Anda di halaman 1dari 15

KECERDASAN PADA PENDIDIKAN KARAKTER ANTI KORUPSI

OLEH :

Farhani (B 501 19 168)


Abd. Dzikri (B 501 19 208)
Fitriani (B 501 19 173)
Adriansyah (B 501 19 170)
Rahmat Rezaldy (B 501 19 169)
Muhamaad Farid (B 501 19 195)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu nabi muhammad saw yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada aAllah swt atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas awal dari mata kuliah
Pendidikan Karakter Anti Korupsi dengan judul “Kecerdasan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen mata kuliah Pendidikan Karakter Anti Korupsi yang telah membimbing dan
memberikan materi kepada kami dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
.

Palu, 15 September 2019


Penulis

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 4
1.1. Latar Belakang………………………………………… 4
1.2. Rumusan Masalah……………………………………… 4
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… 5
2.1. Definisi Kecerdasan……………………………………. 5
2.2. Jenis – Jenis Kecerdasan………………………………. 6
2.3. Tipe Kecerdasan Yang Dimiliki Manusia……………... 8
BAB III PENUTUP………………………………………………... 13
3.1. Kesimpulan……………………………………………. 13
3.2. Saran…………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecerdasan sering dipahami oleh masyarakat sebagai kemampuan seseorang
dalam proses berfikir. Proses berfikir disini dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih dalam. Pengetahuan yang diperoleh akan menjadi
landasan mencapai kesuksesan. Banyak yang menganggap bahwa orang
cerdas dalam intelektual akan sukses. Namun, kesuksesan seseorang tidak
hanya ditentukan dari kecerdasan intelektual saja, melainkan adanya dukungan
dari kecerdasan lain. Kecerdasan tersebut adalah kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual. Ketiga kecerdasan ini terdapat didalam diri setiap
individu, dan akan berkembang jika dapat mengasahnya dengan baik. Dalam
prakteknya, ketiga kecerdasan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
Berdasarkan pengetahuan yang penulis peroleh, kecerdasan tertinggi sebagai
puncak kecerdasan adalah kecerdasan spiritual. Seseorang yang memiliki
kecerdasan spiritual tinggi, akan mampu merealisasikan kemampuan yang
dimiliki sesuai dengan norma susila. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih
dalam bagaimanakah pengertian masing-masing kecerdasan tersebut, akan
dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimana pengertian dari teori
kecerdasan, jenis – jenis kecerdasan dan tipe kecerdasan pada manusia.

1.3 Tujuan Penulisan


1) Agar seseorang mengetahui lebih dalam tentang kecerdasan lebih
mendalam.
2) Untuk menyatukan pengalaman dalam menerapkan kecerdasan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Kecerdasan


Kecerdasan atau intelligence berasal dari bahasa Latin “intelligere“ yang
diturunkan dari interlegere yang berar cerdas atau tajam. Bentuk lain
adalah intellectus yang berarti lebih teknis, yaitu pemahaman dan
merupakan terjemahan dari istilah nous dari bahasa Yunani.
Psikolog Inggris, Charles Spearman, mengemukakan tentang faktor umum
atau G Factor. Dengan menggunakan analisis faktor, Spearman menyatakan
bahwa “intelegensi adalah kemampuan kognitif general yang dapat diukur
dan dinyatakan dengan angka”.
Psikolog yang lain, Louis L. Thurstone, menawarkan teori yang berbeda
tentang intelegensi. Ia tidak memandang intelegensi sebagai sesuatu yang
bersifat tunggal dan umum. Thurstone membagi kemampuan mental primer
menjadi tujuh, yaitu pemahaman verbal, rasionalisasi, kemampuan persepsi,
kemampuan numerik, kelancaran kosa kata, memori asosiatif dan visualisasi
spasial.
Ide yang relatif baru adalah kecerdasan majemuk dari Howard Gardner,
seorang psikolog kognitif Universitas Harvard. Menurut Gardner,
kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan
menciptakan produk yang mempunyai nilai budaya.
Gardner tidak lagi menekankan pada pengukuran yang berusaha membuat
parameter standar, tapi lebih sebagai sesuatu yang unik dan beragam. Ia
meyakini bahwa kecerdasan bersifat majemuk, bukan tunggal. Gardner
membaginya menjadi delapan, yaitu imaji, tubuh, logika, diri, relasi, musik,
dan alam.
Definisi dari berbagai tokoh tersebut menunjukkan adanya pergeseran dari
usaha menemukan atau membuat faktor umum, sesuatu yang standar untuk
semua orang, menjadi sesuatu yang unik bagi setiap orang.
Kembali kepada cerita tentang Thomas Alva Edison. Kemampuan yang
dimiliki oleh Edison adalah berpikir logis, sistematis, dan melakukan
penghitungan, yang semua itu menunjukkan ciri dari kecerdasan logika.
Begitu juga dengan Mozart yang menonjol dalam kecerdasan musik,
Chaplin dengan kecerdasan tubuh, Gandi dengan kercerdasan relasi, Darwin
dengan kercerdasan alam, serta Plato dengan kercerdasan diri.
Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata
kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang
manusia untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan
tubuhnya.

Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :


a. Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah

b. Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan

c. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu


pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.

2.2. Jenis – Jenis Kecerdasan


a. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata yaitu
kemampuan untuk menggunakan kata – kata secara efektif, baik secara lisan
maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata,
urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk
kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran
dan menyampaikan informasi. Kecerdasan Linguistik merupakan kecerdasan
para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara.
b. Kecerdasan Logika – Matematika
Kecerdasan logika – matematika ialah kecerdasan dalam hal angka dan
logika yaitu  kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu
memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis
(masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola
hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif.
Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal – hal yang besar
kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari
hal-hal yang kecil kepada hal – hal yang besar. Kecerdasan logika –
matematika merupakan kercerdasan yang dimiliki para ilmuwan, akuntan,
dan pemogram komputer.
c. Kecerdasan Visual – Spasial
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan
mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya
gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat.
Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang,
ukuran dan juga hubungan di antara elemen – elemen tersebut. Kecerdasan
ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut
pandang. Kecerdasan visuap – spasial merupakan kecerdasan para arsitek,
fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
d. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati,
membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk
musik.Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre
dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap  perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri
seseorang.
e. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan
kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan
dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan
melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat
menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral. Contoh
orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan
wirausahaan.
f. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain, kemampuan untuk mengamati dan mengerti
maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara
dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara
efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke
dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap
orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Contoh orang yang
mempunyai kecerdasan interpersonal adalah direktur dan pimpinan sebuah
perusahaan.
g. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita
secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan.
Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi,
keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Kecerdasan
ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan
dalam menangani benda. Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai
kecerdasan kinestetik tingkat tinggi.
h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan,
mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam
maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali
tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.

