Anda di halaman 1dari 4

Berita acara persentasi kelompok 11

Mata kuliah : Pendidikan Budi Pekerti

Kelas : PGSD C REGULER 2017

Dosen : Ibu Khairunnisa, S.Pd., M.Pd

Hari / Tanggal : Senin, 30 November 2020

Tempat : GoggleClasroom

Nama Anggota Kelompok 12

Amalia Amasyaki (1174511001)

Miranda Silitonga (1172111011)

Tiurmina L M Zega (1172111056)

A. Moderator : Miranda Silitonga


B. Notulen : Tiurmina L M Zega

C. Nama mahasiswa yang memberi Kritik dan Saran :

 Yogi Sitompul
 Siti Khodijah Siregar

D. Nama Mahasiswa Yang Bertanya Saat Diskusi Sesi Pertama


 Rahmayani Milinia Silaban
Terima kasih untuk kesempatannya. Saya ingin bertanya, mengapa menghormati orangtua
termasuk ke dalam salah satu contoh budi pekerti dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara? Dan satu lagi, bagimana cara kita memberi pemahaman kepada peserta didik
SD agar tidak bersikap egois? Terima kasih
Jawab : Keluarga merupakan institusi pendidikan pertama yang diberikan pada anak
dalam pembentukan pribadinya. Keluarga merupakan peletak dasar pembentukan
kepribadian anak. Di lingkungan keluarga proses sosialisasi, pengenalan terhadap
lingkungan serta kesadaran diri anak pertama kali terbentuk. Bagaimana proses
Penanaman budi pekerti berlangsung di lingkungan keluarga? Budi Pekerti Pada dasarnya
keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak, akan tetapi sanak kelurga lain pun dapat termasuk
didalamnya. Kondisi ini bila dilihat dari segi Penanaman budi pekerti mempunyai segi
positif, yakni anak dapat belajar memperoleh pengalaman lebih banyak dalam
pembentukan pribadinya.
adapun cara yang dapat kita lakukan untuk memberi pemahaman kepada anak agar tidak
egois adalah menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak, lingkungan nyaman yang
dimaksud adalah buat anak merasa senang dan ikut berkomunikasi dengan org
disekitarnya. selanjutnya ajarkan kepada anak untuk saling berbagi dari hal terkecil, misal
dengan cara bertukar mainan atau membagi apa yang bisa ia bagi kepada orang, serta
meminjamkan apa yang ia punya agar temannya terbantu. Menurut saya seperti itu
Ada 7 Cara Mengatasi Dan Mendidik Anak Yang Egois
1. Anak menjadi Individualis Anak yang memiliki sikap egois lambat laun akan
menjadi pribadi yang individualis, karena biasanya anak yang egois selalu ingin
menang sendiri, ingin selalu dimengerti, ingin dipenuhi segala keinginannya
sehingga teman sejawatnya merasa enggan berteman dengan anak tersebut. Dan
anak yang egois biasanya kurang peduli ada atau tidaknya seorang yang ingin
berteman dengannya, asalkan dia bisa bahagia maka semuanya akan dianggap fine
fine aja. Padahal keadaan tersebut sebenarnya sedang membentuknya menjadi
pribadi yang individualis.
2. Anak Cenderung Apatis Anak yang egois lebih fokus bagaimana supaya dirinya
bisa bahagia Dan mendapatkan apa yang diinginkan serta kurang peduli terhadap
lingkungan sekitar. Anak yang egois cenderung acuh tak acuh dengan
permasalahan yang menimpa orang lain dan terkesan Apatis.
3. Ingin Selalu Menang Anak yang egois memiliki ambisi yang besar dalam hidupnya,
biasanya selalu melakukan upaya apapun untuk mencapai tujuan tak peduli hal
tersebut melukai atau menyakiti orang lain tak peduli cara yang dilakukan benar
atau salah. asalkan dia bisa menjadi pemenang segala hal bisa ditempuh untuk
mewujudkannya.
4. Tidak Mau Kalah Anak yang egois biasanya akan sangat sulit untuk menerima
kekalahan, dan jika pun anak yang memiliki sikap egois Kalah di berusaha
menyalahkan orang lain atas kekalahan dan kegagalan yang dialaminya.
5. Munculnya Sikap Munafik Dalam Diri Anak. Dampak lain sikap egois bagi anak
jika tidak segera ditangani adalah sikap egois tersebut lama kelamaan akan
menjadikan anak tersebut munafik. Maksudnya ialah seolah olah dia tidak
membutuhkan bantuan dari orang lain padahal disebenarnya sangat membutuhkan
bantuan orang lain.
6. Tidak Senang Melihat Orang Lain Sukses Anak yang telah memiliki sikap egois
dalam level tinggi biasanya akan memicu sifat buruk lainnya muncul. Seperti lebih
senang melihat orang lain gagal dan tidak senang melihat orang lain sukses.
7. Ingin Agar Orang Lain Merasakan Kesulitan Yang Dia Rasakan Dampak
selanjutnya dari sikap egois adalah jikalau anak tersebut, diberikan tugas atau
pekerjaan yang berat oleh gurunya maka anak tersebut tidak akan rela jika orang
lain atau temannya tidak merasakan pula kesulitan yang dia alami

