Anda di halaman 1dari 5

NAMA : I PUTU ALIT ARSANA

NIM : D1A017119

MK/KELAS : HUKUM PIDANA MILITER/A1

TUGAS U2 HUKUM PIDANA MILITER

1. Sebutkan Jenis-jenis pidana militer terdapat dalam Pasal 6 KUHPM!


Jawaban:
Jenis-jenis pidana militer terdapat dalam Pasal 6 KUHPM adalah;
a. Pidana mati
b. Pidana penjara
c. Pidana kurungan
d. Pidana tutupan
2. Siapa yang dimaksud Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia?
Jawaban:
Yang dimaksud dengan Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Prajurit) adalah warga
negara yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri dalam usaha
pembelaan negara dengan menyandang senjata, rela berkorban jiwa raga, dan berperan serta
dalam pembangunan nasional serta tunduk kepada hukum militer.
3. Siapa pihak yang berwenang dalam melakukan penyidikan dalam peradilan militer?
Jawaban:
yang berwenang dalam melakukan penyidikan dalam peradilan militer adalah Oditurat
merupakan badan pelaksana kekuasaan pemerintahan negara di bidang penuntutan dan
penyidikan di lingkungan Angkatan Bersenjata berdasarkan pelimpahan dari Panglima, dengan
memperhatikan kepentingan penyelenggaraan pertahanan keamanan negara.
4. Apa itu Oditur?
Jawaban:
Oditur adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut umum, sebagai
pelaksana putusan atau penetapan Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer atau
Pengadilan dalam lingkungan peradilan umum dalam perkara pidana, dan sebagai penyidik sesuai
dengan ketentuan UU 31/1997.
5. Siapakah yang berhak menjadi Hakim Pada Pengadilan Militer?
Jawaban:
Yang berhak menjadi Hakim pada Pengadilan Militer adalah anggota militer sendiri yang minimal
berpangkat Kapten. Sebagaimana fungsi Undang – undangnya ( Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1997).
Dikarenakan yang mengerti akan ruang lingkup militer adalah anggota militer itu sendiri, maka
dari itu orang sipil tidak bisa menjadi Hakim Militer.
6. Hukuman apa yang sering dijatuhkan kepada pelaku KDRT pada tingkat Pengadilan Militer?
Jawaban:
Hukuman yang diberikan itu dilihat dari pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga, jika pelaku
tindak pidana pertama kali melakukan pelanggaran dan korbannya bisa memaafkan maka Hakim
menganggap itu sebagai hal – hal yang dapat meringankan. Akan tetapi jika pelaku sering
melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Korban tetap ingin melanjutkan perkara, maka
Hakim bisa memberikan hukuman perampasan kemerdekaan atau yang lainnya sesuai ancaman
pidana yang terdapat pada Hukum Materiilnya yang dilihat dari berat atau ringannya kasus
Kekerasan Dalam Rumah Tangga tersebut.
7. Apa itu disiplin prajurit ABRI?
Jawawab:
Disiplin Prajurit ABRI adalah ketaatan dan kepatuhan yang sungguh – sungguh setiap prajurit ABRI
yang duduknya oleh kesadaran yang bersendikan Sapta Marga dan sumpah prajurit untuk
menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan berperilaku sesuai dengan aturan aturan
atau tata kehidupan prajurit ABRI.
8. Pelanggaran Hukum Displin Prajurit dibagi menjadi 2, jelaskan!
Jawaban:
Pelanggaran Hukum Displin Prajurit dibagi menjadi 2 yaitu ;
- Pelanggaran Hukum Disiplin Murni : Setiap perbuatan yang bukan tindak pidana tetapi
bertentangan dengan perintah kedinasan atau peraturan kedinasan / perbuatan yang tidak
sesuai dengan tata kehidupan prajurit.
- Pelanggaran Hukum Displin Tidak Murni : Setiap perbuatan yang merupakan tindak pidana
yang sedemikian ringan sifatnya ( lihat Pasal 5 Ayat 3 UU No.26 tahun 1997 ) sehingga dapat
diselesaikan secara hokum disiplin prajurit ( Pasal 5 Ayat 3 UU No.26 tahun 1997 ).
9. Jelaskan pengertian Hukum Pidana Militer secara Formal dan Materiil!
Jawab:
Hukum Pidana Militer ( dalam arti formal dan materiil ) adalah bagian dari hukum prinsip yang
berlaku bagi Justisiable Peradilan Militer yang menentukan dasar – dasar dan peraturan –
peraturan tentang tindakan yang merupakan larangan dan keharusan serta terhadap