2.3. Tipe Kecerdasan yang Dimiliki Manusia

Hampir semua orang tentu akan setuju jika dikatakan bahwa orang cerdas adalah
mereka yang memiliki kemampuan baik dalam menyelesaikan berbagai soal di
bangku sekolah, terutama di dalam pelajaran matematika dan ilmu berhitung
lainnya. Bukan hanya di bangku sekolah saja, pemikiran yang sama memang telah
berkembang secara luas di tengah-tengah masyarakat, di mana kecerdasan itu
hanya identik dengan kemampuan akademik yang mumpuni dari seseorang saja.
Padahal jika ditilik lebih luas lagi, sejumlah bidang lainnya juga tentu akan
membutuhkan keahlian dan juga kecerdasan dari seseorang untuk bisa
menguasainya dengan baik. Artinya, kecerdasan ini pada dasarnya memiliki
cakupan yang jauh lebih luas lagi, di luar ilmu matematika dan berhitung lainnya.
Pemikiran seperti inilah yang coba diungkapkan oleh seorang Howard Earl
Gardner, yang merupakan seorang tokoh pendidikan dan psikologi berkebangsaan
Amerika. Gardner berpendapat bahwa di dalam perkembangan ilmu psikologi
modern kecerdasan manusia lebih majemuk dan bisa dibagi ke dalam beberapa
jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Hal ini dituangkannya dalam teori
kecerdasan majemuk yang kemudian menjadi cikal-bakal pengetahuan bahwa
seorang anak bisa saja memiliki sejumlah kecerdasan yang berbeda-beda di dalam
dirinya.
Tidak hanya sebatas kecerdasan dalam bidang akademik saja, yang pada
umumnya hanya berhubungan dengan kemampuan berhitung dan juga logika.
Melalui sejumlah penelitian panjang yang dilakukan oleh Gardner dalam teori
kecerdasan majemuk, Hal ini tentu menjadi menarik, sebab setiap dari kita akan
memiliki kemampuan yang berbeda-beda pada setiap jenis kecerdasan tersebut,
meskipun pada dasarnya setiap kita memiliki semua kecerdasan tersebut di dalam
diri kita masing-masing. Yang dikemukakan oleh Howard Gardner dalam
penelitiannya:
a. Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan untuk melihat dan
mengenali dunia tertentu secara akurat, dan juga menggambarkan atau
mengubah dunia tersebut ke dalam bentuk-bentuk yang diinginkan. Tipe
kecerdasan yang satu ini, akan membuat seseorang memiliki kemampuan
yang baik dalam menghitung jarak, volume, pola, dan juga berbagai detail
lainnya dari sebuah benda.
Semua hal inilah yang kemudian digunakan olehnya untuk menggambarkan
atau membuat sesuatu yang berhubungan dengan benda tersebut. Kecerdasan
seperti ini pada umumnya akan dimiliki oleh seorang pematung, pelukis, dan
yang lainnya.
b. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan ini akan membuat seseorang memiliki kemampuan untuk
memahami lingkungannya dengan baik, terutama terkait dengan keberadaan
dan juga kebutuhan makhluk hidup lainnya yang terdapat di sana.
Kecerdasan yang seperti ini pada umumnya akan dimiliki oleh para ahli
biologi, dan juga pecinta flora dan fauna.
c. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal yang dimiliki seseorang, akan membuatnya memiliki
pemahaman yang baik di dalam membedakan dan mengenali suatu bunyi /
suara. Mereka yang memiliki kecerdasan ini akan lebih peka, terhadap nada,
melodi, atau bahkan berbagai bunyi lainnya yang berirama.
Pada umumnya, kecerdasan musikal akan dimiliki oleh mereka yang bekerja
sebagai pemusik, dirigen, komposer, dan berbagai bidang lainnya yang
berhubungan dengan musik itu sendiri.
d. Kecerdasan Logika Matematika
Inilah tipe kecerdasan yang paling banyak dan umum kita jumpai di
lingkungan kita, sebab sejak lama kemampuan matematika dan juga logika
seseorang sering menjadi tolak ukur kecerdasannya.
Hal ini telah dimulai sejak seseorang mulai belajar berhitung dan bahkan
ketika menempuh pendidikan di lembaga formal seperti sekolah dan juga
perguruan tinggi. Kecerdasan logika dan matematika pada umumnya dimiliki
oleh seorang akuntan, ahli mesin, dan yang lainnya.
e. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan untuk memahami dan
mengetahui berbagai hal yang terdapat di dalam kehidupan ini. Hal inilah
yang kemudian membantu seseorang untuk bisa mengolah dan mencari
berbagai alasan tentang banyak hal di dalam kehidupannya. Kemampuan
seperti ini pada umumnya akan dimiliki oleh para psikolog.
f. Kecerdasan Interpersonal
Kemampuan ini akan membuat seseorang dapat memahami berbagai
kebutuhan serta perasaan orang lain yang berada di sekitarnya. Kemampuan
seperti ini tentu akan membantu seseorang untuk bisa memiliki sebuah
kehidupan sosial yang sehat dan lebih terarah. Pada umumnya kemampuan
ini akan dimiliki oleh mereka yang bekerja di bidang sosial, pelayanan
masyarakat, dan yang lainnya.
g. Kecerdasan Kinestetik Jasmani
Kemampuan ini akan membuat seseorang memiliki sebuah keselarasan yang
