IRIS
IRIS
Oleh:
Rachmi Mirna Putrianti
Pembimbing:
dr. Irene Ratridewi Sp.A (K)
1
IRIS ( Immune reconstitution inflammatory Syndrome)
Immune Reconstitution on Syndrome (IRIS). Beberapa anak gagal mencapai perbaikan dan
bahkan menunjukkan tanda deteriorasi klinis.
Komplikasi yang terjadi pada minggu-minggu pertama umumnya lebih banyak ditemukan
pada anak defisiensi imun berat. Meskipun demikian tidak selalu berarti respons yang
buruk, karena untuk mengontrol replikasi HIV dan terjadinya perbaikan sistem imun
memerlukan waktu. Juga diperlukan waktu untuk membalik proses katabolisme akibat
infeksi HIV yang sudah terjadi selama ini, terutama pada anak dengan “wasting”.
Selain itu ada anak yang menunjukkan eksaserbasi infeksi subklinis yang selama ini sudah
ada seperti contohnya TB, sehingga tampak seperti ada deteriorasi klinis. Hal ini bukan
karena kegagalan terapi tetapi karena keberhasilan mengembalikan fungsi sistem imun
(immune reconstitution).
Oleh karena itu penting untuk mengamati hasil terapi lebih lama sebelum menilai efektivitas
paduan pengobatan yang dipilih dan mempertimbangkan terjadinya IRIS. Pada waktu
penting ini yang perlu dilakukan adalah mendukung kepatuhan berobat dan bukan
mengganti obat.
Definisi :
Kumpulan tanda dan gejala akibat kemampuan meningginya respon imun terhadap antigen
atau organisme yang dikaitkan dengan pemulihan imun dengan pemberian ARV.
Frekuensi :
< 25% pada pasien dalam inisiasi ARV dengan hitung CD4< 50 sel mm3 atau penyakit
klinis berat (stadium WHO 3 atau 4)
Waktu :
Biasanya dalam 2-12 minggu pada inisiasi ARV, namun dapat juga muncul setelahnya
Infeksi subklinis yang tidak tampak seperti TB, yang muncul sebagai penyakit aktif baru,
munculnya abses pada tempat vaksinasi BCG atau limfadenitis BCG
2
Memburuknya infeksi yang sudah ada, seperti hepatitis B atau C
Pemeriksaan Penunjang :
Jumlah CD4 bertambah >5% dari dasar (misal dari 1% menjadi 6%) dan/atau penurunan
VL 1 log dari dasar
Infeksi M. tuberculosis, limfadeni s BCG, infeksi M. avium complex (MAC) dan penyakit
kriptokokus
Tata Laksana :
Pada sebagian besar kasus, gejala IRIS menghilang setelah beberapa minggu, namun
beberapa reaksi dapat menjadi berat dan mengancam jiwa dan memerlukan
kortikosteroid jangka pendek untuk menekan respon inflamasi yang berlebihan
Prednison 0,5-1 mg/kgBB/hari selama 5-10 hari disarankan untuk kasus yang sedang
sampai berat .
3
Tatalaksana Toksisitas ARV
2. Evaluasi obat yang diminum bersamaan, dan tentukan apakah toksisitas terjadi
karena (satu atau lebih) ARV atau karena obat lainnya
3. Pertimbangkan proses penyakit lain (seperti hepatitis virus pada anak yang timbul
ikterus pada ART)
4. Tata laksana efek simpang bergantung pada beratnya reaksi. Secara umum adalah:
• Derajat 4 : Reaksi yang mengancam jiwa (lampiran E): segera hentikan semua
obat ARV, beri terapi suportif dan simtomatis; berikan lagi ARV dengan paduan
yang sudah dimodifikasi (contoh: substitusi 1 ARV untuk obat yang menyebabkan
toksisitas) setelah pasien stabil
5. Tekankan pentingnya tetap meminum obat meskipun ada toksisitas pada reaksi
ringan dan sedang
6. Jika diperlukan hentikan pemberian ART apabila ada ancaman reaksi yang
mengancam
4
Efek samping toksik ARV
5
6