Anda di halaman 1dari 5

Nama : Elsa Lestari Purba

Nim : 0304171015

Class : PBI-2

1. Pengertian Sosiologi Pendidikan Menurut Para Ahli dan simpulkan menurut


pemahaman anda sendiri

Pengertian tentang sosiologi pendidikan banyak diutarakan oleh para ahli, dan
beberapa pengertian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Menurut Ahmadi (2007), bahwa sosiologi pendidikan adalah suatu cabang


ilmu yang membahas proses interaksi sosial anak-anak mulai dari keluarga, masa
sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosio-kultural yang terdapat
dalam masyarakat dan negaranya.
b. Menurut Wuradji (1998) bahwa sosiologi pendidikan meliputi : 1) interaksi
guru-siswa; 2) dinamika kelompok di kelas dan organisasi intra sekolah ; 3)
struktur dan fungsi sistem pendidikan, dan; 4) sistem masyarakat dan pengaruhnya
terhadap pendidikan.
c. MenurutMenurut Prof. Dr. S. Nasution, M.A., bahwa sosiologi pendidikan
adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara pengendalian proses
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.

Sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dari segi pendidikan,


sosiologi pendidikan berupaya untuk mempelajari masyarakat sedalam-
dalamnya dalam proses interaksinya dengan orang lain sebagai suatu
proses pendidikan. Pengalaman yang di dapat dari hasil interaksi tentu
akan mempengaruhi tingkah laku individu tersebut. Sosiologi pendidikan
akan meneliti dan menganalisis bagimana pengaruh hasil interaksi itu
membentuk kepribadiaan seseorang.
Jadi, dengan melihat uraian di atas maka saya memberikan pendapat
bahwa sosiologi pendidikan adalah cabang ilmu sosiologi yang berupaya
mengkaji kehidupan masyarakat dari segi pendidikannya dimana hasil
penyelidikan itu bukan dimaksudkan untuk diterapkan kepada masyarakat
(ilmu terapan), tetapi lebih kepada memperdalam ilmu itu sendiri (ilmu
murni). Sosiologi pendidikan tidak memberikan dan menjelaskan apa yang
harusnya terjadi dalam pendidikan atau kebijakan apa yang harus diambil.
Namun, hasil kajian sosiologi pendidikan ( teori-teori ) dapat digunakan
sebagai acuan bagi pembuat kebijakan dalam merancang kebijakan
pendidikan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

2. Berikut ini dalah bagian dari kajian sosiologi tentang sekolah


a. Sekolah sebagai sistem sosial
b. Sekolah sebagai sistem interaksi

Jelaskan apa yang sudara pahami tentang kedua hal itu!

a. Sekolah sebagai sistem sosial

Sekolah merupakan suatu tempat atau lembaga pendidikan formal yang


dimanfaatkan sebagai tempat belajar siswa, yang didalamnya ada suatu
kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk
menjadi manusia yang berakhlak mulia. Di dalam kegiatan-kegiatan
sekolah terdapat sebuah sistem sosial guna untuk mencapai tujuan
organisasi sekolah. Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi.

Sedangkan pengertian dari sosial adalah manusia yang berkaitan


dengan masyarakat dan para anggotanya. Dengan demikian sistem sosial
merupakan suatu kesatuan orang-orang dalam masyarakat yang disusun
oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dan dikoordinasikan secara
berkelanjutan untuk mencapai suatu tujuan.

b. Sekolah sebagai sistem interaksi

Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari


hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu mencari individu
ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
Apalagi dilingkungan sekolah, interaksi sangat banyak dilakukan, baik
antara siswa dengan siswa, guru dengan guru, maupun guru dengan siswa.

3. Dalam kehidupan sosial ada namanya sosialisasi agen sosial, sebutkan 3


agen sosial yang anda ketahui dn bagaimana proses sosialisasinya dlam
kehidupan sosial.
1. Keluarga 
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama, bagi proses
perkembangan seorang individu. Keluarga merupakan peletak dasar
kepribadian anak. Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang
berhubungan dengan anak adalah keluarga. Inilah yang menjadi media
sosialisasi pertama individu, yang disebut sebagai media sosialisasi
primer. Melalui keluarga, anak mengenal dunianya dan pola pergaulan
sehari-hari. Agen sosialisasi keluarga meliputi ayah, ibu, saudara kandung,
saudara angkat yang belum menikah yang tinggal dan hidup bersama
dalam satu rumah.  Agen sosialisasi bisa meluas tidak hanya yang berada
dalam satu rumah, tapi dapat merambah yang lain. Lewat pertalian
keluarga, misalnya: kakek, nenek, paman, bibi hingga sepupu.
2. Taman bermain (teman sebaya)
Setelah keluarga, peran taman bermain juga memengaruhi seseorang.
Setelah individu mendapat pengenalan nilai dari keluarga, selanjutnya
taman bermain menjadi pengamalan dari nilai-nilai yang dikenal dan
ditanam dari keluarga. 
Dalam proses sosialisasi di lingkungan, individu akan menemui agen
sosialisasi lain. Seperti: teman atau orang-orang di sekitarnya. Dalam proses
interaksinya, individu akan mempelajari kemampuan baru yang tingkatannya lebih
tinggi dari keluarga. Proses agen sosialisasi terbentuk, saat individu berinteraksi
dengan teman sepermainan. Mereka akan menemukan teman, yang bisa membawa
kegembiraan atau kesedihan. 

Kemudian dapat memengaruhi sikap mereka di dalam kehidupan masyarakat.


Di antara orang-orang tersebut, terjalin hubungan yang relatif dekat dan sering
berdiskusi, bertukar pikiran atau tukar pengalaman satu sama lain. 

3. Sekolah

Lewat sekolah, individu akan mendapatkan nilai-nilai tentang kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di sekolah pun diperkenalkan simbol-
simbol kehidupan, dengan maksud siswa sadar akan adanya komunitas
organisasi. Setelah ada penyadaran, selanjutnya akan ada penanaman. Hasilnya
kemudian, apakah pemahaman yang diberikan akan diterima. Apabila diterima,
akan terjadi sosialisasi yang berdasarkan sumber yang diterima dalam proses
pembelajaran. Sekolah menjadi agen sosialisasi untuk mempersiapkan penguasaan
peran-peran baru di kemudian hari. Yang disiapkan adalah pendidikan yang
berkelanjutan dan kemandirian.

4. Apa yang dimaksud dengan Mobilitas sosial vertical dan Horizontal,dan


bagaimana kaitan mobilitas sosial dan pendidikan!

a. Mobilitas horizontal

Mobilitas horizontal adalah perpindahan individu atau objek sosial lainnya dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.

b. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal merupakan perpindahan individu atau objek sosial dari suatu
kedudukan sosial yang satu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.

Jadi secara singkat hubungan dengan mobilitas social dipengaruhi kesempatan


memperoleh pekerjaan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya. Sehingga apabila
ingin mobilitas social semakin baik maka kesempatan
memperoleh pendidikansemakin baik, dan hasil pendidikan sesuai dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai