Penulis :
Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi, SH., M.Pd.
Editor :
Andi Gusti Tantu
Penerbit :
CELEBES MEDIA PERKASA
i
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Penulis :
Prof. Dr. H. Andi Rasyid Pananrangi, SH., M.Pd.
ISBN : 978-602-60992-7-3
ISBN Ebook : 978-602-61517-3-5
Editor :
Andi Gusti Tantu
Penerbit :
Celebes Media Perkasa
AL
N
FI
ii
PRAKATA
iii
menjawab semua kebutuhan-kebutuhan tersebut sehingga
tercapailah tujuan yang diinginkan. Maka dari itu, tujuan
manajemen itu sendiri adalah menyadarkan bagaimana berbagai
pihak dengan perspektif yang berbeda mampu mengelola, membina,
mengurus, menata, melaksanakan, mengkoordinasi, dan memimpin
suatu institusi, organisasi atau lembaga pendidikan dengan tujuan
yang diinginkan mampu terealisasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Buku ini disusun dengan mempertimbangkan keberadaan mata
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Daftar Isi....................................................................................................v
F. Kesalahan Manajemen........................................................................30
PENDIDIKAN ........................................................................................37
AL
A. Tugas dan Fungsi Manajer .................................................................37
N
v
C. Pengendalian dalam Lembaga Pendidikan .........................................81
LEMBAGA PENDIDIKAN.................................................................... 90
A. Arti Pengawasan.................................................................................90
SISTEM SOSIAL....................................................................................97
Sosial ..........................................................................................107
FI
B. Tujuan Organisasi.............................................................................113
vi
F. Departementalisasi ...........................................................................127
A. Pengertian Otorita.............................................................................157
PENDIDIKAN ......................................................................................161
A. Pengertian Motivasi..........................................................................161
B. Kebutuhan Penelitian........................................................................181
FI
C. Kebutuhan Inovasi............................................................................184
DAFTAR PUSTAKA............................................................................192
vii
BAB I
ditetapkan.
g. Lawrence A. Appley dan Oey Liang Lee mendefinisikan
manajemen sebagai seni pencapaian tujuan yang dilakukan
melalui usaha orang lain. Dijelaskan bahwa sebagai seni dan ilmu
adalah strategi memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain untuk
melaksanakan suatu aktifitas yang diarahkan pada pencapaian
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
h. Sedarmayanti Apu Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
intelektual
c. Manajemen dipengaruhi dan didukung oleh kekuatan pribadi
yang kreatif.
Manajemen; (a) Berfungsi untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakaukan dalam rangka mencapai tujuan
dalam batasan-batasan kebijaksanaan umumyang telah ditentukan
pada tingkat administrasi. (b) Tujuan dan kebijaksanaan pada tingkat
management bersifat departemental atau sektoral.
Secara umum tujuan manajemen yaitu mendapatkan laba
(bagi organisasi profit/perusahaan) dan pengabdian sosial bagi
(NGO dan pemerintah). Manajemen dan administrasi memiliki
e. Directing (commanding)
f. Leading
g. Coordinating
h. Motivating
i. Controling
j. dan Reporting
Jadi secara garis besarnya konsep dasar manajemen adalah
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
pengaorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap organisasi
saling terkait, seperti guru berkaitan dengan anak didik atau murid.
Guru dan murid berkaitan dengan materi dan metode pembelajaran,
dan seterusnya tanpa ada yang memisahkan sehingga tujuan dapat
dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Manajemen pendidikan
dapat diartikan sebagai pelayanan atau pengabdian terhadap dunia
pendidikan. Karena pada masanya manajemen dikenakan pada
pekerjaan yang berkaitan dengan pengabdian dalam tugas
penyelenggaraan pendidikan.
Manajemen pendidikan sebagai ilmu mempunyai
karakteristik tersendiri yang berbeda dengan ilmu manajemen lain.
Perbedaan manajemen pendidikan dan manajemen lainnya terletak
penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dan
atau usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber
(personal maupun material) secara efektif, efisien, dan rasional
untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembinaan
dan pelatihan manusia sebagai peserta didik. Pembinaan ini
diarahkan terhadap olah pikir, olah rasa, dan olah jiwa. Dengan
pembinaan olah pikir, manusia terbina kecerdasan intelegensinya,
dengan olah rasa, manusia menjadi tercerdaskan emosinya, dan
dengan olah jiwa secara spiritual, manusia menjadi makhluk yang
beriman dan bertakwa kepada Allah swt. Sehingga sempurnalah
yang bertujuan;
3. Pengelolaan dalam arti pengembangan kecerdasan pribadi
para pendidik dan proses transmisi ilmu pengetahuan;
4. Pengelolaan dalam arti peningkatan dan memajukan lembaga
pendidikan melalui kerja sama semua civitas akademik;
5. Pengelolaan dalam arti pengembangan dan pemahaman
mendasar terhadap bakat dan minat anak didik dalam ilmu
pengetahuan; dan
6. Pengelolaan dalam arti penyaluran dan pengembangan
profesionalitas anak didik dalam kehidupan di masyarakat.
mengelola pendidikan.
