Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ulasan tema
keislaman tepat pada waktunya
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabatnya, dan pengikutnya yang senantiasa istiqomah sampai
akhir zaman
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Taufik Ramdani,
S.Th.I., M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islamatas
bimbingannya. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi
baik yang tulus dan ihklas kepada bapak. Amiin ya rabbal alamiin
Besar harapan penulis tugas ini akan memberi manfaat untuk para pembaca guna
menambah wawasan terkait “Iman, Islam, dan Ihsan”
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu penulis pun menyadari bahwa tugas
yang telah penulis susun dan kemas ini masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis
membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan
mendatang. Dan apabila di dalam tugas ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak
berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
ii
DAFTAR ISI
iii
I. Iman, Islam, dan Ihsan
Dasar agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Tiap-tiap
tingkatan memiliki rukun rukun yang membangunnya. Jika Islam dan Iman disebut
secara bersamaan, maka yang dimaksud Islam adalah amalan-amalan yang tampak
(lahir) dan mempunyai lima rukun. Sedangkan yang dimaksud Iman adalah
amalamal batin yang memiliki enam rukun. Dan jika keduanya berdiri sendiri-
sendiri, maka masing-masing menyandang makna dan hukumnya tersendiri. Ketiga
konsep di atas, yaitu islam, iman dan ihsan telah menjadi pokok ajaran agama Islam
sendiri yang juga sangat berperan penting dalam proses pendidikan Islam.
1
(fi’il), “ “ اناميا – نمؤي – نماyang mengandung beberapa arti yaitu percaya,
tunduk, tentram dan tenang. Imam Al-Ghazali memaknakannya dengan
kata tashdiq ( ) قيدصتالyang berarti “pembenaran”. Pengertian Iman adalah
membenarkan dengan hati, diikrarkan dengan lisan dan dilakukan dengan
perbuatan. Iman secara bahasa berasaldari kata Asman-Yu’minu limaanan
artinya meyakini atau mempercayai. Pembahasan pokok aqidah Islam
berkisar pada aqidah yang terumuskan dalam rukun Iman, yaitu:
1) Iman kepada Allah
2) ImankepadaMalaikat-Nya
3) Imankepadakitab-kitab-Nya
4) Iman kepada Rasul-rasul-Nya
5) Iman kepada hari akhir
6) ImankepadaTakdir Allah
c. Ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi`il) yaitu : – نسحا ن
– نسحي اسحاartinya: ( نسحال لعفPerbuatan baik). Para ulama
menggolongkan Ihsan menjadi 4 bagian yaitu:
1) Ihsan kepada Allah
2) Ihsan kepada diri sendiri
3) Ihsan kepada sesama manusia
4) Ihsan bagi sesama makhluk
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ihsan memiliki satu rukun
yaitu engkau beribadah kepada Allah swt seakan-akan engkau melihat-Nya,
jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini
berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Umar bin al – Khaththab
Radhiyallahu ‘anhu dalam kisah jawaban Nabi saw kepada Jibril ketika ia
bertanya tentang ihsan, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
ك ن أ ك هلال د ب عت ن أ ه نِإ ف ها رت ن كت مل نِإ ف ها رت
كا ر ي
“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila
engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”
2
2. Korelasi Islam, Iman dan Ihsan
Secara teori iman, Islam, dan ihsan dapat dibedakan namun dari segi prakteknya
tidak dapat dipisahkan. Satu dan lainnya saling mengisi, iman menyangkut
aspek keyakinan dalam hati yaitu kepercayaan atau keyakinan, sedangkan Islam
artinya keselamatan,kesentosaan, patuh, dan tunduk danihsan artinya selalu
berbuat baikkarena merasa diperhatikan oleh Allah.
Beribadah agar mendapatkan perhatian dari sang Khaliq, sehingga dapat
diterima olehnya. Tidak hanya asal menjalankan perintah dan menjauhi
laranganNya saja, melainkan berusaha bagaimana amal perbuatan itu bisa
bernilai plus dihadapan-Nya. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas
kedudukan kita hanyalah sebagai hamba, budak dari Tuhan, sebisa mungkin kita
bekerja, menjalankan perintah-Nya untuk mendapatkan perhatian dan ridhoNya.
Inilah hakikat dari ihsan.
