Anda di halaman 1dari 28

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Injektor


Injektor adalah salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar
diesel. Injektor berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari
injection pumpke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana
torak (piston) mendekati posisi TMA. Injektor dirancang untuk menerima
tekanan bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk
membentuk kabut yang bertekanan, tekanan ini mengakibatkan peningkatan
suhu pembakaran didalam silinder. Tekanan injector di KM. HASIL
BAHARI 7 untuk mesin utama antara 300 sampai 350 Bar. Tekanan udara
dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu kali pada
setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga
setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi
pengabutan yang sempurna maka injektor yang dilengkapi dengan jarum yang
berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injectror ini, sehingga
kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian
lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menyempurnakan fungsi injector, maka injektor akan kita
temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik yang berbeda
antara lain terdiri atas berlubang satu (Single hole) dan injektor berlubang
banyak (multi hole). Injektor model pin atau trotle, injektor ini terdapat dalam
model trotle dan model pintle. Macam-macam injector seperti disebutkan
diatas dengan sifat pengabutan dan karakteristik yang berbeda maka
pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda yang bergantung pada
proses pembakarannya dan proses pembakaran ini ditentukan oleh bentuk
ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injektor ini antara lain adalah seperti berikut
Injektor berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya sangat baik akan
tetapi memerlukan tekanan injektion pump yang tinggi.

5
6

Demikian halnya dengan Injector berlubang banyak (multi hole)


pengabutannya sangat baik. Injector ini sangat tepat digunakan pada
directinjection (injeksi langsung). Injektor dengan model pin, injektor model
pin ini model trotle maupun model pintlelebih tepat digunakan pada motor
diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber, kamar muka
maupun kamar pusar (turbulen) dan Type Lanova.

Injektor pada motor diesel berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke


dalam selinder pada akhir langkah kompresi saat piston berada pada 18° -
22° sebelum TMA, pada langkah ini nozzle ( bagian injektor ) akan befungsi
untuk menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut sempurnya secara
kontinus dan teratur sesuai mekhanisme katup. Injektor di dalam
mekhanismenya di bantu oleh komponen – komponen penunjang
agarmemaksimalkan kinerja dari injektor di dalam mengabutkan bahan bakar.

Gambar 1: Sistem sirkulasi bahan bakar sampai ke injektor


7

2.2 Komponen - komponen Injektor

Gambar 2 : Komponen – komponen pada injektor

Gambar 3 : komponen-komponen injektor dan kedudukannya


8

1. Nozzle holder berfungsi untuk memegang nozzle dan menentukan posisi


serta arah daripada nozzle. Nozzle holder ini merupakan tempat
bertemunya antara bahan bakar dan mengatur tekanan dimulainya
penginjeksian (valve terbuka) pada nozzle. nozzle dan Nozzle ditekan
oleh nozzle spring melalui push rod. Tekanan awal penginjeksian bahan
bakar diatur oleh besarnya ketegangan dari nozzle spring. Besarnya
ketegangan dari nozzle spring dapat diatur dengan menggunakan sekrup
penyetel (adjusting screw) atau shim.

Gambar 4 : Gambar nozzle holder

2. Over flow pipe berfungsi untuk mengembalikan bahan bakar sisa


pengabutan.
9

Gambar 5 : Over flow Pipe

3. Adjusting washer berfungsi untuk sim penyetel tekanan pengabutan.

Gambar 6 : Adjusting washer

4. Pressure spring berfungsi untuk mengembalikan tekanan pengabutan.


10

Gambar 7 : Pressure spring


5. Pressure pin berfungsi untuk proses penerus tekanan.

Gambar 8 : Pressure pin

6. Distance piece berfungsi untuk saluran bahan bakar dan tempat tumpuan
pressure spring.
11

Gambar 9 : Distance piece


7. Nozzle needle berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan
dikabutkan melalui mulut pengabut. Jarum pengabut ditekan pada bidang
penutup oleh pegas penutup dengan tekanan yang dapat diatur dengan
perantara baut tekan. Oleh tekanan minyak gaya-gaya bekerja pada
bidang kerucut. Komponen aksial dari gaya mengangkat
jarum berlawanan arah dengan kerja pegas penutup. Jarum pengabut
disebut juga sebagai katup jarum untuk mengabutkan bahan bakar.

