Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-6 1

Penerapan Repetitive Scheduling Method


Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan-
Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan
Timur
Annis Nur Uzma, Ir. Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D dan Cahyono Bintang Nurcahyono, ST, MT
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: artama.wiguna@gmail.com dan cahyonobintangnurcahyo@ce.its.ac.id

Abstrak— Para kontraktor seringkali menghadapi proyek ditandai dengan aktivitas-aktivitas yang berulang, yang
yang terdiri dari banyak unit dimana banyak aktivitas- dalam banyak kasus muncul dari perincian aktivitas-
aktivitas berulang dari satu unit ke unit berikutnya. Proyek ini aktivitas umum kedalam aktivitas-aktivitas khusus. Sebagai
membutuhkan penjadwalan yang menjamin penggunaan contoh aktivitas perataan tanah mungkin dipecah kedalam
sumber daya yang tidak terputus dari satu aktivitas pada satu
aktivitas perataan tanah setiap 100 m-nya dan seterusnya
aktivitas yang sama pada unit berikutnya. Metode yang telah
ada dan selama ini sering dipakai tidak dapat menjamin dimana setiap perataan tanah merupakan satu unit pekerjaan.
kebutuhan ini. Repetitive Scheduling Method (RSM) yang akan Aktivitas yang berulang dari satu unit ke unit yang lain
dijelaskan dalam tugas akhir ini dapat menjawab kekurangan menimbulkan kebutuhan yang sangat mendesak untuk
metode yang telah ada, karena penggunaan metode ini dapat penjadwalan proyek yang memungkinkan penggunaan
menjamin kotinuitas penggunaan sumber daya. Tujuan Tugas sumber daya yang tidak terputus/ slag, misalnya para
Akhir yang direncanakan ini adalah menerapkan metode RSM pekerja dari satu unit ke unit berikutnya, karena sering
terhadap waktu dan biaya dalam proyek yang memiliki terjadi kebutuhan ini (penggunaan sumber daya yang tidak
aktivitas berulang, terutama dipandang dari kontinuitas putus) yang menentukan waktu memulai aktivitas dan
penggunaan sumber daya. Penerapan metode RSM ini
mempengaruhi seluruh durasi proyek. Oleh sebab itu,
diaplikasikan pada penjadwalan Proyek Jalan Tubaan-
Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur. penggunaan sumber daya yang tidak terputus menjadi hal
Studi ini dilakukan dalam beberapa prosedur yang sangat penting dalam penjadwalan proyek.
yang meliputi pengumpulan data-data volume pekerjaan dan RSM (Repetitive scheduling Method) adalah suatu
durasi proyek, perhitungan jumlah pekerja yang dibutuhkan, metode penjadwalan yang pada umumnya dipergunakan
menentukan hubungan antar aktivitas dan perhitungan untuk proyek yang memiliki kegiatan berulang. Penjadwalan
penjadwalan eksisting proyek, serta perhitungan biaya agar RSM dipresentasikan oleh grafik seperti dalam pembuatan
dapat dibandingkan dengan metode eksisting. Dilakukan rencana X-Y dari seri produksi garis yang mungkin atau bias
perubahan penjadwalan proyek ke dalam diagram Repetitive memisahkan satu sama lain atau bertemu tergantung pada
Scheduling Method (RSM), RSM diaplikasikan dalam beberapa
relatif kemiringannya. RSM juga memperkenalkan deretan
consequence dengan merencanakan dengan cara memutar
garis produksi untuk tiap aktivitasnya. pengontrol kegiatan yang menjadi konsep baru untuk factor
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan yang menentukan lama proyek. Deretan ini termasuk
Repetitive Scheduling Method (RSM), didapatkan hasil yang kegiatan antara control point (Cp) dalam urutan unit
berbeda untuk consequense yang berbeda. Durasi penyelesaian produksi garis dan memperpanjang dari dimulainya proyek
pada consequense ke- 1 yang didapat dengan menghilangkan sampai proyek selesai. Metode ini mampu memperlihatkan
slag time-nya sebesar 282 hari, dengan total biaya sebesar Rp. pemanfaatan sumber daya, baik berupa tenaga kerja,
4.737.329.782,32,-. Durasi penyelesaian pada consequense ke- 2 peralatan maupun bahan tanpa terputus. Oleh karena itu,
yang didapat dengan menambah jumlah alat, adalah 162 hari tujuan sekunder dari studi adalah memperlihatkan
dengan total biaya sebesar Rp. 5.385.520.490,16,-. Durasi
bagaimana penerapan dari metode ini pada proyek Jalan
penyelesaian proek pada consequense ke- 3 yang didapat
dengan menambah jam kerja total durasi adalah 162 hari Tubaan-Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur.
dengan total biaya sebesar Rp. 4.670.159.227,83,-. Hal ini Pada Proyek Jalan Tubaan-Talisayan/ Dumaring, Provinsi
diperoleh dengan memaksimalkan beberapa aktivitas, Kalimantan Timur adalah proyek pembangunan jalan raya
khususnya pada empat aktivitas yang memiliki durasi terbesar yang memiliki aktivitas pekerjaan yang berulang, sehingga
yang paling berpengaruh terhadap total durasi proyek. Hal ini dipilih untuk penerapan metode RSM di dalam
membuktikan bahwa aktivitas- aktivitas tersebut perlu penjadwalannya.
mendapatkan prioritas dalam penyelesaian pengerjaannya.
II. URAIAN PENELITIAN
Kata Kunci: Jalan Tubaan-Talisayan/ Dumaring, Penjadwalan,
Slag Time, Repetitive Scheduling Method (RSM). A. Jenis dan Konsep Penelitian
Tugas Akhir dengan judul “Penerapan Revetitive
I. PENDAHULUAN Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan
Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur”
ara kontraktor sering menemui proyek yang memiliki
P beberapa unit pekerjaan yang sama, seperti salah
satunya pekerjaan jalan raya. Proyek multi unit ini
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui total waktu
dan biaya pekerjaan. Metode yang digunakan untuk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 2

