Presentasi Volunteer Briefing 16 Oktober PDF
Presentasi Volunteer Briefing 16 Oktober PDF
PENA
Volunteer
Briefing
Jumat, 16 Oktober 2020
Rundown
14.00 - 14.15 Pembukaan dan Ice Breaking
‘PENA: Pesan Perubahan’ adalah kampanye menulis skala nasional yang Kami sudah menyiapkan rangkuman 5
mengajak publik menyuarakan dukungan terhadap perbaikan kondisi kasus pelanggaran HAM yang masuk ke
HAM di Indonesia dan mendesak pemerintah mengambil langkah dalam 9 Agenda HAM Amnesty
nyata untuk memenuhi, melindungi dan menghormati HAM. International Indonesia. Kami
memintamu untuk menulis surat kepada
Pesan kalian akan otomatis terkirim ke email pihak berwenang. Dalam para pemimpin negara untuk mendesak
rangka menyambut Hari HAM Sedunia pada bulan Desember, kami mereka mengambil tindakan dan
akan mengadakan serangkaian audiensi dengan perwakilan kebijakan nyata yang bisa berdampak
pemerintah untuk berdiskusi dan mendengar respon mereka terhadap kepada penyelesaian kasus-kasus
surat-surat yang telah diterima. pelanggaran HAM tersebut.
Apakah menulis
surat efektif?
Ya!
Kampanye menulis surat yang dilakukan secara massal bisa menunjukkan
kepada negara bahwa isu-isu yang kita angkat mendapatkan dukungan luas
dari masyarakat sehingga mereka harus menaruh perhatian lebih terhadap
penyelesaian kasus-kasus tersebut apabila mereka masih ingin memiliki
legitimasi publik.
Munir adalah pembela HAM yang berperan
penting dalam mengungkap kasus
penghilangan paksa menjelang akhir
pemerintahan Suharto 1998 dan juga
pengungkapan bukti pertanggungjawaban
militer atas pelanggaran HAM yang terjadi di
Aceh dan Timor Leste. Ia dibunuh saat
menempuh perjalanan untuk melanjutkan
kuliahnya di Belanda pada 7 September
2004. Hasil otopsi mengatakan ia
meninggal akibat racun arsenik. Dalang
utama pembunuhan ini belum diadili hingga
sekarang. Sementara itu, masa kadaluwarsa
untuk penuntutan pidana hukuman mati
dan penjara seumur hidup adalah 18 tahun.
Sudah 16 tahun lalu Munir dibunuh. Jika
masa kadaluwarsa berlalu, hilang
kesempatan menuntut otak pembunuhan
Munir.
Hingga 24 Juli 2020, setidaknya
1.426 perawat dan 224 dokter
yang terinfeksi COVID-19 dan
106 dokter dan perawat telah
meninggal dunia. Kematian
mereka adalah salah satu bukti
kegagalan pemerintah
memberikan perlindungan
maksimal kepada tenaga
kesehatan sebagai garda
terdepan melawan pandemi.
Mendengar mahasiswa Papua di Surabaya
diperlakukan rasis, Fery Kombo, mantan
Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Cendrawasih, secara
damai menggelar demonstrasi di depan
Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Hanya
karena ekspresi damai ini, Fery bersama
enam orang Papua lainnya dituduh makar.
Negara hingga kini semakin membatasi
kebebasan berpendapat dan berkumpul
berlebihan. Akibatnya, kini ada 47 tahanan
hati nurani yang tersebar di Papua, Papua
Barat, dan Maluku. Seperti Fery Kombo,
mereka diancam dipenjara dan sebagian
divonis bersalah hanya karena ekspresi
damai mereka.
Pada 2 Juli, DPR menghapus RUU
PKS dari daftar prioritas legislasi
nasional tahun ini. Alasan yang
dikemukakan anggota dewan
mencengangkan: RUU PKS “sulit”
dibahas. Komnas Perempuan
mencatat kekerasan terhadap
perempuan meningkat 792 persen
dalam 12 tahun terakhir. Saat ini
hukum hanya melindungi korban
pemerkosaan dan pencabulan.
Padahal bentuk kekerasan seksual
lebih beragam. RUU PKS akan
memuat 9 kategori perbuatan
yang belum diatur dalam KUHP.
Lebih dari dua dekade berlalu
sejak Wawan, mahasiswa
Universitas Atma Jaya, meregang
nyawa di tangan aparat. Ia adalah
satu dari sekian banyak korban
tewas dalam Tragedi Semanggi I
dan II. Laporan Komnas HAM
membuktikan ada unsur
pelanggaran HAM berat saat
pemerintah menertibkan
demonstrasi tersebut. Ibu Wawan,
Sumarsih, gigih mencari keadilan.
Tapi upayanya kerap dihadang.
Bahkan Jaksa Agung S.T.
Burhanuddin menyatakan
Peristiwa Semanggi I dan II
bukan pelanggaran HAM berat!
ACTION PAGE PENA
amnesty.id/pena
Volunteer
Sharing
Aulia Putri Salsabila
(AII Best Volunteer 2019)
Online
Volunteer
Mechanism
Apa yang
akan kamu
lakukan?
1 2
Copy nomor ID kamu dibelakang link untuk setiap isu berikut:
Contoh: Munir
https://pena.amnesty.id/munir?
recruiter_id=493938
Cara Mengunduh Materi
Kampanye
Papua : https://pena.amnesty.id/ferykombo?recruiter_id=
Semanggi: https://pena.amnesty.id/semanggi?recruiter_id=
Nakes : https://pena.amnesty.id/haknakes?recruiter_id=
3. Buka file Volunteer ID. Cari nama kamu dan catat nomor IDmu.
Nomor ID : 107730
Papua : https://pena.amnesty.id/ferykombo?recruiter_id=107730
Semanggi: https://pena.amnesty.id/semanggi?recruiter_id=107730
Nakes : https://pena.amnesty.id/haknakes?recruiter_id=107730
Siapkan pesan yang akan kamu sebar di sosmed!
2. Klik Bahan Kampanye dan buka folder kasus pilihanmu. Contoh: Munir
3. Copy - paste template teks yang sudah disediakan. Jangan lupa cantumkan link unik kamu. Kamu juga
bisa menulis teks kamu sendiri.
5. Sebarkan pesan ke teman-temanmu dan melalui sosmed atau form online lainnya.
Contoh pesan dengan link unik kamu
Dua tahun lagi kasus Munir kadaluarsa. Tapi, 16 tahun sejak pembunuhan sang pembela HAM itu di pesawat
menuju Belanda, dalangnya masih belum terungkap!
Kasus Munir ditutup pada 2005 dengan hanya menjebloskan Pollycarpus sebagai pelaku lapangan ke penjara.
Padahal, Tim Pencari Fakta menyimpulkan ada berbagai aktor negara yang berperan penting dalam
merencanakan pembunuhan tokoh pembela HAm itu.
Munir Said Thalib mengabdikan hidupnya untuk bantu korban pelanggaran HAM mendapat keadilan. Mari kita
bersama-sama membantu keluarganya mendapat keadilan! Desak Presiden Jokowi membuka dan menyidik
ulang kasus pembunuhannya melalui https://pena.amnesty.id/munir?recruiter _id=107730.
Jangan biarkan aktor negara terus melecehkan dan membungkam pembela HAM.