Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Fischer-Tropsch

Fischer-Tropsch yaitu reaksi sintesis dengan bahan baku gas CO dan H2 dengan
bantuan katalis untuk menghasilkan rantai hidrokarbon yang panjang.. Reaksi ini terjadi
dengan adanya katalis logam, biasanya pada suhu 150–300 ° C dan tekanan satu hingga
beberapa puluh atmosfer. 

 Reaksi Fischer-Tropsch

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fischer-Tropsch:


1. Tekanan dan temperatur
2. Tempat berlangsung reaksi
3. Komposisi laju aliran gas
 3 Komponen Fischer-Tropsch, yaitu:
1. Pasa aktif, yang berfungsi mengarah reaksi
2. Promotor, yang berfungsi menginisiasi, mengarahkan dan mempercepat reaksi
3. Penyangga, yang berfungsi memperluas luas permukaan katalis, sehingga membuat
rantai hidrokarbon yang dihasilkan lebih panjang

Berbagai katalis dapat digunakan untuk proses Fischer-Tropsch, namun yang paling
umum digunakan adalah logam transisi seperti kobalt, besi, dan ruthenium. Nikel juga
dapat digunakan, tetapi cenderung membentuk metana. Tidak seperti logam lain yang
digunakan pada proses ini (Co, Ni, Ru) yang tetap dalam bentuk logam selama proses
sintesis, katalis besi cenderung membentuk beberapa tahap reaksi kimia, termasuk
berbagai besi oksida dan besi karbida selama reaksi. Kontrol dari transformasi fase ini
merupakan tahap penting dalam menjaga aktivitas katalis dan mencegah dari gangguan
partikel katalis. Katalis Fischer-Tropsch dikenal sangat peka terhadap keberadaan senyawa
belerang yang bersifat racun. Sensitivitas dari katalisator belerang lebih tinggi untuk
katalisis kobal daripada daripada besi. Katalis kobal lebih diutamakan untuk sintesis
Fischer-Tropsch bila bahan bakunya adalah gas alam yang memiliki aktivitas lebih tinggi
dari katalisasi kobal. Gas alam memiliki tingkat rasio yang tinggi antara hidrogen dan
karbon, sehingga konversi udara-gas tidak diperlukan lagi untuk katalis kobal. Katalis besi
adalah pilihan untuk bahan baku berkualitas rendah seperti batu bara atau biomassa.
Sementara katalis besi juga rentan terhadap keracunan belerang dari batubara dengan yang
mengandung belerang tinggi, maka semakin rendah biaya katalisator dapat mengakibatkan
katalis pada bagian depan reaktor yang ekonomis.  Selain itu, besi dapat mengkatalisasi
konversi udara-gas untuk meningkatkan rasio karbon hidrogen untuk membuat reaksi
lebih baik selektif.

 Contoh Proses Fischer-Tropsch dengan Batubara Sebagai Syngas

Prosesnya dimulai dengan membuat gas sintetis yaitu gas H2 atau hidrogen dan gas
CO atau karbon monoksida. Gas H2 mudah terbakar dan gas CO sangat beracun, tapi
semuanya dikontrol dalam bejana tertutup. Pembuatan gas diawali dengan membakar
batubara dengan gas oksigen kedap udara supaya lebih efisien. Batu bara akan membara
berwarna merah kemudian dimasukkan uap air, jika mulai padam dialirkan lagi oksigen
dan seterusnya. Maka akan dihasilkan campuran gas yang kemudian dimurnikan seperti
terjadi di banyak industri kimia. Selanjutnya diperoleh syngas yaitu H2 dan CO yang siap
direaksikan menjadi molekul yang lebih tinggi dan banyak dibutuhkan.

Proses Fischer-Tropsch merupakan reaksi penting baik dalam pencairan batu


bara maupun teknologi gas menjadi cairan untuk menghasilkan hidrokarbon cair. Bahan
baku untuk Fischer-Tropsch, dihasilkan dari batu bara , gas alam , atau biomassa dalam
proses yang dikenal sebagai gasifikasi . Proses Fischer-Tropsch kemudian mengubah gas-
gas ini menjadi minyak pelumas sintetis dan bahan bakar sintetis .

Anda mungkin juga menyukai