3
:َقَال، َُُيصَُ دِقه َ جََ بْنا َ َل هُ يَسْأ َلهَُُ َو ِ ف َع، َص َد ْقت
َ : س ِب ْيالً قَا َل َ طََ عْتَ إ ِلََ ْي ِه َ ِإ ِن اسْت
: ان قَا َل ِ ْ ع ِن
ِ اإل ْي َم َ بر َْنِي ِ ََأخ ْ َف
قَا َل.ِش ِره َ اآلخ ِر َوتؤْ َُ ِمنَ بِ ْالقَ َد ِر َخي ِْر ِه َو
ِ س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم
ُ أنََ تؤْ َُ ِمنَ بِاهللِ َو َمالئ َِكََ ت ِه َِ َو ُكتبُ ِه َِ َو ُر
ْ
إن َْ ل ْمََ تكَ َُ ْن
ِ َترََ اهُ ف
َ ََ َّهللا كَأنَك
َ َُتعََ ب َد ْ : قَا َل،ان
ْ ََأن ِ سَ ْع ِن اْ ِإلح
َ ِ بر َْني ْ َ قَا َل ف، َص َد ْقت
ِ ََأخ َ
.َِ عََ لَ َم ِمنَ السَّائ ِل َ َما ْال َم ْسؤ ُْو ُل:َ قَال،ع ِة
ْ ع ْن َها بِأ َ بر َْنِي
َ ع ِن السَّا ْ َ ف:َ قَال. َيرََ اك
ِ ََأخ َ ََُّترََ اهُ فَإنِه
َ
ُ أنََ ت ِلََ َد ْاْل َمََ ة
ْ قَا َل،اراتهََِ ا َ ع ْن
َ ََأم َ ِ بر َْني ْ َقَا َل ف
ِ ََأخ
َ ث َّمَُ ا ْن،ان
ََ َطلق ْ طََ َاو ْلوَُ نَ فِي ْال
ِ َبنَُي َ َاء يت
ِ ش َ عرَُ اةَ ْال َعالَةَ ِر
َّ عا َء ال َ ترََ ى ْال ُحفاَةَ ْال ْ َر بَّتهَََ ا َو
َ ََأن
ث َّمَُ قَا َل،ف لَََ بث َِْتُ َم ِليًّا
ج ب ِْر ْي ُل أتَـا َ ُك ْم ِِّ َ قَا َل ف. عََ لَ َم
ِ ُإنََ ه ُ هللاُ َو َر: ُع َم َر أتَ ْدََ ِري َم ِن السَّائ ِل َِ ؟ قل َُْت
ْ س ْولهَُُ أ ُ يَا:
. يعُ ِلََ ُم ُك ْم ِديْنكَ َُ ْم
[مسلم ]رواه
Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang
mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua
lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya
berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak
ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi
haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku
tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-
4
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda
benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau
bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia
berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “
Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku
tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya
dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala
domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu
berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah
engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “.
Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud)
mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Muslim)
5
e. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap
kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya
sebagaimana seorang tuan memperlakukan hambanya.
f. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya
sepanjang tidak ada kebutuhan.
g. Didalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang
mengetahuinya selain Allah ta’ala.
h. Didalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis
ilmu.
6
II. Islam dan Sains
Hubungan antara Islam dan sains dapat diketahui melalui banyak
sudut pandang. Keduanya ini mempunyai pengaruh pada manusia, di
antaranya: Islam dan Sains sama-sama memberikan kekuatan, sains
memberi manusia peralatan dan mempercepat laju kemajuan, Islam
menetapkan maksud tujuan upaya manusia dan sekaligus mengarahkan
upaya tersebut. Sains membawa revolusi lahiriah (material), Islam
membawa revolusi batiniah (spiritual). Sains memperindah akal dan
pikiran, Islam memperindah jiwa dan perasaan. Sains melindungi manusia
dari penyakit, banjir, badai, dan bencana alam lain. Islam melindungi
manusia dari keresahan, kegelisahan dan rasa tidak nyaman. Sains
mengharmoniskan dunia dengan manusia dan Islam menyelaraskan
dengan dirinya.
Seiring berkembangnya zaman, Eropa modern membangun sebuah
sistem yang realistis, bahwa pengalaman yang diungkapkan dengan
menggunakan akal saja tidak mampu memberikan semangat yang ada
dalam keyakinan hidup, dan ternyata keyakinan itu hanya dapat diperoleh
dari pengetahuan personal yang bersifat spiritual.
