T0 T30 T0 T30
Indek Pembangunan Manusia
Perkuatan Money Follow Program dan bersifat Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial
Pendekatan
Holistik, Tematik, Integratif Dan Spasial
Money Follow Program
RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019
MEMACU PEMBANGUNAN
MELANJUTKAN INFRASTRUKTUR DAN MEMACU INVESTASI DAN
MEMPERCEPAT
REFORMASI BAGI MEMANTAPKAN
PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK Ditentukan dalam
PERCEPATAN MENINGKATKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR UNTUK proses penyusunan
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK
MEMPERKUAT FONDASI KESEMPATAN KERJA SERTA
EKONOMI YANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN
RKP 2019
PEMBANGUNAN YANG MENGURANGI KEMISKINAN
BERKEADILAN DAN KESENJANGAN EKONOMI YANG BERKUALITAS
BERKUALITAS
ANTARWILAYAH
PENDEKATAN PEMBANGUNAN:
HOLISTIK, TEMATIK, INTEGRATIF DAN
SPASIAL (HITS)
Holistik- Tematik:
Tematik berarti focus mencapai sasaran prioritas pembangunan, yang
melibatkan multilembaga, multisector sehingga memerlukan koordinasi
(Supaya holistic menyeluruh)
Integratif: Pencapaian sasaran prioritas perlu dilakukan secara
terintegrasi melalui peningkatan berbagai macam program pendukung
(kombinasi berbagai program/kegiatan).
SPASIAL: perlu dukungan lokasi yang seuai dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, selain integraif dan holistik kegiatan
pembangunan harus FOKUS dan LOKUS
Fokus mendasarkan pada sasaran program prioritas, spesifik tematik.
Berdasarkan RPJM
Lokus mendasarkan pada prinsip spasial tentang ketersediaan dan
kesesuaian lokasi kegiatan pembangunan. Berdasarkan RTRW (Misalnya
kawasan prioritas)
MONEY FOLLOW FUNCTION TO MONEY
FOLLOW PROGRAM
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran disetiap K/L yang
dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada
BiroPerencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat, dan berorientasi pada
prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja tidak berdasarkan money follow function, tetapi money
follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) dibiayai secara merata
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi
rakyat.
Nomenklatur Proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya.
(Pemberdayaan=tidak jelas)
ARAHAN PRESIDENTERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
Program
Prioritas
Prioritas Nasional
FOKUS DAN
LOKUS
LOKUS
RUANG LINGKUP (SUBSTANSIAL)
KAJIAN PENGEMBANGAN WILAYAH
SOCIAL AND ECONOMI
CILTUTE (Social (Economis
Planning) Planning)
Sektor/Topikal
lainnya. KOTA, DESA.
Lingkup Waktu,
mempertimbangkan
perkembangan antar
waktu (dinamika wilayah)
dan prediktif. Region-region
AGENDA PENGEMBANGAN WILAYAH
DI INDONESIA
TRANSFORMASI
SEKTORAL TRANSFORMASI
Primer-Sekunder-Tersier SPASIAL
(pertanian, Industri, TREND URBANISASI)
dan Jasa)
Peningkatan level urbanisasi dan Urban
growth (Metropolitanisme)
Perkembangan Kota Pada Koridor
Perkembangan
(Mega Urban, terkonsentrasi di Jawa)
KETIMPANGAN Pergeseran dari City Based ke Regional
WILAYAH Based Oriented dan restrukturisasi internal
kota
Kota dan desa, wilayah Globalisasi Ekonomi
maju dan terbelakang, integrasi kota dalam sistem ekonomi dan
KTI dan KBI kota-kota di dunia
Segitiga Pertumbuhan Ekonomi (SPE)
Lanjutan …..
OTONOMI DAERAH
•Pergeseran Paradigma
Perencanaan
• Desentralisasi
•Tuntutan daerah dan
Isu federalisme, Saparatisme, PEMBERDAYAAN
dan Disintegrasi,
SUMBERDAYA LOKAL
•Pembiayaan Pembangunan Resources Based
dan Keuangan Daerah Development
•PILKADA Partisipasi dan kontrol
masyarakat
Level
MESO
KLUSTER REGIONAL
Variasi sumberdaya, ekologis, ekonomis dan Disparitas Regional (Policy)
REGIONAL DEVELOPMENT
KBI KTI
JAWA-BALI
SKENARIO
1. Kluster Propinsi 2. Kluster Pulau (6 sistem pulau)
3. Kluster Kawasan ( KBI dan KTI) 4. Kluster Jawa dan Lusr JawaBali
ANCAMAN PEMBANGUNAN
NASIONAL ? Vs reg. development
PEMISAHAN DIRI (MERDEKA) ……… Tim-Tim, Aceh,
Irian Jaya, Riau (?)
FEDERASI ………………………………. Sulsel, Kaltim, Riau
KESATUAN ……………………………..Jawa dan propinsi lain
miskin SDA
PEMAKARAN WILAYAH
OTONOMI
POLARISASI ASPIRASI, Bias Jawa-MPR/DPR
(JAWA DAN NON JAWA, atau Kaya SDA dan Miskin
SDA) ….. benarkan SDA sebagai determinan utama)
FAKTOR EKSTERNAL
(1) KEBIJAKSANAAN NEGARA (POLITIK SENTRALISASI)
Segitiga Kebijakan Ekonomi awal Orde Baru (Industri
Subsitusi Impor, Oil Boom, Revolusi Hijau.
(2) PERTUMBUHAN EKONOMI DAN STABILITAS (exist
Orde baru), dislokasi geografis
(3) HUBUNGAN ANTAR WILAYAH / NEGARA LAIN
(GLOBALISASI)
RESTRUKTURISASI KEBIJAKSANAAN POLITIK APA YANG
HARUS ,
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN POLITIK (Peraturan Perundang-Undangan
Sistem Insentif, Dan Disinsentif) DILAKUKAN
REFORMASI SISTEM KEUANGAN DAERAH (+Pembiayaan
Pembangunan)
SISTEM KENEGARAAN, MISALNYA KESATUAN ATAU FEDERAL
RESTRUKTURISASI KEBIJAKAN SPASIAL TERHADAP PENGELOLAAN
ASET-ASET EKONOMI DAN SUMBERDAYA ALAM
Counter Poles, Pusat-Pusat Pertumbuhan Baru Di Luar Pusat
(Kawasan Andalan), Dengan Segara Perangkatnya (Hardware /
Software)
Baru Ornamen Fisik, Belum Jadi Political Will Yang Kuat
ANCAMAN EKSTERNAL
GLOBALISASI (TANTANGAN, PELUANG ATAU ANCAMAN), DALAM
STRUKTUR DUNIA YANG SUDAH FREE TRADE DAN JARINGAN
KAPITALISME YANG KUAT
Akankah Kita Teruntungkan Dan Mampu Bersaing, Atau Justru
Semakin Memperkuat Ketergantungan. Jangan-Jangan
Memperkokoh Ketidakadilan
NASIONALISME mampukah ?………. REVOLUSI TELUR (CINA) DAN
SWADESI (INDIA)
Isu pendidikan tinggi GEOGRAFI DAN LISENSI
TUGAS
BERDASARKAN MATERI TERSEBUT DI
ATAS, BUATLAH OPINI SAUDARA
TENTANG “PROSPEK PEMBANGUNAN
WILAYAH DI INDONESIA”