Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penulis
Gunarti Dwi Lestari
Nurjannah
Media Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Moda Pembelajaran Jarak Jauh:
Daring dan Luring
Cetakan ke-1, tahun 2020
ISBN: …………………………….
Pengarah:
Iwan Syahril
Penanggungjawab:
Santi Ambarrukmi
Penulis:
Gunarti Dwi Lestari
Nurjannah
Penyunting:
Nasrudin
Pujiarto
Sekretariat:
Krismiyati, Irni Diniati, Ratna Dumasari, Silvi Andika Sari, Dani Irawan
Diterbitkan oleh:
Direktorat GTK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2020
ii
KATA SAMBUTAN
iii
dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik.
IWAN SYAHRIL
iv
KATA PENGANTAR
v
diterapkan anak di rumah melalui orang tua, serta kesulitan guru dalam
melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak di rumah. Di sisi lain,
keluhan juga datang dari orang tua, yaitu kesulitan mendampingi anak
belajar karena belum paham caranya, tidak biasa menggunakan teknologi
digital untuk pembelajaran anak, dan tidak memahami maksud pesan yang
disampaikan guru.
Berdasarkan berbagai kendala tersebut, dan untuk menjamin
penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan Bimbingan Teknis bagi
Guru PAUD, orang tua, maupun pihak yang terkait, maka dipandang perlu
diterbitkannya Modul Pembelajaran Jarak Jauh PAUD yang dapat
mendukung penerapan Pembelajaran Jarak Jauh PAUD di Indonesia. Modul
PJJ PAUD yang telah disusun antara lain: Pengembangan Kurikulum dalam
Kondisi Khusus, Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran selama BdR,
Moda Pembelajaran Jarak Jauh, Pengembangan Media Pembelajaran Jarak
Jauh, Pelaksanaan Belajar dari Rumah, Penilaian Perkembangan Anak, dan
Komunikasi dan Dukungan kepada Peserta Didik dan Orang tua.
Melalui modul PJJ PAUD ini diharapkan Guru PAUD, orang tua dan pihak
terkait memiliki pedoman dalam melaksanakan pembelajaran bersama anak
di rumah sehingga PJJ PAUD dapat berjalan lebih efektif dan optimal.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penulis modul, penelaah,
penyunting dan semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam
penyiapan modul PJJ PAUD ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat
memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
vi
Petunjuk Penggunaan Modul/Buku Ajar
vii
DAFTAR ISI
viii
Tujuan Modul/Buku Ajar
Setelah mempelajari modul ini secara menyeluruh, maka guru
diharapkan memiliki kemampuan dalam:
Pelajarilah seluruh isi modul ini dengan baik dan jangan ada
bagian yang dilewatkan satu pun, semoga Bapak/Ibu semuanya
sukses.
ix
BAB I
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
ANAK USIA DINI
A. Tujuan
B. Uraian Materi
1
dini adalah anak yang berusia 0–8 tahun, dan berdasarkan yuridis
atau legal hukum di Indonesia, kelompok anak usia dini adalah anak
yang berusia 3–6 tahun.
2
kegiatan, yang akan dilaksanakan dan dapat memberikan stimulasi
pada beberapa aspek perkembangan. Misalnya dalam pembelajaran
materi sains dengan kegiatan membuat jus buah tomat, maka ketika
anak terlibat pada kegiatan tersebut, akan memberikan stimulasi
pada beberapa aspek. Kegiatan membuat jus tomat, mengenalkan
pada anak tentang buah tomat yang memiliki beberapa manfaat dan
anak diminta mengulangi manfaat buah tomat. Untuk kegiatan
tersebut dapat memberikan stimulasi pada kemampuan berbicara
(bahasa), percaya diri (emosi sosial), dan mengingat kembali yang
disebutkan oleh guru (kognitif). Kegiatan membuat jus tomat,
memberikan kesempatan kepada anak untuk memotong buah tomat
dengan menggunakan pisau plastik yang aman untuk anak, dan
kegiatan memotong dapat memberikan stimulasi pada motorik halus
anak (fisik motorik). Demikianlah salah satu contoh kegiatan
pembelajaran PAUD yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru
untuk/dalam rangka memberikan stimulasi pada beberapa aspek
perkembangan anak usia dini.
3
Marilyn berdasarkan tahapan perkembangan Piaget, menyatakan
bahwa terdapat 3 tahapan perkembangan anak, yaitu bermain
fungsional berkaitan dengan perkembangan sensorimotor anak,
bermain simbolik berkaitan dengan tahapan operasional anak, dan
bermain dengan aturan berkaitan dengan tahapan konsentrasi anak.
Untuk itu melalui bermain dapat memberikan stimulasi
perkembangan yang optimal untuk anak usia dini, atau bahwa
bermain merupakan belajar yang dapat memberikan stimulasi
perkembangan pada anak usia dini.
4
C. Resume
Pembelajaran di PAUD dirancang sesuai karakteristik usia dan
kegiatan yang dapat menstimulasi aspek perkembangan anak,
meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional, dan seni. Untuk mengoptimalkan perkembangan
anak usia dini, pada proses pembelajaran diberikan materi yang dapat
menstimulasi bagi aspek perkembangan tersebut. Beberapa materi
yang diberikan meliputi materi bahasa, matematika, sains, studi
sosial, gerak dan seni, yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan
perkembangan anak usia dini. Untuk setiap materi, dilaksanakan
dengan membuat dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi
anak usia dini. Dalam menyusun rencana pembelajaran anak usia dini
diperlukan sistematika dan strategi yang tepat dan disusun dalam
kurikulum PAUD pada setiap satuan dengan memperhatikan potensi
dan adaptasi lingkungan lembaga PAUD berada. Dalam merancang
kegiatan pada setiap materi untuk anak usia dini, tetap
memperhatikan karakteristik anak usia dini yang terdiri dari
kelompok anak usia 0 – 2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun, 5-6
tahun dan usia 6-8 tahun.
D. Tugas Peserta
Buatlah contoh rancangan kegiatan untuk anak usia dini, dan uraian
mengapa kegiatan tersebut sesuai untuk anak usia dini, dan jelaskan
aspek perkembangan yang distimulasi melalui kegiatan tersebut.
5
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Tujuan
B. Uraian Materi
6
guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah,
bagi seorang anak merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne
(1985), yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar. Media pembelajaran dapat juga disebut dengan media belajar,
sarana belajar, bahan belajar.
Association of Education and Communication Technology (AECT)
yang berkantor pusat di Washington DC memberikan pengertian
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung
pengertian sebagai medium atau mediator, yaitu mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan
isi pelajaran. Sebagai mediator, dapat pula mencerminkan suatu
pengertian bahwa dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru
sampai kepada peralatan yang paling canggih dapat disebut sebagai
media. Heinich, et.al., (1993) memberikan istilah medium, yang
memiliki pengertian yang sejalan dengan batasan di atas yaitu sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Menurut National Education Association - NEA (dalam Sadiman,
2003:6) media adalah bentuk-bentuk komunikasi, baik cetak maupun
audio visual serta peralatannya. Oleh karena itu, media hendaknya
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Media pembelajaran
(sarana belajar) dalam arti luas adalah peralatan dan bahan yang
dipergunakan untuk memungkinkan orang dapat belajar dengan baik
(Suherman, 1986:13).