Gambar 10 : Nozzle needle


8. Nozzle body berfungsi untuk saluran bahan bakar dan lubang
pengabutan.
12

Gambar 11 : Nozzle Body


9. Rentaining nut berfungsi untuk body komponen bagian bawah

Gambar 12 : Rentaining nut

2.3 Komponen – komponen yang menunjang kinerja injektor :


1. Nozzle
Nozzle adalah klep yang digunakan menyemprotkan bahan bakar
ke dalam silinder dalam bentuk kabut, sehingga bahan bakar dapat
tercampur dengan udara secara merata ( homogen ) dan mudah terbakar.
13

2. Pelindung panas untuk injektor


Pelindung panas pada nozzle berfungsi untuk melindungi nozzle
dari temperatur yang tinggi, temperatur yang tinggi akan mempengaruhi
kinerja dari nozzle karena dengan temperatur yang tinggi akan
menyebabkan berubahnya bentuk dan fisik nozzle itu sendiri.Melihat dari
kondisi di atas maka para insinyur mulai mengembangkan pendingin
nozzle yang berfungsi untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat
temperatur yang tinggi.Di bawah ini akan dijelaska jenis jenis pendingin
pada nozzle yang banyak digunakan pada motor diesel.
1) Pelindung panas nozzle jenis pintel dan trotle.
Jenis pelindung nozzle pintel dan trothle dengan cara
meletakkan / menyisipkan plat di antara mur penahan dan kepala
nozzle. Tujuan diletakkannya plat ini adalah sebagai sirip pendingin
yang gunanya untuk membuang panas ke udara, dengan begitu
permukaan nozzle yang menerima panas lebih sedikit.
2) Pelindung panas nozzle jenis lubang
Pelindung panas ini digunakan pada nozzle jenis lubang
banyak langsung dipasang pada badan nozzle. Dengan pemasangan
pelindung panas ini temperatur nozzle dapat berkurang hingga 40ºC
pelindung panas ini dibuat dari bahan bebas karat yaitu tembaga dan
kuningan.
14

Gambar 13 : pelindung panas nozzle

keterangan gambar :
1. Nozzle
2. Mur penahan nozzle
3. Pelindungpanas
4. Kepalasilinder

3. Katup penyalur pada nozzle


Katup penyalur pada nozzle merupakan suatu bagian dari injektor
yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar yang akan dikabutkan

.
15

a. Fungsi dari katup penyalur :


1). Pada saat plunyer pemompaan pompa injeksi melakukan pukulan untuk
menghisap aliran maka katup penyalur berfungsi sebagai katup pencegah aliran
kembali. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahan bakar yang ada di atas katup
penyalur pada pipa injeksi dan injektor tertarik kembali menuju ruang
pemompaan.
2). Setelah penginjeksian/penyemprotan, katup piston menutup lubang pengarah
sehingga timbul penurunan mendadak pada tekanan bahan bakar pada injektor
bahan bakar dengan segera setelah dilakukan penginjeksian. Penurunan tekanan
secara mendadak membuat katup jarum injektor menutup dengan cepat sehingga
injeksi bahan bakar terhenti secara cepat dan bersih tanpa terjadi “tetesan”
(dribble).
3). Menjaga adanya suplai bahan bakar bertekanan rendah pada injektor bahan bakar
dan pipa injeksi setelah injeksi selesai dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan
pukulan penarikan kembali (retraction stroke) bidang dudukan yang menyekat
bidang permukaan pengarah sesudah piston katup selesai memulai menyekat
pengarah. Tekanan rendah tersebut mengakibatkan terjadinya pemberian tekanan
tinggi pada penyaluran bahan bakar oleh gerakan ke atas plunyer pada pompa
injeksi. Hal ini menjamin kerja injektor yang efektif.
16