3. Manajemen sebagai proses yang sistematis, koordinatif,
kooperatif, integratif, dan taat azas manfaat.
4. Manajemen pengorganisasian pendidikan.
5. Manajemen dalam arti pelaksanaan fungsi-fungsinya secara
konkret dalam aktivitas pendidikan.
6. Manajemen sebagai alat, metode, dan strategi untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Dengan hal-hal tersebut di atas, studi tentang manajemen
pendidikan sangat penting, dengan alasan berikut.
E. Macam-macam Manajemen
a. Formasi.
FI
b. Pengadaan pegawai.
c. Pengujian kesehatan.
d. Penggajian.
e. Kepangkatan.
f. Pengangkatan dalam jabatan.
g. Sumpah/janji.
h. Penilaian pelaksanaan pekerjaan.
i. Daftar urut kepangkatan.
j. Cuti pegawai.
k. Perawatan, tunjangan cacat, dan uang muka.
l. Pendidikan dan latihan.
6. Manajemen Lingkungan
Manajemen lingkungan adalah manajemen yang mengelola
organisasi berdasarkan pada lingkungan-lingkungan berikut.
F. Kesalahan Manajemen
organisasi.
Dalam organisasi ditetapkan hubungan antar manusia.
Kewajiban, hak, dan tanggungjawab masing-masing anggota
disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya
tujuan atau maksud kegiatan organisasi. Oleh karena itu organisasi
sebagai alat untuk mempersatukan tugas dan usaha untuk
menyelesaikan semua jenis pekerjaan secara sinergis dan integral.
Dengan demikian, Ngalim purwanto (1990), menerangkan
organisasi merupakan aktivitas penyusunan dan pembentukan
berbagai relasi personal dan jenis pekerjaannya, sehingga
terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah
AL
N
FI
Pendidikan Nasional.
FI
memahami potensi yang dimiliki oleh para guru dan dosen sehingga
FI
atau merugikan.
FI
Aspek-aspek yang positif dan negatif ini dapat dilihat dari segi
FI
rapat pimpinan, rapat dosen, rapat komite atau dewan sekolah, rapat
FI
orang tua siswa, dan sebagainya. Dalam berbagai rapat itu akan
muncul kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sehingga
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer bersifat
terbuka, konfirmatif, dan verifikatif.
Pengambilan keputusan yang dilakukan manajer harus
mengacu pada pandangan-pandangan rasional dan kebijakan yang
telah dimusyawarahkan dengan seluruh bawahannya. Oleh sebab
itu, dalam menetapkan alternatif pemecahan masalah, manajer harus
memerhatikan hal-hal berikut.
1. Sumber dan latar belakang permasalahan.
9. Saran tindak.
FI
10. Lampiran.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai manajer, pimpinan
lembaga pendidikan, misalnya rektor atau kepala sekolah, harus
memiliki kemampuan menguasai dan melaksanakan tugasnya
dengan baik. ia bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
pendidikan, mengatur proses belajar mengajar, mengatur hal-hal
yang menyangkut kesiswaan, personalia, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam pelajaran, ketatausahaan, keuangan, serta
mengatur hubungan dengan masyarakat. Selain itu, manajer tersebut
memiliki wewenang untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan
pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Satu hal
lain.
FI
C. Tingkatan Manajemen
sekolah dilaksanakan oleh wali kelas, yaitu guru yang bertugas dan
bertanggung jawab membina kelasnya masing-masing. Di
perguruan tinggi dipegang oleh ketua jurusan atau ketua program
studi yang dibantu oleh sekretaris jurusan dalam bidang
pengadministrasiannya.
Manajer tingkat menengah, seperti wakil dekan II memiliki
bawahan langsung yang mengelola pengadministrasian pada ruang
lingkup kepegawaian dan keuangan, yaitu kepala subbagian
(kasubag) tata usaha, sedangkan wakil dekan I dibantu oleh kasubag
akademik dan ketua jurusan serta sekretaris jurusan, sementara
wakil dekan III bertugas menangani dan mengelola lembaga
sebagai berikut.
1. Keterampilan teknis (technical skill), adalah kemampuan
menggunakan alat-alat, prosedur, teknis suatu bidang yang
khusus, misalnya keterampilan dengan suatu cara pembuatan
produk, pemeliharaan mesin, penjualan produk, dan
sebagainya. Kaitannya dengan lembaga pendidikan,
keterampilan pimpinan perguruan tinggi atau sekolah
contohnya adalah keterampilan membuat satuan acar
pembelajaran, membuat modul, membuat jadwal kuliah atau
kalender akademik, keterampilan menggunakan komputer
dan keterampilan menggunakan alat teknologi yang menjadi
b. Peradaban Babilonia;
FI
AL
N
FI
akan dilaksanakan.
FI
permanen.
FI
pendidikan.
Pengorganisasian seharusnya memerhatikan fungsi-fungsi
utama dalam organisasi yang dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut.
1. Memiliki tujuan yang jelas.
2. Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan
tersebut.
3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan
kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
4. Adanya kesatuan perintah; para bawahan hanya memiliki
seorang atasan langsung, darinya ia menerima perintah atau
sewenang-wenang.