Hal inilah yang kemudian membuat akal semata tidak memberikan
pengaruh pada manusia, sementara agama selalu meninggikan derajat orang
dan mengubah masyarakat.
Dasar dari gagasan-gagasan tinggi kaum muslim adalah wahyu, Bagi
intelektual muslim, basis spiritual dari kehidupan adalah tentang keyakinan.
Demi keyakinan inilah seorang muslim yang kurang tercerahkan pun dapat
mempertaruhkan jiwanya.
Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang bersumber langsung dari Allah
telah memberikan informasi-informasi tentang alam semesta, khususnya
yang berhubungan dengan matahari, bulan dan bumi. Ada 20 ayat yang
menyebut kata matahari, dan ada 463 ayat yang menyebut kata bumi serta
ada 5 ayat yang menyebut kata bulan. Belum lagi ayat yang menjelaskan
7
tentang langit, pergantian siang dan malam, serta ayat yang menyebut
tentang bintang-bintang.
Dalam hal ini Islam secara terang melalui al-Qur’an mendorong
umatnya untuk senantiasa melakukan pembaharuan di berbagai aspek
kehidupan. Sebab dengan mempelajari dan mengembangkan sains (ilmu
pengetahuan) umat Islam dapat mencapai kesadaran akan keagungan Allah.
dan sains dapat mengharmoniskan dunia dengan manusia, dan Islam
menyelaraskan dengan dirinya.
8
sains adalah keadaan atau fakta mengetahui. Sains juga sering
digunakan dengan arti pengetahuan scientia.
9
makna universal yang mengarahkan evolusi masyarakat manusia dengan
berbasiskan rohani.”
Mengingat hal tersebut, Eropa modern membangun sebuah sistem
yang realistis, bahwa pengalaman yang diungkapkan dengan
menggunakan akal saja tidak mampu memberikan semangat yang ada
dalam keyakinan hidup, dan ternyata keyakinan itu hanya dapat
diperoleh dari pengetahuan personal yang bersifat spiritual. Hal inilah
yang kemudian membuat akal semata tidak memberikan pengaruh pada
manusia, sementara agama selalu meninggikan derajat orang dan
mengubah masyarakat.
Dasar dari gagasan-gagasan tinggi kaum muslim adalah wahyu,
wahyu berperan menginternalisasi (menjadikan dirinya sebagai bagian
dari karakter manusia dengan cara manusia memperlajarinya)
aspekaspek lahiriahnya sendiri. Bagi intelektual muslim, basis spiritual
dari kehidupan adalah tentang keyakinan. Demi keyakianan inilah
seroang muslim yang kurang tercerahkan pun dapat mempertaruhkan
jiwanya.
Will Durant (Penulis History of Civilization) pernah mengatakan:
Harta itu membosankan, akal dan kearifan hanyalah sebuah cahaya redup
yang dingin. Hanya dengan cintalah kelembutan yang terlukiskan dapat
menghangatkan hati.
Bisakah sains dan agama saling menggantikan posisi
masingmasing? Pengalaman sejarah telah menunjukkan bahwa akibat
dari memisahkan keduanya telah membawa kerugian yang tidak dapat
ditutup. Agama harus dipahami dengan perkembangan sains, sehingga
terjadi pembaruan agama dari cengkrama mitos-mitos. Agama tanpa
sains berakhir dengan kemandekan. Sehingga apabila agama tanpa
sains hanya akan dijadikan alat orang-orang munafik mencapai
tujuannya.
Sains tanpa agama bagaikan lampu terang yang dipegang pencuri
yang membantu pencuri lain untuk mencuri barang berharga di tengah
10
malam. Atau bahkan sains tanpa agama adalah pedang tajam ditangan
pemabuk yang kejam.
11
bidang filsafat, akan tetapi juga dalam bidang Fiqh. Bahkan kitab fiqih
karangannya, yakni Bidayatul Mujtahid dipakai sebagai rujukan umat
Islam di berbagai Negara.
Begitu tingginya nilai ilmu dalam peradaban manusia, Allah
menegaskan dalam al-Qur‘an bahwa Dia akan meninggikan derajat
orang-orang yang berilmu dan beriman sebagaimana dalam Al
Mujadalah ayat 11, Allah Berfirman:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
12
bersamasama bumi berputar mengelilingi matahari. Sedangkan
matahari hanyalah berputar mengelilingi sumbunya saja.