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media
komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti
istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan
oleh Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa
media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan
lancar dan dengan hasil yang maksimal.
7
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut
di atas, maka dapat dikatakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima (individu atau kelompok), sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak sedemikian rupa
sehingga proses belajar menjadi efektif (di dalam/di luar kelas).
8
Kelebihan:
Kekurangan:
b) Bagan (Chart)
Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting
dari suatu materi. Bagan ada kalanya disertai symbol simbol atau
gambar. Ada juga bagan yang ditambah dengan keterangan singkat. Di
dalam bagan seringkali dijumpai jenis media yang lain seperti:
gambar, diagram, karton atau lambang-lambang verbal. Ada beberapa
macam antara lain:
Bagan Pohon (tree chart)
Ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang dan ranting-
ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat,
komposisi atau hubungan antar kelas (keturunan).
9
Bagan Arus (flow chart)
Bagan ini menggambarkan arus suatu proses atau hubungan kerja
antar berbagai bagian/ seksi suatu organisasi. Tanda panah
seringkali untuk menggambarkan arah arus tersebut.
10
c) Grafik
Grafik sebagai media visual adalah gambar sederhana yang
menggunakan titik-titik, garis atau gambar dan simbol-simbol
verbal (Sadiman, 1986:41). Dan menurut Suleiman (1985:41)
grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak sedikitnya
merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam
bentuk yang menarik dan mudah dimengerti. Adapun macam-
macam grafik adalah sebagai berikut:
Kelebihan
• Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman anak
terhadap pesan yang disajikan.
• Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian anak.
• Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kekurangan
11
2) Jenis-Jenis Media Bahan Cetak
a) Poster
Poster tunggal
12
Poster seri terbuka
Kelebihan
Kekurangan
13
b) Buku 3 Dimensi atau Paper Engineering
Paper Engineering merupakan cara mengeksplorasi desain
grafis yang melampaui 2D dengan cara rekayasa kertas sehinggga
wujud konstruksi objek kertas menjadi 3D. Tidak seperti buku datar
pada umumnya, buku 3 D seperti pop up memiliki kemampuan dalam
berinteraktif visual, sehingga pembaca akan muda berimajinasi, dan
ketika anak- anak atau orang dewasa melihat bentuk rekayasa
lembaran yang ada di dalam buku mereka secara tidak disegaja juga
belajar saat menemukan informasi yang menarik. Dalam Paper
Engineering ada beberapa metode yang di kembangkan yaitu:
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fhot.li
putan6.com%2Fread%2F4206931%2F3-cara-membuat-pop-up-
book-untuk-berbagi-ucapan-
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.yuk
epo.com%2Fhiburan%2Flife%2Fdiy-kartu-ucapan-pop-up-ini-
bakal-bikin-pasanganmu-terkesima-yuk-belajar-cara
buatnya%2F&psig=AOvVaw2Ks07JgAXKQCGvYzR9-
YV&ust=1599015018451000&source=images&cd=vfe&ved=
ahUKEwiz58ui-cbrAhXXQH0KHSK1C9AQr4kDegUIARDMAQ
14
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmeen
ta.net%2F4-pengertian-media-pop-
up%2F&psig=AOvVaw2Ks07JgAXKQCGvYzR9--
YV&ust=1599015018451000&source=images&cd=vfe&ved=2ah
UKEwiz58ui-cbrAhXXQH0KHSK1C9AQr4kDegUIARDWAQ
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fnovia
pujirahayu.blogspot.com%2F2018%2F11%2Fmedia-
pembelajaran-pop-up-
book.html&psig=AOvVaw2Ks07JgAXKQCGvYzR9--
YV&ust=1599015018451000&source=images&cd=vfe&ved=2ah
UKEwiz58ui-cbrAhXXQH0KHSK1C9AQr4kDegUIARDfAQ
Kelebihan
Kekurangan
15
3) Jenis –Jenis Media Gambar Diam
a) Foto
Gambar harus dapat merangsang partisipasi anak supaya ia suka
berbicara tentang gambar yang dilihatnya. Dari sebuah gambar dapat
lahir diskusi yang cerdas dan menarik. Hal ini yang tidak boleh
dilupakan bila menggunakan gambar sebagai alat visual bahwa
pengertian anak-anak terhadap sebuah gambar berbeda dengan
orang dewasa, karena tidak semua gambar yang bagus merupakan
media yang bagus pula (Sadiman, 2003:31-33).
16
Contoh foto bagus namun tidak menyampaikan pesan
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.fimela.com%
Kelebihan
Kekurangan
b) Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang
melukiskan bagian- bagian pokok tanpa detail. Sketsa selain dapat
menarik perhatian anak, juga menghindari verbalisme dan dapat
memperjelas penyampaian pesan. Dan media ini dapat langsung
17
dibuat oleh Guru melalui gambar sederhana yang mudah di buat dan
dipahami.
Adapun manfaat pembuatan sketsa pembelajaran adalah untuk
lebih memberi gambaran tema dan meminimalisir kesalahan obyek
yang sedang di diskusikan, mempertajam pengamatan, memunculkan
diskusi yang mendalam berkaitan dengan tema yang sedang disajikan.
Kelebihan
Kekurangan
18
c) Peta
Kelebihan
Kekurangan
19
b. Kelompok Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan
indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan, dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif berupa pesan verbal. Ada beberapa
jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio antara
lain:
1) Radio
Radio adalah radiasi sinyal elektromagnetik yang merambat
melalui atmosfer dan atau ruang hampa. Informasi yang akan
dikirimkan melalui gelombang elektromagnetik ini dimodulasi
komponen gelombangnya yaitu amplitude atau frekuensi. Dalam
kaitannya dengan media pembelajaran untuk anak-anak ini maka
yang berkaitan dengan nilai-nilai pembelajaran adalah penerapan
Radio dala komunias atau yang sering disebut Radio komunitas
merupakan salah satu bagian media penyiaran yang memiliki strategi
untuk menyajikan apa yang tidak bisa ditawarkan oleh stasiun
lainnya. Dengan dikeluarkannya Undang-undang No 32 Tahun 2002
tentang penyiaran, muncul pengakuan dari pemerintah bahwa radio
komunitas memiliki arti penting guna penguatan di bidang informasi
dan komunikasi. Sehingga dengan radio semacam ini, masyarakat
akan menjadikan radio sebagai alat untuk mendengarkan pesan
berkaitan dengan persoaan yang ada di lingkungan sekitar serta dapat
secara langsung merespon pesan tersebut. dan pada akhirnya radio
komunitas menjelma menjadi ruang belajar bagi masyarakat dalam
suatu komunitas.
20
Gambar: Solo: Radio Konata on Air
Sumber:https://www.google.com/search?q=gambar+siaran+radio+a
nak+anak&tbm=isch&ved=2
Kelebihan
21
• Dapat menyajikan hal-hal melalui pengalaman di luar kelas
segerti petualangan seorang pengembara.
• Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Kekurangan
2) Podcast
Cambridge dictionary menjelaskan podcast adalah sebuah
program radio yang disimpan dalam bentuk digital dimana seseorang
dapat mendownload dari internet maupun melihat di situs streiming
salah satunya youtube. Meskipun di dalam nya yang ditampilkan
secara audio visual, program podcast masih dikategorikan sebagai
media audio hal ini dikarenakan visual yang ditampilkan tidak
merekonstruksi informasi yang disampaikan bermain pada komputer
atau pada MP3 Player.
Berkembangnya teknologi internet dewasa ini dan terutama
meningkatnya jumlah penggunaan Internet yang menyebar di pelosok
negeri. Radio internet telah menjadi ruang dalam berkembangnya
model komunikasi interaktif anak muda, program informasi,
fragmentasi dan genre pada radio internet berkembang seiring
dengan apa yang sedang viral apa jaringan sosial lainnya. Terlepas
dari semua ini, podcasting meningkatkan distribusi dan mengubah
eksploitasi audio dan hubungan dengan pendengar melalui
penggabungan bentuk-bentuk baru penyebaran dan penerimaan
radio. Dengan perkembangan teknologi yang dihasilkan, jelas bahwa
sektor ini berubah tetapi harus berkembang lebih banyak untuk
memenuhi tantangan komunikasi baru, seperti yang telah dilakukan
sebelumnya. Radio tidak dapat mengabaikan inovasi dan perlu
menghadapi masa depannya seperti industri budaya lainnya, dengan
melakukan migrasi digital yang efektif. Kemampuannya untuk
beradaptasi akan menentukan kelangsungan hidupnya.
22
3) Alat Perekam Digital
Perkembangan teknologi akhir-akhir ini mengalami loncatan
yang cukup singnifikan sehingga banyak teknologi-teknologi lama
yang sudah tergantikan oleh teknologi baru seperti gambar di bawah
ini:
Sumber : https://www.instagram.com/p/Bvc9ciGnyMh/
23
a) Memiliki metode linear PCM yang akan memberikan hasil
rekaman mendekati suara asli.
b) Rekaman suara yang dikompres terdiri dari 2 jenis yaitu
stereofonik (stereo) dan monaural (mono).
c) Kemampuan untuk menyaring suara-suara kecil bisa digunakan
untuk meredam background noise yang tidak dibutuhkan saat
merekam.
d) Memiliki fungsi noise cancelling ini dapat mengurangi suara
kebisingan sehingga suara saat putar ulang lebih mudah didengar.
Digital voice recorder merupakan salah satu jenis bahan belajar
yang dapat digunakan pada pembelajaran PAUD, sehingga digital
voice recorder dapat berfungsi sebagai:
a) Alat komunikasi dan motivasi.
b) Alat mempermudah dalam mempelaiari suatu materi
pembelajaran.
Dengan berkali-kali mendengarkan digital voice recorder, guru
akan dapat mengirim pesan kepada anak, sehingga anak lebih tertarik
dan bergairah untuk belajar, karena ada variasi dalam belajar.
Informasi di dalam digital voice recorder ini dapat diselingi dengan
musik atau latar belakang suara yang menghibur dan memesona
mereka. Aneka ragam musik dapat dijadikan selingan, baik vokalis
maupun instrumentalia dari barbagai jenis lagu. Demikian pula aneka
ragam latar belakang suara (sound effect) dapat dijadikan ilustrasi
digital voice recorder dan tergantung dari ceritanya.
Kelebihan
Kekurangan
25
Gambar: Studio mini untuk memproduksi media audio visual
26
Kelebihan
Kekurangan
d. Kelompok Multimedia
Pada bab terdahulu dikatakan bahwa media dalam konteks
pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka multimedia dalam
konteks tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang mudah
dipahami oleh indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba,
dan lain sebagainya; atau dalam bahasa lain multimedia pembelajaran
adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ
tubuh selama proses pembelajaran berlangsung.
27
baik untuk kelompok kecil maupun besar. Media ini cukup efektif
sebab menggunakan multimedia projector (infocus LCD proyektor)
yang memiliki jangkauan pancar cukup besar.
28
mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi
yang berbasis komputer.
Kelebihan
Kekurangan
29
Gambar: Contoh Multimedia Interaktif
Kelebihan
• Memberikan iklim afeksi secara individual.
• Meningkatkan motivasi belajar.
• Memberikan umpan balik. Multimedia interaktif dapat
menyediakan umpan balik (respon) yang segera terhadap hasil
belajar yang dilakukan oleh anak.
31
• Karena multimedia interaktif diprogram untuk pembelajaran
mandiri, maka kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada
penggunanya.
Kekurangan
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fr
epublika.co.id%2Fberita%2Fq1554l428%2Ffkui-kembangkan-
teknologi-emaugmented-realityem-edukasi-gizi&psig
32
Gambar: Model Teknologi AR
33
Gambar: Model Teknologi VR
Sumber: https://elearningindustry.com/transform-classroom-
learning-virtual-reality-education
34
Gambar: Model Teknologi MR
Kelebihan
Kekurangan
35
sesuai dengan teori accelerated learning yang menyatakan bahwa
orang mengingat dan belajar secara lebih efektif apabila informasi
disajikan melalui lebih dari satu modal sensoris.
Accelerated learning adalah cara belajar dengan mengakses jalan
untuk mengetahui dan mengingat pesan ajar. Dalam
implementasinya, cara belajar seperti ini adalah memanfaatkan
indera kita. Apa yang kita dengar, lihat, rasa, cium, dan sentuh; atau
dalam kata lain belajar cara visual (penglihatan), auditori
(pendengaran), dan kinestetik (gerakan). Dilihat dari aktivitas anak
yang diinginkan pengalaman langsung dapat dibagi pada dua macam,
yakni pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.
a) Pengalaman Berbuat
Pengalaman berbuat adalah pengalaman yang diperoleh oleh
peserta didik secara langsung melakukan sesuatu hal yang menjadi
bagian dari tugas belajarnya. Pengalaman berbuat ini tidak hanya
dilakukan anak di lingkungan belajarnya, tetapi dapat juga dilakukan
di lingkungan sekitar rumah, atau tempat-tempat lainnya seperti
masjid, toko, kebun, dan lain-lain. Banyak yang bisa dilakukan oleh
anak ketika BDR yaitu dengan megoptimalkan bahan, alat, media yang
ada di sekitar rumah untuk memperoleh pengalaman sensoris anak,
misalnya: taman dengan berbagai macam tanaman yang ada di rumah,
kolam ikan, binatang peliharaan, bahan mentah dan matang pada
masakan, peralatan dapur/memasak, peralatan makan, peralatan
mandi, peralatan tidur, peralatan di ruang tamu, garasi, mobil, motor,
sepeda, dll.
