Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA MENJADI UJUNG TOMBAK UNTUK


MENYELESAIKAN MASALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

NAMA Vitnia
NIM 3401420093

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
i

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Page

2020
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan Proposal Penelitian ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ilmu Sosial dan
Humaniora Menjadi Ujung Tombak dalam Menyelesaikan Masalah Kebutuhan Dasar
Manusia tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas oleh Bapak Dr.Bambang Priyono,M.Pd.
pada mata kuliah Pendidikan Konservasi di Universitas negeri Semarang. Selain itu,
Saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang Ilmu Sosial dan Humaniora Menjadi Ujung Tombak dalam Menyelesaikan
Masalah Kebutuhan Dasar Manusia.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Konservasi . Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni . Saya juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan Proposal ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Batang, 30 November 2020

Penyusun

ii
Page
Daftar Isi

Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan Penelitian..........................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................2
D. Metode Penelitian........................................................................................
E. Daftar Pustaka..............................................................................................

iii
Page
Pendahuluan
A.Latar belakang

Kebutuhan Dasar Manusia atau KMD merupakan kebutuhan yang diperlukan


manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan untuk bertahan hidup baik
kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Abraham Maslow yang dikenal dengan teori Maslow bahwa kebutuhan
dasar manusia menjadi 5 tingkat yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan
perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri. Konsep teori hieraraki menurut Maslow.
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow
melakukan observasi terhadap perilaku monyet.Berdasarkan pengamatannya,
didapatkan kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan
dengan kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu
akan cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa
makanan selama berminggu-minggu.Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup
selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan
akan makan.
Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar
yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat
kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri Maslow memberi
hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah,
individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tingkat
tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada
tingkat kebutuhan yang sebelumnya. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan
tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency
motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation).Motivasi kekurangan
bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan
yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia
untuk tumbuh dan berkembang.Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap
manusia.
Kebutuhan Dasar manusia realitanya akan selalu mengikat dan paten terhadap
kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan dan bentuk dari pertahanan,
Kebutuhan Dasar manusia akan selalu bertambah dan berubah dari waktu ke waktu
misalnya kebutuhan pada zaman pra-sejarah akan sangat berbeda dengan zaman
teknologi seperti saat ini dimana bidang industri berkembang sangat pesat maka
kebutuhan juga berubah misalnya pada zaman dahulu yang belum memiliki alat
iv

komunikasi maka akan menggunakan surat sebagai alatkomunikasi sedangkan pada


Page
era saat ini menggunakan telepon atau media sosial dalam komunikasi bahkan dapat
digunakan di daerah berbeda bahkan negara yang berbeda juga.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk membenarkan fakta bahwa kebutuhan dasar manusia
sangat diperlukan serta mengembangkan pengetahuan yang telah ada menjadi
rangkaian yang kompleks.

C. Rumusan Masalah
Bagaimana ilmu sosial dan humaniora dalam menyelesaikan permasalah kebutuhan
dasar manusia ?
Kebutuhan manusia pada dasarnya di bagi berdasarkan intensitasnya yaitu kebutuhan
primer , sekunder dan tersier
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang berkaitan dengan mempertahankan hidup
secara layak. Kebutuhan ini mendasar dan harus dipenuhi manusia. Kebutuhan primer
terdiri dari sandang (pakaian), pangan (makan), dan papan (tempat tinggal). Tanpa
pangan, manusia akan meninggal. Begitu pula tanpa sandang dan papan. Manusia
akan tersiksa hidupnya dan rentan terserang penyakit.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan
atau menambah kebahagiaan hidup. Kebutuhan sekunder berupa penunjang hidup.
Kebutuhan ini bisa ditunda pemenuhannya setelah kebutuhan primer dipenuhi.
Contoh kebutuhan sekunder yakni pendidikan, akses kesehatan, dan hiburan
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang berkaitan dengan usaha menciptakan atau
meningkatkan harga diri, prestise atau gengsi. Kebutuhan ini bisa dipenuhi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Contohnya liburan ke luar negeri,
perhiasan, dan barang bermerk.
Dalam kebutuhan manusia Pangan merupakan hal yang mendasar bagi manusia
dalam hidup namun permasalahan kelaparan seringkali menjadi masalah yang serius
yang sering kali terjadi di dunia termasuk indonesia
Dari studi kasus yang saya dapatkan dilansir dari GHI ( Global Hunger Index ) bahwa
dunia saat ini sedang mengalami masalah kelaparan cukup serius akibat dari pandemi
bahwa angka kelaparan menjadi tingkat tinggi akibat dari pandemi ini beberapa
sektor ekonomi jelas tidak terlihat pergerakan baik dalam faktor ekspor impor dari
negeri dan luar negeri akibatnya kelaparan menjadi masalah cukup serius.