13
Selain itu, ada juga kajian yang telah menafsirkan ayat al-Qur’an
yang memiliki kesesuaian dengan ilmu geologi yang ditulis oleh Izzatul
Laila. Ia mengatakan bahwa lempeng-lempeng litosfer bergerak dan
saling berinteraksi satu sama lain. Pada tempat-tempat tertentu saling
bertemu dan pertemuan lempengan ini menimbulkan gempa bumi.
Sebagai contoh adalah Indonesia yang merupakan tempat pertemuan
tiga lempeng: Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia. Bila dua lempeng
bertemu maka terjadi tekanan (beban) yang terus menerus. Dan bila
lempengan tidak tahan lagi menahan tekanan (beban) maka lepaslah
beban yang telah terkumpul ratusan tahun itu, akhirnya dikeluarkan
dalam bentuk gempa bumi. Sebagaimana termaktub dalam Surat
alZalzalah, 99: 1–4:
“Apabila bumi ‘digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).’
14
.
15
III. Islam dan Penegakan Hukum
Penegakan hukum dalam konteks law enforcement sering diartikan
dengan penggunaan force (kekuatan) dan berujung pada tindakan represif.
Dengan demikian penegakan hukum dalam pengertian ini hanya
bersangkutan dengan hukum pidana saja. Pengertian penegakan hukum itu
dalam arti luas secara represif, maupun preventif. Konsekuensinya
memerlukan kesadaran hukum secara meluas pula baik warga negara, lebih-
lebih para penyelenggara negara terutama penegak hukumnya. Adapun
penegak hukum meliputi instrumen administratif yaitu pejabat administratif
di lingkungan pemerintahan. Sedangkan dalam lingkungan pidana
dimonopoli oleh negara melalui alat-alatnya mulai dari kepolisian,
kejaksaan dan kehakiman sebagai personifikasi negara. Penegakan hukum
saja tidaklah cukup tanpa tegaknya keadilan. Karena tegaknya keadilan itu
diperlukan guna kestabilan hidup bermasyarakat, hidup berbangsa dan
bernegara. Tiap sesuatu yang melukai rasa keadilan terhadap sebagian dari
masyarakat bisa mengakibatkanrusaknya kestabilan bagi masyarakat
keseluruhan, sebab rasa keadilan adalah unsur fitrah kelahiran seseorang
sebagai manusia.
16
Berbagai masalah hukum, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga,
pungutan liar, penistaan agama, hingga korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) datang silih berganti. Diperlukan kecepatan dalam
menyelesaikannya. Jika lamban, satu masalah belum selesai maka akan
tumbuh masalah baru yang lebih banyak dan pelik.
Kedua, tipologi hakim. Rasulullah SAW bersabda, "Hakim itu ada tiga, dua
di neraka dan satu di surga. Seseorang yang menghukumi secara tidak benar,
17
padahal ia mengetahui mana yang benar maka ia masuk neraka. Seorang
hakim yang bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia maka ia masuk
neraka. Dan, seorang hakim yang menghukumi dengan benar maka ia masuk
surga." (HR Tirmidzi).
Oleh karena itu, kita sangat menaruh hormat kepada setiap aparat penegak
hukum yang masih tegar dan setia membela kebenaran dan keadilan.
Wallahu a'lam.