Gambar 14 : Katup penyalur

4).Spuyer pembalik aliran


Spuyer pembalik aliran merupakan fungsi dari bagian nozzle yang
berfungsi untuk pembalik aliran ketika aliran / jumlah bahan bakar yang
akan dikabutkan melebihi standard.

b. Fungsi dari spuyer pembalik aliran :


1) Menghindari terjadinya kelapukan/keausan pada sistem tekanan
yang tinggi yang disebabkan oleh kecepatan aliran solar.
2) Kelapukan/keausan dapat terjadi pada elemen pompa dan nozzle
pada saat langkah efektif berakhir yang disebabkan oleh getaran
solar yang masih mempunyai tekanan tinggi.
3) Tidak semua motor diesel mempunyai spuyer peredam aliran seperti
ini (hanya dipakai pada motor diesel ukuran besar).
17

2.4 Cara Kerja Injector


Proses cara kerja injector sebagai berikut :
1. Sebelum Penginjeksian

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi


melalui oil passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle Brody.
18

2. Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan
nozzle needle.Bila tekanan ini melebihi tegangan pegas, maka nozzle
needle terdorong keatas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan
bakar.
3. Akhir Penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan


bahan bakar turun dan pressure spring mengembalikan nozzle needle
keposisi semula (menutup saluran bahan bakar). Sebagian bahan bakar
19

yang tersisa antara nozzle needle dan nozzle body melumasi semua
komponen dan kembali ke over flow pipe.

2.5 Jenis – jenis Injektor


Jenis – jenis injektor dengan sifat pengabutan dan karateristik yang
berbeda, maka untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda dimana
bergantung pada proses pembakarannya. Proses pembakaran ini,
ditentukan oleh bentuk ruang bakarnya.Dari segi karateristik dan
modelnya, injektor terdiri atas :
1. Injektor berlubang
a. Injektor berlubang satu (single hole)
b. Injektor berlubang banyak (multi hole)
Injektor berlubang satu (single hole) proses pengabutannya sangat
baik tetapi memerlukan tekanan injection pump yang tinggi.
Demikian halnya dengan injektor berlubang banyak (multi hole)
pengabutannya sangat baik. Injektor ini sangat tepat digunakan pada
injektor langsung (direct injection).
Injektor berlubang banyak tipe ini digunakan pada ruang bakar
valve pada nozzle tipe ini mempunyai bentuk kerucut pada ujungnya
yang didudukkan dengan tipe direct injection. Needle pada valve
seat. Pada ujung valve body terdapat beberapa lubang yang dibuat
secara simetris. Diameter lubangnya ber-kisar antara 0.2-0.4 mm.
Tekanan injeksi pada nozzle tipe ini berkisar antara 150-300 kg/cm2.
Untuk mencegah terjadinya keausan pada nozzle, maka diantara
guide hole (pada nozzle body) dan permukaan luar dari needle valve
diberikan celah sebesar 2-4.5 microns)

2. Injektor model pin atau throttle


a. Injektor model throttle
b. Injektor model pintle
20

Injektor model throttle dan model pintle lebih tepat digunakan pada
motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki combustion chamber,
kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) .

Gambar 15 : Jenis – jenis injektor


Sedangkan dari segi pemakaian dan posisi injektor terdiri dari
injektor tidak lansung (precombustion chamber) dan injektor langsung
(direct injection). Kedua jenis injektor ini sering digunakan, karena
keduanya memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing. Adapun
perbedaan antara injector langsung dan tidak langsung adalah :
a. Injektor jenis tidak langsung ( precombustion chamber )
Pada sistem ini bahan bakar tidak langsung disemprotkan
langsung ke dalam silinder (ruang bakar utama), melainkan terlebih
dahulu melalui suatu kamar muka atau precombustion chamber (PC),
21

sehingga proses pembakaran terjadi secara menjalar ke ruang bakar


utama.

