Anda di halaman 1dari 21

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 22%

Date: Sabtu, Mei 09, 2020


Statistics: 1052 words Plagiarized / 4875 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia yaitu negara memiliki


beberapa pulau yang besar dan pelayanan yang diberikan kepada pemerintah pusat
mengenai semua rakyat Indonesia mempunyai banyak hambatan, yang berakibat pada
disentegrasi kemiskinan, bangsa, pembangunan ketidakmerataan, serta kurangnya
penghasilan hidup masyarakat, serta pembangunansumber daya yang sangat rendah,
dan lambatnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam otonomi daerah terdapat UUD
Nomor 33 tahun 2012 mengatakan bahwa perimbangan daerah dan keuangan pusat
diberikan wewenang dan hak daerahnya masing-masing yang diperoleh daerah untuk
tingkatkan, sebagai pelaksanaan otonomi daerah.

Oleh sebab karena, pemerintah daerah diberikan keahlianmengolah potensi pada


daerahnya, untuk digunakan secara efesien dan efektif guna berjalannya aktifitas
pembangunan. Sehingga pemerintah daerah berkewajiban secara beraturan mengelolah
potensi yang bisa ditingkatkan oleh pemerintah daerah,salah satunya yaitu
pengembangan dan pengelolaan di wilayah pedesaan, yang diharapkan dapat
meningkatakan dan pengembangan pendapatan daerah.

Untuk memberikan dukungan atau semangat agar desa maju dan inovativ, maka
dibentuk Kementrian Desa, PDT Dan Trasmigrasi berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal mula dan hak tradisi yang dihormati dan dianggap penting Berdasrkan defenisi
diatas menunjukan bahwa otonomi merupakan hak, kewajiban dan kewangan dalam
peraturanundang-undang.(Irma Fitriana Ulfah, Andi Setiawan, 2017) “ Dimana untuk
peningkatan pendapatan hidup dalam pembangunan desa.” dalam Permendegri No 14
tahun 2015 mengenai panduan Pembangunan desa dan diberikan peraturan menteri
dalam negeri, dengan partisipasi masyaraka desa didukung untuk dilakukan oleh
pembangunan desa.
Hakim dan Sumarwoto dalam Sugandhy (2007), bahwa: “Pembangunan merupakan
perubahan positif yang memberikan aturan ekologi serta sosial. Didalam desa harusnya
mengacu pada tujuan pembangunan, berdasarkan hal tersebut, desa memilki tempat
strategis serta mengevaluasi dan melaksanakan secara integral.(Pahlevi &
Empowerment, 2017) Pemberdayaann masyaraakat desa dilaksanakan antara lain
dengan pendampingan desa.

Pendampingan desa sangat penting bagi masyarakat desa, dalam Pasal 8 uud nomor 6
tahun 2014 mengenai desa dijelaskan bahwa pembangunan berguna meningkatkan
kesejahteraan desa serta kualiatas hidup manusia dan pencegahan pada kemiskinan dan
pengangguran dalam proses pemenuhan kebutuhan desa, pembangunan sarana
prasana desa, pengembangan potensi dan kegunaan lingkungan secara berkelanjutan,
Tentunya selaku pendamping desa perlu melakukan proses pengawasan dan perlu
dirumuskan dengan pendekatan yang tepat dan dilakukan secara kreatif, inovatif. Upaya
dari pewujudan demokrasi ditingkat desa adalah olahan dari reformasi dan
terbentuknya pendamping desa.

Menggali, menampung serta memberikan aspirasi masyarakat kepada kawasan


pedesaan secara partisipatif merupakan pemerintahan pedesaan, serta peningkatan
kapasitas bagi pemerintah Desa, dalam hal pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan Desa sehingga ditingkat program-program yang dilakukan kepada
pemerintah menjadi gerakan masyarakat khususnya pembangunan desa dan
kesejahtraan masyarakat. (Pahlevi & Empowerment, 2017) Pemberdayaan masyarakat
yaitu lembaga yang mendorong adanya model mengenail keterampilan atau keahlian
terdapat pada desa, dimana Pemberdayaan masyarakat lembaga usaha dipegang oleh
masyarakat dan pemerintaha desa , sebagai sebuah lembaga usaha untuk
mempertahakan ekonomi desa dalam bentuk berdasarkan kebutuhan ,serta keahlian.
Tetapi dalam pelaksanaan terdapat beberapa masalah yang muncul.Permasalahan
dalam model kegiatan pemberdayaan masyarakat diantaranya meliputi: Menurut hasil
observasi hari Ahad,3 November dan tanggal 10 November 2019 menemukan fakta
yang berindikasi bahwa kurangnya model pemberdayaan masyarakat dimana terdiri 4
model; 1).pelatihan keterampilan menjahit, 2). pelatihan keterampilan tukang kayu,
3).pelatihan keterampilan karang taruna, 4).meningkatakan kapasitas kelompok tani.

Dimana pelatihan keterampilan menjahit itu hanya dilakukan duaa kali pertemuan
itupun dilakukan tanggal 23 Mei 2016 dan tanggal 6 Juni 2017 di rumah ibu Sekertaris
desa Bila Riase dimana pelatihan menjahit ini di ikuti oleh kalangan ibu-ibu
saja,keterampilan menjahit ini dilakukan selama kurang lebih satu tahuun dan dilakukan
pertemuan selamaa dua kali pertemuan.namun ada beberapa diantara mereka yang
hanya memilih tinggal dirumah daripada mengikuti keterampilan menjahit jadi
keterampilan menjahit di Desa bila riase itu diberdayakan namun kurang maksimal.

Di desa Bila Riase terdapat pelatihan keterampilan tukang kayu dimana keterampilan ini
diberdayakan namun kurang maksimal, pelatihan keterampilan tukang kayu ini hanya
dilakukan hanya satu kali saja dan pelatihan tukang kayu itu diberikan bantuan berupa
geregaji, dimana keterampilan pelatihan tukang kayu ini diikuti oleh orang tua saja
tetapnya bakap-bapak .dan juga di desa Bila Riase juga terdapat pelatihan keterampilan
karang taruna diberdayakan tetapi kurang maksimal karena para pemuda disana kurang
berpartisipasi setiap kegiatan termasuk pemberdayaan karang taruna ini .dan juga di
desa Bila Riase ini memilki kegiatan tentang kapasitas kelompok tani, dimana kapasitas
kelompok tani itu diberdayakan tetapi kurang maksimal, Di Desa Bila Riase memilki
banyak kelompok tani salah satunya kelompok Tani Elopuang 1 yang diketuai oleh
Tamrin dengan jenis usaha Kakao atau Mete.Tujuan diberikan program kegiatan
pemberdayaan ini yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, ekonomi,
kesehatan, serta sosial pada masyarakat bila riase kecamatan pitu riase Kabupaten
Sidenreng Rappang, Undang-Undang No.

