Anda di halaman 1dari 15

21/02/2020

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


 MAMPU MENJELASKAN KONSEP & PERSPEKTIF
PERAWATAN PALIATIF

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


 MAMPU MEMAHAMI FILOSOFI PERAWATAN
PALIATIF
 MAMPU MEMAHAMI TUJUAN DAN PERAN
PERAWATAN PALIATIF PADA KONDISI TERMINAL
 MAMPU MEMAHAMI BENTUK PELAYANAN DAN
LINGKUP KEGIATAN DALAM PERAWATAN PALIATIF
dr. Susi Ernawati, PGD Pall Med  MAMPU MEMAHAMI TEMPAT DAN ORGANISASI
INSTALASI PALIATIF & BEBAS NYERI – PERAWATAN PALIATIF
PUSAT PENGEMBANGAN PALIATIF & BEBAS NYERI
RSUD Dr. SOETOMO

DAMPAK DARI PENYAKIT KANKER


POKOK BAHASAN
 BERDAMPAK EKONOMI SOSIAL
 PRIBADI (Bio-psiko-socio-kulturo-spiritual)
1. DASAR PERAWATAN PALIATIF Prevalensi kanker 0,1% dari jumlah penduduk/ tahun
1.1. DEFINISI > 50% datang dalam stadium lanjut

1.2. KONSEP TOTAL PAIN & TOTAL SUFFERING


1.3. KUALITAS HIDUP
1.4. PRINSIP DASAR PERAWATAN PALIATIF Kesembuhan rendah
1.5. IMPLEMENTASI PELAYANAN PALIATIF Penderitaan aspek bio-psiko-sosio-spiritual
2. TEMPAT & ORGANISASI PERAWATAN PALIATIF Ketidakberdayaan dalam menjalani akhir
kehidupan

PERLU PERAWATAN PALIATIF

1
21/02/2020

FALSAFAH YANG MENDASARI PELAKSANAAN


PERAWATAN PALIATIF

PENYAKIT KRONIS YANG DALAM STADIUM LANJUT  INCURABLE


KURANG MENDAPAT PELAYANAN YANG MEMADAI SESUAI
Kenyataannya
KEBUTUHAN PASIEN & KELUARGA

PENDERITAAN BERAT Belum semua penyakit


dapat disembuhkan
DALAM ASPEK BIO-
PSIKO-SOSIO- KULTURO-
SPIRITUAL

KETIDAKBERDAYAAN DALAM
MENJALANI AKHIR
KEHIDUPANNYA
Perawatan Paliatif

MENURUNKAN KUALITAS
HIDUP PASIEN & KELUARGA

PALLIATIVE CARE = HUMAN RIGHT ????


Hak semua pasien untuk
mendapatkan perawatan
APA PERAWATAN PALIATIF ?
yang terbaik sampai akhir
kehidupannya.

Pasien kanker yang dalam


stadium lanjut atau tidak
berangsur-angsur sembuh
perlu mendapat pelayanan
kesehatan sehingga
penderitaannya dapat
dikurangi.

Pelayanan yang diberikan harus sedemikian rupa sehingga


penderita dapat meninggal dengan tenang, damai,
bermartabat dan dalam iman

2
21/02/2020

PALIATIF berasal dari kata “PALIUM”  jubah/ mantel


DEFINISI
Perawatan Paliatif, melindungi pasien dari
berbagai penderitaan yang disebabkan oleh World Health Organization (WHO)1992
penyakitnya

TUJUAN : Palliative Care is the active total care of patients whose


1. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN & KELUARGA disease is not responsive to curative treatment.
DALAM SEMUA DIMENSI FISIK, PSIKO-SOSIAL-KULTURAL-
SPIRITUAL
(Perawatan paliatif adalah perawatan aktif dan total untuk
2. TERAPI SESUAI KEBUTUHAN PASIEN DAN MEMBUAT NYAMAN pasien yang sudah tidak responsif terhadap terapi kuratif
kuratif))
 NOT CURE, BUT TO COMFORT ALWAYS