Gambar 16 :Injeksi tidak langsung (precombustion chamber)

b. Injeksi langsung (direct injection)


Injeksi langsung pada motor diesel cara kerjanya adalah nozzle
menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut ke dalam silinder
(ruang bakar) sehingga proses pembakaran terjadi secara serempak.
22

Gambar 17 : Injeksi langsung ( direct injection )


Di KM. HASIL BAHARI 7 dengan mesin induk MIRRLESS
BLACK STONE menggunakan jenis injektor berlubang banyak dan
model pintle.Sedangkan dari segi posisi injektor menggunakan jenis
injektor langsung (direct injection) karena merupakan mesin diesel.
Karena dengan menggunakan sistem ini tenaga yang dihasilkan lebih
kuat dan efisien untuk mesin kapal.
Kelebihan-kelebihan injeksi langsung (direct injection) dengan
injeksi tidak langsung (precombustion):
1) Untuk precombustion pembakaran lebih sempurna,sedangkan direct
injection pemakaian bahan bakar lebih hemat.
2) Precombution umur komponen utama lebih panjang, sedangkan pada
direct injection engine response (percepatan) lebih baik.
3) Pada precombustion nozzle tidak cepat kotor atau buntu, untuk direct
injection engine lebih mudah dihidupkan.
4) Precombustion lebih ramah lingkungan, karena tingkat polusi udara
lebih rendah, pada direct injection kapasitas alat pendingin lebih
kecil.
23

5) Pada precombustion kemungkinan pemakaian bahan bakar yang


lebih berat (energi lebih besar) sedangkan pada direct injection horse
power lebih besar.

2.6 Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injektor


Proses pengabutan bahan bakar diesel melalui injektor ini diperlukan
agar terjadi proses pembakaran yang sempurna di dalam silinder, kendati
pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan
oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya
penambahan oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada
dasarnya adalah mencampur bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses
pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar yang sempurna pada injektor
dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan yaitu :
1. Pengabutan Udara
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan
240 sampai 250Barmengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 240
Baryang selalu berhubungan langsung dengan tabung udara dengan tekanan
bahan bakar dari pompa mencapai 350 Barpada Volume tertentu akan
tertampung pada cincin pembagi dari pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar
dari pompa tadi juga akan mengangkat jarum pengabut dengan demikian,
udara yang bertekanan tadi akan mengalir bersama bahan bakar melalui
lubang-lubang halus pada cincin pembagi sehingga membentuk gas bahan
bakar dan masuk kedalam silinder. Gas bahan bakar yang terbentuk karena
proses persenyawaan antara udara dengan bahan bakar maka akan sangat
mudah terbakar bila berhubungan dengan udara panas dan bertekanan tinggi.
Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros yang berhubungan
dan distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir
kompresi.
24

2. Pengabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan
dalam rumah pengabut harus selalu terisi penuh oleh bahan bakar,
dengan jarum pengabut yang tertekan oleh pegas sehingga saluran akan
tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection pumpyang bertekanan
350 Barmengalir kebagian jarum pengabut, pengabut akan tertekan
keatas sehingga saluran akan terbuka. Dengan demikian, bahan bakar
akan terdesak melalui celah di antara jarum pengabut dalam bentuk gas.
Untuk memperoleh proses pembakaran yang sempurna didalam silinder
maka proses pemampatan udara di dalam silinder diusahakan
menghasilkan turbulensi udara.

3. Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikian rupadengan komponen-
komponen yang terdiri atas rumah pengabut, katup dan bak pengabut
yang ditempatkan di bagian bawah dari pengabut dan berada di dalam
ruang bakar. Dalam proses pengabutan ini bahan bakar telah berada
dalam keadaan bertekanan tinggi dan katup injeksi sudah terbuka sejak
langkah pengisapan oleh torak dan pada kondisi demikan ini sebagian
bahan bakar telah menetes ke bak pengabutyang di bagian sisinya
terdapat lubang-lubang kecil. Keadaan ini akan mengakibatkan motor
menjadi sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan berubah menjadi
kabut. Pada akhir langkah kompresi udara yang bertekanan akan
menerobos masuk ke bak pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil
dari bak pengabut tersebut dan mengakibatkan letusan. Namun hal ini
tidak cukup membakar bahan bakar secara keseluruhan karena tidak
cukup oksigensehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar
masuk didalam ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini, oleh karena
itu pada sisitem pengabutan ini akan terjadi dua kali proses pembakaran
yaitu proses pembakaran mula dan proses pembakaran yang sebenarnya,
kendati sistem ini jarang digunakan namun proses pengabutan dengan ini
25

dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang memenuhi syarat dalam


kebutuhan proses pembakaran.

2.7 Bentuk-bentuk Pengabutan pada Injektor


Di dalam menyemprotkan bahan bakar, nozzle memiliki bentuk bentuk
penyemprotan bahan bakar, bentuk penyemprotan ini sangat berpengaruh
terhadap kualitas campuran bahan bakar di dalam silinder. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai bentuk penyemprotan nozzle serta pengaruhnya terhadap
pembakaran.

(a) (b) (c)


Gambar 18 : Bentuk – bentuk penyemprotan pada injektor.
Keterangan :
1. Pada gambar (a) terlihat pengabutan yang sempurna dimana
pengabutannya menyebar dan tidak berpusat pada satu titik. Pengabutan
yang baik membentuk sudut pengabutan dengan sudut 14º.Pengabutan
yang sempurna akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan
pembakaran yang sempurna akan meningkatkan efisiensi mesin.
Diameter nozzle akan mempengaruhi tekanan pengabutan tekanan
pengabutan yang baik tergantung dari spesifikasi motor diesel.
2. Pada gambar (b) terlihat pengabutan yang tidak merata pada nozzle dan
ini menandakan bahwa terjadi penyumbatan pada nozzle nedle. Keadaan
ini apabila dibiarkan akan menimbulkan kerugian serta efek samping
terhadap mesin. Nozzle yang tersumbat akan mengakibatkan
penyemprotan bahan bakar tidak maksimal yanga disalurkan ke dalam
26

silinder, ini akan mengakibatkan mesin akan pincang dan tenaga akan
berkurang bila nozzle yang tersumbat hanya satu buah.
3. Sedangkan pada gambar (c) terlihat bahan bakar hanya menetes karena
kebuntuan atau kerusakan pada nozzle dan keadaan ini mengakibatkan
pembakaran tidaklah sempurna karena bahan bakar yang dikabutkan
tidak terkabut secara sempurna dan pemakaian bahan bakar akan boros
dan asap pada cerobong akan tebal dan berwarna putih.

2.8 Perawatan Injektor


Karena pentingnya peranan injektor pada mesin, maka injektor
dimasukan dalam sistem pemeliharaan dan perawatan di kapal sehingga
diperlukan perawatan dengan cara overhaul, dibersihkan secara berkala
dimana biasanya ini dilakukan setelah jam kerjanya mencapai batas yang
telah ditentukan dalam manual pemakaiannya, seperti jam kerja pada bagian-
bagian mesin di kapal.
Perawatan injektor hingga dapat menghasilkan pengabutan bahan bakar
yang baik :
1. Bersihkan sekeliling bagian-bagian injektor dengan solar, lalu tiup
dengan tekanan angin.
2. Gunakan majun untuk melapisi injektor khusus pada ujung nosel.
3. Tutup lubang injektor dengan kain lap, agar debu atau kotoran tidak
masuk ke dalam silinder.
4. Pasang injektor pada tester dengan baik.
5. Tes dengan alat Tekanan Penyemprotan.
6. Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, baca
tekanan pada manometer, catat hasilnya.
7. Sudut penyemprotan yang baik adalah : 14°
8. Lakukan pengetesan sampai manometer menunjukkan tekanan = 270Bar,
pertahankan posisi tekanan ini selama ± 20 detik, lihat dan amati
kebocoran pada ujung nozzle.
9. Bersihkan lubang-lubang pengabut injektor.
27

2.9 Pemeriksaan Injektor


Penyetelan injektor sangat erat sekali hubungannya dengan sempurna
atau tidaknya pembakaran karena menyangkut hubungan dengan
homogenisasi campuran bahan bakar dan udara.