Segmen 2:
mencapai tujuan tersebut, ialah Repetitive Scheduling 1. Pekerjaaan Galian utk Selokan Excavator 15,37 -
220 55,00
1 0,51 1
Excavator
Method atau RSM. Drainase & Sal. Air
2. Pasangan batu dengan Mortar
Dump Truck
Concrete Mixer
16,75
0,76
-
- 240 60,00
1
1
0,47
11,21
1
11 Concrete Mixer
Excavator 17,81 - 1 1,00 1
3. Galian Tanah biasa 500 125,00 Excavator
B. Variabel Penelitian Dump Truck
Wheel loader
11,45
18,35
-
-
1
1
1,56
1,07
2
1
Dump Truck 10,99 - 1 1,79 2
Dalam peneletian ini, adapun variabel-variabel yang akan 4. Urugan Tanah biasa Vibrator Roller 74,7 - 550 137,50 1 0,26 1 Wheel loader

diukur untuk mengetahui total waktu dan biaya pada proyek Motor Grader
Water Tank Truck
186,75
142,29
-
-
1
1
0,11
0,14
1
1
jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring. Variable-variabel Wheel loader
Dump Truck
4,35
23,38
-
-
1
1
23,17
4,31
23
4
5. Urugan Tanah biasa untuk
tersebut antara lain sebagai berikut : identifikasi kebutuhan bahu jalan
Vibrator Roller
Motor Grader
112,05
280,13
-
-
2820 705,00 1
1
0,90
0,36
1
1
Wheel loader

tenaga kerja peraktivitas, hubungan antar aktivitas, Water Tank Truck 142,29 - 1 0,71 1
Wheel loader 3,79 - 1 32,23 32
Penyusunan garis produksi aktivitas pada RSM, perhitungan Dump Truck 8,18 - 1 14,93 15
6. Lapis Pondasi Agregat Klas A Vibrator Roller 950 53,36 - 3420 855,00 2 2,29 1 Wheel loader
biaya proyek, consequense yang dilakukan, perbandingan Motor Grader 210,92 - 1 0,58 1
Water Tank Truck 50,30 - 1 2,43 2
total biaya. Wheel loader 3,91 - 1 41,65 42

Proses penelitian pada Tugas Akhir ini ditunjukkan dalam 7. Lapis Pondasi Agregat Klas B
Dump Truck
Vibrator Roller
8,18
74,70
-
- 4560 1140,00
1
2
19,91
2,18
20
1 Wheel loader
bentuk sebuah bagan alir atau flow chart, yang dapat dilihat Motor Grader
Water Tank Truck
258,82
47,43
-
-
1
1
0,63
3,43
1
3
pada [7]. 8. Lapis Resap Pengikat
Asphalt Sprayer
Air Compresor
247,99
280,00
-
- 20520 5130,00
1
1
2,96
2,62
3
3 Asphalt Sprayer
Dump Truck 247,99 - 3 2,96 1
Wheel loader 623,58 - 1 0,07 1
Asphalt Mixing Plant (AMP) 21,65 - 1 1,88 2
III. HASIL PENELITIAN Generator Set (Genset) 21,65 - 1 1,88 2
Asphalt Mixing Plant
9. Laston Lapis Pondasi Dump Truck 1,62 - 1140 285,00 3 25,13 8
(AMP)
Asphalt Finisher 3,61 - 1 11,28 11
A. Identifikasi kebutuhan tenaga kerja tiap aktivitas Tandem Roller 21,79 - 1 1,87 2
Pneutamic Tire Roller 38,91 - 1 1,05 1
Langkah pertama dalam penyusunan tenaga kerja adalah Segmen 3:
1. Pekerjaaan Galian utk Selokan Excavator 15,37 - 1 0,46 1
memilih beberapa aktivitas yang bersifat repetitive Drainase & Sal. Air Dump Truck 16,75 -
220 49,21
1 0,42 1
Excavator

kemudian dilakukan perhitungan total durasi pada setiap 2. Pasangan batu dengan Mortar Concrete Mixer
Excavator
0,76
17,81
-
-
240 53,68 1
1
10,03
0,90
10
1
Concrete Mixer
3. Galian Tanah biasa 500 111,84 Excavator
pekerjaan. Dump Truck
Wheel loader
11,45
18,35
-
-
1
1
1,40
0,96
1
1
Dump Truck 10,99 - 1 1,60 2
Tabel 3.1 Kebutuhan tenaga kerja tiap aktivitas. 4. Urugan Tanah biasa Vibrator Roller 74,7 - 550 123,03 1 0,24 1 Wheel loader
Motor Grader 186,75 - 1 0,09 1
Panjang Jalan Produktivitas Jumlah Durasi 1 Water Tank Truck 142,29 - 1 0,12 1
Produktivitas Volume Persegmen Durasi 2 Wheel loader 4,35 - 1 20,73 21
Uraian Pekerjaan Pekerja/ Alat Persegmen Pekerja Volume Total Pekerja/ Alat (Volume/ Keterangan
Alat ( (L/3800)*Vol.total) ( Durasi/ n) Dump Truck 23,38 - 1 3,85 4
(L) (1/ koefisien) (n) Produktivitas) 5. Urugan Tanah biasa utk bahu
Vibrator Roller 112,05 - 2820 630,79 1 0,80 1 Wheel loader
jalan
Segmen 1: - (m) (m³/ jam) (m³/ org/hari) (m3) (m3) org/ unit hari hari - Motor Grader 280,13 - 1 0,32 1
Water Tank Truck 142,29 - 1 0,63 1
1. Pekerjaaan Galian utk Selokan Excavator 15,37 - 1 0,65 1
Drainase & Sal. Air Dump Truck 16,75 -
220 69,47
1 0,59 1
Excavator B. Wheel loader 3,79 - 1 28,84 29
Dump Truck 8,18 - 1 13,36 13
2. Pasangan batu dengan Mortar Concrete Mixer 0,76 - 240 75,79 1 14,16 14 Concrete Mixer 6. Lapis Pondasi Agregat Klas A 850 3420 765,00 Wheel loader
Vibrator Roller 53,36 - 2 2,05 1
3. Galian Tanah biasa
Excavator
Dump Truck
17,81
11,45
-
-
500 157,89
1
1
1,27
1,97
1
2
Excavator C. Motor Grader 210,92 - 1 0,52 1
Water Tank Truck 50,30 - 1 2,17 2
Wheel loader 18,35 - 1 1,35 1 Wheel loader 3,91 - 1 37,27 37
Dump Truck 10,99 - 1 2,26 2 D. Dump Truck 8,18 - 1 17,81 18
4. Urugan Tanah biasa Vibrator Roller 74,7 - 550 173,68 1 0,33 1 Wheel loader 7. Lapis Pondasi Agregat Klas B Vibrator Roller 74,70 - 4560 1020,00 2 1,95 1 Wheel loader
Motor Grader 186,75 - 1 0,13 1 Motor Grader 258,82 - 1 0,56 1
Water Tank Truck 142,29 - 1 0,17 1 E. Water Tank Truck 47,43 - 1 3,07 3
Wheel loader 4,35 - 1 29,27 29 Asphalt Sprayer 247,99 - 1 2,64 3

5. Urugan Tanah biasa untuk


Dump Truck
Vibrator Roller
23,38
112,05
-
- 2820 890,53
1
1
5,44
1,14
5
1 Wheel loader
F.
8. Lapis Resap Pengikat Air Compresor
Dump Truck
280,00
247,99
-
-
20520 4590,00 1
3
2,34
2,64
2
1
Asphalt Sprayer

bahu jalan Wheel loader 623,58 - 1 0,06 1


Motor Grader 280,13 - 1 0,45 1
Water Tank Truck 142,29 - 1 0,89 1 G. Asphalt Mixing Plant (AMP)
Generator Set (Genset)
21,65
21,65
-
-
1
1
1,68
1,68
2
2
Wheel loader 3,79 - 1 40,71 41 Asphalt Mixing Plant
9. Laston Lapis Pondasi Dump Truck 1,62 - 1140 255,00 3 22,49 7
Dump Truck 8,18 - 1 18,86 19 (AMP)
6. Lapis Pondasi Agregat Klas A Vibrator Roller 53,36 - 3420 1080,00 1 2,89 3 Wheel loader H. Asphalt Finisher 3,61 - 1 10,09 10
Tandem Roller 21,79 - 1 1,67 2
Motor Grader 210,92 - 1 0,73 1 Pneutamic Tire Roller 38,91 - 1 0,94 1
Water Tank Truck 50,30 - 1 3,07 3 I.
Segmen 4:
Wheel loader 3,91 - 1 52,61 53 1. Pekerjaaan Galian utk Selokan Excavator 15,37 - 1 0,43 1
220 46,32 Excavator
Dump Truck 8,18 - 1 25,15 25 Drainase & Sal. Air Dump Truck 16,75 - 1 0,40 1
7. Lapis Pondasi Agregat Klas B Vibrator Roller 74,70 - 4560 1440,00 1 2,75 3 Wheel loader J.
2. Pasangan batu dengan Mortar Concrete Mixer 0,76 - 240 50,53 1 9,44 9 Concrete Mixer
Motor Grader 258,82 - 1 0,79 1 Excavator 17,81 - 1 0,84 1
3. Galian Tanah biasa 500 105,26 Excavator
Dump Truck 11,45 - 1 1,31 1
Water Tank Truck
Asphalt Sprayer
1200 47,43
247,99
-
-
1
1
4,34
3,49
4
3
K. Wheel loader 18,35 - 1 0,90 1
8. Lapis Resap Pengikat Air Compresor 280,00 - 20520 6480,00 1 3,31 3 Asphalt Sprayer Dump Truck 10,99 - 1 1,51 2
Dump Truck 247,99 - 3 3,73 1 4. Urugan Tanah biasa Vibrator Roller 74,7 - 550 115,79 1 0,22 1 Wheel loader
Wheel loader 623,58 - 1 0,08 1 Motor Grader 186,75 - 1 0,09 1
Water Tank Truck 142,29 - 1 0,12 1
Asphalt Mixing Plant (AMP) 21,65 - 1 2,38 2
Wheel loader 4,35 - 1 19,52 20
Generator Set (Genset) 21,65 - 1 2,38 2
Asphalt Mixing Plant Dump Truck 23,38 - 1 3,63 4
9. Laston Lapis Pondasi Dump Truck 1,62 - 1140 360,00 3 31,75 11 5. Urugan Tanah biasa untuk
(AMP) Vibrator Roller 112,05 - 2820 593,68 1 0,76 1 Wheel loader
Asphalt Finisher 3,61 - 1 14,25 14 bahu jalan
Motor Grader 280,13 - 1 0,30 1
Tandem Roller 21,79 - 1 2,36 2 Water Tank Truck 142,29 - 1 0,60 1
Pneutamic Tire Roller 38,91 - 1 1,32 1 Wheel loader 3,79 - 1 27,14 27
Concrete Mixer 2,4442 - 1 0,53 1 Dump Truck 8,18 - 1 12,57 13
10. Beton Struktur K-125 Concrete Vibrator 17,109 - 9 - 1 0,08 1 Concrete Mixer 6. Lapis Pondasi Agregat Klas A Vibrator Roller 800 53,36 - 3420 720,00 2 1,93 1 Wheel loader
Water Tank Truck 17,47 - 1 0,07 1 Motor Grader 210,92 - 1 0,49 1
Concrete Mixer 0,8266 - 1 10,37 10 Water Tank Truck 50,30 - 1 2,04 2
11. Beton Struktur K-250 Concrete Vibrator 5,786 - 60 - 1 1,48 1 Concrete Mixer Wheel loader 3,91 - 1 35,07 35
Water Tank Truck 52,42 - 1 0,16 1 Dump Truck 8,18 - 1 16,77 17
7. Lapis Pondasi Agregat Klas B Vibrator Roller 74,70 - 4560 960,00 2 1,84 1 Wheel loader
Pekerja/ Buruh terampil - 2,86 15 345,00 23
12. Baja Tulangan Box Culvert 6900 - Pekerja/ Buruh terampil Motor Grader 258,82 - 1 0,53 1
Mandor - 28,57 1 34,50 35
Water Tank Truck 47,43 - 1 2,89 3
13. Pemancangan Tiang Pancang Pekerja/ Buruh terampil - 2,00 10 224,00 22
448 - Pekerja/ Buruh terampil Asphalt Sprayer 247,99 - 1 2,49 2
Ulin uk. 10x10x400cm Mandor - 8,00 1 56,00 56 8. Lapis Resap Pengikat Air Compresor 280,00 - 20520 4320,00 1 2,20 2 Asphalt Sprayer
Pekerja/ Buruh terampil - 3,03 10 38,28 4 Dump Truck 247,99 - 3 2,49 1
14. Bekisting Box Culvert 116 - Pekerja/ Buruh terampil
Mandor - 30,30 1 3,83 4 Wheel loader 623,58 - 1 0,05 1
15. Galian Tanah untuk Box Excavator 17,81 - 1 3,71 4 Asphalt Mixing Plant (AMP) 21,65 - 1 1,58 2
462,5 - Excavator
Culvert Dump Truck 11,45 - 1 5,77 6 Generator Set (Genset) 21,65 - 1 1,58 2
Asphalt Mixing Plant
9. Laston Lapis Pondasi Dump Truck 1,62 - 1140 240,00 3 21,16 7
(AMP)
Asphalt Finisher 3,61 - 1 9,50 9
Tandem Roller 21,79 - 1 1,57 2
Pneutamic Tire Roller 38,91 - 1 0,88 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 3