3. MAMPU MENGHANTARKAN PASIEN MENJALANI AKHIR


KEHIDUPANNYA DENGAN DAMAI, TENANG DAN
BERMARTABAT  GOOD DEATH

Traditional dichotomy of curative and palliative care for DEFINISI


incurable illness World Health Organization (WHO), 2005

• Palliative Care is an integrated system of care that:


improves the quality of life, by providing pain and symptoms
relief, spiritual and psychosocial support from diagnosis to
Curative Care Palliative Care
(= disease-specific, (= supportive,
the end of life and bereavement.
restorative) symptom-oriented)

• Perawatan Paliatif adalah sitem perawatan terpadu yag


meningkatkan kualitas hidup, dengan meringankan nyeri
dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan
Diagnosis Dying Death psiko-sosial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir
Person with Illnes hayat dan dukungan terhadap keluarga yang merasa
DISEASE PROGRESSION kehilangan/berduka

3
21/02/2020

DEFINISI Intergrated model of care


World Health Organization, 2012 (curative and palliative together)

• Palliative Care is approach that improves the quality of life of Curative Care
patients and their families facing the problem associated with (= disease-specific, restorative)
life-threatening illness, through the prevention and relief of
suffering by means of early identification and impeccable
assessment and treatment of pain and other problems,
physical, psychosocial and spiritual.
Palliative Care
• Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan untuk mencapai (=supportive, symptom-oriented, Bereavement
holistic approach )
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam
jiwa dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui Advanced
identifikasi dini, penilaian yang seksama dan pengobatan nyeri Diagnosis life threatening
Dying Death
dan masalah masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan Support services for
Person with chronical Illnes
spiritual families and caregivers
Family
Caregivers
Disease Progression

SUPPORTIVE – PALLIATIVE CARE


Tujuan perawatan paliatif
Death

HOMECARE/ Meningkatkan kualitas hidup yang


HOSPICE
optimal bagi penderita dan
PALLIATIVE CARE
keluarganya.
(inpatient)
SUPPORTIVE CARE

Noevidence early-stagedisease advance disease Bereavement


of disease

4
21/02/2020

KUALITAS HIDUP

Manusia merupakan mahluk hidup yang

terbentuk atas unsur-unsur :


Persepsi individual tentang hidupnya dalam konteks
budaya dan sistem nilai yang berlaku di tempat ia hidup
bio-psiko-sosio-kulturo & spiritual
dan berhubungan erat dengan tujuan hidup, harapan,
standard dan hal-hal yang mendasar lain yang ada pada
dirinya.
Kualitas hidup dikatakan baik apabila unsur-
unsur tersebut diatas dapat berfungsi
dengan baik.

DIMENSI FISIK : DIMENSI PSIKOLOGIS :


Sehat dan nyaman penuh
mobilitas
 menikmati hidupnya,
 keterlibatan dalam kegiatan yang
Pain
 Karnofsky & ECOG menimbulkan kegembiraan dan
kemampuan untuk mendapatkan
kepuasan Physical
 mampu mengendalikan hidupnya. Psychological
symptoms
KUALITAS HIDUP
DIMENSI SOSIAL:
 berinteraksi dan Suffering
berperan dalam
lingkungan sosialnya.
DIMENSI KULTURAL:
 Mampu menilai norma
/aturan budaya dengan
DIMENSI SPIRITUAL:
Spiritual Cultural
rasional
 mampu meyakini bahwa hidupnya
berarti, mampu menaruh harapan
pada kekuasaan yang lebih besar dari
manusia, Social Woodruff, 1999

5
21/02/2020

KONSEP TOTAL PAIN


TO TREAT THE PATIENT

NOT TO TREAT THE DISEASE


•Nyeri •Nyeri

•Spiritual •Penderitaan
•Penderitaan
•Spiritual
•Fisik •Fisik • Holistik (bio-psiko-sosio-kulturo-
spiritual)
•Psikologis • Sikap “empathy”
•Kultural •Psikologis •Kultural • Peduli “care”
• Komunikasi efektif
•Sosial

•Sosial “mendengarkan”
• Tulus ikhlas (sepenuh hati)

KEBIJAKAN
Perawatan paliatif merupakan hal yang
kompleks

SEBAGAI DASAR & LANDASAN PELAKSANAAN

To cure, occasionally PELAYANAN PERAWATAN PALIATIF

To relieve, often SK MENKES NO : 812/Menkes/ SK/VII/2007 tentang

To comfort, always
KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

6
21/02/2020

1 SK MENKES NO : 812/Menkes/ SK/VII/2007


TUJUAN / SASARAN
tentang
LINGKUP KEGIATAN
KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF
ASPEK MEDIKOLEGAL
SUMBER DAYA MANUSIA

 Pelaksanan : Dokter/Perawat/ Farmasis/


KEBIJAKAN
Tenaga Kesehatan lain/ Relawan
PERAWATAN PALIATIF
 Syarat  sudah mendapat pelatihan
Paliatif

TEMPAT & ORGANISASI PERAWATAN PALIATIF

 Rumah Sakit  pengawasan ketat/tindakan &


peralatan khusus
 Puskesmas  rawat jalan dg kondisi stabil
 Rumah Singgah/ Hospis  kondisi stabil tapi
blm bisa dirawat di rumah, perlu pengawasan
 Rumah Pasien end of life

LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF TEMPAT & ORGANISASI PERAWATAN PALIATIF

1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi : Tempat untuk melakukan perawatan paliatif adalah:
Penatalaksanaan nyeri.
Penatalaksanaan keluhan fisik lain. a. Rumah sakit : Untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan
yang pengawasan ketat, tindakan khusus atau
Asuhan keperawatan peralatan khusus.
Dukungan psikologis b. Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat
Dukungan sosial jalan.
Dukungan kultural dan spiritual c. Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien yang tidak
Dukungan persiapan dan selama masa dukacita memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus
atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di
(bereavement). rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga
kesehatan.
2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, d. Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan
dan kunjungan/rawat rumah. ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus atau
ketrampilan perawatan yang tidak mungkin dilakukan
oleh keluarga.

7
21/02/2020

TEMPAT PELAYANAN PALIATIF


Multidisiplin :
PUSKESMAS  Kelompok
Perawatan Paliatif
• Disiplin ilmu berbeda
RUMAH SAKIT TIPE D & C  TIM PALIATIF
• Bekerja sama untuk tujuan bersama
RUMAH SAKIT TIPE B & • Interaksi secara hirarkhis, bidang
KHUSUS KANKER  UNIT PALIATIF yang terpenting sebagai pimpinan.

RUMAH SAKIT TIPE A  INSTALASI


PALIATIF

Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat


koordinatif dan melibatkan semua unsur terkait

Interdisiplin :
Medical Staff

• Berbagai disiplin Social Worker Nursing staff

• Interaksi tidak secara hirarkhis


• Masing-masing anggota sama penting Physical PATIENT Dietician
tapi saling melengkapi (Complementary therapist
skill and expertise) FAMILY Spiritual
Psychologist Care Worker
/liaison Psychiatrist
Volunteers

Other personal as required

8
21/02/2020

PRINSIP PRINSIP PERAWATAN PALIATIF


SIAPA YANG MEMERLUKAN PERAWATAN PALIATIF
1. Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain
● KANKER 2. Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses
● HIV/AIDS yang normal
● Penyakit KRONIS & DEGENERATIF 3. Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian.
(diabetes militus, penyakit jantung kronis, penyakit 4. Menghindari tindakan yang sia sia
hati kronis, gagal ginjal kronis, stroke, dll) 5. Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, kultural dan spiritual

● GERIATRI 6. Memberikan dukungan agar pasien dapat seaktif mungkin


7. Pasien adalah pemegang peran utama dalam pengambilan
keputusan
8. Memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa duka cita
9. Dengan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien
& keluarganya