1. Melakukan pemeriksan tes kebocoran pada injektor. Melakukan tes


pemeriksan kebocoran pada injektor dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan / pasangkan injektor pada dudukan yang telah disediakan
pada injektor tester. Kemudian kuatkan dudukan injektor pada
posisinya agar pada saat pengetesan injektor tidak terlepas.
b. Tekan handle injektor tester sampai jarum manometer menunjukkan
angka pada tekanan 240 sampai 250 Bar.
c. Biarkan injektor selama 5 menit baru kemudian lakukan pengetesan
dengan cara menempelkan nozzle ke tangan dan periksa kebocoran
solar. Apabila tangan basah karena solar berarti ada kebocoran pada
injektor dan sebaliknya.

2. Melakukantes tekanan penyemprotan injektor


Melakukan tes tekanan penyemprotan bertujuan untuk memastikan
berapa tekanan yang dihasilkan injektor.Besarnya tekanan sangat
berpengaruh terhadap kesempurnaan pembakaran serta bentuk
penyemprotan.Dalam melakukan penyetelan injektor harus memiliki
tekanan yang sama untuk seluruh injektor tersebut. Misal mesin 6 silinder
artinya memiliki 6 injektor. Dimana ke 6 injektor tersebut harus sama
tekanannya. Tekanan injektor yang tidak sama membuat kerja mesin
menjadi pincang atau bergetar saat hidup.
28

Melakukan tes pemeriksan tekanan pada injektor dengan cara


sebagai berikut :
a. Letakkan injektor pada posisi yang telah disediakan pada injektor
tester.
b. Kemudian tekan handle tuas pada injektor tester dengan durasi tiap
tekanan 1 detik dengan banyak tekanan 15 kali tekanan.
c. Setelah itu lihat besarnya tekanan pada manometer, kemudian
bandingkan hasil tekanan dengan sepesifikasi tekanan dengan limit
tekanan 300-360Bar untuk engine MIRRLESS BLACK STONE.

Apabila tekanan melebihi spesifikasi lakukan pengurangan shim pada


nozzle karena shim dengan ketebalan 0.1 mm akan mengurangi tekanan sebesar
10 Bar. Dan sebaliknya apabila tekanan penyemprotan kurang dari spesifikasi hal
yang harus dilakukan adalah dengan cara penambahan shim pada injektor sesuai
dengan ketentuan di atas.

pressure gauge

krantekan
fuel reservoir

injector
.
handle

Gambar 19 : Melakukan tes tekanan penyemprotan


29

Warning : sewaktu bekerja dengan nozzle tester, jangan


mengarahkan semprotan kebagian tubuh mekanik. Semprotan
nozzle dapat masuk ke aliran darah sehingga dapat menimbulkan
keracunan pada darah.

3. Lakukan pemeriksaan bentuk penyemprotan


Langkah-langkah melakukan tes bentuk penyemprotan :
a. Pasang injektor pada tester tidak perlu kuat- kuat / longgarkan saja.
b. Kemudian lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester,
dengan menggerakkan handle sampai solar ke luar pada sambungan
pipa.
c. Kemudian tutup kran saluran tekan ke manometer, lakukan
pengetesan bentuk penyemprotan dengan menekan handle selama 15
kali teknan dan durasi tekanan selama 1 detik dengan kuat dan cepat.
d. Kemudian lakukan tes pemeriksaan bentuk penyemprotan.
e. Bentuk penyemprotan sangat erat sekali hubungannya dengan proses
pembakaran karena bentuk penyemprotan yang baik akan
menghasilkan atomisasi pengabutan sempurna sedangkan bentuk
pengabutan yang tidak baik akan mempengaruhi atomisasi
pengabutan, oleh sebab itu bentuk penyemprotan juga wajib
diperhatikan.

