PERANCANGAN GEOMETRIK
JALAN RAYA DAN JALAN REL
DOSEN PEMBIMBING:
HERI AZWANSYAH, S.T, M.T.
NIP 197311302000121001
DIKERJAKAN OLEH:
PURNAMA AUDRILIANSYAH
NIM D1011191130
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Perancangan
Geometrik Jalan Raya dan Jalan Rel ini dengan baik.
Tugas ini merupakan bagian dari materi kuliah Perancangan Geometrik Jalan
Raya dan Jalan Rel dan merupakan tugas terstruktur dari mata kuliah tersebut.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak HERI AZWANSYAH, S.T,M.T.selaku dosen pembimbing
tugas terstruktur dan dosen mata kuliah Perancangan Geometrik Jalan Raya dan
Jalan Rel. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan masukkan kepada kami dalam mengerjakan tugas terstruktur ini.
Jika masih terdapat kekurangan pada tugas ini baik dari segi isi maupun dari
cara penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat konstruktif demi perbaikan dimasa datang.
Akhir kata semoga tugas yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita semua.
Penyusun
i
2
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR GRAFIK
v
DAFTAR DIAGRAM
vi
1
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA DAN JALAN REL
PENDAHULUAN
PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN RAYA DAN JALAN REL
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari
suatu tempat ketempat lain. Arti lintasan menyangkut tanah yang diperkuat
(diperkeras) dan jalur tanah tanpa perkerasan.Sedangkan lalu lintas menyangkut
semua benda dan mahkluk yang melewati jalan tersebut, baik kendaraan bermotor
maupun kendaraan tidak bermotor seperti: sepeda, manusia dan hewan.
Dalam perencanaan jalan raya, bentuk geometriknya harus ditetapkan
sedemikian rupa sehingga jalan yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada lalu lintas sesuai dengan fungsinya.
Sesuai dengan peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 dari
direktorat eksplorasi, survey dan perencanaan, Direktorat Jendral Bina Marga,
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, maka jalan dibagi berdasarkan:
1. Fungsi jalan, mencakup tiga golongan penting yaitu:
a. Jalan Utama
Jalan utama adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi
antara kota-kota penting, sehingga harus direncanakan dapat melayani lalu
lintas yang cepat dan berat.
b. Jalan Sekunder
Jalan sekunder adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi
antara kota-kota penting dan kota-kota yang lebih kecil serta sekitarnya.
c. Jalan Penghubung
Jalan penghubung adalah jalan untuk keperluan aktivitas daerah yang juga
dipakai sebagai penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau
berlainan.
BAB I
PERHITUNGAN LHR DAN
KLASIFIKASI JALAN
Untuk menghitung besar lalu lintas harian rata-rata (LHR) dengan rumus:
LHR = (1 + i )n x Jumlah Kendaraan
LHRsmp = (LHR) x Faktor ekivalen
Dimana:
LHR = Lalu Lintas Harian rata-rata (kend/hari/2jurusan)
LHRsmp = Pengekivalenan LHR dalam satuan mobil penumpang
i = Perkembangan lalu lintas
n = Jumlah tahun rencana
An=2 B n = 20 C
2018 2020 2040
Dimana:
A = Data LHR tahun 2018 dan dimulainya pelaksanaan konstruksi
B = Jalan dibuka tahun 2020
C = Akhir umur rencana jalan tahun 2040
Dimana:
y = Kontur tertinggi – kontur terendah
x = Panjang horizontal (cm)