36
Gambar: Anak Memasak
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fr
epublia.co.id%2Fberita%2Fodf12h384%2Ftips-mengajari-anak-
memasak&psig
37
Bahkan saat ini lingkungan yang dibutuhkan untuk keperluan itu
diciptakan oleh pihak swasta dan kemudian mereka melakukan
kerjasama dengan beberapa sekolah untuk melaksanakan program
yang disebut outbound. Dalam lingkungan ciptaan (buatan) ini anak
dapat melakukan hal nyata seperti menanam dan memanen padi,
menanam dan memanen sayuran, menangkap ikan di kolam, memberi
makan pada binatang (seperti rusa, kerbau, sapi, kambing, dll),
membuat roti, membuat cincau, mengenal berbagai pohon dan
tumbuhan, dan lain-lain.
38
Pengalaman langsung yang lain adalah karyawisata.
Karyawisata yaitu suatu perjalanan yang direncanakan ke suatu
tempat yang padanya terdapat situasi atau objek sesungguhnya
(bukan tiruan) yang dapat diamati dan diselidiki secara langsung.
Kelebihan karyawisata adalah para anak dapat mengamati dan
menyelidiki secara langsung situasi atau objek atau benda-benda asli
seperti koleksi binatang di kebun binatang, koleksi tanaman dan
pepohonan di Kebun Raya Bogor, koleksi buah-buahan di taman buah,
koleksi bunga di taman bunga, pusat pemadam kebakaran, pabrik,
museum, dan lain-lain. Saat Covid orang tua bisa mengajak anak untuk
karya wisata di sekitar rumah, yang aman untuk anak dengan protokal
kesehatan yang ketat.
b) Pengalaman Terlibat
Jenis kedua dari pengalaman langsung adalah pengalaman
terlibat. Yang termasuk dalam jenis ini adalah permainan dan
simulasi, dan bermain peran dan forum teater.
(1) Permainan dan Bermain Peran/Simulasi
Guru atau orangtua dapat mengajak anak bermain peran makro
maupun bermain peran mikro dengan peralatan main yang
tersedia di sekolah maupun di rumah.
39
Gambar: Bermain Peran Makro
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fw
ww.paudbintangkecilpati.com%2F2018%2F10%2F03%2Fmain-
peran-makro-pasar-
40
tepat, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan
yang ada.
Pemilihan suatu media sangat sederhana yaitu untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc.
Connel (dalam Sadiman, 1993) mengatakan bila media itu sesuai
pakailah, “If Medium Fits, Use It!” (“Jika media itu cocok, gunakan!”).
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, adalah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, karakteristik anak, jenis rangsangan
belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya),
keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya
jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya
harus diterjemahkan dalam norma atau kriteria keputusan pemilihan.
Penetapan rambu-rambu dan kriteria untuk pemilihan media
pembelajaran merupakan patokan yang harus dijadikan pegangan
bersama. Rambu-rambu tersebut diperlukan agar dapat menyediakan
berbagai media pembelajaran yang tepat dan berdaya guna tinggi.
Pemilihan media pembelajaran untuk anak usia dini, harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan pemakai (anak usia dini) yang dilayani serta
mendukung tujuan pembelajaran.
(2) Media pembelajaran yang dipilih perlu didasarkan atas azas
manfaat, untuk apa dan mengapa media pembelajaran tersebut
dipilih.
(3) Pemilihan media pembelajaran hendaknya berposisi ganda baik
berada pada sudut pandang pemakai (guru, anak) maupun dari
kepentingan lembaga. Dengan demikian kepentingan kedua belah
pihak akan terpelihara dan tidak ada yang dirugikan manakala
kepentingan masing-masing ada yang kurang selaras.
(4) Pemilihan media pembelajaran harus didasarkan pada kajian
edukatif dengan memperhatikan kurikulum yang berlaku,
cakupan bidang pengembangan yang dikembangkan,
karakteristik peserta didik serta aspek-aspek lainnya yang
berkaitan dengan pengembangan pendidikan dalam arti luas.
41
(5) Media pembelajaran yang dipilih hendaknya memenuhi
persyaratan kualitas yang telah ditentukan antara lain relevansi
dengan tujuan, persyaratan fisik, kuat dan tahan lama, sesuai
dengan dunia anak, sederhana, atraktif dan berwarna, terkait
dengan aktivitas bermain anak serta kelengkapan yang lainnya.
(6) Pemilihan media pembelajaran hendaknya memperhatikan pula
keseimbangan koleksi (well rounded collection) termasuk media
pembelajaran pokok dan bahan penunjang sesuai dengan
kurikulum baik untuk kegiatan pembelajaran maupun media
pembelajaran penunjang untuk pembinaan bakat, minat, dan
keterampilan yang terkait.
C. Resume
42
media pembelajaran penunjang untuk pembinaan bakat, minat, dan
keterampilan yang terkait.
Media yang paling sesuai akan bergantung pada pemilihan moda
pembelajaran yang dipilih, apakah daring atau luring. Pilihan media
akan sangat bergantung pada ketersediaan media di satuan PAUD jika
pembelajaran dengan moda luring, serta ketersediaan media di rumah
untuk pemilihan dengan moda daring.
D. Tugas peserta
43
BAB III
MODA DARING PADA PEMBELAJARAN JARAK
JAUH DI PAUD
A. Tujuan
44
B. Uraian Materi
45
didik, juga perlu menilai karakteristik orang tua karena pembelajaran
jarak jauh pada anak usia dini memerlukan pendampingan orang tua.
Dalam kegiatan pembelajaran daring, diperlukan kemampuan guru
dalam menggunakan teknologi IT, dimana guru dapat menggunakan
komputer dalam merancang kegiatan pembelajaran dan
menggunakan media IT dalam proses pembelajaran. Orang tua
sebagai pendamping dalam kegiatan belajar anak di rumah juga
dibutuhkan kemampuan orang tua dalam menggunakan teknologi IT,
dimana orang tua dapat menggunakan IT sebagai media pembelajaran
anak dan juga sebagai alat komunikasi dengan guru dalam
melaksanakan dan melaporkan kegiatan belajar anak di rumah.
