara harfiah
berarti terkenal yaitu apa yang dianggap sebagai terkenal dan oleh karena itu juga diakui
dalam konteks kehidupan sosial umum, tertarik kepada pengertian yang dipegang oleh
agama islam, maka pengertian maruf ialah, semua kebaikan yang dikenal oleh jiwa
manusia dan membuat hatinya tentram, sedangkan munkar adalah lawan dari ma’ruf
yaitu durhaka, perbuatan munkar adalah perbuatan yang menyuruh kepada
kedurhakaan.

NAHI menurut bahasa larangan, menurut istilah yaitu suatu lafadz yang
digunakan untuk meninggalkan suatu perbuatan, sedangkan menurut ushul fiqih adalah,
lafadz yang menyuruh kita untuk meninggalkan suatu pekerjaan yang diperintahkan
oleh orang yang lebih tinggi dari kita.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Allah berupa iman dan amal salih. “Amar” adalah
suatu tuntutan perbuatan dari pihak yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih
rendah kedudukannya. Selanjutnya kata “ma’ruf” mempunyai arti “mengetahui” bila
berubah menjadi isim kata ma’ruf maka secara harfiah berarti terkenal yaitu apa yang
dianggap sebagai terkenal dan oleh karena itu juga diakui dalam konteks kehidupan

18
sosial namun ditarik dalam pengertian yang dipegang oleh agama islam. Sedangkan
Nahi menurut bahasa adalah larangan, menurut istilah adalah suatu lafad yang
digunakan untuk meninggalkan suatu perbuatan. Sedangkan menurut ushul fiqh adalah
lafad yang menyuru kita untuk meninggalkan suatu pekerjaan yang diperintahkan oleh
orang yang lebih tinggi dari kita.

2. Secara Terminologis

Salman al-Audah mengemukakan bahwa Amar MA’RUF NAHI MUNKAR


adalah segala sesuatu yang diketahui oleh hati dan jiwa tentran kepadannya, segala
sesuatu yang di cintai oleh Allah SWT. Sedangkan nahi munkar adalah yang dibenci
oleh jiwa, tidak disukai dan dikenalnya serta sesuatu yang dikenal keburukannya secara
syar’i dan akal.

Sedangkan imam besar Ibn Taimiyah menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi
munkar adalah merupakan tuntunan yang diturunkan Allah dalam kitab-kitabnya,
disampaikan Rasul-rasulnya, dan merupakan bagian dari syariat islam. Adapun
pengertian nahi munkar menurut Ibnu Taimiyyah adalah mengharamkan segala bentuk
kekejian, sedangkan amar ma’ruf berarti menghalalkan semua yang baik, karena itu
yang mengharamkan yang baik termasuk larangan Allah.

B. Amar ma’ruf Nahi Munkar dalam Kehidupan Manusia

Al-Qur’an adalah kitab Tuhan yang universal, berlaku kapan saja, dimana saja,
dan untuk siapa saja. Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak kita temui orang-orang
yang selalu menyerukan kebaikan dan melarang berbuat kemungkaran, bahkan diri kita
sendiri pun disadari atau tidak selalu menyerukan kebaikan dan melarang melakukan
kejahatan, baik melalui tulisan maupun melalui sumbang saran terhadap sesuatu.

Amar ma’ruf nahi munkar tidak hanya menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan pokok-pokok agama saja atau ideologi semata. Amar ma’ruf nahi munkar juga
bisa saja berkaitan dengan kehidupan sosial, politik, budaya maupun hukum.
Contohnya, ketika seseorang menyarankan temannya yang masih membujang untuk
segera menikah, berarti orang tersebut telah melakukaan amar ma’ruf. Contoh lain,
ketika seorang pemimpin berusaha untuk memberantas korupsi, maka pemimpin
tersebut telah ber-nahi munkar’, dan seterusnya.

19
20
1. Aspek Sosial
Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran merupakan ciri utama
masyarakat orang-orang yang beriman, setiap kali al-Qur'an memaparkan ayat yang
berisi sifat-sifat orang-orang beriman yang benar, dan menjelaskan risalahnya dalam
kehidupan ini, kecuali ada perintah yang jelas, atau anjuran dan dorongan bagi orang-
orang beriman untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, maka
tidak heran jika masyarakat muslim menjadi masyarakat yang mengajak kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran, karena kebaikan negara dan rakyat tidak
sempurna.