Perhitungan:
Dari peta situasi didapat
➢ Potongan A – C
y = kontur tertinggi – kontur terendah
= 187,5 m – 100 m
= 87,5 m
x = 14,9 cm
= (14,9 cm x 10000) : 100
= 1490 m
87,5
Lereng melintang (Ln) = x 100% = 5,878%
1490
➢ Potongan C – D
y = kontur tertinggi – kontur terendah
= 187,5 m – 150 m
= 37,5 m
x = 14,8 cm
= (14,8 cm x 10000) : 100
= 1480 m
37,5
Lereng melintang (Ln) = x 100% = 2,538%
1480
➢ Potongan D – B
y = kontur tertinggi – kontur terendah
= 162,5 m – 150 m
= 12,5 m
x = 14 cm
= (14 cm x 10000) : 100
= 1400 m
12,5
Lereng melintang (Ln) = x 100% = 0,891%
1400
5,878%+2,538%+0,891%
Jadi Lnrata-rata =
3
= 3,102%
Tabel
Tabel 1.5
I.5 Standar
Standar Perencanaan
Perencanaan Geometrik Jalan
Tabel 5.3.Geometrik Jalan
Standard Perencanaan Geometrik
BAB II
PERENCANAAN ALINYEMEN HORIZONTAL
Tahap penyelesaian:
a. Ukur sudut tangen () dari trase
b. Tentukan kecepatan rencana (Vr) berdasarkan pada standar perencanaan
geometrik jalan raya
c. Ambil nilai jari-jari (R) dengan ketentuan di atas
d. Tentukan Tc, Lc dan Ec
1
𝑇𝑐 = 𝑅 tan ∆
2
∆
𝐿𝑐 = 2𝜋𝑅 = 0,01745 ∙ ∆ ∙ 𝑅
3600
1
𝐸𝑐 = 𝑇 ∙ tan ∆
4
2. Spiral-Circle-Spiral
Lengkung spiral merupakan peralihan dari bagian lurus ke bagian
circle, yang panjangnya diperhitungkan dengan mempertimbangkan bahwa
perubahan gaya sentrifugal dari 0 (pada bagian lurus) sampai di mana
mencapai harga berikut:
𝑚×𝑉
Fcontrol =
𝑅×𝐿
𝑉 𝑉×𝐾
Harga Ls minimal = 0,002 𝑅×𝐶 − 2,727 𝐶
Dimana:
Ls = Panjang lengkung Spiral (m)
V = Kecepatan Rencana
R = Jari-jari
C = Perubahan Kecepatan (m/det), dianjurkan c = 0,4 m/det
K = Superelevasi
Dimana:
e = Kelandaian tikungan (%)
fm = Koefisien gesekan melintang maksimum
3. Spiral-Spiral
Bentuk tikungan ini digunakan pada tikungan-tikungan tajam.
Adapun rumusnya sama dengan rumus-rumus untuk tikungan spiral-circle-
spiral, hanya yang perlu diperhatikan adalah tahap-tahap penyelesaiannya,
yaitu:
a. Ukur sudut tangen () dari trase dan tentukan V
b. Tentukan harga R, dari tabel akan didapat Lsmin & emax
c. Cari s = ½
s.R
d. Cari Ls = Ls min
28,648
Bila tidak memenuhi syarat ambil harga L yang lain
e. Bila tidak memenuhi syarat, ambil harga R yang lain (dengan metode
trial and error)
f. Ambil harga p dan k dengan rumus
P = p* . Ls p* dan k* diambil dari table
P = k* . Ls
g. Cari Ts = ( R + P ) tan ½ + K
h. Cari Es = ( R + P ) sec ½ - Rc
Jika:
1000
• ≤ 6, nilai-nilai dalam mencari pelebaran perkerasan terdapat dalam
𝑅
𝑏 ′ = 2,4 + 𝑅 − √𝑅 2 − 𝑃2
p = 6,1
𝑇𝑑 = √𝑅 2 + 𝐴(2𝑃 + 𝐴) − 𝑅
A= 1,2 m (tonjolan ke depan)
𝑉
𝑍 = 0,105
√𝑅
Untuk B’ = lebar jalan
Jika * B < B’ , tidak perlu ada pelebaran perkerasan
* B > B’ , perlu ada pelebaran perkerasan
Dimana:
m = Ordinat tengah sumbu jalur dalam ke penghalang
2. Bila jarak pandang lebih besar dari pada panjang tikungan (S > L)
Bila S > L, maka rumus yang digunakan:
90 o.S 90 o.L
m = R ( 1 – Cos ) + ½ (S – L) Sin
.R .R
S-C-S
Lc < 25 ya
S-S
m
tidak
P < 0,1 ya
Full Circle
m
tidak
e<4% ya
Full Circle
e < 1,5
en
tidak
S-C-S
➢ Tikungan I
1. Full Circle
= 71o emax = 10%
Vren = 80 km/jam
Rmin = 600 m
𝑉2 802
Fmax = = = 0,084 m
127 𝑥 𝑅 127 𝑥 600
𝑉2 802
R = = = 273,894 m
127 (𝑒𝑚𝑎𝑥 +𝑓𝑚𝑎𝑥 ) 127 (0,10+0,084)
Jadi karena Rhitungan = 273,894 m < 600 m, atau R < Rmin yang
diisyaratkan, sehingga bentuk Full Circle tidak bisa digunakan.
