Jurnal
Jurnal
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan
menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap masyarakat dalam
pencegahan filariasis di wilayah kerja Puskesmas Sungai Apit. Metode penelitian ini
menggunakan desain quasi experiment dengan penerapan pendidikan kesehatan
menggunakan media audiovisual. Penelitian ini dilakukan di Desa Mengkapan,
Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak terhadap 60 responden dengan rincian 30 untuk
kelompok eksperimen dan 30 untuk kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan
adalah kuesioner dengan pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap, tindakan dan lembar
observasi yang dikembangkan oleh peneliti. Analisa yang digunakan adalah analisis
univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian
menunjukan pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual efektif terhadap
pengetahuan masyarakat dalam pencegahan filariasis p value < α (0,00< 0,05) dan sikap
p value < α (0,04 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi puskesmas
dapat mengaplikasikan metode tersebut untuk meningkatkan tindakan masyarakat
terhadap pencegahan filariasis.
ABSTRACT
The aim of this research was to identify the effectiveness of health education using
audiovisual media for knowledge and attitude in Sungai Apit health communities
workplace center. This wasquasi experimentstudy with implementation of health
education using audiovisual media. This research was conducted in Mengkapan,
Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak with 60 respondents. Researcher used
questionnaire instrument about knowledge, attitude, action, and observation sheet,
which was developed by researcher. Analyzed by univariate and bivariate analysis with
wilcoxon and mann whitney test. The result showed a health education using
audiovisual media was effective knowledge for filariasis prevention behavior with p
value < α (0,00< 0,05) and attitude p value< α (0,04< 0,05). Based on the result of this
study, health provider’s in health communities centerare recommended to apply this
methods to improve community behavior for preventing filariasis disease.
Keyword : Health education,audiovisual, knowledge, attitude, filariasis disease
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari Perbandingan pengetahuan dan sikap
sasaran. responden tentang filariasis melalui
Penelitian Sungkar, dkk. (2010) pendidikan kesehatan menggunakan
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan media audio media visual pada kelompok
warga mengenai PSN meningkat setelah eskperimen dan kontrol.
diberikan penyuluhan. Penelitian ini
menggunakan metode pendidikan individual Hasil penelitian didapatkan bahwa
dimana peneliti mendatangi responden mean pengetahuan dan sikap pada kelompok
secara individual. Hal ini didukung oleh eksperimen sesudah diberikan perlakuan
penelitian yang dilakukan Yusyaf (2012) adalah 37,05 dan 34,95. Sedangkan mean
dengan judul Efektifitas pendidikan pengetahuan dan sikap pada kelompok
kesehatan menggunakan metode pendidikan kontrol adalah 23,95 dan 26,85 dengan p
individual terhadap peningkatan value 0,04(p value <0,05). Hal ini
pengetahuan keluarga tentang demam menunjukkan terdapat perbedaan yang
berdarah dengue yang menyimpulkan bahwa signifikan rata-rata pengetahuan dan sikap
ada perbedaan pengetahuan sebelum dan responden sebelum dan sesudah perlakuan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok eksperimen dan kontrol,
menggunakan metode pendidikan individual artinya bahwa rata-rata sikap masyarakat
terhadap pengetahuan keluarga. dalam upaya pencegahan penyakit filariasis
Pendidikan kesehatan menggunakan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan
banyak alat bantu atau media. Pada tentang filariasis lebih tinggi dan lebih baik
penelitian ini peneliti menggunakan media dibandingkan dengan rata-rata perilaku
audiovisual. Hasil penelitian ini didukung masyarakat dalam upaya pencegahan
oleh penelitian yang dilakukan oleh Jusmiati penyakit filariasis sebelum mendapatkan
(2013) dengan judul Efektifitas pendidikan pendidikan kesehatan tentang filariasis di
kesehatan menggunakan media audiovisual daerah Mengkapan kecamatan Sungai Apit.
terhadap tingkat pengetahuan dan Pernyataan tersebut juga didukung oleh
kemampuan ibu merawat bayi baru lahir penelitian yang dilakukan oleh
yang menyatakan bahwa setelah diberikan Kusumawardani (2012), dimana didapatkan
pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan hasil tingkat pengetahuan, sikap dan praktik
dan kemampuan merawat bayi baru lahir ibu setelah mendapat penyuluhan kesehatan
menjadi lebih tinggi dibanding sebelum lebih tinggi dari pada sebelum mendapat
diberikan pendidikan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
menggunakan media audiovisual. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Media audiovisual dalam penelitian maka dapat diketahui bahwa manfaat dari
ini dapat dijadikan sebagai alternatif dalam kesehatan diantaranya adalah peningkatan
memberikan pendidikan kesehatan kepada sikap masyarakat tersebut. Pendidikan
masyarakat. Media audiovisualpun dapat kesehatan merupakan proses untuk
dijadikan alternatif dalam memberikan meningkatkan kemampuan masyarakat
pendidikan kesehatan kepada masyarakat. dalam memelihara dan meningkatkan
Melalui media audioisual masyarakat lebih kesehatannya. Pendidikan kesehatan tentang
mudah memahami maksud dan tujuan yang filariasis paling sering ditujukan pada
ingin dicapai oleh pendidikan kesehatan. masyarakat umum. Perlunya dilakukan
Media audiovisual terbukti efektif mampu promosi kesehatan maupun informasi
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang filariasis karena melihat fenomena
dalam pencegahan penyakit filariasis. yang ada di masyarakat, yaitu sebagian besar
Penyampaian pendidikan kesehatan dengan daerah endemis filariasis pada umumnya
power point dan media audiovisual saat berada di dataran rendah, terutama di
pemberian pendidikan kesehatan dapat pedesaan, pantai, pedalaman, persawahan,
menarik minat responden untuk membaca rawa-rawa dan hutan secara umum, filariasis
dan mempermudah dalam memahami materi bacrofit tersebar di Sumatra, Jawa,
kesehatan yang disampaikan Green (2007). Kalimantan Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua. Wuchereria Bancrofit
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, 2007. Faktor-faktor yang Kementerian Kesehatan Republik
Berperan dalam Kegagalan Indonesia, Ditjen PP & PL
Praktik Pemberian ASI Eksklusif Direktorat P2B2 Subdit Filariasis
(Studi Kualitatif di Kecamatan & Schistomiasis. 2010. Rencana
Tembalang, Kota Semarang). nasional program akselerasi
Tesis diterbitkanUniversitas eliminasi filariasis di Indonesia
Diponegoro Semarang Available 2010-2014. Diperoleh tanggal 19
at. diakses 4 Februari 2013 Oktober 2013
Agrina & Arneliwati. 2011. MPKT
Modul 1. Jakarta: Lembaga
Penerbitan FEUI Suryani, N., Rahayuwati, L., & Kokasih, C.
N0.16.