Anda di halaman 1dari 1

Identias novel

Judul: Memoirs of a Geisha
Penulis: Arthur Golden
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit/Cetakan: 2005
Tebal: 512 halaman
ISBN: 978-1400096893

Ide cerita ya menarik dan sederhana, dipadukan dengan detil-detil ‘cantik’ yang memanjakan
imajinasi bagi pembacanya. Dengan Latar budaya Jepang zaman dulu, atau lebih spesifik lagi budaya
geisha yang gemerlapan sekaligus dramatis. Dengan latar imajinasi yang luar biasa ini seakan-akan
ketika saya membacanya terhayut merasakan keindahan latar budaya jepang . Hanya dengan membaca
novel ini,saya merasakan ke takjubpan yang luar biasa seolah-olah saya akan dibawa menjelajali Jepang
di tahun 1920-an sampai dengan New York masa kini. Novel ini juga jalan ceritanya tidak mudah
ditebak, ketika saya membacanya selalu bertanya-tanya “akan bagaimana setelah ini?” sekalipun
endingnya jelas.
Novel ini tergolong historical fiction. Jadi, meskipun terinspirasi dari kejadian-kejadian
bersejarah yang nyata, ada beberapa aspek yang murni fiksi. Namun, penulis berhasil menggabungkan
garis-garis antara fiksi dan kenyataan. Dengan menggunakan perspektif orang pertama dan bahasa yang
menghanyutkan. Secara garis besar, Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang geisha yang
diceritakan dengan sangat gamblang dan detail. Novel sejarah-budaya-roman ini sarat informasi
mengenai seluk-beluk Geisha dan budaya Jepang. Geisha yang kita kenal mungkin semacam pelacur
Jepang, tetapi dalam buku ini kita akan tahu bahwa geisha bukan hanya sekedar pelacur yang menjual
tubuh. Menjadi seorang Geisha tidak hanya diperlukan wajah cantik dan tubuh yang aduhai namun perlu
keahlian khusus mengenai cara memakai kimono yang rumit dan berlapis-lapis, cara mengikat obi,
memainkan shamishen, menari, memakai make-up tebal, riasan rambut rumit, hingga cara menuang sake
semenarik mungkin. Geisha dianggap gagal jika ia tidak memiliki seseorang yang menjadi penyandang
hidupnya, atau danna. Jadi menurut Arthur Golden, geisha semacam ini lebih cenderung sebagai isteri
simpanan, bukan pelacur. Namun bila ditilik lebih dalam, praktek pelacuran atau menjual diri pada laki-
laki, juga terjadi pada geisha. Mereka melelang keperawanannya kepada laki-laki yang sanggup
membayar mahal.
Dengan cerita yang begitu kuat dan kompleks. Memoirs of a Geisha adalah sebuah kisah
kehidupan yang berliku-liku, berganti antara kesulitan dan kebahagiaan. Namun pada
akhirnya, Memoirs adalah sebuah cerita tentang ketangguhan dan perjuangan seorang anak perempuan
yang dibuang oleh keluarganya untuk mencari sebuah tempat di dunia yang keras ini.

Tina Agustina
SMPN 1 CIBADAK SUKABUMI

Anda mungkin juga menyukai