2. Spiral-Circle-Spiral
= 71o emax = 10%
Vc = 80 km/jam
Rc = 600 m
Harga e didapat dengan cara interpolasi
600−716
e = 573−716 (0,100 − 0,049) + 0,049 = 0,0904
Dengan rumus:
𝐿𝑆 50
2s = = 𝑥360° = 4,777◦
𝜋 ∙ 𝑅𝑐 2 𝑥 3.14 𝑥 600
s = 2,389◦
503
= 50 – 40 𝑥 6002 = 49,991 m
➢ P = y – Rc (1 – Cos s)
= 0,694 – 600 (1 – Cos (2,839o))
= 0,173 m
➢ k = x – RC.Sin s
= 49,991 – (600 × Sin (2,839o))
= 24,986 m
1
➢ Ts = ( Rc + P ) tan (2 ∆ ) + k
1
= (600 + 0,173) tan (2× 71°) + 24,986
= 453,085 m
1
➢ Es = ( RC + P ) Sec (2∆) – RC
1
= (600 + 0,173) Sec (2× 71 o) – 600
= 137,209 m
3. Spiral-Spiral
Δ = 71o
RC = 600 m
VC = 80 km/jam
emax = 10%
Ls = 50
ӨS = 0,5 x Δ
= 0,5 x 71°
= 35,5°
ӨS∙𝜋∙𝑅𝑐 35,5∙3,14∙600
Ls = = = 743,133
90 90
Dilihat dari nilai Ts dan Es yang terkecil atau minimum antara hasil
perhitungan S-C-S dan S-S, maka tikungan I berbentuk spiral-circle-spiral
data yang diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:
Δ = 71o x = 49,991 m
R = 600 m p = 0,173 m
e = 0,0904 = 9,04% k = 24,986 m
c = 66,223o Ls = 50 m
Lc = 693,133 m Ts = 453,085 m
y = 0,694 m Es = 137,209 m
5 ? = 71°
.08
453
=
Ts Es = 137.209
SC CS
x = 49.991 y = 0.694
p = 0.173
k = 24.986 RC = 600 TS
ST
?s = 2° ? c = 66°
Kiri + 9.04%
e = 0%
-2 Kiri - 9.04% -2
-2% % -2% %
0% -2% 0% -2%
+2 +2
%- %-
2% 2%
+9 +9
.04 .04
-9. -9.
04 04
% %
TIKUNGAN 1 SCS
SKALA 1: 6000
➢ Tikungan II
1. Full Circle
= 81o emax = 10%
Vren = 80 km/jam
Rmin = 600 m
𝑉2 802
Fmax = = = 0,084 m
127 𝑥 𝑅 127 𝑥 600
𝑉2 802
R = = = 273,894 m
127 (𝑒𝑚𝑎𝑥 +𝑓𝑚𝑎𝑥 ) 127 (0,10+0,084)
Jadi karena Rhitungan = 273,894 m < 600 m, atau R < Rmin yang
diisyaratkan, sehingga bentuk Full Circle tidak bisa digunakan.
2. Spiral-Circle-Spiral
= 81o emax = 10%
Vc = 80 km/jam
Rc = 600 m
Harga e didapat dengan cara interpolasi
600−716
e = 573−716 (0,100 − 0,049) + 0,049 = 0,0904
Dengan rumus:
𝐿𝑆 50
2s = = 𝑥360° = 4,777◦
𝜋 ∙ 𝑅𝑐 2 𝑥 3.14 𝑥 600
s = 2,389◦
𝐿𝑆 2 502
➢y = = = 0,694 m
6 𝑅𝐶 6 𝑥 600
𝐿 3
➢ x = Ls – 40 𝑆𝑅 2
𝐶
503
= 50 – 40 𝑥 6002 = 49,991 m
➢ P = y – Rc (1 – Cos s)
= 0,694 – 600 (1 – Cos (2,839o))
= 0,173 m
➢ k = x – RC.Sin s
= 49,991 – (600 × Sin (2,839o))
= 24,986 m
1
➢ Ts = ( Rc + P ) tan (2 ∆ ) + k
1
= (600 + 0,173) tan (2× 81°) + 24,986
= 537,582 m
1
➢ Es = ( RC + P ) Sec (2∆) – RC
1
= (600 + 0,173) Sec (2× 81 o) – 600
= 189,280 m
3. Spiral-Spiral
Δ = 81o
RC = 600 m
VC = 80 km/jam
emax = 10%
Ls = 50
ӨS = 0,5 x Δ
= 0,5 x 81°
= 40,5°
ӨS∙𝜋∙𝑅𝑐 40,5∙3,14∙600
Ls = = = 847,800
90 90
Sehingga:
P = p* x Ls
= 0,0664627 x 847,800
= 56,347 m
K = k* x Ls
= 0,4906406 x 847,800
= 415,965 m
Ts = (Rc + P)tan ½ + K
= (600 + 56,347) tan ½ 81° + 415,965
= 976,538 m
Es = (Rc + P)sec ½ - Rc
= (600 + 56,347) sec ½ 71° – 600
= 263,154 m
Dilihat dari nilai Ts dan Es yang terkecil atau minimum antara hasil
perhitungan S-C-S dan S-S, maka tikungan II berbentuk spiral-circle-spiral
data yang diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:
Δ = 81o x = 49,991 m
R = 600 m p = 0,173 m
e = 0,0904 = 9,04% k = 24,986 m
c = 76,223o Ls = 50 m
Lc = 797,800 m Ts = 537,582 m
y = 0,694 m Es = 189,280 m
? = 81°
82
7.5
53 Es = 189.280
=
Ts
SC CS
y = 0.694
x = 49.991 p = 0.173 RC = 600
k = 24.986
ST TS
?s = 2° ? c = 76°
Kiri + 9.04%
e = 0%
-2 Kiri - 9.04% -2
-2% % -2% %
0% -2% 0% -2%
+2 +2
% %
-2% -2%
+9 +9
.04 .04
-9. -9.
