Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE-2

Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti


Kelas/Semester : XII / Gazal
Kompetensi Dasar : 3.1
Materi Pokok : Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dan
Hadits tentang Berpikir Kritis
Alokasi Waktu : 90 Menit (1 x Pertemuan)

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik
mampu menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali
Imran/3: 190-191 dan hadits tentang berpikir kritis.
‫!!! ‪Ayo Tadarus‬‬

‫ار‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ه‬‫َّ‬ ‫ن‬‫ال‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ْل‬
‫ِ‬ ‫ي‬‫َّ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف‬‫ِ‬ ‫اَل‬‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ْ‬
‫اخ‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ض‬
‫ِ‬ ‫رْ‬‫َ‬ ‫اْل‬‫ا‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ٰ‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ٰ‬ ‫َّ‬
‫الس‬ ‫ق‬ ‫ْ‬
‫اِ َّن فِ ْي َخ ِ‬
‫ل‬
‫اَل ٰ ٰي ٍ‬
‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا ۙ ِ‬
‫ب‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ٰ‬ ‫ً‬ ‫هّٰللا‬
‫الَّ ِذي َْن يَ ْذ ُكر ُْو َن َ قِيَا ًم ا َّوقع ُْودا َّو َعل ى ُجن ْوبِ ِه ْم َويَتفكر ُْو َن‬
‫ُ‬
‫اطاًل ۚ‬
‫ت ٰه َذا بَ ِ‬ ‫ض َربَّنَ ا َم ا َخلَ ْق َ‬ ‫ت َوااْل َرْ ِۚ‬ ‫الس ٰم ٰو ِ‬ ‫ق َّ‬ ‫ْ‬
‫فِ ْي َخ ِ‬
‫ل‬

‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫ك فَقِنَا َع َذ َ‬
‫ُسب ْٰحنَ َ‬
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
orang yang berakal,

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah


sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),
“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
At-Thabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu
Abbas r.a.,bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum
Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang

u l
dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan
tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya”.

u z
Kemudian, mereka mendatangi kaum Nasrani dan

N
menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa
menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit

n
sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.”

b u
Selanjutnya, mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata,

a
“Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk

b
s
kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S. Ali
'Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit

A
dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di
dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan, dan matahari serta
peredarannya, laut, gununggunung, pohon-pohon, buah-
buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.
Kandungan Utama Ayat
190: Menjelaskan Bahwa Pergantian Malam Dan
Siang Sebagai Tanda Kekuasaan Allah Swt. Hanya
Bisa Diketahui dan Diyakini Oleh Ulul-albab, Yakni
Kaum Berpikir.

191: Ulul-albab Memiliki Tanda-tanda;


-Senantiasa Ingat Allah Swt.
-Memikirkan Ciptaan Allah Swt. (Melalui Riset)
Tanpa Sekalipun Memikirkan Dzat-nya.
-Meyakini Bahwa Segala Ciptaan Allah Swt. Tidak
Ada Yang Sia-sia,
-Senantiasa Memohon Perlindungan Allah Swt. Dari
Siksa Neraka.
Rasulullah Saw. Menyuruh Kita Memikirkan Ciptaan
Allah Swt. Dan Melarang Memikirkan Dzat-nya.

ِ ‫ت هَّللا‬
ِ ‫ق هَّللا ِ َواَل تَتَفَ َّكر ُْوا فِى َذا‬
ِ ْ
‫ل‬ َ
‫خ‬ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ُو‬
ْ ‫ر‬ َّ
‫ك‬ َ ‫تَف‬
Pikirkanlah Ciptaan Allah Swt. Dan Janganlah
Kamu Memikirkan Dzat Allah Swt.

[ al-Hadits ]
Berpikir Kritis Adalah Ciri Utama Orang Cerdas.

Orang Cerdas Adalah Orang Yang Berpikir


Sebelum Bertindak, Penuh Pertimbangan, Dan
Visioner (Berpandangan Jauh Ke Depan).