B. Penyusunan Hubungan Logis antar aktivitas Tabel 3.3 Daftar Biaya fixed cost
Langkah selanjutnya yaitu menentukan hubungan logis No. Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
Jumlah Biaya (Rp)
(Rp)
antar aktivitas diatas, tujuan dari menentukan hubungan
A. Peralatan Ls 1 86.872.200,00 86.872.200,00
antar aktivitas ini adalah untuk mengetahui urutan pekerjaan
Sub Total 86.872.200,00
dari tiap aktivitas yang bersifat repetitif. Penentuan
B. Fasilitas Kontraktor
hubungan antar aktivitas ini dilakukan dengan persetujuan
dari pelaksanaan dilapangan. 1 Base Camp M2 100 50.000 5.000.000
2 Kantor M2 200 50.000 10.000.000
3 Bengkel, Gudang, Barak M2 100 50.000 5.000.000
Tabel 3. 2 Hubungan Logis antar aktivitas 4 Bangunan Laboratorium M2 70 50.000 3.500.000
No. Aktivitas Kode Durasi Predecessor Hubungan 5 Peralatan Laboratorium Set 1 10.000.000,00 10.000.000
(hari) Logis 6 Perabotan dan Layanan Set 1 10.000.000,00 10.000.000
1 Pekerjaan Galian utk A 4 - - 7 Alat Komunikasi Set 2 5.000.000,00 10.000.000
selokan drainase & Sub Total 53.500.000
Sal. Air
C. Fasilitas Direksi
2 Pasangan batu dengan B 44 A SS + 1D
mortar 1 Base Camp Unit 1 8.000.000,00 8.000.000
3 Galian Tanah Biasa C 4 A FS 2 Perabotan dan Layanan Set 1 7.500.000,00 7.500.000
3 Kendaraan Operasional Roda 4/Sewa Unit 1 55.000.000,00 55.000.000
4 Galian Tanah untuk D 4 C FS 4 Kendaraan Operasional Roda 2/Beli Unit 1 25.000.000,00 25.000.000
box culvert Sub Total 95.500.000
5 Pemancangan tiang E 22 D FS F. DEMOBILISASI Ls 1 26.061.660,00 26.061.660
pancang ulin uk. 10 x Sub Total 26.061.660
10 – 400cm
6 Beton Struktur K- 125 F 1 E FS TOTAL BIAYA Rp261.933.860,00

7 Baja Tulangan Box G 23 F FS + 1D


Culvert b) Variable Cost
8 Bekisting Box Culvert H 4 G FF Sedangan Variable Cost adalah biaya yang dikeluarkan
9 Beton Struktur K- 250 I 10 H FS setiap bulan untuk kebutuhan proyek tersebut (biaya listrik,
10 Urugan Tanah Biasa J 4 I FS + 1D telepon, dll).
11 Lapis pondasi agregat K 167 J FS
klas B Tabel 3.4 Daftar Biaya Variable Cost
12 Lapis pondasi agregat
klas A
L 129 K FS No. b.Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Biaya
(Rp)
13 Urugan Tanah biasa M 93 L FS 1 Telephones Ls 1,00 23.000.000 23.000.000
untuk bahu jalan 2 Water Ls 1,00 33.000.000 33.000.000
3 Listrik Ls 1,00 50.000.000 50.000.000
14 Lapis Resap Pengikat N 11 M FS
TOTAL BIAYA Rp106.000.000
15 Laston lapis pondasi O 8 N SS + 1D
c) Biaya Material
C. Penyusunan Garis Produksi Aktivitas pada RSM Untuk perhitungan biaya pembelian material bangunan
Setelah itu dilakukan penyusunan diagram RSM, sambil setiap perhitungan dalam beberapa consequence sama, hal
melakukan penjadwalan tenaga kerja yang diperlukan per ini dapat dilihat pada tabel biaya material sebagai berikut
hari untuk setiap aktivitasnya. Dalam penjadwalan tenaga dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini.
kerja harus dilihat ketersediaan tenaga kerja di lapangan. Uraian Satuan Koefisien
Volume Total Harga Satuan Material
(m3) (Rp)
Jumlah Biaya
(Rp)
A. Pasangan batu dengan mortar:
Penyusunan diagram RSM ini dapat dilihat pada lampiran 1 1. Batu m3 1,1 200.000 52.800.000
240
Gambar 4.1. Dari penjadwalan tenaga kerja ini akan 2. Semen PC
3. Pasir pasang
Kg
m3
202
0,4527
1.500
100.000
72.720.000
10.864.800

didapatkan juga durasi total proyek. B. Urugan tanah biasa:


550
1. Material timbunan (tanah urug) m³ 1,2 9.000 5.940.000

D. Perhitungan Biaya Proyek C. Urugan tanah biasa untuk bahu jalan:


1. Material timbunan (tanah urug) m3 1,2
2820
9.000 30.456.000

Perhitungan biaya proyek baru bisa dilakukan jika D. Lapis pondasi agregat klas A:

kegiatan perhitungan tenaga kerja selesai, yaitu setelah 1. Agregat Kasar


2. Agregat Halus
m3
m3
0,768
0,432
3420 200.000
205.000
525.312.000
302.875.200
didapatkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan per harinya E. Lapis pondasi agregat klas B:
dan durasi total proyek setelah diubah menjadi diagram 1. Agregat Kasar m3 0,708 4560 200.000 645.696.000
2. Agregat Halus m3 0,492 205.000 459.921.600
RSM
F. Lapis resap pengikat:
1. Aspal m3 0,6468 20520 8.200 108.833.155
Perhitungan biaya proyek, selain data jumlah tenaga kerja 2. Kerosene m3 0,484 8.000 79.453.440

untuk kemudian dapat dijadikan biaya upah pekerja dan G. Laston lapis pondasi:
1. Agregat Kasar m3 0,7028 260.000 208.309.920
durasi, diperlukan juga data pembangunan fasilitas-fasilitas 2. Agregat Halus m3 0,5341 1140 265.000 161.351.610

utama, pengeluaran umum, kendaraan dan peralatan 3. Filler


4. Aspal
Kg
Kg
139,15
156,975
500
8.200
79.315.500
1.467.402.300

konstruksi, biaya overhead, dll. Semua data tersebut akan H. Beton struktur K-125:
1. Semen PC Kg 280 1.500 3.780.000
termasuk dalam Biaya Tidak Langsung proyek. 2. Pasir m3 0,503
9
260.000 1.177.020
3. Agregat kasar m3 0,8141 235.000 1.721.822

a) Fixed Cost I. Beton struktur K-250:

Biaya Fixed Cost adalah biaya tetap yang dikeluarkan 1. Semen PC


2. Pasir
Kg
m3
387,6923
0,5223
60
1.500
260.000
34.892.307
8.147.880

hanya sekali dalam setiap proyek, yaitu pada awal 3. Agregat kasar m 3
0,7327 235.000 10.331.070

pelaksanaan proyek (biaya pembuatan kantor engineer, J. Baja tulangan:


1. Besi beton Kg 1,10 6900 10.250 77.797.500
pembersihan lahan, dll). 2. Kawat Kg 0,02 15.000 2.070.000

K. Pemancangan tiang pancang ulin 10x10 cm - 400 cm:


448
1. Kayu ulin 10 x 10 cm m3 0,01 2.500.000 11.200.000

L. Bekisting Box Culver t:


1. Kayu perancah m3 0,1 116 1.900.000 22.040.000
2. Paku Kg 0,8 17.000 1.577.600
TOTAL BIAYA Rp4.385.986.724
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4

E. Consequence yang dilakukan Sedangkan pada consequence ke-2 dengan menambah


jumlah pekerja/ alat, dilihat dari segi biaya total proyek
Dalam penyusunan diagram diatas dapat diketahui bahwa
mengalami pembekakan sebesar Rp. 5.385.520.490,16,-.
ada kendala antara jumlah tenaga kerja yang harus
Sedangkan dari segi durasi penyelesaian proyek juga
disediakan per harinya di lapangan dengan ketersediaan
mengalami percepatan sebesar 120 hari dari jadwal
pekerja di lapangan, untuk memperoleh hasil yang maksimal
eksisting-nya dan segi biaya mengalami pembengkakan.
dalam penjadwalan dengan menggunakan metode RSM,
Pada consequence ke-3, durasi proyek mengalami
baik itu dari biaya dan waktu. Maka dalam tugas akhir ini
percepatan dengan memperhitungkan jumlah pekerja/ alat
akan digunakan beberapa consequence untuk mengatasi
dengan menambah jam kerja sesuai kebutuhan. Dari total
kendala tersebut, consequence tersebut antara lain :
biaya proyek dapat menghemat biaya sebesar Rp.
a) Penggeseran pekerjaan yang terdapat lag time dan 4.670.159.227,83,- , dengan durasi total proyek 162 hari.
mengubah garis produksi. Seperti pada lampiran 1
gambar 4.2.
b) Penambahan pekerja/ alat yang sesuai dengan
IV. KESIMPULAN
kebutuhan. Seperti pada lampiran 1 gambar 4.2.
c) Penambahan jam kerja yang sesuai dengan Kebutuhan.
Seperti pada lampiran 2 pada gambar 4.3. Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa
dengan aplikasi RSM pada pembangunan jalan Tubaan-
Talisayan/ Dumaring, kontinuitas pemakaian tenaga kerja
F. Perbandingan total biaya
dapat dijaga dengan tanpa mengganggu hubungan logis
Dari diagram RSM eksisting dan beberapa consequence
antar aktivitas. Metode RSM dapat diaplikasikan dengan
diatas, dapat diperoleh durasi dan biaya upah pekerja total.
perhitungan waktu dan biaya akhir sebagai berikut :
Sehingga jika dilihat perbandingan jumlah total biaya (baik
 Diagram RSM eksisting:
itu biaya langsung maupun tak langsung) serta durasi total
Waktu = 282 hari.
untuk setiap diagram yang dibuat, dapat kita bandingkan
Total Biaya = Rp 5.086.839.313,84,-
seperti terlihat pada table berikut.
 Diagram RSM Consequence ke- 1
(menghilangkan lag time):
Tabel 3.6 Daftar perbandingan biaya dan waktu diagram
Waktu = 282 hari.
RSM dan Consequence. Total Biaya = Rp 4.737.329.782,32,-
Jadwal RSM (282 hari) (lag time)
Upah Pekerja/ Alat Rp 594.852.589,84
 Diagram RSM Consequence ke- 2 (menambah
Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00 jumlah Alat sesuai dengan kebutuhan):
Operasional Variable Cost Rp 106.000.000,00 Waktu = 162 hari.
Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 Total Biaya = Rp 5.385.520.490,16,-
TOTAL BIAYA Rp 5.086.839.313,84  Diagram RSM Consequence ke- 3 (menambah
jam kerja sesuai dengan kebutuhan):
Consequence ke- 1 (282 hari) Waktu = 162 hari.
Upah Pekerja/ Alat Rp 245.343.058,32
Total Biaya = Rp 4.670.159.227,83,-
Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00
Operasional Variable Cost Rp 106.000.000,00 Dari beberapa consequence diatas dapat diambil
Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 kesimpulan bahwa, jika proyek tersebut ingin dilakukan
TOTAL BIAYA Rp 4.737.329.782,32 penghematan dalam biaya dan waktu maka yang dipilih
adalah consequence ke-3, dengan penghematan waktu
Consequence ke- 2 (162 hari) sebesar 120 hari dengan menambah jam kerja, dengan biaya
Upah Pekerja/ Alat Rp 938.640.149,14 sebesar Rp. 4.670.159.227,83,-.
Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00
Operasional Variable Cost Rp 60.893.617,02
Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 DAFTAR PUSTAKA
TOTAL BIAYA Rp 5.385.520.490,16
[1] Barrie, Donald, S., Paulson, Boyd, C, JR., dan Sudinarto., 1995.
”Manajemen Konstruksi Profesional”. Jakarta, Erlangga.
Consequence ke- 3 (162 hari)
[2] Harris, R. B., dan Ioannou, P. G., 1994. ”Scheduling Project with
Upah Pekerja/ Alat Rp 223.278.886,81
Repeating Activities”. Journal of Contruction engineering &
Biaya Fixed Cost Rp 261. 933.860,00
Operasional Variable Cost Rp 60.893.617,02
Management. ASCE 124(4), 260-278.
Biaya material/ Bahan Rp 4.385.986.724,00 [3] Praditya, Hardito. 2011. Penerapan repetitive scheduling method
TOTAL BIAYA Rp 4.670.159.227,83 Pada penjadwalan aktivitas berulang Di proyek ciputra world mall
surabaya. Tugas Akhir S1. Surabaya: ITS.

Seperti yang dilihat pada Tabel 4.9 bahwa, dari tiga [4] Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi.
consequence diatas dapat diketahui bahwa setiap Jakarta, Rineka Cipta Suruhanjaya Tenaga, Energy Comission of
consequence terdapat keuntungan dan kerugian masing- Malaysia.
masing bila dibandingkan dengan jumlah durasi dan biaya [5] Soeharto, Iman.1995 . Manajemen Proyek : dari Konseptual
pada jadwal eksisting. Pada consequence ke-1, durasi total sampai Operasional. Jakarta, Erlangga.
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek adalah 282 [6] Wiranata, Anak Agung., Dewi, Parami, Diah, A.A., Nuryawan,
hari. Dimana pada consequence pertama ini dilakukan Made, I. 2009. Jurnal ilmiah Teknik Sipil. Denpasar.
[7] Nur uzma, Annis. 2007. Penerapan Revetitive Scheduling Method
pergeseran pada aktivitas yang terdapat waktu jeda (Lag
pada penjadwalan proyek jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring,
Time). Dari total biaya proyek dapat lebih dihemat sebesar Provinsi Kalimantan Timur. Tugas Akhir S1. Surabaya: ITS.
Rp. 349.509.531,52,-.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5

Lampiran 1 : Gambar 4.1 Diagram Eksisting RSM dan Gambar 4.2 Diagram RSM alternatif 1 dan 2
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 6

Lampiran 2 : Gambar 4.3 Diagram RSM alternatif 3

Anda mungkin juga menyukai