Anda di halaman 1dari 8

Laporan

Pratikum Elektronika Audio Video


“Penguat Signal LPF dan HPF”

Oleh :
Habi Akbar
17065022
3E2

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
FakultasTeknik UNP Padang Waktu : 3 x 50”
Jurusan : TeknikElektronika Mata Kuliah : Praktikum Audio Radio
Prodi : Pendd.TeknikElektronika Topik : Audio
Kode : 01/Prak-AudioRadio/2018 Judul : Penguat Signal LPF dan
HPF

A. TUJUAN
Setelah praktikum ini siswa diharapkan dapat :
1. Menyusun rangkaian op-amp sebagai rangkaian filter.
2. Mempelajari hubungan amplitudo dan fase antara isyarat masukan dan isyarat
keluaran sebagai fungsi frekuensi.
3. Melihat respon frekuensi rangkaian terhadap frekuensi tinggi dan rendah.

B. ALAT-ALAT
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1. Power Supply 4. Multimeter 7. IC LM741 x 1 10. R20K x 2
2. AFG 5. Kabel Probe x 2 8. C 10nF x 3 11. R6K8 x1
3. Osiloskop 6. Breadboard 9. R12K x 1

C. Teori Singkat
Sebuah tapis/filter merupakan sebuah jaringan rangkaian yang didesain agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat
diloloskan disebut pita lolos (pass band filter) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak
disebut pita henti (stop band filter). Filter dengan pita lolos pada frekeunsi rendah disebut
filter lolos rendah (low pass band filter = LPF), sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi
tinggi disebut filter lolos tinggi (high pass band filter = HPF). Kita dapat juga mendesain
filter dengan pita henti pada frekuensi rendah dan pada frekuensi tinggi. Pada bagian ini
kita akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi dengan menggunakan op-amp dan
akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.

D. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian op-amp filter lolos rendah (LPF) seperti terlihat pada gambar 1. dan
filter lolos tinggi (HPF) seperti terlihat pada gambar 2. Pencatu daya LM741 dibuat
VCC
dengan memasang dua baterai atau sumber DC variabel (tegangan CT 9 Volt).
2. Rangkaian filter lolos rendah pada gambar 1 akan menghasilkan frekuensi 3dB
mengikuti F3dB = 1/(2 RC). Dengan menggunakan harga C = 0,01 uF dan harga
R = 20 k, kita dapat memprediksi frekuensi 3 dB rangkaian tersebut sebesar F3db
= .................................................................... Hz.
F = 1/(6.28x20x10)
= 1000/1.25
= 800 Hz

3. Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1 dan R2 dimana
AV = Vo / Vi = 1 + R2 /R1. Dengan memasang R1 = 12 k dan R2 = 6,8 K , kita
dapat penguatan sebesar Av = 1,567
4. Dengan menggunakan AFG, atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1KHz
dengan amplitudo 200 mVp-p. Hubungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan
isyarat keluaran ke Ch.2. Pembacaan pada osiloskop adalah Vi = ..............Vp-p, Vo =
........................ Vp-p. Av = .......................................................................
Vi= 204 mV, Vo= 3 V, AV (beda fasa)= 61 derajat
5. Beda fase antara isyarat masukan dan keluaran  = ................o. Tampilkan isyarat
masukan dan keluaran yang ada di osiloskop adalah (buat satu gelombang saja):

Gambar 1. Rangkaian untuk filter frekuensi rendah (LPF)


Gambar 2. Rangkaian untuk filter frekuensi tinggi (HPF)
Beda fase antara isyarat masukan dan keluaran  = ................o. Tampilkan isyarat masukan dan
keluaran yang ada di osiloskop adalah (buat satu gelombang saja):

1. Ulangi langkah 4 (tanpa menggambar sketsa) untuk beberapa frekuensi lain dan lengkapi tabel berikut.

2. Ulangi langkah 2-5 dan lengkapi juga data tabelnya sesuai dengan pengamatan pada filter high pass
filter. (gambar 2)

E. Hasil Pratikum
1. Tabel pengamatan ;
filter frekuensi rendah (LPF)

NO FREKUENSI MASUKAN ( HZ) Vi vo vo /vi Ø


1 100 - - - -
2 300 - - - -
3 500 - - - -
4 700 - - - -
5 800 - - - -
6 1.000 344 mv 20,3 mv 0,059 139.3
7 1.200 344 mv 24,7 mv 0,071 84.8
8 2.000 336 mv 21,7 mv 0,064 158
9 3.000 328 mv 30,6 mv 0,093 19.87
10 10.000 320 mv 26,6 mv 0,083 159
11 50.000 280 mv 27,6 mv 0,1021 125.78
2. Gambar pengamatan :

VI 2 K VI 4000 K

VI 5 K VI 400 K

VI 300 K VI 3000 K

3. Tabel Pengamatan
filter frekuensi tinggi (HPF)

No. Frekuensi Masukan ( HZ) Vi Vo Vo /Vi Ø


1 100 - - - -
2 300 - - - -
3 500 - - - -
4 700 - - - -
5 800 - - - -
6 1,000 1,10 134 0,1218 170.17
7 1,200 1,10 146 0,1327 92.89
8 2,000 1,12 170 0,1517 175
9 3,000 1,11 192 0,1729 18.55
10 10,000 1,06 184 0,1735 151.44
11 50,000 1,02 178 0,1745 126.73

4. Gambar Pengamatan

VI 50 K VI 10K

VI 1 K VI 1.5 K
E. Evaluasi / Penugasan

1. Lakukan perhitungan secara teori dari dan bandingan dengan hasil pengamatan pada
seperti langkah 9.
Nilai rendah = 4,4 v 1:2:3
Nilai tengan = 6,2 v
Nilai tinggi = 9 v

2. Lakukan analisa rangkaian praktek anda dengan software electronic simulator dan
bandingkan dengan pengamatan di atas.
Apabila nilai frekunesi semakin besar maka vp-p dan time/div semakin besar pula dan
sebaliknya
Apabila nilai potensionya semakin besar maka tengan dan time/div semakin cepat.

3. Buatlah kesimpulan dari praktikum anda kali ini ?


a. Signal audio adalah signal suara yang bekerja pada range frekuensi 20 Hz -20
KHz yang mampu didengar oleh tekinga manusia.
b. Peralatan reproduksi audio berfungsi untuk menghasilkan sumber signal suara.
c. Peralatan preamplifier berfungsi sebagai penguat awal yang akan memperkuatkan
signal audio yang dihasilkann oleh peralatan reproduksi sehingga level signal
menjadi besaran tertentu.
d. Peralatan filter berfungsi sebagai pengaturan nada yang akan bekerja melewatkan
atau memotong frekuensi tertentu dengan konsep low band filter atau high band
filter.
e. Peralatan penguat daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan
menggerakkan pengeras suara/loudspeaker dan mengubah besaran listrik menjadi
besaran akustik yang dapat didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang
akan didengar oleh telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker
dankekuatan daya dari sistem penguat daya.
f. Besarnya penguatan tegangan dapat dihitung secara teori dengan menggunakan
rumus: Av = 10 log V-out/V-in
g. Penguat inverting adalah jenis penguat yang membalikkan fase inputnya
sedangkan penguat non inverting adalah penguat yang tidak membalikkan fase
inputnya

Anda mungkin juga menyukai