Revisi 1 Load
Revisi 1 Load
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Dampak Gejala
Medan Tinggi Akibat Load Shedding (Pelepasan Beban) Pada Transformator.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Irsyam, S.T., M.Si,
selaku Dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Dampak Gejala Medan Tinggi Akibat
Load Shedding (Pelepasan Beban) Pada Transformator ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumasan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah 2
1.5 Manfaat Pembuatan Makalah 2
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................3
BAB IV PENUTUP 11
4.1 Kesimpulan 11
4.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Load Shedding.
2. Menjelaskan Dampak Gejala Medan Tinggi Akibat Load Shedding
(Pelepasan Beban) Pada Transformator.
1.3 Batasan Masalah
Makalah ini hanya akanmembahas mengenai Dampak Gejala Medan
Tinggi Akibat Load Shedding (Pelepasan Beban) Pada Transformator. Tidak
mencakup pembahasan khusus ke ilmu teknik tertentu.
1.4 Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut
1. Mengetahui pengertian Load Shedding.
2. Mengetahui Dampak Gejala Medan Tinggi Akibat Load Shedding
(Pelepasan Beban) Pada Transformator.
1.5 Manfaat Pembuatan Makalah
Diharapkan dengan adanya makalah Dampak Gejala Medan Tinggi
Akibat Load Shedding (Pelepasan Beban) Pada Transformator ini dapat menjadi
acuan atapun referensi bagi pembaca.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, penulis berusaha untuk memudahkan dalam
membaca serta memahami laporan yang dibuatnya kepada para pembaca yaitu
dengan menyediakan sistematika penulisan laporan, antara lain sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskanlatarbelakang, rumusanmasalah, batasanmakalah,
tujuanpembuatanmakalah, manfaat pembuatan makalah,
dansistematikapenulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Berisikanteori yang menjadidasardalampembahasanmakalah.
2
Bab III PEMBAHASAN
Berisikanmateri yang berlandaskanteoridasar yang dijelaskan di
babsebelumnya, membahasDampak Gejala Medan Tinggi Akibat
Load Shedding (Pelepasan Beban) Pada Transformator.
Bab IV PENUTUP
kesimpulandan saran yang berkaitandenganpembahasan yang
telahdiuraikanpadabab-babsebelumnya.
Daftar Pustaka
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.2 Pelepasan Beban (Load Shedding) pada Generator
Setiap generator atau pembangkit tenaga listrik akan selalu mencoba
menyeimbangkan output daya yang dihasilkan dengan beban yang di gandengnya.
Penggerak utama generator listrik akan mengalami perlambatan pergerakan pada
saat terjadi beban lebih. Apabila sumber pembangkit listrik dalam saluran tenaga
listrik terdiri atas beberapa sumber, maka akan terjadinya daya yang berayun
(beban tidak berimbang diantara pembangkit) dan juga penurunan frekeunsi
listrik yang dihasilkan. Penurunan nilai frekuensi listrik ini akan dapat
membahayakan generator listrik, sebagai contoh pada sistem pembangkit tenaga
panas. Daya output pada pembangkit ini bergantung pada gaya gerak bantu motor
, seperti pompaboiler feed water,perangkat penghancur batu bara, dan perangkat
umpan baliknya. Pada saat frekuensi sistem pembangkit turun, output dari gaya
gerak bantu motor akan mengalami penurunan secara drastis. Hal ini
mempengaruhi jumlah energi input pada generator pembangkit listriknya. Saat
penurunan frekuensi listrik yang dihasilkan terus menurun, pembangkit listrik
akan mengalami keadaan yang berbahaya, karena pada penggunaan yang lama,
turbin uap yang dipergunakan akan rusak. Untuk menghindari pemadaman secara
keseluruhan pada sistem tenaga listrik yang ada,under frequency relays
dipergunakan untuk melakukan pelepasan beban secara bertahap, sesuai dengan
skala prioritas yang telah ditentukan oleh pihak pengelola pembangkit listrik.
Langkah pelepasan ini harus diambil dengan cepat dan dapat mengembalikan
sistem dari kondisi frekuensi rendah, ke kondisi normal. Proses pelepasan beban
dari pembangkit listrik ini disebut Load shedding.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
frekuensi yang telah ditentukan. Masalah pokok dalam
pelepasan beban disebuah sistem :
a) Besar beban yang akan dilepas pertingkat.
b) Menentukan jumlah tahapan pelepasan beban.
c) Kelambatan waktu yang direncanakan pada setiap
waktu pelepasan.
d) Frekuensi dimana setiap tahapan dilepasSalah satu
contoh pengaplikasian sistem Over Load Shedding
adalah untuk mengamankan suatu penghantar.