9. Penghargaan kepada setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
anggota organisasi, terutama memberikan insentif, reward,
dan imbalan atau bonus untuk yang berprestasi, di samping
gaji atau insentif yang telah diatur oleh peraturan perundang-
undangan.
10. Pemahaman tentang garis-garis kekuasaan yang jelas dan
membangun hubungan kerja sama dalam melaksanakan
perencanaan yang telah ditetapkan, sehingga memudahkan
pelaksanaan kegiatan, lebih efektif dan efisien serta
mempercepat tercapainya tujuan.
bersangkut paut satu sama lain. Sifat kompleks yang terdapat dalam
FI
atas:
FI
kepada atasan.
FI
Tinggi).
FI
LEMBAGA PENDIDIKAN
A. Arti Pengawasan
relevan.
FI
sebagi berikut.
1. Menurut Campbell, sistem adalah himpunan komponen atau
bagian saling berkaitan yangbersama-sama berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan.
2. Konontz dan O Donnell, berpendapat bahwa sistem bukan
berwujud fisik karena ilmu pengetahuan pun juga disebut
sebagai suatu sistem yang terdiri atas fakta, prinsip, doktrin
dan sejenisnya. Sistem lebih bersifat abstrak yang
substansinya merupakan integritas berbagai komponen dalam
organisasi.
dalamnya, yaitu:
FI
dan rohani, serta visi dalam arti mengedepan, berkaitan dengan nasib
FI
ORGANISASI
A. Pengertian Organisasi
Organisasi | 139
adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasar atas dasar
wewenang formal dan kebiasaan dalam suatu sistem administrasi.
Menurut Edgar A. Schein (1992), menyatakan bahwa
organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang
direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama
melalui pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian
wewenang dan tanggungjawab manusia sebagai anggota organisasi
tersebut.
Menurut Siagian Sondang. P (1990), organisasi juga
diartikan sebagai himpunan manusia yang mempunyai kepentingan
yang sama karena keterbatasan sumber yang mereka miliki masing-
AL
masing, kemudian mereka mengikatkan diri dalam suatu kerjasama
dengan pembagian tugas masing-masing yang jelas dalam mencapai
N
Organisasi | 140
setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk
dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk
dilaksanakan.
4. Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat
dibedakan pada dua macam, yaitu :
a. Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi
sebagai wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk
manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat
dikaitkan.
b. Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam
arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan
AL
kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-
batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak
N
Organisasi | 141
tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan semaksimal
mungkin. (c) Di dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division
of labor). (d) Seluruh kegiatan dalam organisasi harus menciptakan
keterpaduan (integration), menekankan bahwa objek koordinasi
pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan atau pekerjaan.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-
orang, Kerjasama dan Tujuan yang hendak dicapai. Organisasi juga
harus memiliki lima fenomena penting yaitu:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan.
2. Organisasi harus mempunyai program, kegiatan strategi dan
AL
metode untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi harus mempunyai pimpinan atau manajer yang
N
tujuan.
4. Organisasi itu terdiri dari dua orang atau lebih.
5. Organisasi itu harus ada kerjasama.
Organisasi berusaha mempermudah manusia dalam
menjalani hidup didunia dengan memanfaatkan segela kelebihan
yang terdapat di dalam organisasi. Untuk menyelesaikan masalah,
ketika dipikirkan orang banyak, maka segala masalah apapun akan
mudah terselesaikan, disbanding satu orang yang memikirkannya.
Satu demi satu persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara
gotong royong. Tak salah pepatah mengatakan “berat sama dipikul,
ringan sama dijinjing”. Faktor penentu terbentuknya organisasi
Organisasi | 142
adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan kerja
adalah kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi
orang lain dan kemampuan melaksanakan asas-asas atau prinsip-
prinsip organisasi.
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan
kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup
berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia
sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar
tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia
pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang
AL
mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan
berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
N
Organisasi | 143
keberadaaan organisasi. Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada
lingkup yang kecil tetapi juga pada lingkup yang besar terlihat dari
motif didirikannya organisasi. Organisasi yang kita ketahui bersama
juga memiliki tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan objek
dari organisasi tersebut. Contoh dari organisasi yaitu organisasi
rumah tangga, organisasi perusahaan, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kelompok tertentu, organisasi kesamaan keyakinan,
organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu, organisasi memang harus ada di dalam
kehidupan manusia sebagai mahluk sosial, instrumen yang dapat
mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan
AL
hidup. Dengan lahirnya organisasi Budi Utomo di Indonesia
mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain yang tentu
N
Organisasi | 144
gurunya. Bagian tata usaha/kepegawaian berhubungan dengan
persuratan dan kenaikan pangkat pegawai, dan lain-lain sebagainya.
B. Tujuan Organisasi
Organisasi | 145
organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk dua hal yang
terpenting yaitu:
1. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisensi.
2. Menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
menemukan skala prioritas.
