Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PROSES MENUA

OLEH :

JENI FITRIA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES HORIZON

KARAWANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Lansia
Masa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara 65-75 tahun (Potter
& Perry, 2005).
Pengertian Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan
fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubaha dalam hidup. Sebagai mana di
ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi
dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas
dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi
manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam
setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya
(Darmojo, 2004 dalam Psychologymania, 2013)

B. Proses Menua
Proses menua suatu proses yang wajar, bersifat alami dan pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).

C. Teori Proses Menua


1. Teori radikal bebas
Radikal bebas merupakan contoh produk sampah metabolisme yang
dapat menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi. Normalnya
radikal bebas akan dihancurkan oleh enzim pelindung, namun
beberapa berhasil lolos dan berakumulasi di dalam organ tubuh.
Radikal bebas yang terdapat di lingkungan seperti kendaraan bermotor,
radiasi, sinar ultraviolet, mengakibatkan perubahan pigmen dan
kolagen pada proses penuaan. Radikal bebas tidak mengandung DNA.
Oleh karena itu, radikal bebas dapat menyebabkan gangguan genetik
dan menghasilkan produk-produk limbah yang menumpuk di dalam
inti dan sitoplasma. Ketika radikal bebas menyerang molekul, akan
terjadi kerusakan membran sel; penuaan diperkirakan karena
kerusakan sel akumulatif yang pada akhirnya mengganggu fungsi.
Dukungan untuk teori radikal bebas ditemukan dalam lipofusin, bahan
limbah berpigmen yang kaya lemak dan protein. Peran lipofusin pada
penuaan mungkin kemampuannya untuk mengganggu transportasi sel
dan replikasi DNA. Lipofusin, yang menyebabkan bintik-bintik
penuaan, adalah dengan produk oksidasi dan oleh karena itu
tampaknya terkait dengan radikal bebas.
2. Teori cross-link
Teori cross-link dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen
dan elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama
meningkatkan regiditas sel, cross-linkage diperkirakan akibat reaksi
kimia yang menimbulkan senyawa antara molekul-molekul yang
normalnya terpisah (Ebersole & Hess, 1994 dalam Potter & Perry,
2005).
3. Teori imunologis
Teori imunitas berhubungan langsung dengan proses penuaan. Selama
proses penuaan, sistem imun juga akan mengalami kemunduran dalam
pertahanan terhadap organisme asing yang masuk ke dalam tubuh
sehingga pada lansia akan sangat mudah mengalami infeksi dan
kanker. Perubahan sistem imun ini di akibatkan perubahan pada
jaringan limfoid sehingga tidak adanya keseimbangan dalam sel T
untuk memproduksi antibodi dan kekebalan tubuh menurun. Pada
sistem imun akan terbentuk autoimun tubuh. Perubahan yang terjadi
merupakan pengalihan integritas sistem tubuh untuk melawan sistem
imun itu sendiri.

D. Penuaan Pada Sistem Tubuh (Fisiologis)


Penuaan dapat dibedakan antara penuaan yang normal (fisiologis) dan penuaan karena
kondisi penyakit (patologis). Berikut ini merupakan efek fisiologis dari penuaan :
1. Sistem musculoskeletal
Atrofi otot, dekalsifikasi tulang, dan perubahan postural.
2. Perubahan kardiopulmonal
Pembuluh darah kehilangan elastisitas, peningkatan nadi dan peningkatan
tekana darah. Pendisttribusian tulang kalsium menyebabkan dekalsifikasi
tulang iga dan kalsifikasi kartilago kosta : perubahan ini dan perubahan
postural menyebabkan penurunan efislensi paru.
3. Sistem perkemihan
Kehilangan irama diurnal pada produksi urine dan penurunan filtrasi
ginjal
4. Sistem pencernaan
Tidak ada perubahan yang signifikan
5. Sistem saraf
Kemuduran pendengaran dan penglihatan
6. Sistem endokrin
Kemunduran fungsi gonad

E. Aspek-aspek psikologis pada penuaan


1. Kepribadian, intelegensi dan sikap
tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya penurunan kecerdasan pada
lanasia. Lansia seringkali mempertahankan sikap yang kuat, sehingga sikapnya
lebih stabil dan sedikit sulit untuk diubah.
2. Teori aktivitas dan pelepasan
a. Teori pelepasan : lansia secara berangsur-angsur mengurangi aktivitasnya
dan bersama menarik diri dari masyarakat.
b. Teori aktivitas : sebagai orang yang telah berumur, mereka meninggalkan
bentuk aktivitas yang pasti, dan mengkompensasi dengan melakukan
banyak aktivitas yang baru.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengertian
Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah yang
mungkin terjadi pada lanjut usia.
Geriatri nursing adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang dapat menjalankan
perannya pada tiap peranan pelayanan dengan menggunakan pengetahuan, keahlian,
dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara
komprehensif.

B. Pendekatan perawatan lanjut usia


1. Pendekatan fisik
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa bantuan
orang lain.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami
kelumpuhan atau sakit
2. Pendekatan psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan pendekatan
edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab.
3. Pendekatan social
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya perawatan
dalam pendekatan sosial.
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien dalam
keadaan sakit atau mendekati kematian.

C. Tahap-tahap Asuhan Keperawatan Lansia


1. Pengkajian :
Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan meliputi
aspek :
a. Fisik : - Wawancara
b. Pemeriksaan fisik : Head to tea, sistem tubuh
c. Psikologis
d. Sosial ekonomi
e. Spiritual
2. Perencanaan
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap klien dan
pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
3. Pelaksanaan
Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi/perencanaan yang telah ditentukan.
4. Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan/dilakukan dan
mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. “Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis”, Edisi ke-6,


EGC, Jakarta, 2000
Nugroho, Wahjudi, “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta 2000.
Leeckenotte, Annete Glesler. “Pengkajian Gerontologi”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta,
1997.
Watson, Roger. “Perawatan Lansia”, Edisi ke-3, EGC, Jakarta 2003.

Anda mungkin juga menyukai