Dimana OLS akan melepas beban secara otomatis
pada suatu penghantar yang mengalami Over Load
Dikarenakan tindakan Load shedding adalah respon mendesak untuk
keadaan darurat, maka informasi kepada konsumen akan dilakukannya
pemadaman tidak bisa dilakukan. Biasanya Load Shedding dibagi atas beberapa
tahap yang akan beroperasi ketika tahapan dibawahnya mengalami kegagalan.
Secara umum Load Shedding dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
7
3.2 Dampak Gejala Medan Tinggi Akibat Load Shedding (Pelepasan Beban)
Pada Transformator
Gangguan beban lebih bukan merupakan gangguan murni, tetapi bila
dibiarkan terus-menerus berlangsung dapat merusak peralatan.Gangguan beban
lebih sering terjadi terutama pada generator, transformator daya, dan saluran
transmisi. Pada transformator daya bagian sekunder yang menyalurkan energi
listrik pada konsumen akan memutuskan aliran beban melalui relai beban lebih
jika konsumsi tenaga listrik oleh konsumen melebihi kemampuan transformator
tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi kondisi gangguan beban
lebih yaitu mengoptimalkan kapasitas pembangkit, pelepasan beban (load
shedding), dan pemisahan sistem (islanding).
8
Gambar 2. Over current relay
Rele arus lebih adalah suatu rele yang bekerjanya berdasarkan adanya
kenaikan arus yang melebihi suatu nilai pengaman tertentu dalam jangka waktu
tertentu, sehingga rele ini dapat dipakai sebagai pola pengaman arus lebih.Over
Current Relay (OCR) ini berfungsi untuk memproteksi peralatan listrik terhadap
arus lebih yang disebabkan oleh gangguan arus hubung singkat. Selain itu Over
Current Relay (OCR) juga berfungsi untuk mengamankan transformator dari
arus yang melebihi dari arus yang dibolehkan lewat dari transformator tersebut.
Prinsip kerja rele OCR adalah bedasarkan adanya arus lebih yang dirasakan rele,
baik disebabkan adanya gangguan hubung singkat atau overload (beban lebih)
untuk kemudian memberikan perintah trip ke PMT sesuai dengan karakteristik
waktunya
Sebelum melakukan perhitungan arus hubung singkat diperlukan nilai arus
nominal pada transformator dengan menggunakan persamaan.
Untuk menentukan arus hubung singkat pada sisi primer dan sekunder
transformator dapat dihitung menggunakan persamaan.
9
Nilai impedansi sumber dan impedansi transformator dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan
Sehingga untuk nilai arus gangguan hubung singkat tiga phasa pada sisi
skunder transformator ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.
BAB IV
10
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Stabilitas sistem tenaga listrik adalah suatu kemampuan sistem tenaga listrik
dengan operasi awal tertentu mendapatkan kembali dan mempertahankan
kondisi operasi dalam sistem setelah mengalami Batas stabilitas sistem.
2. Load shedding adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk melepaskan
beban secara otomatis ketika jumlah pasokan daya berkurang. Pelepasan
secara otomatis dilakukan dengan cara menditeksi frekuensi atau dengan
melihat kondisi sumber daya pembangkit yang beroperasi tidak mencukupi
kebutuhannya. Pelepasan didasarkan pada kondisi frekuensi.
3. Setiap generator atau pembangkit tenaga listrik akan selalu mencoba
menyeimbangkan output daya yang dihasilkan dengan beban yang di
gandengnya. Penggerak utama generator listrik akan mengalami perlambatan
pergerakan pada saat terjadi beban lebih.
4. Gangguan beban lebih bukan merupakan gangguan murni, tetapi bila
dibiarkan terus-menerus berlangsung dapat merusak peralatan.Gangguan
beban lebih sering terjadi terutama pada generator, transformator daya, dan
saluran transmisi.
4.2 Saran
Sebagai Mahasiswa Teknik elektro, ilmu gejala medan tinggi (load shendding
pada trafo ini erat kaitannya dengan bidang teknik elektro. Sehingga, kita harus
lebih giat dalam mempelajarinya agar ilmu ini dapat dikuasai dan dapat
diaplikasikan dengan baik kedalam bidang teknik elektro maupun kehidupan
sehari – hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/52194157-Studi-analisis-dampak-pemasangan-over-load-
shedding-terhadap-pembebanan-pada-saluran-transmisi-150kv-di-bali.html
https://direktorilistrik.blogspot.com/2017/02/load-shedding-pelepasan-beban.html
http://wisata-barelang.blogspot.com/2013/12/makalah-gejala-medan-tinggi-
dampak.html
https://electricdot.wordpress.com/2011/10/30/load-shedding-pelepasan-beban/
12