Salah satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu
organisasi adalah terlihat adanya struktur organisasi. Struktur
organisasi adalah pengaturan pekerjaan untuk dilaksanakan dalam
suatu bisnis. Struktur organisasi dimaksudkan untuk membantu
mewujudkan tujuan bisnis dengan cara mengatur pekerjaan yang
harus dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu metode
AL
manajemen yang paling baik untuk mengatur suatu organisasi. Cara
mengelola suatu organisasi disesuaikan dengan kondisi organisasi
N
tertentu.
Penyusunan suatu organisasi formal, yaitu struktur
organisasi yang disusun dan dibentuk oleh manajemen puncak,
dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi.
Manajemen kemudian menentukan aktivitas pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas-aktivitas yang
sudah ditentukan tersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa unit
kerja. Pengelompokan unit kerja berdasarkan pada kesamaan
aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang diperlukan,
yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja
Organisasi | 146
tersebut kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen
untuk melaksanakan tugas masing-masing.
C. Sifat-sifat Organisasi
Organisasi | 147
c. Setiap anggota yang memiliki jabatan tertentu secara otomatis
memiliki wewenang dan tanggungjawab yang membawahi
anggota di bawahnya. Dengan demikian, hak memerintah berada
bersamaan dengan hak diperintah, hak melarang bersamaan
dengan hak untuk tidak mengerjakan kegiatan tertentu jabatan-
jabatan itu berikut wewenang yang dimilikinya berhubungan
dengan seluruh kinerja bawahannya. Misalnya, kepala sekolah
berwenang melaksanakan fungsi-fungsi supervisi pendidikan
kepada seluruh pendidik atau guru, memberi bimbingan dan
pembinaan, serta memberi sangsi bagi yang melanggar peraturan.
Demikian pula, diatas kepala sekolah ada jabatan pemilik dan
AL
diatasnya lagi, ada jabatan kepala dinas pendidikan. Demikian
seterusnya hingga menteri pendidikan nasional.
N
Organisasi | 148
menampung berbagai informasi dalam bentuk berita, pernyataan,
keluhan, keritik dan ide.
g. Hubungan kerjasama dilakukan menurut tingkatan jabatan
struktural yang jelas yang berimplikasi secara langsung pada
perbedaan penggajian dan tunjangan masing-masing anggota
organisasi. Kerjasama antar pejabat sesuai dengan tugas dan
fungsinya agar tidak terjadi tumpangtinggi overlap dalam
melaksanakan kegiatan lembaga.
h. Adanya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang
merupakan sistem kinerja organisasi. Norma lembaga perlu
ditetapkan untuk mengatur cara kerja masing-masing pejabat dan
AL
seluruh pelaksana kegiatan dalam organisasi. Misalnya, di
perguruan tinggi terdapat statuta yang menjadi pegangan
N
2. Organisasi Informal
Sifat organisasi informal melekat pada organisasi formal,
artinya secara substansial tidak ada perbedaan yang membedakan
hanya dalam status organisasi dalam cakupan wewenang pemerintah
dan izin operasional suatu organisasi. Misalnya lembaga pendidikan
sekolah bersifat formal, sedangkan lembaga yang
menyelenggarakan kursus merupakan lembaga informal. Tidak akan
ada sekolah formal jika tidak berdampingan dengan organisasi
informal, yaitu lingkungan masyarakat, komunitas masyarakat, yang
merupakan konsumen pendidikan formal. Keluarga adalah
organisasi informal yang berhubungan secara langsung dengan
Organisasi | 149
lembaga pendidikan formal, seperti sekolah, karena anak didik
dimasukkan ke lembaga pendidikan oleh orangtua atau walinya. Dan
pihak lembaga pendidikan akan mengundang seluruh orangtua anak
didik ketika akan membicarakan masalah biaya sekolah, uang
bangunan sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler yang memerlukan
izin orangtua siswa.
Masyarakat adalah struktur organisasi yang lebih luas
daripada keluarga. Masyarakat adalah organisasi yang terdiri atas
berbagai keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang
berbeda-beda. Secara defenitif masyarakat tergolong organisasi
bahkan menciptakan ribuan jenis organisasi. Ciri khusus dari
AL
organisasi informal adalah tidak adanya kontak diantara anggota
yang diatur oleh anggaran dasar atau anggaran rumah tangga.
N
Organisasi | 150
disebabkan oleh adanya peraturan organisasi serta tujuan yang telah
disepakati bersama. Setiap onggota organisasi tidak melaksanakan
kegiatan tanpa lebih dahulu mengacu pada wewenangnya yang
resmi. Misalnya ketua bidang organisasi hanya akan melaksanakan
tugas dan fungsinya yang berkaitan dengan keorganisasian.
Interaksi organik juga terdapat pada para pegawai pabrik
baju yang masing-masing terorganisasi dengan formal. Setiap
pekerja memiliki tugas yang berbeda tetapi saling berhubungan,
misalnya ada yang bertugas memasukkan benang ke dalam jarum,
membuat lubang kancing baju, merapikan pakaian jadi dan
membungkusnya, memberi merek pada baju. Jadi ketika pekerja
AL
yang bertugas membuat lubang kancing baju tidak hadir atau tidak
bekerja, kemungkinan besar baju yang selesai dibuat tidak ada
N
lubang kancingnya.