2. Aspek Politik

Sudah dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 104, bahwasanya menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, maka perlu
kita pahami bersama, bahwa ajaran amar ma’ruf nahi munkar tersebut bukan tanpa
metode, dan mekanisme yang sesuai dengan tatanan kehidupan masyarakat. Allah SWT
pun telah mengajarkan bagaimana kita seharusnya melakukan amar ma’ruf nahi
munkar.

C. Bentuk-bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar


1. Dengan senjata, Islam juga menyerukan untuk mengangkat senjata jika hal
tersebut benar benar memungkinkan Apabila masyarakat tidak mampu melawan
tirani dan kezhaliman serta kediktatoran maka tidak ada alasan baginya untuk
mengangkat senjata atau paling tidak hijrah dari kampung mereka dan tidak ada
alasan.
2. Dengan politik Perjuangan dengan menggunakan kekuatan politik dalam suatu
negara dikemas berbagai bentuk diantaranya adalah dalam bentuk wadah atau
membentuk kelompok atau kekuatan politik yang disebut dengan partai. Yusuf
Qordhawi mengatakan “bahwa partai suatu wadah bagi umat untuk mengatakan
“tidak” atau “kenapa”.
3. Dengan dakwah Secara bahasa, dakwah berarti memanggil, mengundang, minta
tolong kepada, berdo‟a, memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah dengan
perkataan dan perbuatan , dan amal.
4.

21
FITNAH AKHIR ZAMAN

Fitnah maknanya adalah cobaan dan ujian. Di akhir zaman akan bermunculan
berbagai macam fitnah yang semakin beragam dan semakin berat. Sehingga manusia
yang berada pada zaman tersebut akan merasakan ujian kehidupan yang tidak ringan.

Di antara fitnah yang muncul di akhir zaman adalah :

1. Banyaknya Praktek Kesyirikan

Kesyirikan merupakan dosa besar yang terbesar. Semakin jauhnya manusia dari
masa kenabian, menjadikan manusia semakin berani menyelisihi petunjuk Nabi a.
Sehingga pelan-pelan manusia akan terseret ke dalam jurang kesyirikan tanpa ia sadari.
Allah q berfirman;

”Maka hendaklah takut orang-orang yang menyelisihi perintah Rasul mereka akan
ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.”

2. Banyak Terjadi Perpecahan

Di akhir zaman akan muncul perpecahan di kubu kaum muslimin. Sehingga


dengan perpecahan tersebut akan mengurai kekuatan kaum muslimin dan akan banyak
energi yang terbuang. Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a
bersabda;

“Dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan.”

3. Banyaknya Pembunuhan

Di akhir zaman nyawa manusia menjadi murah harganya. Terkadang karena


permasalahan yang sepele darah ditumpahkan. Selain itu pula banyak terjadi
peperangan di akhir zaman. Diriwayatkan dari Abu Hurairah i, bahwa Rasulullah a
bersabda;

22
“Tidak akan terjadi Hari Kiamat hingga banyaknya ‘Al-Harju.’” Para sahabat bertanya,
”Apa yang dimaksud dengan ’AlHarju,’ wahai Rasulullah?” Rasulullah a bersabda,
”Pembunuhan-pembunuhan.”

4. Munculnya Syubhat (Kesamaran)

Di akhir zaman banyak tulisan dan buku-buku. Di satu sisi ini merupakan
kenikmatan dan kemudahan. Namun disisi lain, jika tulisan dan buku-buku tersebut
tidak disusun berdasarkan sumber rujukan yang benar, maka justru akan menimbulkan
syubhat (kesamaran) bagi pembacanya. Sehingga akan menjadi samar pula antara
kebenaran dengan kebatilan. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud y, bahwa
Rasulullah a bersabda;

”Sesungguhnya
dihadapan Hari Kiamat
(akan terjadi); memberi
salam hanya kepada
orang khusus.
Tersebarnya
perdagangan hingga seorang wanita membantu suaminya di dalam berdagang.
Terputusnya silaturrahim, saksi palsu, disembunyikannya saksi yang benar.

5. Tersebarnya fitnah Wanita

Jumlah wanita di akhir zaman mengalahkan jumlah laki-laki. Dan banyak di


antara mereka yang tidak mengerti bagaimana seharusnya berhijab secara syar’i,
sehingga akan menimbulkan fitnah yang besar bagi kaum laki-laki. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah i, bahwa Rasulullah a bersabda;

“Sepeninggalku tidak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada
(fitnahnya) wanita.”

