Chapter 7 Teori Akuntansi - Ambo Dalle (001604272019)
Chapter 7 Teori Akuntansi - Ambo Dalle (001604272019)
OLEH:
MAGISTER AKUNTANSI
2020
TEORI AKUNTANSI
Ambo Dalle - 001604272019
PENDAHULUAN
Trading Securities (Sekuritas Diperdagangkan). Dibeli dan dimiliki utamanya untuk dijual
segera untuk memperoleh income atas perubahan harga jangka pendek.
Gains trading adalah praktik yang digunakan oleh lembaga keuangan untuk mengatur earnings
yang dilaporkan dengan cara tetap menggunakan metode cost (bukan market) terhadap
investasi portofolio yang harga pasarnya naik dan segera dijual untuk merealisasikan laba;
sedangkan portofolio investasi lain yang harga pasarnya tetap rendah dinilai tetap sebesar kos
sehingga tidak diakui adanya kerugian (karena niatnya dianggap dimiliki dalam jangka
panjang). Hal ini dapat terjadi karena investasi portofolio jangka panjang (sesuai dengan niat
kepemilikannya) dapat dicatat sebesar kos sedangkan niat perusahaan dapat diubah sesuai
dengan kepentingan pelaporan keuangan.
Dalam SFAS 115 dinyatakan bahwa investasi yang niatnya dipegang sampai dengan jatuh
tempo (hold-to-maturity) dapat menggunakan kos walaupun harga pasarnya lebih rendah dari
kos tersebut. Akan tetapi, apabila sebagian dari investasi tersebut dijual sebelum jatuh tempo,
maka sisanya harus diubah menjadi surat berharga yang segera dijual (available for sale) dan
dinilai sebesar harga pasar. Dampak dari aturan ini terhadap necara adalah terjadi reklasifikasi
investasi jangka panjang menjadi surat berharga jangka pendek. Harga perolehan investasi
akan diubah dari kos menjadi harga pasar. FASB melakukan hal ini untuk menghindari gains
trading.
TEORI AKUNTANSI
Ambo Dalle - 001604272019
Dengan meningkatnya tingkat bunga surat berharga obligasi, maka nilai obligasi tersebut
menurun. Bank yang menjual sebagian investasi obligasinya akan mengalami pengurangan
jumlah dalam ekuitas perusahaan karena penurunan nilai obligasi tersebut. Hal ini memang
tidak berpengaruh terhadap earnings yang dilaporkan, namun jumlah ekuitas dalam neraca
yang dilaporkan kepada pemegang saham menurun. SFAS 115 mengeluarkan laba atau rugi
yang belum direalisasi untuk menghindari cerry picking yang dilakukan oleh perusahaan
dengan mengakui laba atas penjualan sebagian obligasi yang niatnya dimiliki sampai jatuh
tempo tanpa menilai seluruh portofolio obligasinya yang belum dijual.
Gunakan teori pasar modal efisien untuk mengevaluasi klaim dalam artikel tersebut bahwa,
dengan kenaikan tingkat bunga dan nilai obligasi menurun, menghasilkan penurunan tajam
dalam ekuitas akan menyebabkan investor “kecut” terhadap saham bank. Dalam jawaban
Saudara pertimbangkan temuan Barth (1994) yang menyatakan bahwa nilai pasar saham bank
dipengaruhi oleh informasi tentang nilai wajar investasi sekuritas bank tersebut.
Reporting on Risk
BKS, Beaver, Kettler, dan Scholes (1970), pertama kali menguji hubungan antara beta dengan
ukuran risiko berbasis pelaporan keuangan. BKS menggunakan sampel 307 perusahaan yang
terdaftar di NYSE untuk periode 1947 – 1956 dan 1957 – BKS mengukur berbagai ukuran
risiko berbasis laporan keuangan (misalnya dividend payout, leverage, dan earnings
variability). BKS menemukan bahwa variabel akuntansi merupakan penaksir yang lebih baik
terhadap beta masa depan dibandingkan dengan beta sekarang.
Hamada (1972) menunjukkan bahwa, dalam kondisi ideal, ada hubungan langsung antara rasio
debt to equity terhadap beta. Lev (1974) menemukan bahwa, dalam kondisi ideal, ada
hubungan langsung operating leverage (rasio biaya operasi tetap terhadap biaya variabel)
terhadap beta. Dalam kondisi tidak ideal, setidaknya sebagian dari hubungan langsung tersebut
dapat terjadi.
Reporting on Risk
Beta pasar diukur dengan formula CAPM. Sedangkan accounting based beta dapat dilihat dari:
Financial leverage (perbandingan utang dengan modal). Semakin besar utang, semakin besar
risiko perusahaan. Operating leverage (perbandingan fixed cost dengan variable cost). Semakin
besar fixed cost perusahaan, maka semakin besar risiko perusahaan tersebut. Dalam beberapa
tahun terakhir ini, badan penyusun standar menuntut perusahaan untuk memberikan informasi
yang berkaitan dengan risiko dalam laporan keuangan tahunan. FASB 107 tentang Disclosures
about Fair Value of Financial Instruments dan FAS 133 tentang Accounting for Derivatives
and Hedging Activities menuntut untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan
risiko, misalnya informasi suplemen tentang eksposur terhadap risiko kredit dan pasar serta
risiko kebijakan manajemen. Tidak hanya yang bersifat kualitatif yang perlu dilaporkan, tetapi
juga terkait dengan perspektif pengukuran yang bersifat kuantitatif.