04 04
% %
TIKUNGAN 2 SCS
SKALA 1: 6000
BAB III
c) Lajur pendekatan
Yaitu lajur yang disediakan untuk truk yang bermuatan berat atau kendaraan
lain yang berjalan dengan kecepatan lebih rendah, sehingga kendaraan lain
dapat mendahului kendaraan yang lambat tanpa melalui jalur lawan.
PPV
E
Naik Turun
+ B -
q2 %
q1 %
C D
Lengkung
Vertikal
q1 Besar Landai
+ g1 - g2
+ g1 - g2
+ g1 - g2
- g2 - g2
+ g1 + g1
- g2
+ g1
( g − g1 )
Y ' = EV = 2 .L
800
Panjang Kritis (m) 480 330 250 200 170 150 125 120
➢ Lengkung Vertikal I
Pada Stasiun 0 + 800 diketahui data sebagai berikut:
g1 = +2,500 %
g2 = +2,021%
A = g1 - g2
= +2,500 % - (+2,021%)
= +0,479% (Cembung)
Dari Grafik, untuk kecepatan 80 km/jam dan A = +0,479% didapat
panjang landai L = 50 m.
• Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal):
L 50
0 + (800 − 2) = (800 − ) = 0 + 775
2
➢ Lengkung Vertikal II
Pada Stasiun 2 + 400 diketahui data sebagai berikut:
g1 = +2,021 %
g2 = -2,890%
A = g1 - g2
= +2,021 % - (-2,890%)
= +4,911% (Cembung)
Dari Grafik, untuk kecepatan 80 km/jam dan A = +4,911% didapat
panjang landai L = 160 m.
• Titik PLV (Peralihan Lengkung Vertikal):
L 160
2 + (400 − 2) = (400 − ) = 2 + 320
2
2 + 300 189.53
2 + 400 182.34
2 + 500 175.00
2 + 600 163.36
2 + 700 152.70
2 + 800 139.22
2 + 900 125.00
3 + 0 111.65
3 + 100 100.00
3 + 200 125.00
3 + 300 156.33
3 + 400 147.29
3 + 500 127.22
3 + 600 100.00
3 + 700 125.00
3 + 800 155.83
3 + 900 183.84
4 + 0 184.84
4 + 100 160.00
Catatan:
Untuk meminimalisir pemborosan material perlu dibuat suatu
diagram yang disebut Mass Haul Diagram. Dalam diagram ini, kurva
yang naik menunjukan dibutuhkannya galian dan kurva yang turun
menunjukan dibutuhkannya timbunan. Sedangkan, adanya puncak atas
menunjukan perubahan galian menjadi timbunan dan puncak bawah
menunjukan perubahan timbunan menjadi galian.
Sebenarnya, Mass Haul Diagram yang baik adalah diagram yang
menggambarkan kondisi seimbang antara timbunan dan galian agar
dalam proses pekerjaan dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Namun, apabila dalam kondisi tertentu keadaan tersebut sulit untuk
dicapai, maka sebaiknya menghindari volume timbunan yang berlebihan.
Hal tersebut menunjukan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk tanah
timbunan akan lebih besar.
1500000.00
1000000.00
500000.00
0.00
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
-500000.00
-1000000.00