23
6. Terbukanya Lumbung-lumbung Harta

Perhatian utama sebagian besar manusia akhir zaman adalah harta. Hal inilah
yang menjadikan maraknya perdagangan di akhir zaman. Padahal bukanlah kefakiran
yang ditakutkan oleh Rasulullah a akan menimpa umat ini, akan tetapi yang ditakutkan
oleh Rasulullah a adalah ketika dibukakannya lumbung harta, sehingga manusia akan
berlomba-lomba untuk memperebutkannya.

KIAT MENGHADAPI FITNAH AKHIR ZAMAN

Ada beberapa kiat dalam menghadapi fitnah akhir zaman, antara lain :

1. Hadir Dalam Majelis Ilmu

Di antara cara untuk menjaga konsistensi iman di akhir zaman adalah dengan
menghadiri majelis-majelis keilmuan. Karena di dalam majelis ilmu seorang akan
ditunjukkan kepada jalan kebenaran dan kebaikan, dan ia akan dibimbing di atasnya. Di
dalam majelis ilmu seorang dimotivasi untuk melakukan ketaatan dan menjauhi
kemaksiatan. Sehingga dengan demikian diharapkan keimanannya akan terus kontinu
dan konsisten. Karena demikian pentingnya duduk dalam majelis ilmu, sehingga ‘Umar
bin Khaththab y pernah berkata; ”Sesungguhnya seorang keluar dari rumahnya dengan
membawa dosa sebesar gunung Tihamah. Jika mereka mendengarkan ilmu, (maka) ia
akan takut kemudian akan bertaubat. (Dan) ia kembali ke rumahnya dalam keadaan
tidak berdosa lagi. Maka janganlah engkau berpisah dari majelis para ulama’.”

2. Sibukkan Diri Dengan Ibadah dan Amalan Kebaikan

Dengan menyibukkan diri dengan ibadah dan amal kebaikan akan lebih bermanfaat bagi
seorang muslim untuk kehidupannya di dunia dan di akhirat. Dan seorang yang
menyibukkan dirinya dengan kebaikan, maka ia tidak akan mempunyai waktu untuk
melakukan keburukan. Dengan demikian, hari-harinya akan terisi dengan hal-hal
kebaikan dan ketaatan. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah ia berkata, bahwa Rasulullah
a bersabda;

“Bersegeralah untuk beramal (sebelum


datangnya) fitnah-fitnah seperti potongan

24
malam yang gelap. Pagi harinya seorang masih beriman, namun sore harinya ia telah
kafir. Atau sore harinya seorang masih beriman, namun pagi harinya ia telah kafir. Ia
menjual agamanya dengan sedikit bagian dari dunia.”

3. Mejauhi Berbagai Macam Syubhat dan Syahwat

Hati manusia itu lemah, sedangkan syubhat menyambar-nyambar.Sebagaimana


perkataan Imam Adz-Dzahabi 5, menukil perkataan imam-imam salaf;

“Hati itu lemah


dan syubhat itu
menyambar-nyambar.”

Sehingga barangsiapa yang menjauhkan diri dari syubhat, maka ia telah


menyelamatkan agamanya.

4. Senantiasa Berdoa Kepada Allah

Hendaklah seorang muslim berdoa kepada Allah q agar diselamatkan dari berbagai
fitnah kehidupan dan dijadikan hatinya senantiasa istiqamah dalam kebenaran dan
ketaatan. Karena hati manusia berada di antara Jari-jemari Allah q, maka Allahlah yang
mampu memberikan hidayah kepada hati tersebut agar tetap istiqamah di atas kebenaran
dan kebaikan, atau memalingkanya kepada kesesatan –wal’iyadzubillah.- Dan
hendaknya seorang muslim juga memohon perlindungan kepada Allah q dari fitnah
kehidupan. Di antara doanya adalah :

“Ya Allah, aku berlindang kepada-Mu


dari adzab jahannam, dari adzab kubur,
dari fitnah hidup dan mati, dan dari
keburukan fitnah Dajjal.”