Masa Depan Dalam Pandangan Islam Tidak Hanya


Terbatas Pada Hari Esok Selama Di Dunia, Tetapi
Hari Esok Di Akhirat Kelak.
Dalam H.R. At-Tirmidzi dari Abu Ya’la yaitu
Syaddad Ibnu Aus r.a. Rasulullah Saw. Bersabda:

‫اج ُز‬
ِ ‫ع‬َ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ت‬
ِ ‫و‬
ْ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ‫د‬
َ ْ
‫ع‬ َ ‫ب‬ ‫ا‬‫م‬َ ِ ‫ل‬ ‫ل‬
َ ‫م‬
ِ ‫ع‬
َ ‫و‬
َ ُ ‫ه‬ ‫س‬
َ ْ
‫ف‬ َ ‫ن‬ ‫ان‬
َ ‫د‬َ ْ
‫ن‬ ‫م‬
َ ُ‫ِّس‬ ‫ي‬‫ك‬َ ْ
‫ال‬
.ِ ‫َم ْن اتَّبَ َع نَ ْف َسهُ هَ َواهُ َوتَ َمنَّى َعل َى هَّللا‬
“Orang yang cerdas ialah orang yang mampu
mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk
kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang
lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa
nafsunya dan berharap kepada Allah Swt. dengan
harapan kosong”.
Dalam hadits tersebut Rasulullah saw. menjelaskan bahwa orang
yang benar-benar cerdas adalah orang yang pandangannya jauh
ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan
abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja,
hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang kepada
adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak
meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah
berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun.

Jika indikasi “cerdas” dalam pandangan Rasulullah saw. adalah


jauhnya orientasi dan visi ke depan (akhirat), maka pandangan-
pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda
tindakan “bodoh” atau “jahil” (Arab, kebodohan=jahiliyah).
Bangsa Arab pra Islam dikatakan jahiliyah bukan karena tidak
dapat baca tulis, tetapi karena kelakuannya menyiratkan
kebodohan, yaitu menyembah berhala dan melakukan kejahatan-
kejahatan. Orang “bodoh” tidak pernah takut melakukan korupsi,
menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan dapat selamat dari jerat
hukum di pengadilan dunia.
Apa dan bagaimana berpikir kritis menurut para
intelektual???
Menurut Mustaji Berpikir Kristis Adalah “Berpikir
Secara Beralasan Dan Reflektif Dengan Menekankan
Pembuatan Keputusan Tentang Apa Yang Harus
Dipercayai Atau Dilakukan”.

Contohnya Adalah Kemampuan Berpikir Kritis


Merupakan Kemampuan “Membuat Ramalan”,
Yaitu Membuat Prediksi Tentang Suatu Masalah.
Seperti Memperkirakan Apa Yang Akan Terjadi
Besok (di masa depan) Berdasarkan Analisis
Terhadap Kondisi Yang Ada Pada Hari Ini.

Selengkapnya; Lihat Buku Paket Hal. 50 - ......


Berpikir kritis adalah konsep untuk merespon
sebuah pemikiran yang kita terima yang responnya
melibatkan kemampuan mengevaluasi secara
sistematis.

Ada dua komponen yang membentuk kemampuan


berpikir kritis, yaitu;
1.Kemampuan menghasilkan dan memproses
informasi atau kepercayaan.
2.Kebiasaan dengan berdasarkan komitmen
intelektual.

Id.m.wikipedia.org/wiki/....
Ada 8 Karakteristik Berpikir Kritis;
1.Merumuskan Pertanyaan,
2.Melakukan Pembatasan Masalah,
3.Menguji Data-data Yang Diperoleh,
4.Menganalisis Berbagai Pendapat Dan Bias,
5.Menghindari Pertimbangan Emosional,
6.Menghindari Penyederhanaan Yang Berlebihan
7.Mempertimbangkan Berbagai Interpretasi, Dan
8.Mentoleransi Ambiguitas.

Id.m.wikipedia.org/wiki/....
Manfaat berpikir kritis;

1.Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan


Allah Swt.
2.Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan
umat manusia.
3.Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. dalam
mengembangkan IPTEK.
4.Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui
penelitian).
5.Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan
fenomena alam.
6.Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan
fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang
ada di alam semesta.
7.Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan.
8.Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
9.Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk
kehidupan di akhirat dengan meningkatkan amal saleh dan
menekan/meninggalkan kemaksiatan.
1. Orang yang berpikir kritis menurut Islam adalah
orang cerdas, yang berpikir jauh ke depan, sampai
pada kehidupan di akhirat kemudian mengisi
hidupnya dengan amal shaleh sebagai bekal
kehidupan kedua itu.
2. Pentingnya mengadakan perenungan tentang ayat-
ayat Allah Swt. dalam al-Qur’an untuk
mendapatkan pemahaman yang utuh dan
menemukan makna yang tersembunyi.
3. Pentingnya mengadakan perenungan tentang ayat-
ayat kauniyah (alam semesta) untuk mendapat
inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
4. Pentingnya mengadakan penelitian terhadap
fenomena alam semesta untuk mengungkap misteri-
misteri yang terdapat pada aneka ragam makhluk
ciptaan Allah Swt.

Anda mungkin juga menyukai