FI
Organisasi | 151
Adapun dalam organisasi formal jika salah seorang tidak
hadir dan tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik,
ketidak hadirannya akan mengganggu jalannya organisasi dan
menghambat tercapainya tujuan. Misalnya disuatu desa ada
penduduk yang meninggal dunia maka seluruh tetangga membantu
pembuatan keranda dan menggali kuburan, tetapi tidak semua
onggota masyarakat ikut terlibat, dan ketidak terlibatan anggota
masyarakat tidak akan merugikan pihak yang sedang mengurus
kematian. Berbeda dengan organisasi formal, misalnya bendahara
tidak hadir ketika insentif pegawai harus segera dibayarkan maka
ketidak hadiran bendahara akan berpengaruh terhadap psikologis
AL
para pekerja karena insentifnya belum bisa diambil.
Oleh karena itu dalam organisasi formal selalu ada
N
Organisasi | 152
dilakukan ketua jurusan Geodesi dengan departemen
pekerjaan umum.
b. Kerjasama eksternal organisasi, yaitu kerjasama yang
dilakukan anatar organisasi. Dalam lembaga pendidikan,
kerjasama antar sekolah sering dilakukan sebagaimana
kerjasama antar fakultas, yaitu fakultas hukum UIN
Alauddin Makassar dan fakultas hukum UNHAS Makassar.
Dalam melaksanakan kinerja organisasi formal biasanya
terdapat prinsip organisasi yang sangat penting, seperti adanya
prinsip mengutamakan kepentingan organisasi daripada
kepentingan pribadi. Adapun dalam organisasi informal prinsip
AL
tersebut tidak berlaku. Misalnya organisasi sosial dan politik, atau
partai politik. Seluruh anggota partai akan berjuang memenagkan
N
Organisasi | 153
jadwal yang telah ditetapkan, ia bertugas mengajar murid-muridnya
sebaik mungkin. Apabila ada guru yang malas, tidak peduli
perkembangan prestasi anak didiknya, guru yang dimaksud perlu
diberi sanksi menurut besar kecilnya kesalahan yang diperbuatnya.
D. Bentuk-bentuk Organisasi
berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksekutif (chief
FI
executif)
Menurut Siagian Sondang. P (1990), dalam organisasi garis,
bawahannya hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan sistem
satu komando dan kekuasaan absolut pada pimpinan pusat.
Pimpinan organisasi memiliki pengaruh yang sangat kuat kepada
bawahannya.
Ciri-ciri dari organisasi lini atau garis adalah:
a. Organisasinya kecil
b. Jumlah anggota sedikit
c. Pemilik merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham
utama
Organisasi | 154
d. Asas kesatuan komando yang dominan
e. Menerapkan prinsip disiplin ketat
f. Sistem pengawasan yang ketat
g. Koordinasi antar pegawai sangat sederhana dan mudah dilakukan
h. Hubungan antara anggota yang sangat dekat dan satu lapis atau
searah bahkan dapat dilakukan antar pribadi secara tatap muka
i. Penggunaan alat-alat yang sederhana
j. Produk yang dihasilkan homogen.
Organisasi garis memiliki kelebihan yang sangat dominan,
yaitu mudah pengelolaannya, disiplin yang kuat dan selalu berada
dalam satu komando yang berada ditangan seorang pemimpin.
AL
Keburukan organisasi garis adalah:
a. Ketergantungan yang kuat kepada satu orang pimpinan,
N
Organisasi | 155
tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis
komando ke bawah atau ke daerah-daerah.
3. Organiasi Lini dan Staf (line and staff)
Organisasi lini dan staf diciptakan oleh Harrington Emerson.
Organisasi sistem garis dan staf diterapkan dalam organisasi yang
besar dan memiliki jumlah staf yang banyak. Staf yang dimaksud
adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang bertugas
memberi saran atau nasuhat dalam bidangnya masing-masing
kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Adapun ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah sebagai
berikut:
AL
a. Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta
memiliki garis komandodari tingkat yang paling atas hingga
N
Organisasi | 156
Kerugian organisasi yang berbentuk garis dan staf; (a)
adanya persaingan yang kurang sehat oleh staf, (b) kurangnya
disiplin staf, (c) adanya tindakan kolusi antar staf demi kepentingan
pribadi, (d) kurangnya solidaritas antar staf dan birokrasi yang
terkesan rumit, (e) menurunnya efektivitas dan efisiensi kerja staf.
(f) Kurangnya koordinasi, dan (g) Terjadi kenaikan upa staf yang
tidak sesuai kerja.
4. Bentuk Fungsional
Organisasi fungsional memiliki pimpinan yang tidak
memiliki bawahan yang jelas. Setiap atasan dapat melakukan
intruksi kepada semua bawahan sepanjang sesuai wewenang dan
AL
tanggungjawabnyadan dan yang paling penting berada dibawah
naungan organisasi yang dimaksud. Organisasi fungsional ini
N
Organisasi | 157
yang selamanya menggunakan bentuk kepanitiaan dengan ciri-ciri;
pimpinan kolektif, terdiri atas beberapa orang, pengambilan
keputusan selalu diambil pada hasil musyawarah, dan
mengutamakan kuorum, dan kegiatan menjadi tanggungjawab
bersama.