Sejauh ini pandemi Covid-19 telah menginfeksi sebanyak 30 juta orang diseluruh
dunia dan hampi 1 juta orang meninggal dunia. embaga non-profit Oxfam juga
merilis laporan “The Hunger Virus” yang menyatakan sekitar 122 juta orang bisa
v

terperosok dalam kelaparan tahun ini, akibat dari konsekuensi menurunnya ban
Page

tuan sosial, pengangguran mas sal, serta gangguan sistem produksi dan pasokan
pangan––yang berakar dari akibat pandemi virus corona. Skenario suram yang
diurai Oxfam mengungkap 12.000 orang bisa meninggal per hari pada akhir tahun.
Laporan tersebut sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Sebab, kita saksikan dan
rasakan bersama bagaimana coronavirus mengubah hidup kita. Mungkin sebagian
orang, terutama mereka yang mapan, bergaji tetap dan besar, coronavirus hanya
mengubah gaya hidupnya, dari hedonistik menjadi pembelanja dari rumah. Namun
bagi yang berada di posisi kelas menengah, berkemungkinan terjerumus ke jurang
kemiskinan. Apalagi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau
dirumahkan cukup gencar. Sementara bagi kaum yang sebelum pandemi pun sudah
miskin, kini menjadi semakin miskin. Ini yang menjadi cikal kelaparan. Ironisnya
di sisi lain ketika kini kita dihadapkan pada ancaman pandemi baru, bernama
pandemic ke laparan, mereka yang berada di puncak terus menghasilkan ke un
tungan. Ada dana US$ 18 mi liar yang dibayarkan delapan perusa haan makanan
dan minuman sebagai imbal hasil sejak Januari ke pada investor mereka (Oxfam.
org). Nilai uang sebesar itu mencapai sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding
yang dibutuhkan PBB untuk memberi bantuan pangan kepada masyarakat di
kawasan paling rentan kelaparan.

Persatuan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa tingkat elaparan dan kekurangan gizi


meningkat di seluruh dunia setelah krisis virus corona mendorong lebih banyak
orang ke dalam kemiskinan dan membatasi akses diet sehat.Laporan terbaru PBB
menunjukkan bahwa hampir 690 juta orang kekurangan gizi sepanjang tahun lalu,
angka terbesar sejak 2009, dan pandemi ini dapat menyebabkan sekitar 132 juta
orang kelaparan pada tingkat yang kronis pada akhir tahun ini.“Pandemi
menciptakan masalah bukan ketersediaan makanan, tetapi akses makanan, karena
orang akan memiliki pendapatan lebih sedikit karena resesi,” kata Maximo Torero,
kepala ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, yang turut menulis
laporan ini, seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (14/7).
Perubahan iklim, konflik dan penurunan ekonomi telah memperburuk krisis
kelaparan dalam beberapa tahun terakhir, dan wabah belalang gurun yang merusak
tanaman, khususnya di Afrika, telah merusak prospek ekonomi tahun ini."Itu berarti
dunia tidak akan mencapai target untuk menghapus kelaparan pada tahun 2030," kata
PBB, menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih serius dari
sebelumnya untuk mengatasi masalah tersebut.Kebanyakan orang yang kekurangan
gizi tinggal di Asia, meskipun jumlahnya tumbuh tercepat di Afrika. Jika tren
berlanjut, mereka yang terkena dampak kelaparan di seluruh dunia akan melampaui
840 juta pada tahun 2030, angka yang terakhir terlihat pada tahun 2004, menurut data
PBB.
vi

Laporan Keamanan Pangan dan Gizi Negara PBB diproduksi bersama oleh FAO,
Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian, Program Pangan Dunia,
Page

Unicef dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Badan-badan tersebut secara


substansial merevisi estimasi tingkat kelaparan setelah menerima data yang lebih
akurat dari negara-negara termasuk China.Meskipun masih terlalu dini untuk
menilai menyeluruh dari lockdown dan langkah-langkah penanganan virus lainnya,
83 juta hingga 132 juta orang lainnya mungkin akan kelaparan tahun ini karena
resesi ekonomi global."Mengatasi dampak Covid-19 pada kelaparan dan gizi akan
membutuhkan tambahan US$10 miliar dalam pengeluaran pemerintah tahun ini,"
menurut para peneliti termasuk International Research Policy Policy
Institute.Tahun lalu, data PBB menunjukkan sekitar 2 miliar orang kekurangan
akses reguler ke makanan yang aman, bergizi, dan mencukupi.

Bagaimana Cara dunia dalam mengatasi Permasalahan Kelaparan termasuk


Indonesia ?
Dalam mengatasi permasalahan kelaparan ilmu sosial berperan dalam mengatasi dan
memberi solusi terhadap kasus tersebut dilansir dari Lukman Hakim sebagai Ketua
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun (2013) menyatakan bahwa "Dalam
pemahaman kami, untuk mengatasi masalah kemiskinan memerlukan kontribusi
nyata ilmu-ilmu sosial. Itu karena ilmu sosial memiliki kekuatan yang dapat
digunakan untuk memahami berbagai dimensi masalah yang dihadapi manusia,
seperti masalah kemiskinan, "
Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam seminar bertajuk "Peran Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Humaniora dalam Pengurangan Kemiskinan " di Gedung Widya Graha
LIPI di Jakarta.Dia mengatakan kemiskinan merupakan topik yang dibahas di seluruh
dunia karena hal itu merupakan permasalahan global."Kebanyakan orang memahami
kemiskinan secara subyektif dan relatif, sementara yang lain melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut pandang ilmiah
yang telah dibentuk, " ujarnya.Menurut Lukman, kemiskinan adalah hasil dari
akumulasi pembangunan yang terdistorsi.Distorsi atau penyimpangan itu, kata dia,
terbukti dengan adanya suatu paradoks dalam masyarakat di beberapa negara, yakni
fenomena kemiskinan yang tinggi di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi yang
tinggi.
"Jadi, pembangunan tidak selalu merupakan suatu potret harmoni antara pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan sosial. Faktanya, di banyak negara di dunia,
pertumbuhan ekonomi tidak sejalan dengan pembangunan sosial, " tuturnya.Di
Indonesia, lebih lanjut dikatakannya, momentum pertumbuhan ekonomi dalam 15
tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak menjadi
vii

stimulus pengentasan kemiskinan."Lebih dari 32 juta orang Indonesia dari populasi


Page

234 juta saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, sekitar setengah dari
seluruh rumah tangga tetap berada di sekitar garis kemiskinan nasional dengan
kisaran pendapatan Rp200.262 per bulan, " jelasnya.Oleh karena itu, kata Lukman,
dengan mempertimbangkan realitas sosial yang terjadi saat ini, pemerintah tidak bisa
lagi mengabaikan pentingnya pembangunan berbasis sosial dengan memakai
pemdekatan ilmu-ilmu sosial.Kepala LIPI itu mendefinisikan pembangunan berbasis
sosial sebagai suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, di mana pembangunan
dilakukan untuk melengkapi proses dinamis pembangunan ekonomi.
"Dengan kata lain, perlu ada keseimbangan pembangunan. Pembangunan harus
bertujuan memperkuat masyarakat untuk hidup makmur dan sejahtera, "
ucapnya.Dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan, lanjutnya, strategi awal
adalah untuk merancang kebijakan sosial dan perencanaan sosial."Sekali lagi, kita
perlu pandangan yang berbeda dari berbagai ilmuwan sosial yang dapat membangun
suatu "blok bangunan " untuk memahami dan menangani masalah kemiskinan, " ujar
Lukman
Sebagai bentuk upaya dalam mengatasi masalah sosial FAO ( food and Agricultur
Organization) memberikan upaya cara mengatasi masalah kelaparan di dunia yaitu

1. Target Tuntaskan Kelaparan


Target Zero Hunger atau tuntaskan kelaparan bisa menyelamatkan 3,1 juta anak
dalam setahun.
2. Selamatkan Ibu dan Bayi
Ibu yang memiliki gizi baik memiliki bayi yang lebih sehat dengan sistem kekebalan
tubuh yang lebih kuat.
3. Tuntaskan Gizi Buruk
Usaha menuntaskan kelaparan bisa menghentikan kekurangan gizi anak dan dapat
meningkatkan PDB negara berkembang sebesar 16,5 persen.
4. Investasi
Satu dolar yang diinvestasikan dalam pencegahan kelaparan dapat menghasilkan
keuntungan antara USD 15-1393.
5. Berikan Nutrisi yang Tepat
Nutrisi yang tepat di awal kehidupan bisa meningkatkan 46 persen lebih banyak
pendapatan seumur hidup.
6. Tangani Kekurangan Zat Besi
Menghilangkan anak dengan kekurangan besi dalam suatu populasi dapat
viii

meningkatkan produktivitas di tempat kerja sebesar 20 persen di masa depan.


7. Kurangi Angka Kematian Bayi
Page

Tak ada kelaparan artinya akan mengakhiri kematian anak terkait nutrisi. Selain itu
dapat meningkatkan tenaga kerja sebesar 9,4 persen.
8. Kesejahteraan Sosial
Tak ada kasus kelaparan bisa membangun negara lebih aman, sejahtera, makmur, dan
adil. Pendidikan generasi penerus juga lebih terjamin.
D. Metode Penelitian

Dalam menyusun proposal ini metode penelitian yang saya gunakan adalah studi
kasus dari data berita terkait dan sumber-sumber yang relevan serta mengamati
lingkungan yang bersangkutan.

E. Daftar Pustak

Abdulkadir, M. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Pt Citra Aditya Bakti
Alessandra,T., Michael, J.O., &Janice.V.D. (2010).

Tips Mengenali dan Menghadapi Berbagai Tipe Kepribadian. Jakarta: PT Indeks


Arikunto, S. 1998. Prosedur Peneliian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta Azwar, S. 2010.

Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar _______.2011. Tes Prestasi.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar _______ .2012.

Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Diane E.P, Sally,W.O.,


&Ruth, D.F. (2009).
Human Development Perkembangan Manusia.Jakarta: Salemba Humanika Ekasari,
A.,& Irma, B. (2009).

“Attactment pada Ayah dan Penerimaan P eer Groupdengan Resiliensi ” Studi


Kasuspada Siswa Laki-laki di Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).Jurnal
Soul, Vol. 2, No.2, September 2009. 42 Feist, J., &Gregory, J,F. 2012.

Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika Mulyatiningsih, D.E. (2012).


Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta Mansur, H.
(2009).

Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Mappiare, A.
(1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha nasional Margono, S. (2004).

Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta Matondang, Z. (2009).


ix

Validitas dan Reabilitas suatu Instrumen Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED
Page

Vol.6 No.1, Juni 2009 , 3-11 Neemann, J., & Susan, H. (2012).
Self-Perception Profile for College. Departement Of Psychology. Amerika Serikat:
University of Denver Richards, G. (2010). Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Baca.
Sarwasih, I.B. (2013).

Attachment dan Peer Group dengan kemampuan Coping Stress padaS Siswa Kelas
VII DI SMP RSBI Al Azhar 8 Kemang Pratama.Jurnal Soul, Vol. 6, No.1, Maret
2013 , 84
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Dua
Satria Offset. Depkes R. I. 2011.

Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).


Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Kesehatan
Keluarga. Elizabeth, Siwi W & Endang P. 2015.

Nurjanah. (2004), Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Salemba Medika Stuart, GW. (2001). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5, Jakarta.

Wartonah. (2004), Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba


Medika

Saepudin,Ahmad. Studi kasus (kebutuhan dasar manusia). Januari 2015.


https://www.slideshare.net/Lakone4mad/studi-kasus-kebutuhan-dasar-manusia
diakses pada 29 November 2020 pukul 13:40

Pratama , Edo R. Apa saja Kebutuhan Dasar Manusia?.Maret 2017.


https://www.dictio.id/t/apa-saja-kebutuhan-dasar-manusia/8241 diakses pada 29
september 2020 pukul 14:00

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pendekatan Ilmu Sosial Mengurangi


Kemiskinan.Juni 2013. http://lipi.go.id/berita/single/LIPI-Pendekatan-Ilmu-Sosial-
Bisa-Kurangi-Kemiskinan/8588 diakses pada 30 November pukul 09:12

Anonim. 8 Upaya Dunia dalamTuntaskan Masalah kelaparan dan Rawan Pangan.


Oktober 2017. https://www.jawapos.com/internasional/16/10/2017/8-upaya-dunia-
tuntaskan-masalah-kelaparan-dan-rawan-pangan/ diakses Pada 30 November 2020
pukul 10:20
x

Dzulfaroh, Ahmad Naufal.Riset Indeks Kelaparan Global:Indonesia dalam Kategori


Page

Serius. Desember 2019.


https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/03/163603665/riset-indeks-kelaparan-
global-indonesia-dalam-kategori-serius?page=all diakses pada 30 November 2020
pukul 11:42.

xi
Page

Anda mungkin juga menyukai