MYALGIA
Umum :
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri sendi
b. Kekakuan
c. Gejala neurologis (mati rasa, tremor, gangguan penglihatan, telinga
berdenging)
d. Kelelahan
e. Ruam
5. Penatalaksanaan Medis
a. Non Farmakologi
1) Rileks dan lembut meregangkan daerah yang terlibat.
3) Pijat.
a. Aktivitas
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,
takipnea.
b. Sirkulasi
1) Gejala : Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit cebrovaskuler, episode palpitasi.
2) Tanda : Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena
jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer)
pengisian kapiler mungkin lambat/ tertunda.
c. Integritas Ego
1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan,keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan continue
perhatian, tangisan meledak,otot muka tegang, pernafasan
menghela, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
1) Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau
riwayat penyakit ginjal pada masa yang lalu).
e. Makanan/cairan
2) Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi
garam, lemak sertakolesterol, mual, muntah dan perubahan BB
akhir akhir ini (meningkat/turun), Riwayatpenggunaan diuretic
3) Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya edema,
glikosuria.
f. Neurosensori
1) Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyut, sakit kepala,
suboksipital (terjadi saatbangun dan menghilangkan secara
spontansetelah beberapa jam), Gangguan penglihatan (diplobia,
penglihatan kabur,epistakis).
2) Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi
bicara,efek, proses piker,penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ ketidaknyaman
1) Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),
sakitkepala.
h. Pernafasan
1) Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja
takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan
sputum, riwayat merokok.
2) Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan
bunyinafas tambahan(krakties/mengi), sianosis.
i. Keamanan
1) Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan proses penyakit
b. Gangguan konsep diri : perubahan citra tubuh dan harga diri yang
Intervensi :
vitamin D
kalsium
b. Gangguan konsep diri : perubahan citra tubuh dan harga diri yang
Intervensi :
diri
teman.
c. Nyeri yang berhubungan dengan fraktur dan spasme otot
Intervensi :
miring
merelaksasi otot
memperbaiki otot
tempat tidur
Intervensi :
1) Anjurkan untuk melakukan aktivitas fisik untuk memperkuat
progresif
batang tubuh
D.
4. Implementasi
hasil yang di harapkan ( gordon, 1994, dalam potter dan perry, 1997)
5. Evaluasi
Menurut Patricia A. Potter (2005), Evaluasi merupakan proses
yang dilakukan untuk menilai pencapaian tujuan atau menilai respon klien
terhadap tindakan leperawatan seberapa jauh tujuan keperawatan telah
terpenuhi. Pada umumnya evaluasi dibedakan menjadi dua yaitu evaluasi
kuantitatif dan evaluasi kualitatif. Dalam evalusi kuantitatif yang dinilai
adalah kuatitas atau jumlah kegiatan keperawatan yang telah ditentukan
sedangkan evaluasi kualitatif difokoskan pada masalah satu dari tiga
dimensi struktur atau sumber, dimensi proses dan dimensi hasil tindakan
yang dilakukan.
Adapun langkah-langkah evaluasi keperawatan adalah sebagai
berikut :