Adapun keuntungan dari organisasi bentuk panitia; (a)
terjalinnya solidaritas yang kuat antar pegawai, (b) konsolidasi
wewenang, tugas, dan tanggungjawab yang kuat, (c) selalu
mengambil keputusan dari hasil musyawarah, dan (d) keterpaduan
informasi yang kuat yang berasal dari seluruh pegawai.
Kerugian dari organisasi bentuk panitia; (a) sering terjadi
AL
penumpukan pekerjaan dari bagian tertentu, (b) adanya lepas
tanggungjawab, (c) adanya saling tuding dan saling tolak antar
N
Organisasi | 158
E. Prinsip-prinsip Organisasi
Tujuan akan menuntun organisasi pada visi dan misi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tujuan merupakan arah dan pedoman
perencanaan, yaitu koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi,
dan mekanisme.
2. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan
kekuasaan disetiap bagian yang ada. Kekuasaan yang terukur, jika
jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang
menjadi titik tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara
kepala sekola dengan pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki
Organisasi | 159
kekuasaan. Yang hanya bisa memerintah bawahan adalah atasan. Itu
yang menjadi tolak ukur di manapun organisasi itu berdiri.
3. Kesatuan Perintah/Komando
Untuk sentralisasi organisasi, kesatuan perintah itu terletak
di pucuk pimpinan tertinggi. Manullang (1990), penyusunan setiap
organisasi harus mengikuti garis tata hubungan atasan, yaitu mulai
dari bawah ke atas sampai berakhir pada satu titik yaitu puncak dari
organisasi. Akan tetapi alangkah lebih baiknya tidak terlalu kaku,
fleksibel dalam menghadapi perkembangan dan perubahan situasi
dan kondisi. Jika di sekolah, maka kepala sekolahlah yang bisa
memerintah seluruh komponen sekolah, tetapi untuk desentralisasi,
AL
pembantu kepala sekolah atau guru yang mempunyai peran
mengkomandokan bagian kekuasaan.
N
FI
4. Pelimpahan Wewenang
Dalam hal ini, ada dua pelimpahan wewenang, yakni:
a. Secara permanen yang ditandai dengan Surat Keputusan Tetap
(SK)
b. Secara sementara yang sifatna dadakan. Contoh kepala sekolah
berhalangan menghadiri undangan rapat di Depdiknas tentang
UIN, amak yang berhak menggantikan adalah PKS I yang
sifatnya sementara.
5. Pertanggungjawaban
Dalam melakukan tugas, semua bawahan bertanggung jawab
untuk melaksanakan tugas dan hasil kerjanya. Juga bertanggung
Organisasi | 160
jawab atas kemajuan organisasi kepada bawahannya. Jadi semua
pihak bertanggung jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
Menurut Manullang (1990), harus ada secara menyeluruh
keseimbanagan antara tugas, tanggungjawab, dan kekuasaan,
sehingga tidak ada tumpah-tindih antara satu jabatan dan jabatan
lainnya.
6. Pembagian pekerjaan
Pembagian Pekerjaan sangat diperlukan untuk menutupi
ketidakmampuan setiap orang untuk mengerjakan semua pekerjaan
yang ada dalam organisasi. Perlu adanya spesialisasi pekerjaan yang
disuaikan dengan keahlian masing-masing. Kegiatan-kegiatan itu
AL
perlu dikelompokkan dan ditentukan agar lebih efektif dalam
mencapai tujuan organisasi.
N
Organisasi | 161
8. Fungsional
Bahwa seorang dalam organisasi secara fungsional harus
jelas tugas dan wewenang nya, kegiatannya, hubungan kerjanya,
serta tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
9. Pemisahan
Prinsip pemisahan ini berkaitan dengan beban tugas individu
yang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
Kecuali ada hal-hal tertentu diluar kuasa manusia, misal sakit.
10. Keseimbangan
Prinsip ini berhubungan dengan keseimbangan antara
struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
AL
Keseimbangan antara beban tugas, imbalan, waktu bekerja dan hasil
pekerjaan.
N
FI
11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi
tergantung pada dinamika kelompok. Keseimbangan penugasan
dengan imbalan perlu diperhatikan dengan baik dalam memenuhi
tujuan organisasi.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berarti bagi sebuah organisasi. Semua
aktivitas dijalankan oleh pemimpin. Pemimpin juga bertanggung
jawab atas kemajuan dan kemunduran organisasi. Seluruh fungsi-
fungsi manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin.
Organisasi | 162
Oleh karena itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti dari organisasi
ataupun manajemen.
F. Departementalisasi
Organisasi | 163
pusat studi wanita, pusat pengembangan sumber daya manusia,
pusat penelitian dan pengabdian masyarakat, pusat kajian hukum
dan pranata sosial. Istilahnya dapat berubah menjadi lembaga,
misalnya lembaga penjamin mutu, lembaga perpustakaan, lembaga
bahasa, dan sebagainya. Pendekatan fungsional dalam melakukan
departementalisasi harus ditunjang oleh penentuan tugas yang jelas,
keahlian personal yang sesuai dengan tugas, spesialisasi kegiatan,
dan saran prasarana yang memadai dan relevan dengan kebutuhan
fungsionalnya.