18
IV. Kewajiban Menegakkan Amar Makruf dan Nahi Munkar
Amar makruf nahi mungkar (bahasa Arab: األمر بالمعروف والنهي
عنالمنكر, al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-l-munkar) adalah sebuah frasa
dalam bahasa Arab yang berisi perintah menegakkan yang benar dan
melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik, perintah ini dianggap wajib
bagi kaum Muslim. "Amar makruf nahi mungkar" telah dilembagakan di
beberapa negara, contohnya adalah di Arab Saudi yang memiliki Komite
Amar Makruf Nahi Mungkar (Haiʾat al-amr bi-l-maʿrūf wa-n-nahy ʿani-
lmunkar). Di kekhalifahan-kekhalifahan sebelumnya, orang yang
ditugaskan menjalankan perintah ini disebut muhtasib. Sementara itu, di
Barat, orang-orang yang mencoba melakukan amar makruf nahi mungkar
disebut polisi syariah. Dalil amar ma'ruf nahi munkar adalah pada surah
Luqman, yang berbunyi sebagai berikut:
17) ”
عن ا
ِ اس ت أ م رو ن بِا ل م ع روفِ وت ن ه و ن ِ َّخر ج ت لِلنِ كنت م خ ي ر أ َّم ٍة أ
ب ل كا
ِ ا ِت
ك ل ا ل ه أ ن م ءا و ول هلل
ِ ِا ب ن و ن ِؤم وت كر
ِ من ل
يرا ل هَّ م ِم ن ه م ا ل م ؤمِ ن و ن وأ كث ره م ا لف اسِق و ً ن خ
ن
19
Ada 73 golongan yang disebutkan dalam sebuah hadis yang akan selamat
di hari akhir. Riwayat hadis tersebut sangat terkenal di antara umat Islam
dan sering disampaikan dalam majelis-majelis taklim.
Riwayat hadis tersebut, yaitu dari Imam Thabrani, Orang- orang
Yahudi bergolong-golong terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, orang
Nasrani bergolong- golong menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku
(kaum Muslimin) akan bergolong-golong menjadi 73 golongan. Yang
selamat dari padanya satu golongan dan yang lain celaka.
"Kita umat Islam punya misi, yaitu memerintahkan amar makruf nahi
mungkar dan melarang kemungkaran dan beriman kepada Allah, kata
Ustaz Sof yan.
20
Sebaliknya, menurut Ustaz Sofyan, umat Islam yang membiarkan
terjadinya kemungkaran, dia pun akan mendapatkan imbalannya berupa
keburukan. Ia mengatakan, hal tersebut sudah d ijelaskan dalam Alquran
surah al-Maidah ayat 79, Mereka satu sama lain selalu tidak melarang
tindakan mungkar yang mereka perbuat.
Dalam posisi ini, melaksanakan amar makruf nahi mungkar jelas sangat
dibutuhkan. Tujuannya, agar dosa seseorang tidak bertambah akibat
dampak buruk dari ketidakmampuan menggu- nakan medsos. Menurut
Ustaz Sof yan, perintah amar makruf nahi mungkar bentuk kasih sayang
Allah kepada manusia.
21
V. Fitnah Akhir Zaman
1. Kiamat Shugra (kecil), yaitu matinya setiap manusia dan bisa pula
bencana-bencana alam
2. Kiamat Kubra (total), yaitu dihancurkan dan diakhirinya seluruh fisik dan
hukum dunia fana
22
A. Waspada Fitnah Akhir Zaman
Salah satu tanda kecil akan datangnya kiamat adalah mun culnya
berbagai macam fitnah (ujian) yang menghantam kaum Muslim dari
berbagai sisi. Di antara fitnah akhir zaman itu ditimbulkan oleh kaum
khawarij. Pertanyaannya, siapakah kaum khawarij itu?
23
mencuri pun adalah kafir. Begitu pula dengan Muslim yang berzina, juga
disebut kafir dan keluar dari Islam oleh mereka,kata Ustaz Muhtarom.
Ciri lain dari kaum kahwarij adalah me reka menyatakan diri keluar
dari pemerintahan yang sah yang dipimpin oleh kaum Muslim.Tidak hanya
itu, mereka juga tidak segan-segan menghalalkan darah kaum Muslim yang
tidak sepemahaman dengan mereka.
24
khawarij generasi ter akhir kelak akan menjadi pengikut Dajjal. Akan
muncul sekelompok manusia dari arah timur, yang membaca Alquran, tapi
tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali generasi mereka putus,
muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama
Dajjal, (HR Thabrani dan Ahmad).
25
Besar. Dajjal akan menapaki muka bumi dengan menyebarkan kerusakan di
mana-mana. Makhluk ini akan meneror orang-orang beriman serta
mengalihkan mereka agar kufur kepada Allah.
Allah SWT menurunkan wahyu-Nya kepada Nabi SAW saat itu. Wahyu
yang dimaksud ialah surah al-Mu'min (disebut pula surah Gafir) ayat 56.
Artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat
Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam
dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan
mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia
Maha Mendengar, Maha Melihat."
