38 74 5 PB - 2 PDF
38 74 5 PB - 2 PDF
E-ISSN: 2615-1553
ABSTRAK
Sebagai salah satu batasan dari ketiga batasan proses mencapai tujuan proyek (Triple Constrain) yang
merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek,
penjadwalan perlu direncanakan secara efektif dan efisien. Saat ini telah dikenal berbagai jenis metode
penjadwalan proyek konstruksi yang umum digunakan. Seiring dengan perkembangan jaman, metode-metode
penjadwalan yang ada terus dikembangkan sehingga semakin banyak metode penjadwalan yang dapat
digunakan, tinggal bagaimana penggunaannya sehingga menjadi efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan kajian tujuan penjadwalan proyek konstruksi secara umum dan kajian penggunaan metode
penjadwalan proyek konstruksi agar penjadwalan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Kajian
dilakukan melalui sumber-sumber kajian pustaka, meliputi jurnal-jurnal (penelitian terdahulu) dan buku-
buku yang relevan. Hasil penelitian ini adalah memberikan rumusan tujuan penjadwalan proyek konstruksi
secara umum, setiap metode penjadwalan proyek konstruksi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing dalam penjadwalan proyek konstruksi, dan penjadwalan proyek konstruksi dapat dilakukan dengan
kombinasi beberapa metode penjadwalan proyek konstruksi berdasarkan kebutuhan sesuai dengan tipe
proyek konstruksi.
Kata Kunci: Penjadwalan, metode penjadwalan, proyek konstruksi
I. PENDAHULUAN
Jadwal merupakan salah satu parameter yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi,
disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek untuk menentukan
durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah penjadwalan yang logis dan realistis. Pada
umumnya, penjadwalan proyek menggunakan estimasi durasi yang pasti. Namun, banyak faktor
ketidakpastian (uncertainty) sehingga durasi masing-masing kegiatan tidak dapat ditentukan dengan pasti.
Penjadwalan yang direncanakan perlu disesuikan dengan tipe proyek konstruksi. Pada umumnya tipe
proyek konstruksi berupa proyek dengan tipe sederhana, berulang (repetitive) dan proyek dengan kegiatan
kompleks. Untuk itu penjadwalan perlu direncanakan menggunakan multi metode penjadwalan sesuai fungsi
masing-masing metode dengan kelebihan dan kekurangannya agar memenuhi kebutuhan perencanaan jadwal
yang efektif dan efisien.
Untuk menjawab kebutuhan penjadwalan yang efektif dan efisien maka penelitian ini
menyajikanpemahaman tujuan penjadwalan proyek konstruksi yang dielaborasi dari beberapa penelitian
terdahulu. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode
penjadwalan proyek konstruksi sehingga dapat dikombinasikan dalam penggunaanya sesuai kebutuhan
perencanaan penjadwalan proyek konstruksi.
B. Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek adalah pembuatan rencana pelaksanaan setiap kegiatan di dalam suatu proyek
dengan mengoptimalkan efisiensi pemakaian waktu dan sumber daya yang tersedia, tetapi kesesuaian
presedensi diantara kegiatan tetap dipenuhi (Taha, H.A.,1997).
Beberapa metode yang umum digunakan untuk mengatasi masalah penjadwalan proyek di
antaranyaCritical Path Method (CPM), Precedence Diagram Method (PDM), teknik Bar Chart-kurva S, Line
38
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
of Balance (LoB), dan Project Evaluation and Review Technique(PERT). Ada juga metode penjadwalan lain
seperti Linear Scheduling Method (LSM), Vertical Production Method (VPM), Repetitive Scheduling Method
(RSM), Time Chainage Diagram, Ranked Position Weight Method (RPWM), Fuzzy Logic Application For
Scheduling (FLASH), Probabilistic Network Evaluation Technique (PNET) dan masih banyak lagi metode
penjadwalan yang terus dikembangkan saat ini. Untuk metode penjadwalan yang sudah umum digunakan
tentu tidak asing lagi bagi kita. Berikut disampaikan beberapa metode penjadwalan yang merupakan metode-
metode pengembangan.
39
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
ketiga nilai tersebut merupakan nilai l, m, dan u atau Di-j (l, m, u). Untuk node i, Early start (Ei), dan Latest
start (Li) merupakan bilangan Fuzzy juga tetapi tidak harus selalu bilangan Fuzzy segitiga(Wibowo, A.,
2001).
40
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
41
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
7) Mengatur penggunaan sumber daya, dimana Peneliti B, C, D, E dan F menyampaikan pengaturan penggunaan
sumber daya yang dapat dilakukan melalui metode LoB, Time Chainage Diagram, LSM, RSM dan RPWM.
8) Memberikangambaranluasdannyatauntukstatusproyek secara keseluruhan; sebagaimana dinyatakan dalam
Peneliti A yaitu dengan metode LoB dan kemudian Peneliti C juga mentakan metode PDM menunjukkan
keseluruhan kegiatan dari penjadwalan dengan metode Bar Chart.
C. Pemetaan Metode Penjadwalan Proyek Konstruksi
Pemetaan metode penjadwalan dilakukan berdasarkan tujuan penjadwalan yang telah teridentifikasi
yang dilakukan untuk memberi gambaran kesamaan fungsi masing-masing metode penjadwalan pada tahapan
penjadwalan tertentu sebagai acuan perbandingan/comparasi antar metode penjadwalan yang sepadan.