 Tri Sindoro
Terimakasih moderator atas kesempatan yang diberikan. Saya Tri Sindoro ingin bertanya
Sebagai mahasiswa agen of chage upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi generasi
muda yang kurang memiliki budi pekerti? Dan mengapa budi pekerti selalu dikaitkan
dengan pancasila? Terimakasih.
Jawab : Terima kasih kepada Saudari Tri Sindoro atas pertanyaan yg diberikan yaitu
sebagai agent of change upaya apa yang kita lakukan untuk mengatasi generasi muda yang
kurang memiliki budi pekerti? Menurut saya upaya yang dapat kita lakukan ada beberapa
hal yakni:
1. Mengisi waktu dengan hal-hal yang positif dalam hal ini kita dapat melakukan
kegiatan seperti membaca buku, mengasah bakat, dan masih banyak lagi. (bisa kita
sebutkan apa2 saja hal positif yang dapat kita lakukan)
2. Bergaul dengan orang-orang yang membawa kita kepada yang lebih baik, dalam
konteks ini saya pernah membaca suatu kalimat dalam buku yaitu bahwa pergaulan
yang buruk dapat merusakkan kebiasaan yang baik. Hal tersebut dapat kita lihat
dilingkungan sekitar kita bahwa kebanyakan orang yang baik sekalipun dapat
menjadi tidak baik, jika bergaul dengan orang yang tidak baik. Namun tidak kita
pungkiri bahwa kita juga dapat bergaul dengan mereka jika kita dapat menguasai
diri.
Menurut saya seperti itu. Kemudian untuk pertanyaan kedua yaitu mengapa Budi Pekerti
selalu dikaitkan dengan Pancasila, menurut hasil penelusuran saya dari mbah google
mengatakan bahwa Budi pekerti harus sesuai nilai-nilai Pancasila karena Pancasila adalah
ideologi, dasar negara, pandangan hidup serta kepribadian bangsa Indonesia. Jika tiap
warga negara mengamalkan nilai-nilai Pancasila harapannya akan tercipta suasana
kehidupan yang religius, damai, harmonis, demokratis dan sejahtera. Maka dapat kita
simpulkan bahwa Budi pekerti merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan
memiliki tujuan yang sama. Terima kasih

 Panca Lumban Tobing


Terimakasih untuk kesempatannya. Saya ingin bertanya, bagaimanakah peran orangtua
menjadi teladan dalam mengajarkan dan membimbing anak berbudi pekerti di rumah
Padahal mereka sibuk bekerja . Dan bagaimana titik temu pendidikan keluarga dan sekolah
sebagai mendukung pendidikan budi pekerti kepada anak? Terimakasih
Jawab : Menurut kami, kita dapat mengajarkan anak dari hal-hal yang sangat sederhana,
contoh kita dapat mengatakan kepada anak jika mereka menemukan uang yang terjatuh di
rumah, mereka harus segera mengambil uang tersebut dan melaporkannya kepada orangtua
mereka karna uang tersebut bukan milik ia. Dari hal sekecil itu mereka akan belajar untuk
berbudi pekerti yang jujur, dan saya yakin hal tersebut juga akan berlaku jika anak berada
diluar, namun harus selalu sering dinasehatkan. Maksud dari titik temu pendidikan
keluarga dan sekolah adalah pihak sekolah bekerja sama denga keluarga untuk
membangun budi pekerti anak. Misal anak disekolah bandal maka sekolah harus
melaporkan hak tersebut kepada keluarga atau sebaliknya. Namun ada juga anak yang
keliahatan baik di sekolah namun di rumah tidak atau bahkan sebaliknya. Maka dari itu hal
inilah yang perlu diatasi oleh sekolah dan keluarga yaitu dengan bekerja sama. Menurut
saya seperti itu, terima kasih .

Anda mungkin juga menyukai