26
Ayat itu sebagai peringatan dari Allah kepada mereka yang seolah-olah
mengetahui perihal Dajjal sehingga merasa tinggi hati. Padahal,
pengetahuan tentang Dajjal hanya Allah Yang Mahamengetahui.
Nabi SAW kemudian diperintahkan-Nya untuk memohon perlindungan
kepada Allah dari kejahatan Dajjal. Rasul SAW juga bersabda kepada
kaumnya, “Sungguh, penciptaan langit dan bumi jauh lebih hebat
dibandingkan penciptaan seorang manusia seperti Dajjal.”
Tentang siapa yang dimaksud oleh ayat ini, dari Ka’ab bin Ahbar
diriwayatkan, “Mereka adalah orang-orang Yahudi. Ayat ini sebagai
respons terhadap mereka yang menunggu-nunggu informasi tentang
Dajjal.”
27
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/intelektual
Restiana Mustika Sari dan Yudi Setiadi: Keselarasan Islam dan Sains | 1
www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie.
Muslih, M. “Sains Islam Dalam Diskursus Filsafat Ilmu.” Kalam: Jurnal Studi
Agama dan Pemikiran Islam 8, no. 1 (2014): 1.
https://doi.org/10.24042/klm.v8i1.162.
Hambali, Slamet. “Astronomi Islam Dan Teori Heliocentris Nicolaus
Copernicus.” Al-Ahkam 23, no. 2 (2013): 225
https://muslim.or.id/425-islam-iman-ihsan.html
https://republika.co.id/berita/qcjm5u366/islam-iman-dan-ihsan-tak-bisadipisahkan
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/11/25/oh6pth313-4-
pesanrasulullah-untuk-penegak-hukum
Mizan; Jurnal Ilmu Syariah, FAI Universitas Ibn Khaldun (UIKA) BOGOR
Vol. 1 No. 2 (2013), pp. 143-148
https://www.academia.edu/31651189
https://id.wikipedia.org/wiki/Amar_makruf_nahi_mungkar
https://republika.co.id/berita/peojie313/menegakkan-amar-makruf-nahi-mungkar
https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukumislam.html
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/18/04/27/p7tntb313waspadai-fitnah
https://id.wikipedia.org/wiki/Akhir_zaman#Islam
28
https://republika.co.id/berita/q82csz458/kisah-orang-yahudi-
menunggukedatangan-dajjal
LAMPIRAN
Lampiran 1
صلَّى س ِع ْن َد َر ُ
س ْو ِل هللاِ َ أيََ ضا ً قَا َل َ :
بي َْ َ
نمََ ا نحََْ نُ ُج ْلوَُ ٌ ع ْنهُ ْ
ي هللاُ َ
ض َ ََ ََ ْن ُ
ع َم َر َر ِ
س َوا ِد
ش ِد ْي ُد َ
ب َ
ض الث يََِ ا ِ علَ ْينَا َر ُج ٌل َ
ش ِد ْي ُد َبيا َ ِ سل َّمََ ذاَتَ َي ْو ٍم ِإ ْذ َ
طل َعََ َ عل ْيََ ِه َو َ
هللاُ َ
لسََ إ ِلََ ى النَّ ِ
ب فرََ َ ،والَ يَ ْع ِرفهَُُ ِمنا َّ أ َحََ دٌَ ،حت َّ
ى َج َ الس ِ
َّ علَ ْي ِه أثَ ُرََ ش ْع ِر ،الَ َ
يرَُ ى َ ال َّ
أسََ نَ َد ُر ْكبَت ْيََ ِه إ ِلََ ى ُر ْكبَت ْيََ ِه
ي ِ صلى هللا عليه وسلم فَ ْ
ع ِن اْ ِإلس ِ
ْالمََ ،فَقَا َل َر ُ
س ْو ُل هللاِ صلى بر َْنِي َ
أخََ ِ علَى ِ
فخََ َذ ْي ِه َوقَالَ :يَا ُم َح َّمد ْ ض َع َكفَّ ْي ِه َ
َو َو َ
س ْو ُل الل ِه أنََ الَ إ ِلََ َه ِإالَّ هللاُ َو َّ
أنََ ُم َح َّمدًا َر ُ تش َْ َه َد ْ هللا عليه وسلم :اْ ِإل ِسال ُمََ ْ
أنََ َ
مسلم[ ]رواه
29
30