Anda di halaman 1dari 34

AMNESTY INTERNATIONAL INDONESIA

PENA
Volunteer
Briefing
Jumat, 16 Oktober 2020
Rundown
14.00 - 14.15 Pembukaan dan Ice Breaking

14.15 - 14.30 Pengenalan AII dan PENA

14.30 - 14.40 Volunteer Sharing Experience

14.40 - 14.50 Online Volunteer Mechanism

14.50 - 15.00 Best Practices

15.00 - 15.15 Q&A

15.15 - 15.25 Praktek Bersama

15.25 - 15.30 Penutupan


14 04 42 7
https://www.menti.com/
Pengenalan
PENA
Tentang
Kami
Kami didanai oleh orang-orang
seperti kamu
Kami independen dari segala
ideologi politik atau kepentingan
ekonomi dan agama tertentu.
Tidak ada pemerintahan yang
bebas dari pengawasan kami
Tidak ada situasi yang tidak dapat
dicapai oleh sebuah harapan
01 02

Apa itu PENA? Bagaimana caranya?

‘PENA: Pesan Perubahan’ adalah kampanye menulis skala nasional yang Kami sudah menyiapkan rangkuman 5
mengajak publik menyuarakan dukungan terhadap perbaikan kondisi kasus pelanggaran HAM yang masuk ke
HAM di Indonesia dan mendesak pemerintah mengambil langkah dalam 9 Agenda HAM Amnesty
nyata untuk memenuhi, melindungi dan menghormati HAM. International Indonesia. Kami
memintamu untuk menulis surat kepada
Pesan kalian akan otomatis terkirim ke email pihak berwenang. Dalam para pemimpin negara untuk mendesak
rangka menyambut Hari HAM Sedunia pada bulan Desember, kami mereka mengambil tindakan dan
akan mengadakan serangkaian audiensi dengan perwakilan kebijakan nyata yang bisa berdampak
pemerintah untuk berdiskusi dan mendengar respon mereka terhadap kepada penyelesaian kasus-kasus
surat-surat yang telah diterima. pelanggaran HAM tersebut.
Apakah menulis
surat efektif?
Ya!
Kampanye menulis surat yang dilakukan secara massal bisa menunjukkan
kepada negara bahwa isu-isu yang kita angkat mendapatkan dukungan luas
dari masyarakat sehingga mereka harus menaruh perhatian lebih terhadap
penyelesaian kasus-kasus tersebut apabila mereka masih ingin memiliki
legitimasi publik.
Munir adalah pembela HAM yang berperan
penting dalam mengungkap kasus
penghilangan paksa menjelang akhir
pemerintahan Suharto 1998 dan juga
pengungkapan bukti pertanggungjawaban
militer atas pelanggaran HAM yang terjadi di
Aceh dan Timor Leste. Ia dibunuh saat
menempuh perjalanan untuk melanjutkan
kuliahnya di Belanda pada 7 September
2004. Hasil otopsi mengatakan ia
meninggal akibat racun arsenik. Dalang
utama pembunuhan ini belum diadili hingga
sekarang. Sementara itu, masa kadaluwarsa
untuk penuntutan pidana hukuman mati
dan penjara seumur hidup adalah 18 tahun.
Sudah 16 tahun lalu Munir dibunuh. Jika
masa kadaluwarsa berlalu, hilang
kesempatan menuntut otak pembunuhan
Munir.
Hingga 24 Juli 2020, setidaknya
1.426 perawat dan 224 dokter
yang terinfeksi COVID-19 dan
106 dokter dan perawat telah
meninggal dunia. Kematian
mereka adalah salah satu bukti
kegagalan pemerintah
memberikan perlindungan
maksimal kepada tenaga
kesehatan sebagai garda
terdepan melawan pandemi.
Mendengar mahasiswa Papua di Surabaya
diperlakukan rasis, Fery Kombo, mantan
Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Cendrawasih, secara
damai menggelar demonstrasi di depan
Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Hanya
karena ekspresi damai ini, Fery bersama
enam orang Papua lainnya dituduh makar.
Negara hingga kini semakin membatasi
kebebasan berpendapat dan berkumpul
berlebihan. Akibatnya, kini ada 47 tahanan
hati nurani yang tersebar di Papua, Papua
Barat, dan Maluku. Seperti Fery Kombo,
mereka diancam dipenjara dan sebagian
divonis bersalah hanya karena ekspresi
damai mereka.
Pada 2 Juli, DPR menghapus RUU
PKS dari daftar prioritas legislasi
nasional tahun ini. Alasan yang
dikemukakan anggota dewan
mencengangkan: RUU PKS “sulit”
dibahas. Komnas Perempuan
mencatat kekerasan terhadap
perempuan meningkat 792 persen
dalam 12 tahun terakhir. Saat ini
hukum hanya melindungi korban
pemerkosaan dan pencabulan.
Padahal bentuk kekerasan seksual
lebih beragam. RUU PKS akan
memuat 9 kategori perbuatan
yang belum diatur dalam KUHP.
Lebih dari dua dekade berlalu
sejak Wawan, mahasiswa
Universitas Atma Jaya, meregang
nyawa di tangan aparat. Ia adalah
satu dari sekian banyak korban
tewas dalam Tragedi Semanggi I
dan II. Laporan Komnas HAM
membuktikan ada unsur
pelanggaran HAM berat saat
pemerintah menertibkan
demonstrasi tersebut. Ibu Wawan,
Sumarsih, gigih mencari keadilan.
Tapi upayanya kerap dihadang.
Bahkan Jaksa Agung S.T.
Burhanuddin menyatakan
Peristiwa Semanggi I dan II
bukan pelanggaran HAM berat!
ACTION PAGE PENA
amnesty.id/pena
Volunteer
Sharing
Aulia Putri Salsabila
(AII Best Volunteer 2019)
Online
Volunteer
Mechanism
Apa yang
akan kamu
lakukan?

Kamu dapat menyebarkan aksi baik ini ke


teman-teman dan keluargamu secara online.
Ajak mereka untuk menulis surat pembawa
perubahan!

Aktivitas volunteer PENA akan berlangsung


sampai tanggal 9 Desember 2020.
Strategi
Menyebarkan Kampanye PENA

Menyebarkan di media Membuat acara PENA


sosial kamu sendiri
Menyebarkan di Media Sosial
contoh:

dan media sosial lainnya


Membuat
Acara
Kamu bisa mengadakan acara sebesar
ataupun sekecil yang kamu mau. Mau ajak
lima orang? Boleh! Mau ajak 100 orang?
Juga boleh!

Acara kamu bisa dilakukan di berbagai platform


Online (Zoom, Google Meet, WhatsApp Call)
Cara terbaik untuk mengajak orang banyak
terlibat dalam acara kamu adalah dengan
mengemasnya secara menyenangkan dan
kreatif.
Apa yang harus
disiapkan?
Ada apa saja?

1 Akses ke materi di Campaign Hub (bit.ly/CampaignHubPENA)

2 Buat link PENA unik kamu sendiri

3 Download materi kampanye


Cara membuat link PENA
khusus kamu sendiri

1 2
Copy nomor ID kamu dibelakang link untuk setiap isu berikut:

Temukan nomor ID kamu dalam Munir: https://pena.amnesty.id/munir?recruiter_id=123456


data relawan Tenaga Kesehatan: https://pena.amnesty.id/haknakes?
recruiter_id=123456
Contoh: Anto Sunanto - 123456 Semanggi: https://pena.amnesty.id/semanggi?recruiter_id=123456
Papua : https://pena.amnesty.id/ferykombo?recruiter_id=123456
RUU PKS: https://pena.amnesty.id/ruupks?recruiter_id=123456
Contoh Membuat Link
PENA khusus kamu sendiri

1 Temukan nama dan nomor ID


kamu di Campaign Hub 2
Masukkan nomor ID ke format
tautan

Contoh: Munir

https://pena.amnesty.id/munir?
recruiter_id=493938
Cara Mengunduh Materi
Kampanye

1 Klik folder 'Bahan Kampanye' di


Campaign Hub
2 Klik folder isu yang ingin
kamu sebarkan
3 Poster dan teks siap untuk
diunduh!
Tips Kampanye PENA
1 Tampilkan beberapa kasus yang diangkat dan urgensinya

2 Jelaskan bagaimana peserta bisa berkontribusi dengan menulis surat

3 Berikan dokumen penjelasan kasus dan tips menulis surat

4 Ajak teman kamu untuk menulis surat sendiri!


Keamanan
Data
Semua surat akan langsung terkirim
ke pemangku kebijakan terkait.
JANGAN KHAWATIR, nama email yang
tercantum pada email penerima
adalah milik Amnesty International
Indonesia (pena@amnesty.id). Data
kamu aman bersama kami.
Apa yang
volunteer akan
dapatkan? Sertifikat
Relawan yang behasil mengajak 30 teman

Kaos Amnesty International


Indonesia, Mug, dan Pin Desain
Eksklusif
Relawan yang berada di peringkat 10 teratas*

*Setiap minggunya kami akan melakukan


monitoring dan mengirimkan leaderboard
untuk mengetahui peringkat kamu di antara
keseluruhan relawan. Pengalaman dan Pengetahuan
** Relawan yang berada di peringkat 10 Berharga
teratas akan diumumkan pada 10
Desember 2020.
Best
Practices
Devi Yusvitasari
(Chapter
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha))
Sesi Q&A
Ayo sekarang kita coba
bersama!
Buat link unik kamu

1. Siapkan format link salah satu action page pilihanmu. Contoh:

Munir : https://pena.amnesty.id/munir?recruiter _id=

Papua : https://pena.amnesty.id/ferykombo?recruiter_id=

Semanggi: https://pena.amnesty.id/semanggi?recruiter_id=

RUU PKS : https://pena.amnesty.id/ruupks?recruiter_id=

Nakes : https://pena.amnesty.id/haknakes?recruiter_id=

2. Buka tautan bit.ly/CampaignHubPENA untuk mengakses materi kampanye.

3. Buka file Volunteer ID. Cari nama kamu dan catat nomor IDmu.

4. Copy-paste nomor IDmu di belakang tautan action page pilihanmu.


Contoh Link Unik

Nama Volunteer : Ella

Nomor ID : 107730

Munir : https://pena.amnesty.id/munir?recruiter _id=107730

Papua : https://pena.amnesty.id/ferykombo?recruiter_id=107730

Semanggi: https://pena.amnesty.id/semanggi?recruiter_id=107730

RUU PKS : https://pena.amnesty.id/ruupks?recruiter_id=107730

Nakes : https://pena.amnesty.id/haknakes?recruiter_id=107730
Siapkan pesan yang akan kamu sebar di sosmed!

1. Buka tautan bit.ly/CampaignHubPENA untuk mengakses semua materi

2. Klik Bahan Kampanye dan buka folder kasus pilihanmu. Contoh: Munir

3. Copy - paste template teks yang sudah disediakan. Jangan lupa cantumkan link unik kamu. Kamu juga
bisa menulis teks kamu sendiri.

4. Unduh poster yang tersedia.

5. Sebarkan pesan ke teman-temanmu dan melalui sosmed atau form online lainnya.
Contoh pesan dengan link unik kamu

Dua tahun lagi kasus Munir kadaluarsa. Tapi, 16 tahun sejak pembunuhan sang pembela HAM itu di pesawat
menuju Belanda, dalangnya masih belum terungkap!

Kasus Munir ditutup pada 2005 dengan hanya menjebloskan Pollycarpus sebagai pelaku lapangan ke penjara.
Padahal, Tim Pencari Fakta menyimpulkan ada berbagai aktor negara yang berperan penting dalam
merencanakan pembunuhan tokoh pembela HAm itu.

Munir Said Thalib mengabdikan hidupnya untuk bantu korban pelanggaran HAM mendapat keadilan. Mari kita
bersama-sama membantu keluarganya mendapat keadilan! Desak Presiden Jokowi membuka dan menyidik
ulang kasus pembunuhannya melalui https://pena.amnesty.id/munir?recruiter _id=107730.

Jangan biarkan aktor negara terus melecehkan dan membungkam pembela HAM.

Anda mungkin juga menyukai