Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan kewarganegaraan

Nama : irfandi

Nim : 182132071

1. Shalat subuh di mesjid terdekat, ceritakan history keberadaan mesjid itu dan
masyarakat sekitar lampirkan foto kalian dan hasil pengamatan dari mesjid tsb kemudia
buat tulisan pengalaman beribadah di mesjid tsb

Min. 2 Halaman

Times New Roman

Font 12

Spasi 1,5

Margin 4-3-3-3

(Di mesjid bukan d mushallah)

Tidak boleh sama!

Malam itu saya saya berada dikontrakan sekrret yang berada dijalan mallengkeri luar,
Lorong 2 nomor 26 saat saya bangun untuk berangkat shalat subuh saya agak
malas/mager tapia ada tanggung jawwab yang saya harus kerjakan.

Saya berangkat kemesjid tidak memakai peci/songkok dan memakai baju kaos dan
celana jeans dan sendal jepit swallow warna hitam . saya berangkat dengan tetangga
saya yang fiki anak 5 tahun begitupun tetangga saya yang lainya kami berangkat sam
sama jarak r

umah sya dan masjid itu kurang lebih 150 m.


saya hanya berjalan kaki kemesjid sekaligus olahraga sesampai saya di masjid saya
wudu ditempat wudu dimesjid dan setelah itu saya masuk sambal menunggu waktu
ikamah.

Namun Ketika imam mulai beridi dan mengatur sap masing masing saya pun berdiri
dan mulai shalat setelah shalat selesai saya salaman disamping saya dan setelah itu saya
pun syikir dan memohon kepada tuhan .” ya allah mudahkanlah saya menghadapi
masalah hidup ini dan mudahkanlah reseki saya dan mudahkanlah urusan saya dan
semoga nilai ku baik semua semester ini ya allah dan lancarkanlah urusan saya
aamiiin.

Setelah itu saya pun bergegas pulang kekontrakan saya dan berjalan sama tetangga
saya. Setelah sampai dikontrakan saya tidak lupa mengerjakan tugas saya yang
diberikan kepada saya oleh dosan yang baik yang memberikan saya waktu untuk
memperbaiki nilai saya
Masjid nurul amin

2. Uraikan politik nasional saat ini yg kmu pahami dan melihat yg terkait dlm
perubahan konstitusi hukum dan HAM

Buat minimal 2 hal

Times New Roman

Spasi 1,5

Margin 4-3-3-3

Tidak Boleh Copas - Fikiran sndri


Jawab:

Politisi kita saat ini cenderung memikirkan kepentingan pribadi, kurang


merepresentasikan kepentingan masyarakat. Kita sebagai anak muda jika ingin langsung
mengubah hal yang makro (besar) mungkin agak susah dan dampaknya tidak terlalu
signifikan. Maka mulai saja dari hal kecil seperti diskusi dan bergerak di komunitas kita
masing-masing.

Awalnya saya memandang beberapa politisi kita bersih dan pro-rakyat, namun
lama-kelamaan sepak terjangnya mengecewakan. Di media sosial beberapa pemerhati
isu terbagi kelompok pro atau kontra pada isu tersebut. Maka kita sebagai anak muda
sebaiknya tidak menjadi kompor seperti melontarkan komentar pedas pada sikap pro
atau kontra itu tanpa riset mendalam

Politisi kita memperumit pemerintahan. Banyak juga yang tidak menepati


janjinya. Sebagai anak muda, yang bisa saya sumbangkan untuk dunia politik sebagai
contoh, memberikan kritikan dan masukan kepada akun media sosial pemerintah. Yah,
media sosial kan memang sedang gencar-gencarnya.”

Di pemerintahan mungkin banyak politisi-politisi yang baik, namun banyak juga


yang buruk dengan tidak menggunakan wewenangnya secara tepat. Saya sebagai anak
yang mendalami bidang teknologi cukup sedih karena beberapa karya teman-teman di
bidang teknologi kurang mendapat apresiasi dari politisi kita. Sebagai contoh mobil
listrik karya Ricky Elson yang tidak ditindaklanjuti pemerintah. Saya memang tidak
aktif ikut demo, tapi saya bergerak di bidang pemberdayaan sehingga ketika pemerintah
melihat hasil pemberdayaan saya, maka saat itu suara saya akan di dengar.”

Politisi kita banyak yang baik dan mungkin banyak yang buruk. Apabila politisi
yang buruk sering vokal di media, maka hal ini kurang baik karena anak muda akan
beranggapan bahwa politisi selalu buruk. Anggapan itu tentu tidak menguntungkan
untuk politisi yang ternyata baik sehingga ia ikut terlabeli buruk. Mengenai kinerja
politisi saya pribadi jujur cukup kecewa, karena menurut Jurnal Akademik yang saya
baca kini DPR kurang memenuhi target dalam membahas undang-undang. Nah kita
sebagai anak muda baiknya ikut bereaksi terhadap isu politik baik melalui kehadirian
fisik atau melalui tulisan dan opini. Lalu setidaknya kita, khususnya apalagi mahasiswa,
secara mandiri memberikan pendidikan politik kepada orang sekitar atau keluarga.”

bahwa anak muda sekarang terbagi dalam dua golongan dalam memandang politik.
Golongan pertama yakni golongan yang antusias dengan perpolitikan. Golongan ini
tercermin dari anak muda yang aktif dalam partai politik atau gerakan mahasiswa, aktif
melakukan aksi, atau aktif menyuarakan opininya. Golongan yang kedua yakni mereka
yang memilih apolitis.

Mereka yang menjadi apolitis ini dikarenakan dua faktor, pertama karena benar-
benar tidak peduli dan kedua justru karena terlalu tahu banyak mengenai seluk beluk
perpolitikan," jelas Joko.

Ketidakpedulian anak muda tentang politik dapat dipahami dari tren yang terjadi saat
ini. Tren anak muda saat ini adalah pada aktualisasi diri mengenai bakat dan minat.
“Lebih ke self interest daripada public interest

Anda mungkin juga menyukai