Pemetaan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Pemetaan metode penjadwalan terhadap tujuan penjadwalan proyek konstruksi
Metode Penjadwalan Proyek Konstruksi
Bar chart
FLASH
RPWM
Fungsi Metode Penjadwalan
PERT
PNET
CPM
PDM
VPM
RSM
TCD
LSM
LoB
No Proyek Konstruksi
FLASH
RPWM
Sifat Metode Penjadwalan PERT
PNET
CPM
PDM
VPM
RSM
TCD
LSM
LoB
No Proyek Konstruksi
1. Sederhanadanmudahuntukdimengerti
2. Dapat digunakan untuk penjadwalan semuajenis proyek,
baikgedung, jalan raya,danbangunanair
3. Digunakan untuk semua jenis proyek berulang
4. Cocok untuk proyek yang bersifat kompleks
5. Cocok untuk penjadwalan proyek linier
6. Digunakan untuk menjadwalkan proyek repetitif vertikal
Memperhatikan hasil pemetaan metode penjadwalan pada tabel 2, terlihat bahwa tidak ada satu metode
penjadwalan pun yang dapat menjawab semua tujuan penjadwalan proyek konstruksi. Hal ini menunjukan
bahwa untuk menjawab semua tujuan penjadwalan proyek konstruksi agar penjadwalan yang dilakukan
benar-benar efektif dan efisien, maka perlu adanya kombinasi penggunaan beberapa metode penjadwalann
proyek konstruksi.
Metode-metode penjadwalan untuk proyek dengan unit berulang (repetitive) seperti LoB, LSM, RSM
dan VPM, walaupun pada tabel 2 terlihat bahwa dapat menentukan jalur kritis namun hal itu dikarenakan
metode-metode penjadwalan tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan pada umumnya selalu dikombinasikan
dengan CPM atau PDM. Sebaliknya metode CPM dan PDM tidak dapat digunakan sendiri pada proyek
dengan unit berulang (repetitive). Dengan demikian selain untuk menjawab tujuan penjadwalan, kombinasi
penggunaan metode penjadwalan juga harus memperhatikan sifat dari masing-masing metode penjawalan
seperti pada table 3 sehingga kombinasi penggunaan metode penjadwalan dapat dilakukan berdasarkan
kebutuhan sesuai dengan tipe proyek konstruksi seperti tipe proyek konstruksi sederhana, berulang (berulang
horisontal/linier, berulang vertikal) dan proyek yang bersifat kompleks.
V. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil studi literatur dan kajian berbagai metode penjadwalan proyek konstruksi yang telah
dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Tujuan penjadwalan proyek konstruksi secara umum adalah untuk menentukan waktu mulai dan
selesainya proyek, menunjukan hubungan ketergantungan antar kegiatan, menentukan jalur kritis,
42
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, A.(2010). Eksplorasi metode Bar Chart, CPM, PDM, PERT, Line of Balance (LOB) dan Time
Chainage Diagram dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi. Tesis Program Pascasarjana ProgramStudi
Magister TeknikSipil
Erivianto, W. I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Fatma AbdEl - MohyeAgrama(2011). LinearProjectsScheduling UsingSpreadsheetsFeatures.
AlexandriaEngineeringJournal50,179–185
Fitria H. Rachmat, Lingguang Song, and Sang-Hoon Lee. Applying A Stochastic Linear Scheduling Method to
Pipeline Construction
Hamzah, S. (2004).IntegrasiCriticalPathMethod(CPM) danLineofBalanceMethod(LoB)
dalamPerencanaanProyekJalan. JurnalTransportasiVol.4No.2Desember: 141-148
Husen, Abrar (2008). Manajemen Proyek. Penerbit Andi, Yogyakarta
Iman Soeharto (1997). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Penerbit Erlangga,
Jakarta
Laksito,B.(2005).Penjadwalan Proyek Konstruksi Repetitif Menggunakan Metode Penjadwalan Berulang
(RSM) dan Metode Diagram Preseden (PDM). Media Teknik Sipil/Juli 2005/85
Mattila, K. G., et al (1998). Linear scheduling: past research efforts and future directions. Engineering,
Construction and Architectural Management, Vol. 5 Iss 3 pp. 294 – 303
Robert B., et al (1998). Repetitive Scheduling Method. UMCEE Report No. 98-35, Civil and Environmental
EngineeringDepartment, University of Michigan, Ann Arbor, Michigan
Setiawan, D., et al (2010). Pengembangan Model SimulasiIntegrasi Biaya Dan JadwalProyek Konstruksi Di
Bawah Ketidakpastian. Jurnal Teknik Sipil Volume 6 Nomor 2, 79-192
Suputra, I. G. N. O. (2011). Penjadwalan Proyek Dengan Precedence Diagram Method (PDM) dan Ranked
Position Weight Method (RPWM). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol.15, No. 1
Sutanto (2014).Aplikasi MetodaLine of Balance (LoB)danMetodeCriticalPath
Method(CPM)dalamPenjadwalanKegiatanPembangunan Perumahan. GemaTeknologiVol.17No. 4.
Taha, H.A. (1997). Operations Research. Bina Rupa Aksara, Jakarta
Wibowo, A. (2001). Alternatif Metoda Penjadwalan Proyek Konstruksi Menggunakan Teori Set Samar.
Dimensi Teknik Sipil Vol. 3 No. 1.
43