Anda di halaman 1dari 12

KULIAH UMUM

MENTERI HUKUM DAN HAM


BAGI PEGAWAI KEMENKUMHAM

YASONNA H. LAOLY
Depok, 01 April 2019
Peran Pemuda (Pelajar/ Mahasiswa) dalam
Perjuangan Kemerdekaan

SUMPAH PEMUDA
28 Oktober 1928

PERHIMPUNAN INDONESIA
Didirikan di Belanda dengan anggota
para pelajar/mahasiswa yang kuliah di
TRI KORO DARMO/ Belanda.
JONG JAVA
Berdiri sebagai wadah Pemuda
BOEDI OETOMO dengan anggotanya terdiri dari
Berdiri sebagai organisasi pelajar Jawa, Madura, Bali dan
pergerakan nasional Pemuda Lombok
3 Peristiwa Politik Ketatanegaraan Menuju Kemerdekaan:
D a s a r d a n To n g ga k Ke b a n g s a a n I n d o n e s i a

PERSATUAN INDONESIA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PENETAPAN UUD 1945 SEBAGAI


(NASIONALISME) P E M E R S AT U B A N G S A KO N S T I T U S I N EG A R A
Sidang PPKI

Rapat BPUPKI
Mengesahkan UUD 1945 yang
Sumpah Pemuda dalam Alinea Keempat
BUNG KARNO menyampaikan Pembukaannya terdapat
Pidato tentang PANCASILA rumusan Sila-sila Pancasila
Para pemuda Indonesia bersumpah (dikenal dengan Hari Lahirnya
untuk bertanah air satu, tanah air Pancasila)
Indonesia, berbangsa satu, bangsa
Indonesia, dan berbahasa satu,
bahasa Indonesia
Indonesia sebagai Bangsa yang Plural

Kondisi Indonesia:
 Secara geografis terdiri dari 17.504 pulau  Perbedaan Bahasa dan Budaya
 Multikultural (Perbedaan Suku, Agama, Ras)  Sama-sama di jajah Belanda dan Jepang
Tantangan secara Internal
Tantangan internal untuk menegakkan PANCASILA dan UUD NRI Tahun 1945 meliputi:
a. Kultur hukum masyarakat, kesadaran aparat pelaksana & penegak hukum yg masih belum
memadai untuk mengimplementasikan nilai-nilai ideologis Pancasila dalam kehidupan
berbangsa & bernegara;
b. Kultur & etika politik dalam penyelenggaraan pemerintahan negara belum memadai untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar Pancasila dlm berbagai kebijakan negara;
c. Melemahnya rasa persatuan & kesatuan (nasionalisme), patriotisme dan jati diri bangsa,
serta kepribadian nasional yang bersumber dari nilai-nilai dasar Pancasila di kalangan
generasi muda, masyarakat, & aparatur penyelenggara pemerintahan/negara;
d. Melemahnya nilai-nilai kerukunan & gotong-royong, kohesitas sosial, serta berkembangnya
sikap intoleran di dalam masyarakat yang membahayakan integrasi bangsa dalam wadah
NKRI;
e. Potensi berkembangnya regulasi-regulasi & kebijakan-kebijakan di daerah yg menggunakan
paham-paham ‘agama’ yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila & prinsip
Bhinneka Tunggal Ika, yang menggerus nilai-nilai nasionalisme (prinsip persatuan & kesatuan
bangsa), dll.
Tantangan secara Eksternal
Tantangan secara eksternal untuk tegaknya Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
ini meliputi:
a. Masuknya paham radikalisme dan fundamentalisme yang menggunakan atribut
agama dalam kehidupan masyarakat. Paham ini juga mengembangkan doktrin/ajaran
kepada para pengikutnya di berbagai negara untuk membentuk negara trans-
nasional. Paham ini tidak saja mengancam kedudukan Pancasila sebagai Dasar dan
Ideologi Negara akan tetapi juga mengancam kedaulatan wilayah Negara;
b. Pengaruh globalisasi dan berkembangnya dampak negatif teknologi informasi yang
menembus sekat dan batas teritorial negara-bangsa, serta mengancam kedaulatan
Negara;
c. Pengaruh paham neo-liberalisme, kapitaslime dan bentuk-bentuk imperialisme
ekonomi baru dari negara-negara asing yang memiliki kepentingan ekonomi dan
ingin mengeksploitasi dan mengurasn kekayaan sumber daya alam Indonesia, dll.
Wasiat Bung Karno:
Mengingatkan ancaman terhadap prinsip Kebangsaan
(Persatuan Indonesia)
Peran dan Tanggung Jawab Mahasiswa
 Memahami dengan baik sejarah perjuangan bangsa dan sejarah lahirnya PANCASILA
 Mengaktualisasikan prinsip nasionalisme, semangat cinta tanah air dan bangsa (patriotisme);
 Mengikis semangat primordialisme sempit yang dapat merusak nilai-nilai persatuan dan kesatuan
bangsa;
 Menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 Menjaga dan merawat kebhinnekaan atas dasar prinsip toleransi,gotong royong, dan sikap untuk
saling menghargai dan menghormati perbedaan-perbedaan dalam kehidupan berbangsa;
 Mewaspadai pengaruh globalisasi, masuknya ideologi atau aliran-aliran yang bertentangan
dengan PANCASILA sebagai dasar dan ideologi Negara;
 Mempersiapkan diri sebagai generasi penerus bangsa untuk menghadapi persaingan global dan
ekspansi/penetrasi ideologi-ideologi asing yang mengancam kelangsungan NKRI, PANCASILA dan
UUD NRI TAHUN 1945
Tanggung Jawab Negara dan
Perguruan Tinggi atas masalah
Kebangsaan
 Radikalisme tidak semata hanya dipandang sebagai tindakan kriminal dan aksi teror saja,
terhadap aturan hukum yang diberlakukan Negara, tetapi juga harus dinsyafi sebagai
bentuk gerakan terencana dan sistematis untuk mendekonstruksi PANCASILA sebagai Dasar
Negara dan Ideologi Negara, serta ancaman terhadap kedaulatan negara;
 Menjadi tanggungjawab Negara sebagai termaktub dalam Aline Keempat Pembukaan UUD
1945 yang menyatakan ‘… maka dibentuklah suatu Pemerintahan Negara yang melindungi
segenap tumpah darah Indonesia…..’ Maka dengan demikian menjadi tanggungjawab
Negara untuk menjaga kedaulatan Negara, dan Dasar Negara, serta Ideologi Negara
Pancasila.