pelanggarannya yang diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam UU No.39 tahun 1947.
10. Hukum militer sendiri mengenal dua jenis hukuman yang berlaku dan diberikan kepada anggota
militer yang melakukan tindak pidana, sebutkan jenis hukuman tersebut!
Jawab:
- Hukum Pidana Militer
- Hukum Disiplin Militer
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum pidana militer !
Jawbab;
Hukum Pidana Militer dalam arti luas mencakup pengertian hukum pidana militer dalam arti
materiil dan formil. Hukum Pidana Materiil merupakan suatu kumpulan peraturan tindak pidana
yang berisi perintah dan larangan untuk menegakkan hukum. Hukum Pidana Formil merupakan
kumpulan peraturan yang berisi ketentuan tentang kekuasaan peradilan dan cara pemeriksaan,
pengusutan, penuntutan dan penjatuhan hukuman bagi yang melanggar hukum pidana materiil.
12. Jelaskan apa itu hukum disiplin militer!
Jawaban;
Disiplin prajurit mutlak harus ditegakkan demi tumbuh dan berkembangnya Angkatan Perang
Republik Indonesia dalam mengemban tugas – tugasnya. Disiplin adalah pernyataan keluar
(outward manifestation) dari pada sikap mental (Mental Houlding) seseorang. Dalam kehidupan
militer disiplin harus dengan penuh keyakinan, patuh, taat, dan loyal kepada atasan dengan
berpegang teguh kepada sendi – sendi yang sudah dinyatakan dalam Sapta Marga dan Sumpah
Prajurit.
Tiap anggota militer baik jabatannya tinggi ataupun rendah wajib menegakkan kehormatan
militer dan menyikirkan perbuatan, perkataan yang dapat menodai atau merusak nama baik
kemiliteran baik didalam kesatuan dan diluar kesatuan. Hukum disiplin militer yang tertuang di
dalam Undang – Undang No.26 Tahun 1997 yang dikenal dengan Kitab Undang - Undang Hukum
Disiplin Tentara ( Selanjutnya di singkat KUHDT)
13. Ada dua jenis pelanggaran Displin Tentara yang telah ditentukan oleh KUHDT, jelaskan !
Jawab;
a. Pelanggaran Displin Militer Murni
Adalah suatu sikap anggota militer yang tidak disiplin dalan konteks ringan2. seperti yang
dirumuskan dalam pasal 2 nomor 1 KUHDT. Perumusan ini luas sekali yaitu meliputi setiap
pembuatan yang mengakibatkan terlanggarnya kepentingan yang khusus yaitu
kepentingan golongan semata-semata berupa kepentingan militer, di mana tidak
menyangkut kepentingan umum yang lebih luas.
b. Pelanggaran Disiplin Militer Tidak Murni
Pelanggaran ini sebenarnya adalah merupakan tindak pidana (umum/militer) tertentu
seperti yang di rumuskan dalam KUHP/KUHPM ataupun dalam peraturan perundangan
pidana lainnya, yang meringankan atau yang sedemikian ringan sifatnya. Sedangkan
tindak pidana yang dapat di tangani dan diselesaikan secara disipliner adalah beberapa
kejahatan tertentu dalam KUHP serta beberapa tindak pidana tertentu dalam KUHP dan
peraturan perundangan lainnya sebagaimana yang ditunjuk oleh pasal 2 nomor 2 sampai
dengan 6 KUHDT.
14. Sebutkan bentuk-bentuk desersi !
Jawbab;
Dalam pasal 87 dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk desersi terbagi menjadi dua bentuk
yaitu:
1. bentuk desersi murni (pasal 87 ayat 1 ke-1),
2. bentuk desersi sebagai peningkatan dari kejahatan ketidakhadiran tanpa izin (pasal 87 ayat 1
ke-2 dan ke-3)
15. Jelaskan apa itu desersi?
Jawab;
adalah pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi (pergi, bebas atau meninggalkan)
dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali
16. Sebutkan dasar hukum pidana militer!
Jawab;
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer.
- Ketetapan MPR No.VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan Peran Polri.
- UU No. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
- UU 34 Tahun 2004 tentang TNI.
- UU No. 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.
17. Sebutkan asas-asas dalam hukum acara pidana militer!
Jawab;
a. Asas Kesatuan Komando.
b. Asas Komandan bertanggungjawab terhadap anak buahnya
c. Asas kepentingan Militer
18. Jelaskan apa itu asas kesatuan komando!