6 tahun 2014 tentang desa Pasal 1 Ayat (12) Pembeerdayaan Masyarakat desa
merupakan hal mengembangkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,
pengetahuan, perilaku,keterampilan, kesadaran, kemampuan, atau mengunakan SDM
dalam hal memenuhi kebbutuahan masyaraakat. Pemberdayaan masyarakat desa adalah
taraf hidup melalui penetapan. Pemberdayaan inimengalihkan atau memberikan
sebagian kekuasaan, kemampuan atau keahlian yang berguna. Pemberdayaan juga
merupakan motivasi individu ,mendorong sebagai proses mentimulasi dalam
menentukan pemberdayaan, terdapat Pasal 67 ayat 2 juga mengatakan bahwa Desa
bekewajiban untuk dikembangkan Adapun masyarakat desa harus mendapatkan
informasi, dan mengawasi serta menyampaikan aspirasi mengenai diharus
diselenggarakan oleh pemerintah desa (Pasal 68 ayat 1). (Mujianto, n.d.)

Oleh sebab itu membangun dan membimbing tugas penting bagi manajemen,
mengerakkan, menciptakan cuaca yang bergunan bagi kegiatan pembangunan dibuat
masyarakat. Upaya ini dilaksankan melalui peraturan dan pembangunan pemerintah
yang diarahkan untuk merangsang, ,menunjang serta membuka jalan bagi kegiatan
pembangunan.(Noor, 2011), dan juga dilakukan mengenai kebijaksanaan, peraturan
untuk merangsang dan menunjang dan memberikan peluang
pembangunandesa.“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIDESA BILA RIASE KECAMATAN
PITU RIASE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG” Rumusan Masalah Bagaimana
Implementasi Model kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa pitu riase kabupaten
Sidenreng Rappang ? Faktor-faktor apa yang mempengaruh Implementasi model
kegiatan pemberdayaan masyarakat di desa Bila Riase Kabupaten Sidenreng Rappang?
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Implementasi model kegiatan pemberdayaan
masyarakat di Desa pitu riase Kabupaten Sidenreng Rappang.

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Implemetasi Model kegiatan


pemberdayaan masyarakat di Desa pitu riase Kabupaten Sidenreng Rappang? Manfaat
Penelitian Manfaat teoritis Melalui dapat bermanfat dalam pengembangan Ilmu
Pemerintahan khususnya dalam bidang studi kebijakan publik dengan pokok kajian
tentang kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah pengangguran. Manfaat
Praktis agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi yang dapat
mengatasi pengganguran. Oleh kareana itu untuk membantu pihak organisasi dalam hal
menyadari pentingnya mewujudkanpemberdayaan masyarakat dalam mengurangi
pengganguran.

Manfaat Akademis Manfaat dari segi akademis merupakan dapat membantu


berjalannya akademik untuk memperoleh atau mengetahui tentang kebijakan
pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi penggangguran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Implementasi Konsep implementasi kebijakan yaitu
upaya memiliki berbagai kesamaan yang berbeda sehingga cukup sulit untuk
merumuskan batas secara definitif, masing-masing faktor itu saling Untuk memperluas
pemahaman kebijakan terhadap penelitian tersebut.(Mustanir, Ahmad, 2016).
Implementasi merupakan langkah dalam proses kebijakan,banyak kebijakan yang
ditentukan pemerintah tetapi tidak berpengaruh sama seklai terdapat negara tersebut.

Menurut Van Horn dan Van Meter dalam Agustino (2008:195) menjelaskan bahwa:
“Implementasi kebijakan adalah perbuatan yang dilakasankan baik secara kelompok,
jabatan atau individu-individu swasta atau pemerintah ditentukan pada tercapainnya
tujuan yang sudah diberikan dalam keputusan kebijakan.(Gunarsa, n.d.).Menurut Wahab
(2008),yang implementasi kebijakan adalah suatu proses melaksanakan kebijaksanaan,
teradapat dalam bentuk undang-undang, keputusan peradilan, peraruran pemerintah
eksekutif, atau dekrit presiden,dalam mengimplementasikan sebuah kebijakan, terdapat
dua pilihan langkah, yaitu langsung mengekspor dalam bentuk formulasi kebijakan
dengan melalui arahan program dalam kebijakan.(Nugroho, 2006). Model implementasi
Top Downdalam pandangan Edward III, implementasi memilki 4 indikator: 1.

Komunikasi, yaitu kesuksesan implementasi kebijakan masyarakat agar implementor


dapat memiliki tujuan atau sasaran kebijakan harus diimplementasikan kepada
kelompok sasaran (target group), 2. Sumberdaya kebijakan secara konssisten dan jelas,
sehingga implementor akan berjalan efektif. 3. Disposisi merupakan sifat atau watak
mempunyai implementor yang baik sehingga dapat menyalurkan kebijakan dengan baik
ssesuai apa yang dibutuhkan. 4. Struktur birokrasi, adalah aturan komponen aturan kerja
dalam organisasi yang memilih terdapat pembagian kerja serta adanya kejelasan yang
berbeda-beda diintegrasikan atau dikoordinasikan, yakni prosedur birokrasi yang rumit
dan kompleks, yang menjadikan aktivitas orgnisasi tidak umpan balik.

Model Implementasi Bottom Up Wahab (2012:43) mengemukakan beberapa definisi


dari beberapa sumber mengenai implementasi : Kamus Webster, menegaskan
implementasi kebijakan dapat dinilai dalam keputusan peradilan, peraturan pemerintah
dan kepmen, dll. Van Horn dan Van Meter, mengemukakan proses implementasi
sebagai tindakan yang dilakukan secara kelompok atau individu swasta maupun
pemerintahan yang disalurka untuk tercapainya tujuan yang telah. Mazmanian &
Sabatier, menjelaskan makna implementasi yaitu bahwa apa adanaya suatu program
yang dinyatakan atau dirumuskan melalui implemtasi kebijakan.

Keuntungan dari pendekatan bottom up merupakan adanya perhatian pada hubungan


informal dan formal dalam pelaksanaan kebijakan terdapat pada penelitian ini
digunakan model implementasi top down dan bottom up. Implementasi kebijakan
undang- undang nomor 41 tahun 2009 diamati baik dari sasaran kebijakan maupun dari
pelaksanaan kebijakan. Adapun faktor yang dilihat dalam implementasi undang –
undang perlindungan lahan pangan pertanian berkelanjutan tersebut merupakan
komunikasi, disposisi,sumberdaya, strukturbirokrasi,dan lingkungan.(HANDARI, 2012)
Paul A. Dan Daniael A.

Mazmanian Sabatier yakni terdapat tiga kelompok keberhasilan implemetasi


Karakteristik masalah (tractability of the problems) 1. Tingkat kesulitan terdapat dari
masalah yang bersangkutan, disatu pihak memilki masalah sosial yang secara mudah
dan teknis dipecahkan, seperti kekurangan persedian air bersih bagi penduduk. 2.
Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran. Oleh kareran itu suatu program adapat
diimplementasikan adalah homogen, oleh sebab itu tingkat pemahaman kelompok
sasaran relatif sama. 3.

Proporsi kelompok sasaran terdiri total populasi, oleh karena itu program akan sangat
sulit memilki semua populasi dan sebuah program rnyata diimplementasikan apabila
jumlah kelompok sasaran tidak terlalu tinggi. 4. Cakupan perubahan perilaku yang
diharapkan, terdapat program yang berguna menyalurkan kemampuan atau bersifat
relatif dan Karakteristik kebijakan (ability of statute to structure implementation), yaitu:
1. penjelasan isi kebijakan, yakni semakin rinci dan jelas isi suatu kebijakan, lebih mudah
diimplementasikan, 2. Beberapa jauh kebijakan ini mempunyai dukungan teoritis, yang
memilki adanya modifikasi. 3.

Besar alokasi sumber daya finansial mempunyai kebijakan, dimana sumberdaya


keuangan merupakan berbagai program sosial, teknis dan administrasi, 4. Seberapa
besar adanya dukungan dan keterpautan antar berbagai institusi pelaksana, dimana
ketidak berhasilan program sering disebabkan karena kurang koordinasi vertikal dan
horisontal 5. konsisten dan Kejelasan peraturan yang ada pada badan pelaksana. 6.
Tingkat komitmen aparat terdapat tujuan kebijakan. dimana Kasus korupsi yang terjadi
di negara 7.

Luas akses kelompok luar untuk bepartisipasi dalam implementasi kebijakan, oleh
karena suatu program yang memberikan kesempatan luas untuk masyarakat tersebut
Lingkungan Kebijakan (nonstatutory variable affecting implementation), yaitu: 1. Kondisi
ekonomi sosial masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi, dimana masyarakat yang
sudah terdidik dan terbuka akan sangat mudah menerima program pembaruan
dibandingkan dengan masyarakat yang masih tradisonal dan tertutp. 2. Dukungan
publik terhadap sebuah kebijakan, dimana kebijakan yang menyalurkan insentif
biasanya mudah memperoleh dukungan publik, 3. Kelompok dari Sikap pemilih
(constituency groups), badan-badan pelaksana. 4.
Tingkat keterampilan dan komitmen dari implentor dan aparat. 5. Pada akhirnya,
komintem untuk mempermudah tujuan yang telah terdapat dalam kebijakan merupakan
variabel yang paling krusial, sehingga aparat pelaksana harus mempunyai keterampilan
dalam membuat prioritas tujuan. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
masyarakat merupakan hal motivasi dan mendorong serta upayah untuk
mengembangkan upayah tersebut, diikuti dengan mempertahakan potensi memilki oleh
masyarakat itu sendiri, dan diperlukan konteks-konteks yang lebih baik dan juga selain
itu juga menciptakan langkah-langkah membukanakses kepada berbagai
peluang(opportunities) mengimplementasikan program kesejahtraan sosial melalui
distribusi uang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

model pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tidak didasarkan pada konsep yang
telah ada.(Mulyana, Nandang, n.d.) Menurut Sumodinigrat (1999), pemberdayaan
masyarakat yaitu upaya untuk memaksimalakan masyrakat lewat kemampuan potensi n
yang mereka miliki. (Gunawan Sumodiningrat, 2007: 29) Pemberdayaan terkait kuat
dengan konsep alternatif pembangunan. Dimana Konsep ini memberikan dilandaskan
pada SDM partisipasi, pribadi, demokrasi, terlibat langsung. Hal tersebut merupakan
lokal politik, tapi juga ekonomi masyarakat memiliki posisi rumit secara internasional
maupun nasional.

(Musrifah, 2009) Pemberdayaan masayarakat yaitu pengelolahan dan kegunaan sumber


daya masyarakat perdesaan secara lebih efesien dan aktif. Pemberdayaan diperoleh bagi
kemampuan seseorang, khusus kelompok lemah dan rentah sehingga mampu memilki
kemampuan untuk (1),berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang
mempengaruhi mereka, (2),memenuhi kebutuahan dasar sehingga mereka mampu
terbebas dari kebutuhan dasarnya, (3)Menunjukkan sumber produktif yang
memungkinkan mereka dapat memperkuat pendapatan dan memperoleh jasa atau
barang yang mereka butuhkan.(Salmawati, 2018) “pemberdayaan masyarakat desa
merupakan teknik mengembangkan kesejahteraan dan kemamdirian masyarakat
dengan memperoleh kemampuan, sikap, perilaku, keterampilan, kesadaran, sikap, serta,
kegiatan, program, pada suatu desa.

(Mustanir, Ahmad, Hamid, Hariyanti Nikmat Rifni, 2019). Menurut Friedmann (1992),
pemberdayaan harus dimulai dari rumah tangga.(Erni Febrina Harapan, SE, 2012)
Menurut Suparjan & Hempri (2010: 49), aspek yang diperlukan dalam memberdayakan
masyarakatyaitu: Klarifikasi, pengakuan posisi masyarakat selaku konsumen produk-
produk kebijaksanaan, pemerintahan, dan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah. Klarifikasi, perlindungan atau pengakuan terhadap kewajiban dan hak
masyarakat melalui lembaga/ media yang dipandang efektif.
Klarifikasi, pengakuan bargaining power masyarakat yang dibutuhkan dalam rangka
memperjuangkan aspirasinya tersebut melalui berbagai lembaga dan media yang
dipandang efektif oleh masyarakat. Klarifikasi, pengakuan pemenuhan dan penjagaan
terhadap hak masyarakat untuk memiliki hal yang mampu berperan di dalam perubahan
sosial yang semakin cepat di masa depan. Menurut Nugroho (2008) menyebutkan
indikator pemberdyaan yaitu, 1. Akses, yaitupersamaan hak dalam mengakses
sumberdaya-sumber daya produktif didalam lingkungan 2. Partisipasi, yaitu ikutsertaan
dalam sumber daya serta memberdayakan asset yang terbatas 3.

Kontrol, yaitu bahwa perempuan atau laki-laki mempunyai kesempatan yag sma untuk
melakukan kontrol atas pemanfaatan sumberdaya tersebut. 4. Manfaat yaitu lelaki atau
perempuan harus menikmati hasil yang pemanfaatan sumberdaya yang setara.
(UJIRIANTI, 2018) Menurut Calhoun & Acocella (1990),terdiri tiga aspek kontrol diri
yaitu: Kontrol perilaku (Behavior Control) merupakan keahlian atau kesiapan orang lain,
dirinya sendiri. Kontrol kognitif (Cognitive Control). Kemampuan individu dapat
memproses menilai menginterpretasi, atau menyatukan suatu tekanan.  Kontrol
memperoleh (Making). Sesuatu yang mengontrol hal yang dilakuakan dengan berbagai
hal.

Menurut Sastropoetro dalam Samad ( 2017 : 284 ) Beberapa bentuk partisipasi meliputi :
Partisipasi dalam bentuuk tenaga adalah kumpulan beberapa orang dalam melalkukan
kegiatan yang memperoleh keberhasilan. Partisipasi dalam bentuk dana adalah
memberikan sebagian bantuan harta kepada masyarakat. Partisapasi dalam bentuk
informasi.Partisipasi pemberian informasi merupakan adany partisipasisatu sama lain
dengan meberikan penghargaan. Menurut Ibrahim dan Irianto (1995:89), terdapat
delapan prinsip pemberdayaan masyarakat yaitu: 1. Pemberdayaan masyarakat yaitu
bagian integral masyarakat. 2.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan proses pelaksanaan, perencanaan,


pemeliharaan, dan pelestarian prasarana yang akan dan telah dibangun 3.
Pemberdayaan masyarakat menentukan manusia sebagai subjek pembangunan.
Pemberdayaan masyarakat berusaha membantu masyarakat mengenal potensinya dan
mengembangkannya menjadi berdaya guna. 5. Pemberdayaan masyarakat berusaha
hasil produktif, kreatif dan mampu secara mandiri. 6. Pemberdayaan masyarakat
memberikan kepercayaan, kesempatan dan keleluasaan kepada masyarakat
mengembangkan potensinya. 7. Pemberdayaan masyarakat mengembangkan
tumbuhnya partisipasi masyarakat yang berupa tenaga, pikiran dan materi. 8.

Pemberdayaan masyarakat dilandasi filsafat dan partisipasi anggota masyrakat.


Wriharnolo dan Dwidjowijoto (2007:74) mengemukakan pemberdayaan masyarakat
memilki pengertian tentang community development (pembangunan masyarakat) dan
community based development (pembangunan yang bertumpuh pada masyarakat) dan
tahap selanjutnya merupakan muncul istilah community drive develoment yang
terjemahannya sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau diistilahkan
segabai pembangunan yang diselenggarakan oleh mayrakat tersebut.

Pranaka & Vidhyandika (1996: 44) menyatakan bahwa konsep pemberdayaan


masyarakat melekat di awal gerakan modern untuk menemukan hal baru dalam
membangun masyarakat. Proses pemberdayaan pada hakikatnya depowerment dari
sistem kekuasaan. Munculnya pemberdayaan sebagai reaksi terhadap tata masyarakat,
alam pikiran, dan tata. Pemberdayaan masyarakatyaitu suatau konsep pembangunan
sosial, serta pembangunan, yaitu yang bersifat “people, centered, participatory,
empowering, and sustainable” (Kartasamita, Chambers 1997).

Mardikanto (2001) menyatakan tiga upaya pokok pemberdayaan masyarakat yang


disebutkan yaitu Tri Bina, yaitu Bina Manusia, Bina Usaha, dan Bina Lingkungan. Bina
manusia Bina manusia merupakan upayah tentang pemberdayaan masyarakat. Dimana
hal ini, didasari oleh pemahaman pembangunan adalah bertujuan untuk mutu hidup
dan kesejahtreaan manusia, Dan juga dalam upayah Bina Manusia, 1).Pengembangan
kapasitas individu yang meliptu kapasitas kepribadian,kapasitas didunia kerja, dan
pengembangan keprofesionalnya. 2).

Pengembnagan kapasitas Entitas/kelembangan, yang meliputi: Kejelasan Visi,Misi dan


budaya organisasi Kejelasan stuktur organisasi,kompetensi,dan strategis organisasi,
pengelolahan organisasi atau proses organisasi Pengembangan jumlah dan mutu
sumberdaya Interaksi antar individu didalam organisasi itu Interaksi dengan entitas
organisasi dengan pengakuan kepentingan(stakeholder) yang lain, 3). Pengembangan
kapasitas sistem (jejaring), yang meliputi: Pengembanganentitas antar interaksi
(organisasi) dalam sistem yang sma, Pengembangan interaksi dengan entitas/organisasi
diluar sistem Bina Usaha Bina usaha menjadi suatu upayah penting dalam setiap
pemberdayaan, sebab Bina Manusia yang tanpa memberikan danpak atau manfaat bagi
perbaikan kesejahtreaan (ekonomi dan atau ekonomi) tidaka kan laku, dan bahkan
menambah kekecawaan. 3.

Bina Lingkungan Sejak dikembangkan mazhab pembangunan (sustainable


development) isi lingkunagna penjadi sangat penting hal yang sangat penting.Hal ini
terlihat pada kewajiban dilakukan oleh AMDAL (analisis manfaat dan dampak
lingkungan) dalam setiap kegiatan investasi,ISO 1400 tentang kemanan lingkungan,
sertifikasi ekolebel.hal ini sngat dinilai sangat penting kareana investasi maupun operasi
(utamnya yang terkaitan dengan tersediahnya bahan baku yang ada), dan juga
menyangkut tentang pelestarian SDA dan lingkungan hidup.(

Mardikanto, Totok 2017) Konsep Masyarakat Pedesaaan Masyarakat pedesaan yaitu


upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkat kemampuan ketarampuilan, sikap, perilaku, kesadaran, kemampuan , serta
memanfaatkan. Dengan demikian, kedudukan kepala desa lebih merupakan wakil dari
pemerintah desa dan masyarakat desa itu sendiri daripada sebagai wakil pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.(Deswimar, Devi, 2004)
Desa menurut HAW Widjaja (2013: 3) adalah Desa adalah korporasi politik bentukan
Negara. Korporasi politik tersebut diberi otonomi dan penugasan pemerintah atasan.
Hal tersebut menciptakan kerancuan hubungan dan pemerintah atasan.

Kushandayani (2006) menjelaskan UU No. 32 Tahun 2004 menciptakan ambivalensi


terhadap Desa. Rumusan normatif yang digunakan oleh UU No. 32 Tahun 2004 tidak
sesuai dengan konsep teoritik menurut teori local government maupun sosiologis. UU
No. 32 Tahun 2004 memuat norma bahwa Desa mempunyai otonomi dengan
masyarakat setempat. Akan tetapi, kewenangan tersebut tidak merujuk kepada konsep
otonomi dan desentralisasi karena Desa sendiri bukan daerah otonom formal. Konsep
tersebut dirujuk kepada konsep sosiologis karena otonomi dalam konsep sosiologi tidak
terkait dengan regulasi negara atas community.

Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kartasasmita (1997) menegaskan bahwa ,


pembangunan terkait dengan kajian tentang pembangunan. Muhi et, Al (1993)
mengemukakan beberapa teoritis, yaitu: 1. Teori perubahan sosial dari Emile Durkheim
(1964) yang menyatakan bahwa pembangunan terjadi sebagai akibat adanya perubahan
stuktur sosial dalam bentuk “pembagian pekerjaan” sedang Redfied (1947) menyatakan
bahwa pembangunan terjadi karena terjadinya perubahan masyarkat tradisional kearah
masyarakat perkotaan. 2.

Teori evaluasi yang mengacu kepada evaluasi peradaban oleh Charles Darwin yaitu
setiap komunitas akan mengalami perubahan dari kehidupan yang sangat sederhana
kearah yang semakin kompleks, sebagai akibat dari perubahan-perubahan sosial,
ekonomi, kependudukan, geografis, rasial, teknologi maupun edeologi. 3. Teori
Struktural Fungsional dari Persons (1851) yang menjelaskan bahwa pembangunan
terjadi karena adanya perubahan dari suatu interaksi sosial yang terjadi dalam:
a).Adaptasi terhadap kebutuhan situasional b). Pencapaian tujuan-tujuan c). Integrasi
atau peraturan tata hubungan d).Pola pengurangi dan memelihara ketegangan dari pola
budaya. 4.
Teori Ekonomi Gunar Mirdal (1970) mengemukakan bahwa pembangunan terjadi karena
beberapa kondisi ekonomi yang mencakup: a). Hasil dan pendapatan b). Tingkat
produktivitas c).Tinggkat kehidupan d). Sikap dan Pranata e). Rasionalitas Terkait
dengan Teori ini, Rastow (1962) mengemukakan adanya tahapan pertumbuhan ekonomi
dari masyarkat tradisional, yaitu: persiapan tinggal landas, tinggal landas, dorongan
menuju kematangan serta komsumsi masal yang sangat tinggi. Konsep pembangunan
menurut Wrihantnolo dan Dwijiwinoto (2007) menyebutkan tahapan –tahapan: (1).
Strategi pertumbuhan (2). Teknologi tepat guna (3). Pertumbuhan dan Distribusi (4).
Kebutuhan Dasar (5). Pembangunan Berkelanjutan (6).

Pemberdayaan Tentang keenam konsep pembangunan, Kartasasmita(1997) menjelaskan


Pembangunan, menurut keperpustakan didefenisikan sebagai hal yang mewujudkan
peningkatan pendapat. Pembangunan merupakan wujud pertanggungjawaban
pemerintah terhadap pelaksanaan janji-janji politik yang banyak disampaikan dalam
berbagai kontektasi pemilihan Pemimpin Daerah dan anggota legislatif. pada
kenyataannya merupakan hasil pembangunan nasional tidak maksimal pemanfaatannya
di daerah terutama di daerah pegunungan, karena keterbatasan infrastruktur, kondisi
pemukiman berpencar dan saling berjauhan sehingga menyulitkan dalam mobilisasi
penduduk.(

Razak, Rais & Harfiah, n.d.) Pembangunan Mayarakat Ndraha (2010:72) menyebutknan
pembangunan masyarakat mempunyai dua pengertian, yaitu secarasempit dan secara
luast, dimana dalam arti luas dapat diartikan sebagai perubahan sosial yang berencana
dengan sasaran peningkatan dan perbaikan pada bidang sosial, ekonomi, teknologi, dan
politik. Sedang dalam arti sempit adalah perubahan sosial di suatu wilayah tertentu baik
di kota kecil maupun kota besar.

(Ndraha, 2010:72) menyebutkan bahwa pembangunan masyarakat atau pembangunan


komunitasyaitu suatu proses dengan usaha masyarakat yang bersatu dengan
pemerintah untuk memeperbaiki berbagai komunitas tersebut dan memungkinkan
masyarakat untuk dapat memerikan sumbangan negara, serta dapat berjalan secara
terpadu di dalam proses tersebut. Pemberdayaan Mayarakat Chambers (Kartasasmita,
2011:142) menyatakan mengenai pemberdayaan masyarakat yaitu suatu konsep
pembangunan ekonomi yang merangkum nilai sosial, dimana konsepitu mencerminkan
paradigma baru pembangunan, yaitu yang bersifat people-centered, participatory,
empowering, and sustainable. Memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk
memperoleh harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam keadaan saat ini
memilki keterbelakangan, atau upaya untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri.

Sumodiningrat (2014:129) menyatakan bahwa setiap perencanaan pembangunan


pemberdayaan unsur-unsur sebagai berikut: Strategi dasar pemberdayaan masyarakat
yang merupakan acuan dari seluruh pemberdayaan masyarakat. Kerangka makro
pemberdayaan masyarakat yang memuat berbagai besaran sebagai target yang harus
dicapai. Sumber anggaran pembangunan sebagai perkiraan sumber pembiayaan
pembangunan. Kerangka dan perangkat kebijaksanaan pemberdayaan masyarakat.
Indikator keberhasilan program berbagia penyempurnaan program serta pengarahan
pada pengembangan kapasitas masyarakat.

Sumodiningrat (2014:138) menyatakan bahwa indikator keberhasilan yang digunakan


untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat, yaitu
mencakup: Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Berkembangnya usaha peningkatan
pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin, dengan memanfaatkan sumber daya
yang tersedia. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya.(Salmawati, 2018) E.Kerangka Pikir
Dimana pemberdayaan masyarakattersebut , dapat memberikan program tentang
kegiatan pemberdayaan berikana berupa alat tukang kayu berupa geregaji, dan bantuan
berupa alat menjahit, dan juga mebentuk satu kelompok berjumlah 10 orang dan
mendapatkan bantuan, bantuan ini berfungsi untuk mengembangkan kegiatan usaha
produktifnya,dan program ini melibatkan seluruh unsur yang terdpat didaerah tersebut,
adapun dalam pelaksanaan pemberdayaan terdapat Akses, Partisipasi, Kontrol, dan
Manfaat. Gambar 2.

Kerangka Fikir F.Hipotesis Hipotesis yaitu dugaan sementara yang selanjutnya diuji
kebenarannya sesuai dengan model dan analisi yang cocok. Menurut Sugiyono (2011)
menyatakan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dilampirkan dalam bentuk kalimat
pernyataan . Berdasarkan hasil observasi penulis dan rumusan maasalah pada Bab 1,
maka penulis dapat merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dari masalah dalam
penelitian yaitu: 1.

H0 : Model pemberdayaan masyarakat Di Bila Riase Kacamatan Pitu Riase Kabupaten


Sidenreng Rappang belum terimplementasi 2. H1: Model Ppemberdayaan masyarakat Di
Desa Bila Riase Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang sudah
terimplementasi
BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncenakan
dan dilaksanakan di Desa Biila Riase Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang.

Pemilihan lokasi karena pemberdayaan masyarakat sangat penting dilakukan agar


masyaarakat di Desa Bila Riase lebih berdayaguna dan dapat memanfaatkan dalam
mengolah sumber daya yang ada untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera,
Rencana waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu Februari- April 2020. Tipe
dan Dasar Penelitian penelitian ini lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang
diinginkan berdasarkan konsep yang diajukan, maka dasar penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif yakni pencarian informasi dari realitas permasalahan yang ada dengan
mengacu pada pembuktian atau teori yang digunakan. Adapun tipe penelitian
kuantitatif yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Sedangkan jenis data dalam
penelitian ini merupakan gabungan antara data kuantitatif dengan data kualitatif.

Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (Ahmad, 2015) populasi yaitu wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang memilki kualitas dan karakteristik yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek atau objek yang dipelajari tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu. Populasi disini
bukan hanya orang akan tetapi bisa berupa benda lain dan obyek. Hal ini akan
membantu proses menganalisis data karena sumber data jelas dan sudah ditentukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Desa Bila Riase Kecamatan Pitu
Riase Kabupaten Sidenreng Rappang dari empat Dusun yang berjumlah 711 KK yang
ada empat dusun yaitu: Dusun I sebanyak 219 KK, Dusun II sebanyak 102 KK, Dusun III
sebanyak 132 KK, Dusun IV sebanyak 258 KK, Sampel Menurut Sugiyono dalam (Ahmad,
2015) yaitu bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Jumlah populasi yang banyak menjadi alasan peneliti menggunakan rumus slovin, bila
populasi penelitian terbilang sangat banyak atau mencapai jumlah ribuan atau wilayah
populasi terlalu luas, maka penggunaan rumus pengambilan sampel tertentu di
maksudkan untuk memperkecil jumlah pengambilan sampel atau mempersempit
wilayah populasi agar teknis penelitian menjadi lancar.Dalam buku Jamaluddin Ahmad
Untuk menentukan sampel dengan menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat
kesalahan 10% sebagai berikut : N N = 1 + N (e)2 Keterangan : n = Ukuran sampel N =
Ukuran populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 711 711 n = = 1 + 711 (10)2 1 + 711
(0,01) 711 = 8,11 = 87,66 Dibulatkan menjadi 88 Berdasarkan dengan rumusan diatas
maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 88 kartu keluarga dan yang menjadi
informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Bila Riase.

Adapun tehnik penentuan sampel yaitu menggunakan metode Purposive


Sampling,menurut Purwanto Agus dalam bukunya (Purwanto, 2013) yaitu pengambilan
sampel berdasarkan keperluan penelitian artinya unit dan individu yang di ambil dari
populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Dengan
menggunakan simple random sampling ini, sampel yang diambil adalah sejumlah
masyarakat yang ada di Desa Bila Riase Kecamata Pitu Riase Kabupaten Sidenreng
Rappang. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang lebih akurat,
sehingga relevan dengan objek penelitian, akan peneliti akan menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut : Observasi.

Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung , observasi dapat dilakukan


dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. (Ahmad : 2015). Observasi
pada penelitian dilakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Bila Riase agar
mengetahui tentang model pemberdayaan masyarakat. Kuesioner (angket).
Kuesionemerupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk menghasilakan
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. (Ahmad :2015).

Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada


masyarakat agar dapat mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat di Desa Bila
Riase. Interview (wawancara). Wawancara adalah tatap muka antara peneliti dengan
responden ( panduan wawancara). ( Ahmad : 2015 ). Observasi pada penelitian ini
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada masyarakat agar mengetahui model
pemberdayaan masyarakat di Desa Bila Riase. Studi Pustaka Suatu kegiatan membaca
dan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan indikator penelitian, baik melalui
buku, jurnal, maupun hasil penelitian terdahulu.

Teknik Analisis Data Analisis data adalah bagian yang sangat penting dalam metode
ilmiah analisis. Menurut Nazir (2013:346), bahwa Analisis data yaitu bagian yang sangat
penting dalam metode ilmiah karena melalui analisislah, data tersebut diberi arti dan
makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian Analisis yang digunakan
adalah melalui pendekatan deskriptif, yaitu menjawab dan Adapun tahapan dalam
analisis data adalah: Menyeleksi Data dilakukan untuk mendapatkan data dan
keterangan yang diperlukan untuk dapat diolah dan diproses.

Klarifikasi Data Tahapan ini dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat
mencerminkan tujuan atau fenomena permasalahan yang ditentukan. Tabulasi Data
Langkah ini dilakukan untuk menghitung dan mengetahui frekuensi dari tiap-tiap
alternatif jawaban yang diberikan jawaban pada responden dalam bentuk tabel.
Standarisasi Data Tahap inibeguna untuk mempermudah penganalisaan data,
standarisasi ini dilakukan melalui : Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial yang ditetapkan secara spesifik oleh peneliti sebagai variabel
penelitian. Beberapa jawaban dari pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian
diberi bobot nilai, dengan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1.

Rata-rata skor dari hasil pertanyaan akan di kelompokkan menjadi 5 kategori dan
Selanjutnya di buat berdasarkan Interval Nilai persentase sebagai berikut: No Preferensi
Nilai Bobot 1. Sangat Baik/Selalu/ sangat Setuju 5 2. Baik/Sering/Setuju 4 3. Kurang
Baik/Kadang-kadang/Kurang Setuju 3 4. TidakBaik/Hampir Tidak Pernah/tidak setuju 2
5. Sangat tidakBaik/ Tidak Pernah/sangat tidak setuju 1 Sumber : Skala Likert (Ahmad,
2015: 155) Untuk mencari Skor : Frekuensi Responden × Nilai Bobot Rata-rata Skor :
Jumlah Skor Jumlah Skor Ideal Rata-rata Persentase : Rata-rata Skor ×100% Nilai Bobot
tertinggi Dalam penentuan kriteria rata-rata persentase perlu adanya skala interval
dalam menentukan rata-rata persentase menurut Rumus Nasir (dalam sundari 2016)
rumus untuk mencari interval sebagai berikut: Interval (I) = 100 Jumlah Kategori (Skala
Likert) Maka Interval (I) = 100 5 =20 Jadi intervalnya (I) merupakan 20, jarak dari
terendah 0% hingga tertinggi 100% dengan demikian dapat diketahui kriteria rata-rata
persentase berdasarkan interval: Tabel 3.2

Kriteria Rata-rata Persentase Sumber; (Ahmad 2015) 81%-100% Sangat Baik/Selalu/


sangat Setuju Terlaksana dengan Sangat baik 61%-80% Baik/Sering/ Setuju Terlaksana
dengan Baik 41%-60% Kurang Baik/Kadang-kadang/Kurang Setuju Cukup terlaksana
dengan baik 21%-40% TidakBaik/Hampir Tidak Pernah/ tidak setuju Kurang terlaksana
dengan baik 0%-20%
Bentuk Tenaga adalah kemampuan masyarakat dalam meningkatakan kesejahtraan
masyarakat yang ada di Desa Bila Kognitif (pengetahuan) adalah hasil yang dari
kemapuan masyarakat dalam meningkatkan kehidupan yang sejahtra di Desa Bila Riase
Kepuasan adalah hasil yang diperoleh masyarakat dalam meningkatkan usaha atau
kegiatan yang dilakukan di Desa Bila Riase Perilaku adalah aktivitas masyarakat dalam
melakukan pekerjaan yang ada di Desa Bila Riase Meningkatkan Pendapatan adalah
penghasilan masyarakat dalam usaha atau pekerjaan yang dilakukan di Desa Bila Riase
Meningkatkan Kepuasan adalah keinginan masyarakat tentang kegiatan yang ingin
dicapai di Desa Bila Riase Meningkatkan Ekonomi adalah penghasilan masyarakat dalam
pemenuhan ekonomi di Desa Bila Riase Meningkatkan Partisipasi adalah seluruh
masyarakat harus ikut serta atau berpatisipasi dapat menyukseskan kegiatan
Meningkatakan Pengetahuan adalah segala sesuatu atau hal yang diketahui tentang
kesejahtraan masyarakat yang ada di Desa Bila Riase
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://frindias.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://id.scribd.com/doc/93880662/Studi-Kasus-Pelayanan-Umum-Bukittinggi
<1% - https://www.scribd.com/document/351276660/DASAR2-ILMU-LINGKUNGAN-
PEMBANGUNAN-BERKELANJUTAN
<1% - https://locusfisipunipas.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://id.123dok.com/document/q5rrvg3z-implementasi-program-penyediaan-
air-minum-dan-sanitasi-berbasis-masyarakat-pamsimas-di-kabupaten-lebak-fisip-
untirta-repository.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/120942124/pancasila
<1% - https://fryzho.blogspot.com/2012/05/proposal-penelitian.html
<1% - https://munabarakati.blogspot.com/2013/11/makalah-proses-perencanaan-
pembangunan.html
<1% - https://bimoadiwicaksono.blogspot.com/2010/08/perubahan-kelembagaan-
pemerintahan-desa.html
<1% - https://pemogan.denpasarkota.go.id/uploads/download/Kuisioner%20Data
%20Potensi%20Desa%20dan%20Kelurahan_101050.pdf
<1% - https://admisibisnis.blogspot.com/2015/03/program-kegiatan-ketrampilan-
menjahit.html
<1% - https://issuu.com/riaupos/docs/2016-04-25
<1% - https://hildahilyant.blogspot.com/2012/11/hortikultura-di-upt-sidera-palu.html
<1% - http://www.blogger.com/feeds/4151536494923759646/posts/default
<1% - https://sulawesichannel.blogspot.com/2011/
<1% - http://www.usahahutan.id/index.php/beranda/index/60
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1677/Skripsi
%20satriah.docx?sequence=2
<1% - https://id.scribd.com/doc/315861133/Materi-9-1-Pelaporan-Dan-
Pertanggungjawaban-Keuangan-Desa
<1% - https://es.scribd.com/doc/291269388/artikel-di-nu-online-docx
<1% - https://id.123dok.com/document/4zp4v0ze-perlindungan-hukum-bagi-nasabah-
koperasi-kredit-simpan-pinjam-atas-pelemahan-nilai-tukar-mata-uang-indonesia-
terhadap-mata-uang-dunia-studi-pada-koperasi-kredit-cu-seia-sekata-dolok-
masihul.html
<1% - https://issuu.com/lampungpost/docs/lampugpost_edisi_selasa_7_februari_2012
<1% - https://wwwholistic.blogspot.com/2010/11/pancasila-dan-kewarganegaraan.html
<1% - http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/591/541
<1% - https://youdant.wordpress.com/2011/06/
<1% - https://syahriartato.wordpress.com/2013/08/page/5/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/333516064_Budaya_Politik_Islam_Dalam_Kehi
dupan_Pemerintahan_di_Kota_Makassar
<1% - https://mafiadoc.com/kebijakan-publik-dan-transparansi-repository-
ung_59d8305a1723ddbb74a6b5de.html
<1% - https://didinsaepudin.blogspot.com/2009/07/kebijakan-pendidikan_1.html#!
<1% - https://annisahamiid.blogspot.com/2015/04/pengaruh-implementasi-
kebijakan_16.html
<1% - https://rinastkip.wordpress.com/tag/makalah/
<1% - https://id.123dok.com/document/z1l59ppq-kajian-normatif-penertiban-tanah-
terlantar-status-hak-guna-usaha-berdasarkan-peraturan-pemerintah-nomor-11-tahun-
2010-di-kabupaten-sambas-unissula-repository.html
<1% - https://edoc.pub/seminar-nasional-informatika-snif-2014-pdf-free.html
<1% - http://eprints.umm.ac.id/35900/3/jiptummpp-gdl-hasanuddin-47498-3-bab2.pdf
<1% - https://lakonjaputraarsy.blogspot.com/2018/02/
<1% - http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/197409072001121-
DIDIN_BUDIMAN/pedagogi_olahraga/UMPAN_BALIK.pdf
<1% - https://konsultasiskripsi.com/tag/ilmu-politik/page/2/
<1% - https://cordovacendekia.blogspot.com/2009/08/implementasi-kebijakan-
pendidikan.html
<1% - https://abdiprojo.blogspot.com/2010/04/model-model-impementasi-
kebijakan_05.html
<1% - https://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/12/kebijakan-publik.html
<1% -
http://bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/20180727135631Peraturan-
Menteri-Pertanian-No-18-Tahun-2018.pdf
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2065/BAB%20II.docx?
sequence=3
<1% - https://mafiadoc.com/buku-psppdf-staff-uny_5a2b35c91723dd0fdc90ed31.html
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2131/Halaman
%20sampul%20-%20Copy.docx?sequence=1
<1% - https://mafiadoc.com/implementasi-akreditasi-madrasah-ibtidaiyah-di-
kabupaten-rembang_599615631723ddd069fb34bd.html
<1% - https://mafiadoc.com/view-open-hasanuddin-university-universitas-
hasanuddin_5a1615321723dd4f66931aaa.html
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/185/PENYUSUNAN
%20SKRIPSI...U.doc?sequence=7
<1% - http://eprints.umm.ac.id/42466/3/BAB%20II.pdf
<1% - https://pt.scribd.com/document/256868880/Administrasi-Publik-definisi-docx
<1% - https://eaznotalone.blogspot.com/2009/05/tugas-kebijakan-publik.html
<1% - https://konsultasiskripsi.com/category/ilmu-politik/page/2/
<1% - https://issuu.com/roesdiantoshaffansagarino/docs/muhammadiyah-
ahmad_dahlan-fix_okkke
<1% - http://repository.unpas.ac.id/29932/4/skripsi%20bab%202.docx
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/321041635_Pembentukan_Karakter_Siswa_mel
alui_Penerapan_Disiplin_Tata_Tertib_Sekolah
<1% - https://id.123dok.com/document/zgllm38q-implementasi-program-
pengarusutamaan-partisipasi-anak-dalam-perumusan-kebijakan-publik-di-provinsi-dki-
jakarta.html
<1% - https://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://crackbone.wordpress.com/2010/01/
<1% - https://www.zenius.net/blog/20001/kuliah-jurusan-hubungan-internasional
<1% - https://www.scribd.com/document/379630019/286915779-Makalah-Tentang-
Pengembangan-Agropolitan-140321040233-Phpapp01
<1% - https://ivansibarani.blogspot.com/2012/03/perusahaan-yang-melakukan-
merger.html?view=classic
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4921/BAB%20I%20-
VI.docx?sequence=2