Langkah-langkah pemeriksaan hasil penyemprotan :


Pasang injektor pada injektor tester kemudian tekan handle tester secara
penuh selama 15 kali tekanan, dan amati bentuk penyemprotan.
30

Gambar 20 :Injector tester


4. Akibat bila pengabutan pada injektor tidak dapat menghasilkan
pengabutan dengan baik :
a. Injektor yang tersumbat akan mengakibatkan penyemprotan bahan
bakar tidak maksimal yang disalurkan ke dalam selinder, ini akan
mengakibatkan menurunkan rpm mesin dan tenaga akan berkurang.
b. Injektor yang menetes karena kebuntuan atau kerusakan pada nozzle
akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna karena bahan
bakar yang dikabutkan tidak terkabut secara sempurna dan
pemakaian bahan bakar akan boros dan asap pada cerobong akan
tebal dan berwarna putih.
c. Pengabutan yang tidak sempurna juga akan membuat flek - flek atau
kotoran pada nozzle dan hal tersebut mengakibatkan buntunya
lubang - lubang pada nozzle.

3.0 Pembongkaran dan Penyetelan Injektor


Karena pentingnya peranan injektor pada mesin, maka injektor
dimasukkan dalam system pemeliharaan dan perawatan di kapal sehingga
diperlukan perawatan dengan cara overhaul,dibersihkan secara berkala
dimana biasanya ini dilakukan setelah jam kerjanya mencapai batas yang
31

telah ditentukan dalam manual pemakaiannya,seperti jam kerja pada bagian-


bagian mesin di kapal.
Penggantian injector di KM. HASIL BAHARI 7 dilakukan setiap jam
kerjanya sudah mencapai 1000 jam kerja mesin.Hal inidilakukan untuk
perawatan,agar kondisi mesin induk tetap dalam kondisi baik.
1. Tes yang dilakukan pada injektor :
a. Mengetes tekanan injektor sampai mencai tekanan 300 sampai
310Bar.
b. Injektor harus bisa mengabut tidak boleh menetes.
c. Injektor dites, apakah buntu atau tidak pada lubang – lubang
nozzle.
2. Cara membongkar dan penyetelan injektor yaitu :
a. Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas
injektor pada tester kemudian jepit injektor pada ragum dengan alas
penjepit alumunium dan bongkar bagian-bagian injector.Kemudian
bersihkan semua komponen menggunakan injektor cleaner.
b. Setelah melakukan pembersihan komponen menggunakan solar,
kemudian lakukan tes luncur jarum pada nozzle pin dan bodynya.
Jarum harus meluncur pelan-pelan dengan sendirinya.
c. Kemudian lakukan penyetelan tekanan penyemprotan dengan cara
mengurangi ataupun menambah tebal shim. Perbedaan tebal0.04
mm akan merubah tekanan penyemprotan 4 bar, atau
menambahkan shim dengan tebal 0.1 mm akan menambah tekanan
sebesar 10 Bar.
d. Setelah semua penyetelan tekanan penyemprotan selesai dan hasil
tes menunjukkan tekanan penyemprotan sudah sama dengan
standard, kemudian pasang injektor pada mesin.
e. Terakhir hidupkan mesin dan lakukan pembuangan angin palsu
pada injektor saat mesin mati dan saat mesin hidup.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membongkar dan menyetel pada
injektor :
32

a. Apakah lubang nozzle buntu atau tidak. Jika buntu perbaiki agar
nozzle tidak buntu lagi dan dapat mengabut lagi.
b. Apakah antara lubang pada nozzle ada yang retak atau rusak. Bila
itu terjadi segera ganti dengan yang baru.
c. Apakah pada lubang-lubang nozle ada berkarat. Apabila itu terjadi
segera bersihkan agar lubang tidak buntu.

Anda mungkin juga menyukai