INDIKASI PELAYANAN PALIATIF LANGKAH LANGKAH PELAYANAN PALIATIF

1. Nyeri dengan VAS ˃4 atau keluhan fisik lain yang belum dapat 1. Melakukan penilaian aspek fisik, psiko-sosial, kultural &
diatasi spiritual
2.Gangguan psikologis terkait dengan diagnosis atau terapi 2. Menentukan pengertian dan harapan pasien & keluarga
kanker 3. Menentukan tujuan perawatan pasien
3. Penyakit penyerta yang berat atau kondisi sosial yang 4. Informasi & edukasi perawatan pasien
diakibatkannya 5. Tata laksanan gejala, dukungan psiko-sosial, kultural &
4. Permasalahan dalam pengambilan keputusan tentang terapi spiritual
yang akan atau sedang dilakukan 6. Respon pada stadium terminal  pemberian tindakan
sesuai keputusan pasien & keluarga
5. Permintaan pasien/keluarga (sesuai dengan prosedur rujukan )
6. Pasien stadium lanjut tidak memberikan respon dengan terapi 7. Membantu pasien dalam memuat advanced care planning
yang diberikan 8. Pelayanan terhadap pasien pada stadium terminal  end
of life care

9
21/02/2020

EVALUASI DALAM PELAYANAN


PALIATIF
KEGIATAN INSTALASI PERAWATAN
PALIATIF & BEBAS PALIATIF
 Kualitas hidup meningkat DI RSUD Dr. SOETOMO
 Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik

 Permasalahan psikologis pasien dan keluarga berkurang

 Merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi


yang ada

 Hubungan dengan lingkungan lebih baik

 Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara


spiritual

PELAYANAN RAWAT JALAN


KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF
I. PELAYANAN
1. PELAYANAN RAWAT JALAN
 POLIKLINIK
 DAY CARE
 RESPITE CARE
2. PELAYANAN RAWAT INAP
3. PELAYANAN RAWAT RUMAH
II. PENDIDIKAN & PENELITIAN
III. PENGABDIAN MASYARAKAT

10
21/02/2020

A. PELAYANAN RAWAT JALAN Jenis pelayanan DEPO FARMASI


PENANGANAN NYERI KANKER/ KELUHAN SELAIN NYERI
AKIBAT KANKER ATAU KARENA PENGOBATANNYA
 PENANGANAN PASIEN END OF LIFE (AKHIR HAYAT)
 PENANGANAN PSIKO-SOSIO-KULTURO-SPIRITUAL
 PENCEGAHAN DISABILITAS
 EDUKASI OBAT (OPIOID), NUTRISI,
PATIENT SAFETY 

Edukasi obat

C. RESPITE CARE Jenis pelayanan


B. PELAYANAN DAY CARE RAWAT JALAN
 Penanganan kondisi  Kebutuhan pasien & keluarga untuk istirahat sejenak
menurun(nyeri berat,  Memanfaatkan waktu dengan program yang ada
dehidrasi dll)  Kegiatan dengan jadwal (+)
 Parasentesis/pungsi cairan  Terapi musik/ relaksasi
ascites  Terapi rekreasional
 Perawatan Luka/ Stoma  Terapi okupasi relationship
 Perawatan lymphoedema
 Vulva hygiene
 Psycho-therapy/Family
counseling

TERAPI MUSIK

11
21/02/2020

Modified WHO Analgesic Ladder POLI INTERVENSI NYERI TERPADU


Quality of Life
Invasive treatments
Proposed 4th Step
Opioid Delivery

Pain persisting or increasing

Step 3
Opioid for moderate to severe pain
±Nonopioid±Adjuvant
Pain persisting or increasing
Step 2
Opioid for mild to moderate pain
The WHO ±Nonopioid± Adjuvant