25
26
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.walisongo.ac.id/6900/3/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjNtoa8rsztAhUHSX0KHXmEDqQQFjAAegQIA
RAB&usg=AOvVaw1hOFdWRAQOcT_cW6sbs80x
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/pdf/294951399.pdf&
ved=2ahUKEwjOvOaNsMztAhWVA3IKHZQuAUQQFjAAegQIARAB&usg=
AOvVaw0_okDGPK8peZLe4G-AKRYs
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BA
B21413344023.pdf&ved=2ahUKEwjNtoa8rsztAhUHSX0KHXmEDqQQFjABe
gQIDxAB&usg=AOvVaw2ABXz4EfQrYl7K4Wg21nEM&cshid=16079110949
63
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://pusdikmin.com/perpus/file/Dr.
%2BMarzuki,%2BM.Ag_.%2B%2BBuku%2BPAI%2BUNY%2B-%2BBAB
%2B3.%2BKonsep%2BAgama
%2BIslam.pdf&ved=2ahUKEwjOvOaNsMztAhWVA3IKHZQuAUQQFjADeg
QIBRAB&usg=AOvVaw2sgVFjOgCXrTeMpUbm7JSq&cshid=160791140413
8
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/13523/5/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwix8e3_sMztAhWEfH0KHS5xDY8QFjAAegQIA
RAB&usg=AOvVaw3mnr1NuVmzYdFmp_k7STeV
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.radenintan.ac.id/7524/1/SKRIPS
ILENGKAP.pdf&ved=2ahUKEwix8e3_sMztAhWEfH0KHS5xDY8QFjACegQ
IEBAB&usg=AOvVaw1Au8LSwtJt51-focGpMC3z&cshid=1607911505197
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/IJIEM/article/download/7121/3976&ved=2ahUKEwie_p

27
OuscztAhUI4HMBHc1dAd4QFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw19pCVWl7ydv
jXAGg3FP2QZ&cshid=1607911583216
 https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.iai-
tribakti.ac.id/index.php/intelektual/article/download/811/606&ved=2ahUKEwie
_pOuscztAhUI4HMBHc1dAd4QFjACegQICxAB&usg=AOvVaw1t4GNsMS4x
w2prrI5YIOEt&cshid=1607911583216
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/una/article/do
wnload/15193/pdf&ved=2ahUKEwjt4Obh-
cztAhUScCsKHZLTAQgQFjABegQIFBAB&usg=AOvVaw3J0E8PEwNPuIr3
DHQXomjO
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uin-suska.ac.id/3908/4/BAB
%2520III.pdf&ved=2ahUKEwjt4Obh-
cztAhUScCsKHZLTAQgQFjADegQIBBAB&usg=AOvVaw3GgNOnWAPNC
oL7VKleGdKW
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/3712
0-ID-hubungan-sains-dan-agama-rekonstruksi-citra-islam-di-tengah-ortodoksi-
dan-perkem.pdf&ved=2ahUKEwjt4Obh-
cztAhUScCsKHZLTAQgQFjAFegQIFhAB&usg=AOvVaw2palKbqOEb1qUTv
iyD56iQ&cshid=1607931084460
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.jurnalfai-
uikabogor.org/index.php/mizan/article/download/122/38&ved=2ahUKEwjrx6i9-
sztAhVNH7cAHTHFA7UQFjACegQIDRAB&usg=AOvVaw0KdtQ6Qx6VSG
2jWfguhWyG
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/2589
41-alternatif-penegakan-hukum-dalam-perspek-
98c549bd.pdf&ved=2ahUKEwiYqtrw-sztAhUBA3IKHX-
fDYoQFjABegQIAxAJ&usg=AOvVaw1bCR8fFP6x_1syUzcXzLke

28
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/downlo
ad/170/108&ved=2ahUKEwiY3rTg-
sztAhX3qksFHYrKAtIQFjAKegQICBAK&usg=AOvVaw3bCgAra3eV_VFB2
PPJomCx&cshid=1607931343275
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/library/library-
islam/knowledge/AmarMa
%27ruf_NahiMunkar.pdf&ved=2ahUKEwiVsen8_8ztAhUbgtgFHbDpACEQFj
AAegQIARAB&usg=AOvVaw2hDK4Rzlkf5Ux_HwvEo9Qx
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/10766/5/BAB
%25202.pdf&ved=2ahUKEwiVsen8_8ztAhUbgtgFHbDpACEQFjADegQIBBA
B&usg=AOvVaw1YvbOXh-8Hf0-uBUvG6h6_&cshid=1607932734518
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.uinsuska.ac.id/16222/8/8.%2520
BAB
%2520III__2018301JS.pdf&ved=2ahUKEwiVsen8_8ztAhUbgtgFHbDpACEQF
jAMegQIBhAB&usg=AOvVaw02r2iBN01hTGzzl4C4HoHC&cshid=16079327
72346
 https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://albayyinatulilmiyyah.files.wordpress.com/
2015/03/110-fitnah-akhir-zaman-
pdf.pdf&ved=2ahUKEwit7fSUgc3tAhVd4XMBHU07DC0QFjAAegQIARAB&
usg=AOvVaw0V9NM4c4P6jv0SiUJ5EtG4

29

Anda mungkin juga menyukai