Vitnia 3401420093 Pendsosant Fis
Vitnia 3401420093 Pendsosant Fis
NAMA Vitnia
NIM 3401420093
2020
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan Proposal Penelitian ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ilmu Sosial dan
Humaniora Menjadi Ujung Tombak dalam Menyelesaikan Masalah Kebutuhan Dasar
Manusia tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas oleh Bapak Dr.Bambang Priyono,M.Pd.
pada mata kuliah Pendidikan Konservasi di Universitas negeri Semarang. Selain itu,
Saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Ilmu Sosial dan Humaniora Menjadi Ujung Tombak dalam Menyelesaikan
Masalah Kebutuhan Dasar Manusia.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Konservasi . Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni . Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan Proposal ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
Page
Daftar Isi
Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian..........................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................2
D. Metode Penelitian........................................................................................
E. Daftar Pustaka..............................................................................................
iii
Page
Pendahuluan
A.Latar belakang
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk membenarkan fakta bahwa kebutuhan dasar manusia
sangat diperlukan serta mengembangkan pengetahuan yang telah ada menjadi
rangkaian yang kompleks.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana ilmu sosial dan humaniora dalam menyelesaikan permasalah kebutuhan
dasar manusia ?
Kebutuhan manusia pada dasarnya di bagi berdasarkan intensitasnya yaitu kebutuhan
primer , sekunder dan tersier
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang berkaitan dengan mempertahankan hidup
secara layak. Kebutuhan ini mendasar dan harus dipenuhi manusia. Kebutuhan primer
terdiri dari sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal). Tanpa
pangan, manusia akan meninggal. Begitu pula tanpa sandang dan papan. Manusia
akan tersiksa hidupnya dan rentan terserang penyakit.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan
atau menambah kebahagiaan hidup. Kebutuhan sekunder berupa penunjang hidup.
Kebutuhan ini bisa ditunda pemenuhannya setelah kebutuhan primer dipenuhi.
Contoh kebutuhan sekunder yakni pendidikan, akses kesehatan, dan hiburan
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan atau
meningkatkan harga diri, prestise atau gengsi. Kebutuhan ini bisa dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contohnya liburan ke luar negeri,
perhiasan, dan barang bermerk.
Dalam kebutuhan manusia Pangan merupakan hal yang mendasar bagi manusia
dalam hidup namun permasalahan kelaparan seringkali menjadi masalah yang serius
yang sering kali terjadi di dunia termasuk indonesia
Dari studi kasus yang saya dapatkan dilansir dari GHI ( Global Hunger Index ) bahwa
dunia saat ini sedang mengalami masalah kelaparan cukup serius akibat dari pandemi
bahwa angka kelaparan menjadi tingkat tinggi akibat dari pandemi ini beberapa
sektor ekonomi jelas tidak terlihat pergerakan baik dalam faktor ekspor impor dari
negeri dan luar negeri akibatnya kelaparan menjadi masalah cukup serius.
Sejauh ini pandemi Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 30 juta orang diseluruh
dunia dan hampi 1 juta orang meninggal dunia. embaga non-profit Oxfam juga
merilis laporan “The Hunger Virus” yang menyatakan sekitar 122 juta orang bisa
v
terperosok dalam kelaparan tahun ini, akibat dari konsekuensi menurunnya ban
Page
tuan sosial, pengangguran mas sal, serta gangguan sistem produksi dan pasokan
pangan––yang berakar dari akibat pandemi virus corona. Skenario suram yang
diurai Oxfam mengungkap 12.000 orang bisa meninggal per hari pada akhir tahun.
Laporan tersebut sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Sebab, kita saksikan dan
rasakan bersama bagaimana coronavirus mengubah hidup kita. Mungkin sebagian
orang, terutama mereka yang mapan, bergaji tetap dan besar, coronavirus hanya
mengubah gaya hidupnya, dari hedonistik menjadi pembelanja dari rumah. Namun
bagi yang berada di posisi kelas menengah, berkemungkinan terjerumus ke jurang
kemiskinan. Apalagi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau
dirumahkan cukup gencar. Sementara bagi kaum yang sebelum pandemi pun sudah
miskin, kini menjadi semakin miskin. Ini yang menjadi cikal kelaparan. Ironisnya
di sisi lain ketika kini kita dihadapkan pada ancaman pandemi baru, bernama
pandemic ke laparan, mereka yang berada di puncak terus menghasilkan ke un
tungan. Ada dana US$ 18 mi liar yang dibayarkan delapan perusa haan makanan
dan minuman sebagai imbal hasil sejak Januari ke pada investor mereka (Oxfam.
org). Nilai uang sebesar itu mencapai sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding
yang dibutuhkan PBB untuk memberi bantuan pangan kepada masyarakat di
kawasan paling rentan kelaparan.
Laporan Keamanan Pangan dan Gizi Negara PBB diproduksi bersama oleh FAO,
Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian, Program Pangan Dunia,
Page
234 juta saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, sekitar setengah dari
seluruh rumah tangga tetap berada di sekitar garis kemiskinan nasional dengan
kisaran pendapatan Rp200.262 per bulan, " jelasnya.Oleh karena itu, kata Lukman,
dengan mempertimbangkan realitas sosial yang terjadi saat ini, pemerintah tidak bisa
lagi mengabaikan pentingnya pembangunan berbasis sosial dengan memakai
pemdekatan ilmu-ilmu sosial.Kepala LIPI itu mendefinisikan pembangunan berbasis
sosial sebagai suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, di mana pembangunan
dilakukan untuk melengkapi proses dinamis pembangunan ekonomi.
"Dengan kata lain, perlu ada keseimbangan pembangunan. Pembangunan harus
bertujuan memperkuat masyarakat untuk hidup makmur dan sejahtera, "
ucapnya.Dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan, lanjutnya, strategi awal
adalah untuk merancang kebijakan sosial dan perencanaan sosial."Sekali lagi, kita
perlu pandangan yang berbeda dari berbagai ilmuwan sosial yang dapat membangun
suatu "blok bangunan " untuk memahami dan menangani masalah kemiskinan, " ujar
Lukman
Sebagai bentuk upaya dalam mengatasi masalah sosial FAO ( food and Agricultur
Organization) memberikan upaya cara mengatasi masalah kelaparan di dunia yaitu
Tak ada kelaparan artinya akan mengakhiri kematian anak terkait nutrisi. Selain itu
dapat meningkatkan tenaga kerja sebesar 9,4 persen.
8. Kesejahteraan Sosial
Tak ada kasus kelaparan bisa membangun negara lebih aman, sejahtera, makmur, dan
adil. Pendidikan generasi penerus juga lebih terjamin.
D. Metode Penelitian
Dalam menyusun proposal ini metode penelitian yang saya gunakan adalah studi
kasus dari data berita terkait dan sumber-sumber yang relevan serta mengamati
lingkungan yang bersangkutan.
E. Daftar Pustak
Abdulkadir, M. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Pt Citra Aditya Bakti
Alessandra,T., Michael, J.O., &Janice.V.D. (2010).
Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Mappiare, A.
(1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha nasional Margono, S. (2004).
Validitas dan Reabilitas suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED
Page
Vol.6 No.1, Juni 2009 , 3-11 Neemann, J., & Susan, H. (2012).
Self-Perception Profile for College. Departement Of Psychology. Amerika Serikat:
University of Denver Richards, G. (2010). Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Sarwasih, I.B. (2013).
Attachment dan Peer Group dengan kemampuan Coping Stress padaS Siswa Kelas
VII DI SMP RSBI Al Azhar 8 Kemang Pratama.Jurnal Soul, Vol. 6, No.1, Maret
2013 , 84
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Dua
Satria Offset. Depkes R. I. 2011.
Salemba Medika Stuart, GW. (2001). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5, Jakarta.
xi
Page