<1% - https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/download/15091/7913
<1% - https://smpitalfidaa.blogspot.com/2012/01/
<1% - https://suwardi73.wordpress.com/2018/07/19/peran-penting-lembaga-
perlindungan-konsumen-dalam-melindungi-konsumen-di-indonesia/
<1% - http://journal.unhas.ac.id/index.php/government/article/download/1120/pdf
<1% - https://mafiadoc.com/tata-niaga-pemasaran_598632441723ddd169540a7e.html
<1% - https://contoh-makalah2.blogspot.com/2016/03/makalah-akhlak-moral.html
<1% - https://tekpoin.com/2018/06/pengertian-aspek-jenis-dan-ciri-kontro.html
<1% - https://mafiadoc.com/download-prosiding-seminar-nasional-pendidikan-mipa-
2011_59f04e8f1723dd5aadabfdf4.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/331708866_STRATEGI_PENGELOLAAN_ZAKAT
_BERBASIS_PEMBERDAYAAN_MASYARAKAT_MISKIN_PADA_BADAN_AMIL_ZAKAT_NASI
ONAL_BAZNAS_KOTA_PEKANBARU
<1% - https://haris-tambera.blogspot.com/2011/01/analisis-partisipasi-masyarakat.html
<1% - https://bank-ilmu.blogspot.com/2007/04/
<1% - http://lp3madilindonesia.blogspot.co.id/feeds/posts/default
<1% - https://politikdemokrasi.blogspot.com/2011/04/pemberdayaan-masyarakat.html
<1% - https://www.materibelajar.id/2015/12/inilah-beberapa-definisi-
pemberdayaan.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/11074/6/Bab%202.pdf
<1% - https://www.ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2015/07/Isi
%20Jurnal%20fix%20(07-06-15-03-05-25).pdf
<1% - https://agneswidianingrum.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - https://www.yumpu.com/id/document/view/17165546/teknik-penyiaran-dan-
produksi-program-radio-televisi-dan-film-jilid-2
<1% - https://izudinjosep.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
<1% - https://gurusdnclkpwk.blogspot.com/2011/07/50-pertanyaan-tentang-
pemerintahan.html
<1% - http://www.readbag.com/senatorindonesia-lawcenter-public-documents-files-
pemb-hukum-dan-konflik-uu-bid-sektoral-unsri
<1% - http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/7/universitas%20negeri%20makassar-digilib-
unm-andikasmaw-301-1-supremas-9.pdf
<1% - https://sosiologimasyarakat.blogspot.com/2010/06/
<1% - https://triyokosinthadewi.blogspot.com/
<1% - https://ploongyo-ploong.blogspot.com/2007/11/sosiologi.html
<1% - https://makalahakitasemua.blogspot.com/2013/01/masyarakat-perkotaan-dan-
masyarakat.html
<1% - https://melbenu.blogspot.com/2012/07/laporan-akhir-kuliah-hukum-
dan_8432.html#!
<1% - https://laila-zahirah.blogspot.com/2012/
<1% - https://konsultasiskripsi.com/tag/skripsi/page/5/
<1% - https://id.123dok.com/document/6zk03myx-kekuasaan-dan-politik-lokal-studi-
tentang-peran-pemuda-pancasila-dalam-mendukung-syamsul-arifin-dan-gatot-
pudjonugroho-sebagai-calon-gubernur-dan-wakil-gubernur-provinsi-sumatera-utara-
tahun-2008.html
<1% - https://id.123dok.com/document/z3og2ndz-bunga-rampai-sejarah-bengkulu-
bengkulu-dari-masa-kolonial-hingga-era-otonomi-daerah-repositori-institusi-
kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan.html
<1% - https://sg.linkedin.com/in/abdul-razak-rais-b73014b1
<1% - https://selviapuspa.blogspot.com/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadap-
bidang.html
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/14-peran-pendidikan-bagi-kehidupan-
manusia/
<1% - https://faperta23.blogspot.com/2014/07/pemberdayaan-masyarakat.html
<1% - https://text-id.123dok.com/document/nzw0240y-pemberdayaan-kewirausahaan-
terhadap-santri-di-pondok-pesantren-studi-kasus-pondok-pesantren-al-ashriyyah-
nurul-iman-parung-bogor.html
<1% - https://islamemansipatoris.blogspot.com/2010/04/strategi-kebijaksanaan-dan-
program.html
<1% - https://id.123dok.com/document/ozlg596y-pemberdayaan-masyarakat-dalam-
perspektif-administrasi-pembangunan-studi-pada-pnpm-mandiri-perdesaan-di-desa-
hilimo-asio-kecamatan-idanogawo-kabupaten-nias.html
<1% - http://journal.ipb.ac.id/index.php/jalmuzaraah/article/view/19748/13642
<1% - http://repository.unpas.ac.id/12075/3/9.%20BAB%20I.pdf
<1% - http://labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAG-I-PERDA.doc
<1% - https://rezqiwahyudi.wordpress.com/
<1% - https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/landasan-teori-kerangka-
pikir-hipotesis_unti-tafia_oke.pdf
<1% - http://www.karyatulisku.com/2017/09/contoh-hipotesis-penelitian.html
1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Pitu_Riase,_Sidenreng_Rappang
<1% - https://sindikatpost.com/2020/04/25/penerapan-psbb-disosialisasikan-selama-3-
hari/
<1% - http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1601/BAB%20III.pdf?
sequence=5
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1491061031-3-BAB%20II.pdf
1% - http://repository.unpas.ac.id/32937/6/BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/2030/6/S_ADP_0808360_Chapter3.pdf
<1% - https://issuu.com/jurnalaristo/docs/all_proseding
1% - https://lauraerawardani.blogspot.com/2014/05/populasi-dan-sampel.html
<1% - https://contohaku1.blogspot.com/2014/03/skripsi-manajemen-pengaruh-
prosedur.html
<1% - http://lib.unnes.ac.id/20824/1/3401411113-S.pdf
<1% - https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2016/05/cahaya-kampus-jurnal-
volume-13-no-1-2015-agustus.doc
<1% - https://id.scribd.com/doc/151439297/Kemandirian-Jurnal-Agribisnis-Vol-3-No-1-
April-2011
<1% - https://salamadian.com/pengertian-data/
<1% - https://samoke2012.wordpress.com/2012/10/09/instrumen-penelitian/
<1% - http://eprints.umm.ac.id/41343/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://doczz.net/doc/396873/susunan-panitia---teknik-elektro
<1% - http://repositori.usu.ac.id/feed/rss_1.0/123456789/109
<1% - https://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html
<1% - http://repository.upi.edu/27179/5/S_GEO_0906938_Chapter3.pdf
<1% - https://ngertiaja.com/teknik-analisis-data/
<1% - https://bowo-castrol.blogspot.com/2009/12/hambatan-belajar-bahasa-arab.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/14831/16/BAB%20III.pdf
<1% - https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/09/15/latihan-soal-ragam-
penelitian/
<1% - http://repository.upi.edu/6928/6/S_PKK_0900732_Chapter3.pdf
<1% - https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/08/
<1% - http://repository.stiedewantara.ac.id/277/5/11.%20BAB%20III.pdf
<1% - https://tatangmanguny.wordpress.com/2009/06/25/sampel-sampling-dan-
populasi-penelitian-1/
1% - http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jpp/article/download/2741/2584
<1% - http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2015/02/Prosiding-SNP2RPT-
Unidar-2014.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/347124322/Jurnal-Widyadari-Nomor-21-
Tahun-XVII-April-2017
<1% - https://risehtunong.blogspot.com/2016/01/alur-pengkajian-keadaan-desa.html
<1% - https://issuu.com/waspada/docs/waspada__senin_16_desember_2013-ok
<1% - https://mafiadoc.com/pkn-mari-berdiskusi-tentang-
siswa_5a24c3351723dd4e4fa9ee92.html

Anda mungkin juga menyukai