Menurut Riyana (2013) bahwa pembelajaran yang sepenuhnya
daring membutuhkan beberapa persyaratan untuk siswa, yaitu:
a) ICT literacy: siswa harus memiliki kemampuan awal berupa
penguasaan ICT dasar sebagai alat untuk belajar, artinya jika
siswa kelas rendah dimana kemampuan membaca dan
menulisnya belum baik, maka tidak cocok menggunakan online,
namun bagi mereka lebih cocok menggunakan kelas tatap muka
yang langsung dibimbing oleh guru secara langsung. Namun hal
ini menjadi khas, karena anak usia dini belum mampu
menggunakannya sendiri, sehingga ICT literacy juga dibutuhkan
pada orang tua anak.
b) Indepedency: online learning membutuhkan kondisi siswa yang
sudah terbiasa untuk belajar mandiri, yaitu memanfaatkan
fasilitas belajar online untuk mempelajari materi, mengerjakan
quiz dan berlatih menguasai kompetensi tanpa harus dibimbing
langsung oleh guru. Dalam hal ini siswa harus memiliki motivasi
internal yang tinggi untuk terus belajar mencapai target dan
kondisi seperti ini hanya ada pada siswa kelas tinggi dan
pendidikan tinggi. Kemandirian dalam belajar pada anak usia dini
adalah bentuk stimulasi untuk memberikan kesempatan pada
anak untuk melakukan sendiri, namun dalam pengawasan orang
tua atau orang dewasa di sekitar anak.
c) Creativity and Critical Thinking: fasilitas pembelajaran online
sangat beragam, siswa dapat mempelajari berbagai tools yang
46
tersedia seperti browsing, chatting, groups discussion, video
conferencing, quiz online, drill online dan lainnya, hal ini menuntut
adanya kreativitas siswa untuk memanfaatkan semua dengan
optimal. Dalam hal ini diperlukan kreatifitas siswa
memvariasikan dan menggali pengalaman belajar dengan modus
yang bervariasi. Online learning memfasilitasi content yang lebih
banyak dari materi yang tersedia di pembelajaran tatap muka
langsung, sehingga siswa dituntut untuk memiliki kemampuan
kritis untuk memilih, menentukan dan menyerap pengetahuan
mana yang lebih dibutuhkannya.
47
a) Berpotensi adanya gangguan yang menghalangi proses
pembelajaran.
b) Mudah mencontek.
c) Bias terhadap siswa yang paham teknologi pada masalah
nonteknis.
d) Kurangnya pemahaman dan pengalaman guru untuk mengatur
interaksi guru dan peserta didik secara virtual.
e) Kurangnnya tanggapan balik dan langsung dari guru.
f) Komunikasi asinkronik menghalangi menjawab dengan cepat
pertanyaan yang diajukan.
g) Adanya bahaya penundaan.
1) Kelas Virtual
Berikut beberapa kelas virtual yang dapat dijadikan sebagai
pilihan pada proses pembelajaran jarak jauh oleh satuan pendidikan,
antara lain google clasroom, edmodo, dan microsoft classroom (Mee,
n.d.).
a) Google clasroom
Google classroom adalah aplikasi sistem pembelajaran yang
dapat dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik untuk melakukan
komunikasi pembelajaran. Pada aplikasi ini guru dapat membagikan
perencanaan dan materi kegiatan bermain untuk peserta didik dan
orang tua. Google Classroom ini diperuntukkan untuk membantu
semua ruang lingkup pendidikan yang membantu siswa untuk
48
menemukan atau mengatasi kesulitan pembelajaran, membagikan
pelajaran dan membuat tugas tanpa harus hadir ke kelas.
Pada aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua untuk
memberikan komentar masukan atau bertanya berkaitan dengan
proses pembelajaran yang dirancang oleh guru. Aplikasi ini
dikembangkan oleh Google dan dapat dimanfaatkan gratis oleh guru
dan peserta didik.
49
- Dari segi waktu hemat dan efisien untuk guru maupun peserta
didik
- Mampu meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara guru
dan murid maupun antarmurid
- Penyimpanan data terpusat di Google Classroom tersebut
b) Edmodo
Gambar. Edmodo
c) Microsoft Classroom
51
Microsoft 365 adalah produk aplikasi kelas virtual microsoft
yang terbaru, yang mempermudah bagi guru untuk membagikan
materi kegiatan bagi peserta didik dan melakukan penilaian kegiatan
peserta didik.
Office 365 memang bisa dikatakan sebagai aplikasi Microsoft
Office yang telah disempurnakan, karena fitur-fiturnya selalu up to
date. Namun bukan berarti Office 365 tidak memiliki kekurangan.
Nah, berikut adalah kelebihan dan kekurangan Office 365 yang perlu
diketahui:
(1) Kelebihan
- Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa fitur Office 365
selalu up to date. Dengan kata lain, fitur-fiturnya akan
diperbarui secara otomatis tanpa membayar biaya tambahan.
- Selain mendapatkan semua fitur Office 365, Anda juga bisa
menyimpan hasil kerja di cloud storage OneDrive 1TB. Bahkan
free call Skype selama 60 menit per bulan.
- Karena mendapat bonus 1TB cloud storage, Anda bisa
menyimpan data kapan saja dan dari mana saja dengan lebih
simpel tanpa harus membawa flashdisk.
- Lengkapnya lagi, Office 365 tidak hanya dapat diakses pada 1
PC saja, melainkan banyak perangkat lainnya. Karena Anda
bisa menginstal Office 365 di laptop macOS, laptop Windows,
tablet, dan smartphone Anda.
- Dapatkan dukungan penuh dari Office 365 baik melalui chat,
email, maupun telepon.
(2) Kekurangan
- Karena fiturnya lengkap, jadi Anda harus berlangganan dengan
mengeluarkan sejumlah biaya sesuai ketentuan pihak
Microsoft. Bisa bulanan atau tahunan yang tentu harganya
mahal.
- Untuk menerima update dari Office 365, tentunya Anda harus
terhubung melalui jaringan internet meskipun Anda telah
membayar biaya langganan.
52
2) Video Conference
Video conference (vicon) adalah teknik pertemuan langsung
antara guru dan peserta didik melalui jaringan dengan menggunakan
aplikasi vicon tertentu. Fungsi dari strategi pemanfaatan video
conference ini adalah untuk menggantikan kegiatan tatap muka oleh
guru dan siswa yang biasanya dilakukan di kelas menjadi kegiatan
tatap muka secara virtual melalui bantuan aplikasi yang ada dengan
koneksi internet. Namun pada kegiatan belajar anak usia dini, yang
melakukan komunikasi video conference adalah guru dan anak,
melalui dukungan dan pengawasan orang tua.
Beberapa aplikasi vicon yang dapat digunakan untuk
pembelajaran daring adalah zoom, google meet, skype, Cisco Webex
Meeting, dan video call WA. Beberapa vicon tersebut dapat
dimanfaatkan secara gratis, namun ada juga yang berbayar.
a) Zoom
Aplikasi ini membawa beberapa fitur termasuk panggilan
telepon, fitur webinar, presentasi, dan banyak lagi. Aplikasi Zoom ini
dinilai punya kualitas yang mumpuni. Zoom sebagai aplikasi vicon
termasuk aplikasi vicon yang gratis dengan keterbatasan, terbatas
pada jumlah peserta vicon, maksimal 30 peserta dan waktu selama 40
menit. Jika ingin memperbarui dengan menambah jumlah peserta
hingga 100 peserta bersamaan dalam satu pertemuan dan durasi
waktu, maka akan dikenakan biaya.
53
Gambar: Tampilan Beranda Aplikasi Zoom
54
c) Skype
Skype adalah solusi yang layak dicoba untuk tim atau bisnis
kecil. Skype mendukung panggilan video hingga 25 peserta. Anda
dapat menelepon orang tanpa Skype, tapi membutuhkan sedikit biaya.
Microsoft® Teams menggantikan Skype for Business Online
sebagai solusi rapat online profesional dari Microsoft. Teams
mengombinasikan pesan instan, konferensi video, panggilan, dan
kolaborasi dokumen ke dalam satu aplikasi terpadu agar orang dapat
bekerja dengan cara baru yang lebih efektif.
55
Gambar: Tampilan Cisco Webex Meeting
3) Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, pengguna dapat dengan
mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan
wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh orang di seluruh dunia (Kurniawan, n.d.). Media sosial ini dapat
56
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran daring, membagikan
materi kegiatan oleh guru, dan peserta didik melalui orang tua
melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat berbentuk
gambar atau video.
Seperti yang dikuti dari artikel Dewi (Dewi, n.d.), bahwa terdapat 5
sosial media yang sedang banyak digunakan yaitu, Tiktok, Facebook
(FB), Instagram (IG), Snapchat, dan Likee. Untuk pembelajaran,
Tiktok, Facebook (FB), Instagram (IG), dan Youtube dapat digunakan
sebagai media untuk pembelajaran daring.
a) Tiktok
Tiktok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video yang
dluncurkan pada September 2016. Tiktok sebagai media
pembelajaran setidaknya ada tiga fungsi yang bergerak bersama
dalam keberadaan media. Pertama fungsi stimulasi yang
menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari dan mengetahui lebih
lanjut segala hal yang ada pada media. Kedua, fungsi mediasi yang
merupakan perantara antara guru dan siswa. Dalam hal ini, media
menjembatani komunikasi antara guru dan siswa. Ketiga, fungsi
informasi yang menampilkan penjelasan yang ingin disampaikan
guru. Dengan keberadaan media, siswa dapat menangkap keterangan
atau penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan
oleh guru.
b) Facebook Watch
Facebook, Inc. adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor
pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan
pada bulan Februari 2004. Berkembangnnya dunia teknologi,
facebook meluncurkan layanan video on demand. Facebook Watch
adalah layanan video-on-demand yang dioperasikan oleh Facebook,
Inc. diluncurkan pada 9 Agustus 2017. Facebook Watch menawarkan
rekomendasi yang dipersonalisasi untuk video untuk ditonton, serta
kumpulan konten yang menarik termasuk dalam pembelajaran.
57
c) Instagram TV
IGTV adalah fitur Instagram yang memperbolehkan pengguna
mengupload video dengan durasi lebih panjang. Fitur ini bisa dibilang
adalah salah satu cara yang bisa dimanfaatkan oleh influencers,
brands, dan semua user Instagram untuk membuat video untuk
follower mereka.
Perbedaan antara IGTV dengan Instagram yaitu Instagram
memiliki durasi video 1 menit dan menggunakan IGTV dapat
mengupload video berdurasi 10 menit sampai 1 jam. Jika Anda
membuat akun di IGTV, Anda akan diminta untuk membuat sebuah
channel baru. Channel ini nanti akan dihubungkan langsung dengan
profil Instagram Anda.
d) Youtube
58
Gambar Logo Media Sosial (Tiktok, Facebook, IGTV, dan Youtube)
59
informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik
atau e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai
produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU.
Moodle dapat diinstal di komputer dan sistem operasi apa pun
yang bisa menjalankan PHP dan mendukung database SQL.
b) Claroline
Claroline adalah LMS (Learning Management System) 'open
source' berbasis PHP dan MySQL yang pada awalnya
dikembangkan oleh UCL (Universitas Katolik Louvain) di Belgia
pada tahun 2001. Proyek LMS yang dibiayain oleh Yayasan
Louvain ini dikembangkan mengikuti pengalaman pedagogi dan
kebutuhan pengajar. Sejak tahun 2004 sampai dengan 2007,
CERDECAM turut memberikan sumbangsih signifikan terhadap
pengembangan Claroline. Dibandingkan LMS populer lain seperti
Moodle maupun Dokeos, Claroline memiliki tampilan yang
sederhana dan ukuran file instalasinya pun kecil. Penggunaannya
di Indonesia sudah cukup banyak di sekolah tinggi dan
universitas.
c) Dokeos
Dokeos adalah e-learning tools untuk aplikasi berbasis web. Ia
merupakan free software yang dirilis oleh GNU GPL dan
pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem
operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten
dari sistem managemen untuk pendidikan. Kontennya meliputi
distribusi bahan pelajaran, kalender, progres pembelajaran,
percakapan melalui text/audio maupun vidio, administrasi test,
dan menyimpan catatan. Pada tahun 2004 dokeos sudah
ditranslate ke dalam 31 bahasa dan digunakan oleh lebih dari
ratusan organisasi. Tujuan utama dari dokeos adalah menjadi
sistem yang userfriendly dan flexible serta mudah dipakai. Selain
itu juga menjadi tool yang bagus untuk pembelajaran sehingga
user puas terhadap aplikasi ini. Untuk situs resminya adalah
Dokeos.com.
60
d) Docebo
Docebo Learning Management System (LMS) adalah paket
software untuk e-learning dan LCMS (Learning Content
Management System), dibuat dan dikembangkan oleh Docebo Srl.
Program ini dirilis dalam bentuk lisensi GPL yang artinya tidak
memiliki lisensi berbayar.
Program ini menggunakan pendekatan multi-model diktat, yang
merupakan salah satu platform open source yang paling banyak
digunakan dan disukai di level internasional, kemampuan untuk
melakukan personalisasi model diktat sesuai kebutuhan klien
membuat Docebo sangat menakjubkan dan fleksibel.
Dengan DoceboLMS sangat mudah untuk mengkonstruksikan
konten diktat untuk latihan dan guru dapat menggunakan file
yang mereka telah miliki seperti Powerpoint, Word, PDF, klip film
dan lainnya. User dapat diatur berdasarkan group dan kategori
dan juga memungkinan untuk melakukan personalisasi tampilan
untuk subgruoup dan user.
e) A Tutor
A Tutor adalah Open Source Web-based Learning Management
System (LMS) yang digunakan untuk mengembangkan dan
memberikan kursus online. Administrator dapat menginstal atau
memperbarui A Tutor dalam hitungan menit, mengembangkan
tema kustom untuk memberikan A Tutor tampilan baru, dan
mudah memperluas fungsionalitas dengan modul fitur. Pendidik
dapat dengan cepat merakit, paket, dan mendistribusikan konten
pembelajaran berbasis web, mudah mengimpor konten yang
dikemas, dan melakukan kursus secara online. Siswa belajar
dalam lingkungan, dapat diakses adaptif, pembelajaran sosial.
f) Chamilo
Chamilo adalah sistem e-learning yang lengkap. Aplikasi ini dapat
diinstal dengan mudah dengan waktu yang singkat. Aplikasi ini
dapat digunakan guru dan pelatih dan mengajar dalam waktu
singkat. Beberapa pengguna kami melaporkan rasio 1/5 waktu
61
yang dibutuhkan pelatihan dibandingkan dengan LMS open
source, sehingga mudah untuk mempersiapkan pembelajaran
dalam waktu yang singkat hingga siap untuk diimplementasikan.