2. Pendekatan Teritorial
Departementalisasi dengan pendekatan teritorial adalah
AL
pembentukan kelompok kerja dan tugas menurut wilayah tertentu.
Biasanya dilaksanakan oleh organisasi yang sudah besar dengan
N
Organisasi | 164
3. Pendekatan Produk
Departementalisasi dengan pendekatan produk adalah
penyusunan organisasi ke dalam unit-unit menurut produk tertentu.
Misalnya yang diterapkan oleh perusahaan. Bidang-bidang dibuat
menjadi manejerial tertentu dengan pimpinan seoeang manajer yang
menangani produk masing-masing. Biasanya ada manajer yang
memimpin suatu divisi, misalnya divisi bahan mentah, divisi desain
produk, dan lain sebagainya.
4. Pendekatan Pelanggan
Departementalisasi dengan pendekatan pelanggan adalah
AL
penyusunan jabatan dan tugas menurut aktivitas konsumen
organisasi. Misalnya lembaga pendidikan membagi tugas untuk
N
Organisasi | 165
perguruan tinggi yang tidak berbeda dengan perusahaan dagang.
Misalnya ketika guru wajib disertifikasi, beberapa perguruan tinggi
melaksanakan pendidikan untuk para guru. Ketika guru bantu harus
memiliki Akta IV, perguruan tinggi ramai-ramai memfasilitasi
pendidikan Akta IV. Ketika wajib belajar 9 tahun digulirkan
pemerintah dan pemberantasan buta huruf dan buta tulis
dilaksanakan, berbagai elemen pendidikan kerjasama dengan
berbagai pihak untuk melaksanakan program kerja paket A sampai
dengan kerja paket C. Karena terlalu berorientasi pada pasar,
kualitas pendidikan dan harga diri sekolah dan perguruan tinggi
menurun. Hal tersebut disebabkan dan diperkuat dengan adanya
AL
penjualan ijazah di sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan dan
gelar dengan kuliah yang sangat singkat di perguruan tinggi.
N
Organisasi | 166
Ada dua faktor yang harus diperhatikan dalam menetukan
jumlah pejabat dan bawahan yang langsung dapat dipimpin dengan
baik oleh seorang pejabat atasan tertentu seperti, faktor subjektif
yaitu faktor yang melekat pada pejabatnya dan faktor objektif yaitu
faktor yang berada di luar pejabat bersangkutan.
Organisasi | 167
Dalam lembaga pendidikan, sistem sentralisasi masih
berlaku seperti keputusan penganggaran pendidikan, naik pangkat
untuk guru dan dosen golongan Iva ke atas sepenuhnya ditentukan
oleh pusat termasuk pengangkatan pegawai. Misalnya dosen yang
mengajukan kenaikan pangkat ke golongan Iva (Lektor Kepala), ia
harus mengajukan dengan berbagai persyaratan lengkap ke
Departemen Pendidikan Nasional. Itu berarti masih bersifat
sentralistik. Adapun kenaikan pangkat untuk golongan III ke bawah
diatur sepenuhnya oleh perguruan tinggi setempat, sedangkan
kenaikan pangkat untuk dosen, surat keputusannya ditandatangani
oleh rektor.
AL
Kenaikan pangkat untuk golongan IV yang masih berstatus
sentralisasi memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, di
N
Organisasi | 168
adalah sebagain besar keputusan dan kebijakan yang berada di
daerah dapat diputuskan di daerah tanpa ada campur tangan dari
pemerintah pusat. Dan kelemahannya adalah sistem desentralisasi
telah menciptakan kekuasaan yang kurang terkontrol oleh pusat.
Tindakan kolusi, korupsi, dan nepotisme di daerah semakin banyak.
Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah
pusat. Dilihat dari aset daerah yang beragam, memilki aset yang
banyak akan semakin memperkaya dan mempercepat
perkembangan pembangunan daerahnya. Sedangkan daerah yang
asetnya sedikit pembangunan daerahnya mengalami keterlambatan.
Desentralisasi adalah istilah dalam keorganisasian yang
AL
artinya penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem
pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali
N
Organisasi | 169
BAN perguruan tinggi, yang dengan sistem tersebut
persaingan dibidang pengelolaan pendidikan lebih terbuka.
Satu lagi yang paling penting adalah mahasiswa dapat lebih
hemat biaya karena tidak dikenal lagi ujian lokal dan Ujian
Negara.
3. menekan berbagai biaya liar bagi perguruan tinggi swasta.
pihak-pihak yang berkuasa tidak lagi banyak melakukan
inspeksi mendadak, berkeliling ke seluruh perguruan tinggi
swasta.
4. pengembangan kelembagaan dan manajemen berbasis budaya
lokal yang secara langsung berhadapan dengan cutomer.
AL
Sehingga desentralisasi mengutamakan kepuasan pelanggan
(customer driven government).