 Disamping Negara, seluruh komponen penyelenggara pemerintahan Negara dan seluruh


komponen bangsa dan masyarakat Indonesia juga memiliki tanggungjawab untuk menjaga
dan menegakkan kedaulatan Negara, dan Dasar Negara, serta Ideologi Negara Pancasila.
 Perguruan Tinggi sebagai tempat berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga sebagai salah
satu komponen yang berperan untuk membangun dan membentuk ‘Character and Nation
Building’ memiliki tanggung jawab juga agar ilmu pengetahuan yang dikembangkan di
Perguruan Tinggi kepada seluruh sivitas akademika memberikan kontribusi aksiologik yang
konkrit kelangsungan pembangunan nasional, ketahanan nasional dan tegaknya NKRI di
bawah Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Langkah Konkrit yang Dapat Dilakukan Perguruan Tinggi
 Memasukkan Mata Pelajaran atau Mata Kuliah Pancasila, Filsafat Pancasila
sebagai mata kuliah wajib dalam sistem kurikulum Perguruan Tinggi (S1, S2,
dan S3)
 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perkembangan dan
kegiatan-kegiatan Dosen/Pengajar dan Mahasiswa yang rentan disusupi oleh
paham-paham atau doktrin-doktrin yang bertentangan dengan Pancasila
 Melakukan pembinaan dan pengawasan yang intensif terhadap
perkembangan dan kegiatan-kegiatan Mahasiswa di berbagai Unit Kegiatan
Mahasiswa, terutama diprioritaskan kepada kegiatan-kegiatan yang
berpotensi disusupi oleh paham-paham atau doktrin-doktrin yang
bertentangan dengan Pancasila
 Menegakkan/Memberikan sanksi akademik dan sanksi adminstratif yang tegas
bagi Dosen atau Mahasiswa yang terindikasi mengembangkan paham-paham
atau doktrin-doktrin yang bertentangan dengan Pancasila
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai