Dino membaca surat kabar hari ini yang memberitakan adanya kejadian hepatitis A pada anak-
anak di SDN 06 Jambi. Dinas Kesehatan Jambi sudah melakukan investigasi dan mendapatkan
bahwa sumber penyebaran dari kantin sekolah yang menjual jajanan yang sangat ramai saat jam
istirahat. Keadaan sanitasi dan pengelolaan limbah di sekitar sekolah masih belum baik, sehingga
memungkinkan terjadinya penyakit-penyakit berbasis lingkungan. Dinas Kesehatan dalam
rangka penanganan lebih lanjut meminta kepada pihak sekolah agar melaksanakan prinsip dasar
sanitasi, sanitasi makanan dan minuman serta melakukan langkah-langkah pengelolaan sanitasi
di tempat-tempat umum.
I. Klarifikasi Istilah
1. Hepatitis A : Penyakit infeksi akut pada di sebabkan oleh HAV ( Fecal oral)
2. Investigasi : Penyelidikan untuk mengetahui kesalahan atau kebenaran dalam sebuah
fakta.
3. Sanitasi : Upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat
menimbulkan hal hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan, daya tahan
tubuh manusia.
4. Limbah : Sisa suatu usaha kegiatan yang mengandung bahan berbahaya bagi
lingkungan dan mahkluk hidup lainnya.
5. Penyakit Berbasis Lingkungan : Kondisi patologis yang mengakibatkan terjadinya
kelainan baik secara morfologi maupun fisiologi yang diakibatkan karena interaksi
manusia dan lingkungan yang menimbulkan penyakit.
III.Analisis Masalah
1. Apa penyebab dan faktor risiko dari penyakit hepatitis A?
Penjelasan :
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Virus hepatitis A termasuk
Hepatovirus, yang masuk dalam famili Picornaviridae. Ukuran virus hepatitis A adalah
27- 32 nm yang dapat dideteksi di dalam feses pada akhir masa inkubasi dan fase
praikterik, tidak mempunyai selubung, mempunyai bentuk icosahedral, positive single-
stranded linier RNA virus, yang mempunyai 7,5 kb genom. Selama memasuki hepatosit,
ribosom pejamu berikatan dengan RNA virus yang tidak berselubung. Selanjutnya, HAV-
RNA ditranslasikan menjadi protein utama yang mengandung 2225 asam amino.2,3
Infeksi virus hepatitis A terutama menular melalui jalur fekal-oral, demikian pula
dengan air dan makanan yang terkontaminasi.dengan air dan makanan yang
terkontaminasi. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak atau terjadi akibat kontak
dengan orang terinfeksi melalui kontaminasi feses pada makanan atau air minum, atau
dengan menelan kerang mengandung virus yang tidak dimasak dengan baik. Penularan
ditunjang oleh sanitasi yang buruk, kesehatan pribadi yang buruk, dan kontak yang intim
(tinggal serumah atau seksual).2,3
2. Bagaimana transmisi penularan dan pencegahan hepatitis A?
Penjelasan :
Transmisi terjadi terutama melalui kejadian luar biasa (transmisi melalui makanan
dan minuman), dan kontak dari orang ke orang. Pada cairan tubuh, virus hepatitis A
terkonsentrasi sebagian besar pada feses, serum, dan air liur. Virus hepatitis A sangat
jarang ditransmisikan melalui produk darah atau prosedur medis. Virus hepatitis A
terdapat pada feses selama 3-6 minggu selama masa inkubasi, dapat memanjang pada
fase awal kerusakan hepatoselular pada pasien yang simptomatik maupun yang
asimptomatik.
Penempelan virus paling maksimal terjadi pada saat terjadinya kerusakan
hepatoselular, selama periode dimana individu yang terinfeksi berada dalam fase yang
paling infeksius. Virus hepatitis A resisten terhadap deterjen dan pH yang rendah selama
transisi menuju lambung. Selama dicerna di saluran pencernaan, virus hepatitis A
berpenetrasi ke dalam mukosa lambung dan mulai bereplikasi di kripti sel epitel intestin
dan mencapai hati melalui pembuluh darah portal.2
Pencegahan dapat dilakukan melalui menghindari kontak dengan pasien,
meningkatkan higienitas individu (cuci tangan, makan makanan bersih, dan sebagainya),
maupun vaksinasi hepatitis A. Vaksinasi hepatitis A berupa injeksi immunoglobulin 1
mL IM yang diulang setiap 6-18 bulan tergantung vaksin, dengan efektifitas yang
mencapai 80-100%.4 Vaksin diberikan dengan rekomendasi untuk jadwal pemberian dua
dosis bagi orang dewasa berumur 18 tahun dan yang lebih tua, dan dosis kedua diberikan
6 hingga l2 bulan setelah dosis pertama. Anak berusia lebih dari 2 tahun dan remaja
diberi tiga dosis; dosis kedua diberikan satu bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga
diberikan 6 hingga 12 bulan berikutnya. Anak berusia kurang dari 2 tahun tidak
divaksinasi. Cara pemberian adalah suntikan intramuskular (IM) dalam otot deltoideus.3
Vaksinasi tersebut diindikasikan bagi individu berikut:
Fasilitas sanitasi
1. Air bersih. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat fisik (tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna, jernih), serta jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan.
2. Air limbah. Air limbah mengalir dengan lancar, sistem pembuangan air limbah harus
baik, saluran terbuat dari bahan kedap air, saluran pembuang air limbah tertutup.
3. Toilet. Tersedia toilet, bersih. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan
bak air. Tersedia sabun/deterjen untuk mencuci tangan. Di dalam toilet harus tersedia
bak dan air bersih dalam keadaan cukup.
4. Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat,
mempunyai tutup. Tersedia pada setiap tempat/ruang yang memproduksi sampah.
Sampah dibuang tiap 24 jam.
5. Tempat cuci tangan. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mudah dicapai oleh tamu dan karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air
mengalir, sabun/deterjen, bak penampungan yang permukaanya halus, mudah
dibersihkan dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
6. Tempat mencuci peralatan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan
mudah dibersihkan. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 bilik/bak pencuci yaitu
untuk mengguyur, menyabun dan membilas.
7. Tempat mencuci bahan makanan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat
dan mudah dibersihkan.
8. Tempat penyimpanan air bersih (tandon air) harus tertutup sehingga dapat menahan
masuknya tikus dan serangga.6,7
Sanitasi; yang meliputi penggunaan cara-cara fisik dan mekanis atau zat-zat
kimia dengan maksud untuk memusnahkan sebagian besar mikrobia yang masih
tertinggal pada permukaan perkakas dan peralatan pabrik.
Persyaratan sanitasi harus dipenuhi dalam hal sarana dan atau prasarana yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung, penyelenggaraan atau proses, orang yang
bertanggungjawab, menangani secara langsung dan atau berada langsung dalam
lingkungan kegiatan atau proses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan atau
peredaran pangan.8
b. Kontruksi bangunan tempat umum yang tidak memenuhi syarat akan dapat
menimbulkan bahaya dan kecelakaan.
a. Pencatatan ( recording )
b. Pelaporan ( reporting )