Pelatih bisa bekerja hanya dalam satu hari. Masa depan
pengajaran cerah dan begitu juga Chamilo. Dengan
perkembangan dalam penilaian adaptif, pembelajaran sosial dan
mobile, keterampilan manajemen dan banyak topik lain yang
lebih, asosiasi dan teknologi tinggi anggota Chamilo memastikan
Anda mendapatkan perangkat lunak gratis dengan inovasi
terbaru dari seluruh dunia. Chamilo adalah salah satu Learning
Management System yang bersifat Open Source, menitik beratkan
pada pembangunan portal E-learning.
62
b) Perasaan hati orang tua dan anak dalam kondisi yang
menyenangkan, menggunakan bahasa yang sopan dan
mengontrol intonasi suara.
c) Beri pijakan tentang kegiatan yang akan dilakukan sehingga
anak siap dengan perubahan lingkungan belajar.
d) Orang tua dan anak menyiapkan alat dan bahan bersama-
sama.
e) Jika kegiatan menggunakan kertas, bimbing anak untuk
menulis nama, tanggal kegiatan, dan sentra.
63
d) Perlengkapan alat tulis kerja dan tas dikembalikan di hari
Senin saat mengunjungi sekolah untuk mengambil media di
minggu selanjutnya.
e) Laporan kegiatan anak dapat dilaporkan melalui Whatsapp
guru, diharapkan tidak melaporkan hasil perkembangan atau
kegiatan di grup whatsapp atau yang terpublish.
64
sistem PJJ. Berdasarkan paradigma akses ini, sistem PJJ menerapkan
prinsip pendidikan yang masal untuk mencapai keuntungan
ekonomis. Secara khusus, perkembangan TIK yang pesat mendukung
sistem PJJ sebagai sistem pendidikan masal dan fleksibel yang dapat
meningkatkan keterbukaan pendidikan, meminimalkan keterbatasan
waktu, tempat, dan mengatasi kendala ekonomi maupun demografi
seseorang untuk memperoleh pendidikan.
2) Pemerataan
Isu pemerataan dilandaskan pada keadilan dan kesamaan hak
untuk memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam proses
pendidikan, bagi siapa saja tanpa batasan kendala apa pun.
Karakteristik sistem PJJ yang fleksibel lintas ruang, waktu, dan
sosioekonomi dalam membuka akses terhadap pendidikan
menyebabkan sistem PJJ menarik bagi banyak kalangan. Melalui
sistem PJJ, setiap orang dapat memperoleh pendidikan berkualitas
tanpa harus meninggalkan keluarga, rumah, pekerjaan, dan tidak
kehilangan kesempatan berkarir.
3) Kualitas
Standar kurikulum, materi ajar, proses pembelajaran, dan bahan
ujian dikemas berdasarkan karakteristik proses pembelajaran yang
terjadi dalam sistem PJJ, untuk didistribusikan secara daring maupun
luring. Untuk mendukung pencapaian kualitas sesuai Standar
Nasional Pendidikan, program PJJ sangat tergantung pada
pemanfaatan fasilitas belajar bersama berdasarkan kemitraan antar
institusi. Dengan demikian, tenaga pengajar yang berkualitas dapat
dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk konsorsium untuk menjadi
pengembang materi ajar dan bahan ujian. Materi ajar dan bahan ujian
kemudian dikemas untuk didistribusikan ke berbagai pelosok tanah
air. Hal ini menjamin terjadinya pemerataan akses terhadap
pendidikan berkualitas lintas ruang, waktu, dan kondisi sosioekonomi
65
b. Media Pembelajaran Luar Jaringan
66
Gambar. Contoh Panduan Kegiatan Orang Tua
67
materi pembelajaran yang telah disampaikan secara tidak langsung
melalui berbagai media/sarana. Pada tutorial tatap muka sebagai
pembelajaran jarak jauh di PAUD, pertemuan tatap muka yang
dilaksanakan melibatkan orang tua sebagai pendamping anak yang
mesti memahami proses pembelajaran anak usia dini. Tutorial tatap
muka di PAUD juga dapat dilaksanakan sebagai kegiatan parenting.
Namun pembelajaran luring yang dapat dilaksanakan dengan
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan kondisi orang tua dan
lingkungan. Khusus pada masa pandemi, terdapat persyaratan untuk
mengadakan pertemuan.
Tutorial pembelajaran secara tatap muka sesuai SKB 4 Menteri,
hanya untuk zona hijau dan PAUD paling cepat Oktober 2020. Kondisi
kelas untuk satuan PAUD setiap anak malakukan jaga jarak 1,5 antar
siswa dan setiap rombongan belajar maksimal diisi oleh 5 peserta
didik.
a) Perilaku wajib:
(1) Menggunakan masker kain non medis 3 lapis atau 2 lapis yang di
dalamnya diisi tisu dengan baik serta diganti setelah digunakan
selama 4 jam atau ketika sudah lembab.
(2) Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.
(3) Menjaga jarak minimal 1,5meter dan tidak melakukan kontak
fisik.
b) Kondisi medis warga sekolah:
(1) Harus dalam kondisi yang sehat dan jika mengidap comorbid,
dalam kondisi terkontrol.
(2) Tidak memiliki gejala Covid-19 termasuk pada orang yang
serumah dengan peserta didik dan pendidik.
c) Untuk kantin sementara waktu tidak diperbolehkan.
d) Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler tidak diperbolehkan.
e) Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM. Contoh yang tidak
diperbolehkan orang tua menunggui siswa di sekolah, istirahat di
luar kelas, pertemuan orang tua dengan murid, pengenalan
lingkungan sekolah.
68
3) Televisi Nasional
Televisi merupakan media elektronik yang mampu
menayangkan gambar bergerak atau video. Sebagai media massa
televisi melakukan penyampaian pesan yang dilakukan antara
komunikator dan khalayak tidak bisa saling melihat secara langsung.
Dalam konteks pendidikan, pesan-pesan mendidik banyak yang
menggunakan media massa untuk saluran dan metode
pendistribusiannya. Dengan demikian, media televisi bukan hanya
sebagai saluran komunikasi melainkan juga menjadi metode
mendistribusikan pesan (Arsyad, 2009).
Beberapa keuntungan dari penggunaan televisi sebagai media
pembelajaran antara lain adalah:
a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-visual
termasuk gambar-gambar diam, film, objek, spesimen, dan drama.
b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi
siswa.
c) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-
kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa melalui
penyiaran langsung atau rekaman.
d) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat
dan mendengarkan diri-sendiri.
e) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat
dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang
berbeda-beda.
f) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit
diperoleh pada dunia nyata.
g) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, disamping itu
televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau
sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk
penyajian yang bersamaan.
Gambar. Televisi
4) Video Pembelajaran
Video merupakan serangkaian gambar yang bergerak disertai
dengan suara yang menyatu menjadi kesatuan dan membentuk pesan
sesuai dengan tujuan video tersebut dibuat. Video pembelajaran
menunjukkan rangkaian gerak gambar dan suara yang menyatu dan
membentuk pesan materi-materi pembelajaran yang ingin
disampaikan agar tujuan pembelajaran tercapai. Video pembelajaran
dapat dibuat sendiri oleh pendidik atau menggunakan video
70
pembelajaran yang sudah tersedia dan dikemas dalam bentuk
beberapa media, seperti kaset, CD (video compact disk), atau flash disk.
Berbeda dengan moda pembelajaran daring, video ini bukan diakses
dari internet.
Penggunaan video sebagai media pembelajaran memiliki
kelebihan, karena karakteristik video (Munadi, 2008) yaitu:
a) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
b) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
c) Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.
d) Mengembangkan pikiran dan pendapat peserta didik.
e) Mengembangkan imajinasi peserta didik.
f) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran
yang lebih realistik.
g) Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang.
h) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu
menunjukkan rangsangan sesuai tujuan dan respon yang
diharapkan dari peserta didik.
i) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
71
5) Radio
Radio adalah alat elektronik yang digunakan sebagai media
komunikasi dan informasi. Radio dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup efektif. Pada dasarnya siaran radio dalam
program belajar-mengajar berfungsi untuk (a) meningkatkan
kemampuan komunikasi audio, (b) membuat suasana belajar menjadi
lebih hidup, dan (c) meningkatkan kemampuan apresiasi dan
imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang disiarkan.
Sebagaimana media pengajaran lainnya, media radio
mempunyai kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dari media radio
adalah (a) program siaran dapat direkam dan isi pesan dapat
dipergunakan berulang kali dengan konsisten, (b) daya jangkauannya
luas sehinggadpat menjangkau daerah terpencil, (c) harganya
terjangkau, (d) dapat dipindah-pindah, (e) program dapat diedit
sesuai yang dikehendaki, (f) dapat menyajikan laporan-laporan
seketika, (g) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (h) dapat
memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik dan efek
suara , cocok untuk mengajarkan musik, sejarah , drama, dan bahasa,
(i) dapat menyiarkan kejadian khusus, actual, dan peristiwa historis.
Namun, media radio juga memiliki keterbatasan antara lain: (a)
penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit, (b)
sifat komunikasinya satu arah, (c) hanya menggunakan medium audio
saja, (d) sulit dikontrol, artinya pendengar tak dapat menghentikan
siaran sebentar untuk berdiskusi atau minta untuk mengulas bagian
yang kurang jelas.
Gambar. Radio
72
c. Rancangan Pembelajaran Luring
C. Resume
Pembelajaran dalam jaringan (daring), adalah pembelajaran
yang dirancang dengan menggunakan koneksi dan akses internet
dalam interaksi antara guru dan peserta didik. Untuk pembelajaran
daring dibutuhkan perangkat pendukung, antara lain komputer,
laptop, handphone, atau pun tablet. Penggunaan perangkat tersebut
dalam pembelajaran daring terkoneksi dengan menggunakan
jaringan intenet, sehingga antar guru dan peserta didik dapat berbagi
materi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran daring pada anak usia dini tetapa dilaksanakan
dengan didampingi oleh orang tua atau orang dewasa disekitar anak.
Untuk pembelajaran daring dapat menggunakan beberapa fasilitas,
antara lain dengan kelas virtual untuk pengelolaan kegiatan
pembelajaran, video conference untuk interaksi langsung antara guru,
73
anak dan orang tua, media sosial untuk komunikasi dan pelaporan,
dan LMS (learning management system) yang juga dapat digunakan
sebagai kelas pengelolaan pembelajaran.
Untuk kelas virtual yang dapat diakses untuk pembelajaran
daring, antara lain google clasroom, edmodo, dan salah satu produk
microsoft classroom. Untuk video conference yang digunakan dapat
memilih zoom, google meet, hangouts, skype, video call WA, dan
webex. Adapun media sosial yang dapat digunakan untuk
membagikan materi dan berkomunikasi antara guru dan anak/orang
tua, yaitu tiktok, facebook (FB), instagram TV dan youtube. Beberapa
LMS (learning management system) yang dapat diakses secara terbuka
antara lain moodle, Claroline, Dokeos, Docebo, ATutor, dan Chamilo.
Pembelajaran jarak jauh luar jaringan merupakan proses
interaksi belajar antara guru dan peserta didik yang memiliki
perbedaan waktu dan tempat yang menggunakan media bukan
jaringan untuk melakukan komunikasi dalam proses belajarnya.
Pembelajaran luar jaringan dilakukan sebagai bentuk adaptasi yang
merupakan dampak tidak memungkinkan bagi guru dan peserta didik
tidak dapat bertemu secara langsung, agar peserta didik tetap
mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhannya.
Media/sarana yang dapat digunakan dalam pembelajaran luring
antara lain panduan kegiatan anak bersama orang tua, televisi, video
pembelajaran, dan radio.
D. Tugas peserta
Peserta membuat rencana kegiatan pembelajaran daring,
membuat 1 rencana kegiatan belajar anak usia dini, dan jelaskan
langkah-langkah pelaksanaan kegiatan tersebut dengan
menggunakan fasilitas media daring yang tersedia.
74
SOAL LATIHAN
1. Media pembelajaran anak usia dini dapat dideskripsikan
sebagai segala sesuatu yang ….
A. berupa bahan dan alat yang dapat digunakan untuk
membuat materi pembelajaran menjadi lebih jelas, sehingga
tercipta komunikasi antara guru dan anak
B. dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima, kemudian dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat anak sehingga proses belajar
menjadi efektif
C. berupa alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal
D. dapat mengkomunikasikan kepada penerima, baik secara
daring mapun secara luring, antara guru dan anak, sehingga
mudah dipahami
E. berupa multi media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada anak, sehingga
mempermudah proses pembelajaran mencapai tujuan
75
(smartphone) yang sudah di program dengan aplikasi tertentu
disebut ….
A. virtual reality
B. mixed reality
C. augmented reality
D. multimedia berbasis teknologi reality
E. multimedia berbasis pengalaman langsung
76
KUNCI JAWABAN
1 B
2 A
3 C
4 E
5 E
77
REFERENSI
AECT.1997. The Definition of Educational Tecnology, Edisi Indonesia:
Definisi Tehnology Guruan. Jakarta: CV. Rajawali.
Hebb, D.O. (1955). Drive and the CNS (conceptual nervous system).
Psychological Review, 62, 343-354.
http://media-grafika.com/category/pengertian-media- pem
belajaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Atensi
http://www.aect.org/About/Governance/Const.asp Kemp.
Harold E. 1975. Planning and Producing Audiovisual. Materials.
Mulyadi, Seto, Dr. Mencetak Anak Sehat, Cerdas dan Kreatif. Makalah
disampaikan dalam Seminar di PLS UNESA.
Sadiman, Arif S., dkk. 1986. Media Guruan. Jakarta: CV. Rajawali.
78
Sulaiman, Amir Hamzah. 1985. Media Audio-Visual, Untuk Pengajaran,
Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT. Gramedia.
http://kotaku.pu.go.id:8081/pustaka/files/modul2/
pel_fas_ksm/Tema%20teknik%20fasilitasi/Modul%20
Media%20Pelatihan%20dan%20sosialisasi.pdf
79
80