N
Organisasi | 170
dimaksud. Dalam asas dekosentralisasi, kekuasaan tetap
berada di tangan pemerintahan pusat akan tetapi
pelaksanaanya oleh pemerintah daerah.
Pada dasarnya desentralisasi yang dilaksanakan dalam
konteks manajemen berbasis sekolah sama dengan pelimpahan
wewenang kepada pihak penyelenggara pendidikan atau sekolah
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemennya secara utuh,
terbuka menurut kebutuhan sekolah atau lembaga pendidikan.
Wewenang yang luas tersebut adalah berkaitan dengan hal-
hal berikut ini:
1. Pengambilan keputusan
AL
2. Perencanaan kegiatan sekolah
3. Pengembangan kurikulum
N
Organisasi | 171
didukung sepenuhnya oleh pelaksana pendidikan, pemerintah
daerah, dan masyarakat.
AL
N
FI
Organisasi | 172
BAB VII
badan hukum)
2. Terdapat pemisahan tanggungjawab, antara pemilik dan
pelaksana
3. Mengutamakan kepentingan pelanggan (customer satisfaction)
4. Bekerja dengan sistem
5. Adanya pencatatan dan transparansi
6. Adanya pertanggungjawaban (accountability)
7. Bergerak dengan strategi dan rencana kerja
8. Adanya upaya regenerasi berkelanjutan.
sehari-hari.
FI
fasilitas lainnya.
FI
manajemen sekolah.
FI
Probabilitas
AL
Jenis risiko Risiko serapan oleh
stakeholder
N
Strategis pertumbuhan
internasional untuk semua
bidang studi. pada tahun
Biaya operasional per pertama dan
semester Rp tumbuh maksimal
1.300.000.000 dengan sampai 40%.
rincian (Uang masuk
Keuangan
10.000.000, SPP
700.000/semester, dan
subsidi pemerintah
300.000.000).
pembelajaran).
Sarana prasarana:
Melaksanakan pengadaan
sarana dan prasarana.
Menjadi sekolah unggulan di
tingkat nasional.
Reputasi Mengambil 7 % siswa
kurang mampu dengan biaya
penuh dari sekolah.
Proses penyusunan tentu saja dilakukan dengan
berlandaskan pada data yang tersedia. Jika belum ada data maka hal
A. Pengertian Otoritas
lain.
FI
peristiwa-peristiwa khusus).
7. Delegate when promoted (apabila ada kenaikan pangkat).
8. Delegate when retirement approach (apabila pengunduran diri
telah mendekat).
Pelimpahan wewenang terkadang menghadapi hambatan-
hambatan tertentu, sehingga tugas yang dilimpahkan tidak dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh pejabat yang menerima
limpahan wewenang. Oleh sebab itu, sebelum melimpahkan
wewenang, seorang pemimpin harus melakukan beberapa hal yang
memengaruhi kondisi pihak yang akan menerima limpahan
wewenang, yaitu sebagai berikut.
A. Pengertian Motivasi
pembelajaran individu.
FI
kebutuhan keamanan);
FI
menariik;
FI
1. Tanggung jawab;
2. Potensi tumbuh;
3. Pekerjaan itu sendiri;
4. Kemajuan;
5. Pengakuan;
6. Prestasi.
4. Teori Pemeliharaan dan Pendorongan dari M. Scoot
Myer
Menurut teori ini, ada dua factor yang memengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, yaitu kebutuhan pemeliharaan dan
kebutuhan pendorongan.
dan keanggotaan.
5. Teori Human Relation dari Rensis Likert
Konsep dasar teori motivasi human relation adalah manajer
harus menumbuhkan perasaan para pegawai bahwa mereka memang
sangat dibutuhkan oleh organisasi dan tiap-tiap pegawai dapat
diterima oleh kelompoknya. Di samping itu, para pegawai harus
diyakinkan bahwa mereka adalah termasuk orang-orang penting.
6. Teori Preference-Expectation dari Victor H. Vroom
Konsep dasar dari teori preference-expectation atau
pengutamaan pengharapan adalah seseorang akan terdorong untuk
bekerja dengan baik apabila akan memperoleh sesuatu sebagai
AL
N
FI
KEPENDIDIKAN
masyarakat.
FI
B. Kebutuhan Penelitian
C. Kebutuhan Inovasi
AL
Sekarang kita berada di tengah-tengah samudera hasil
N
dalam sistem makro, meso, dan mikro, demikian pula halnya dalam
FI
sebagi berikut.
FI
a. Faktor Guru
Melihat pada jumlah guru dan kualifikasi guru. Kemudian
guru menurut kelulusan/ijazah dan bidang studi yang diajarkan.
b. Faktor Buku
Sekolah yang memiliki buku pelajaran dan kelayakan buku
tersebut menjadbati bahan pelajaran.
c. Faktor Proses
Kemampuan dalam pelaksanaan proses pendidikan yang
belum maksimal, komunikasi yang tidak kondusif, pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah yang belum diorganisasi secara terarah,
dan komitmen guru yang masih rendah.
Mc.Graw-Hill.
FI
http://dickysyuhada.blogspot.com/2011/01/hakikat-
organisasi.html
Universitas Atmajaya.
FI
Aksara.
FI