baik antara kinerja otak dengan tubuhnya, di mana orang tersebut mampu
dengan mudah menggerakkan tubuhnya dengan menggunakan kekuatan
pikirannya.
Kecerdasan kinestetik jasmani ini juga dapat membantu seseorang untuk bisa
lebih lihai dan terampil dalam menggunakan alat / objek tertentu yang begitu
familiar dengan kesehariannya. Kemampuan seperti ini pada umumnya akan
dimiliki oleh para atlet, pengrajin, penari, dan yang lainnya.
h. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan ini akan membuat seseorang menjadi lebih mudah dalam
berkomunikasi, sebab memiliki keterampilan yang mumpuni di dalam
memilih dan menata setiap kata yang akan digunakannya untuk
berkomunikasi.
Bukan hanya itu saja, mereka yang memiliki kecerdasan linguistik juga akan
memahami dengan baik bagaimana dan metode apa yang harus
digunakannya ketika berkomunikasi dengan orang lain di sekitarnya.
Kemampuan seperti ini pada umumnya akan dimiliki oleh mereka yang
bekerja di media, pembicara, atau bahkan seorang penulis sekalipun.
i. Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan ini akan membuat seseorang paham dan mengerti dengan baik
kebutuhan dan juga hal-hal yang diinginkan olehnya ataupun oleh seseorang
yang berada di lingkungannya. Hal seperti ini tentu akan sangat membantu
seseorang untuk bisa sukses dan memahami setiap hal penting yang ada di
dalam kehidupannya. Yang memiliki kecerdasan ini juga bisa menjadi
seorang motivator.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Inteligensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
menjalankan kegiatan belajar dan kemampuan mengatasi masalah-masalah.
Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu faktor
pembawaan, kematangan, pembentukan, minat dan pembawaan yang khas,
dan kebebasan.
Inteligensi bukan hanya kemampuan analitis tinggi atau bersifat kognitif,
namun inteligensi terdapat beberapa tiga jenis yaitu emosional inteligensi,
intelektual inteligensi dan spiritual inteligensi. Emosional inteligensi
diaktifkan oleh emosi, intelektual inteligensi dijalankan oleh nalar atau
kognitif seseorang. Sedangkan spiritual inteligensi dijalankan oleh spiritual
yang baik dari diri seseorang. Dari ketiga kecerdasan tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing dan saling berhubungan satu
sama lain dalam aplikasi di kehidupan dan dunia pendidikan.
Memiliki kecerdasan intelektual tinggi tanpa adanya kecerdasan
emosionalakan membawa dampak yang buruk. Selain itu, adanya
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional yang baik tanpa ada
kecerdasan spiritual yang baik akan berdampak yang buruk pula. Melihat
kondisi tersebut, kecerdasan spiritual sangat penting dalam aplikasinya di
kehidupan dan dunia pendidikan.
Terlihat jelas bahwa kecerdasan spiritual dapat memfungsikan kecerdasan
yang lain. Untuk dapat memiliki SQ dibutuhkan pendidikan yang tidak
hanya memperhatikan pengembangan IQ melainkan pengembangan EQ dan
SQ sekaligus.
3.2. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, penulis memberikan saran kepada para
pembaca bahwa kita perlu memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi,
namun kita perlu memperhatikan kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual kita. Kecerdasan spiritual menjadi landasan dalam mejalankan
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Dengan memiliki
kecerdasan spiritual yang baik, maka sebagai seorang pelajar akan dapat
mengembangkan kecerdasan lainya sesuai dengan sila yang baik.
Rekan-rekan pembaca yang baik, selain dari saran tersebut penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekeliruan,
untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar dalam pembuatan
makalah selanjutnya dapat tersusun menjadi lebih ba
DAFTAR PUSTAKA

Hadijah, S. (2017, Juni 3). 9 Tipe Kecerdasan yang Dimiliki Manusia, Mana yang
Anda Punya? Dipetik September 16, 2019, dari cermati:
https://www.cermati.com/artikel/9-tipe-kecerdasan-yang-dimiliki-
manusia-mana-yang-anda-punya
Jepisa, T. (2015, Juni). KECERDASAN. Dipetik September 16, 2019, dari
neratomi.blogspot: http://neratomi.blogspot.com/2015/06/makalah-
kecerdasan.html
Riadi, M. (2013, September 30). Pengertian dan Jenis jenis kecerdasan. Dipetik
September 16, 2019, dari kajianpustaka:
https://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-
kecerdasan.html
Saddoen, A. (2019). 31+ Contoh kata Pengantar Makalah, laporan, Skripsi,
Tugas, Praktikum, Proposal. Dipetik September 15, 2019, dari
moondoggiesmusic: https://moondoggiesmusic.com/contoh-kata-
pengantar/
Setiawan, B. (2015). Apa Itu Kecerdasan? Bacalah Agar Tidak Salah Paham.
Dipetik September 16, 2019, dari temantakita: http://temantakita.com/apa-
itu-kecerdasan/

Anda mungkin juga menyukai