Ladder Pain persisting or increasing


Step 1
±Nonopioid
± Adjuvant

Pain

Deer, et al., 1999

2. PELAYANAN RAWAT INAP Jenis pelayanan Jenis pelayanan


3. PELAYANAN RAWAT RUMAH
• Dilakukan atas dasar konsultasi di
ruangan sesuai dengan diagnosa pasien
• Tidak ada ruang khusus rawat inap untuk
paliatif • Merupakan upaya layanan berkelanjutan dari pasien rawat inap yang
• Perawatan bersama khususnya pada sudah tidak respon terhadap pengobatan kuratifnya  continuum of
kondisi terminal care
• Bagian tim dengan dokter primer (DPJP
utama)
• Bila kondisi life limited dengan dying
process  peran paliatif lebih besar
EDUKASI KELUARGA

12
21/02/2020

PELAYANAN PALIATIF

PRA HOSPITAL HOSPITAL POST HOSPITAL PELAYANAN


PERAWATAN
RAWAT PALIATIF RAWAT
JALAN INAP
KONDISI FISIK TDK SECARA FISIK
MAMPU BEROBAT MAMPU BEROBAT

RAWAT
RAWAT JALAN
MASYARAKAT
PALLIATIVE HOME
PUSKESMAS/
RUMAH
CARE
RUMAH SAKIT

49

INDIKASI PASIEN KEGIATAN RAWAT RUMAH


• Tidak mampu berobat jalan o/k masalah bio-psiko- 1. Rawat Luka
sosio-spiritual
2. Pemasangan kateter urine berkala
• Sudah tidak mendapatkan pengobatan kuratif 3. Pemasangan nasogastrik tube/ sonde
kankernya 4. Pencegahan disabilitas
5. Pendampingan psiko-sosial-spiritual
• Kondisi emergensi/ darurat o/k kanker

• Perlu pendampingan karena masalah bio-psiko-sosio-


spiritual yang memperburuk kondisi fisik

13
21/02/2020

PERAN MASING MASING ANGGOTA TIM


TIM RAWAT RUMAH
1. KOORDINATOR ( DOKTER, PERAWAT, RELAWAN )
 Dokter Spesialis / Dokter Umum ♦ INVENTARISASI MASALAH  DOKTER
 Perawat / Bidan / fisioterapist ♦ KOORDINASI ANGGOTA TIM
 Pekerja Sosial ♦ MENGATUR PELAKSANAAN HC
 Masyarakat awam, rohaniawan  relawan ♦ MONITORING & EVALUASI
♦ PENCATATAN PELAPORAN

2. PELAKSANA ( DOKTER, PERAWAT, RELAWAN )


♥ Bekerja sesuai perannya ♦ PERSIAPAN HC
♥ Kompeten  pembekalan /
♦ MELAKSANAKAN HC
training
♦ TINDAK LANJUT PENANGANAN
♦ LAPORAN KESIMPULAN HC

ALAT PELENGKAP
SARANA & PRASARANA

14
21/02/2020

KESIMPULAN

PERAWATAN PALIATIF MERUPAKAN PELAYANAN YANG “Mengurangi penderitaan adalah menjadi hal yang sangat
KOMPREHENSIF DAN TERINTEGRASI UNTUK DAPAT penting dalam setiap layanan kesehatan ketika usaha
MEMBERIKAN KUALITAS HIDUP YANG LEBIH OPTIMAL KEPADA untuk mencapai kesembuhan tidak lagi memungkinkan.
PASIEN DAN KELUARGANYA KHUSUSNYA PADA PASIEN TERMINAL
Hal tersebut sangat diharapkan oleh pasien dan keluarganya
PERAWATAN PALIATIF MEMBANTU UNTUK MEMBERIKAN dan mereka memiliki hak untuk mengharapkannya.
KENYAMANAN PASIEN DENGAN MENGURANGI PENDERITAAN
PASIEN SECARA HOLISTIK SESUAI DENGAN KEBUTUHAN Oleh karena itu, setiap tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab
PASIEN & KELUARGANYA untuk menyediakannya bila indikasi ditemukan”

(Derek Doyle, 1999)

PERLU DIKEMBANGKAN DI SEMUA JENIS DAN TINGKAT LAYANAN


KESEHATAN DI INDONESIA

TERIMA KASIH

STAF PALIATIF

15

Anda mungkin juga menyukai