Jawab;
Dalam kehidupan militer dengan struktur organisasinya, seseorang komandan mempunyai
kedudukan sentral dan bertanggungjawab penuh terhadap kesatuan dan anak buahnya, oleh
karena itu seseorang komandan diberi wewenang penyerahan perkara dalam penyelesaian
perkara pidana. Sesuai dengan asas kesatuan komando tersebut diatas, dalam Hukum Acara
Pidana Militer tidak dikenal adanya lembaga ganti rugi dan rehabilitasi.
19. Jelaskan apa itu Asas Komandan bertanggungjawab terhadap anak buahnya!
Jawab;
Asas Komandan bertanggungjawab terhadap anak buahnya adalah Tata kehidupan militer dan
ciri-ciri organisasi Angkatan Bersenjata terdapat fungsi dari seorang komandan sebagai pimpinan,
guru, bapak, teman, saudara dan pelatih, sehingga seorang komandan harus bertanggung jawab
penuh terhadap kesatuan dan anak buahnya.
20. Jelaskan apa itu asas kepentingan militer!
Jawab;
Untuk menyelenggarakan pertahanan dan keamanan negara, kepentingan militer diutamakan
melebihi daripada kepentingan golongan dan perorangan. Namun. khusus dalam proses
peradilan, kepentingan militer selalu diseimbangkan dengan kepentingan hukum. Asas-asas
tersebut merupakan kekhususan dari asas hukum Acara Pidana umum. Meskipun demikian,
Hukum Acara Pidana Militer tetap berpedoman pada asas-asas yang tercantum dalam UURI
Nomor 14 Tahun 1970 (tanpa mengabaikan asas-asas dan ciriciri tata kehidupan militer). Begitu
pula Hukum Acara Pidana Militer disusun berdasarkan UURI Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
dengan pengecualian-pengecualian.
21. Hukum Militer Indonesia mempunyai landasan, sumber-sumber dan cakupan yang sejalan
dengan hukum nasional. Sebutkan landasan hukum militer nasional!
Jawab;
a. Pancasila;
b. UUD 1945;
c. Saptamarga;
d. Sumpah Prajurit dan;
e. Dokteri-doktrin Militer yang berlaku bagi TNI
22. Sebutkan sumber-sumber formil hukum militer!
Jawab;
a. UUD, UU dan Peraturan-peraturan lainnya;
b. Adat dan kebiasaan-kebiasaan;
c. Perjanjian-perjanjian Internasional;
d. Doktrin-doktrin Militer Indonesia.
23. Coba sebutkan secara hierarki Susunan Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer!
Jawab:
Susunan Pengadilan dalam lingkungan peradilan militer terdiri dari:
a. Pengadilan Militer;
b. Pengadilan Militer Tinggi;
c. Pengadilan Militer Utama; dan
d. Pengadilan Militer Pertempuran.
24. Sebutkan faktor penyebab tindak pidana militer deseri!
Jawab;
a. Faktor Internal
1) Faktor Keluarga
2) Faktor Ekonomi
3) Faktor Niat Pelaku
4) Faktor Usia Pertumbuhan fisik dan meningkatnya usia manusia
5) Faktor Pendidikan
6) Faktor Kurang Siapnya Mental Ditugaskan di Daerah Konflik dan Terpencil
b. Faktor Eksternal
1) Kurang pemahaman peraturan yang berlaku di lingkungan TNI.
2) Faktor tugas dan penempatan yang tidak sesuai
3) Faktor lingkungan
4) Faktor perlakuan atasan dan penguasa
25. Sebutkan Definisi Penyidikan berdasarkan Pasal 1 butir 16 Undangundang Nomor 31 Tahun 1997
tentang Peradilan Militer!
Jawab;
Definisi Penyidikan berdasarkan Pasal 1 butir 16 Undangundang Nomor 31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer adalah : “Serangkaian tindakan Penyidik Angkatan Bersenjata Republik indonesia
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undangundang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti-bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang
terjadi dan guna menentukan tersangkanya”

Anda mungkin juga menyukai